Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PEMODELAN SISTEM

3.1 Pemodelan Sistem


Pemodelan sistem yang digunakan dalam proses simulasi untuk mengetahui
efek dari intersystem handover pada HSDPA dengan GPRS, dibuat dalam 2
skenario.
Skenario pertama, posisi user berada di daerah sel 3G_1 (HSDPA) yang
akan bergerak menuju daerah sel 2G_2 (GPRS), dengan arah -600 sampai 00 dan
kecepatan user dari 10 km/jam hingga 100 km/jam.
Skenario kedua, posisi user berada di daerah sel 2G_2 (GPRS), dan
bergerak menuju sel 3G_1 (HSDPA), dengan arah 1200 sampai 1800 dan
kecepatan user dari 10 km/jam hingga 100 km/jam.
Untuk masing-masing skenario dapat dilihat dari Gambar 3.1 berikut :

BS_3G_6

BS_3G_2 BS_3G_5

BS_3G_1
BS_2G_1

BS_3G_3 BS_3G_4

BS_3G_7

BS_2G_2

Gambar 3.1 Pemodelan Sistem

28 
 
29 
Bab III Pemodelan Sistem 

3.2 Prosedur Intersystem Handover (ISHO)[2]


Gambar 3.2 berikut menunjukkan prosedur intersystem handover sistem
HSDPA ke GPRS dengan beberapa proses utama diantaranya :

(a) pengukuran kualitas HSDPA,


(b) pengukuran kualitas GPRS, dan
(c) execute ISHO.

Gambar 3.2 Prosedur Intersystem Handover HSDPA-GPRS[2]

Penjelasan tahapan yang digunakan dalam prosedur intersystem handover :

1. Serving RNC (S-RNC) meminta UE untuk melakukan pengukuran level


sinyal yang diterima dengan mengirimkan pesan (MCM : Measurement
Control Message) berupa kontrol pengukuran untuk event 2D/2F.

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
30 
Bab III Pemodelan Sistem 

2. Apabila UE mengindikasikan bahwa level sinyal yang diterima lebih kecil


dari threshold, maka UE akan melaporkan hasil pengukuran tersebut
(MRM : Measurement Report Message) ke S-RNC.
3. Dengan adanya MRM dari UE, hal ini menunjukkan bahwa sistem men-
trigger event 2D dan compressed mode (CM) diaktifkan. Jika CM aktif,
UE di setup untuk menerima sinyal dari band frekuensi yang lain (dalam
hal ini band frekuensi GPRS).
4. S-RNC akan memerintahkan UE dengan mengirim pesan (MCM) untuk
melakukan kontrol pengukuran untuk event 3A dan pengukuran untuk
kualitas sinyal GPRS yang diterima.
5. Apabila UE menginisialisasikan bahwa event 3A telah di trigger, UE akan
mengirimkan pesan hasil pengukurannya kepada S-RNC. Pesan tersebut
berupa laporan event 3A yang telah di trigger dan Received Signal Level
Averaged (RLA) dari hasil pengukuran sel GSM disertai dengan BSIC
(Base Station Identification Code)-nya.
6. Setelah mendapat laporan dari UE, S-RNC memutuskan untuk memulai
ISHO dengan mengirim relocation request ke MSC.
7. MSC melakukan permintaan handover dengan memesan kanal (resource
reservation) terhadap BSC tujuan.
8. BSS dari jaringan GSM mengirim ACK (jawaban/persetujuan) dari
resource reservation yang disampaikan oleh MSC dengan menyampaikan
perintah ke UE untuk handover dari UTRAN.
9. Setelah UE mendapat perintah handover, maka UE akan meninggalkan
UTRAN dan connect ke BSS GPRS.
10. Jika berhasil, UE akan menyampaikan pesan ke BSS dengan melaporkan
bahwa handover telah berhasil dilaksanakan.

Untuk mengetahui beberapa proses dari algoritma intersystem handover HSDPA


dengan GPRS ini, maka secara skematis proses tersebut dapat dijelaskan dalam
diagram alir berikut ini :

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
31 
Bab III Pemodelan Sistem 

 
Gambar 3.3 Flowchart Algoritma Intersystem Handover HSDPA-GPRS

3.3 Perhitungan Link Budget HSDPA


Perhitungan link budget perangkat Node B dan UE akan menghasilkan
nilai MAPL (Maximum Allowable Path Loss) yang merupakan persyaratan
maksimal redaman lintasan dan menentukan kelayakan suatu link propagasi.

