Anda di halaman 1dari 5

OMEGA

Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika


Vol 1, No 2 (2015) ISSN: 2443-2911

Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif, Afektif dan


Psikomotorik

Friska Octavia Rosa

Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung

E-mail: friskaoctaviarosa@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik materi optik; mengetahui perbedaaan kemampuan antara siswa laki-laki dengan siswa
perempuan pada setiap ranah penilaian; serta keterkaitan antara kemampuan ranah afektif dengan ke-
mampuan ranah kognitif dan kemampuan ranah psikomotorik. Penelitian ini menggunakan populasi
siswa kelas X SMA Negeri 4 Metro, kemudian untuk menentukan sampelnya digunakan metode propor-
tional sampling. Dimana peneliti menggunakan 10% dari populasi untuk digunakan sebagai sampel, yaitu
23 siswa. Pada penelitian ini analisis dilakukan dengan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan
verifikasi/menarik kesimpulan. Dari analisis dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan rata-rata siswa
pada ranah kognitif materi optik berada pada kategori cukup baik. Kemampuan rata-rata ranah afektif
materi optik berada pada kategori cukup baik. Kemampuan rata-rata ranah psikomotorik materi optik
berada pada kategori terampil. 2) Kemampuan siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-
laki dalam kemampuan ranah kognitif dan kemampuan ranah psikomotoriknya. 3) Keterkaitan antara
kemampuan afektif dengan kemampuan kognitif sebesar 70%, kemudian keterkaitan antara kemampuan
afektif dengan kemampuan psikomotorik sebesar 43,5%.
Kata kunci: kognitif, afektif, psikomotorik.

Pendahuluan lan agar dapat memanfaatkan ilmu yang dimilikinya


dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan merupakan proses yang dilakukan
secara sadar dan terencana untuk pembinaan Tindakan atau upaya yang dapat dilakukan
perkembangan sumber daya manusia. Sedangkan untuk mengetahui tujuan pembelajaran tercapai
perkembangan diartikan sebagai perubahan ke arah ataupun tidak adalah dilakukannya penilaian. Pe-
yang positif atau lebih baik. Dengan melaksanakan nilaian merupakan alat yang digunakan untuk
pendidikan, manusia akan menjadikan dirinya lebih tingkat keberhasilan suatu pembelajaran, baik
berkualitas. Pendidikan telah memberikan banyak proses maupun hasil pembelajarannya. Penilaian
kontribusi terhadap perkembangan pengetahuan hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah
dan teknologi. Dengan pengetahuan dan perkem- kognitif, afektif dan psikomotorik. Dimana ranah
bangan teknologi manusia dapat menyelesaikan per- kognitif itu sendiri merupakan kemampuan atau
masalahan yang timbul untuk memenuhi kebu- pengetahuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti
tuhan manusia. Oleh sebab itu pendidikan memi- proses pembelajaran, kemudian ranah afektif meru-
liki peran yang penting bagi kehidupan manusia. pakan kemampuan dalam sikap atau respons yang
Manusia dituntut untuk tetap meningkatkan kuali- diberikan siswa pada proses pembelajaran, sedang-
tas sumber daya manusia dan mutu pendidikan kan ranah psikomotorik adalah yang berkenaan
selaras dengan perkembangan zaman. Hal terse- dengan keterampilan atau skill yang dimiliki siswa
but menuntut manusia untuk terus menggali penge- dalam mengaplikasikan materi yang telah dida-
tahuan, tidak hanya menguasai materi pengetahuan pat. Menurut [1] bahwa ”Dalam sistem pen-
tetapi harus selaras dengan skill atau keterampi- didikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

