Anda di halaman 1dari 23

Tips Belajar Bahasa Inggris secara

Efektif # 2
Posted in July 11th, 2008
by hmcahyo in Discuss, English, Indonesian, Nasheed, Vocabularies, general tips,
kosataka, lirik, lyrics, pembahasan, reading, speaking, story, tips belajar, tips learning
english, writing

GAYA BELAJAR

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari
lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita
bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita
masing-masing.

”Auditory learners”. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar dengan
mendengarkan, maka kita memiliki gaya belajar ”auditory.” Jika ini gaya belajar kita,
maka kita bisa memperbanyak porsi belajar dengan mendengarkan, misalnya
mendengarkan kaset-kaset pelajaran bahasa Inggris, lagu-lagu favorit kita, ataupun berita,
pidato dalam bahasa Inggris. Kita juga bisa mendengarkan percakapan-percakapan dalam
bahasa Inggris di film-film favorit yang kita tonton di bioskop, televisi, ataupun VCD.
Dengarkan ucapan, ungkapan yang digunakan, perhatikan konteks ataupun situasi di
mana kata-kata ataupun ungkapan tersebut digunakan. Lakukan hal ini berulang-ulang
maka kita akan bertemu dengan ungkapan serupa yang dapat kita latih secara berkala,
sehingga kita bisa makin mahir mengucapkan dan menggunakannya.

”Visual learners”. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar melalui input
visual (gambar, tulisan), maka kita memiliki gaya belajar ”visual”. Banyak sekali strategi
yang bisa kita lakukan. Kita bisa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris yang kita
anggap penting, dan menarik di surat kabar, majalah, ataupun internet, untuk kemudian
kita coba ceritakan kembali dengan kata-kata yang kita susun sendiri, baik dalam bentuk
tulisan ataupun dalam bentuk ucapan. Kita bisa juga membaca dan mempelajari contoh
surat, proposal, brosur yang sering kita temui dalam melakukan pekerjaan kita.

Untuk mencoba memahami suatu konsep abstrak, kita bisa menggambarkannya dalam
bentuk visual: ”flow chart”, tabel, ataupun bentuk-bentuk visual lainnya.

”Kinesthetic learners”. Jika kita lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu atau
bergerak, maka kita bisa belajar dengan menggunakan komputer (di mana kita harus
menekan tombol di keyboard, atau mouse), sehingga kita tidak cepat bosan. Kita bisa
juga bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan bahasa Inggris (English Club) yang
memiliki banyak kegiatan dan permainan yang melibatkan gerakan. Yang juga bisa kita
lakukan adalah belajar dengan menulis (menggerakkan tangan untuk menulis), atau
mencoba memahami sebuah kata atau ungkapan dengan membayangkan gerakan yang
bisa diasosiasikan dengan arti kata-kata tersebut.

Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar (misalnya auditory dan visual,
atau visual dan kinesthetic). Apa pun gaya belajar kita, jika kita sudah mengenalnya, bisa
kita cari dan terapkan strategi belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar tersebut agar
hasilnya bisa lebih efektif.

diambil dari: Diambil dari : http://www.mail-


archive.com/wongbanten@yahoogroups.com/msg00914.html
Belajar Bahasa Inggris Secara Efektif

Tip untuk belajar Bahasa Inggris secara efektif ini juga bisa diterapkan untuk belajar
bahasa asing lain, atau bahkan belajar bahasa daerah di mana kita ditempatkan. Berikut
ringkasannya :

1. Membaca dengan suara. Ini berguna untuk melatih mulut dan lidah agar menghasilkan
lafal dan intonasi yang baik dan benar

2. Tulislah kata-kata yang sulit dihapal. Cukup banyak kata Inggris yang ejaannya sulit
dihapalkan. Biasakanlah menulis kata-kata sulit dalam buku catatan khusus. Kemudian
buat kalimat pendek dengan kata-kata itu. Baca berulang kali.

3. Mendengarkan suara penutur asli Lafal atau intonasi guru bahasa Inggris asal
Indonesia biasanya agak berbeda dari penutur asli, entah dari Inggris atau Amerika.

a. Cobalah mendengarkan radio berbahasa Inggris seperti BBC, VOA, ABC, dll
b. Mendengarkan dan menyaksikan siaran TV berbahasa Inggris dari mancanegara
c. Mendengarkan kaset pelajaran bahasa Inggris terbitan lembaga asing, misalnya BBC.
Faktor listening amat diperlukan untuk meningkatkan speaking ability (kemampuan
berbicara

4. Menirukan lafal dan intonasi


Saat mempraktekkan poin (3) di atas, tirukanlah lafal kata-kata yang dapat kita tangkap.
Ulangi dan catat kalimat-kalimat pendek yang mampu kita tangkap. 5. Miliki kamus
lengkap yang merupakan sumber referensi sangat penting bila belajar bahasa asing
sendiri tanpa guru.

Sediakan kamus Inggris - Indonesia, Indonesia - Inggris, dan juga Inggris - Inggris. Bila
memungkinkan, gunakan buku-buku pelajaran bahasa Inggris yang diterbitkan oleh
penerbit asing dan ditulis oleh penutur asli.

Cepat atau lambat, dengan ketekunan tinggi dan jadwal belajar yang teratur, kamu pasti
berhasil berbahasa Inggris secara efektif
Tips Belajar Efektif Saat Menghadapi Ujian di Sekolah
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan
karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih
santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak,
paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar
kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang
tidak pandai jadi ketularan pintar.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran


Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau
buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana
pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek
karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik


Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh
karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian
nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah
maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan
kemampuan yang kita miliki. Buatlah jadwal belajar yang baik. Kita bisa seperti
belajar di sekolah internasional, sekolah bertaraf internasional kalau
perencanaan & aplikasinya bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.

4. Disiplin Dalam Belajar


Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik.
Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan
ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika
waktu belajar belum usai. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang
mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa
kekesalan yang tinggi jika kalah. Nah di sekolah internasional, sekolah bertaraf
internasional hal ini harus diterapkan.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya


Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang
tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya,
bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya.
Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia
pahami. Sekolah anak menentukan juga anak dalam aktif bertanya.

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun


Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang
penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar
saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah
dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap
dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal
dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal
yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan


Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan
belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya
ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan
membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Walaupun sekolah anak bagus tapi jangan juga belajar diporsir.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian


Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian.
Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan
bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung
untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan
selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki
masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Tips cara belajar Bahasa Inggris secara efektif dan mudah - tutorial
sederhana bagi pemula
Bahasa Inggris? Siapa Takut?
Negosiasi gagal karena salah paham dengan calon mitra asing. Pekerjaan tertunda karena
komunikasi yang terbata-bata dengan klien dari negeri seberang. Mengalami kerugian
dari kontrak kerja yang tidak sepenuhnya dipahami. Lamaran kerja di sebuah perusahaan
asing ditolak karena kemampuan berbahasa Inggris yang kurang. Kesempatan kerja sama
dengan perusahaan kelas internasional batal akibat tidak bisa menyediakan tenaga kerja
yang bisa berbahasa Inggris.

