Anda di halaman 1dari 20

1

RENCANA STRATEGIS BISNIS


RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG GROBOGAN

Aisyah Lahdji, Firman Pribadi


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian operasional riset dengan pendekatan


masalah melalui analisis deskriftif, mengenai Perencanaan Strategis Untuk
Pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Gubug (RSMG) Tahun 2014 –
2018.
Hasil penelitian menunjukkan perlunya dikembangkan Rencana
Strategi Pelayanan RSMG. Rencana Strategi Bisnis harus dibuat dengan
mengacu pada tujuh strategi terpilih yang dihasilkan dari Focus Group
Discusion (FGD) berdasarkan hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluangan,
dan ancaman.
Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pegawai RSMG untuk
mengimplementasikan perencanaan strategis rumah sakit. Dalam rangka
meningkatkan kualitas SDM, RSMG perlu melakukan pendidikan dan
pelatihan, memberikan beasiswa pendidikan spesialistik bagi dokter umum,
dan meningkatkan kerja sama dengan dokter spesialis mitra. Selain daripada
itu perlu dilakukan penambahan jumlah/kapasitas tempat tidur dan
peningkatan kualitas pelayanan agar pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh RSMG lebih optimal.
Kata Kunci: Perencanaan strategis, strategi terpilih, rencana strategi
pelayanan
2

ABSTRACT

This research is to approach the problem of operational research through


descriptive analysis, the Strategic Planning Service Delivery at Muhammadiyah
Gubug Hospital (RSMG) Year 2014-2018.
The results showed the necessity developed RSMG Services Strategic Plan.
Business Strategy Plan should be made with reference to the seven selected
strategy resulting from the Focus Group Discussion (FGD based on the results of
the analysis of strengths, weaknesses, peluangan, and threats.
Required a strong commitment from all employees to implement strategic
planning RSMG hospital. In order to improve the quality of human resources,
RSMG need to do education and training, providing scholarships for education
specialist, general practitioner, and increasing cooperation with specialist
partners. Other than that necessary to increase the number / bed capacity and
improved quality of care that the utilization of health services provided by
RSMG more optimal.

Keywords: Strategic planning, strategy selected, the service strategy plan


3

PENDAHULUAN antisipasi dengan kerangka


Perkembangan pengelolaan berfikir strategis dan
rumah sakit, baik dari aspek terdokumentasi, agar kualitas dan
manajemen maupun operasional kuantitas dapat dianalisa secara
sangat dipengaruhi oleh berbagai pasti ditahun – tahun mendatang
tuntutan dari lingkungan, mulai maka perlu dibuat suatu Rencana
dari mutu, efisiensi, equity, Strategis Bisnis Rumah Sakit
kebijakan otonomi daerah Umum PKU Muhammadiyah
sedangkan Rumah Sakit memiliki Gubug secara tepat.
sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi semua tuntutan itu. TINJAUAN PUSTAKA
Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit
produsen layanan kesehatan harus Definisi Rumah Sakit
mampu mengantisipasi perubahan menurut Undang-Undang Republik
dan mengetahui posisinya untuk Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
mengambil keuntungan dari tentang Rumah Sakit Pasal 1 Ayat
peluang yang ada dan menjauhi 1 adalah institusi pelayanan
ancaman-ancaman yang akan kesehatan yang menyelenggarakan
datang. Rumah Sakit yang memiliki pelayanan kesehatan perorangan
perencanaan strategis akan secara paripurna yang
memimpin dalam pengelolaan menyediakan pelayanan rawat
rumah sakit dan sesuatu yang inap, rawat jalan dan gawat
diharapkan di masa depan dapat darurat. Sedangkan menurut
terwujud. Perencanaan strategis Siregar (2004), Rumah Sakit
mempunyai peranan yang penting adalah tempat menyelenggarakan
untuk dapat menjawab tuntutan upaya kesehatan yaitu setiap
lingkungan di sekitar rumah sakit kegiatan untuk memelihara dan
tersebut (Trisnantoro L, 2008). meningkatkan kesehatan serta
Rumah sakit umum PKU bertujuan untuk mewujudkan
Muhammadiyah Gubug adalah derajat kesehatan yang optimal
Rumah Sakit Tipe D dengan bagi masyarakat. Upaya kesehatan
jumlah 75 tempat tidur, di nilai dilakukan dengan pendekatan
belum optimal penataan pemeliharaan, peningkatan
manajemennya. Berdasarkan data kesehatan (promotif), pencegahan
yang diperoleh dari hasil survai penyakit (preventif), penyembuhan
pendahuluan menunjukkan penyakit (kuratif) dan pemulihan
terjadinya penurunan jumlah (rehabilitatif) yang dilaksanakan
pasien rawat jalan maupun pasien secara serasi dan terpadu serta
rawat inap di RSMG tahun 2009- berkesinambungan.
2011. Statistik Unit Rawat Inap
Keadaan ini perlu dievaluasi (RANAP) Rumah Sakit
untuk mencari penyebab Indikator yang biasa
terjadinya penurunan. Sehingga dihasilkan dari statistik rawat inap
perlu analisa sebagai upaya
3

