Anda di halaman 1dari 9

Siklus Hidup Drosophila Melanogaster

Drosophila Melanogaster Life Cycle


Lisa Rauzatul Maretia
lisarauzatul.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Praktikum ini berjudul “Siklus Hidup Drosophila melanogaster” yang dilaksanakan pada tanggal
21 Maret 2018 di Laboratorium Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster. Alat dan bahan yang digunakan
adalah mikroskop stereo, botol biakan, sumbat dan Drosophila melanogaster. Metode kerjanya setelah
dibuat media dan dipelihara Drosophila melanogaster dicatat tanggal, tempat, jam pengamatan serta
jumlah lalat buah yang ada didalam botol, kemudian botol media diamati 2 kali sehari. Setiap
melakukan pengamatan dicatat perubahan yang terjadi. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah
Drosophila bertelur setelah 24 jam dalam botol biakan dimana butiran telur melekat pada dinding
botol biakan, induknya mati. Dalam waktu 24 jam telur menetas menjadi larva. Larva yang menetas
ini akan mengalami 2 kali pergantian kulit, larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada
permukaan yang relatif kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring. Pupa akan
menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan.
Kata kunci: Drosophila, Siklus, Larva, Pupa dan Imago.

Abstract
The practice is entitled "Drosophila Melanogaster Life Cycle" held on March 21, 2018 at the
Biology Education Laboratory, FKIP of Syiah Kuala University. This practice aims to determine the
life cycle of Drosophila melanogaster. Tools and materials used are stereo microscope, culture bottle,
stoppers and Drosophila melanogaster. The method works after the media is created and the
Drosophila melanogaster is recorded. The date, place, observation clock and the number of fruit flies
present in the bottle, then the media bottle is observed twice daily. Each observation noted the
changes that occurred. The observations obtained were Drosophila laying eggs after 24 hours in a
culture bottle where the egg grains were attached to the culture bottle wall, the mother was dead.
Within 24 hours the eggs hatch into larvae. Hatching larvae will experience 2 times skin change, the
larvae then become pupae attached to a relatively dry surface, ie on the culture bottle wall or on filter
paper. The pupa will hatch into an imago after the age of 8-11 days depending on the species and
ambient temperature.
Keywords: Drosophila, Cycle, Larva, Pupa and Imago.

