Anda di halaman 1dari 18

VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

MODUL - 7
PERANCANGAN - FAN
Kode : IKK.365
Materi Belajar – 10

Pendidikan S1
Pemintan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri
Program Studi Imu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul

Disusun oleh,
Ir . LATAR MUHAMMAD ARIF, MSc

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


Tahun 2013

Halaman 7- 1
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Judul Materi : PERANCANGAN - FAN

I. PENDAHULUAN

1. Pengantar

Dalam studi ini mahasiswa akan diberikan pengetahuan mengenai , pengenalan Fans terdiri
dari, motor listrik, system penggerak, saluaran atau system pemipaan, dan peralatan
pengendali aliran, serta perhitungannya

2. Ruang Lingkup materi, meliputi ;

7.1. PENGENALAN
7.2. DEFENISI DASAR
7.2.1. Fan Aksial
7.2.2. Fan Sentrifugal
7.3 PEMELIHAN FAN
7.3.1. Pengurangan Faktor Fisik
7.3.2. Penilian Tekanan
7.3.3 Hukum Fan

II. KOPETENSI DASAR


Untuk meyakinkan serta memberikan dasar pengetahuan mahasiswa untuk : pertimbangan
Desain, Persyaratan Pemilihan dan Prosedur Perancangan, pada setiap komponen Sistim
Ventilasi Lokal, khususnya pemelihan fan

III. KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN

Diharapan mahasiswa dapat memahami beberapa prinsip kerja kurva fan untuk menentukan kerja
efisiensi i sehingga mahasiswa akan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan
beroperasi banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis (SP) versus aliran
pada merupakan kuva yang sangat penting

Halaman 7- 2
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

IV. KEGIATAN BELAJAR

halaman

7.1. PENGENALAN .........................................7-4


7.2. DEFENISI DASAR .........................................7-5
7.2.1. Fan Aksial .........................................7-5
7.2.2. Fan Sentrifugal .........................................7-7
7.3 PEMELIHAN FAN .........................................7-11
7.3.1. Pengurangan Faktor Fisik .........................................7-12
7.3.2. Penilian Tekanan .........................................7-12
7.3.3 Hukum Fan .........................................7-16

DAFTAR PUSTAKA .........................................7-18

Halaman 7- 3
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Modul- -7
PERANCANGAN - FAN

7.1. PENGENALAN

Sistem fan didalam lokal exhaust ventilasi industri penting untuk menjaga preses pekerjaan dindustri
sehingga terhindar dari udara yang terkontaminan di area tempat kerja, karena fan adalah jantung dari
sistem. Fans mengontrol laju aliran gas, uap, partikel pada titik generasi polutan dalam peralatan proses
dan melalui perangkat pengendalian polusi udara atau air cleaner. Fans memberikan energi yang
diperlukan untuk aliran gas untuk mengatasi resistensi terhadap aliran gas (diukur sebagai penurunan
tekanan) yang disebabkan oleh perangkat membutuhkan saluran dan polusi udara kontrol. Sedangkan
Fans terdiri dari, motor listrik, system penggerak, saluaran atau system pemipaan, dan peralatan
pengendali aliran.
Istilah “resistensi sistim” digunakan bila mengacu tekanan statis. Resistensi sistim merupakan jumlah
kehilangan tekanan statis dalam sistim. Resistensi sistim bervariasi terhadap kudrat volum aliran udara
yang memasuki sistim. Untuk volum udara tertentu fan dalam sistim dengan saluran sempit dan banyak
tikungan, belokan dengan radius pendek akan bekerja lebih ekstra darai pada sistim yang saluran lebih
besar dengan sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran/duct yang panjang sempit dan banyak
belokan dan tikungan akan memerlukan banyak energi untuk menarik udara, karena adannya kehilangan
akibat gesekan dalam saluran/duct. Dengan begitu maka resistansi sistim meningkat secara substansial
jika volum udara yang mengalir ke sistim meningkat ; kuadrat aliran udara. Sebaliknya, resistansi
berkurang jika alirannya berkurang.