24
OMEGA
Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
Vol 1, No 2 (2015) ISSN: 2443-2911

tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional meng- dalam [3] menyatakan ”Learning is to observe, to
gunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang read, to imitate, to try something themselves, to lis-
membaginya dalam tiga ranah, yakni kognitif, afek- ten, to follow direction”. Pendapat tersebut mengu-
tif dan psikomotorik”. Sedangkan [2] menyatakan atkan bahwa hasil belajar tidak hanya bisa dinilai
bahwa ”Proses kognitif menghasilkan suatu hasil dari ranah kognitif, tetapi pengalaman siswa dalam
belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari in- proses pembelajaran sangatlah penting karena bela-
formasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan jar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami.
motorik, sikap dan siasat kognitif”. Kedua pen- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dapat tersebut menegaskan bahwa pembelajaran (1) Kemampuan siswa pada ranah kognitif, afek-
tidak hanya menghasilkan kemampuan pada ranah tif dan psikomotorik materi optik. (2) Perbe-
kognitif, melainkan juga sikap (afektif) dan juga daaan kemampuan antara siswa laki-laki dengan
keterampilan (psikomotorik). siswa perempuan pada ranah kognitif, kemampuan
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup menyelesaikan soal hitungan pada materi optik, ke-
kegiatan mental (otak) yaitu kemampuan yang mampuan dalam menyelesaikan soal dengan tahap
dimiliki oleh seorang siswa yang mencakup meng- kemampuan C4-C6, serta kemampuan psikomo-
hafal/remember (C1), memahami/understand (C2), toriknya. (3) Kemampuan siswa dengan kategori
menerapkan/apply (C3), menganalisis/analyse kognitif kurang baik dalam menyelesaikan soal
(C4), mengevaluasi/evaluate (C5), dan mem- tahap kemampuan C1-C3. (4) Kemampuan siswa
buat/create (C6). Ranah kognitif dapat diukur dengan kategori kognitif baik dalam menyelesaikan
menggunakan tes yang dikembangkan dari materi soal tahap kemampuan C4-C6. (5) Persentase siswa
optik yang telah didapatkan di sekolah. dalam menyelesaikan soal materi optik dilihat dari
Ranah afektif adalah hasil belajar tampak pada setiap sub materi yang ada. (6) Keterkaitan an-
siswa dalam berbagai tingkah laku seperti mem- tara kemampuan ranah afektif dengan kemampuan
perhatikan, merespons, menghargai, serta mengor- ranah kognitif dan kemampuan ranah psikomotorik.
ganisasi. Ranah afektif dapat diukur menggunakan
angket. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif
menurut Bloom sebagai hasil belajar. Kategorinya Metode Penelitian
dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana Berdasarkan permasalahan yang diteliti,
sampai tingkat kompleks, yaitu: reciving/attending, peneliti mengambil jenis penelitian kualitatif yaitu
yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsan- jenis penelitian yang dilakukan untuk menganali-
gan (stimulasi), responding atau jawaban, yakni sis kemampuan siswa pada materi optik kelas X
reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap sti- semester genap, tanpa melakukan perubahan, tam-
mulasi yang datang dari luar. Valuing (penilaian) bahan atau manipulasi terhadap data yang me-
berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap mang sudah ada. Dalam penelitian ini penulis
gejala atau stimulus. Organisasi yakni pengem- ingin menganalisis kemampuan siswa pada ranah
bangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, kognitif, afektif dan psikomotorik. Sampel dalam
termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, penelitian ini diambil berdasarkan teknik propor-
pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimi- tional sampling. Menurut [4] ”Untuk memper-
likinya. oleh sampel yang representatif, pengambilan sub-
Ranah psikomotorik merupakan ranah yang jek ditentukan seimbang atau sebanding dengan
berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemam- banyaknya subjek dalam masing-masing wilayah”.
puan bertindak setelah seseorang menerima penga- Teknik proportional sampling yaitu teknik pengam-
laman belajar tertentu. Ranah ini diukur de- bilan sampel dengan memperhatikan proporsi jum-
ngan mengamati dan menilai keterampilan siswa lah sub-sub populasi. Dari jumlah populasi yang
saat melakukan praktikum. Penilaian hasil belajar ada sebanyak 225 siswa, yaitu dari tujuh kelas.
psikomotor mencakup: kemampuan menggunakan Peneliti menggunakan 10% dari populasi yang ada,
alat dan sikap kerja, kemampuan menganalisis su- sehingga jumlah sampel yang digunakan sebanyak
atu pekerjaan dan menyusun urut-urutan penger- 23 siswa. Setiap kelas dapat diambil 3 sampai
jaan, kecepatan mengerjakan tugas, kemampuan 4 siswa sebagai perwakilan kelasnya sebagai sam-
membaca gambar dan atau simbol, keserasian ben- pel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
tuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang instrumen soal tes yang disusun berdasarkan ma-
telah ditentukan. Cronbach dalam [3] menyatakan teri yang telah diajarkan untuk mengukur peni-
bahwa ”Learning is shown by a change in behav- laian ranah kognitif. Untuk mengamati kemam-
ior as a result of experience”. Sedangkan Spears puan afektif siswa, peneliti menggunakan instru-

25
OMEGA
Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
Vol 1, No 2 (2015) ISSN: 2443-2911

men angket yang berisikan pertanyaan/pernyataan Tabel 2 Rata-Rata Ketercapaian Siswa


yang berisikan sikap atau perilaku-perilaku siswa Berdasarkan Sub Materi
dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Sedangkan
Materi Rata-Rata (%)
untuk mengukur ranah psikomotorik menggunakan
instrumen berupa rating scale yang berisikan ke- Pemantulan 79,71
mampuan/keterampilan siswa dalam melakukan Pembiasan 44,93
praktikum. Untuk memperoleh hasil pengukuran Mata 66,67
data yang valid dan reliabel maka suatu alat ukur Lup 65,22
yang akan digunakan sebaiknya diuji coba terlebih Mikroskop 23,91
dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan re- Teropong 52,17
liabilitas suatu pengukuran. Setelah data yang
diperlukan terkumpul melalui metode tes, kue- Kemudian dari data yang telah tersaji dapat di-
sioner dan observasi kemudian data tersebut di- lihat keterkaitan antara kemampuan afektif dan ke-
analisis. Analisis data dilakukan dengan 3 tahapan mampuan kognitif serta kemampuan psikomotorik.
yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan Data tersaji pada Tabel 3 dan Tabel 4 berikut.
kesimpulan/verifikasi.
Tabel 3 Keterkaitan Kemampuan Afektif dan
Kemampuan Kognitif
Hasil
Berdasarkan data hasil uji kemampuan kognitif, Kognitif
angket kemampuan afektif dan observasi kemam- Afektif SB B C K SK
puan psikomotorik dari 23 siswa, didapatkan hasil
sebagai berikut: SB - - - - -
B - 4 5 1 -
Tabel 1 Data Kemampuan Siswa C - - 12 1 -
K - - - - -
Kategori (%) SK - - - - -
Ranah SB/ST B C K SK
Tabel 4 Keterkaitan Kemampuan Afektif dan
Kognitif - 17,3 74 8,7 - Kemampuan Psikomotorik
Afektif - 43 57 - -
Psikomotorik - 74 26 - - Psikomootorik
Afektif ST T C K SK
Keterangan:
Ranah Afektif/Kognitif: SB: Sangat Baik; B: SB - - - - -
Baik; C: Cukup; K: Kurang; SK: Sangat Kurang B - 7 3 - -
Baik. C - 10 3 - -
Ranah Psikomotorik: ST: Sangat Terampil; T: K - - - - -
Terampil; C: Cukup Terampil; K: Kurang Terampil; SK - - - - -
SK: Sangat Kurang Terampil.
Berdasarkan Tabel 3 dan Tabel 4 di atas, dapat
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada
dilihat secara keseluruhan keterkaitan antara ke-
kemampuan kognitif siswa memiliki rata-rata cukup
mampuan afektif dengan kemampuan kognitif dan
baik, kemudian pada kemampuan afektif memi-
kemampuan psikomotorik. Dimana siswa dengan
liki rata-rata cukup baik pula dan pada kemam-
kemampuan afektif cenderung memiliki kemam-
puan psikomotorik memiliki rata-rata kemampuan
puan cukup baik dan kemampuan psikomotorik
baik/terampil. Selain itu berdasarkan hasil tes ke-
yang terampil. Sedangkan pada siswa dengan ke-
mampuan ranah kognitif dapat dilihat rata-rata
mampuan afektif cukup baik memiliki kecenderung-
ketercapaian siswa berdasarkan sub materi yang
an memiliki kemampuan kognitif cukup baik pula
ada.
dan kemampuan psikomotorik yang terampil.
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa
sub materi yang masih sulit untuk dipahami siswa
adalah pada sub materi pembiasan dan mikroskop. Pembahasan
Sedangkan pada materi yang paling tinggi nilai Berdasarkan data hasil uji kemampuan kognitif
rata-rata ketercapaiannya adalah sub materi pe- didapatkan data bahwa rata-rata kemampuan kog-
mantulan. nitif siswa ada pada kategori cukup baik, kemudian

26
OMEGA
Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
Vol 1, No 2 (2015) ISSN: 2443-2911

pada kemampuan afektif rata-rata kemampuannya materi mikroskop dan mata. Karena persentase
ada pada kategori cukup baik dan pada kemampuan ketercapaian kedua sub materi tersebut tidak lebih
psikomotorik rata-rata kemampuan siswa ada pada dari 50% atau dikatakan sebagian besar siswa
kategori terampil. belum memahami dan menguasai sub materi terse-
Pada ranah kognitif dilakukan analisis lebih but.
merinci kembali untuk melihat perbedaan kemam- Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan keterkaitan
puan antara siswa laki-laki dengan siswa perem- antara kemampuan afektif dengan kemampuan kog-
puan. Dalam hal kemampuan menyelesaikan soal nitif, dimana persentase keterkaitan keduanya sebe-
materi optik, rata-rata siswa perempuan lebih sar 70%. Berdasarkan hal tersebut dapat dije-
tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa laki- laskan bahwa seorang siswa akan memiliki kemam-
laki yaitu 58,27% : 55,13%. Kemudian dalam ke- puan kognitif yang baik/tinggi apabila siswa terse-
mampuan menyelesaikan soal hitungan pun siswa but memiliki kemampuan afektif yang baik. Seperti
perempuan memiliki rata-rata kemampuan lebih pendapat [1] bahwa ”Sikap seseorang dapat dira-
tinggi dibandingkan siswa laki-laki yaitu 55% : malkan perubahannya, bila seseorang telah memi-
39,25%. Hasil penelitian [5] juga menyimpulkan liki penguasaan kognitif tingkat tinggi”. Penda-
bahwa ”Berdasarkan tingkat kemampuan dan gen- pat ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan
der, pada kemampuan atas, perempuan lebih yang erat antara kemampuan ranah kognitif dan
kreatif dibandingkan laki-laki”. Hal ini men- kemampuan ranah afektif. Akan tetapi ranah afek-
dukung hasil penelitian yang menyatakan bahwa tif dan keberhasilan belajar seorang siswa sangat
dalam menyelesaikan soal hitungan siswa perem- dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Jadi tidak
puan memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan menutup kemungkinan apabila seorang siswa yang
siswa laki-laki. memiliki karakteristik afektif baik tetapi kemam-
Pada kemampuan menyelesaikan soal dengan puan kognitifnya cukup.
tahap C4-C6 pun siswa perempuan memiliki rata- Tabel 4 menunjukkan keterkaitan antara ke-
rata kemampuan lebih baik dari pada siswa laki-laki mampuan afektif dengan kemampuan psikomo-
yaitu 30%:10,5%. Dari hasil tersebut dapat diambil torik, dimana pesentase keterkaitan keduanya sebe-
kesimpulan bahwa kemampuan ranah kognitif siswa sar 43,5%. Hal ini sejalan dengan pendapat [6]
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan ke- bahwa ”Sikap siswa yang positif, terutama kepada
mampuan ranah kognitif siswa laki-laki. Kemudian Anda dan mata pelajaran yang Anda ajarkan,
pada siswa dengan kemampuan kognitif cukup baik merupakan awal yang baik bagi proses belajar”.
hanya dapat mengerjakan soal dengan tahap C1- Referensi [1] menyatakan bahwa ”Seseorang
C3 hingga 61,15% dan pada siswa dengan kemam- yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam
puan kognitif baik dapat mengerjakan soal tahap kadar tertentu telah berubah pula sikap dan peri-
C1-C3 hingga 80,56% serta tahap C4-C6 hingga lakunya”. Kemudian [1] pula menerangkan ”Hasil
66,67%. Kemudian pada kemampuan psikomotorik belajar psikomotorik sebenarnya tahap lanjutan
siswa perempuan memiliki kemampuan lebih te- dari hasil belajar afektif yang baru nampak dalam
rampil dibandingkan dengan siswa laki-laki dengan kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku”.
perbandingan nilai rata-rata 50:44. Pendapat tersebut menguatkan hasil penelitian
Berdasarkan Tabel 2, pada penelitian ini ma- bahwa kemampuan psikomotorik dipengaruhi oleh
teri yang diambil adalah materi optik kelas X. kemampuan afektif siswa. Hal ini membuktikan
Pada materi optik terdapat 6 sub materi yang bahwa kemampuan afektif memiliki keterkaitan dan
harus diberikan kepada siswa, yaitu pemantulan, mempengaruhi kedua ranah yang lainnya.
pembiasan, mata, lup, mikroskop dan teropong.
Dari masing-masing sub materi yang ada, peneliti
telah merangkumnya dalam 15 soal pilihan ganda. Kesimpulan
Dari keenam sub materi tersebut, materi yang pa- Berdasarkan pembahasan di atas dapat disim-
ling tinggi ketercapaian siswa menyelesaikan soal- pulkan bahwa rata-rata kemampuan kognitif dan
nya adalah pada sub materi pemantulan yaitu sebe- afektif siswa adalah cukup baik sedangkan rata-
sar 79,71%. Kemudian materi yang paling ren- rata kemampuan psikomotorik adalah terampil.
dah ketercapaian siswa dalam menyelesaikan soal Dari berbagai indikator seperti menyelesaikan soal-
adalah pada sub materi mikroskop yaitu sebesar soal materi optik, menyelesaikan soal hitungan dan
23,91%. menyelesaikan soal tahap C4-C6, siswa perempuan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui memiliki rata-rata kemampuan yang lebih baik dari
bahwa siswa masih mengalami kesulitan pada sub siswa laki-laki. Pada ranah kognitif, materi yang