1
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

Pendahuluan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian


Drosophila melanogaster adalah belakang (Hotimah, 2017, p.55).
serangga umum yang memakan fungi yang Pada makanan alami saat pupa menjadi
tumbuh pada buah. Lalat buah dapat imago tidak berpengaruh disebabkan pada saat
berkembang biak dengan mudah. Satu perubahan pembentukan kelengkapan tubuh
perkawinan menghasilkan ratusan anak dan pupa hanya mengandalkan makanan selama
generasi baru dapat dihasilkan setiap dua menjadi instar, kandungan nutrisi rendah akan
minggu. Keuntungan lain dari lalat buah adalah mengakibatkan reproduksi serangga menurun
hewan tersebut memiliki empat pasang dan perkembangan suatu populasi dipengaruhi
kromosom yang mudah diamati dengan oleh jenis dan jumlah makanan yang
mikroskop cahaya (Campbell, 2008, p.311). dikonsumsi serta perbandingan individu dari
Lalat buah merupakan hama yang sangat setiap jenis kelamin (Santoso, 2011, p.153).
merusak tanaman dari jenis holtikultura,
khususnya tanaman buah dan sayur. Jenis Metode/Cara Kerja
tanaman buah dan sayur yang sangat riskan Waktu dan Tempat
terserang lalat buah adalah jambu biji, pepaya, Praktikum ini dilaksanakan Pada tanggal
belimbing, mangga, melon, apel, cabai merah 21 Maret 2018 di Laboratorium Pendidikan
dan tomat. Lalat buah mengalami metamorfosis Biologi lantai II Universitas Syiah Kuala,
sempurna dari telur, larva (belatung), pupa dan Banda Aceh.
akhirnya menjadi serangga dewasa (imago).
Alat dan bahan
Umur imago atau lalat buah dewasa bisa
Alat dan bahan yang digunakan di
mencapai satu bulan. Telur yang berumur 2-3
praktikum ini ialah mikroskop stereo dan botol
hari diletakkan oleh serangga betina kedalam
biakan, media, blender, botol selai, karet
kulit buah menggunakan alat bertelurnya
gelang, pisau, sendok, timbangan, tutup plastik,
(ovipositor). Selain itu, telur akan berdiam
dan wadah. Bahannya agar-agar, Drosphila
dibawah permukaan kulit buah dan menetas
Jantan dan Drosophila Betina, fermipan, kertas
menjadi larva atau belatung. Selama hidupnya,
saring, pisang, dan gula merah.
larva atau belatung tersebut berada didalam
buah dan memakan isi buah (Ade, 2015, p.338).
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Selain tersedianya makanan, Target dari praktikum ini adalah untuk
kelangsungan hidup serangga juga dipengaruhi mengamati sikus hidup Drosophilla. Subjek
oleh faktor suhu yang sesuai dengan kisaran pada praktikum ini adalah lalat buah
suhu efektif untuk perkembangan serangga. (Drosophila melanogaster) didalam botol
Suhu udara yang menyebabkan metamorphosis biakan, sampelnya adalah lalat buah betina
lalat buah dalam penelitian ini berkisar antara yang bertelur.
27-30oC. Waktu yang diperlukan dalam
metamorphosis lalat buah dari periode ke Prosedur
periode tidak sama antara telur menetas menjadi Menyiapkan alat dan bahan yang akan
larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi digunakan dalam percobaan. Membuat medium
imago (Agustina, 2013, p.14). untuk kultur lalat buah. Memasukkan sepasang
Karakteristik Drosophilla melanogaster Drosophila jantan dan betina kedalam botol
tipe normal dicirikan dengan mata merah, mata kultur. Mengamatinya di bawah mikroskop
majemuk berbentuk bulat agak ellips dan mata binokuler. Menempatkan botol kultur pada suhu
tunggal (oceli) pada bagian atas kepalanya normal. Mengamati siklus hidup Drosophila
dengan ukuran relatif lebih kecil disbanding selama 1 minggu. Dicatat setiap perubahan
mata majemuk warna tubuh kuning kecokelatan yang diamati pada lembar kerja.

2
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

Hasil dan Pembahasan memasukka lalat buah jantan dan betina


Drosophila melanogaster merupakan kedalam botol kultur lalu ditutup dengan gabus
salah satu serangga yang paling umum di kenal penutup yang berlubang. Siklus hidupnya
dan digunakan untuk penelitian-penelitian. diamati setiap hari selama 1 minggu.
Metamorfosis pada Drosophila melanogaster Pengamatan siklus hidup lalat buah ini
termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari dilakukan setiap hari pada pukul 07:00 pagi.
telur – larva instar I – larva instar II – larva Pengamatan hari pertama, lalat buah jantan dan
instar III – pupa – imago. Perkembangan betina mulai melakukan proses perkawinan.
dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang Sekitar 1 hari kemudian muncul bercak-bercak
terdiri dari dua periode. Pertama, periode putih yaitu telur lalat buah yang berukuran
embrionik didalam telur pada saat fertilisasi kurang dari 0,5 mm menempel pada dinding
sampai dengan pada saat larva muda menetas botol biakan dan medium kultur. Induk lalat
dari telur, hal ini terjadi dalam waktu kurang yang lainnya telah mati. Pada hari ketiga telur-
lebih 24 jam, dan padasaat seperti ini, larva telur tersebut menetas dan muncul ulat kecil
tidak berhenti-berhenti untuk makan (Ridwan, yang mulai bergerak, ukurannya sedikit lebih
2010, p.121). besar dari telur dan warnanya putih. Fase ini
merupakan fase larva instar I. Pada fase ini
umumnya ulat-ulat tersebut hidup dipermukaan
medium yang merupakan sumber makanan dari
calon lalat tersebut. Hari berikutnya larva instar
I mulai memasuki fase larva instar II, hal ini
terlihat dari ukuran ulat yang semakin
membesar serta pergerakan ulat yang semakin
aktif.
Hari berikutnya, ukuran larva makin
besar dan larva instar III mulai muncul.
Pergerakan larva ini aktif di atas media maupun
di dinding botol. Selanjutnya larva instar III
mulai melakukan pergerakan ke bagian atas
botol, mengurangi pergerakannya dan diam
menempel pada bagian atas botol. Larva instar
III ini mulai berubah menjadi prepupa pada hari
Gambar 1. Siklus hidup Drosophila kelima hingga hari ketujuh. Memasuki hari
melanogaster kedelapan hingga hari kesepuluh prepupa
berubah menjadi pupa. Pupa yang saya amati
Pengamatan yang dilakukan dimulai dari
ini tidak mengalami perubahan lagi,
pembuatan medium yaitu pisang ayam yang
kemungkinan terbesar dia tidak dapat
dicampur gula merah, dan agar-agar dengan
menggunakan media lagi kerena media yang
takaran yang telah ditentukan. kemudian
mulai mengeras. Seharusnya dari pupa tersebut
seluruh bahan tadi diblender menjadi satu lalu
menetas lalat buah baru berukuran lebih kecil
dimasak beberapa menit. Medium yang telah
dari lalat dewasa yang disebut juga imago. Hari
dibuat lalu dimasukan kedalam botol kultur dan
berikutnya imago akan beradaptasi menjadi
diberi fermipan secukupnya serta diletakkan
lalat buah dewasa dan akan melakukan kembali
kertas saring untuk tempat lalat buah betina
proses daur hidupnya dari perkawinan sepasang
meletakkan telur-telurnya. Langkah terakhir
lalat buah jantan dan lalat buah betina.
dari pembuatan medium kultur tersebut adalah