Gambar. 7.1 Kurva Efsiensi Fan (BEE India, 2004)

Untuk menentukan berapa volum fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui karakteristik

Halaman 7- 4
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

resistansi sistim.
Pada sistim yang ada, resistansi sistim dapat diukur. Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk
kurva fan. Kurva fan merupakan kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik.
Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait.
Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum
fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada
kondisi yang diketahui.
Beberapa kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim akan
mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi (lihat Gambar 7.1).
Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis (SP) versus aliran pada
merupakan kuva yang sangat penting.
Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila resistansi sistim berubah, titik
operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan
mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik potong dengan kurva tenaga (BHP).
Sebuah garis lurus yang digambar melalui perpotongan dengan kurva tenaga akan mengarah
ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelah kanan. Pada kurva yang digambarkan,
efisiensi kurva juga disuguhkan.

7.2. DEFENISI DASAR

Terdapat dua jenis fans, yaitu ; (i) Fans aksial, dan (ii) Fans sentrifugal .

7.2.1. Fan Aksial

Fans aksial, menggerakkan aliran udara sepanjang sumbuh fans (terpasang pada poros berputar),
meliputi ; fan propeller, fan pipa aksial, fan dengan baling-baling aksial, gambar.7.2 sampai dengan
gambar 7.5. Untuk melihat karakteristik kelebihan dan kelemahan fan aksil, diringkas pada table 7.1

Tabel,7.1 Karakteristik fan aksial

Jenis fan Kelebihan kelemahan


(1) (2) (3)
1. Fan propeller  Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi  Efisiensi energy
pada tekanan rendah relative rendah
 Tidak membtuhkan saluran kerja yang  Bising
luas (karena tekanan yang dihasilkan lbih
kecil)
 Murah, karea kontruksinya sederhana
 Mencapai efesiensi maksimum, hamper
seperti aliran yang mengalir sendiri, dan
sering digunakan pada ventilasi atap
 Dapat mnghasilkan aliran dengan arah
berlawanan, yang membantu dalam
penggunaan ventilasi
Gambar. 7.2 Fan propeller

Halaman 7- 5
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

(1) (2) (3)


2. Fan pipa aksial,  Tekanan lebih tinggi dan efisiensi  Relatif mahal
prinsinya dimana fan operasinya lebih baik dari pada fan  Tingkai kebisingan
propoler ditemapatkan propoler dan aliran udara
dibagian dalam  Cocok untuk tekanan menengah, sedang
selinder. penggunaan laju aliran udara yang tinggi  Efesiensi energy
 Dapat dpercepat sampai sampai ke nilai relative lebih rendah
kecepatan tertentu(karena putaran (65 %)
massanya rendah) dan menghasikan
aliran pada arah berlawanan, yang
berguna dalam berbagai penggunaan
ventilasi
 Menciptakan tekanan yang cukup untuk
mengatasi kehilangan di saluran dengan
Gambar 7.3 Fan tabung aksila ruang yang relative efisien, yang berguna
untuk pembuangan
3. Fan dengan baling-  Cocok untuk tekanan sedang sampai  Relative mahal
baling aksial dengan tekanan tinggi(sampai 500 mm dibandingkan fan
WC) pada buangan boiler-induced draft impeller
 Dapat dpercepat sampai sampai ke nilai
kecepatan tertentu(karena putaran
massanya rendah) dan menghasikan
aliran pada arah berlawanan, yang
berguna dalam berbagai penggunaan
ventilasi
 Cocok untuk hubungan langsung ke as
motor
 Kebanayakan energinya, efisiensi
Gabar. 7.4. Fan dengan baling-
baling aksial
(mencapai 85 % jika dilengkapi dengan
fan air foil dan jarak ruang yang kecil)

Gambar.7.5. Drive agrement

Halaman 7- 6
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

7.2.2. Fan Sentrifugal

Fans sentrifugal, menggunakan impeler berputer untuk menggerakan aliran udara, memiliki roda kipas
yang terdiri dari sejumlah bilah kipas/blade dipasang di sekitarnya, seperti ditunjukkan dalam Gambar
7.6, berputar pada poros yang melewati rumah fans (housing). Gas masuk dari sisi roda kipas, ternyata
900 derajat dan mempercepat saat melewati bilah kipas. Istilah, sentrifugal, mengacu pada lintasan aliran
gas saat lewat keluar dari rumah fans (housing)
Fan sentrifugal dapat menghasilkan tekanan tinggi meningkat dalam aliran gas. Dengan demikian,
mereka sangat cocok untuk proses industri dan sistem kontrol polusi udara ( untuk handling padatan
yang terbentang ; debu serpih kayu, skrap logam)

Gambar, 7.6 Kompenen-kompenen Fans setrifugal (i. udara masuk/gas inlet, ii. roda
fans/fans wheel, iii. Rumah fans/housing, dan iv udara keluar/gas out)

Komponen utama dari sebuah fans sentrifugal khas termasuk roda kipas, rumah, mekanisme drive, dan
inlet dan oulet fan Dalam pengaturan drive langsung, roda kipas dihubungkan langsung ke poros motor.
Ini berarti bahwa kecepatan roda kipas identik dengan kecepatan motor rotasi.
Dengan jenis drive fan, kecepatan fan tidak dapat bervariasi.