diantaranya adalah (Sudra, RI, 6. Net Death Rate (NDR), yaitu


2010): angka kematian bersih di
1. Bed occupancy rate (BOR), RANAP, merupakan indikator
yaitu prosentase tempat tidur mutu pelayanan di RANAP
yang terpakai merupakan Perencanaan Strategi
indikator cakupan dan Perencanaan strategi adalah
efisiensi penggunaan tempat kumpulan keputusan serta
tidur di URI. Standar efisiensi tindakan strategis dengan
BOR adalah 75%-85% apabila memperhitungkan pengaruh
BOR > 85% berarti tempat lingkungan eksternal dan internal
tidur yang terpakai di RS untuk menghasilkan formulasi dan
tersebut hampir penuh sesak. implementasi lintas sistem
2. Bed Turn Over (BTO), yaitu fungsional termasuk
rerata jumlah pasien yang menyelaraskan kebijakan dan
menggunakan satu tempat tindakan di seluruh tingkat
tidur dalamperiode tertentu manajemen (Chatap, 2007).
merupakan indikator cakupan Perumusan Strategi Rumah
dan efisiensi penggunaan Sakit
tempat tidur di RANAP. Menurut Boekitwetan
Standar efisiensi BTO adalah (1997), Rumah Sakit adalah suatu
minimal 30 pasien. organisasi yang unik dan kompleks
3. Average Length of Stay karena ia merupakan institusi yang
(AVLOS), yaitu rata-rata padat karya, mempunyai sifat-sifat
jumlah lama hari dirawat dan ciri-ciri serta fungsi-fungsi
pasien merupakan indikator yang khusus dalam proses
efisiensi penggunaan tempat menghasilkan jasa medis dan
tidur di RANAP tidak termasuk mempunyai berbagai kelompok
bayi lahir. Standar ideal profesi dalam pelayanan penderita
disarankan AVLOS adalah 3-12 di samping melaksanakan fungsi
hari dan AVLOS dianjurkan pelayanan kesehatan masyarakat,
serendah mungkin tanpa Rumah Sakit juga mempunyai
mempengaruhi kualitas fungsi pendidikan dan penelitian.
layanan perawatan. Untuk itu perlu dirumuskan
4. Turn Over Interval (TOI), yaitu strategi Rumah Sakit secara lebih
rata-rata selang waktu hari terintegrasi agar fungsi-fungsinya
tempat tidur tidak dipakai, terlaksana dengan baik.
merupakan indikator efisiensi Perencanaan Strategik dengan
penggunaan tempat tidur di Kerangka SWOT
RANAP. Standar efisiensi TOI Menurut Mulyadi (2007)
adalah 1-3 hari. perencanaan strategik (strategic
5. Gross Death Rate (GDR), yaitu planning) merupakan alat
angka kematian kasar di penterjemah dari keluaran sistem
RANAP merupakan indikator perumusan strategi. Dalam
mutu pelayanan di RANAP perencanaan strategi harus
memahami konsep visi, misi,
4

tujuan, keyakinan dasar, nilai perspektif lainnya. SDM yang


dasar dan startegi Rumah Sakit. termotivasi dan dilengkapi
Pemahaman ini diperlukan untuk dengan keterampilan dan
penerapan yang baik melalui perlengkapan yang tepat
sistem perencanaan strategik. dalam suasana kerja yang
Isu-Isu Strategis mendorong terciptanya
Analisis eksternal dan perbaikan secara terus
internal secara bersama akan menerus merupakan faktor-
dikombinasikan sehingga faktor yang penting dalam
menghasilkan analisis SWOT mendorong perbaikan proses
(Strength, Weaknesses, internal, memenuhi tuntutan
Opportunity, and Threats). Analisis pelanggan dan mendorong
SWOT ini dapat menggunakan terjadinya pengembalian uang.
pendekatan kuantitatif atau 2. Perspektif Proses Internal
kualitatif. Hasil analisis SWOT Tujuan proses internal
akan digunakan untuk melakukan Balance Scorecard adalah
penetapan isu-isu pengembangan menyoroti berbagai proses
yang akan dipergunakan untuk penting yang mendukung
menyusun Perumusan Strategi. keberhasilan strategi
Akan tetapi, hasil Analisis SWOT organisasi tersebut walaupun
dapat pula dipergunakan untuk beberapa diantaranya
merubah visi dan misi yang sudah mungkin merupakan proses
ditetapkan (Trisnantoro, 2005). yang saat ini sama sekali
belum dilaksanakan. Berikut
Pengukuran Kinerja ini beberapa contoh
Terdapat empat perspektif pengukuran proses internal
dalam Balance Scorecard, yaitu yang dapat digunakan seperti:
perspektif pertumbuhan dan on time delivery, rata-rata
pembelajaran, perspektif proses waktu tunggu, turn over
internal, perspektif pelanggan, dan inventory, pengeluaran untuk
perspektif keuangan. melakukan penelitian dan
1. Perspektif pertumbuhan pengembangan produk baru,
dan pembelajaran SDM keterlibatan komunitas,
(Employee Learning and response time terhadap
Growth) permintaan konsumen, jumlah
Merupakan dasar bagi pemberitaan yang positif di
perspektif lainnya dalam media massa, perbaikan
Balance Scorecard, penciptaan berkelanjutan, utilisasi ruang,
value pada organisasi masa ketersediaan database
kini sangat didominasi oleh konsumen.
pengaruh human capital 3. Perspektif Pelanggan
(SDM). Pada arsitektur Dalam perspektif ini,
Balance Scorecard, perspektif manager mengidentifikasi
ini diletakkan paling bawah pelanggan dan segmen pasar
karena merupakan dasar bagi dimana organisasi itu ingin
5

bersaing. Perspektif ini biasanya adalah untuk


biasanya terdiri dari beberapa mengetahui jumlah
ukuran utama yang terdiri atas pendapatan dan kebutuhan
kepuasan pengguna, retensi biaya untuk melakukan
pengguna, akuisisi pelanggan aktifitas organisasi.
baru, profitabilitas pengguna,
dan pangsa pasar di segmen METODOLOGI PENELITIAN
sasaran. Berikut ini beberapa Pengumpulan Data
contoh pengukuran perspektif Adapun sumber data yang
pelanggan yang dapat digunakan untuk penelitian ini
digunakan seperti: kepuasan mencakup data primer dan data
pengguna, loyalitas pengguna, sekunder.
market share, komplain dari Analisis Data
pengguna, komplain yang Menurut Kuncoro (2006)
diselesaikan pada pertemuan untuk merumuskan strategi
pertama, response time pengembangan rumah sakit
terhadap permintaan terlebih dahulu dilakukan analisis
pengguna, tarif relatif lingkungan eksternal (peluang dan
dibandingkan kompetitor, ancaman) serta analisis
retensi pengguna, jumlah lingkungan internal (kekuatan dan
pengguna, kunjungan kelemahan) dengan menggunakan
pengguna ke lembaga analisis SWOT (Strengths,
pelayanan publik, pasien per Weaknesses, Opportunities, and
karyawan, dan pengeluaran Threats). Matriks SWOT akan
(biaya) layanan pengguna mempermudah merumuskan
(customer service) per berbagai strategi yang perlu atau
pengguna. harus dijalankan dengan cara
4. Perspektif Keuangan mengelompokkan masing-masing
(Financial) problem utama kedalam tabel
Balance Scorecard tetap (Rangkuti, 2003).
menggunakan perspektif Data yang terkumpul
keuangan karena ukuran disajikan secara deskriptif
keuangan sangat penting dilengkapi dengan tabel maupun
dalam memberikan ringkasan grafik. Hasil dari evaluasi dianalisis
konsekuensi tindakan dengan menggunakan pendekatan
ekonomis yang sudah diambil. analisis SWOT.
Ukuran kinerja keuangan
memberikan petunjuk apakah ANALISIS DATA
strategi organisasi, Analisis SWOT (Strengths,
implementasi dan Weaknesses, Opportunities,
pelaksanannya memberikan Threats)
kontribusi atau tidak kepada Analisis SWOT merupakan
peningkatan keuntungan suatu bentuk analisis situasi
organisasi. Tujuan keuangan dengan mengidentifikasi berbagai
pada organisasi non for profit faktor secara sistematis terhadap
6

kekuatan-kekuatan (strengths) dan Faktor keempat berkaitan


kelemahan-kelemahan dengan ancaman yang dihadapi
(weaknesses) suatu lembaga dan oleh RSMG. Adapun faktor
kesempatan-kesempatan ancaman tersebut meliputi jumlah
(opportunities) serta ancaman- pesaing, perkembangan fasilitas
ancaman (threats) dari lingkungan kesehatan yang dimiliki pesaing,
untuk merumuskan strategi. Regulasi/aturan yang membatasi
Faktor kekuatan RS PKU dokter untuk berpraktek maksimal
Muhammadiyah Gubug Grobogan pada 3 RS, Jumlah kunjungan ke
terletak pada peningkatan jumlah Poliklinik RSMG oleh Pasien Askes
pasien rawat jalan dan inap, PNS mengalami penurunan,
jumlah pelayanan penunjang, Jumlah pasien Jamkesmas yang
jumlah karyawan, total asset, memanfaatkan pelayanan
jumlah tenaga medis, paramedis, fisioterapi di RSMG meningkat
paramedis non perawatan, non namun pemanfaatan pelayanan
medis, dan secara geografis jauh fisioterapi di RSMG secara umum
dari kompetitor dan dibatasi oleh mengalami penurunan, Proyeksi
empat kabupaten, serta pertumbuhan jumlah penduduk
merupakan amal usaha miskin mengalami penurunan
muhammadiyah. merupakan hal yang perlu
Kedua, berkaitan dengan diperhatikan mengingat segmen
faktor kelemahan. Adapun faktor pasar yang disasar oleh RSMG saat
kelemahan RS PKU ini adalah penduduk ekonomi
Muhammadiyah Gubug Grobogan menengah ke bawah atau peserta
terletak pada sarana dan Jamkesmas, Proyeksi jumlah
prasarana (sarana bangunan, peserta Askes PNS yang
peralatan medis dan penunjang mengalami penurunan perlu
medis, dokter umum, dokter mendapat perhatian karena dapat
spesialis, pelayanan medis dan mengurangi jumlah kunjungan
pelayanan penunjang medis) yang pasien, Jumlah tenaga medis
belum memadai, serta Visi dan (dokter umum dan spesialis) yang
Misi yang ditetapkan kurang dimiliki pesaing lebih banyak
realistis dengan situasi dan kondisi dibandingkan jumlah tenaga medis
RSMG saat ini sehingga di RSMG, UU No 40 tahun 2004
memerlukan jangka waktu yang tentang SJSN dimanapembayaran
panjang untuk mencapainya. fasilitas kesehatan rujukan tingkat
Ketiga, adalah faktor peluang lanjutan dibayarkan melalui sistem
RS PKU Muhammadiyah Gubug INA CBG’s.
Grobogan terletak pada Skor pembobotan nilai
pertumbuhan jumlah penduduk, analisis SWOT berdasarkan faktor
jumlah penduduk miskin, eksternal dan internal diperoleh
kunjungan pasien rawat jalan, skor sebagai berikut : faktor
angka kesakitan, jumlah peserta kekuatan = 2.159; faktor
askes, jumlah penduduk dengan kelemahan = 1.372, faktor peluang
jamkesmas.
7

= 1,928 dan faktor ancaman = peluang dan ancaman diperoleh


1,612. koordinat sebagai berikut :
Perpotongan keempat garis
faktor kekuatan, kelemahan,
Skor Kekuatan – Skor Kelemahan : Skor Peluang – Skor Ancaman
2
2,159 – 1,372 : 1,928 – 1,612
2 2
(0,394 : 0,158)
Skor pembobotan yang ada gambar analisis diagram seperti
selanjutnya dituangkan dalam terlihat pada gambar 4.
7

Gambar 1. Grafik Analisis SWOT

Peluang

(+)

(0,394 ; 0,158)

Kelemahan Kekuatan

(-) (+)

Ancaman

(-)

Berdasarkan hasil analisis


SWOT yang dilakukan dapat Pengembangan Strategis Bisnis
digunakan sebagai dasar dalam RSMG
penentuan strategi bisnis RSU PKU Mengacu pada hasil analisis faktor
Muhammadiyah Gubug Grobogan, internal (kekuatan dan
dengan menggunakan faktor kelemahan) serta faktor eksternal
internal dan eksternal maka (peluang dan ancaman) yang
diperoleh koordinat (0,394 : dimiliki RSMG serta hasil penilaian
0,158) yang berarti koordinat ini kinerja RSMG maka dapat
menempati kuadran I, yaitu dikembangkan strategi bisnis
Strategi Agresif, strategi ini RSMG berikut ini.
menunjukkan situasi yang sangat
menguntungkan.
8

Tabel 5 Rencana Strategi RSMG 2014-2018


Tujuan Strategis Periode/Waktu Pelaksanaan
Rencana Strategi Alternatif Strategi
2014 2015 2016 2017 2018

O5-W14 Merumuskan visi Mengembangkan visi RS Rumah sakit Islam yang terpercaya, kompeten, dan
dan misi baru yang sebagai pusat rujukan wilayah Gubug dan sekitarnya
lebih realisitis
Mengembangkan misi 1. Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi
dengan situasi dan
RSMG semua lapisan masyarakat dengan memberikan
kondisi RSMG saat pelayanan terintegrasi.
ini serta dapat 2. Mewujudkan peningkatan mutu untuk
dijangkau dalam 5- menciptakan tenaga trampil ,profesional melalui
10 tahun ke depan sarana pelatihan dan pendidikan
3. Mewujudkan da’wah Islam, di bidang kesehatan
dengan memberikan pelayanan yang ramah,
santun, nyaman ,aman dan senantiasa menjaga
tali silaturrahim, sebagai bagian dari da’wah
Muhammadiyah
4. Memberikan pelayanan yang cepat, cermat,
mantap, tepat. kepada pasien
5. Memberikan pelayanan dengan kesabaran dan
keiklhlasan untuk memberikan ketenangan pada
pasien
6. Memberikan pelayanan dengan fasilitas peralatan
sesuai standar yang telah ditetapkan
Mengembangkan Motto CERMATI” yang bermakna memberikan pelayanan
RS dengan Cepat, Cermat, Ramah, Mantap, Tepat dan
Islami
9

Mengembangkan Tidak ada yang tidak bisa diperbaiki hari ini harus
falsafah RS lebih baik darikemarin dan hari iniharus lebih baik
dari hari ini

Mengembangkan nilai Melayani dengan kejujuran, keikhlasan, dan kesabaran


RS

Tabel 4.62 Rencana Strategi dan Rincian Kegiatan RSMG 2014-2018 (Lanjutan)
Tujuan Strategis Periode/Waktu Pelaksanaan
Alternatif
Rencana Strategi
Strategi
2014 2015 2016 2017 2018

S1,5,6,10-O1 Penambahan tempat Pengembangan Menambah ruangan untuk praktek klinik spesialis
tidur kelas III sarana
melalui dana pihak prasarana
ketiga

Menambah jumlah Menambah ruang perawatan kelas III


S1,5,6,10-O3 dan jenis klinik
Rawat jalan

O4-O6-W12 Menambah fasilitas Melengkapi fasilitas peralatan untuk mempercepat


peralatan medis perkembangan pelayanan, khususnya bangsal
untuk HCU, perawatan , Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang lebih
peralatan IGD, OK, lengkap,High care unit (HCU), pengembangan
Laboratorium, dan Instalasi Rawat Jalan Terpadu, pengadaan peralatan
Radiologi penunjang diagnosis di Instalasi Gawat Darurat

S1,5,6,10-O6 Menambah ruang 1. Mengembangkan poliklinik rawat jalan &


Pembangunan ruang Bangsal Perawatan.
10

kamar operasi dan 2. Membangun ruang sterilisator induk


jadwal dokter
spesialis yang 3. Membangun ruang Radiologi
melakukan tindakan
4. Menambah peralatan Medis OK dan HCU
dan dokter anestesi
dioptimalkan 5. Menambah peralatan Medis IGD dan Poliklinik
11

Tabel 4.62 Rencana Strategi dan Rincian Kegiatan RSMG 2014-2018 (Lanjutan)
Tujuan Strategis Periode/Waktu Pelaksanaan
Alternatif
Rencana Strategi
Strategi
2014 2015 2016 2017 2018

Membuat Standar Membuat 1. Pelayanan terintegrasi


Operasional clinical 2. Pelayanan efektif dan efisien
S9-O5 Pelayanan (SOP) dan pathways
penatalaksanaan
pelayanan medis

W13-O5 Membuat standar 1. Tidak ada complain pasien


pelayanan minimal 2. Kepuasa pasien meningkat
yang mengacu pada
peraturan Kemenkes

W1-W10-O1 Menambah dokter Menambah 1. Memberikan beasiswa kepada dokter untuk


umum dan spesialis dokter spesialis menempuh pendidikan spesialis yang nantinya
mitra serta dan penunjang diangkat sebagai dokter tetap spesialis di RSMG
memberikan medis yang
beasiswa pendidikan belum dimiliki 2. Menambah dokter spesialis mitra baik dari RS
lanjutan spesialis pesaing Pemerintah, RS Swasta yang ada di Kabupaten
Grobogan atau semarang dan RS Muhammadiyah
12

Tabel 4.62 Rencana Strategi dan Rincian Kegiatan RSMG 2014-2018 (Lanjutan)
Tujuan Strategis Periode/Waktu Pelaksanaan
Alternatif
Rencana Strategi
Strategi
2014 2015 2016 2017 2018

O3-O10-W1- Memberikan beasiswa kepada dokter Perbaikan 1. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
W7 tetap umum untuk menempuh kualitas dokter SDI utamanya paramedis melalui pelatihan,
pendidikan dokter spesialis untuk dan paramedic baik secara intern maupun ekstern, serta
memberikan beasiswa secara bertahap.
selanjutnya diangkat sebagai dokter
tetap spesialis RSMG

W1-W10-O3- Mengatur jadwal praktek dokter 2. Dalam jangka pendek mengangkat dokter
O4 spesialis mitra dan dokter pengganti spesialis kontrak dan melakukan kerja sama
agar pasien yang membutuhkan dengan dokter spesialis mitra untuk
meningkatkan pelayanan spesialis dasar dan
pelayanan tidak kecewa
dokter spesialis penunjang
S2-T1 Meskipun saat ini jumlah fasilitas Perbaikan Mengembangan sistem komputerisasi yang
masih jauh dari pesaing dan pelayanan terintegrasi pada setiap unit pelayanan yang
persaingan di industri pelayanan berguna untuk meningkatkan kecepatan
semakin ketat dapat disikapi melalui pelayanan
pelayanan yang prima, cepat,
tepat,ramah, dan sabar

S5-T6 Memperbaiki citra/image RSMG Pelayanan yang ramah, sopan, tanggap, dan Islami
melalui berbagai bentuk pelayanan
yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau
13

Tabel 4.62 Rencana Strategi dan Rincian Kegiatan RSMG 2014-2018 (Lanjutan)
Tujuan Strategis Periode/Waktu Pelaksanaan
Rencana Strategi Alternatif Strategi
2014 2015 2016 2017 2018

W2-T1, T10 Dokter spesialis mitra melalui Menjalin kerja 1. Melakukan MoU dengan unit-unit
kerja sama dengan Rumah Sakit sama dengan pelayanan kesehatan di bawah RS seperti
jejaring dan pembina perusahaan atau Puskesmas dan dokter praktek mandiri
institusi untuk memberikan rujukan ke RSMG
Muhammadiyah
kesehatan/pemberi
pelayanan tingkat
W12-T2 Melakukan MoU dengan RS lain pertama 2. Melakukan MoU dengan RS
yang fasilitas medisnya lebih Muhammadiyah yang lebih besar untuk
lengkap sehingga pasien yang menjalin sistem rujukan bagi pasien yang
tidak tertangani di RSMG
tidak terlayani dapat dirujuk ke
RS tersebut

S10-O5-O8 Meningkatkan promosi dan


MoU dengan pelayanan
kesehatan dasar agar RSMG
menjadi RS Rujukan
14

Tabel 4.62 Rencana Strategi dan Rincian Kegiatan RSMG 2014-2018 (Lanjutan)
Tujuan Strategis Periode/Waktu Pelaksanaan
Alternatif
Rencana Strategi
Strategi
2014 2015 2016 2017 2018

W13,16,17,18- Melakukan penekanan dan atau Pengendalian Pengendalian biaya perlu dilakukan dengan
T11 penghematan biaya di setiap biaya pertimbangan: (1) implementasi SJSN
bagian diberlakukan 1 Januari 2014 RSMG dimana
Memperhatikan sistem pembayaran fasilitas kesehatan rujukan
sistem koding tingkat lanjut dilakukan dengan cara paket
dengan sistem INA CBG’s, (2) sebagian besar
pasien RSMG merupakan pasien Jamkesmas yang
nantinya klaim perawatan akan dibayarkan
dengan sistem paket INA CBG’s. Pengendalian
biaya dilakukan dengan strategi:
1. Memperbaiki jadwal pelayanan dokter
spesialis yang dapat memberikan jaminan
kepastian jadwal praktek sehingga
perkembangan kondisi kesehatan pasien
dapat segera ditindaklanjuti
2. Mengatur sistem visite dokter spesialis agar
dokter spesialis dapat melakukan visite
pasien pada jam kerja
3. Untuk memenuhi kepentingan pihak internal
RSMG maka penentuan harga pokok
pelayanan dilakukan dengan menggunakan
metode variable costing dimana harga pokok
pelayanan ditentukan dengan
mempertimbangkan biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
15
14

KESIMPULAN DAN SARAN peralatan medis dan penunjang


medis yang belum dimiliki pesaing,
Kesimpulan meningkatkan program promosi
Mengacu pada hasil analisis (Marketing) dengan jaringan
faktor internal (kekuatan dan pelayanan tingkat pertama
kelemahan) dan faktor eksternal (Puskesmas, klinik, Rumah
(peluang dan ancaman) maka bersalin) serta melalui jaringan
dapat diketahui posisi bisnis RSMG Persyarikatan Muhammadiyah
yang menunjukkan bahwa bisnis (Cabang, Ranting dan Ortom), dan
pelayanan kesehatan RS PKU menjalin kerja sama dengan
Muhammadiyah Gubug Grobogan sesama RS. Muhammadiyah di
berada di kuadran I, yaitu Strategi Jawa Tengah untuk sistem rujukan
Agresif oleh sebab itu, strategi serta merumuskan visi dan misi
bisnis pelayanan kesehatan RS baru yang lebih realistis yang
PKU Muhammadiyah Gubug disesuiakan dengan situasi dan
Grobogan adalah dengan kondisi RSMG saat ini dan
menerapkan strategi kebijakan memungkinkan untuk dicapai
pertumbuhan agresif. dalam waktu 5-10 tahun ke depan.
Strategi ketiga adalah
mengatasi kelemahan untuk
Saran meraih peluang yang dilakukan
Merespon strategi agresif dengan strategi melengkapi sarana
yang dirumuskan dari hasil pelayanan medis dan penunjang
analisis SWOT maka terdapat medis untuk mendukung
empat (4) strategi dasar yang pelayanan spesialistik,
harus diambil dalam upaya meningkatkan pelaksanaan sistem
pengembangan RSMG, yaitu: informasi RS, meningkatkan
Pertama, dengan mendayagunakan kemampuan dan ketrampilan SDI
kekuatan secara optimal untuk utamanya paramedis melalui
meraih peluang yang dilakukan pelatihan pelatihan, baik secara
dengan mempercepat intern maupun ekstern, serta
pembangunan poliklinik spesialis, memberikan beasiswa secara
mempercepat pembangunan ruang bertahap.
perawatan kelas III, menjalin kerja Strategi keempat adalah
sama dengan perusahaan atau untuk mengurangi kelemahan
institusi kesehatan/pemberi untuk mengatasi ancaman yang
pelayanan tingkat pertama. dilakukan dengan cara
Strategi kedua adalah membangun gedung sesuai dengan
mendaya gunakan kekuatan secara Master Plan dan kemampuan
optimal untuk mengatasi ancaman keuangan, meningkatkan
yang dilakukan melalui pendidikan dan ketrampilan SDI,
pengembangan pelayanan dalam jangka pendek mengangkat
keuangan secara online untuk dokter spesialis kontrak dan
mempercepat waktu pelayanan, kerjasama dengan mitra untuk
menambah dokter spesialis dan mengisi kekosongan dokter
15

spesialis dasar dan dokter spesialis 3. Penyusunan harga pokok


penunjang, dalam jangka panjang pelayanan belum dapat
memberikan beasiswa pendidikan dilakukan dalam penelitian ini
dokter spesialis (PPDS), utamanya maka pada agenda penelitian
4 spesialis dasar, yaitu spesialis mendatang perlu diagendakan
bedah, kandungan, penyakit dalam untuk menghitung harga
dan anak, serta melakukan pokok pelayanan dengan
penghematan biaya dengan menggunakan metode variable
mengurangi waktu penggunaan costing.
tempat tidur melalui efisiensi dan
efektifitas perawatan.
Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang
ditemui dalam penelitian ini DAFTAR PUSTAKA
adalah :
1. Bahwa strategi yang Ayuningtyas, Dumilah (2006),
dirumuskan dalam penelitian Manajemen Strategis Rumah
ini masih sebatas dokumen Sakit, Program Pasca Sarjana
strategi sehingga belum Kajian Administrasi Rumah
diimplementasikan di RSMG Sakit, Jakarta.
karena keterbatasan waktu Chattap, Nevizond (2007),
penelitian. Mengacu pada Diagnostic Manajemen,
keterbatasan tersebut maka Serambi, Jakarta.
agenda penelitian mendatang David, Fred R (2004), Manajemen
untuk penelitian serupa adalah Strategi: Konsep-Konsep,
mengimplementasikan Prentice Hall, New Jersey.
dokumen strategi yang David, Hunger J dan Thomas L
berhasil disusun dalam Wheelen (1996), Manajemen
penelitian ini dan untuk Strategis, Andi, Yogyakarta.
selanjutnya hasil implementasi Fauzan S. Agus.. 2005.
strategi dievaluasi mengenai Perencanaan Strategis RS
ketercapaian target jumlah Wijaya Kusuma Kabupaten
pelayanan dan juga dievaluasi Kuningan. Tesis, Tesis S2-
dengan menggunakan target- Universitas Indoneisa
target yang sudah dirumuskan Freddy, Rangkuti (2000), Analisis
dalam Balance Score Card SWOT Teknik Membedah
RSMG. Kasus Bisnis, PT Gramedia
2. Pembuatan clinical pathways Pustaka Utama, Jakarta.
belum dapat dilakukan dalam Freddy, Rangkuti (2005), Business
penelitian ini. Oleh sebab itu, Plan Teknik Membuat
pada penelitian mendatang Perencanaan Bisnis dan
perlu diagendakan pembuatan Analisis Kasus, PT Gramedia
clinical pathways untuk Pustaka Utama, Jakarta.
memperbaiki kualitas Khadijah SN. 2002. Evaluasi
pelayanan medis Kinerja Rumah Sakit X Periode
16

1998-2001 Menggunakan Pelayanan Kesehatan di


Modifikasi Balanced Scorecard. Indonesia. Jakarta. Badan
Jakarta Penelitian dan Pengembangan
Laporan Tahunan 2010/2011 RSU Kesehatan
PKU Muhammadiyah Gubug Trisnantoro L. 2005. Aspek
Mulyadi. 2007. Sistem Terpadu Strategis Manajemen Rumah
Pengelolaan Kinerja Personil Sakit.
Berbasis BSC. Yogyakarta : UPP Umar, Husein (2001), Strategi
STIM TKPN. Management in Action, PT
Pears and Robinson. 2007. Gramedia Pustaka Utama,
Strategic Management, Jakarta.
Richard D. Irwin, Inc Undang-Undang No. 44 Tahun
Peraturan Menteri Kesehatan RI 2009 tentang Rumah Sakit
No. Wiyono. 2000. Manajemen Mutu
340/MENKES/PER/III/2010 Pelayanan Kesehatan, Edisi II.
tentang Klasifikasi Rumah University Press, Surabaya :
Sakit Airlangga
Pohan. 2007. Jaminan Mutu Yuwono SR. Evaluasi Kinerja
Layanan Kesehatan. Jakarta : Dengan Rerangka Balanced
EGC Scorecard sebagai Bahan
Porter, Michael E. (1979), How Penyusunan Rencana Kegiatan
Competitive Force Shape Peningkatan Pemanfaatan
Strategy, Harvard Business Rawat Inap Paviliun RSUD dr.
Review. Soetomo. Program
Purnamanita, Syahrir A. Pasinringi, Pascasarjana Universitas
Alimin Maidin. Kinerja Balai Airlangga, Surabaya. 2001
Kesehatan Mata Masyarakat Zacharis S. 2011. Sistem
Makassar Dengan Perspektif Manajemen Strategik berbasis
Balanced Scorecard. 2012;12. Balanced Scorecard di Rumah
46-52 Sakit Emanuel. Tesis
Siswanto. 2010. Analisis Trade Off Pascasarjana Universitas
dalam Reformasi Sistem Soedirman

Anda mungkin juga menyukai