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
32 
Bab III Pemodelan Sistem 

MAPL link arah reverse diperlukan untuk menentukan nilai redaman


maksimum propagasi yang diisyaratkan agar komunikasi dari UE ke Node B
didalam sel yang bersangkutan dapat berlangsung dengan baik. MAPL arah
forward diperlukan untuk menentukan nilai redaman maksimum propagasi yang
diisyaratkan agar node B masih dapat melayani keperluan komunikasi seluruh
UE didalam daerah cakupannya.
Penentuan MAPL link arah reverse dan forward diturunkan dari data-
data teknis perangkat yang digunakan dengan rumusan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data teknis Link budget HSDPA[8]

Parameter Nilai
UE Sensitivity
a UE Receiver Noise Figure 8 dB
b Thermal Noise Density -174 dBm/Hz
c Thermal Noise Floor -100.2 dBm
d DL Load Factor 90%
e Interference Floor -90.2 dBm
f Target Rise Over Thermal 10 dB
g Orthogonality Factor 0.5
h Geometry Factor (β) 0.5 dB
i Processing Gain 12 dB
j Rx Antenna Gain 0 dBi
k Cable Connector Combiner Losses 0 dB
l Body Loss 2 dB
m Receiver Sensitivity -96.7 dBm
n Min Ec/Io -14 dB
o SINR 5.5 dB
p Slow Fading Margin -9 dB
q Handover Gain 0 dB
Node B
a Total Node B Tx Power 43 dBm
b CPICH (HSDPA) Tx Power 40 dBm
c Cable Connector Combiner Losses 4 dB
d TX antenna gain 18 dBi
e DSCH (BTS) EIRP 54 dBm
Maximum Pathloss Downlink 139.7 dB

3.3.1 Radius Sel HSDPA

Setelah MAPL arah reverse dan arah forward diperoleh , maka dapat
ditentukan radius sel dan coverage area berdasarkan kemampuan perangkat yang

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
33 
Bab III Pemodelan Sistem 

didasarkan pada data di atas dengan menggunakan model propagasi Cost 231
sebagai berikut :

ƒ Frekuensi Uplink = 1940 -1945 MHz


ƒ Frekuensi Downlink = 2130 - 2135 MHz
ƒ Tinggi efektif antena Node B (hT) = 30 m
ƒ Tinggi antena UE (hR) = 1,5 m
ƒ Topologi daerah = Dense urban
Sesuai model propagasi Cost 231 dapat diperoleh radius sel berdasarkan
MAPL arah DL adalah sebagai berikut:

⎡ MAPL − 46,3 − 33,9 log fc + 13,82 log hT + a(hR ) − 3 ⎤


Rkm = Log -1 ⎢ ⎥ ..........(3.1)
⎣ 44,9 − 6,55 log hT ⎦

Dimana a(hR) adalah faktor koreksi tinggi antena UE untuk daerah dense urban
(kota metropolitan) :

a(hR) = 3,2 ( log 11,75 hR)2 – 4,97 dB

a(hR) = 3,2 (log17,625)2 – 4,97

a(hR) = - 9,190x10-4

sehingga didapat,

⎡139.7 − 46.3 − 33.9 log(2135) + 13.82 log(30) − (9,190 x10 −4 ) − 3 ⎤


Rkm = Log -1 ⎢ ⎥
⎣ 44.9 − 6.55 log(30) ⎦

⎡ − 2.05312 ⎤
Rkm = Log -1 ⎢
⎣ 35.2248 ⎥⎦

Rkm = Log -1( -0.0583)

Rkm = 0.874 km

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
34 
Bab III Pemodelan Sistem 

3.4 Perhitungan Link Budget GPRS


Penentuan MAPL untuk sistem GPRS diturunkan dari data- data teknis
perangkat yang digunakan dengan rumusan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Data teknis Link budget GPRS[14]

