Anda di halaman 1dari 21

SALINAN LAMPIRAN SALINAN PERATURAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN 2016
65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT
STANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
MENENGAH BAB I PENDAHULUAN Undang- PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka
Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan pelaksanaan ketentuan Pasal 24 Peraturan Peraturan
bahwapendidikan adalah usaha sadar dan terencana Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Kebudayaan tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
bangsa dan negara. Standar Proses adalah kriteria dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
StandarKompetensi Lulusan dan StandarIsi yang telah Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan
ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005 Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
tentangStandarNasionalPendidikansebagaimana telah Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 32 Tahun Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
2013 tentangPerubahanatasPeraturanPemerintahNomor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
19 Tahun 2005 tentangStandarNasionalPendidikan. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan tentang Perubahan Kedua atas
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik Nomor 5670); MEMUTUSKAN: Menetapkan :
serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR PROSES
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Pasal 1
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan (1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria
dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
Isimaka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1. dari pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar
pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. (2)
tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar; 3. tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian
dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. dari Pasal 2 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65
berbasis kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial Tahun 2013 Tentang Standar Proses Untuk Satuan
menuju pembelajaran terpadu; 6. daripembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
yang menekankan jawaban tunggal menuju 2 dinyatakan tidak berlaku.
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya 3 Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada
multi dimensi; 7. daripembelajaran verbalisme menuju tanggal diundangkan. Agar setiap orang
keterampilan aplikatif; 8. mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
peningkatandankeseimbanganantaraketerampilan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam
fisikal (hardskills) danketerampilan mental (softskills); Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan Jakarta pada tanggal 6 Juni 2016 MENTERI
danpemberdayaanpesertadidiksebagai pembelajar PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
sepanjanghayat; 10. pembelajaran yang menerapkan INDONESIA, TTD. ANIES BASWEDAN
nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso Diundangkan di Jakarta pada tanggal 28 Juni 2016
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo DIREKTUR JENDERAL PERATURAN
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
handayani); 11. pembelajaranyang berlangsung di INDONESIA, TTD. WIDODO EKATJAHJANA
rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pembelajaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, TAHUN 2016 NOMOR 955 Salinan sesuai dengan
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. aslinya, plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Kepala Biro Kepegawaian, TTD. Dyah Ismayanti NIP
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas 196204301986012001
pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan 1 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI
individualdan latar belakang budayapesertadidik. PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES
proses yang mencakup perencanaan proses PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB I
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
pembelajaran. 3 BAB II KARAKTERISTIK angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
PEMBELAJARAN Karakteristik pembelajaran pada sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari bangsa dan negara. Standar Proses adalah kriteria
tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi
pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang
setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam
tersebut memiliki lintasan perolehan (proses Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan
Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas“ mengamati, pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta
lintasan perolehan turut serta mempengaruhi memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
karakteristik standar proses. Untuk memperkuat kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). proses pembelajaran serta penilaian proses
Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
menghasilkan karya kontekstual, baik individual efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
maupun kelompok maka sangat disarankan 2 Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan digunakan: 1. dari peserta didik diberi tahu menuju
masalah(project based learning). Rincian gradasi sikap, peserta didik mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu-
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut Sikap satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat sumber belajar; 3. dari pendekatan tekstual menuju
Mengamati Menjalankan Memahami Menanya proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati, ilmiah; 4. dari pembelajaran berbasis konten menuju
Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi pembelajaran berbasis kompetensi; 5. dari
Menyaji - Mencipta Karakteristik proses pembelajaran pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6.
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A menuju pembelajaran dengan jawaban yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta kebenarannya multi dimensi; 7. dari pembelajaran
didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8.
dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan
terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental
dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses (softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan
pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. pembelajaran
mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS. keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
Karakteristik proses pembelajaran di kemauan (ing madyo mangun
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11.
meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan. 4 pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah,
Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dan di masyarakat; 12. pembelajaran yang
diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
dan tuna laras yang intelegensinya normal. Secara siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja
umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada adalah kelas; 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan
teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas
dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut perbedaan individual dan latar belakang budaya
capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga peserta didik. Terkait dengan prinsip di atas,
ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. dikembangkan standar proses yang mencakup
Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor pengawasan proses pembelajaran.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3 BAB II KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
pengembangan ketiga ranah tersebut secara memberikan kerangka konseptual tentang sasaran
utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.Dengan memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan
demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat
kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan
penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5 Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui
aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan
perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik
standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (tematik antar
matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan karya kontekstual, baik individual
maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning). Rincian gradasi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut Sikap
Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat
Mengamati Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati,
Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi
Menyaji - Mencipta
4 Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran
tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik
terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan
dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses
pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang
mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan
mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS.
Karakteristik proses pembelajaran di
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C
Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran,
meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan.
Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB
diperuntukkan bagi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa,
dan tuna laras yang intelegensinya normal. Secara
umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada
teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam
lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah
dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut,
capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam
tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan
psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan
pendidikan di berbagai negara dilakukan secara
adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi
taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya
diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut
secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah
yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.
Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh
melahirkan kualitas pribadi yang sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
5 BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A.
Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran
dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan
Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
dirancang dalam bentukSilabus danRencana penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang mengacu pada Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan
Standar Isi.Perencanaan pembelajaran meliputi pembelajaran yang digunakan. 1. Silabus Silabus
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
penyiapan media dan sumber belajar, perangkat untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus
penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. paling sedikit memuat: a. Identitas mata pelajaran
PenyusunanSilabusdan RPP disesuaikanpendekatan (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
pembelajaran yang digunakan. 1. Silabus Silabus SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C
merupakan acuanpenyusunan kerangka pembelajaran Kejuruan); b. Identitas sekolah meliputi nama satuan
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus pendidikan dan kelas; c. Kompetensi inti, merupakan
paling sedikitmemuat: gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
a. Identitas mata pelajaran dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(khususSMP/MTs/SMPLB/Paket yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
BdanSMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C sekolah, kelas dan mata pelajaran; d. kompetensi
Kejuruan); dasar, merupakan kemampuan spesifik yang
b. Identitassekolah mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
meliputinamasatuanpendidikandankelas; terkait muatan atau mata pelajaran; e. tema (khusus
c. kompetensiinti, SD/MI/SDLB/Paket A); f. materi pokok, memuat
merupakangambaransecarakategorialmengenaikompete fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
nsidalamasp eksikap, pengetahuan, danketerampilan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
yang rumusan indikator pencapaian kompetensi; g.
harusdipelajaripesertadidikuntuksuatujenjangsekolah, pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
kelasdanmatapelajaran; pendidik dan peserta didik untuk mencapai
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik kompetensi yang diharapkan; h. penilaian, merupakan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
yang terkait muatan atau mata pelajaran; menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; i.
e. tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A); alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir- satu tahun; dan j. sumber belajar, dapat berupa buku,
butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber
kompetensi; belajar lain yang relevan.
g. pembelajaran,yaitukegiatan yang dilakukan oleh 6 b. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar
pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan
yang diharapkan; pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian Silabus digunakan sebagai acuan dalam
hasil belajar peserta didik; pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2.
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana
dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
tahun; dan kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
relevan. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
pelaksanaan pembelajaran. 2. Rencana Pelaksanaan peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
(RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
kegiatan pembelajaran 6 peserta didik dalam upaya subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik Komponen RPP terdiri atas: a. identitas sekolah yaitu
pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP nama satuan pendidikan; b. identitas mata pelajaran
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran atau tema/subtema; c. kelas/semester; d. materi pokok;
berlangsung secara interaktif, inspiratif, e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f.
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang
disusun berdasarkanKD atau subtemayang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih. pengetahuan, dan keterampilan;
Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian
danindikatorpencapaiankompetensi; kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep,
dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi; ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
dicapai; yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan; relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan m.
m. penilaian hasil pembelajaran. 3. Prinsip Penyusunan penilaian hasil pembelajaran. 3. Prinsip Penyusunan
RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya
prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Perbedaan individual memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a.
peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat Perbedaan individual peserta didik antara lain
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada pesertalingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta
didik untuk mendorong semangat belajar, 7 motivasi, didik. c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,
kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca dan inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d.
menulisyang dirancang untuk mengembangkan Pengembangan budaya membaca dan menulis yang
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dirancang untuk mengembangkan kegemaran
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e.
rancangan program pemberian umpan balik positif, Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP
penguatan, pengayaan, dan remedi. memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. f.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik- belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-
terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
belajar, dan keragaman budaya. h. Penerapan teknologi aspek belajar, dan keragaman budaya.
informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, 8 h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 8 secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. 9 BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.
Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1.
1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran a. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran a.
SD/MI : 35 menit b. SMP/MTs : 40 menit c. SMA/MA SD/MI : 35 menit b. SMP/MTs : 40 menit c.
: 45 menit d. SMK/MAK : 45 menit SMA/MA : 45 menit d. SMK/MAK : 45 menit 2.
Rombongan belajar Jumlah rombongan belajar per
satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta
didik dalam setiap rombongan belajar dinyatakan
dalam tabel berikut: No Satuan Pendidikan Jumlah
Rombongan Belajar Jumlah Maksimum Peserta Didik
Per Rombongan Belajar 1. SD/MI 6-24 28 2.
SMP/MTs 3-33 32 3. SMA/MA 3-36 36 4. SMK 3-72
36 5. SDLB 6 5 6. SMPLB 3 8 7. SMALB 3 8 3.
2. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan
untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas yang untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. pembelajaran yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik.
10 4. Pengelolaan Kelas dan Laboratorium
a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta
didik dalam menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya serta mewujudkan kerukunan
dalam kehidupan bersama.
b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik
dalam menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
3. Pengelolaan Kelas pergaulan dunia.
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk
peserta didik seduai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik dan sumber daya lain sesuai dengan
proses pembelajaran. tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses
pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh
peserta didik. peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas
dan mudah dimengerti oleh peserta didik. dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan f. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, g. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, dan keselamatan dalam kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran. menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik
terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama terhadap respons dan hasil belajar peserta didik
proses pembelajaran berlangsung. selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik i. Guru mendorong dan menghargai peserta didik
untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada
peserta didik silabus mata pelajaran; dan peserta didik silabus mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran
sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
11
B. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan B. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan
pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. 1.