3
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

Gambar 3. Telur lalat buah (Drosophila


A B melanogaster)
Sumber: Agustina, 2013

Telur yang sudah menetas kemudian


berubah menjadi larva yang berwarna putih,
dan memiliki segmen pada bagian tubuhnya.
Pada saat inilah yang disebut larva instar I yaitu
saat mencapai usia kurang dari satu hari,
ukurannya lebih kurang mencapai 0,5 mm dan
terlihat adanya sedikit pergerakan. Berdasarkan
hasil penelitian (Agustina, 2013), menyatakan
C D bahwa ukuran larva instar satu adalah 1 mm.
Larva instar I secara periodik berganti kulit
Gambar 2. Perubahan yang terjadi didalam
botol biakan (moulting) untuk mencapai dewasa. Setelah
proses moulting larva terus menerus memakan
(Agustina, 2013) Tahapan perkembangan makanan, hal ini ditandai dengan bertambahnya
lalat buah akan mengalami perubahan bentuk ukuran larva.
mulai dari fase telur sampai fase dewasa fase
metamorfosis lalat tersebut adalah sebagai
berikut. Pada fase telur telur lalat diletakkan
pada permukaan makanan, telur yang baru
dikeluarkan berbentuk kecil bulat, panjang dan
berukuran lebih kurang 0,05 mm. Lalat buah
betina dewasa menghasilkan telur 50-70 butir
telur perhari.
Telur yang baru dikeluarkan berwarna
putih, pada ujung anteriornya terdapat dua
tangkai seperti tanduk

Gambar 4. Larva instar I lalat buah


(Drosophila melanogaster)
Sumber: Agustina, 2013

Hari ketiga terlihat adanya pergerakan larva


instar I yang semakin aktif, dan ukuran tubuh
bertambah besar sekitar lebih kurang 2,5 mm. Inilah

4
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

yang disebut larva instar II. Ukuran larva ini


semakin bertambah besar lebih kurang 3 mm dan
segmen pada tubuhnya semakin terlihat jelas,
perubahan inilah yang disebut larva instar III.
Pergerakan larva instar III ini sangat aktif di atas
maupun di dalam media biakan, tetapi diakhir dari
fase larva instar III, pergerakan larva sudah
semakin lambat dan ukuran larva mulai
memendek. Inilah yang disebut larva memasuki
fase prepupa.

