Anda di halaman 1dari 16

QUALITY ASSURANCE dan DOKUMENTASI

MAKALAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Manajemen Proyek
Dosen Pengampu : Nina Sulistiyowati, S.T., M.Kom.

Disusun oleh:

1. Aulia Silvilakmal (1510631170025)


2. Fahmi Yuda Fauzi (1510631170047)
3. Hendi Permana (1510631170065)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PRODI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Quality Assirance (QA) tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kedepannya kami makalah ini dapat
dikembangkan lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang licensing and regulation ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Karawang, 19 Februari 2018

Penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
2.1 Peran Manajer Proyek ..................................................................................................... 2
2.2 Rencana Kualitas (Quality Plan) ..................................................................................... 3
2.3 Elemen-elemen Rencana Kualitas.................................................................................. 4
2.4 Pemahaman Kualitas Bagi Manajer Proyek. .................................................................. 5
2.5 Testing............................................................................................................................ 6
2.5.2 Strategi Testing ................................................................................................................ 6
2.5.3 Rencana Testing ............................................................................................................... 7
2.6 Dokumentasi .................................................................................................................. 8
2.6.1 Dokumentasi Proses ......................................................................................................... 8
2.6.2 Dokumentasi Produk ........................................................................................................ 8
2.6.3 Kualitas Dokumen............................................................................................................ 9
2.6.4 Standar Operating Procedure (SOP) .............................................................................. 11
2.6.4 Disaster Recovery Plan (DSP) ....................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Quality Assurance dilakukan pengujan sebelum masuk ke fase delivery
dimana software diyakini telah memenuhi user requirements specification. Idealnya
dalam segi penggunaan diharuskan memenuhi standar user friendly. Standar ini harus
disusun oleh team Quality Assurance sebagai pedoman dalam menentukan software
yang akan di deliver dapat digunakan user tanpa adanya hambatan dan kesulitan.

Meskipun dalam pengerjaan suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan
memenuhi sema kriteria requirements, namun software yang dihasilkan bisa saja
tidak memuaskan bagi klien. Dimata klien software bisa saja terkesan asal jadi, yang
memenuhi target tetapi tidak berkualitas, dimana rendah nya kulitas dapat ditandai
dengan keluhan seperti : tidak praktis, tidak terintegrasi dengan baik, berjalan lambat,
dan sebagainya.

Tentunya sebagai manajer proyek, diharuskan meghindari situasi seperti ini. Suatu
proyek seharusnya memiliki rencana pencapaian kualitas, tidak hanya memenuhi
requirements. Namun umumnya rencana ini diabaikan karena alasan seperti terlalu
rumit atau tidak punya cukup waktu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran manajer proyek dalam meningkatkan kualitas proyek?
2. Apa saja rencana kuliatas (Quality Plan) ?
3. Apa saja elemen-elemen recana kualitas?
4. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman kualitas bagi manajer proyek ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran manajer proyek dalam meningkatkan kualitas proyek
2. Mengetahui apa saja rencana kuliatas
3. Mengetahui elemen-elemen rencana kualitas
4. Megetahui pemahaman kualitas bagi manajer proyek

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Manajer Proyek


Sebagai manajer proyek dalam pelaksanaan suatu proyek perlu menerapkan tata
cara kerja yang memenuhi kriteria yang berkualitas dan harus memiliki komitmen
dalam melakukan tugas masing-masing sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Selain itu, manajer proyek juga harus selalu memantau kinerja keseluruhan tim agar
dalam Batasan segitiga proyek tetap memberikan hasil yang berkualitas.

Dari penjelasan diatas, terdapat dua hal mengenai kualitas yang harus menjadi
perhatian, yakni:

2.1.1 Kualitas Deliverables


Kualitas Deliverables yaitu kualitas dari sistem informasi yang dihasilkan
oleh pelaksanaan proyek.

2.1.2 Kualitas Proyek


Kualitas proyek yaitu kualitas yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan dalam proyek.

Suatu proyek yang berkualitas bisa saja menghasilkan deliverables yang buruk,
disamping tentunya yang deliverables namun sesuai dengan kualitas yang
diharapkan. Tetapi bisa saja sebaliknya, dimana proyek yang dilaksanakan tanpa
memperhatikan kualitas, namun dapat menghasilkan deliverables dengan kualitas
yang baik. Agar tidak berada dalam situasi dimana deliverables yang dihasilkan tidak
memiliki kejelasan soal kualitas, maka proyek sebaiknya memiliki rencana kualitas.

