Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1985. Dasar–dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh.


Buku. Angkasa. Bandung. 33p.

Agustina, L. 1983. Nutrisi Tanaman. Buku. Rhineka cipta. Jakarta. 45p.

Ashari, S. 2005. Hortikultura: Aspek Budidaya.Buku. Universitas Indonesia.


Jakarta. 485 p.

Aziz,S.A.1999. Studi pembiakan vegetatif bambu betung dan bambu ampel hijau
dengan setek buluh dan kultur invitro. Disertasi.Program Pasca Sarjana,
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 189 p.

Berlian, V.A. dan E. Rahayu. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Buku.
Penebar Swadaya. Jakarta. 89 p.

Dahlan, Z. 1994.Budidaya dan Pemanfaatan Bambu dari Universitas Sriwijaya.


Buku. Yayasan Bambu Lingkungan Lestari – LIPI.Bogor. 35p.

Danoesastro,H. 1976. Zat Pengatur Tumbuh dalam Pertanian. Buku. Yayasan


Penelitian Fakultas Pertanian Gadjah Mada. Yogyakarta.210p.

Darmawan, J. dan J. Baharsyah. 1983. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. Buku.


Suryandaru Utama. Semarang. 75p.

Deparetemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Panduan Kehutanan Indonesia.


Buku. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta. 23--27, 40--42 p.

Dransfield,S. dan E. A.Widjaja. 1995. Plant Resources of South East Asia No.7
Bamboos. Book. Prosea. Bogor.189 p.

Dwijosuputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Buku. Gramedia.


Jakarta. 47 p.

Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan. Buku. Armico. Bandung.


472p.
Gunarto, L. 1994. Azospirillium Inoculation Study on Lowland Rice. Final Report
ICRS.JIRCAS. 216p.

Hartman. 1990. Plant Propagation: Principles and Practices.Book. Sixth


edition. Prentice Hall. Singapore. 206 p.

Hartman, H.T. dan D. E. Kester. 1960. Plant Propagation: Principles and


Practices. Prentice-Hall, inc. Book. Sixth edition. Prentice hall. New
Jersey. 303 p.

Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. Buku. Raja Grafindo Persada. 55 p.

Indriyanto. 2002.Pengelolaan tanaman bambu. Makalah. Fakultas Pertanian


Universitas Lampung.Bandar Lampung.21 p.

Kusumo, K. 1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Buku. Yasaguna. Bogor.27p.

Rahayu, Y. T. 1996. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Buku. Yayasan Penelitian


Fakultas Pertanian Gadjah Mada. Yogyakarta.407p.

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Perkembangbiakan vegetatif. Bahan


Bacaan Pengantar Agronomi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 12 p.

Sastrapradya dan S. Soenarko. 1977. Beberapa Jenis Bambu. Buku. Proyek


Sumber Daya Ekonomi. Lembaga Biologi Nasional–LIPI. Bogor. 96 p.

Sastrosupadi. 2000.Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian.


Buku.Kanisius.Malang.276 p.

Saefudin dan T. Rostiwati. 2009. Pemilihan Bahan Vegetatif untuk Penyediaan


Bibit Bambu. Jurnal Tekno Hutan Tanaman. 3(1) : 23--28 p.

Setiyawan, A. 2000. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam pada


transplanting setek cabang 1 ruas dan 2 ruas bambu ampel hijau. Skripsi.
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 48 p.

Soedarmadi dan Karim. 1959. Pengawetan Bambu di Indonesia. Buku. Rimba


Indonesia. Bogor. 66--76 p.

Suradikusumah, E. 1989. Kimia Tumbuhan. Buku. Yayasan Penelitian Institut


Pertanian Bogor. Bogor. 305p.

Suryadi. 1996. Perbanyakan makanan dengan beberapa jenis bambu. Skripsi.


Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 68 p.
Sutiyono, Hendromono, M.Wardani, dan I.Sukardi. 1992. Teknik budidaya
tanaman bambu.Informasi Teknis No 35. Departemen Kehutanan. Bogor .
1--13 p.

Sutiyono, Hendromono, M.Wardani, dan I.Sukardi. 1999. Teknik budidaya


tanaman bambu. Info Hutan 114. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan.Bogor.37 p.

Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Buku.Gadjah


Mada University Press. Yogyakarta. 477 p.

White. D.G. 1948. Bamboo culture and utilization in Puerto Rico. Buletin.
Federal Experiment Station in Puerto Rico. USDA. Circular 29 Mayaguez.
Puerto Rico.115 p.

Widjaja, E.A. 2001.Indonesian TraditionalKnowledge of Bamboo in the Modern


Life.Article. Unesco. Hanoi. 75--88 p.

Widjaja, E.A. 1995. Jenis-jenis bambu endemik dan konservasinya di Indonesia.


Prosiding Seminar Nasional Biologi. Pusat Penelitian Biologi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia Bogor XV : 203--206.

Yasman, I dan W. T. M. Smits. 1988. Metode Pembuatan Setek


Dipterocarpaceae. Buku. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. Jakarta.
107 p.

Yatullah, H. 2006. Respon pertumbuhan setek cabang bambu kuning (Bambusa


vulgaris) dan bambu duri (Bambusa spinosa) terhadap pemberian sekam
padi dan serbuk gergaji pada media tumbuh semai.Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 36p.

Anda mungkin juga menyukai