ManPro Quality Assurance
ManPro Quality Assurance
MAKALAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Manajemen Proyek
Dosen Pengampu : Nina Sulistiyowati, S.T., M.Kom.
Disusun oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Quality Assirance (QA) tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kedepannya kami makalah ini dapat
dikembangkan lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang licensing and regulation ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i|Page
DAFTAR ISI
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Quality Assurance dilakukan pengujan sebelum masuk ke fase delivery
dimana software diyakini telah memenuhi user requirements specification. Idealnya
dalam segi penggunaan diharuskan memenuhi standar user friendly. Standar ini harus
disusun oleh team Quality Assurance sebagai pedoman dalam menentukan software
yang akan di deliver dapat digunakan user tanpa adanya hambatan dan kesulitan.
Meskipun dalam pengerjaan suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan
memenuhi sema kriteria requirements, namun software yang dihasilkan bisa saja
tidak memuaskan bagi klien. Dimata klien software bisa saja terkesan asal jadi, yang
memenuhi target tetapi tidak berkualitas, dimana rendah nya kulitas dapat ditandai
dengan keluhan seperti : tidak praktis, tidak terintegrasi dengan baik, berjalan lambat,
dan sebagainya.
Tentunya sebagai manajer proyek, diharuskan meghindari situasi seperti ini. Suatu
proyek seharusnya memiliki rencana pencapaian kualitas, tidak hanya memenuhi
requirements. Namun umumnya rencana ini diabaikan karena alasan seperti terlalu
rumit atau tidak punya cukup waktu.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran manajer proyek dalam meningkatkan kualitas proyek
2. Mengetahui apa saja rencana kuliatas
3. Mengetahui elemen-elemen rencana kualitas
4. Megetahui pemahaman kualitas bagi manajer proyek
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Dari penjelasan diatas, terdapat dua hal mengenai kualitas yang harus menjadi
perhatian, yakni:
Suatu proyek yang berkualitas bisa saja menghasilkan deliverables yang buruk,
disamping tentunya yang deliverables namun sesuai dengan kualitas yang
diharapkan. Tetapi bisa saja sebaliknya, dimana proyek yang dilaksanakan tanpa
memperhatikan kualitas, namun dapat menghasilkan deliverables dengan kualitas
yang baik. Agar tidak berada dalam situasi dimana deliverables yang dihasilkan tidak
memiliki kejelasan soal kualitas, maka proyek sebaiknya memiliki rencana kualitas.
2|Page
2.2 Rencana Kualitas (Quality Plan)
Langkah-langkah untuk menyusun rencana kualitas adalah sebagai berikut :
Selain hal diatas, manajer proyek dapat menerapkan Six Sigma dalam usaha
untuk mengurangi kesalahan dalam software, karena Six Sigma yang
biasanya digunakan dalam indrusti manufaktur, dapat juga diterapkan dalam
peningkatan kualitas proses bisnis maupun bidang lainya. Hal ini dikarnakan
Six Sigma merupakan metodologi yang diterapkan untuk mengurangi
kesalahan atau kerusakan (defects) dalam proses.
3|Page
2.3 Elemen-elemen Rencana Kualitas
Rencana kualitas juga harus meliputi elemen-elemen berikut ini:
4|Page
Untuk melakukan control terhadap penerapan rencana kualitas proyek, selain
melalui pemantauan, juga dapat dibantu dengan software manajemen proyek yang
memiliki fasilitas untuk melakukan control.
2.4.1 Lebih akrab dengan rekayasa software dan software quality assurance serta
menerpakan Total Quality Management(TQM).
2.4.2 Berbagi tanggung jawab dalam hal control kualitas dengan anggota tim
proyek
2.4.8 Harus ada dukungan yang jelas mengenai peningkatan kualitas dan tidak
mengorbankan kualitas demi memenuhi batasan tertentu.
5|Page
2.5 Testing
Dalam implementasinya Testing menargetkan pada software yang harus bisa
mencapai kriteria tahap pengujian, dengan hasil software yang bagus dan sesuai
dengan harapan. Testing software bisa juga di maksudkan agar software
memenuhi kriteria dari requirements.
6|Page
2.5.3 Rencana Testing
Dalam perencanaan Testing, data yang diperlukan harus sudah disiapkan sebelum
proses testing di mulai dan akan di gunakan untuk fungsionalitas sistem dalam
lingkungan kontrol.
Sebelum melakukan testing, sangat diharuskan rapat yang membahas persiapan testing
dan pastikan segala sesuatu telah disiapkan sesuai dengan rencana testing.
Berikut ini adalah beberapa tingkatan dalam melakukan testing, dalam setiap
tingkatanya setiap tingkatan testing, dokumentasi harus selalu disertakan.
1. Testing Unit
2. Testing Integrasi
3. Testing fungsional
4. Testing kasus
5. Testing paralel/ audit
6. Testing usebility
7. Testing end-to-End
8. Testing Regenerasi
9. Testing Kinerja
10. Testing Beban
11. Testing Instalasi
12. Testing Keamanan
13. Testing Recovery
14. Testing Kompatibilats
15. Testing perbandingan
16. Testing Penerimaan
17. Testing Alpha
18. Testing Beta
7|Page
2.6 Dokumentasi
Setiap proyek sistem informasi selalu menghasilkan banyak dokumen yang
berkaitan dengan semua fase dalam proyek, dimana dokumen-dokumen tersebut
menjadi bagian dari komunikasi internal proyek, maupun untuk stakeholder
lainnya.
• Dokumentasi Pengguna
Pengguna sistem berbeda-beda, oleh karena itu struktur
dokumen harus mampu menjawab kebutuhan dari pengguna yang
berbeda-beda. Sangat penting untuk membedakan pengguna
sebagai :
8|Page
• Dokumentasi Sistem
1. Struktur Dokumen
9|Page
• Jika dokumen cukup Panjang, harus memiliki pembagian
bab, seksi dan subseksi.
• Jika dokumen mengandung cukup banyak informasi, maka
harus memiliki indeks
• Jika dokumen ditujukan untuk pembaca yang lebih luas,
maka diperlukan daftar istilah
2. Standar Dokumen
Standar berfungsi agar penulis dokumen konsisten dalam hal
tampilan, struktur dan kualitas. Berikut standar dalam
penyusunan dokumen:
• Standar proses
Standar ini mendefinisikan yang perlu dilakukan dalam
menyusun dokumen.
• Standar produk
Standar produk dapat mengikuti beberapa aturan standar,
seperti :
- Standar identifikasi dokumen
- Standar struktur dokumen
- Standar presentasi dokumen
- Standar pembaruan dokumen
• Standar interchange
Yaitu standar dalam melakukan pertukaran dokumen.
3. Gaya penulisan
Agar dapat mudah dipahami, harus menggunakan cara
penulisan yang tepat.
Berikut ini adalah tips dalam melakukan penulisan
dokumentasi sistem :
• Gunakan kalimat aktif
• Gunakan kalimat dengan tata Bahasa yang benar
• Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang
• Isi satu paragraph jangan terlalu panjang
• Jangan bertele-tele
• Gunakan istilah secara tepat
• Sederhanakan materi yang kompleks
• Manfaatkan cara pemisahaan dalam satu bagian yang
terlalu besar
• Susunlah fakta-fakta
10 | P a g e
• Jangan beri referensi dalam bentuk nomor bab
4. Dokumentasi On-Line
Dokumentasi On-Line adalah dokumentasi dengan informasi
yang bersifat digital
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan mengenai Quality Assurance adalah
sebagai berikut:
3.2 Saran
Saran yang dapat di ambil dari pembahsan mengenai Quality Assurance adalah sebagai
berikut:
1. Sangat di harapakan bagi Menejer Proyek untuk menyusun dengan teliti setiap
tahap dalam sebuah proyek.
2. Sangat di harpakan bagi pembaca untuk mengembangkan kembali apa yang
telah di bahas dalam makalah ini.
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
13 | P a g e