2|Page
2.2 Rencana Kualitas (Quality Plan)
Langkah-langkah untuk menyusun rencana kualitas adalah sebagai berikut :

2.2.1 Menentukan sasaran


Tentukan sasaran yang bersifat kuantitatif, sehingga pencapaianya dapat
diukur misalnya “mengurangi sampai maksimal hanya 1 bugs dalam satu
modul transaksi”. Jangan membuat sasaran berupa “zero defect” atau software
yang dihasilkan tidak mengandung kesalahan sama sekali, karena hal ini tidak
dapat dicapai dalam waktu yang singkat.

2.2.2 Menentukan ukuran dari apa yang sedang dibangun.


Jika yang diukur adalah Batasan dalam Batasan unit, maka tentukan ukuran
unit software, misalnya berapa jumlah baris kode program, atau beberapa
prosedur dan fungsi yang ada didalamnya. Dalam proyek, ukuran yang
menjadi dasar untuk perencanaan kualitas tentunya adalah software yang
terintegrasi sebagai sebuah system informasi. Hal ini dapat diukur dalam
jumlah modul, jumlah table, jumlah prosedur, dan fungsi, serta komponen-
komponen lainnya dalam software.

2.2.3 Pelaksanaan aktivitas untuk mengurangi kesalahan dalam software.


Dalam aktivitas ini, manajemen proyek harus mulai menyusun hal-hal
sebagai berikut
1. Strategi Testing.
2. Perencanaan Testing.
3. Spesifikasi Testing.
4. Prosedur Testing.

Selain hal diatas, manajer proyek dapat menerapkan Six Sigma dalam usaha
untuk mengurangi kesalahan dalam software, karena Six Sigma yang
biasanya digunakan dalam indrusti manufaktur, dapat juga diterapkan dalam
peningkatan kualitas proses bisnis maupun bidang lainya. Hal ini dikarnakan
Six Sigma merupakan metodologi yang diterapkan untuk mengurangi
kesalahan atau kerusakan (defects) dalam proses.

3|Page
2.3 Elemen-elemen Rencana Kualitas
Rencana kualitas juga harus meliputi elemen-elemen berikut ini:

2.3.1 Pemeriksaan Kualitas


Hal-hal apa saja yang perlu melalui pemeriksaan kualitas. Khususnya adalah
deliverables proyek, termasuk desain, dokumen, dan tentunya software.

2.3.2 Cara Pemeriksaan Kualitas


Cara apa yang terbaik untuk melakukan pemeriksaan terhadap kualitas.
Pilihan terbaik adalah dengan mengikuti standar pemerksaan untu setiap
deliverables. Rencana kualitas harus memberikan petunjuk untuk melakukan
pemeriksaan software secara menyeluruh dan dapat diikuti dengan mudah.

2.3.3 Waktu Pemeriksaan Kualitas


Kapan waktu untuk melaksanakan pemeriksaan kualitas. Kebanyakan
pemeriksaan kualitas dilakukan beberapa saat sebelum software rilis. Padahal
semakin dini pemeriksaan dilakukan, akan seakin mengurangi
kemungkingan terjadi masalah yang lebih besar ataupun pengerjaan ulang
(rework).

2.3.4 Pihak Yang Terlibat


Pada dasarnya hampir semua anggota tim proyek bisa terlibat dalam proses
pemeriksaan kualitas ini. Tetapi, utamanya adalah Merika yang terlibat
langsung dalam menghasilkan produk akir proyek, yakni desainer,
programmer, dan anggota tim tester, tidak ketinggalan tentunya pengguna
software.

2.3.5 Material Kualitas


Material kualitas apa saja yang akan digunakan. Ini bisa berupa dokumen-
dokumen yang dihasilkan dalam proses desain, software itu sendiri, database
dan semua bagian dari deliverable.

4|Page
Untuk melakukan control terhadap penerapan rencana kualitas proyek, selain
melalui pemantauan, juga dapat dibantu dengan software manajemen proyek yang
memiliki fasilitas untuk melakukan control.

2.4 Pemahaman Kualitas Bagi Manajer Proyek.


Untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya kualitas, maka manajer proyek
dapat memberikan beberapa perhatian seperti:

2.4.1 Lebih akrab dengan rekayasa software dan software quality assurance serta
menerpakan Total Quality Management(TQM).

2.4.2 Berbagi tanggung jawab dalam hal control kualitas dengan anggota tim
proyek

2.4.3 Memberikan pelatihan yang relevan dengan peningkatan kualitas software

2.4.4 Menyediakan alat bantu yang memadai bagi programmer dalam


pelaksanaan tugasnya.

2.4.5 Melakukan perencanaan kualitas.

2.4.6 Melakukan pengukuran kualitas dengan menggunakan alat bantu seperti


Software Engineering Institure’s Capabality Matuality Model.