Parameter Nilai
Mobile Station (MS)
a Sensitifitas MS -84.4 dBm
b Cable loss + connector 0 dB
c RX antenna gain 0 dBi
d SNR Requirement 27 dB
Base Station (BS)
e Tx Transmitted Power 43 dBm
f Combiner Losses 2.4 dB
g Body Loss 0 dB
h Cable loss + connector 2 dB
i TX antenna gain 18 dBi
j EIRP 56.6 dBm
MAPL Downlink 141 dB

3.4.1 Radius Sel GPRS


Setelah nilai MAPL diperoleh, maka dapat ditentukan radius sel
berdasarkan pada data diatas dengan menggunakan model propagasi Okumura-
Hata sebagai berikut :
ƒ Frekuensi Uplink = 890 – 915 MHz
ƒ Frekuensi Downlink = 935 – 960 MHz
ƒ Tinggi efektif antena Node B (hT) = 30 m
ƒ Tinggi antena UE (hR) = 1,5 m
ƒ Topologi Daerah = Urban
Sesuai model propagasi Okumura-Hata dapat diperoleh radius sel
berdasarkan MAPL arah DL adalah sebagai berikut:

⎡ MAPL − 69,55 − 26,16 log fc + 13,82 log hT + a(hR ) ⎤


Rkm = Log-1 ⎢ ⎥ ..........(3.2)
⎣ 44,9 − 6,55 log hT ⎦

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
35 
Bab III Pemodelan Sistem 

Dimana a(hR) adalah faktor koreksi tinggi antena UE untuk daerah dense urban
(kota metropolitan) :

a(hR) = 3,2 ( log 11,75hR)2 – 4,97 dB

a(hR) = 3,2 (log17,625) 2 – 4,97

a(hR) = - 9,190x10-4

⎡141 − 69,55 − 26,16 log(960) + 13,83 log(30) − (9,190x10- 4 ) ⎤


Rkm = Log -1 ⎢ ⎥
⎣ 44,9 − 6,55 log(30) ⎦

⎡16,861381⎤
Rkm = Log -1 ⎢ ⎥
⎣ 35,2248 ⎦

Rkm = Log -1( 0.4786)

Rkm = 3.0108 km

3.5 Parameter Simulasi


Parameter simulasi yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
a. Parameter Jarak
Jarak antara MS dan BS yang sedang melayani atau kedudukan MS
terhadap BS pada arah sumbu x dan y dapat menggunakan persamaan
berikut:

r = ⎛⎜ (x1 − x2 )2 + ( y1 − y 2 )2 ⎞⎟ ..........(3.3)
⎝ ⎠
Keterangan :
X1 : koordinat x MS
X2 : koordinat x BS
Y1 : koordinat y MS
Y2 : koordinat y BS

Apabila MS bergerak dari satu titik ke titik lain maka akan diukur
jarak MS terhadap rentang waktu tertentu apakah lebih dekat dengan BS yang

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 
36 
Bab III Pemodelan Sistem 

melayani atau lebih dekat dengan BS yang lain. Jika jarak MS ke BS yang
sedang melayani adalah minimum maka panggilan akan diteruskan dan
dilayani oleh BS tersebut. Tetapi jika jarak MS ke BS yang sedang melayani
adalah jauh dan masuk daerah threshold ISHO maka handover akan di-
trigger dan BS yang terdekat dengan MS akan mengambil alih peranan BS
sebelumnya untuk melayani MS.

b. Parameter Intersystem Handover HSDPA dengan GPRS


Parameter yang digunakan pada saat proses Intersystem handover
terjadi, diantaranya adalah :

Tabel 3.3 Parameter Simulasi HSDPA

Parameter Simulasi Simbol Nilai Satuan

Standar deviasi shadowing ζ 8-10 dB

Daya yang dialokasikan untuk kanal trafik γ 0.8 -

Faktor orthogonal downlink a 0.2 -

Pathloss exponent α 4 -

Threshold RSCP[4] TH -70, -78, -85 dBm

Hysterisis[12] H 2 dB

Tabel 3.4 Parameter Simulasi GPRS


Parameter Simulasi Simbol Nilai Satuan

Daya terima MS pada titik acuan d0 P0 -70 dBm

Jarak BS GPRS dengan user pada titik referensi d0 1600 m

Threshold RSSI[6] TG -88, -93, -95 dBm

Hysterisis[12] H 2 dB

Analisis Intersystem Handover pada Jaringan HSDPA dengan GPRS    


 

Anda mungkin juga menyukai