5-Menaklukkan Rasa Takut

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Menaklukkan Rasa Takut

Banyak orang tidak mau melakukan sesuatu karena merasa ada hal yang mengganjal di dalam
dirinya. Mereka beranggapan hal yang lebih fatal akan mereka dapati apabila keinginannya itu dilanjutkan.
Kemampuan mereka terkalahkan oleh perasaan yang menghalangi, yang sering dikatakan sebagai
menghantui apabila muncul berulang-ulang. Hal yang demikian ini disebut rasa takut atau ketakutan.
Mereka yang sering mengalaminya disebut penakut dan pengecut, bukan pemberani.

Dilihat dari sebab musababnya, rasa takut ini dikategorikan ke dalam beberapa kelompok, antara
lain dikarenakan; (1) sesuatu yang tidak pasti akibatnya, bisa mendapat celaka atau untung. Contohnya,
seorang anak dipanggil ayahnya yang sedang dalam kondisi marah. Si anak bisa menjadi ketakutan atau
mungkin juga memiliki perasaan biasa saja karena dia berkeyakinan ayahnya itu adalah orang yang
penyayang; (2) anggapan bahwa dirinya tidak berkemampuan. Misalnya si Fulan disuruh mengemudikan
mobil, tetapi dia tidak mau dengan alasan dirinya belum menguasai betul cara melakukannya. Dia
sebenarnya bisa tapi kurang percaya diri; (3) perasaan yang dihantui oleh bayangan pikiran yang
diciptakan sendiri. Gambaran rasa takut seperti ini ada pada orang yang merasa ketakutan untuk masuk
ke dalam sebuah ruangan gelap sendirian atau melewati pemakaman umum di tengah malam. Andaikan
dia berpikiran wajar dan tidak membayangkan hal yang tidak-tidak, kondisinya akan terasa biasa saja; (4)
gangguan dari faktor eksternal. Beberapa pihak diakui terkadang suka mengganggu pihak lain. Dengan
secara sengaja mereka melakukan hal-hal yang bisa menjadikan yang lainnya keder atau merasa takut.
Ketakutan seperti ini bisa dihadapi dengan jiwa berani menghadapi segala tantangan dalam kondisi apa
pun; dan (5) perasaan ngeri ketika menyaksikan hal yang menyayat hati, biasanya di luar perikemanusiaan.
Masalahnya akan terhenti dengan sendirinya apabila kita memejamkan mata dan menghindar dari
padanya, atau melatih kekuatan bertahan dalam kondisi memilukan seperti itu.

Dalam kehidupan ini, kita sering kali dihadapkan pada masalah ketakutan-ketakutan ini. Hal
pertama yang mesti kita bisa lakukan adalah mengidentifikasi jenis ketakutan yang kita miliki itu. Setelah
teridentifikasi, kita merumuskan pola pemecahannya dengan segala kemungkinan yang bisa dilakukan.
Dengan cara seperti ini, kita diharapkan bisa merubah kendala menjadi sarana untuk mengasah yang pada
akhirnya kita bisa benar-benar sampai pada cita-cita. Semoga!

1……. (be) afraid of ……

2………(be) worried about ….

3……. (be) scared to ……..

4……… (be) frightened with ……..

5……… (be) terrified by………

Anda mungkin juga menyukai