1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan,
guru: guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran; 9 untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual b. memberi motivasi belajar peserta didik secara
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
perbandingan lokal, nasional dan internasional; contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik
dan jenjang peserta didik;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
dipelajari; yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai; dan dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
kegiatan sesuai silabus. uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Kegiatan Inti
2. Kegiatan Inti Kegiatan inti menggunakan model Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran,
pembelajaran, metode pembelajaran, media metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik
dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
(discovery) dan/ataupembelajaran yang menghasilkan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
karya berbasis pemecahan masalah (project based menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi (project based
dan jenjang pendidikan. learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
dan jenjang pendidikan.
a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka
satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai salah satu alternatif yang dipilih adalah proses
dari menerima, afeksi mulai dari menerima, menjalankan,
menjalankan,menghargai,menghayati,hingga menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada
berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik
siswa untuk melakuan aktivitas tersebut. untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan b. Pengetahuan
Pengetahuandimilikimelaluiaktivitasmengetahui, b. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas
memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, mengetahui, memahami, menerapkan,
hingga mencipta. menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.
Karakteritik aktivititas belajar dalam domain Karakteritik aktivititas belajar dalam domain
pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
(discovery/inquiry learning). penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning).
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya
kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatan kelompok, disarankan yang menghasilkan karya
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis berbasis pemecahan masalah (project based
pemecahan masalah (project based learning). c. learning). c. Keterampilan Keterampilan diperoleh
Keterampilan Keterampilandiperolehmelaluikegiatan melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi
mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan
pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus dari keterampilan harus mendorong peserta didik
mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan untuk melakukan proses pengamatan hingga
hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut
tersebut perlu melakukan pembelajaran yang perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan
menerapkan modus belajar berbasis modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
(discovery/inquirylearning)dan pembelajaran yang learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah berbasis pemecahan masalah (project based
(project based learning). 10 learning).
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru
bersama siswa baik secara individual maupun bersama peserta didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil- a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok; dan kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya. 11 B untuk pertemuan berikutnya.
13
AB V PENILAIAN HASIL DAN PROSES BAB V PENILAIAN PROSES DAN HASIL
PEMBELAJARAN Penilaian proses pembelajaran PEMBELAJARAN Penilaian proses pembelajaran
menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic
assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan assesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, penilaian ketiga komponen tersebut akan
gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
menghasilkan dampak instruksional (instructional belajar peserta didik yang mampu menghasilkan
effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari dampak instruksional (instructional effect) pada aspek
pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect)
oleh guru untuk merencanakan program perbaikan pada aspek sikap. Hasil penilaian otentik digunakan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan guru untuk merencanakan program perbaikan
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment),
digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan
angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi. 12 saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat:
lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan
anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran
dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir
satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan
alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil evaluasi
akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan
evaluasi hasil pembelajaran.
BAB VI PENGAWASAN PROSES 14 BAB VI PENGAWASAN PROSES
PEMBELAJARAN Pengawasan proses pembelajaran PEMBELAJARAN Pengawasan proses pembelajaran
dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala
dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas. 1. Prinsip Pengawasan Pengawasan pengawas. 1. Prinsip Pengawasan Pengawasan
dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan
peningkatan mutu secara berkelanjutan dan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan. 2.
menetapkan peringkat akreditasi. 2. Sistem dan Entitas Sistem dan Entitas Pengawasan Sistem pengawasan
Pengawasan Sistem pengawasan internal dilakukan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas,
oleh kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. a. Kepala Pendidikan. a. Kepala Sekolah, Pengawas dan
Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan
Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka pengawasan dalam rangka peningkatan mutu. b.
peningkatan mutu. b. Kepala Sekolah dan Pengawas Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan
melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan
akademik dan supervisi manajerial. Pengawasan yang supervise manajerial.
dilakukan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Evaluasi Diri Sekolah.
3. Proses Pengawasan a. Pemantauan Pemantauan 3. Proses Pengawasan a. Pemantauan Pemantauan
proses pembelajaran dilakukan pada tahap proses pembelajaran dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara
lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi
b. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan b. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara
pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan. c. lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas,
Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan diskusi, konsultasi, atau pelatihan. c. Pelaporan Hasil
evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan. kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d. TindakLanjut Tindak lanjut hasil pengawasan 15 d. Tindak Lanjut Tindak lanjut hasil pengawasan
dilakukan dalam bentuk: dilakukan dalam bentuk:
1) penguatan dan penghargaan kepada guru yang 1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang
menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui menunjukkan kinerja yang memenuhi atau
standar; dan melampaui standar; dan
2) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti 2) pemberian kesempatan kepada guru untuk
program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. mengikuti program pengembangan keprofesionalan
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN berkelanjutan. MENTERI PENDIDIKAN DAN
REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD.
13 ANIES BASWEDAN Salinan sesuai dengan aslinya,
plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kepala Biro
Kepegawaian, TTD. Dyah Ismayanti NIP
196204301986012001

Anda mungkin juga menyukai