Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan Kebidanan (STr, Keb)
Oleh :
Lilis Arianti
153112540120345
TAHUN 2016
Menyetujui,
Dekan,
1
LEMBAR PERNYATAAN
melakukan plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Lilis Arianti
2
KATA PENGANTAR
Skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Terapan
Kebidanan (STr, Keb) di Universitas Nasional. Adapun judul skripsi ini adalah
namun atas bantuan berbagai pihak, Skripsi ini dapat diselesaikan. Pada
penyusunan skripsi.
Nasional.
3
6. Kepada kedua orang tua dan adik tercinta yang selalu memberikan
skripsi ini.
7. Serta semua pihak yang juga telah banyak membantu peneliti dalam
Semoga Allah SWT memberi karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua
Lilis Arianti
4
DAFTAR ISI
5
C. Populasi Dan Sampel ............................................................. 44
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 45
E. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 45
F. Teknik Analisa Data............................................................... 48
G. Etika Penelitian ...................................................................... 49
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebanyak lebih dari 500cc yang terjadi setelah anak lahir baik sebelum,
merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Perdarahan lebih dari 500-600
ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir dan plasenta lahir. (Rukiyah, 2014)
500 ml setelah bayi lahir. Pada praktisnya tidak perlu mengukur jumlah
sesak napas, serta tensi < 90 mmHg dan nadi > 100/menit), maka penanganan
lebih 200 ml. Episiotomi meningkatkan angka ini sebesar 100 ml dan kadang-
kadang lebih banyak lagi wanita hamil mengalami peningkatan jumlah darah
dan cairan sehingga kehilangan 500 ml darah pada wanita sehat setelah
darah sekalipun dengan umlah yang kecil dapat menimbulkan akibat yang
7
berbahaya pada wanita yang anemis. Penelitian terhadap kematian ibu
predisposisi terjadinya infeksi nifas. Kedua, jika kehilangan darah ini tidak
kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan
RI, 2012)
8
berkembang dengan angka kematian yang masih tingi belum menunjukan
tahun 2015 yakni Angka Kematian Ibu turun menjadi 102/100.000 KH, maka
penurunan angka kematian ibu antara tahun 1990 sampai tahun 2015
seharusnya 5,5 % pertahun. Menurut laporan WHO, hanya Asia Timur yang
penurunannya telah mendekati target yakni 4,2 persen per tahun sedangkan
tingkat penurunan yang jauh dari target terjadi di kawasan Sub-Sahara Afrika
yang hanya memiliki penurunan 0,1 persen per tahun, menurut WHO 81%
AKI akibat komplikasi selama hamil dan bersalin, dan 25% selama masa
kematian ibu itu disebabkan oleh Perdarahan Post Partum. Terhitung lebih
Salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara adalah Angka
Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu (AKI) yang dimaksud adalah
bukan karena kecelakaan. Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung per 100.000
100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai 160 per 100.000 kelahiran
9
hidup, AKI Vietnam mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112
per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 per kelahiran hidup,
sedangkan di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. (Depkes RI, 2012)
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh
melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu.
per 100.000 pada 2015 sesuai dengan target MDGs. Meskipun telah terjadi
masih sangat lambat selain itu, angka tersebut masih jauh dari target RPJMN
per 100.000 kelahiran hidup dan target MDG’s sebesar 102 per 100.000
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari
10
Diperkirakan ada 14 juta kasus pada tahun 2012 perdarahan dalam
Rumah Sakit, sehingga sering pasien yang bersalin diluar kemudian terjadi
(Dinkes) Provinsi Banten, Pada Tahun 2013 Lalu, jumlah kematian ibu
mencapai 216 orang, sedangkan kematian bayi neonatal (hanya hidup dalam
diikuti oleh infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Selain
11
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2016”
2. Tujuan Khusus
umur.
paritas.
anemia
12
e. Mengetahui distribusi frekuensi kejadian perdarahan post partum
jarak kehamilan.
retensio plasenta.
atonia uteri.
plasenta.
2016.
13
n. Mengetahui hubungan retensio plasenta dengan kejadian perdarahan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
kuliah.
14
4. Bagi tempat penelitian
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan biasanya disebabkan oleh antonia uteri, berbagai robekan jalan lahir,
a. Atonia uteri
setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah persalinan. Atonia uteri dapat
16
menyebabkan perdarahan hebat dan dapat mengarah pada terjadinya syok
1) Etiologi
lain:
b) paritas tinggi seperti umur yang terlalu muda dan terlalu tua,
c) Partus lama.
d) Malnutrisi.
f) Grandemultipara.
h) Anemia berat.
2) Manifestasi klinik
Tanda dan gejala yang khas pada atonia uteri yaitu uterus tidak
17
c) Pastikan plasenta lahir lengkap (bila ada indikasi sebagian plasenta
18
c) Kompresi bimanual aorta abdominalis.
terjadi.
b. Retensio plasenta.
(Nugroho, 2012)
1) Etiologi
c) Bentuk plasenta.
d) Ukuran plasenta
19
2) Manifestasi klinik.
karena ini untuk menentuan sikap pada saat bidan akan mengambil
separasi fisiologis.
rahim dari pada biasa ialah sampai kebatas atas lapisan otot
rahim.
20
e) Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam
Penanganan umum
keluarkan plasenta.
pengeluaran plasenta.
pusat terkendali.
21
h) Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina yang
efektif.
kuret besar.
4) Sikap bidan :
a) Evaluasi sebabnya.
d) Plasenta manual.
(2) Komplikasi
22
(b) Perforasi.
Sakit)
robekan yang terjadi pada jalan lahir yang bersumber dari berbagai
organ diantaranya:
23
dengan cepat. Dan adanya robekan perineum ini dibagi menjadi
IV.
dengan jahitan.
sulit.
multiparitas hal ini disebab kan karena dinding perut yang lembek
24
kelainan letak dan posisi janin, janin sering lebih besar, sehingga
1. Etiologi
graviditas intrestitalis.
hidramnion, makrosomia.
2. Manifestasi klinik
25
3. Penanganan robekan jalan lahir
sumber perdarahan.
26
5) Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit secara
(Nugroho, 2012)
d. Sisa plasenta
1) Etiologi
plasenta inkarserata.
2) Manifestasi klinik
bawah. Jika sisa plasenta ini dibiarkan maka akan terjadi komlikasi
27
3) Penanganan sisa plasenta
dilahirkan.
dengan kuretase.
(Prawirohardjo, 2010)
sisa plasenta (23-24%), laserasi jalan lahir (4-5)%. (Nugroho, 2012) Adapun
28
postpartum primer dan menurut survey awal yang dilakukan di Rumah Sakit
sebabkan oleh retensio plasenta, robekan jalan lahir, dan atonia uteri. Dan
postpartum.
1. Umur
Umur merupakan usia ibu yang terhitung dari awal lahir sampai
nifas sangat tinggi. Sedangkan pada usia > dari 35 tahun apa bila terjadi
terjadinya komplikasi.
29
2. Paritas
seorang wanita.
persalinan sulit atau lama, janin besar, infeksi dan pernah mengalami
30
4. Anemia
Volume darah ibu hamil bertambah lebih kurang sampai 50% yang
hamil diperlukan lebih banyak zat besi untuk menghasilkan sel darah
merah karena ibu harus memenuhi kebutuhan janin dan dirinya sendiri
31
Pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin dapat dilakukan dengan
5. Jarak Kehamilan
tahun, rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik. Kehamilan
32
6. Retensio Plasenta
setengah jam setelah kelahiran bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi
(satu lobus atau lebih) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi
2014)
7. Atonia Uteri
maternal.
33
8. Sisa Plasenta
perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim.
menimbulkan syok.
34
C. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Sarwono prawihardjo
“Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal”
a. Atonia uteri
b. Robekan jalan lahir
c. Retensio plasenta
d. Sisa plasenta
e. Umur
f. Paritas
a. Atonia uteri
b. Retensio plasenta
c. Robekan jalan lahir
d. Inversio uteri
e. Umur
f. Paritas
35
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu dengan konsep lainnya atau antara
variabel satu dengan variabel lain dari masalah yang ingin diteliti.
memperoleh gambaran secara jelas arah penelitian atau data apa yang
dikumpulkan.
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Faktor Predisposisi
1. Umur
2. Paritas
3. Riwayat Persalinan Perdarahan
4. Anemia
5. Jarak Kehamilan Haemorrage Post Partum
Etiologi Perdarahan
1. Retensio Plasenta
2. Atonia Uteri
3. Sisa Plasenta
36
B. Hipotesis
peneliti. Setelah melalui pembuktian dari hasi penelitian maka hipotesis ini
dapat dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. (Notoatmodjo, 2012)
2016.
37
C. Definisi Oprasional
(Notoatmodjo, 2012)
38
Tabel 3.1
Definisi Operasional
39
Atonia Melemahnya Observasi Check 0. Ya Nominal
Uteri kontraksi uterus List 1. Tidak
setelah
pelepasan
plasenta
Sisa Suatu bagian Observasi Check 0. Ya Nominal
Plasenta plasenta List 1. Tidak
tertinggal
keadaan ini
menimbulkan
perdarahan
40
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
41
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
atau ciri yang bisa diteliti. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
(Arikunto, 2010)
2. Sampel
(Effendi, 2012)
atau mengambil sesuatu bagian dari populasi atau semesta sebagai wakil
42
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Alat
ini berupa check list. Check list adalah daftar pengecek, berisi nama
subjek dan beberapa gejala atau identitas lainnya dari suatu pengamatan.
data yang diperlukan yaitu nomor rekam medis pasien, data riwayat umur
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Dalam
dari rekam medik pasien tentang umur ibu, paritas, atonia uteri, dan
dari tangan pertama dan yang bukan mempunyai wewenang dan tanggung
43
E. Teknik Pengelolaan Data
2012)
1. Pengeditan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
3. Pemasukan (Proccesing)
44
bersama data) juga merupakan fitur-fitur dari software dasar SPSS 17.0.
(Iman, 2014)
1. Analisis Univariat
f = Frekuensi
n = Populasi
2. Analisis Bivariat
45
Dalam penelitian ini dilakukan dengan memakai uji kai-
Adapun rumus dari uji Chi Square ini adalah : (Budiarto, 2009)
O E 2
X2= E
Df = (b – 1) (k – 1)
X2 = Kai Kuadrat
b = Jumlah baris
k = Jumlah kolom.
(Hipotesis ditolak)
diterima).
46
G. Etika Penelitian
sisi, dan sisi yang lain manusia sebagai peneliti yang melakukan pemelitian.
Adapun status hubungan antara penelitian dengan yang diteliti dalam konteks
kewajiban ini harus diakui dan dihargai oleh masing-masing pihak tersebut.
data yang telah tersedia atau data sekunder, peneliti tidak secara langsung
berhubungan dengan responden. Dalam hal ini tidak ada hubungan etika
dari responden. Dalam hal pengambilan data sekunder ini, dari aspek etika
yang diperlukan adalah surat izin dari institusi yang mempunyai data
47
1. Bebas dari eksploitasi
bersangkutan.
3. Confidentiality
48
DAFTAR PUSTAKA
49