2.4.7 Mempromosikan kualitas dengan berbagai informasi pada forum-forum


dalam proyek.

2.4.8 Harus ada dukungan yang jelas mengenai peningkatan kualitas dan tidak
mengorbankan kualitas demi memenuhi batasan tertentu.

2.4.9 Memberikan penghargaan kepada anggota tim yang melaksanakan tugasnya


sesuai dengan kriteria khusus, berdasarkan evaluasi yang dilakukan
bersama.

5|Page
2.5 Testing
Dalam implementasinya Testing menargetkan pada software yang harus bisa
mencapai kriteria tahap pengujian, dengan hasil software yang bagus dan sesuai
dengan harapan. Testing software bisa juga di maksudkan agar software
memenuhi kriteria dari requirements.

2.5.1 Metodologi Testing

2.5.2 Strategi Testing


Pada Tahap Strategi Testing, merupakan penjelasan bagaimana sebuah sistem akan di
tes. Strategi di buat untuk semua tingkatan tes yang akan di susun oleh Tim testing.

Untuk menyusun strategi testing di butuhkan deskripsi hardware, deskripsi software


termasuk juga alat bantu tes, penjelasan tentang peran dan tanggun jawab dari semua
yang terlibat.

6|Page
2.5.3 Rencana Testing
Dalam perencanaan Testing, data yang diperlukan harus sudah disiapkan sebelum
proses testing di mulai dan akan di gunakan untuk fungsionalitas sistem dalam
lingkungan kontrol.

Sebelum melakukan testing, sangat diharuskan rapat yang membahas persiapan testing
dan pastikan segala sesuatu telah disiapkan sesuai dengan rencana testing.

Berikut ini adalah beberapa tingkatan dalam melakukan testing, dalam setiap
tingkatanya setiap tingkatan testing, dokumentasi harus selalu disertakan.

1. Testing Unit
2. Testing Integrasi
3. Testing fungsional
4. Testing kasus
5. Testing paralel/ audit
6. Testing usebility
7. Testing end-to-End
8. Testing Regenerasi
9. Testing Kinerja
10. Testing Beban
11. Testing Instalasi
12. Testing Keamanan
13. Testing Recovery
14. Testing Kompatibilats
15. Testing perbandingan
16. Testing Penerimaan
17. Testing Alpha
18. Testing Beta

7|Page
2.6 Dokumentasi
Setiap proyek sistem informasi selalu menghasilkan banyak dokumen yang
berkaitan dengan semua fase dalam proyek, dimana dokumen-dokumen tersebut
menjadi bagian dari komunikasi internal proyek, maupun untuk stakeholder
lainnya.

2.6.1 Dokumentasi Proses


Aktivitas ini mendokumentasikan proses pengembangan software dan
proses pemeliharaannya. Dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :

• Rencana estimasi dan jadwal


• Laporan-laporan
• Standar
• Kertas-kertas kerja
• Memo dan pesan-pesan email

2.6.2 Dokumentasi Produk


Dokumentasi ini berkaitan dengan produk software yang disampaikan
kepada klien beserta pengguna-penggunanya. Dokumentasi produk terbagi
atas :

• Dokumentasi Pengguna
Pengguna sistem berbeda-beda, oleh karena itu struktur
dokumen harus mampu menjawab kebutuhan dari pengguna yang
berbeda-beda. Sangat penting untuk membedakan pengguna
sebagai :

1. Pengguna akhir (end user), yaitu pengguna yang


menggunakan software tanpa menghiraukan cara kerja
software dan computer itu sendiri.
2. Administrator system, yaitu yang bertanggung jawab
untuk mengelola sistem yang digunakan oleh pengguna akhir.

Untuk menjawab kebutuhan dari berbagai macam tingkatan


pengguna, maka perlu dibuat paling sedikit 5 jenis dokumen
pengguna, yaitu :

1. Deskripsi fungional sistem


2. Dokumen instalasi
3. Manual pendahuluan
4. Manual referensi system
5. Petunjuk administrasi

8|Page
• Dokumentasi Sistem

Dokumentasi sistem terdiri atas semua dokumen yang


mendeskripsikan sistem tersebut.

Dokumentasi sistem secara lengkap terdiri dari :

1. Dokumen requirements dan alasan-alasan yang


mendasarinya.
2. Dokumen yang menjelaskan arsitektur sistem secara
keseluruhan, termasuk dokumen database.
3. Dokumen yang menjelaskan modul-modul atau program-
program yang merupakan dari sistem
4. Dokumen yang menjelaskan fungsionalitas dan aritmatika
dari setiap komponen dalam sistem
5. Daftar kode sumber program
6. Dokumen validasi
7. Petunjuk pemeliharaan sistem

2.6.3 Kualitas Dokumen


Kualitas dokumen sama pentingnya dengan kualitas sistem itu sendiri.

