PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN 2016 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT STANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI MENENGAH BAB I PENDAHULUAN Undang- PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan pelaksanaan ketentuan Pasal 24 Peraturan Peraturan bahwapendidikan adalah usaha sadar dan terencana Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah pembelajaran agar peserta didik secara aktif dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Kebudayaan tentang Standar Proses Pendidikan Dasar bangsa dan negara. Standar Proses adalah kriteria dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara StandarKompetensi Lulusan dan StandarIsi yang telah Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005 Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik tentangStandarNasionalPendidikansebagaimana telah Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 32 Tahun Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) 2013 tentangPerubahanatasPeraturanPemerintahNomor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir 19 Tahun 2005 tentangStandarNasionalPendidikan. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan tentang Perubahan Kedua atas diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45 cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik Nomor 5670); MEMUTUSKAN: Menetapkan : serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR PROSES pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Pasal 1 pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan (1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan Isimaka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. dari pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. (2) tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar; 3. tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. dari Pasal 2 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 berbasis kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial Tahun 2013 Tentang Standar Proses Untuk Satuan menuju pembelajaran terpadu; 6. daripembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan yang menekankan jawaban tunggal menuju 2 dinyatakan tidak berlaku. pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya 3 Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada multi dimensi; 7. daripembelajaran verbalisme menuju tanggal diundangkan. Agar setiap orang keterampilan aplikatif; 8. mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peningkatandankeseimbanganantaraketerampilan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam fisikal (hardskills) danketerampilan mental (softskills); Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan Jakarta pada tanggal 6 Juni 2016 MENTERI danpemberdayaanpesertadidiksebagai pembelajar PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK sepanjanghayat; 10. pembelajaran yang menerapkan INDONESIA, TTD. ANIES BASWEDAN nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso Diundangkan di Jakarta pada tanggal 28 Juni 2016 sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo DIREKTUR JENDERAL PERATURAN mangun karso), dan mengembangkan kreativitas PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK handayani); 11. pembelajaranyang berlangsung di INDONESIA, TTD. WIDODO EKATJAHJANA rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pembelajaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, TAHUN 2016 NOMOR 955 Salinan sesuai dengan siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. aslinya, plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Kepala Biro Kepegawaian, TTD. Dyah Ismayanti NIP untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas 196204301986012001 pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan 1 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI individualdan latar belakang budayapesertadidik. PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES proses yang mencakup perencanaan proses PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB I pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 pembelajaran. 3 BAB II KARAKTERISTIK angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha PEMBELAJARAN Karakteristik pembelajaran pada sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari bangsa dan negara. Standar Proses adalah kriteria tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam tersebut memiliki lintasan perolehan (proses Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas“ mengamati, pendidikan diselenggarakan secara interaktif, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta lintasan perolehan turut serta mempengaruhi memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, karakteristik standar proses. Untuk memperkuat kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik minat, dan perkembangan fisik serta psikologis antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). proses pembelajaran serta penilaian proses Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan menghasilkan karya kontekstual, baik individual efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. maupun kelompok maka sangat disarankan 2 Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan digunakan: 1. dari peserta didik diberi tahu menuju masalah(project based learning). Rincian gradasi sikap, peserta didik mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu- pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut Sikap satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat sumber belajar; 3. dari pendekatan tekstual menuju Mengamati Menjalankan Memahami Menanya proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati, ilmiah; 4. dari pembelajaran berbasis konten menuju Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi pembelajaran berbasis kompetensi; 5. dari Menyaji - Mencipta Karakteristik proses pembelajaran pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A menuju pembelajaran dengan jawaban yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta kebenarannya multi dimensi; 7. dari pembelajaran didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses (softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. pembelajaran mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun Karakteristik proses pembelajaran di kemauan (ing madyo mangun SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. 4 pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dan di masyarakat; 12. pembelajaran yang diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Secara siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada adalah kelas; 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut perbedaan individual dan latar belakang budaya capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga peserta didik. Terkait dengan prinsip di atas, ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. dikembangkan standar proses yang mencakup Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor pengawasan proses pembelajaran. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3 BAB II KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan pengembangan ketiga ranah tersebut secara memberikan kerangka konseptual tentang sasaran utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.Dengan memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5 Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut Sikap Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat Mengamati Menjalankan Memahami Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati, Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji - Mencipta 4 Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut, capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5 BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran penyiapan media dan sumber belajar, perangkat dirancang dalam bentukSilabus danRencana penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang mengacu pada Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan Standar Isi.Perencanaan pembelajaran meliputi pembelajaran yang digunakan. 1. Silabus Silabus penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran penyiapan media dan sumber belajar, perangkat untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. paling sedikit memuat: a. Identitas mata pelajaran PenyusunanSilabusdan RPP disesuaikanpendekatan (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan pembelajaran yang digunakan. 1. Silabus Silabus SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C merupakan acuanpenyusunan kerangka pembelajaran Kejuruan); b. Identitas sekolah meliputi nama satuan untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus pendidikan dan kelas; c. Kompetensi inti, merupakan paling sedikitmemuat: gambaran secara kategorial mengenai kompetensi a. Identitas mata pelajaran dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang BdanSMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C sekolah, kelas dan mata pelajaran; d. kompetensi Kejuruan); dasar, merupakan kemampuan spesifik yang b. Identitassekolah mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputinamasatuanpendidikandankelas; terkait muatan atau mata pelajaran; e. tema (khusus c. kompetensiinti, SD/MI/SDLB/Paket A); f. materi pokok, memuat merupakangambaransecarakategorialmengenaikompete fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan nsidalamasp eksikap, pengetahuan, danketerampilan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan yang rumusan indikator pencapaian kompetensi; g. harusdipelajaripesertadidikuntuksuatujenjangsekolah, pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh kelasdanmatapelajaran; pendidik dan peserta didik untuk mencapai d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik kompetensi yang diharapkan; h. penilaian, merupakan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk yang terkait muatan atau mata pelajaran; menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; i. e. tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A); alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir- satu tahun; dan j. sumber belajar, dapat berupa buku, butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber kompetensi; belajar lain yang relevan. g. pembelajaran,yaitukegiatan yang dilakukan oleh 6 b. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan yang diharapkan; pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian Silabus digunakan sebagai acuan dalam hasil belajar peserta didik; pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana tahun; dan kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta relevan. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi pelaksanaan pembelajaran. 2. Rencana Pelaksanaan peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP minat, dan perkembangan fisik serta psikologis dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau kegiatan pembelajaran 6 peserta didik dalam upaya subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik Komponen RPP terdiri atas: a. identitas sekolah yaitu pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP nama satuan pendidikan; b. identitas mata pelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran atau tema/subtema; c. kelas/semester; d. materi pokok; berlangsung secara interaktif, inspiratif, e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f. kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang disusun berdasarkanKD atau subtemayang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih. pengetahuan, dan keterampilan; Komponen RPP terdiri atas: a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan b. identitasmatapelajaranatautema/subtema; c. kelas/semester; d. materipokok; e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g. kompetensi dasar g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian danindikatorpencapaiankompetensi; kompetensi; h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam butir-butir sesuai dengan rumusan indikator bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; ketercapaian kompetensi; i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk mewujudkan suasana belajar dan proses agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD dicapai; yang akan dicapai; j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; relevan; l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan m. m. penilaian hasil pembelajaran. 3. Prinsip Penyusunan penilaian hasil pembelajaran. 3. Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Perbedaan individual memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat Perbedaan individual peserta didik antara lain intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada pesertalingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta didik untuk mendorong semangat belajar, 7 motivasi, didik. c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca dan inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d. menulisyang dirancang untuk mengembangkan Pengembangan budaya membaca dan menulis yang kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dirancang untuk mengembangkan kegemaran dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. membaca, pemahaman beragam bacaan, dan Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. rancangan program pemberian umpan balik positif, Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP penguatan, pengayaan, dan remedi. memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. f. f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik- belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik- terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas belajar, dan keragaman budaya. h. Penerapan teknologi aspek belajar, dan keragaman budaya. informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, 8 h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 8 secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. 9 BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. 1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran a. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran a. SD/MI : 35 menit b. SMP/MTs : 40 menit c. SMA/MA SD/MI : 35 menit b. SMP/MTs : 40 menit c. : 45 menit d. SMK/MAK : 45 menit SMA/MA : 45 menit d. SMK/MAK : 45 menit 2. Rombongan belajar Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik dalam setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut: No Satuan Pendidikan Jumlah Rombongan Belajar Jumlah Maksimum Peserta Didik Per Rombongan Belajar 1. SD/MI 6-24 28 2. SMP/MTs 3-33 32 3. SMA/MA 3-36 36 4. SMK 3-72 36 5. SDLB 6 5 6. SMPLB 3 8 7. SMALB 3 8 3. 2. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. pembelajaran yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 10 4. Pengelolaan Kelas dan Laboratorium a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama. b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam 3. Pengelolaan Kelas pergaulan dunia. a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik dan sumber daya lain sesuai dengan proses pembelajaran. tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. peserta didik. c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan f. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, g. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. menyelenggarakan proses pembelajaran. f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama terhadap respons dan hasil belajar peserta didik proses pembelajaran berlangsung. selama proses pembelajaran berlangsung. g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik i. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan peserta didik silabus mata pelajaran; dan j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. 11 B. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan B. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. 1. 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: guru wajib: a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; 9 untuk mengikuti proses pembelajaran; b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual b. memberi motivasi belajar peserta didik secara sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan perbandingan lokal, nasional dan internasional; contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik; c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi dipelajari; yang akan dipelajari; d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan dasar yang akan dicapai; dan e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan kegiatan sesuai silabus. uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Kegiatan Inti 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti menggunakan model Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, pembelajaran, metode pembelajaran, media metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan (discovery) dan/ataupembelajaran yang menghasilkan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang karya berbasis pemecahan masalah (project based menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi (project based dan jenjang pendidikan. learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai salah satu alternatif yang dipilih adalah proses dari menerima, afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik siswa untuk melakuan aktivitas tersebut. untuk melakuan aktivitas tersebut. b. Pengetahuan b. Pengetahuan Pengetahuandimilikimelaluiaktivitasmengetahui, b. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, mengetahui, memahami, menerapkan, hingga mencipta. menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan pengetahuan ini memiliki perbedaan dan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian disarankan untuk menerapkan belajar berbasis (discovery/inquiry learning). penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan kelompok, disarankan yang menghasilkan karya pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis berbasis pemecahan masalah (project based pemecahan masalah (project based learning). c. learning). c. Keterampilan Keterampilan diperoleh Keterampilan Keterampilandiperolehmelaluikegiatan melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus dari keterampilan harus mendorong peserta didik mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan untuk melakukan proses pengamatan hingga hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut tersebut perlu melakukan pembelajaran yang perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan menerapkan modus belajar berbasis modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry (discovery/inquirylearning)dan pembelajaran yang learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah berbasis pemecahan masalah (project based (project based learning). 10 learning). 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil- a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil- hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; pembelajaran; c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan kelompok; dan d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 11 B untuk pertemuan berikutnya. 13 AB V PENILAIAN HASIL DAN PROSES BAB V PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN Penilaian proses pembelajaran PEMBELAJARAN Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, penilaian ketiga komponen tersebut akan gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan menghasilkan dampak instruksional (instructional belajar peserta didik yang mampu menghasilkan effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) oleh guru untuk merencanakan program perbaikan pada aspek sikap. Hasil penilaian otentik digunakan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan guru untuk merencanakan program perbaikan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. 12 saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran. BAB VI PENGAWASAN PROSES 14 BAB VI PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN Pengawasan proses pembelajaran PEMBELAJARAN Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas. 1. Prinsip Pengawasan Pengawasan pengawas. 1. Prinsip Pengawasan Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan peningkatan mutu secara berkelanjutan dan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan. 2. menetapkan peringkat akreditasi. 2. Sistem dan Entitas Sistem dan Entitas Pengawasan Sistem pengawasan Pengawasan Sistem pengawasan internal dilakukan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, oleh kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. a. Kepala Pendidikan. a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka pengawasan dalam rangka peningkatan mutu. b. peningkatan mutu. b. Kepala Sekolah dan Pengawas Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan akademik dan supervisi manajerial. Pengawasan yang supervise manajerial. dilakukan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan diwujudkan dalam bentuk Evaluasi Diri Sekolah. 3. Proses Pengawasan a. Pemantauan Pemantauan 3. Proses Pengawasan a. Pemantauan Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi b. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan b. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan. c. lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan diskusi, konsultasi, atau pelatihan. c. Pelaporan Hasil evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan. kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan. d. TindakLanjut Tindak lanjut hasil pengawasan 15 d. Tindak Lanjut Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk: dilakukan dalam bentuk: 1) penguatan dan penghargaan kepada guru yang 1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui menunjukkan kinerja yang memenuhi atau standar; dan melampaui standar; dan 2) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti 2) pemberian kesempatan kepada guru untuk program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. mengikuti program pengembangan keprofesionalan MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN berkelanjutan. MENTERI PENDIDIKAN DAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. 13 ANIES BASWEDAN Salinan sesuai dengan aslinya, plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kepala Biro Kepegawaian, TTD. Dyah Ismayanti NIP 196204301986012001