Gambar.7.7 Komponen Fan sentrifugal

Halaman 7- 7
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Gambar.7.8 Fan Sentrifugal kompo ACGIH, data 1-88 figure 6-3

Pada Fan sentrifugal udara masuk pada mata rotor, berputar pada sudut tertentu, dan berakselarasi dan
ditekan oleh tekanan sentrifugal.

Tabel.7.2. Kalasifikasi Fan sentrifugal terdiri atas:

1.. Tipe Forward Curved

Pada fan tipe ini roda-roda yang terdapat didalamnya


berukuran kecil dan membelok kedalam searah
dengan arah rotasi roda-roda. Fan ini beroperasi pada
kecepatan yang relatif rendah. Jenis fan ini biasa juga
disebut sebagai squirrel cage wheel.Tipe ini biasa
digunakan pada kegiatan proses pemanasan dengan
tekanan rendah, ventilasi dan pendingin ruangan
seperti pada tungku pembakaran domestik dan pada
alat pendingin lainnya.
Gambar.7.9 Fan Forward Curve

2 Tipe Radial Blade


Pada fan tipe ini roda-roda yang terdapat didalamnya
berbentuk seperti paddle. Blade yang ada memiliki
arah tegak lurus dengan arah rotasi fan. Fan ini
cenderung beroperasi pada kecepatan yang
sedang.Tipe ini biasa digunakan pada kegiatan
material handling, memiliki bentuk yang kokoh serta
mudah untuk diperbaiki dilapangan. Jenis fan ini juga
digunakan pada industri yang membutuhkan tekanan
yang tinggi.

Gambar 7.10 Radial Blade

Halaman 7- 8
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

3. Tipe Backward Inclined


Pada fan tipe ini roda-roda yang terdapat didalamnya
berbentuk rata dan memiliki arah yang condong dan
menjauhi arah dari rotasi roda. Fan ini cenderung
beroperasi pada kecepatan yang tinggi. Tipe fan ini
lebih efisien daripada kedua jenis fan diatas. Tipe ini
biasa digunakan pada pemanas biasa, ventilasi dan
sistem pendingin udara. Digunakan pada berbagai
kegiatan di industri, dimana jenis airfoil blade tidak
dapat digunakan karena memiliki kemungkinan
Gambar 7.11 Fan Backward Inclined terkena korosi akibat debu halus.

.4. Tipe Airfoil Blade


Walaupun tipe fan ini bukan tipe yang umum, namun
tipe ini merupakan tipe penyempurnaan pada desain
tipe Backward Inclined. Fan ini memiliki efisiensi yang
paling tinggi dan cenderung memiliki kecepatan yang
lebih cepat. Tipe ini biasa digunakan pada industri
yang memiliki keadaan udara yang cukup bersih.
Selain itu jenis fan ini dapat dirancang dengan
konstruksi khusus pada udara yang berdebu.

Gambar.7.12 Fan Airfoil Blade

5. Tipe Radial Tip


Pada tipe fan ini roda-roda yang terdapat didalamnya
memiliki bentuk yang cenderung melengkung ke arah
rotasi roda-roda tetapi blade yang terdapat didalamnya
bersandar kebawah, sehingga bagian luarnya akan
mencapai posisi radial. Fan ini berkerja dengan
kecepatan yang hampir sama dengan fan backward
inclined. Tipe ini juga dirancang untuk menangani
pada kegiatan material handling atau pada kegiatan
yang menyebabkan erosive, dan juga lebih efisien
Gambar.7.13 Fan Radial Tip daripada blade radial.