Gambar 6. Larva instar I lalat buah


(Drosophila melanogaster) hasil
pengamatan menggunakan mikroskop
stereo.
A B
Fase prepupa, saat lalat instar III
Gambar 5. Larva lalat buah. A. Larva instar II, memasuki tahap prepupa, tubuhnya mulai
B larva Instar III. berubah, ukuran tubuh terlihat memendek dan
Sumber: Agustina, 2013 berwarna putih. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Ashburner bahwa saat larva lalat buah
Pada pengamatan ini benar terlihat bahwa
tahapan larva yang memiliki ciri berbentuk (Drosophilla melanogaster) membentuk cangkang
lonjong pipih, berwarna putih bening, pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi
berukuran ± 1 mm, bersegmen, berbentuk dan keras dan berpigmen, tanpa caput dan sayap,
bergerak seperti cacing, belum memiliki pada saat ini larva disebut fase prepupa
spirakel anterior adalah tahapan larva instar 1.

Gambar 7. Prepupa lalat buah (Drosophila


melanogaster)
Sumber: Agustina, 2013

Berdasarkan pengamatan sendiri tahap


prepupa ini terlihat pada hari ke 4 dimana

5
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

memiliki ciri terbentuk setelah larva instar 3 Gambar 9. Fase pupa lalat buah (Drosophila
merayap pada dinding botol, tidak aktif, melanogaster)
melekatkan diri, berwarna putih, kutikula keras Sumber: Agustina, 2013
dan memendek, tanpa kepala dan sayap. Selain
itu pada masa prepupa larva instar III sudah Pada pengamatan sendiri fase pupa ini
menyerupai bentuk pupa, tetapi ketika ditekan terliihat pada hari ke 5 dimana pupa ini melekat
bagian tubuhnya masih lunak. Pada fase ini pada dinding botol (Gambar 2 D) pupa tidak
secara morfologi tidak nampak lagi adanya aktif dan melekatkan diri pada dinding botol,
berwarna coklat, kutikula keras, memendek,
pergerakan namun secara fisiologisnya larva
dan besegmen.
terus bergerak atau terus terjadi perkembangan.

Gambar 8. Prepupa lalat buah (Drosophila Gambar 10. Fase pupa lalat buah (Drosophila
melanogaster) hasil pengamatan melanogaster) hasil pengamatan
menggunakan mikroskop stereo. menggunakan mikroskop stereo.

Fase pupa hari ke 6, fase prepupa Pada gambar 10 menunjukkan bahwa


kemudian berkembang menjadi fase pupa pada fase pupa terjadi proses organogenesis
dengan ditandai adanya perubahan pada warna (proses pembentukan organ) ketika larva sudah
tubuhnya yang sedikit kecoklatan dan segmen berkembang menjadi pupa, pada fase pupa ini
tubuh yang lebih terlihat jelas disertai keadaan secara morfologi sudah terlihat bagian mata,
larva yang diam (tidak aktif). sayap, dan bagian abdomen, walaupun belum
begitu jelas.
Tahapan terakhir dari siklus ini adalah
imago (dewasa), namun pada biakan yang saya
buat larva tidak sampai pada tahap imago. Hal
imi mungkin disebabkan oleh beberapa faktor
seperti suhu lingkungan, intensitas cahaya,
ketersediaan makanan dan lainnya. Menurut
Agustina (2013), menyatakan bahwa pada hari
ke tujuh kandang sampel media biakan papaya
menunjukan fase eklosi (imago keluar dari pupa).
Semasa fase eklosi lalat buah terlihat menyerupai

6
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

bentuk lalat buah dewasa tetapi ukurannya lebih banyak jumlah mutan yang menggambarkan
kecil dengan sayap belum terbentang. Meskipun berbagai aspek biologis dari organisme tersebut
warna tubuh masih pucat, tetapi secara morfologi (Ramadani, 2016, p.812).
lalat buah ini sudah terbentuk dengan sempurna Perkembangan mulai dari pupa
yaitu memiliki bagian caput, thorak dan abdomen Drosophila melanogaster akan mulai beretelur
yang sudah jelas. Sedangkan pada kandang media dalam jumlah yang bisa mencapai 50-70 dalam
biakan nanas, dan dua kandang media biakan satu hari nya bahkan bisa mencapai 400-500
papaya lainnya menjadi dewasa pada hari ke-8. dalam waktu sepuluh hari (Yatim, 2010, p.88).
Setelah lalat ini dewasa kita dapat melihat
perbedaan antara lalat betina dan lalat jantan

