ARSITEKTUR FUTURISTIK
Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan
ataumengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa,
kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah
sesuaikeinginan dan zamannya. Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan
atautampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya
(Tiffany,2012).
Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi dimana dengan semakin
majunyateknologi yang diciptakan manusia maka keberadaan futuristik itu juga akan semakin
berkembang.
Futuristic mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan.Citra
futuristic pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bagunan itu berorientasi ke
masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang
ditunjukkan melalui ekspresi bangunan.
Fleksibilitas dan kapabilitas bangunan adalah salah satu aspek futuristic bangunan.
Fleksibilitas dan kapabilitas sendiri adalah kemampuan bangunan untuk melayani dan
mengikuti perkembangan tuntutan dan persyaratan pada bangunan itu sendiri. Sedangkan
kemampuan untuk melayani dan mengikuti perkembangan jaman hanya bias diwujudkan atau
diimplementasikan dalam penapilan dan ungkapan fisik bangunan.
Menurut Haines (1950) dan Chiara dkk (1980) criteria diatas adalah :
• Bangunan itu dapat mengikuti dan menampung tuntutan kegiatan yang senantiasa
berkembang
• Bangunan tersebut senantiasa dapat melayani perubahan perwadahan kegiatan, disini
perlu dipikirkan kelengkapan yang menunjang proses berlangsungnya kegiatan
• Adanya kemungkinan penambahan ataupun perubahan pada bangunan tanpa
mengganggu bangunan yang ada dengan jalan perencanaan yang matang.
Pedoman Perencanaan Berdasarkan Ungkapan Futuristik
Dengan melihat pengerian futuristic yang ada, maka diambil kesimpulan pedoman dalm
perencanaan berdasarkan ungkapan futuristic, yaitu :
• Mempunyai konsep masa depan terutama sesuai dengan paradigma perkembangan
arsitektur.
Bentuk yang didapat bukan bentuk-bentuk tertentu saja, tetapi bentuk bebas yang
dekonstruksi.
• Memanfaatkan kemajuan di era teknologi melalui struktur dan konstruksi menggunakan
strutur yang dekonstruksi.
• Memakai bahan-bahan pre-fabrikasi dan bahan-bahan baru, seperti kaca baja aluminium, dll
• Memunculkan bentuk-bentuk baru dari arsitektur yang analog dengan musim, maksudnya
adalah bentuk yang tidak bisa diduga sebelumnya, dinamis sebagai konsekuensi dari
perubahan.
Arsitektur hijau merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mewujudkan
arsitektur yang ekologis atau ramah lingkungan demi mencapai keseimbangan di dalam
sistem interaksi manusia dengan lingkungan. Selain itu Arsitektur hijau adalah arsitektur
yang minim mengonsumsi sumber daya alam serta minim menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan, yang merupakan langkah untuk merealisasikan kehidupan manusia yang
berkelanjutan. Seperti pada (Gambar 6) dalam penerapan arsitektur hijau mencakup beberapa
aspek, antara lain: - Ramah Lingkungan Pada dasarnya, penerapan konsep ramah lingkungan
ini menerapkan konsep arsitektur hemat energy, banyak memanfaatkan pengudaraan dan
pencahayaan alami. - Berkelanjutan Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.
Fokus utama dalam perancangan rumah huni ini adalah untuk mengedepankan
pemandangan alam yang indah sebagai bagian dari hunian. Oleh karena itu konstruksi
bangunan dibuat sedemikian rupa untuk tidak merusak area site.
Rancangan Rusunrawa Di Pinggiran Sungai Kali Code,Yogyakarta Yang Reakreatif
Dengan Pendekatan Green Landscape Dan Green Fasade
GREEN LANDSCAPE
Green Landscape merupakan cara merancang yang efektif dan pemeliharaan taman yang
indah dan lansekap umum untuk:
Bagian berikut eksplorasi manfaat utama dari Green Landscape pada Rumah Susun Jetisharjo
mencakup: 1) lingkungan hidup yang lebih baik, 2) Biaya Tabungan, air dan energy, 3)
Konservasi keanekaragaman hayati, 4) Melindungi dan memperkaya sumber tanah, 5)
Perlindungan Iklim. Sedangkan Aspek Green Landscape (Environmental Planning and
Climate Protection Department, 2010) meliputi:
Soft Landscape: 1) Lansekap alami, 3) Green roof, 3) Vegetasi
Hard landscape: 1) Furniture lansekap, 2) Penerangan, 3) Efisiensi air, 4) Penanda, 5)
Perkerasan, 6) Menstabilkan saluran drainase
GREEN FACADE
Berdasarkan kajian tentang Green Facade, dari 3 variabel Green Facade System didapatkan
tolok ukur keberhasilan Green Facade sebagai parameter dalam keberhasilan suatu desain
(City of Melbourne, 2013). Green facade dengan sistem Modular Green Wall yang mencakup
1) Komponen tanaman ditempel (dinding), 2) Komponen tanaman digantung (dekat jendela
dan dinding), 3) Komponen tanaman digantung dekat jendela dan dinding rumah susun. Pada
tipe tanaman digantung (pada jendela dan dinding) cara sebagai berikut:
1) Menggunakan modul yang terbuat dari kawat
2) Menggunakan tanaman produktif dan tanaman hias yang bisa dimanfaatkan dan
memberikan estetika.
3) Tanaman produktif ditempatkan pada sisi sebelah timur untuk mendapatkan panas
matahari secara efektif, sedangkan tanaman hias diletakkan di sisi lainnya.