27
OMEGA
Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
Vol 1, No 2 (2015) ISSN: 2443-2911

digunakan adalah materi optik, dimana terdapat 6 Referensi


sub materi. Dari keenam sub materi tersebut rata-
rata ketercapaian siswa paling tinggi pada sub ma- [1] N. Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
teri pemantulan dan paling rendah pada sub ma- Mengajar, (PT Remaja Rosdakarya Offset,
teri mikroskop. Kemudian terdapat keterkaitan an- Bandung, 2010).
tara kemampuan afektif dengan kemampuan kogni- [2] M. Dimyati, Belajar dan Pembelajaran,
tif sebesar 70%, serta terdapat keterkaitan antara (Rineka Cipta, Jakarta, 2013).
kemampuan afektif dengan kemampuan psikomo- [3] S. Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Ra-
torik sebesar 43,5%. jawali Pers, Jakarta, 2012).
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dike- [4] S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pen-
tahui kemampuan masing-masing ranah penilaian, dekatan Praktik, (Rineka Cipta, Jakarta,
sehingga guru tidak hanya menjadikan penilaian 2010).
pada kemampuan ranah kognitif saja sebagai pe- [5] Nurhayati, Kemampuan Berpikir Kre-
nilaian atau tolak ukur seorang siswa, melainkan atif Siswa dalam Pemecahan Masalah
ketiga ranah penilaian itu semua karena setiap siswa Berdasarkan Gender pada Materi Bangun
memiliki kemampuan yang berbeda-beda pada se- Datar, Skripsi FKIP Pendidikan Matematika
tiap ranah. Metode pembelajaran yang sebaiknya Universitas Tanjungpura Pontianak, (Tidak
digunakan adalah dengan praktikum dimana rata- diterbitkan).
rata kemampuan psikomotorik siswa memiliki nilai [6] P. Fatturahman, Psikologi Pendidikan, (CV
tertinggi dibandingkan dengan dua ranah lainnya. Pustaka Setia, Bandung, 2012).

28

Anda mungkin juga menyukai