Halaman 7- 9
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Gambar 7.14 Kurva flow Tekanan static, dan volume

Untuk melihat karakteristik kelebihan dan kelemahan fan sentrifugall, diringkas pada tabel.7.3

Tabel.7.3 Karakteristik fan sentrifugal

Jenis fan dan blade Kelebihan Kelemahan

(1) (2) (3)


Fan radial dengan  Cocok untuk tekanan statis tinggi  Hanya cocok untuk laju
blades datar (sampai 1400 mm WC) dan suhu aliran udara rendah
tinggi. sampai sedang
 Rancangan sederhana sehingga
dapat dipakai untuk unit penggunaan
khusus
 Dapat beroperasi pada aliran udara
yang rendah tanpa masalah
getaran/vibrasi
 Sangat tahan lama
 Efisiensi mencapai 75 %
 Memiliki jarah ruang kerja yang lebih
besar yang berfungsi untuk handling
padatan yang terbang (debu, serpih
kayu, dan skrap logam)

Halaman 7- 10
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

(1) (2) (3)


Fan yang melengkung  Dapat mengerakan volume udara  Hanya cocok untuk
kedepan, dengan blade yang besar terhadap tekanan yang layanan yang bersih, untuk
yang melengkung relative rendah layanan kasar, dan
kedepan  Ukurannya relative kecil bertekanan tingggi
 Tingkat kebisingan rendah  Keluaran fan sulit untuk
(diakibatkan rendahnya kecepatan) diatur secara tepat
dan sangat cocok untuk pemanasan  Penggerak harus dipilih
perumahan, ventilasi dan penyejuk secara hati-hati untuk
udara menghindarkan beban
motor lebih, sebab kuva
daya meningkat sejalan
dengan aliran udara
 Efisiensi energy relative
rendah (55 – 65 %)
Backward inclined fan,  Dapat beroperasi dengan perubahan  Tidak cocok untuk aliran
dengan blades yang tekanan statis (asalkan bebannya udara yang kotor (karena
miring jauh darai arah tidak berlebih ke motor) fan mendukung terjadinya
perputaran ; datar,  Cocok untuk sisitim yang tidak penumpukan debu)
lengkung, dan airfoil menentu pada aliran udara yang  Fan dengan blades air foil
tinggi kurang stabil karena
 Cocock untuk layanan forced –draft mengandalkan
 Fan dengan balade datar lebih kuat padapenangkatan yang
 Fan dengan blades lengkung lebih dihasilkan oleh setiap
efisien (melebihi 85 %) blade
 Fan dengan blades air foil yang tipis  Fan blades air foil yang
adalah yang paling efisien tipis akan menjadi sasaran
erosi.

7.3 PEMELIHAN FAN

Dalam memilih fan yang sesuai pada setiap aplikasinya, terdapat tiga informasi mendasar, yaitu
dibutuhkan data aliran udara volumetrik, peningkatan tekanan statis fan yang harus disediakan, dan
densitas gas pada fan. Faktor lain yang umumnya dibutuhkan untuk memilih fan yang tepat adalah tipe
dan konsentrasi kontaminan (debu, liquid atau gas hasil dari pembakaran) yang akan dialirkan, area yang
dibutuhkan untuk instalasi alat, dan kebisingan yang ditimbulkan merupakan hal-hal yang perlu
diperhatikan.
Dalam penentuan tipe fan terdapat hal mendasar yang menetukan yaitu tipe gas yang akan dialirkan.
Selanjutnya adalah pemillihan ukuran fan dilakukan dengan menggunakan tabel. Biasanya fan yang
berada diantara rating tabel adalah mendekati efisiensi puncaknya.
Apabila titik operasi desain mendekati bagian atas atau bawah tabel , maka sebaiknya dipilih fan yang
lebih kecil atau lebih besar, secara berurutan. Apabila titik desain mendekati batas kiri atau kanan tabel,
maka perlu dipertimbangkan versi tipe fan yang telah dimodifikasi.
Fan biasanya didesain pada tingkat udara standar yaitu pada 70 F, 1 atm, 50% kelembaban relatif, dalam
ketinggian permukaan air laut. Pada kondisi ini densitas udaranya adalah 0.075lbm/ft 3. Apabila fan biasa
untuk digunakan pada kondisi yang berbeda dari nilai standar ini (dimana kebanyakan terjadi), maka
koreksi harus dilakukan pada densitas udaranya. Seperti yang dapat dilihat pada Lampiran B berikut ini
aliran udara volumetrik ini tidak berubah. Oleh karena itu, berikut ini adalah prosedur desainnya:
 Gunakan aliran udara volumetrik yang aktual (Q) , dalam proses desain.