1. Struktur Dokumen

Struktur dokumen bisa disusun dalam bentuk bab, yang


dibagi lagi menjadi seksi dan subseksi.

Beberapa petunjuk dalam menyusun dokumen :

• Semua dokumen harus memiliki halaman judul yang


memberikan identifikasi berupa :
- Proyek
- Nama dokumen
- Penulis
- Tanggal pembuatan
- Jenis dokumen
- Manajemen konfigurasi dan informasi QA
- Pembaca yang dituju
- Tingkat kerahasiaan dokumen
- Informasi untuk pencarian dokumen
- Informasi hak cipta

9|Page
• Jika dokumen cukup Panjang, harus memiliki pembagian
bab, seksi dan subseksi.
• Jika dokumen mengandung cukup banyak informasi, maka
harus memiliki indeks
• Jika dokumen ditujukan untuk pembaca yang lebih luas,
maka diperlukan daftar istilah

2. Standar Dokumen
Standar berfungsi agar penulis dokumen konsisten dalam hal
tampilan, struktur dan kualitas. Berikut standar dalam
penyusunan dokumen:

• Standar proses
Standar ini mendefinisikan yang perlu dilakukan dalam
menyusun dokumen.

• Standar produk
Standar produk dapat mengikuti beberapa aturan standar,
seperti :
- Standar identifikasi dokumen
- Standar struktur dokumen
- Standar presentasi dokumen
- Standar pembaruan dokumen

• Standar interchange
Yaitu standar dalam melakukan pertukaran dokumen.

3. Gaya penulisan
Agar dapat mudah dipahami, harus menggunakan cara
penulisan yang tepat.
Berikut ini adalah tips dalam melakukan penulisan
dokumentasi sistem :
• Gunakan kalimat aktif
• Gunakan kalimat dengan tata Bahasa yang benar
• Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang
• Isi satu paragraph jangan terlalu panjang
• Jangan bertele-tele
• Gunakan istilah secara tepat
• Sederhanakan materi yang kompleks
• Manfaatkan cara pemisahaan dalam satu bagian yang
terlalu besar
• Susunlah fakta-fakta

10 | P a g e
• Jangan beri referensi dalam bentuk nomor bab

4. Dokumentasi On-Line
Dokumentasi On-Line adalah dokumentasi dengan informasi
yang bersifat digital

2.6.4 Standar Operating Procedure (SOP)


SOP adalah sekumpulan intruksi tertulis yang Didokumentasikan aktivitas
rutin atau berulang yang dilakukan didalam organisasi atau perusahaan.

2.6.4 Disaster Recovery Plan (DSP)


DSP merupakan bagian dari Business Continuity Plan (BCP), yaitu suatu
rencana dalam skala organisasi atau perusahaan untuk memulihkan
kelangsungan operasional atau bisnis setelah terjadi peristiwa yang membuat
proses operasional atau bisnis dari perusahaan tersebut tidak berjalan normal.

Secara lengkap BCP terdiri dari :

• Business Resumption Plan


• Occupant Emergency Plan
• Incident Management Plan
• Continuity of Operation Plan
• Disaster Recovery Plan

11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan mengenai Quality Assurance adalah
sebagai berikut:

1. Quality assurance merupakan tahap pengujian sebelum masuk ke delivery,


untuk memastikan bahwa software sudah sesuai dengan keinginan user.
2. Peranan Manager proyek dalama pelaksanaan suatu proyek yaitu dengan
menerapkan tata cara kerja yang memenuhi kriteria yang berkulitas,
berkomitmen dalam tugas, yang bisa memenuhi kualitas deliverables dan
kualitas proyek.
3. Untuk bisa memenuhi kualitas yang baik di perlukan rencana kualitas sebagai
berikut: menentukan sasaran, menentukan ukuran dari apa yang dibangun,
pelaksanaan aktivitas.
4. Selain rancangan kualitas elemen-elemen rancangan kualitas juga harus di
perhatikan seperti pemeriksaan kualitas, cara pemeriksaan kualitas, waktu
pemeriksaan kualitas, pihak yang terlibat, materi kualitas.

3.2 Saran
Saran yang dapat di ambil dari pembahsan mengenai Quality Assurance adalah sebagai
berikut:

1. Sangat di harapakan bagi Menejer Proyek untuk menyusun dengan teliti setiap
tahap dalam sebuah proyek.
2. Sangat di harpakan bagi pembaca untuk mengembangkan kembali apa yang
telah di bahas dalam makalah ini.

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Tantra, Rudy. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai