Anda di halaman 1dari 46

Mengenali stroke

Sebuah cerita dimasa kecil dulu sering ditakutkan oleh orang tua yang
mendadak lumpuh dikampung, banyak yang berkata itu kena guna-guna.
ʺKata Orang tuaʺ (ager tingkah lakune ra becik, yoo tuone dadine gono ora biso
melaku lan ngopo-ngopo) ketika tingkah lakunya tidak baik, tuanya tidak bisa
jalan dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena minimnya pengetahuan dan jauhnya dari rumah sakit, inilah akhirnya
yang terjadi pada Mbah Prapto, hanya disembuhkan oleh duku-dukun kampung, dari
yang makai garam disemburin ke tubuh Mbah Prapto sampai dengan mengunakan bara
api.
ʺMbah dukunʺ (Sambil kumat kamit si dukun mengigit bara api dan diseburin)
ʺMbah dukunʺ ...brus..brus..
Dari hari kehari Mbah Prapto tidak menunjukan perubahan tambah semakin
parah. Karena kebinggungan, keluarga pun mengunakan obat-obat tradisional dari daun
pepaya yang ditumbuk dan diminumkan airnya dari obat bikinan sendiri, sampai bikinan
pabrik tidak kunjung sembuh juga.
ʺBu Deʺ (pie to lee..Mbahmu iki....kok ora mari-mari)
Bagaimana nak kakekmu kok gak sembuh-sembuh? berkata pada saya kala
umurku masih 12 tahun.
Karena kejenuhan yang berkepanjangan obat yang dicari tidak menunjukkan
hasil pada akhirnya. Mbah Prapto dibiarkan tergeletak ditempat tidur saja, tampa adanya
penanganan yang jelas kala itu. Dari proses buang air kecil (BAK) dan buang air besar
(BAB) yang dilakukan ditempat tidur, kalau orang jawa bilang (guyoh gising gengon).
Sampai pada akhirnya kebersihan tempat dan badan dari Mbah Prapto pun mulai
diabaikan dari keluarga. Sehinga tampa disadari pada suatu hari anak perempuan dari
Mbah Prapto mencium bau busuk.
ʺBu De Atinʺ (isok-isok kok kamare Bapak kok mambu bosok ya yuu) pagi-pagi
kamar bapak kok bau busuk ya mbak....?
ʺBu De Praptiʺ (koe kui gomong opo to) kamu itu gomong apa to!

1
ʺBu De Atinʺ (ager ora percoyo ayo nang kamare Bapak yu) kalau tidak percaya
ayo ke kamar Bapak mbak...!! Mereka berdua pun bergegas menuju kekamar
Mbah Prapto yang terletak disebelah kamar anak sulungnya
ʺBu De Praptiʺ (la kok tenan) benar!!!...dari mana asalnya ya?
ʺBu De Praptiʺ Padahal Mbak tadi habis buang (eeek ) Bapak dak bauk begini!!!
ʺBu De Atinʺ (Bapak kok dados mambu, pundi sing diraos aken sakiti nipon)
Bapak kok bau begini, mana yang dirasakan sakit? Mbah Prapto pun menunjuk
dibawah pantatnya.
ʺMbah Praptoʺ Sambil bicara pelo, dia bilang (nang ngisor kene) dibawah sini.
Setelah dibalik, bulik menjerit sekencang-kencanganya “bapak” ternyata bulik
mendapati punggung Mbah Prapto telah membusuk, selang beberapa hari Mbah
Prapto meninggalkan keluarga untuk selama-lamanya.
Beberapa tahun kemudian masyarakat mengetahui penyakit yang diderita Mbah
Parto adalah stroke. Pertanyaanya yang saat ini mengelitik bagi saya? Apakah anda yang
saat ini mempunyai orang tua atau saudara yang menderita kelumpuhan seperti Mbah
Prapto? Jangan anda biarkan orang tua anda atau saudara anda mati dalam keadaan
mengenaskan! Tanpa mengetahui apa yang harus anda lakukan. Padahal anda dan
keluarga bisa memberikan penyembuhan dengan sejuta harapan, yang masih bisa anda
lakukan dengan sendiri melalui latihan-latihan.
Stroke merupakan penyakit dengan urutan ketiga dalam urutan penyakit yang
sering menyebabkan kematian, ternyata tidak jarang dijumpai dinegara-negara
berkembang termasuk di indonesia, penelitian berdasarkan catatan rekam medis
dibeberapa rumah sakit menunjukkan jumlah peningkatan kasus stroke. Insiden ini
meningkat seiring dengan pola hidup yang tidak sehat dan meningkatnya usia harapan
hidup, jumlah kasus stroke akan bertambah besar. Hal ini dapat dimengerti karena resiko
stroke lebih sering ditemukan pada usia lanjut.
Stroke selain sering menyebabkan kematian, juga sebagai penyebab utama
kecacatan. Sehingga ditinjau dari segi psikologik dan sosial-ekonomi, penyakit stroke
merupakan masalah besar. Betapa banyaknya pasien stroke saat ini yang tidak hanya
menyerang pada masyarakat perkotaan tetapi juga banyak kejadian yang mengenai
masyarat pedesaan. Sangat lemahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit stroke,

2
seringkali keluarga menganggap penyakit ini tidak bisa disembuhkan, sehinga pasien
dibiarkan ditempat tidur tampa adanya tindakan yang dilakukan oleh keluarga untuk
mencegah terjadinya komplikasi pada pasien stroke. Ketika terjadinya komplikasi akibat
tirah baring yang begitu lama, sampai nyawa tidak dapat tertolong lagi. Suatu penyakit
tidak mungkin tidak ada obatnya, hendaklah keluarga bersabar ketika mendapati salah
satu keluarga mengalami stroke, kemungkin ini adalah sebuah ujian yang diberikan oleh
Allah SWT. Apakah keluarga termasuk hamba-hamba yang bersabar, atau termasuk
hamba-hamba yang berpaling dari Allah dengan lari kepada selain Allah. Meminta
pertolongan selain kepada Allah SWT, lari pada pengobatan yang tidak didasarkan pada
ilmu yang jelas dan tidak dapat diterima oleh akal.
Pada pasien stroke keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
penyembuhan, disamping tenga-tenaga kesehatan lainya. Peranan penyembuhan stroke
dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan Fisioterapi atau dokter. Keluarga
dapat mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses penyembuhan.

Faktor-faktor resiko stroke.


Banyak Ibu-ibu dipuskesmas bertanya kepada para terapis dan dokter.
ʺIbuʺ (kulo bade matur Pak Dokter) saya mau tanya Pak Dokter?
ʺTerapisʺ (injih Ibu bade matur nopo) ia Ibu mau gomong apa?
ʺIbuʺ (kulo niku ajreh) saya itu takut, soalnya ibu saya dulu kena stroke apa
saya dimungkinkan kena juga ya Dok?
ʺTerapisʺ Faktor keturunan juga di indikasikan sebagai predis posisi, ada
beberapa penyakit yang merupakan faktor resiko tinggi bagi seseorang terkena
stroke...Ibu”.
ʺIbuʺ Apa itu Dok??
ʺTerapisʺ Yaitu faktor-faktor resiko yang perlu diperhatikan antara lain,
hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, merokok, kadar kolesterol, darah
tinggi, obesitas, kurang olahraga, serta kosumsi NAPZA (narkotik, alkohol,
psikotropika dan zat aditif). Selain itu ada satu faktor yang sepatutnya menjadi
perhatian, karena dapat menjadi salah satu resiko stroke dikemudian hari yaitu
Transient Ischemic Attack (TIA). TIA adalah gangguan peredaran darah otak

3
berupa kekurangan aliran darah kesalah satu bagian otak yang hanya
berlangsung sebentar (beberapa menit hingga beberapa jam) dan merupakan
suatu peringatan bila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan stroke”
ʺIbuʺ Oooo...begitu ya Dok ? Alhamdulillah saya jadi paham loo Dok!!
ʺTerapisʺ Alhamdulillah Ibu!!
ʺIbuʺ Gomong-gomong ini Dok, udah punya garwo belum ya Dok?
ʺTerapisʺ (Binggung apa maksunya dari kata ibu itu dengan menyebutkan
garwo).
ʺTerapisʺ Garwo itu apa ya Bu?
ʺIbuʺ Oooo alah dok-dok, katanya orang jawa la kok dak tau garwo...heeeee.
ʺTerapisʺ Saya puja kesuma ibu, putra jawa kelahiran sumatra.
ʺIbuʺ Ooooooo (Sambil tersenyum malu)
ʺIbu” Garwo itu istri dok...!!!
ʺTerapisʺ Belum Ibu (sambil tersenyum)
ʺIbuʺ Anak saya juga dikesehatan lo Dok, di Fakultas Farmasi. Kalau dokter ada
waktu berkunjung kerumah ibu!
ʺTerapisʺ Injih Ibu kalau saya ada waktu saya tak mampir kerumah ibu!!.
ʺIbuʺ Rumah Ibu dekat kok dok dekat pasar Kartosuro pas depan Masjid Al-
Amin Kartosuro!!
ʺTerapisʺ Insakallah nanti saya mampir Ibu..!
ʺIbuʺ Terima kasih atas penjelasan dokter yang begitu detail kepada saya!!
ʺTerapisʺ Sudah menjadi kewajiban saya Ibu.
ʺIbuʺ Terimakasih Dok!
ʺTerapisʺ Sama-sama Ibu.
ʺIbuʺ Mongo...
ʺTerapisʺ Injih Ibu...

4
Gambaran pasien stroke.
Gambar 1.1

Saudaraku-saudaraku yang aku cintai, yang saat ini keluarga anda ada yang
mengalami penyakit stroke, bersabarlah dengan terus berusaha memberikan yang terbaik
untuk keluarga anda. Buat dia menjadi bergembira, bersemangat kembali untuk
menjalani hidup dengan penuh kesabaran. Dari keluarga untuk meluangkan waktunya
untuk keluarga yang terkena penyakit stroke lebih banyak. Tampilkan wajah ceria selalu
dihadapan mereka, dengan terus memberikan motivasi kepada keluarga anda.
Pada saat menjalani masa-masa koas di bangsal stroke, bersama pembimbing
lahan menemui satu persatu pasien stroke, pembimbing itu Pak Pornomo, ketika ia
hendak melatih pasien tidak lupa mengatakan (ʺsemangat pagi ibuʺ) (ʺsemangat pagi
bapakʺ) dan ketika melatih selalu berkata (ʺyak...bisa...bisa...bisaʺ) semangat ini yang
diungkapkan dengan kata-kata yang memberikan motivasi ini akan memberikan sugesti
yang cukup baik bagi pasien stroke.

5
Sesampainya diruang diskusi pembimbing menjelaskan tetang penyakit stroke.
ʺPak Purʺ Penyakit strok merupakan penyakit yang menyerang otak tergantung
mana yang terkena. Maka akan tibul berbagai gejala seperti lumpuh sebelah
badan, tidak dapat bicara, tidak mengerti apa yang didengar, pelo, ganguan rasa
/ sensoris sebelah badan, kehilangan daya ingat, dll. Kerusakan daerah otak
yang luas dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, bahkan kematian. Ada dua
jenis stroke yaitu stroke hemoregik (perdarahan) dan stroke non hemoragik
(iskemik atau infark) dari beberapa kejadian dilapangan sekitar 70% merupakan
stroke non hemoregik yang terdiri dari penyepitan atau penyumbatan pembuluh
darah otak, 60% emboli serebri (penyumbatan oleh sebagian tombus di lain
tempat, biasanya jantung, kemudian lepas). Dan 30% merupakan stroke
hemoregik. Yang terdiri dari dua pendarahan dalam yaitu pendarahan didalam
otak dan pendarahan dalam ruang cairan otak.
Ada seoranng teman dari akfis jogya bertanya.
ʺMahasiswaʺ Pak Pur saya agak kurang mendalami tentang stroke?
ʺPak Purʺ Kok bisa ton? Padahal kasus yang banyak dan membutukkan
perhatian adalah stroke lo ton!!
ʺMahasiswaʺ Rumit Pak banyak tentang saraf dan otot!
ʺPak Purʺ Oke saya akan mengulang kembali apa yang telah kamu dapatkan
dibangku kuliah, mula-mula Stroke yang diakibatkan oleh pendarahan otak atau
penghentian mendadak yang terjadi pada bagian otak tertentu, istilah ini
menyatakan capatnya gejala yang timbul setelah terhentinya atau tidak
memadainya sirkulasi dalam pembuluh darah arteri yang menyuplai kebagian
otok sehinga mengakibatkan kematian jaringan saraf pada bagian otak yang
dialiri oleh arteri yang tersumbat tersebut. Sedangkan stroke tombatik yang
diakibatkan oleh sumbatan yang terjadi akibat timbulnya tombosis (sumbatan)
dalam arteri yang menyuplai otak yang berupa bekuan darah (biasanya dari
jantung), Stroke sementara sering disebabkan oleh emboli lunak yang sedikit
demi sedikit terkikis atau menjadi padat melewati arteri kecil yang
menimbulkan defisit neurologis sementara. Serangan demikian perlunya
pemeriksaan untuk menentukan langkah-langka penyebab yang dapat

6
disembuhkan sebelum terjadinya episode kedua yang kemungkinan besar
bersifat permanen.