Halaman 7- 11
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

 Hitung kehilangan tekan yang terjadi dalam keadaan standar ( gesekan dari duct yang terjad)i
juga berdasarkan keadaan standar). Perbaiki kehilangan tekan akibat alat pengendali dalam
keadaan standar.

7.3.1. Pengurangan Faktor Fisik

Bunyi yang bersumber dari Fan, baik lewat tali sabuk mengirimkan energi mekanik dari motor ke fan,
roda fan, diameter puli, kontruksi fan, dan putaran motor (rpm), dapat menimbulkan bising antara (98 –
104) dBA bila putaran motor lebih tinggi dan bila putran motor rendah (83 -87) dBA, Untuk memenuhi
kabilitas, flow rate, tekanan dan efisiensi Fan dalam persamaan- (7.1).

BPF = Rpm * N * CF ----------- (7.1)


Dimana :
BPF = blade passage frequency, Hz
Rpm = Rotasi permenit, rpm
N = Jumlah blade
CF = Conversion factor = 6356 atau 1/60

7.3.2. Penilian Tekanan

Tekanan Total Fan/Fan Total pressure (FTP)

Jumlah dari tekanan total fan dan tekanan statik udara dalam sebuah sistim saluran.

FTP = TP outlet - TP inlet ----------------------------------------- (7.2)

FTP =( SPout + VP out )- (SPinlet + VP inlet) ------------------ (7.3)

FTP = SPout - SPin

Tekanan Statik Fan /Fan Static pressure (FSP)

Tekanan potensial diberikan oleh udara diam. Dengan kata lain, itu adalah perbedaan antara tekanan
dalam pipa yang diberikan ke segala arah, dan tekanan dalam atmosfir.
Tekanan statis fan (FSP)

FSP = FTP – VPoutlet ------------------------------------------ (7.4)

Atau,

Fan SP = TP0utlet - TPinlet - VPoutlet

Fan SP = SP outlet - SP inlet - VP inlet ------------------------ (7.5)

Contoh,

Dari data gambar.7.15


SP out = +5.797 “wg
SP in = - 4.216 “ wg
VP in = 1,1383 “ wg

Halaman 7- 12
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Gambar.7.15. Menghitung tekanan statis fan

Maka ,
Fan SP = SP outlet - SP inlet - VP inlet
= 5.797 – (-4216) - 1,1383
= 8.88 in WG

FTP = TP outlet - TP inlet


FTP = Fan SP + VP0ut let
= 8,88 + 0,994
= 9,87 in WG

Untuk menghitung koefisien efsiensi dari fan, untuk mendapat besaran tenaga atau daya yang
dibutuhkan untuk menarik udara dari Hood, ke pembersih udara/partikulat ke Fan (fan-inlet), dengan
menggunakan persamaan (7.6)

Ƞ = Q * FTP = Q * (FSP + VP0ulet) ------------------------------ (7.6)


CF *PWR CF * PWR
Dimana :
Ƞ = mechanic eficiensy, garafik-7.16
Q = volumetric rate , cfm
FTP = fan tekanan total
FSP = fan tekanan static
PWR = power rekruitmen, HP
CF = Konfersi factor, 6356

Dari persamaan persamaan (7.6), dapat dihitung PWR, persamaan (7.7)

PWR= Q * FTP ----------------------- (7.7)


6356 * Ƞ

Bila diketahui :
Ƞ = mechanic eficiensy = 75 %
Q = volumetric rate = 1.200 cfm
FTP = fan tekanan total = 9.87 in WG

PWR= 1.200 * 9,87 = 2,48 HP


6356 * 0,75

Halaman 7- 13
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Gamabar.7.16 Grafik mekanil efisiensi, dalam %

Efisiensi keseluruhan = daya output ÷ daya input

Gambar.7.17 Grafik Kurva Fan

Halaman 7- 14
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Putaran motor = 2.500 rpm (dimabil pada Gambar 7.16 grafik mekanikal efisiensi )

Pada gambar 7.16 Grafik kurva fan pemelihan fan, dimana bila diketahui air volume 4000 cfm, dan
tekanan total statis fan FTP= fan tekanan total = 5,92 in WG, maka dalam grafik didapat putaran fan
atau fan speed sebesar 1258 rpm, dengan efisiensi sebesar 70,2 %

Gambar.7.18 Grafik Kurva Fan

Gambar grafik 7.18 efisiesi fan paling masikum adalah sebesar 75 % pada tekanan total statis fan FTP=
fan tekanan total = 23,0 in WG dan fan capasity 91000 ft3/min

Kinerja Fan
Tabel 7.4. berikut ini menunjukan kinerja tipe untuk tekanan yang lebih tinggi, seperti pada fan
sentrifugal, untuk setiap ukuran fan dan jenis roda. Dalam kebanyakan kasus, tabel ini akan memiliki area
berbayang mewakili Kelas I, II dan III batas RPM. Untuk menggunakan tabel ini, ditentukan kebutuhkan
CFM sepanjang sumbu vertikal kiri (misalnya 14.000 CFM), kemudian bergerak horizontal ke kanan untuk
yang diperlukan kolom bertekanan statis (misalnya 6,00 SP). Di persimpangan ini, Anda dapat membaca
kedua RPM kipas dan BHP (contoh 1.277 RPM dan 16,8 BHP). Perhatikan titik-titik yang terletak di tabel,

Halaman 7- 15
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

yang menunjukkan bahwa II penggemar Kelas diperlukan.

Tabel.7.4 Contoh tabel peringkat

Dengan penggunaan program pemilihan fan elektronik tren untuk mengurangi jumlah data yang
dicetak dan mencetak hanya kisaran kinerja untuk setiap ukuran fan. Ada sedikit keraguan bahwa
program seleksi baik elektronik seperti CAPS dapat menentukan pilihan yang tepat dengan
sedikit usaha.

7.3.3 Hukum Fan

Tujuan

Untuk menjelaskan hubungan antara parameter ventilasi industri: kecepatan fan, laju aliran udara flow
rate (Q), tekanan (P), density/rapat masa (ρ), putaran (rpm),PWR/power rekruitmen, (HP), mechanic
eficiensy (ƞ),
Fan beroperasi dibawa beberapa hukum tentang kecepatan, daya dan tekanan. Perubahan dalam
kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan akan mempredeksi perubahan kenaikan tekanan
dan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru.
Hal ini diperlihatkan pada gambar.7.19

Langkah selanjutnya adalah untuk memahami hukum fan,dapat digunakan untuk secara akurat
memprediksi perubahan (asumsi diameter kipas dan kerapatan udara yang konstan), dengan persamaan
hukum fan sebagai berikut :

Halaman 7- 16
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

Gambar.7.19 Kecepatan, tekanan, dan daya fan (BEE India, 2004)

Q2= Q1*(Size2/Size1)3 * (RPM2/RPM1) --------------------------- (7.8)

P2 = P1 * (Size2/Size1)2 * (RPM2/RPM1)2 * (ρ2/ρ1) ----------------- (7.9)

PWR2 = PWR1 * (Size2/Size1)5 * (RPM2/RPM1)3 * (ρ2/ρ1) ----------------- (7.9)

Dimana :
Q = Air flow (cfm)
P = Fan presure (tekaban fan), in WG
RPM = putaran fan
Size = Fan size atau diameter impeller (in.)
PWR = power rekruitmen, HP

Tabel.7.5. Basis Hukum Fan

Halaman 7- 17
VENTILASI INDUSTRI Modul,-7, PERANCANGAN FAN

DAFTAR PUSTAKA

Air Moverment and Control Association, inc : AMCA Publication 201-90, fans and system AMCA, IL (1990)

American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH).1988


Industrial Ventilation, a Manual of Recommended Practice . 1988. Industri Ventilasi, Manual Praktek Fitur.
20th edition, Chapter 6

American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH).1998


Industrial Ventilation, a Manual of Recommended Practice . 1998. Industri Ventilasi, Manual Praktek Fitur.
23th edition, Chapter 6

American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH).2006


Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Operation and Maintenance, Signature
publications Amer Conf of Governmental Berilustrasi –p.200

Bureau Of Energy Efficiency (BEE) Government of India, 2004


Energy Efficiency Guide Book, Chapter 5, p 93-112

Fan Air Company, product presentation. www.fanair.com/products.pdf

UNEP, 2006
Fan dan Blower, Pedoman efisiensi energy untuk Industri Asia-ww.energyefficienciasia.org, UNEP

http://old.greenheck.com/technical/tech_detail.php?display=files/Product_guide/perf_basics

Halaman 7- 18

Anda mungkin juga menyukai