Simpulan dan Saran


Simpulan
Daur hidup drosophila termasuk
metamorfosis sempurna. Daur hidup lalat buah
berlangsung kurang lebih selama 14 hari. Dari
proses metamorfosis sepasang lalat buah dapat
menghasilkan 300-400 butir telur. Tahapan
daur hidup lalat buah berawal dari telur menjadi
Gambar 11. Fase Imago lalat buah (Drosophila
larva instar i hingga larva instar iii kemudian
melanogaster)
prepupa yang berubah menjadi pupa dan pada
Sumber: Agustina, 2013
akhirnya akan muncul lalat buah baru atau
Imago lalat buah sesaat sesudah keluar dari imago yang akan beradaptasi menjadi lalat buah
pupa belum bisa terbang, untuk itu imago lalat dewasa.
buah membutuhkan waktu ±15 menit untuk
menyeimbangkan diri. Demikianlah metamor- Saran
phosis yang terjadi pada lalat buah (Drosophilla Sebaikya untuk kedepannya dalam
praktikum mendeterminasi hewan peliharaan
melanogaster) dalam kurun waktu 7-8 hari.
khususnya Drosophila melanogaster digunakan
Berdasarkan siklus hidup yang telah buku petunjuk pengklasifikasian. Agar para
diuraikan diatas dapat kita ketahui bahwa lalat praktikan lebih mengerti dan paham mengenai
buah (Drosophilla melanogaster) mengalami mengapa Drosophila dikelompokkan dalam
metamorfosis sempurna. Hal ini sesuai dengan famili Drosophilidae
pernyataan (Ade, 2015) bahwa lalat buah
tergolong holometabola, memiliki periode Daftar Pustaka
Ade, P. O. (2015). Ekstrak Daun Kirinyuh
istirahat yaitu dalam fase pupa. Dalam
(Eupatorium Odoratum) Dan Lalat
perkembangannya lalat buah (Drosophilla Buah (Drosophila Melanogaster).
melanogaster) mengalami metamorfosis Jurnal Serambi Akademica. 3: 2, 338-
sempurna yaitu melalui fase telur, larva, pupa 339.
dan lalat buah dewasa. Campbell, R. (2008). Biologi Edisi Kedelapan
Drosophila melanogaster juga memiliki Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
beberapa karakteristik lainnya yaitu mempunyai Hotimah, H. (2017). Deskripsi Morfologi
Drosophila melanogaster Normal
sejumlah karakter maupun perilaku yang mudah
(Diptera: Drosophilidae), Strain Sepia
diamati dalam kondisi laboratorium, memiliki dan Plum. Jurnal of Ilmu Dasar. 18: 1,
waktu generasi yang pendek, mampu 55-60.
menghasilkan banyak keturunan, memiliki
ukuran genom yang kecil, serta memiliki sekian

7
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

Yatim, W. (2010). Genetika. Bandung: Bumi


Aksara.
Ramadani, S. D. (2012). Pemanfaatan
Drosophila melanogaster Sebagai
Organisme Model Untuk Mempelajari
Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap
Ekspresi Sifat Makhluk Hidup Pada
Perkuliahan Genetika. Journal of
Pendidikan.. 1:5, 806-813.
Agustina, E. (2013). Perkembangan
Metamorphosis Lalat Buah
(Drosophilla Melanogaster) Pada
Media Biakan Alami Sebagai Referensi
Pembelajaran Pada Matakuliah
Perkembangan Hewan. Jurnal Biotik. 1:
1, 12-16.
Santoso, R. (2011). Identifikasi Drosophila
melanogaster Pada Media Biakan
Alami Seperti Pisang Sepatu,
Belimbing, dan Jambu Biji. Journal of
Buana Sains. 11: 2, 149-162.
Siburian, J. 2008. Studi Keanekaragaman
Drosophila Sp. di Kota Jambi.
Biospecies. 1:2, 47-54.
Ridwan, E. (2010). Etika Pemanfaatan Hewan
Percobaan dalam Penelitian Kesehatan.
Journal UI. 2:4, 120-132.
Siburian, J. 2008. Studi Keanekaragaman
Drosophila Sp. di Kota Jambi.
Biospecies. 1:2, 47-54.

8
Lisa Rauzatul Maretia: Siklus Hidup Drosophila melanogaster

Anda mungkin juga menyukai