Ketika pak pur sedang menjelaskan si anis mengangkat jarinya, dia adalah
mahasiswi dari semarang
ʺAnisʺ Pak tolong saya dijelaskan tentang proses pecahnya pembuluh darah
sehinga mengkibatkan stoke atau kelumpuhan?
ʺPak Purʺ Oke!!! Pecahnya aneurisma berry menyebabkan bocornya darah
kedalam otak yang terletak pada cavum subarachoidea / pendarahan
subaraknoid spontan, subtansi otak / pendarahan intra serebri, dan pendarahan
subdural. Lokasi ini tempat berkumpulnya darah dan pembentukan hematoma
ditentukan oleh hubungan aneurisma dengan meningen pecahnya aneurisma
yang mengakibatkan sakit kepala yang sangat mendadak, berat dan hampir tidak
tertahankan akibat pendarahan hebat kedalam subarochnoidea. Pecahnya
aneurisma berry merupakan salah satu penyebab stroke. Aneurisma serebri yang
tidak pecah biasanya asimtomatis, tetapi pembesaran arteri yang hilang timbul
dapat menimbulkan gejala (sakit kepala berdenyut yang beratakibat teregangnya
miningen dan terdapat ganguan neurologis. Yang berupa kelopak mata atas
drop, dilatasi pupil dan strabismus divergen / juling kelateral....begitu ceritanya
dan coba kalian baca buku panduan stroke kembali!
ʺBagusʺ Ternyata sakit kepala tidak boleh diangap sebelah mata ya.
ʺPak Purʺ Karena sudah masuk waktu sholat duhur, kita sholat dan mari kita
tutup pertemuan kita. Sampai berjumpa besok,ʺsemangat pagiʺ.

7
Masalah sehubungan dengan
stroke
Saudaraku taukah engkau betapa besarnya kenikmatan yang Allah berikan
kepada kita, dengan menciptakan otak sebagai tempat untuk berfikir bagi kita. Hal ini
tidak pernah kita sadari dan sering kita lalaikan, coba kita lihat bersama berapa banyak
file-file yang telah kita gunakan untuk mengisi otak kita dengan hal-hal yang positif.
Taukah banyak fil-file keburukan yang ada diotak kita, seperti yang sering kita dengar
anak-anak sekarang menyebut dengan bahasa gaulnya ʺpikorʺ yang artinya pikiran kotor.

Begitu besarnya ciptaan Allah ini, Otak yang dibagi kedalam 4 bagian pokok
motor (gerakan), sensoris (rabaan/sentuhan), visul (penglihatan), dan auditori
(pendengaran) yang terbagi kedalam empat letak frontal lobe (depan) sebagai pusat
pengerak, pariental (belakang) sebagai pusat rabaan/rasa, sentuhan), occipital lobe (atas)
saebagai pusat penglihatan, temporal lobe (samping) sebagai pusat pendengaran. Inilah
yang sering kita lihat dilapangan beberapa bagian otak yang lengkap dengan fungsi dan
kerjanya, indah bukan dan begitu menakjubkan.

ʺPerawat Mbak Tantiʺ Mas pernah nemui belum, kejadian yang sering ditumui
banyak orang terkena menyakit stroke. Kok ada yang genit ya mas (perawat
yang melakukan kunjungan visit)...heeee.

ʺTerapisʺ Kejadian tersebut sebenarnya adalah kejadian yang tidak begitu


membahayakan looo Mbak!!.

ʺMbak Tanti” Kok bisaaa!! Kita kadang juga takut lo mas. bapaknya tiba-tiba
(yeblek bokong kok mas) megang pantat.

ʺTerapisʺ Kejadian itu bisa kita lihat pada bagian otak yang mengalami
pendarahan atau sumbatan mungkin berkaitan dengan sistem gerak atau dengan
fungsi sexual lo Mbak?

8
ʺMbak Tantiʺ ooooo begitu to?

ʺTerapisʺ I ya Mbak, saya katakan tadi tidak begitu membahayakan karena,


Bapaknya dalam keadaan sakit, kan juga gak bisa gapa-gapain to Mbak
heeee.....

ʺMbak Tanti’’ Mas ini bisa aja...

Gambaran letak arel otak 1.2

Memahami area otak dibutuhkan bagi akademisi khususnya yang bergerak


dibidang kesehatan dan menjadi sebuah wawasan yang patut diperhatikan bagi keluarga
penderita stroke untuk sedikit tahu tentang pentingnya pengetahuan ini. Area didalam
otak ini dibutuhkan dimana suatu saat ketika saudara atau tetangga terkena stroke.
Mengalami penurunan maka area ini tepat digunakan untuk melihat yang mengalimi
kerusakan pada bagian mana sehingga ada gambaran beberapa yang timbul dari
pengaruh yang terjadi akibat kerusakan stroke. Contoh yang singkat kita dapat melihat
tangan tau jari-jari tangan, dengan mengunkan perasaan kita, untuk melihat area sensorik
dari otak yang kena (pariental lobe), pengakuan tentang bentuk koin dapat untuk
mengetahui pariental lobe dan occipital lobe, mampu menjelaskan atau kah tidak,
sehinga dapat disimpulkan bahwa pasien atau saudara mengalami kesadaran atau tidak.

9
Beberapa tempat yang terkena pengaruh dari penyakit stroke.

Otot
Kelemahan otot dari salah satu bagian atau sebagian tubuh, dimana tidak adanya
kekuatan dari otot untuk melakukan aktifitas sekaligus tidak dapat merasakan sentuhan
yang diberikan. Kelemahan otot ini seperti yang dialami Mbah sugiem, setahun yang lalu
ketika sedang duduk-duduk diteras rumahnya tiba-tiba ia merasakan pusing berat dan ia
pun terjatuh dari kursi dengan tiba-tiba didapati terkulai lemas dilantai ketika sang suami
palang dari sawah ia pun menjerit histeris ʺtulung...tulung...tulungʺ yang mendapati sang
istri terkulai lemas, setelah banyak warga yang datang membatu Mbak Sugiem pun
langsung dilarikan kerumah sakit.

Setelah melewati masa kritisnya sang suami membawanya pulang, karena tidak
cukup biaya, sehinga Mbak Sugiem tidak dilakukan perawan diruma sakit. Hari demi
hari berlalau Mbah Karyo suami Mbah Sugiem mendapati pengecilan otot yang terjadi
pada isterinya didaerah yang mengalami kelumpuhan, karena tidak tau harus bagaimana
apa yang harus dilakukan akhirnya Mbah Karyo mendatangi pak lurah dikala itu sedang
memberikan penyuluhan dibalai desa berkaitan kedatangan mahasiswa KKN didesa
Jatiserono Wonogiri dengan berlari-lari Mbah Karyo menghampiri Pak Lurah.

ʺMbah Karyoʺ Assalamualaikum (Mbah Karyo menyapa yang ada didalam


ruangan balai Desa).

ʺPak Lurahʺ Wonten nopo Mbah Karyo (tanya Pak Lurah).

ʺMbah Karyoʺ Kulo niki tiang susah Pak Lurah, (saya ini orang susah Pak
lurah) kulo binggung apa yang harus saya lakukan buat istri saya (sambil
menetekan air mata yang semakin lama semakin deras. Ia menceritakan kondisi

10
istrinya yang semakin lama semakin buruk, ditambah pengecilan otot yang
terjadi pada bagian yang mengalami kelumpuhan.

ʺWahyuʺ Mungkin saya bisa bantu Mbah Karyo Pak Lurah (Wahyu Mahasiswa
Fisioterapi semester 5 yang ikut dalam rombongan KKN didesa Jatiserono
Wonogiri itu).

ʺPak Lurahʺ Nak Wahyu bisa tooo?

ʺWahyuʺ Insakallah pak, saya akan melihat terlebih dahulu kondisi istri Mbah
Karyo Pak Lurah!!

ʺPak Lurahʺ Mongo den mas.

ʺPak Lurahʺ Mbah Karyo ini mas Wahyu, mau melihat Mbok Sugiem Insakallah
bisa membantu, panjenengan duluan sama mas Wahyu nanti saya nyusul Mbak
Karyo” injih pak lurah.

ʺMbah Karyoʺ Matursuon sanget! Mari nak.

Sampainya dirumah Mbak Karyo didapati pengecilan otot yang terjadi pada
Mbak Sugiem dan terjadi poses pengakuan sendi karena kurangnya mobilisasi dari
struktur otot dan sendi. Pada otot sering disebut dengan istilah atropi otot atau pengecilan
otot hal ini sering dijumpai pada pasien-pasien dengan kondisi stroke. Hal yang harus
dilakukan oleh keluarga meminta buku panduan latihan/home programe dari tenga medis
yang ada dirumasakit atau Pukesmas terdekat untuk menbantu proses kesembuhan
keluarga anda. Atau anda dapat mendatangkan tenaga akhli fisioterapi untuk membantu
keluarga anda dalam menjaga fungsi otot dan sendi agar dapat berfungsi seperti semula.

11
Perasaan
Memahami perasaan keluarga yang sedang dalam proses penyembuhan akibat
dari stroke sangatah penting, mengapa hal ini diperlukan? Rasa yang dimiliki oleh
penderita stroke telah hilang, dan diperlukan bantuan keluarga untuk menumbuhkan rasa
tersebut dengan sentuhan-sentuhan kasih sayang. hal inilah yang dirasakan banyak
pasien dilapangan ketakutan akan ditinggal oleh istri atau suami sering kali terbersit
dibenak mereka. Cerita yang terjadi diruang kamar periksa.

ʺPak Danuʺ Mas-mas apakah saya bisa sembuh?

ʺTerapisʺ Insakallah Pak, dengan semangat dan terus berdo’a anda pasti bisa.

ʺPak Danuʺ Saya takut mas ditingalkan oleh isti saya mas!!

ʺTerapisʺ kenapa anda berpikiran seperti itu Pak?

ʺPak Danuʺ Istri saya masih cantik mas, sedangkan saya takut tidak bisa
memenuhi kebutuhannya lagi.

ʺTerapisʺ Yang terpenting adanya keterbukaan antara suami dan istri harus
terjalin dengan baik Pak, coba anda sering-sering berbicara dengan Istri. Jangan
permasalahan ini anda pendam sendiri. Pasti Istri akan mengerti keadaan bapak,
yang terpenting bapak saat ini gak boleh mikir macam-macam fokus dan
semangat bapak pasti bisa, kalau sering latihan!!

ʺPak Danuʺ Terimakasih mas atas saranya, Insakallah saya akan tambah sabar
dan menjadi orang yang selalu bersyukur dengan ujian ini.

ʺTerapisʺ Insakallah aminn. (Tiba-tiba anak Pak Danu datang).

ʺLailaʺ Saya putri sulungnya bapak, anda terapis bapak too...mas?

ʺTerapisʺ ia mbak laila.

12
ʺLailaʺ kalau boleh saya tau, bapak kok tidak bisa merasakan sentuhan kenapa
to mas?

ʺTerapisʺ Bapak akan mengalami kegagalan dalam mengenal rangsang hampir


separuh tubuh, ketika ini terjadi, maka seharusnya Bapak mendapatkan
perhatian yang selayaknya dari keluarga. Contohnya dalam hal posisi tubuh saat
berbaring, saat melakukan pembicaraan dengan keluarga, sekitarnya
dihindarkan perkataan yang menyinggung perasaan dan terus memberikan
motifasi. Saat melakukan istirahat tubuh diposisikan sesuai dengan posisi
anatomis. Selain kelemahan diatas bapak juga tidak dapat mengenal benda dan
textur dengan sentuhan, gambar, juga tidak megenal benda dengan baik karena
penglihatan yang buruk terlihat jauh pada benda yang dimaksud. Bapak
mengerti tetapi mengalami kesukaran dalam mempresepsikanya.

ʺLailaʺ Oooo begitu ya mas, oke saya akan lebih perhatian dengan Bapak dan
akan sering pulang untuk menjenguk Bapak dan akan saya beri tahu kepada Ibu
dan adek-adek saya, kalau ada sesuatu dengan Bapak yang saya tidak paham
saya boleh tanya ya mas?

ʺTerapiʺ Boleh mbak, Insakallah saya siap, karna latihan sudah selesai dan
waktu sudah sore, saya pamit mbak. Ooo ya pak danu jangan lupa latihan
sendiri seperti yang telah saya ajarkan ya!!

ʺPak Danuʺ Oke mas, sippp!! terimakasih banya mas.

ʺTerapisʺ Sama-sama Pak.

ʺLailaʺ (menghantarkan sampai pintu depan) hati-hati dijalan mas....

ʺTerapisʺ Tersenyum dengan manis...

13
Penglihatan
Seperti yang telah kita ketahui bersama kesukaran ketika melihat hanya terliat
separuh, hal ini termasuk kebutaan, oleh dokter dikatakan termasuk dalam penyakit
hemianopia. Lebih lanjut untuk mengetahui hemianopia pembaca dapat membaca buku
tentang penyakit mata atau langsung konsultasi ke dokter mata.

Berbicara
Dapat berbicara merupakan hal yang patut disyukuri, hal ini yang sering
terlupakan oleh sebagian orang tentang kenikmatan berbicara dengan baik. Ketika kita
melihat pasien stoke tidak mempunyai kemampuan berbicara dengan jelas karena otot
berbicara tidak dapat berfungsi dengan baik. Mengalami kesukaran dalam membentuk
kata dan tidak mengalami kesukaran dengan bahasa dan ini disebut dengan dysarthria.
Pasien tidak akan mengalami kesukara dan mengerti jika mengunakan pembicaraan
secara lisan dan biasanya digunakan alat tulis sebagai media komunikasi.

Berbicara dengan mengunakan isyarat / diperlakuan untuk menunjang pasien


stroke, untuk cepat memahami maksud dari apa yang dibicarakan. Kesukaran dalam
kesimpulan kata ini disebut disphasiya, disphasiya yang melibatkan pasien stroke dalam
kesederhanan kata yang diucapkan jumlahnya sangat sedikit. Memasukan percakapan
mengenal dan mengintrerprestaikan bahasa lisan, biasanya lebih mudah untuk di pahami
dan diingat secara utuh dan lengkap. Karena permasalahan berbicara dan berbahasa
banyak variasi, hal ini hanya dapat diidentifikasi oleh orang yang akhli yaitu terapi
wicara.

Kebutuhan saat ini adalah nasehat yang sebaiknya dilakukan dengan terapi
wicara. Dilakukan pencatatan terhadap kondisi pasien sebaiknya pada saat tidak pelupa,
menentukan kerusakan pada bidang yang mungkin mengalami kerusakan dan dapat
menurunkan stres yang dialami oleh pasien. Penanganan dirumah dapat dilakukan oleh

14
keluarga atau teman yang bisa dan mampu dalam menangani permasalahan berbicara,
berbahasa secara aktif dapat digunakan sebagai pengobatan pasien strok.

Betapa besarnya pengertian keluarga terhadap masalah berbicara ini menjadi


sebuah hal penting dibutuhkan untuk menjalin komunikasi, ketika komunikasi ini
terjalin dengan baik maka pemberian motifasi keluarga akan berjalan dengan baik
sehinga menunjang kesembuhan bagi keluarga atau saudara kita yang saat ini menderita
penyakit stroke

Emosi
Kekuatan emosi yang masuk kedalam memori kepala, memberi perasaan
tersendiri pada otak kerena perasaan yang masuk didalam pekiran yang jelas disebabkan
oleh adanya sentuhan yang diberikan kepada anggota tubuh yang lemah. Meskipun
emosi merupan gambaran dari gejolaknya perasaan, dan pikiran yang menjadikan
kesadaran. Segera setelah perasaan atau rasa ini muncul, maka kesadaran pada pasien
stroke akan muncul, satu dari tiga aspek dari pikiran adalah adanya kasih sayang dari
(perasaan dan emosi), mereka bekerja secara keseluruhan hanya dengan satu anggota
tubuh yang dominan sehinga mengangu poses metal.

Kesembuhan pasien stroke sangat dipengaruhi oleh emosi dari pasien karena
sangat seriusnya poses ganguanya dari emosi ini. Pentingnya keluarga mengetahui dan
memahami emosi dari pasien stroke untuk memberikan keyamanan dan perhatian agar
pasien tidak merasa kesepian dan merasa tidak diperhatikan.

Karekter yang berbeda-beda pada pasien stroke ini, baik yang temparamental,
tinggi perasaan, terlalu sensitif, tidak sadar, berubah-ubah dan ketidak bahagiaan yang
mendalam. Ganguan emosional dan depresi sering terjadi pada pasien stroke sekarang
ini. Untuk mencegah terjadinya keterbatasan setelah terkena stroke digunakan latihan
gerakan sebagai salah satu langkah untuk menimbulkan rangsang pada pasien stroke.

15
Disaming pengendalian emosional dari pasien stroke keluarga juga harus
memberikan semangat yang lebih terhadap pasien stroke agar tidak mengalmi frustasi
dan depresi karena merasa merepotkan keluarga. Motivasi yang tinggi diperlukan bagi
pasien stroke untuk memulihkan kekuatan. Jika pasien mengalami strees yang tinggi
penyembuhan akan menjadi lambat dan susah untuk diberikan latihan.

Diusahan membuat pasien stroke menjadi senang, dan merasa nyaman dengan
latihan-latihan yang diberikan. Dengan adanya kebahagian dan kenyamanan setiap
latihan yang dibeikan akan berdampak positif bagi pasien stroke dan akan mempercepat
kesembuhan pasien stroke. Berubahnya tingkah laku ingin merasa diperhatikan dari
keluarga dan anak-anak menjadi hal yang tidak wajar menurut keluarga, tapi begitulah
adanya seperti yang diungkapkan teman saya. Kejadian ini kurang lebih terjadi sekitar 8
bulan yang lalu ketika itu mas andi sedang bercanda bersama saya diruang tamu, tiba-
tiba terdengar suara dering telepon dengan nada dering “Assalamualaikum ya akhi ya
ukti” begitu nada deringnya.

ʺAndiʺ Assalamu’alaikum, (Woten punopo bu) ada apa ibu ?

ʺIbuʺ Bapak dirawat dirumah sakit Kariadi Semarang Lee!!.

ʺAndiʺ Bapak dirawat dirung apa Ibu??

ʺIbuʺ AICU Lee!!

ʺAndiʺ Ya Ibu, saya langsung ke Semarang. Assalamualaikm.

ʺBayuʺ Ada apa Mas, kok kelihatanya penting banget?

ʺAndiʺ Bapaku dirawat di rumah sakit Kariadi yu, Mas harus kesana sekarang.

ʺBayuʺ Ya mas, maaf saya dak bisa menemani mas karena nanti siang ada ujian,
nati kabar-kabar kalau udah sampai Mas.

ʺAndiʺ Ya, Mas berangkat dulu, Assalamualaikum.

ʺBayuʺ Wailikumsalam, hati-hati mas!!.

16
Andi bergegas menuju semarang, sesampainya diperempatan lampu merah
Universitas Muhammadiayah Surakarta. Menghentikan bis ISMO jurusan Solo
Semarang untuk memudahkan perjalananya karena dapat berhenti langsung didepan
RSUD Kariadi Semarang, didalam bis dia terus merenung sambil meneteskan air
matanya, kok bisa ya bapak sampai dirawat di AICU padahal bapak kelihatanya tidak
memiliki keluhan apapun. ketika seminggu yang lalu aku pulang, bapak juga tidak
menjunjukkan expresi apapun.

Sesampainya diruma sakit akan aku tanyakan kepada ibu, matanya bertambah
pilu ketika mengenag kebaikan ayah yang telah berusaha mati-matian untuk
menguliahkannya hinga hampir lulus S2 saat ini. Setelah menempuh perjalanan kurang
lebih 3 jam akhirnya sampai juga.

ʺAndiʺ Pak Kondektur saya berhenti dihalte depan depan RSUD Kariadi.

ʺKondekturʺ halte....halte..halte

Bis pun berhenti, setelah turun dia menyeberang jalan dan langsung menuju
ruangan AICU, diruangan tunggu terlihat Ibunya yang sedang menunggu sambil
mengusap air matanya yang keluar menetesi pipinya. Adi pun menghampiri ibunya dan
duduk disisi ibunya seraya memeluk ibunya, seraya menangis terisak-isak dipelukan
ibunya.

ʺAndiʺ kenapa dengan Bapak Ibu. (Sambil meneteskan air mata ibu pun
bercerita)

ʺIbuʺ Bapakmu sebenarnya punya penyakit Hipertensi Lee, sudah hampir lima
bulan yang lalu.

ʺAndiʺ Kenapa Ibu dak bilang sama Andi buuu.

ʺIbuʺ Bapakmu melarangnya Lee, memang Bapakmu orangnya pendiam Lee.


Ketika ada masalah sering disembunyikan dari Ibu, ketika mau berangkat kantor
Bapak mu sebenarnya sudah mengeluh rasa tidak nyaman disekitar lehernya
pegel begitu katanya. Sudah Ibu larang untuk tidak gantor berangkat juga, kata
17
Pak Mujab temen satu kantor dengan Bapakmu selesai rapat bapak langsung
pingsang tak sadarkan diri.

ʺAndiʺ kata dokter bapak sakit apa buu.

ʺIbuʺ stroke lee... seng sabar yo gerr, ini ujian buat keluarga kita.

Setelah lima hari berlalu bapak pun dipindahkan keruang perawatan dan ada
yang berubah dari bapak sekarang bapak lebih manja dengan ibu dan keluarga bahkan
sifanya seperti anak-anak, kata dokter itulah sifat yang mungkin bisa terjadi.

Tidak dapat mengontrol

buang air besar dan kecil

Ketidak mampuan pasien stroke untuk menahan buang air kecik dan besar hal
ini sering kali membuat keluarga tidak sabar sehinga pasie stroke dibiarkan dalam
kondisi yang lembab sehinga timbul bakteri yang menginfeksi kulit dan mudah
terjadinya luka. Pelatihan kontrol buang air kecil dan besar diperlukan untuk membantu
memfungsikan kembali kontrol buang air besar dan kecil yang dilakukan oleh keluarga.
Hal ini dapat ditanyakan kepada dokter atau terapis berkaitan dengan cara yang harus
dilakukan atau dapat membaca buku yang berkaitan dengan bowel and breder control.
Pelatihan dibutukkan untuk membantu mementenen kapan waktunya untuk buang air
besar dan kecil hal ini difungsikan untuk membantu keluarga dalam merawat pasien
stroke.

18
Kehidupan

sex
Hal ini sangat penting dimengerti oleh pasien dan keluarga, untuk memulai
kehidupan yang normal. Tentunya mengalami perbedaan ketika sebelum terkena stroke,
hal yang patut dimengerti oleh pasangan suami-isteri. Karena kelemahan fungsi seksual
pasien membuat pasien merasa tidak berarti dan putus asa, karena tidak dapat melayani
pasanganya secara semestinya. Ketidak saling pengertian antara suami dan isteri tentang
area ini mebuat ketidak harmonisan keluarga yang akan menambah beban bagi pasien
stroke. Alangkah baiknya berkaitan dengan disfungsi ini didiskusikan dengan dokter,
agar keharmonisan keluarga tetap terjaga tetap menjadi keluarga yang sakinah
mawahdah waromah, penyakit stroke ini merupakan ujian dari Allah SWT yang dapat
mendatangkan pahala yang besar bagi keluarga pasien ketika memiliki kesabaran dan
keistikomahan dalam melakukan pengobatan, karena penyakit stroke ini diperlukan
penanganan yang intensif dan berkesinambungan baik dari keluarga dan fisioterapi pada
umumnya.

Pengobatan

penyakit stroke

Pengobatan setelah serangan stroke bertujuan untuk merangsang kembali


fungsi-fungsi anggota gerak agar memiliki kekuatan, banyak dari literatur menyatakan
bahwa perbaikan fungsi matoris pada ekstremitas terutama terjadi dalam tiga bulan
pertama setelah serangan stroke (Parker et al, 1986), dan adalagi yang mengungkapkan
sampai enam bulan pertama (Nakayama et al,1994) tetapi beberapa penelitian
menunjukan bahwa teknik-teknik tertentu tetap bermanfaat walau diberikan telat atau
lewat 6 bulan tergantung dari derajat beratnya penyakit stroke ini. Melihat pasien stroke
hendaknya keluarga lebih memberikan semangat dan memberikan peranan yang lebih
dalam membantu mengaktifkan fungsi anggota tubuh yang mengalmi kelumpuhan atau

19
kelayuan. diibaratkan anak kecik yang memulai proses berjalanya dengan melalaui dua
tahapan utama, ada yang dari tidur miring ke tengkurap lalu merangkak dan berjalan.
Serta ada pula dari tidur miring lalu duduk dan berjalan.

Gambar 1.2

Perkembangan Kontol Gerakan

Gambar 1.3

Perkembangan Kontrol Gerakan Pada Balita

Programe rencana yang tepat dalam memajukan kondisi pasien stroke bertujuan
untuk mencegah, menjaga, dan memaksimalkan kondisi fisik secaa mandiri dan cakap.

20
Belajar dan mengerti tentang penyembuhan pasien stroke kira-kira mengerti seluruh apa
yang terjadi pada pasien stroke. Mengerti tentang ketidak mampuan fisiknya dan
memahami yang terbaik bagi pasien stroke, yang terpenting mengerti kira-kira kebutuhan
latihan gerakan dan normal kontrol gerakan yang boleh dilakukan seperti orang-orang
yang sehat pada umumnya. Pasien tidak mampu mengontrol gerakan, dengan
memberikan gerakan reflek sederhanan. Pada bulan pertama pasien stroke mengeluarkan
kontrol gerak yang sedang berkembang, hal yang didulukan bagaimana memunculkan
reflek sederhana yang terjadi hingga menjadi bagian dari control tubuh dan gerakan
sederhana, dilain hal kemajuan yang didulukan untuk pembelajaran kemapuan yaitu
meningkatkan reflek gerakan, kontrol tubuh,dan gerakan sederhana.

Pelatihan berjalan dengan tegak lurus, melatih gerakan dengan ketelitian dan
belajar kemampuan gerakan dilakukan dengan intensif dan setiap waktu. Hilangnya atau
berkuranganya kontrol gerakan aktif yang sering disebut dengan kelemahan otot yang
terjadi akibat adanya gangguan dalam aktifitas kelompok saraf dan biasanya otot-otot
bagian atas lebih dominan dari pada otot-otot bagian bawah.

Spastisitas pada pasien stoke sering kita temui hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi apabila keluarga melakukan penangan secara benar dan tepat, yang pada akhirnya
jika spasisitas ini terus berulang mengakibatkan kekakuan dan pemendekan otot pada
pasien stroke. Oleh karena itu ada tiga hal yang patut menjadi perhatian keluarga yang
melatih pasien stroke:

(a) Permulaan pasien stroke diibaratkan seperti bayi yang baru lahir hal inilah
keharusan yang harus diperhatikan serta faktor yang mempengaruhinya, karena
pasien tidak dapat mengira atau merasa memilliki gerakan sederhana dan
control gerakan yang mempengaruhi ketidak seimbangan tubuh.

(b) Bagaimanapun penanganan dengan segera setelah serangan stroke untuk


mengurangi spastisitas yang berkembang, jika spastisitas terjadi maka
dibolehkan program latihan pengobatan sebaiknya dilakukan oleh yang akhli
yaitu fisioterapi.

21
(c) Beberapa pasien mengalami ketidak mampuan merasakan atau gangguan
rangsang dan gangguan gerakan karena semua kontrol gerakan tidak ada respon
dari saraf untuk menginformasikanya. Memiliki kemampuan untuk
menceritakan dalam mencapai keputusan, kebutuhan pola bayi atau
perkembangan gerak pada pasien stroke. Perkembangan spastisitas / kejang dan
ketidak mampuan rasa diharapkan mengalami perbaikan dengan program
pemnyembuhan dari keluarga dan tenaga kesehatan fisioterapi yang ada.

Pada tahapan perbaikan hal ini dapat terjadi melaui program latihan yang
ditujukan untuk merangsang rasa dan mencegah spastisitas yang berkelanjutan melalui
latihan-latihan harus segera dimulai untuk mempercepat kesembuhan pasien stroke baik
dilakukan oleh keluarga atau fisioterapi. Sebagai contoh pasien stroke dapat melakukan
pembelajaran gerakan yang pelan sekali yang dimulai dari tangan dan kaki untuk
mengenbangkan kelenturan atau elastisitas dari tangan sampai jari-jari tangan. Jika
pasien kehilangan rasa dari sendi dan sesasi otot hal ini merupakan keadan yang tidak
baik untuk anggota badan harus diposisikan pada tempat yang tepat agar tidak terjadi
komplikasi dari tirah baring pasien stroke, harus sering dilakukan gerakan yang pelan
dan melatih keseimbangan yang rutin.

Gambar ilustrasi pasien stroke 1.4

22
Positioning

Kedudukan dari ruangan pasien stroke.

Sering kali keluarga tidak mengerti tentang bagaimana memposisikan pasien


stroke pada kondisi yang benar dalam menunjang kesembuhan pasien stroke. Dalam
masalah posisi dari letak dan perkakas yang memudahkan untuk pasien dapat
melakukukan aktifitas kesehariannya. Kemudahan-kemudahan di perlukan dalam hal
aktifitas fungsional dalam melakukan kehidupan sehari-hari, paling tidak dapat
melakukan secara mandiri, serta dapat menunjang kesembuhan dari pasien karena
kenyamanan yang diberikan oleh keluarga, koreksi dari ketepatan kedudukan anggota
tubuh yang mengalami kelayuan dan perkakas yang tepat diharapkan membantu sebagai
langkah permulaan yang harus dipikirkan sebelum melakukan ke langkah selanjutnya.
Hal ini sering dilupakan dari pihak keluarga tampa melakukan konsultasi dengan pihak
fisioterapi yang berada di rumah sakit atau didaerah sekitar yang ada, sebagai langkah

23
yang awal dari kedudukan dan posisi yang harus dilakukan oleh keluarga, diharapkan
keluarga ketika kesusahan dalam melakukan posisi atau merasa belum tepat dapat
berkonsultasi dengan fisioterapi yang ada disekitar tempat tinggal. Panduan yang sedikit
ini diharapkan mampu membantu mempersiapkan kedudukan posisi pasien stroke
dengan kondisi yang baik. Langkah pertama.

(1) Dibawah ini melihatkan kedudukan dari pasien stroke sebelah kiri yang mengalami
kelemahan dan kedudukan perkakas yang ada didalam ruangan kamar, untuk posisi
sebelah kanan dari yang mengalami kelemahan ditempatkan meja atau loker dan
kursi, diposisi yang lain adalah tempat tidur. Dengan kemudahan dari posisi
perkakas yang ada disekitar pasien stroke, sebagian besar pasien diharapkan dapat
melakukan secara mandiri dengan melakukan pembelajaran segera yang dilakukan
didalam dan diluar tepat tidur yang dibantu dengan kursi yang diperlihatkan pada
gambar dibawah ini. Lemari baju diusahankan dekat dengan posisi kursi,
perubahan kedudukan dari posisi tempat tidur dan perkakas hal ini jika diperlukan,
jika pasien mampu melakukan kegiatan awal dalam berjalan dapat dilakukanya
secara mandiri dari kursi kekamar kecil dan kembali lagi ke tempat tidur. Untuk
memudahkan dan memberikan kenyaman disediakan kursi dan menja yang
berfungsi untuk melakukan kegiatan diatas dan diluar tempat tidur.

Gambar 1.6

Kedudukan Posisi Pasien Stroke dan Perkakasnya.

1 2 1 2 1 3 2
3
5
4
6

6 6

24
Keterangan:

1. Bed

2. Meja atau Loker

3. Kursi

4. Lemari baju

5. Meja penyangga

6. Television

(2) Dibawah ini merupakan ilustrasi dari gambar kursi dan meja untuk memudahkan
pasien dalam melakukan aktifitas diatas tempat tidur dan diluar temapt tidur. Kursi
yang luas, yang terbuat dari benda yang keras baik kayu atau pun logam yang
mempunyai sokongan dan memeliki kenyamanan dan punggung yang tegak,
mungkin itu sebuah ketidak munkinan tetapi hal itu merupaka keharusan untuk
membantu dalam proses penyembuhan

(3) karena merupakan sebuah langkah awal dalam proses penyembuhan, kursi dan
meja juga harus memilikin kenyamanan utuk pinggang lutut dan juga pergelangan
kaki dari pasien stroke. Dengan adanya kesiapan dari pada kursi, meja rak baju dan
lain-lain termasuk televisi diharapkan dapat memudahkan dalam proses
kesembuhan pasien stroke.

Gambar 1.7

Bentuk Meja dan Kursi

25
Kedudukan pasien stroke diatas tempat tidur
dan latihanya
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan keluarga memberikan latihan yang
benar, yang pertama kali harus dilakukan untuk menghindari perkembangan spastisitas
yang mengakibatkan kekakuan dan ketengangan otot. Kesalahan dalam posisi berbaring
ditempat tidur yang dilakukan sadar atau tidak sadar, mau tidak mau akan menimbulkan
permulaan gerakan spastisitas dari tubuh yang tidak dikehendaki. jika spastisitas telah
terjadi maka tindakan pencegahanya dengan meminta bantuan fisioterapi untuk
mengatasi kegiatan reflek yang tidak diinginkan dari tubuh. Pada pasien stroke jika
kedudukan dari posisi ditempat tidur selalu dijaga oleh keluarga makan spastisitas dari
tubuh tidak akan muncul.
Pelatihan pada pasien stroke setiap hari atau setiap saat merupakan sebuah
keharusan yang dilakukan pada anggota badan yang mengalami kelemahan oleh keluarga
dirumah supaya tidak terjadi spastisitas yang mengakibatkan kekakuan dan pada
akhirnya mengalami keterbatasan gerak. Dibawah ini merupakan latihan yang dapat
dilakukan keluarga untuk membantu menghimpun kekuatan otot terhadap gravitasi dan
menjegah terjadinya spastisitas dari tubuh.

26
Tidur terlentang dengan punggung, merupakan posisi yang sangat
memungkinkan pasien untuk terjadinya perkembangan spastisitas jika tidak dilakukan
dengan benar. Hal ini terjadi karena untuk merawat kepala sehingga terjadi penekanan
dari punggung kedalam bantal yang membuat gerakan extensi (penenkukan) yang tidak
dikehendaki dari tulang belakang, begitu juga posisi lengan yang jatuh, dengan bahu
mengalmi gerakan yang tidak dinginkan internal rostasi begitu juga dengan sendi
pinggang yang memiliki hal yang sama. Lutut dan tungaki pada posisi extensi
( menekuk) dengan arahan kaki external rotasi. Dibawah ini merupakan gambaran posisi
tidur yang cenderung mengakibatkan spastisity.

Gambar 1.8
Posisi Tidur Terlentang Bagi Pasien Yang Salah

27
Posisi yang benar tidur terlentang yaitu dengan memberikan bantuan terhadap
lengan dengan mengunakan bantal sebagai penopang dari lengan dan memperoleh
kenyamanan dengan siku dan tanggan lurus terhadap tubuh. Sewaktu-waktu bantal
diletakkan pada pinggang bawah untuk mencegah dari sendi panggul, terjatuhke
belakang dan berputar keluar. Selalu diingat bahwa sendi panggul dan sendi lengan
ditempatkan pada pola yang benar. Sendi panggul mengarah kedalam dan sendi lengan
mengarah keluar

28
Gambar 1.9
Posisi Tidur Terlentang Benar

29
Tidur dengang satu miring pada daerah yang sakit, yang tepat pada pasien stroke
secara lengkap, posisi ini harus berhati-hati dengan melihat pasien dan kondisi serangan
otak. Posisi lengan mempengaruhi jika tidak diposisikan yang benar dan tanggan tidak
boleh berada pada posisi gerakan kedalam. Posisi yang benar dengan mengunakan bantal
untuk memposisikan yang benar pada pasien stroke. Pada lengan digunakan bantuan
bantal dan pada sendi panggul diposisikan gerakan kedalam atau internal rotasi.
Gambar
Posisi Tidur Miring Benar 1.10

30
Tidur dengan satu pinggang pada daerah yang tidak sakit, kondisi yang sama
yang harus diperhatikan pada pasien stroke ini adalah posisi sendi lengan dan sendi
panggul yang harus nyaman dan tepat sesui dengan pola yang benar, posisi tulang
belakang harus benar-benar mantap pada posisi tidur miring, jika tidak dapat diposisikan
sempurna maka dapat digunakan bantal sebagai alat bantu untuk menyangga. Dan lengan
yang sakit diposisikan lurus dengan badan. Dan kaki yang sakit diletakkan didepan kaki
yang sehat.

Gambar 1.10

31
Posisi Tidur Miring Yang Benar

Bridging atau mengangkat punggung dan pantat, hal ini penting dilatih pada
pasien stroke disamping untuk membantu dalam poses buang air atau sebagai penguatan
otot-otot punggung untuk persiapan duduk dan berjalan nantinya, cara yang dilakukan

32
dengan siku menekuk 90 derajat, dan tangan dalam keadaan lurus, dan pelan-pelan
mengangkat pantat dan punggung dan dipertahankan beberapa detik.

Gambar 1.11
Bridging atau Mengangkat Punggung dan Pantat

Langkah-langkah memposisikan pasien stroke yang


benar untuk keluarga
dari tidur terlentang ke tidur miring.
33
Kelalaian keluarga terhadap pasien stroke sering terjadi dengan membiarkan
pasien strok pada posisi yang staknan tau tetap tanpa dilakukan perpindahan dari satu
posisi keposisi yang lain. Menyebabkan komplikasi dari pasien stroke karena efek tirah
baring yang tidak dijaga dengan baik, pasien dengan kondisi obesitas sehinga dengan
berat badan yang berlebih, sering keluarga merasa kesulitan, karena merasa terlalu berat
sehingga dibiarkan begitu saja, setelah terjadi komplikasi baru keluarga bertanya-tanya
mengapa hal ini bisa terjadi.
Komplikasi yang sering ditemuai dari efek tirah baring ini adalah decubitus atau
korengen (bahasa jawa) dan jika berlanjut terus akan mengakibatkan kematian jaringan
secara menyeluruh yang dimulai dari kulit, otot dan tulang. Tanda-tanda decubitus ini
dapat digolongkan kedalam 4 tahapan tanda yang membuat keluarga harus berwaspada
ketika terjadi hal ini, dibawah tanda-tanda golongan decubitus.

Gambar 1.12
Pengolongan (grade) Decubitus

34
Agar hal-hal diatas tidak terjadi pada keluarga, maka langkah yang harus
dilakukuan keluarga adalah tidak lain dan tidak bukan yaitu menganti posisi pasien
stroke setiap 2 jam sekali dari posisi terlentang keposisi miring kanan atau kiri, jika
keluarga mengalami kesulitan atau mengalami ketidak pahamam maka alangkah

35
tepatnya keluarga melakukan konsultasi dengan fisioterapi terdekat yang berada disekitar
anda untuk mendapatkan hasil yang optimal. Karena merupakan peranan yang tepat jika
keluarga disamping melakukannya sendiri tetapi juga melakukan konsultasi dengan
tenaga akhli fisoterapi yang ada.

Gambar 1.13
Langkah Memposisikan Miring dengan Mudah dan Tepat

36
37
Latihan – latihan gerakan aktif dan pasif
yang dapat dilakukan keluarga terhadap
pasien stroke.

Latihan-latihan gerakan ini merupakan hal yang sangat penting bagi pasien
stroke baik dilakukan secara pasif atau aktif, hal ini bertujuan untuk membantu menjaga
fisiologis dari anggota gerak yang mengalami kelemahan. Dilakukan bukan hanya pada
anggota tubuh yang mengalami kelemahan tetapi juga pada anggota yang sehat, yang
dimulai dari anggota tubuh bagian atas sampai pada anggota tubuh bagian bawah. Ada
tiga kemampuan yang mendasar yang patut dimiliki dari pasien stroke (1) Kemampuan
untuk melihat gerakan yang dilakukan, (2) Kemampuan untuk melakukan penyesuaian
posisi dan postur tubuh saat melakukan gerakan dan (3) Informasi sensorik, hal ini
merupakan kegiatan yang tidak cukup dilakukan hanya pada ekstremitas bawah atau atas
tetapi merupakan aktifitas yang komplek yang melibatkan seluruh anggota tubuh.

Gerakan-gerakan pasif dan aktif yang


dapat dilakukan pada pasien stroke yang

38
dilakukan dari extremitas atas dan
bawah.

39
40
41
42
43
Melatih mendudukkan, memberdirikan pasien
dan melakukan aktifitas yang dilakukan
dengan duduk pada pasien stroke.

44
45
Melatih berjalan terhadap pasien stroke oleh
keluarga.

46

Anda mungkin juga menyukai