Apakah Anda pernah mengalami salah satu dari kejadian di atas? Anda tidak sendirian.
Banyak orang yang mengalami masalah dalam pekerjaan bukan karena tidak ada
kemampuan atau kesempatan, melainkan hanya karena kemampuan bahasa Inggris yang
kurang. Di dunia usaha yang makin mengglobal, semakin banyak perusahaan lokal
Indonesia yang masuk ke pasar dunia, dan semakin banyak perusahaan internasional yang
masuk ke pasar lokal, penggunaan bahasa Inggris yang menjadi bahasa ”bisnis” makin
dirasakan sebagai suatu keharusan. Masalahnya, jumlah pelaku bisnis di Indonesia yang
sudah nyaman menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari dalam bisnis
masih terbatas.

GAYA BELAJAR
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari
lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita
bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita
masing-masing.

PRINSIP BELAJAR YANG EFEKTIF


Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan.
Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H.
Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.

”Way of life”. Jika kita belajar bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut
digunakan sebagai Bahasa Ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa
tersebut karena kita setiap hari dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai
kembali ke tempat tidur. Hal ini disebabkan karena bahasa Inggris telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di
Indonesia, jika kita ingin belajar bahasa Inggris dengan efektif: kita harus menjadikan
bahasa Inggris sebagai bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita harus mencoba
menggunakannya setiap hari di mana mungkin. Untuk itu, kita bisa membaca,
mendengar, ataupun berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris pada setiap
kesempatan yang kita temui atau yang bisa kita ciptakan. Misalnya, kita bisa menyisihkan
waktu tiap hari untuk baca satu artikel bahasa Inggris dalam satu hari. Kalau satu artikel
belum mampu, satu paragraf atau satu kalimat per hari pun tidak jadi masalah. Kita
jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari itu, dan kita gunakan kalimat tersebut dalam
segala kesempatan yang mungkin ada dalam hari itu.

Atau, kita bisa juga meluangkan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu dalam bahasa
Inggris (lagu, berita, atau kaset-kaset berisi pembicaraan dalam bahasa Inggris) untuk
membiasakan telinga kita terhadap bahasa asing tersebut. Yang bisa kita lakukan antara
lain adalah mendengarkan kaset-kaset (baik lagu, pidato, presentasi, atau kaset
pembelajaran dalam bahasa Inggris) di mobil sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor
atau sebaliknya. Kita juga bisa mencoba untuk menulis dalam bahasa Inggris (menulis
memo, surat pendek, ataupun menulis rencana kerja yang akan kita lakukan selama
seminggu atau untuk hari berikutnya). Pada prinsipnya, kelilingi hidup kita dengan
bahasa Inggris yang topik-topiknya kita senangi atau kita butuhkan.

”Total commitment”. Untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari hidup kita, kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa
Inggris dalam hidup kita secara fisik, secara mental, dan secara emosional. Secara fisik,
kita bisa mencoba mendengar, membaca, menulis, dan melatih pengucapan dalam bahasa
Inggris, terus-menerus dan berulang-ulang. Secara mental atau intelektual, kita bisa
mencoba berpikir dalam bahasa Inggris setiap kali kita menggunakan bahasa Inggris.

Misalnya, dalam memahami bahasa Inggris, jangan kata per kata, tapi arti secara
keseluruhan. Kita bisa mencoba mengenali beberapa ungkapan dalam bahasa Inggris
yang memiliki arti yang kurang lebih sama, misalnya: How’re you?, How’s life?, How’s
business? (jangan terpaku pada satu ungkapan saja). Dan, yang paling penting adalah
keterlibatan kita secara emosional dengan bahasa Inggris, yaitu kita perlu memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar bahasa Inggris, dan kita perlu mencari ”hal-hal positif”
yang bisa kita nikmati, ataupun yang bisa memberikan kita keuntungan jika kita mampu
menguasai bahasa Inggris. Hal-hal ini akan memberikan energi yang luar biasa pada kita
untuk tetap bersemangat belajar bahasa Inggris. Ketiga aspek (fisik, mental, dan
emosional) ini harus kita libatkan secara total dalam proses belajar kita, jika kita ingin
belajar bahasa Inggris dengan lebih efektif.

”Trying”. Belajar bahasa adalah seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir
mobil. Kita tidak bisa hanya membaca dan memahami ”buku manual” saja, tetapi kita
harus mencoba menggunakannya. Pada tahap pembelajaran (tahap percobaan), sangat
wajar jika kita melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengetahui kesalahan yang
kita lakukan dan memperbaikinya di kesempatan yang berikutnya. Akan lebih baik lagi
jika pada saat mencoba kita mempunyai guru yang bisa memberitahu kita kesalahan yang
kita lakukan. Guru tidak harus guru formal di sekolah atau kursus bahasa Inggris. Guru
bisa saja sebuah kaset yang bisa kita dengarkan dan kita bandingkan dengan ucapan kita,
sebuah buku pelajaran yang bisa kita baca dan cek jawabannya, atau bisa juga kenalan,
ataupun kerabat yang bisa membantu kita jika kita ada masalah atau ada hal-hal yang
ingin kita tanyakan. Kita tidak usah malu bertanya, dan tidak usah takut melakukan
kesalahan. Dari pertanyaan yang kita ajukan dan dari kesalahan yang kita lakukan, kita
bisa belajar banyak.

”Beyond class activities”. Jika kita belajar bahasa Inggris secara formal (di
kelas, di kursus), biasanya jam-jam belajarnya terbatas: empat jam seminggu, enam jam
seminggu ataupun delapan jam seminggu. Yang pasti jam belajar di kelas ini tentunya
sangat terbatas. Agar belajar bisa lebih efektif, kita harus menciptakan kesempatan untuk
”belajar” juga di luar jam-jam belajar di kelas: berdiskusi dengan teman, mengunjungi
websites yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris gratis, ataupun berkomunikasi
dalam bahasa Inggris dengan teman-teman atau native speakers (baik melalui surat,
email, ataupun percakapan langsung). Kita bisa juga mencoba membaca koran, majalah,
buku-buku teks, mendengarkan radio, lagu, ataupun menonton acara-acara dan film. Agar
proses belajar bisa lebih menarik, pilihlah topik-topik yang sesuai dengan minat kita,
kebutuhan kita, ataupun yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan
pekerjaan yang kita tekuni.

”Strategies”. Jika komitmen, keberanian mencoba, dan menjadikan bahasa Inggris


sebagai bagian hidup telah kita terapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi
belajar yang tepat untuk menunjang proses belajar kita. Strategi ini bisa kita kembangkan
dan kita sesuaikan dengan kepribadian dan gaya belajar kita masing-masing. Ada yang
lebih mudah belajar dengan menggunakan ”cue-cards”, yaitu kartu-kartu kecil yang
bertuliskan ungkapan atau kata-kata yang ingin kita kuasai disertai dengan contoh
kalimat yang bisa menggunakan kata-kata tersebut. Kartu ini bisa kita bawa kemana pun
kita pergi. Kapan pun ada kesempatan (pada saat menunggu taksi, menunggu makan
siang disajikan, ataupun pada saat berada dalam kendaran yang sedang terjebak
kemacetan), kita bisa mengambil kartu ini dan membacanya serta mencoba melakukan
improvisasi dengan kata-kata baru dalam struktur kalimat yang sama. Ada pula orang
yang lebih mudah belajar dengan langsung berkomunikasi lisan dengan orang lain atau
native speakers. Dari komunikasi ini mereka bertanya, mendengar, dan memperbaiki
ucapan dan meningkatkan kosa kata mereka dengan gaya belajar kita.

”Auditory learners”. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar dengan
mendengarkan, maka kita memiliki gaya belajar ”auditory.” Jika ini gaya belajar kita,
maka kita bisa memperbanyak porsi belajar dengan mendengarkan, misalnya
mendengarkan kaset-kaset pelajaran bahasa Inggris, lagu-lagu favorit kita, ataupun berita,
pidato dalam bahasa Inggris. Kita juga bisa mendengarkan percakapan-percakapan dalam
bahasa Inggris di film-film favorit yang kita tonton di bioskop, televisi, ataupun VCD.
Dengarkan ucapan, ungkapan yang digunakan, perhatikan konteks ataupun situasi di
mana kata-kata ataupun ungkapan tersebut digunakan. Lakukan hal ini berulang-ulang
maka kita akan bertemu dengan ungkapan serupa yang dapat kita latih secara berkala,
sehingga kita bisa makin mahir mengucapkan dan menggunakannya.

”Visual learners”. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar melalui input
visual (gambar, tulisan), maka kita memiliki gaya belajar ”visual”. Banyak sekali strategi
yang bisa kita lakukan. Kita bisa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris yang kita
anggap penting, dan menarik di surat kabar, majalah, ataupun internet, untuk kemudian
kita coba ceritakan kembali dengan kata-kata yang kita susun sendiri, baik dalam bentuk
tulisan ataupun dalam bentuk ucapan. Kita bisa juga membaca dan mempelajari contoh
surat, proposal, brosur yang sering kita temui dalam melakukan pekerjaan kita.

Untuk mencoba memahami suatu konsep abstrak, kita bisa menggambarkannya dalam
bentuk visual: ”flow chart”, tabel, ataupun bentuk-bentuk visual lainnya.
”Kinesthetic learners”. Jika kita lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu
atau bergerak, maka kita bisa belajar dengan menggunakan komputer (di mana kita harus
menekan tombol di keyboard, atau mouse), sehingga kita tidak cepat bosan. Kita bisa
juga bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan bahasa Inggris (English Club) yang
memiliki banyak kegiatan dan permainan yang melibatkan gerakan. Yang juga bisa kita
lakukan adalah belajar dengan menulis (menggerakkan tangan untuk menulis), atau
mencoba memahami sebuah kata atau ungkapan dengan membayangkan gerakan yang
bisa diasosiasikan dengan arti kata-kata tersebut.

Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar (misalnya auditory dan visual,
atau visual dan kinesthetic). Apa pun gaya belajar kita, jika kita sudah mengenalnya, bisa
kita cari dan terapkan strategi belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar tersebut agar
hasilnya bisa lebih efektif.

Tips Belajar Bahasa Inggris

Kesempatan mendapatkan bea siswa ke luar bisa negeri. Kesempatan dikirim sebagai
delegasi ke pertemuan internasional juga bisa lepas. Ini karena kemampuan berbahasa
Inggris kita payah. Untuk itu, belajar bahasa Inggris sekarang ini sudah menjadi
keharusan. Beikut ini kiat-kita cara belajar bahasa Inggris.

Apakah Anda pernah mengalami salah satu dari kejadian di atas? Anda tidak sendirian.
Banyak orang yang mengalami masalah dalam pekerjaan bukan karena tidak ada
kemampuan atau kesempatan, melainkan hanya karena kemampuan bahasa Inggris yang
kurang. Di dunia usaha yang makin mengglobal, semakin banyak perusahaan lokal
Indonesia yang masuk ke pasar dunia, dan semakin banyak perusahaan internasional yang
masuk ke pasar lokal, penggunaan bahasa Inggris yang menjadi bahasa 'bisnis' makin
dirasakan sebagai suatu keharusan. Masalahnya, jumlah pelaku bisnis di Indonesia yang
sudah nyaman menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari dalam bisnis
masih terbatas.

PRINSIP BELAJAR YANG EFEKTIF


Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan.
Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H.
Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.

Way of life. Jika kita belajar bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut digunakan
sebagai Bahasa Ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena
kita setiap hari dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke
tempat tidur. Hal ini disebabkan karena bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di Indonesia, jika
kita ingin belajar bahasa Inggris dengan efektif: kita harus menjadikan bahasa Inggris
sebagai bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita harus mencoba menggunakannya setiap
hari di mana mungkin. Untuk itu, kita bisa membaca, mendengar, ataupun berbicara
dengan menggunakan bahasa Inggris pada setiap kesempatan yang kita temui atau yang
bisa kita ciptakan. Misalnya, kita bisa menyisihkan waktu tiap hari untuk baca satu artikel
bahasa Inggris dalam satu hari. Kalau satu artikel belum mampu, satu paragraf atau satu
kalimat per hari pun tidak jadi masalah. Kita jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari
itu, dan kita gunakan kalimat tersebut dalam segala kesempatan yang mungkin ada dalam
hari itu. Atau, kita bisa juga meluangkan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu
dalam bahasa Inggris (lagu, berita, atau kaset-kaset berisi pembicaraan dalam bahasa
Inggris) untuk membiasakan telinga kita terhadap bahasa asing tersebut. Yang bisa kita
lakukan antara lain adalah mendengarkan kaset-kaset (baik lagu, pidato, presentasi, atau
kaset pembelajaran dalam bahasa Inggris) di mobil sepanjang perjalanan dari rumah ke
kantor atau sebaliknya. Kita juga bisa mencoba untuk menulis dalam bahasa Inggris
(menulis memo, surat pendek, ataupun menulis rencana kerja yang akan kita lakukan
selama seminggu atau untuk hari berikutnya). Pada prinsipnya, kelilingi hidup kita
dengan bahasa Inggris yang topik-topiknya kita senangi atau kita butuhkan.

Total commitment. Untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari hidup kita, kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa
Inggris dalam hidup kita secara fisik, secara mental, dan secara emosional. Secara fisik,
kita bisa mencoba mendengar, membaca, menulis, dan melatih pengucapan dalam bahasa
Inggris, terus-menerus dan berulang-ulang. Secara mental atau intelektual, kita bisa
mencoba berpikir dalam bahasa Inggris setiap kali kita menggunakan bahasa Inggris.
Misalnya, dalam memahami bahasa Inggris, jangan kata per kata, tapi arti secara
keseluruhan. Kita bisa mencoba mengenali beberapa ungkapan dalam bahasa Inggris
yang memiliki arti yang kurang lebih sama, misalnya: How're you?, How's life?, How's
business? (jangan terpaku pada satu ungkapan saja). Dan, yang paling penting adalah
keterlibatan kita secara emosional dengan bahasa Inggris, yaitu kita perlu memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar bahasa Inggris, dan kita perlu mencari 'hal-hal positif'
yang bisa kita nikmati, ataupun yang bisa memberikan kita keuntungan jika kita mampu
menguasai bahasa Inggris. Hal-hal ini akan memberikan energi yang luar biasa pada kita
untuk tetap bersemangat belajar bahasa Inggris. Ketiga aspek (fisik, mental, dan
emosional) ini harus kita libatkan secara total dalam proses belajar kita, jika kita ingin
belajar bahasa Inggris dengan lebih efektif.

Trying. Belajar bahasa adalah seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir mobil.
Kita tidak bisa hanya membaca dan memahami 'buku manual' saja, tetapi kita harus
mencoba menggunakannya. Pada tahap pembelajaran (tahap percobaan), sangat wajar
jika kita melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengetahui kesalahan yang kita
lakukan dan memperbaikinya di kesempatan yang berikutnya. Akan lebih baik lagi jika
pada saat mencoba kita mempunyai guru yang bisa memberitahu kita kesalahan yang kita
lakukan. Guru tidak harus guru formal di sekolah atau kursus bahasa Inggris. Guru bisa
saja sebuah kaset yang bisa kita dengarkan dan kita bandingkan dengan ucapan kita,
sebuah buku pelajaran yang bisa kita baca dan cek jawabannya, atau bisa juga kenalan,
ataupun kerabat yang bisa membantu kita jika kita ada masalah atau ada hal-hal yang
ingin kita tanyakan. Kita tidak usah malu bertanya, dan tidak usah takut melakukan
kesalahan. Dari pertanyaan yang kita ajukan dan dari kesalahan yang kita lakukan, kita
bisa belajar banyak.

Beyond class activities. Jika kita belajar bahasa Inggris secara formal (di kelas, di
kursus), biasanya jam-jam belajarnya terbatas: empat jam seminggu, enam jam seminggu
ataupun delapan jam seminggu. Yang pasti jam belajar di kelas ini tentunya sangat
terbatas. Agar belajar bisa lebih efektif, kita harus menciptakan kesempatan untuk
'belajar' juga di luar jam-jam belajar di kelas: berdiskusi dengan teman, mengunjungi
websites yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris gratis, ataupun berkomunikasi
dalam bahasa Inggris dengan teman-teman atau native speakers (baik melalui surat,
email, ataupun percakapan langsung). Kita bisa juga mencoba membaca koran, majalah,
buku-buku teks, mendengarkan radio, lagu, ataupun menonton acara-acara dan film. Agar
proses belajar bisa lebih menarik, pilihlah topik-topik yang sesuai dengan minat kita,
kebutuhan kita, ataupun yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan
pekerjaan yang kita tekuni.

Strategies. Jika komitmen, keberanian mencoba, dan menjadikan bahasa Inggris sebagai
bagian hidup telah kita terapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi belajar
yang tepat untuk menunjang proses belajar kita. Strategi ini bisa kita kembangkan dan
kita sesuaikan dengan kepribadian dan gaya belajar kita masing-masing. Ada yang lebih
mudah belajar dengan menggunakan 'cue-cards', yaitu kartu-kartu kecil yang bertuliskan
ungkapan atau kata-kata yang ingin kita kuasai disertai dengan contoh kalimat yang bisa
menggunakan kata-kata tersebut. Kartu ini bisa kita bawa kemana pun kita pergi. Kapan
pun ada kesempatan (pada saat menunggu taksi, menunggu makan siang disajikan,
ataupun pada saat berada dalam kendaran yang sedang terjebak kemacetan), kita bisa
mengambil kartu ini dan membacanya serta mencoba melakukan improvisasi dengan
kata-kata baru dalam struktur kalimat yang sama. Ada pula orang yang lebih mudah
belajar dengan langsung berkomunikasi lisan dengan orang lain atau native speakers.
Dari komunikasi ini mereka bertanya, mendengar, dan memperbaiki ucapan dan
meningkatkan kosa kata mereka dengan gaya belajar kita.

GAYA BELAJAR

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari
lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita
bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita
masing-masing.

Auditory learners. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar dengan
mendengarkan, maka kita memiliki gaya belajar 'auditory.' Jika ini gaya belajar kita,
maka kita bisa memperbanyak porsi belajar dengan mendengarkan, misalnya
mendengarkan kaset-kaset pelajaran bahasa Inggris, lagu-lagu favorit kita, ataupun berita,
pidato dalam bahasa Inggris. Kita juga bisa mendengarkan percakapan-percakapan dalam
bahasa Inggris di film-film favorit yang kita tonton di bioskop, televisi, ataupun VCD.
Dengarkan ucapan, ungkapan yang digunakan, perhatikan konteks ataupun situasi di
mana kata-kata ataupun ungkapan tersebut digunakan. Lakukan hal ini berulang-ulang
maka kita akan bertemu dengan ungkapan serupa yang dapat kita latih secara berkala,
sehingga kita bisa makin mahir mengucapkan dan menggunakannya.

Visual learners. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar melalui input visual
(gambar, tulisan), maka kita memiliki gaya belajar 'visual'. Banyak sekali strategi yang
bisa kita lakukan. Kita bisa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris yang kita
anggap penting, dan menarik di surat kabar, majalah, ataupun internet, untuk kemudian
kita coba ceritakan kembali dengan kata-kata yang kita susun sendiri, baik dalam bentuk
tulisan ataupun dalam bentuk ucapan. Kita bisa juga membaca dan mempelajari contoh
surat, proposal, brosur yang sering kita temui dalam melakukan pekerjaan kita. Untuk
mencoba memahami suatu konsep abstrak, kita bisa menggambarkannya dalam bentuk
visual: 'flow chart', tabel, ataupun bentuk-bentuk visual lainnya.

Kinesthetic learners. Jika kita lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu atau
bergerak, maka kita bisa belajar dengan menggunakan komputer (di mana kita harus
menekan tombol di keyboard, atau mouse), sehingga kita tidak cepat bosan. Kita bisa
juga bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan bahasa Inggris (English Club) yang
memiliki banyak kegiatan dan permainan yang melibatkan gerakan. Yang juga bisa kita
lakukan adalah belajar dengan menulis (menggerakkan tangan untuk menulis), atau
mencoba memahami sebuah kata atau ungkapan dengan membayangkan gerakan yang
bisa diasosiasikan dengan arti kata-kata tersebut.

Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar (misalnya auditory dan visual,
atau visual dan kinesthetic). Apa pun gaya belajar kita, jika kita sudah mengenalnya, bisa
kita cari dan terapkan strategi belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar tersebut agar
hasilnya bisa lebih efektif. (Sumber: http://www.mail-archive.com

sumber : http://selvie85.wordpress.com/english-is-fun

PRINSIP BELAJAR YANG EFEKTIF


Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan.
Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H.
Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.
”Way of life”. Jika kita belajar bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut digunakan
sebagai Bahasa Ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena
kita setiap hari dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke
tempat tidur. Hal ini disebabkan karena bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di Indonesia, jika
kita ingin belajar bahasa Inggris dengan efektif: kita harus menjadikan bahasa Inggris
sebagai bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita harus mencoba menggunakannya setiap
hari di mana mungkin. Untuk itu, kita bisa membaca, mendengar, ataupun berbicara
dengan menggunakan bahasa Inggris pada setiap kesempatan yang kita temui atau yang
bisa kita ciptakan. Misalnya, kita bisa menyisihkan waktu tiap hari untuk baca satu artikel
bahasa Inggris dalam satu hari. Kalau satu artikel belum mampu, satu paragraf atau satu
kalimat per hari pun tidak jadi masalah. Kita jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari
itu, dan kita gunakan kalimat tersebut dalam segala kesempatan yang mungkin ada dalam
hari itu. Atau, kita bisa juga meluangkan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu
dalam bahasa Inggris (lagu, berita, atau kaset-kaset berisi pembicaraan dalam bahasa
Inggris) untuk membiasakan telinga kita terhadap bahasa asing tersebut. Yang bisa kita
lakukan antara lain adalah mendengarkan kaset-kaset (baik lagu, pidato, presentasi, atau
kaset pembelajaran dalam bahasa Inggris) di mobil sepanjang perjalanan dari rumah ke
kantor atau sebaliknya. Kita juga bisa mencoba untuk menulis dalam bahasa Inggris
(menulis memo, surat pendek, ataupun menulis rencana kerja yang akan kita lakukan
selama seminggu atau untuk hari berikutnya). Pada prinsipnya, kelilingi hidup kita
dengan bahasa Inggris yang topik-topiknya kita senangi atau kita butuhkan.
”Total commitment”. Untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari hidup kita, kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa
Inggris dalam hidup kita secara fisik, secara mental, dan secara emosional. Secara fisik,
kita bisa mencoba mendengar, membaca, menulis, dan melatih pengucapan dalam bahasa
Inggris, terus-menerus dan berulang-ulang. Secara mental atau intelektual, kita bisa
mencoba berpikir dalam bahasa Inggris setiap kali kita menggunakan bahasa Inggris.
Misalnya, dalam memahami bahasa Inggris, jangan kata per kata, tapi arti secara
keseluruhan. Kita bisa mencoba mengenali beberapa ungkapan dalam bahasa Inggris
yang memiliki arti yang kurang lebih sama, misalnya: How’re you?, How’s life?, How’s
business? (jangan terpaku pada satu ungkapan saja). Dan, yang paling penting adalah
keterlibatan kita secara emosional dengan bahasa Inggris, yaitu kita perlu memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar bahasa Inggris, dan kita perlu mencari ”hal-hal positif”
yang bisa kita nikmati, ataupun yang bisa memberikan kita keuntungan jika kita mampu
menguasai bahasa Inggris. Hal-hal ini akan memberikan energi yang luar biasa pada kita
untuk tetap bersemangat belajar bahasa Inggris. Ketiga aspek (fisik, mental, dan
emosional) ini harus kita libatkan secara total dalam proses belajar kita, jika kita ingin
belajar bahasa Inggris dengan lebih efektif.
”Trying”. Belajar bahasa adalah seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir mobil.
Kita tidak bisa hanya membaca dan memahami ”buku manual” saja, tetapi kita harus
mencoba menggunakannya. Pada tahap pembelajaran (tahap percobaan), sangat wajar
jika kita melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengetahui kesalahan yang kita
lakukan dan memperbaikinya di kesempatan yang berikutnya. Akan lebih baik lagi jika
pada saat mencoba kita mempunyai guru yang bisa memberitahu kita kesalahan yang kita
lakukan. Guru tidak harus guru formal di sekolah atau kursus bahasa Inggris. Guru bisa
saja sebuah kaset yang bisa kita dengarkan dan kita bandingkan dengan ucapan kita,
sebuah buku pelajaran yang bisa kita baca dan cek jawabannya, atau bisa juga kenalan,
ataupun kerabat yang bisa membantu kita jika kita ada masalah atau ada hal-hal yang
ingin kita tanyakan. Kita tidak usah malu bertanya, dan tidak usah takut melakukan
kesalahan. Dari pertanyaan yang kita ajukan dan dari kesalahan yang kita lakukan, kita
bisa belajar banyak.
”Beyond class activities”. Jika kita belajar bahasa Inggris secara formal (di kelas, di
kursus), biasanya jam-jam belajarnya terbatas: empat jam seminggu, enam jam seminggu
ataupun delapan jam seminggu. Yang pasti jam belajar di kelas ini tentunya sangat
terbatas. Agar belajar bisa lebih efektif, kita harus menciptakan kesempatan untuk
”belajar” juga di luar jam-jam belajar di kelas: berdiskusi dengan teman, mengunjungi
websites yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris gratis, ataupun berkomunikasi
dalam bahasa Inggris dengan teman-teman atau native speakers (baik melalui surat,
email, ataupun percakapan langsung). Kita bisa juga mencoba membaca koran, majalah,
buku-buku teks, mendengarkan radio, lagu, ataupun menonton acara-acara dan film. Agar
proses belajar bisa lebih menarik, pilihlah topik-topik yang sesuai dengan minat kita,
kebutuhan kita, ataupun yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan
pekerjaan yang kita tekuni.
”Strategies”. Jika komitmen, keberanian mencoba, dan menjadikan bahasa Inggris
sebagai bagian hidup telah kita terapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi
belajar yang tepat untuk menunjang proses belajar kita. Strategi ini bisa kita kembangkan
dan kita sesuaikan dengan kepribadian dan gaya belajar kita masing-masing. Ada yang
lebih mudah belajar dengan menggunakan ”cue-cards”, yaitu kartu-kartu kecil yang
bertuliskan ungkapan atau kata-kata yang ingin kita kuasai disertai dengan contoh
kalimat yang bisa menggunakan kata-kata tersebut. Kartu ini bisa kita bawa kemana pun
kita pergi. Kapan pun ada kesempatan (pada saat menunggu taksi, menunggu makan
siang disajikan, ataupun pada saat berada dalam kendaran yang sedang terjebak
kemacetan), kita bisa mengambil kartu ini dan membacanya serta mencoba melakukan
improvisasi dengan kata-kata baru dalam struktur kalimat yang sama. Ada pula orang
yang lebih mudah belajar dengan langsung berkomunikasi lisan dengan orang lain atau
native speakers. Dari komunikasi ini mereka bertanya, mendengar, dan memperbaiki
ucapan dan meningkatkan kosa kata mereka dengan gaya belajar kita.

GAYA BELAJAR
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari
lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita
bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita
masing-masing.
”Auditory learners”. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar dengan
mendengarkan, maka kita memiliki gaya belajar ”auditory.” Jika ini gaya belajar kita,
maka kita bisa memperbanyak porsi belajar dengan mendengarkan, misalnya
mendengarkan kaset-kaset pelajaran bahasa Inggris, lagu-lagu favorit kita, ataupun berita,
pidato dalam bahasa Inggris. Kita juga bisa mendengarkan percakapan-percakapan dalam
bahasa Inggris di film-film favorit yang kita tonton di bioskop, televisi, ataupun VCD.
Dengarkan ucapan, ungkapan yang digunakan, perhatikan konteks ataupun situasi di
mana kata-kata ataupun ungkapan tersebut digunakan. Lakukan hal ini berulang-ulang
maka kita akan bertemu dengan ungkapan serupa yang dapat kita latih secara berkala,
sehingga kita bisa makin mahir mengucapkan dan menggunakannya.
”Visual learners”. Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar melalui input visual
(gambar, tulisan), maka kita memiliki gaya belajar ”visual”. Banyak sekali strategi yang
bisa kita lakukan. Kita bisa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris yang kita
anggap penting, dan menarik di surat kabar, majalah, ataupun internet, untuk kemudian
kita coba ceritakan kembali dengan kata-kata yang kita susun sendiri, baik dalam bentuk
tulisan ataupun dalam bentuk ucapan. Kita bisa juga membaca dan mempelajari contoh
surat, proposal, brosur yang sering kita temui dalam melakukan pekerjaan kita. Untuk
mencoba memahami suatu konsep abstrak, kita bisa menggambarkannya dalam bentuk
visual: ”flow chart”, tabel, ataupun bentuk-bentuk visual lainnya.
”Kinesthetic learners”. Jika kita lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu atau
bergerak, maka kita bisa belajar dengan menggunakan komputer (di mana kita harus
menekan tombol di keyboard, atau mouse), sehingga kita tidak cepat bosan. Kita bisa
juga bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan bahasa Inggris (English Club) yang
memiliki banyak kegiatan dan permainan yang melibatkan gerakan. Yang juga bisa kita
lakukan adalah belajar dengan menulis (menggerakkan tangan untuk menulis), atau
mencoba memahami sebuah kata atau ungkapan dengan membayangkan gerakan yang
bisa diasosiasikan dengan arti kata-kata tersebut.
Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar (misalnya auditory dan visual,
atau visual dan kinesthetic). Apa pun gaya belajar kita, jika kita sudah mengenalnya, bisa
kita cari dan terapkan strategi belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar tersebut agar
hasilnya bisa lebih efektif.

BELAJAR SECARA ”ON-LINE”, GRATIS


Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk belajar bahasa Inggris. Salah satunya
adalah dengan belajar secara on-line. Berikut adalah situs di web yang bisa membantu
Anda untuk belajar ataupun berkonsultasi dalam meningkatkan kemampuan Anda
berbahasa Inggris, tanpa biaya (free-of-charge).

• ESL go
ESL go.com menawarkan free online classes dan message boards yang dapat digunakan
peserta untuk melatih grammar dan kosa kata. http://www.eslgo.com/

• Bell English Online


Pelajaran bahasa Inggris yang bebas biaya dari Bell Schools, UK. Bell English online
menawarkan ratusan latihan dang permainan untuk meningkatkan bahasa Inggris.
http://www.bellenglish.com

• english @ home
Belajar bahasa Inggris gratis melalui newsletter, tips belajar, dan tips meningkatkan
pengetahuan grammar, dan vocabulary dalam bahasa Inggris. http://www.english-at-
home.com
• English for Free
Pelajaran bahasa Inggris gratis melalui email mengenai berbagai pokok bahasan termasuk
Business English dan TOEFL. http://www.englishforfree.com

• ENGLISHonline.net
ENGLISHonline.net menawarkan pelajaran gratis mengenai percakapan dalam bahasa
Inggris (satu pelajaran untuk satu hari). http://www.englishonline.net

• Business English Five


Menawarkan lima kata, ataupun lima kalimat dalam bahasa Inggris untuk bisnis yang
dikirimkan ke alamat email Anda setiap minggu untuk Anda pelajari. Permintaan bisa
diajukan ke edpro@cbn.net.id.
Asal ada kemauan, pasti ada jalan, begitu kata pepatah. Setelah mengetahui prinsip
belajar bahasa Inggris yang efektif (yang juga bisa kita terapkan untuk belajar bahasa
asing lain, ataupun belajar pokok pelajaran lain), dan mengenal gaya belajar kita masing-
masing, langkah berikutnya adalah menumbuhkan kemauan untuk belajar dan
menerapkan strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita. Maka, belajar pun jadi
lebih mudah, dan lebih menyenangkan. Good luck!n

Copyright © Sinar Harapan 2003

(This article was taken from Harian Umum Sore Sinar Harapan, on September 16, 2008.
23.23 WIB)

Tips Belajar Mudah Bahasa Inggris (Via Internet)

Cara Efektif Belajar Bahasa Inggris


Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan.
Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H.
Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.

"Way of life".
Jika kita belajar bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut digunakan sebagai
Bahasa Ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena kita setiap
hari dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke tempat tidur.
Hal ini disebabkan karena bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di Indonesia, jika kita ingin
belajar bahasa Inggris dengan efektif: kita harus menjadikan bahasa Inggris sebagai
bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita harus mencoba menggunakannya setiap hari di
mana mungkin. Untuk itu, kita bisa membaca, mendengar, ataupun berbicara dengan
menggunakan bahasa Inggris pada setiap kesempatan yang kita temui atau yang bisa kita
ciptakan. Misalnya, kita bisa menyisihkan waktu tiap hari untuk baca satu artikel bahasa
Inggris dalam satu hari. Kalau satu artikel belum mampu, satu paragraf atau satu kalimat
per hari pun tidak jadi masalah. Kita jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari itu, dan
kita gunakan kalimat tersebut dalam segala kesempatan yang mungkin ada dalam hari itu.
Atau, kita bisa juga meluangkan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu dalam bahasa
Inggris (lagu, berita, atau kaset-kaset berisi pembicaraan dalam bahasa Inggris) untuk
membiasakan telinga kita terhadap bahasa asing tersebut. Yang bisa kita lakukan antara
lain adalah mendengarkan kaset-kaset (baik lagu, pidato, presentasi, atau kaset
pembelajaran dalam bahasa Inggris) di mobil sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor
atau sebaliknya. Kita juga bisa mencoba untuk menulis dalam bahasa Inggris (menulis
memo, surat pendek, ataupun menulis rencana kerja yang akan kita lakukan selama
seminggu atau untuk hari berikutnya). Pada prinsipnya, kelilingi hidup kita dengan
bahasa Inggris yang topik-topiknya kita senangi atau kita butuhkan.

"Total commitment".
Untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita,
kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa Inggris dalam hidup kita secara
fisik, secara mental, dan secara emosional. Secara fisik, kita bisa mencoba mendengar,
membaca, menulis, dan melatih pengucapan dalam bahasa Inggris, terus-menerus dan
berulang-ulang. Secara mental atau intelektual, kita bisa mencoba berpikir dalam bahasa
Inggris setiap kali kita menggunakan bahasa Inggris. Misalnya, dalam memahami bahasa
Inggris, jangan kata per kata, tapi arti secara keseluruhan. Kita bisa mencoba mengenali
beberapa ungkapan dalam bahasa Inggris yang memiliki arti yang kurang lebih sama,
misalnya: How’re you?, How’s life?, How’s business? (jangan terpaku pada satu
ungkapan saja). Dan, yang paling penting adalah keterlibatan kita secara emosional
dengan bahasa Inggris, yaitu kita perlu memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar
bahasa Inggris, dan kita perlu mencari "hal-hal positif" yang bisa kita nikmati, ataupun
yang bisa memberikan kita keuntungan jika kita mampu menguasai bahasa Inggris. Hal-
hal ini akan memberikan energi yang luar biasa pada kita untuk tetap bersemangat belajar
bahasa Inggris. Ketiga aspek (fisik, mental, dan emosional) ini harus kita libatkan secara
total dalam proses belajar kita, jika kita ingin belajar bahasa Inggris dengan lebih efektif.
"Trying".
Belajar bahasa adalah seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir mobil. Kita tidak
bisa hanya membaca dan memahami "buku manual" saja, tetapi kita harus mencoba
menggunakannya. Pada tahap pembelajaran (tahap percobaan), sangat wajar jika kita
melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengetahui kesalahan yang kita lakukan dan
memperbaikinya di kesempatan yang berikutnya. Akan lebih baik lagi jika pada saat
mencoba kita mempunyai guru yang bisa memberitahu kita kesalahan yang kita lakukan.
Guru tidak harus guru formal di sekolah atau kursus bahasa Inggris. Guru bisa saja
sebuah kaset yang bisa kita dengarkan dan kita bandingkan dengan ucapan kita, sebuah
buku pelajaran yang bisa kita baca dan cek jawabannya, atau bisa juga kenalan, ataupun
kerabat yang bisa membantu kita jika kita ada masalah atau ada hal-hal yang ingin kita
tanyakan. Kita tidak usah malu bertanya, dan tidak usah takut melakukan kesalahan. Dari
pertanyaan yang kita ajukan dan dari kesalahan yang kita lakukan, kita bisa belajar
banyak.

"Beyond class activities". Jika kita belajar bahasa Inggris secara formal (di kelas, di
kursus), biasanya jam-jam belajarnya terbatas: empat jam seminggu, enam jam seminggu
ataupun delapan jam seminggu. Yang pasti jam belajar di kelas ini tentunya sangat
terbatas. Agar belajar bisa lebih efektif, kita harus menciptakan kesempatan untuk
"belajar" juga di luar jam-jam belajar di kelas: berdiskusi dengan teman, mengunjungi
websites yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris gratis, ataupun berkomunikasi
dalam bahasa Inggris dengan teman-teman atau native speakers (baik melalui surat,
email, ataupun percakapan langsung). Kita bisa juga mencoba membaca koran, majalah,
buku-buku teks, mendengarkan radio, lagu, ataupun menonton acara-acara dan film. Agar
proses belajar bisa lebih menarik, pilihlah topik-topik yang sesuai dengan minat kita,
kebutuhan kita, ataupun yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan dan
pekerjaan yang kita tekuni.

"Strategies". Jika komitmen, keberanian mencoba, dan menjadikan bahasa Inggris


sebagai bagian hidup telah kita terapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi
belajar yang tepat untuk menunjang proses belajar kita. Strategi ini bisa kita kembangkan
dan kita sesuaikan dengan kepribadian dan gaya belajar kita masing-masing. Ada yang
lebih mudah belajar dengan menggunakan "cue-cards", yaitu kartu-kartu kecil yang
bertuliskan ungkapan atau kata-kata yang ingin kita kuasai disertai dengan contoh
kalimat yang bisa menggunakan kata-kata tersebut. Kartu ini bisa kita bawa kemana pun
kita pergi. Kapan pun ada kesempatan (pada saat menunggu taksi, menunggu makan
siang disajikan, ataupun pada saat berada dalam kendaran yang sedang terjebak
kemacetan), kita bisa mengambil kartu ini dan membacanya serta mencoba melakukan
improvisasi dengan kata-kata baru dalam struktur kalimat yang sama. Ada pula orang
yang lebih mudah belajar dengan langsung berkomunikasi lisan dengan orang lain atau
native speakers. Dari komunikasi ini mereka bertanya, mendengar, dan memperbaiki
ucapan dan meningkatkan kosa kata mereka dengan gaya belajar kita.
Gaya Belajar Bahasa Inggris

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari
lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita
bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita
masing-masing.

"Auditory learners".
Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar dengan mendengarkan, maka kita
memiliki gaya belajar "auditory." Jika ini gaya belajar kita, maka kita bisa
memperbanyak porsi belajar dengan mendengarkan, misalnya mendengarkan kaset-kaset
pelajaran bahasa Inggris, lagu-lagu favorit kita, ataupun berita, pidato dalam bahasa
Inggris. Kita juga bisa mendengarkan percakapan-percakapan dalam bahasa Inggris di
film-film favorit yang kita tonton di bioskop, televisi, ataupun VCD. Dengarkan ucapan,
ungkapan yang digunakan, perhatikan konteks ataupun situasi di mana kata-kata ataupun
ungkapan tersebut digunakan. Lakukan hal ini berulang-ulang maka kita akan bertemu
dengan ungkapan serupa yang dapat kita latih secara berkala, sehingga kita bisa makin
mahir mengucapkan dan menggunakannya.

"Visual learners".
Jika kita termasuk orang yang lebih mudah belajar melalui input visual (gambar, tulisan),
maka kita memiliki gaya belajar "visual". Banyak sekali strategi yang bisa kita lakukan.
Kita bisa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris yang kita anggap penting, dan
menarik di surat kabar, majalah, ataupun internet, untuk kemudian kita coba ceritakan
kembali dengan kata-kata yang kita susun sendiri, baik dalam bentuk tulisan ataupun
dalam bentuk ucapan. Kita bisa juga membaca dan mempelajari contoh surat, proposal,
brosur yang sering kita temui dalam melakukan pekerjaan kita. Untuk mencoba
memahami suatu konsep abstrak, kita bisa menggambarkannya dalam bentuk visual:
"flow chart", tabel, ataupun bentuk-bentuk visual lainnya.

"Kinesthetic learners".
Jika kita lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu atau bergerak, maka kita bisa
belajar dengan menggunakan komputer (di mana kita harus menekan tombol di keyboard,
atau mouse), sehingga kita tidak cepat bosan. Kita bisa juga bergabung dengan
perkumpulan-perkumpulan bahasa Inggris (English Club) yang memiliki banyak kegiatan
dan permainan yang melibatkan gerakan. Yang juga bisa kita lakukan adalah belajar
dengan menulis (menggerakkan tangan untuk menulis), atau mencoba memahami sebuah
kata atau ungkapan dengan membayangkan gerakan yang bisa diasosiasikan dengan arti
kata-kata tersebut.
Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar (misalnya auditory dan visual,
atau visual dan kinesthetic). Apa pun gaya belajar kita, jika kita sudah mengenalnya, bisa
kita cari dan terapkan strategi belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar tersebut agar
hasilnya bisa lebih efektif.

Belajar bahasa Inggris "ON-LINE", GRATIS

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk belajar bahasa Inggris. Salah satunya
adalah dengan belajar secara on-line. Berikut adalah situs di web yang bisa membantu
Anda untuk belajar ataupun berkonsultasi dalam meningkatkan kemampuan Anda
berbahasa Inggris, tanpa biaya (free-of-charge).

 ESL go
ESL go.com menawarkan free online classes dan message boards yang dapat
digunakan peserta untuk melatih grammar dan kosa kata.
http://www.eslgo.com

 Bell English Online


Pelajaran bahasa Inggris yang bebas biaya dari Bell Schools, UK. Bell English
online menawarkan ratusan latihan dang permainan untuk meningkatkan bahasa
Inggris.
http://www.bellenglish.com

 english @ home
Belajar bahasa Inggris gratis melalui newsletter, tips belajar, dan tips
meningkatkan pengetahuan grammar, dan vocabulary dalam bahasa Inggris.
http://www.english-at-home.com

 English for Free


Pelajaran bahasa Inggris gratis melalui email mengenai berbagai pokok bahasan
termasuk Business English dan TOEFL.
http://www.englishforfree.com

 ENGLISHonline.net
ENGLISHonline.net menawarkan pelajaran gratis mengenai percakapan dalam
bahasa Inggris (satu pelajaran untuk satu hari).
http://www.englishonline.net
 Business English Five
Menawarkan lima kata, ataupun lima kalimat dalam bahasa Inggris untuk bisnis
yang dikirimkan ke alamat email Anda setiap minggu untuk Anda pelajari.
Permintaan bisa diajukan ke edpro@cbn.net.id

Asal ada kemauan, pasti ada jalan, begitu kata pepatah. Setelah mengetahui prinsip
belajar bahasa Inggris yang efektif (yang juga bisa kita terapkan untuk belajar bahasa
asing lain, ataupun belajar pokok pelajaran lain), dan mengenal gaya belajar kita masing-
masing, langkah berikutnya adalah menumbuhkan kemauan untuk belajar dan
menerapkan strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita. Maka, belajar pun jadi
lebih mudah, dan lebih menyenangkan. Good luck!n

Belajar Bahasa Inggris Secara Efektif

Tip untuk belajar Bahasa Inggris secara efektif ini juga bisa diterapkan untuk
belajar bahasa asing lain, atau bahkan belajar bahasa daerah di mana kita
ditempatkan. Berikut ringkasannya :

1. Membaca dengan suara. Ini berguna untuk melatih mulut dan lidah agar
menghasilkan lafal dan intonasi yang baik dan benar
2. Tulislah kata-kata yang sulit dihapal. Cukup banyak kata Inggris yang ejaannya
sulit dihapalkan. Biasakanlah menulis kata-kata sulit dalam buku catatan khusus.
Kemudian buat kalimat pendek dengan kata-kata itu. Baca berulang kali.

3. Mendengarkan suara penutur asli Lafal atau intonasi guru bahasa Inggris asal
Indonesia biasanya agak berbeda dari penutur asli, entah dari Inggris atau
Amerika.

a. Cobalah mendengarkan radio berbahasa Inggris seperti BBC, VOA, ABC, dll
b. Mendengarkan dan menyaksikan siaran TV berbahasa Inggris dari mancanegara

c. Mendengarkan kaset pelajaran bahasa Inggris terbitan lembaga asing, misalnya


BBC. Faktor listening amat diperlukan untuk meningkatkan speaking ability
(kemampuan berbicara

4. Menirukan lafal dan intonasi


Saat mempraktekkan poin (3) di atas, tirukanlah lafal kata-kata yang dapat kita
tangkap. Ulangi dan catat kalimat-kalimat pendek yang mampu kita tangkap. 5.
Miliki kamus lengkap yang merupakan sumber referensi sangat penting bila belajar
bahasa asing sendiri tanpa guru bahasa inggris.

Sediakan kamus Inggris - Indonesia, Indonesia - Inggris, dan juga Inggris - Inggris.
Bila memungkinkan, gunakan buku-buku pelajaran bahasa Inggris yang
diterbitkan oleh penerbit asing dan ditulis oleh penutur asli.

Cepat atau lambat, dengan ketekunan tinggi dan jadwal belajar yang teratur, kamu
pasti berhasil berbahasa Inggris secara efektif.
Coba berkonsultasi dengan orang yang ahli dalam berbahasa inggris, seperti
penterjemah bahasa asing, ikuti kursus bahasa inggris atau lakukanlah percakapan
bahasa inggris dengan orang yang sudah mahir hal ini dilakukan untuk mengasah
kemampuan anda dalam berbicara bahasa inggris

Anda mungkin juga menyukai