LANDASAN TEORI
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
7
8
2. Aspek-Aspek Pengetahuan
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Penelitian (Research)
c. Sistematis (Systematic)
a. Mengetahui (know)
sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkatan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. orang yang telah paham terhadap objek
c. Aplikasi (Application)
sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain
f. Evaluasi
stimulasi tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
dari luar.
d. Pengalaman
masalah.
e. Sumber Informasi
informasi adalah data yang telah diproses dalam satu bentuk yang
pesan seperti:
5. Jenis Pengetahuan
a. Pengetahuan implisit
sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak disadari.
b. Pengetahuan eksplisit
1. Pengetian
Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini
dari Fe (zat besi), protoporfirin, dan globin (1/3 berat Hb terdiri dari Fe)
Besi bebas terdapat dalam dua bentuk yaitu ferro (Fe2+) dan ferri (Fe3+).
feritin dan sintesis heme, besi dalam bentuk ferro.5 Dalam tubuh, besi
13
hemoglobin dalam eritrosit dan mioglobin dalam otot (Hinderaker, et. al,
2002)
elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim
Rata-rata kadar besi dalam tubuh sebesar 3-4 gram. Sebagian besar (± 2
gram) terdapat dalam bentuk hemoglobin dan sebagian kecil (± 130 mg)
dalam hati dalam bentuk feritin dan hemosiderin (Hideraker, et.al, 2002).
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim
Sumber zat besi adalah makan hewani, seperti daging, ayam dan ikan.
sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Disamping jumlah besi, perlu
biologik sedang, dan besi dalam sebagian besar sayuran, terutama yang
makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi berasal dari
Tabel. 2.1 Bahan Makanan Sumber Zat Besi dan Kandungan Zat Besi
7 Hamburger 5,9
8 Hati Sapi 5,2
9 Susu Formula 1,2
Sumber: Ahmed, et.al, 2001
Bahan makanan sumber besi didapatkan dari produk hewani dan nabati.
Besi yang bersumber dari bahan makanan terdiri atas besi heme dan besi
menghambat absorpsi dalam usus, maka sebagian besar besi tidak akan
4. Kebutuhan Fe/Zat Besi dan Suplementasi Zat Besi Pada Masa Kehamilan
Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg – 1040 mg.
sekitar 10–15 mg zat besi perhari, namun hanya 1-2 mg yang di absorpsi
hari maka total zat besi yang diabsropsi adalah sebesar 720 mg dan 180
mg dari konsumsi harian ibu. Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil
trimester III sebesar 70% Hal ini disebabkan karena pada trimester
pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi
kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat
sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi
sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih
hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan
Masukan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi yang
hilang melalui tinja, air kencing dan kulit. Kehilangan basal ini kira-kira 14
µg per Kg berat badan per hari atau hampir sarna dengan 0,9 mg zat
besi pada laki-laki dewasa dan 0,8 mg bagi wanita dewasa (Sukrat &
Sirichotiyakul, 2006). Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada
menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi sangat
trimester II dan III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun
besi tinggi, namun zat besi juga harus disuplai dari sumber lain agar
17
ini dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi dan peningkatan adaptif
persentase zat besi yang diserap. Tetapi bila simpanan zat besi rendah
atau tidak ada sama sekali dan zat besi yang diserap dari makanan
kehamilan atau kebutuhan zat besi tiap semester, yaitu sebagai berikut :
merah.
115 mg.
Pemberian zat besi secara oral dapat menimbulkan efek samping pada
ulu hati, mual, muntah dan diare. Frekuensi efek samping ini berkaitan
langsung dengan dosis zat besi. Tidak tergantung senyawa zat besi
yang digunakan, tak satupun senyawa yang ditolelir lebih baik daripada
senyawa yang lain. Zat besi yang dimakan bersama dengan makanan
18
akan ditolelir lebih baik meskipun jumlah zat besi yang diserap
serat seperti roti, serealia, dan agar-agar (Almatsler, 2009). Mual pada
adaptasi hormonal. Selain itu mual dapat terjadi pada ibu hamil sebagai
efek samping dari minum tablet besi. Ibu hamil yang mengalami mual
mual akibat minum tablet besi. Salah satu cara yang dianjurkan untuk
menjadi 2 x ½ tablet sehari. Akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan
yang menyatakan tidak ada hubungan antara efek samping atau gejala
dan diare dengan empat dosis yang diuji cobakan yaitu : 20 mg, 40 mg,
60 mg, dan 80 mg. Konsumsi tablet besi pada malam hari juga dilakukan
para partisipan dalam upaya mencegah mual setelah minum tablet besi.
Dalam penelitian ini tablet besi diminum pada malam hari agar tidak
kebutuhan ibu dan janin, serta kurangnya asupan zat besi lewat
kejadian tersebut maka kebutuhan ibu dan janin akan tablet besi harus
zat besi pada kehamilan tidak hanya berdampak buruk pada ibu, tetapi
tablet besi sebelum hamil dapat meningkatkan berat badan lahir bayi.
diperoleh janin dari nutrisi yang ada di tubuh ibunya. Kebutuhan janin
Ketersediaan oksigen besi dalam tubuh ibu dapat dilihat dari adanya
tanda dan gejala: letih, lemah, lesu, pusing dan mudah lupa sebagai
C. Konsep Kehamilan
1. Pengertian
bertemunya sel telur dengan sel mani (sperma) yang disebut pembuahan
Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir Fisiologis dan Patologis (2016)
bulan lunar atau 9 bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari yang
21
Period (LMP).
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
2. Fisiologi Kehamilan
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna serta pada payudara
a. Uterus
b. Serviks Uteri
d. Payudara
e. Kulit
Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap terjadi pada 90% ibu
progesteron.
23
f. Sistem Kardiovaskular
pertama hingga 17% pada kehamilan cukup bulan. Hal ini diwujudkan
11 gr/dl (pada trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada trimester II)
anemia ringan (Hb 9- 10 gr/dl), anemia sedang (Hb 7-8 gr/dl), anemia
g. Sistem Respirasi
hamil akan merasa susah bernafas. Ini juga didukung oleh adanya
h. Sistem Pencernaan
polos) sehingga makanan lebih lama didalam usus dan juga dapat
i. Sistem Perkemihan
perkemihan saat hamil yaitu ginjal dan ureter. Pada akhir kehamilan,
j. Sistem Muskuloskeletal
E. Hipoesis peneliian