Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas
1. Biodata pasien
a. Identitas pasien
Nama : NY. K
Umur : 56 th
Jenis kelamin : Perempuan
Register : 757 271
Diagnosa medis : CHF ( CONGESTEVE HEART FAILURE )
Tanggal masuk : 03-07-2017
b. Biodata penanggung jawab
Nama :NY. B
Umur : 30 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien : Anak
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas, mual,tidak nafsu makan, dada terasa nyeri.
a. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 03 juli 2017 jam 05.00 WIB pasien dibawa ke IGD dr.Loekmono
Hadi Kudus dengan keluhan sesak nafas dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital TD : 150/90 mmHg, N :109 x/ menit, S : 36,50 C, RR : 27x/menit, SPO2 :
83 %, dan terapi oksigen nasal canul 3 liter, kemudian pasien di pindah ke
ruang MELATI I untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
b. Riwayat peyakit dahulu
Pasien mengatakan 1 tahun yang lalu pasien pernah megalami penyakit yang
sama dengan yang di derita saat ini dan oleh keluarga pasien di bawa ke RSI
KUDUS dan menjalani pengobatan terapi tatepi penyakitnya kambuh lagi.
3. Pengkajian Fokus Primer
a. Airway
Bersih tidak ada sumbatan secret
b. Breating
Nafas reguler, terdengar nafas ronchi, pola nafas dypsnea, alat bantu nafas
Nasal Canul 3 liter, RR : 27x/menit.
c. Circulation
Akral hangat Tekanan Darah : 130/100 mmHg, Nadi :110 x/menit, SPO2 :
83%.
d. Disability
Tingkat kesadaran compos mentis GCS : E4 M6 V5 , S : 36,2 0C.
c. Riwayaat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakn keluarga tidak mempunyai riwayat yang sama seperti
pasien, baik Hipertensi, Diabetes, ataupun penyakit menular seperti
HIV/AIDS.
d. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi pada obat-obatan ataupun
makanan ,debu ataupun cuaca.
4. Pola Fungsional
a. Pola pernafasan
Sebelum sakit : pasien mengatakan saat beraktivitas berlebihan mengalami
sesak nafas.
Saat sakit : pasien menggunakan alat bantu pernafasan nasal canul 3liter.
b. Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 x sehari jenis makanannya nasi,
sayur, lauk. Dan minum 7-8 gelas / hari.
Saat sakit : pasien makan 3 x sehari hanya menghabiskan separuh
dariyang d sediakan rumah sakit jenis makanan nya, nasi, syur, lauk.dan
minum 5-6 gelas / hari.
c. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAB 1 x sehari ( lembek, hijau kekuningan, berbau
feses ), BAK 4-5 x sehari ( puting kekuningnan, jernih, dan berbau khas ).
Saat sakit : pasien belum BAB selama 2 hari, BAK 4-5 x sehari putih
kekuningan berbau khas ).
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur selama 7-8 jam perhari.
Saat sakit : pasien mengalami gangguan pola tidur, pasie hanya tisur 4-5
jam / hari.
e. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : pasien mengatakan rasa aman dan nyaman saat beraktivitas.
Saat sakit : pasien mengatakan tidak aman dan nyaman dengan kondisi
saat ini karena merasa sesak nafas.
f. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit : klien memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
Saat sakit : klien tidak bisa memakai pakaian sendiri dan membutuhkan
orang lain untuk berpakaian.
g. Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh dan sirkulasi
Sebelum sakit : suhu tuuh pasien normal dengan suhu 36,5 0C .
Saat sakit : suhu tubuh pasien menurun mencapai 35,6 0C.
e. Kebutuhan personal hygiane
Sebelum sakit : pasien mengatakan membersihkan dirinya sendiri, misalkan
mandi dan membersihkan lingkungan sekitar.
Saaat sakit : klien tidak bisa mandi sendiri dan hanya di sibin oleh
keluarganya.
f. Kebutuhan gerak dan keseimbangan tubuh
Sebelum sakit : klien dapat berdiri sendiri dan berjalan sendiri tanpa
menggunakan alat bantu apapun.
Saat sakit : klien merasa tubuhnya lemas dan lemah sehinga aktivitas
terbatas hanya di tempat tidur.
g. Kebutuhan komukasi dengan orang lain
Sebelum sakit : klien berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.
Saat sakit : klien masih baik dalam berkmunikasi , namun ketika sesak
kambuh kemungkinan tidak dapat berkomunikasi dengan baik kesemua orang.
h. Kebutuhan spiritual
Sebelum sakit : klien beribadah secara rutin sesuai ajaran agama.
Saat sakit : klien tidak bisa memenuhi kebutuhan spiritualnya karena
kondisi yang lemas dan hanya berdo’a di tempat tidur.
i. Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : klien melakukan kegiatan sehari-hari sebagai petani di sawah,
Saat sakit : pekerjaan klien terhenti karena kondisi klien yang tidak
memungkinkan.
j. Kebutuhan rekreasi dan bermain
Sebelum sakit :saat hari libur pasien hanya dirumah berkumpul dengan
keluarga.
Saat sakit :klien hanya berbaring di atas tempat tidurnya.
k. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit :klien jarang sekali membaca buku/koran.
Saat sakit : pasien hanya bertanya kepada perawat mengenai penyakitnya.
5. Pengkajian sekunder
a. Pengkajian fisik sekunder
1) Keadaan umum : lemas
2) Kesadaran : Compos mentis
3) Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 130/100 mmHg, Suhu : 36,2
0
C, Nadi :110x/menit, RR : 27x/menit, SPO2 : 83%.
4) Kepala : rambut lurus, beruban, tidak ada lesi.
5) Wajah : simetris, pucat, tidak ada pembengkakan.
6) Mata : konjungtiva tidak anemis, isokor, bereaksi
terhadap cahaya.
7) Hidung : simetris tidak ada polip.
8) Mulut : mukosa bibir kering.
9) Telinga : simetris , tidak ada serumen.
10) Leher : tidak ada pembesaran tiroid.

11) Dada :

- paru : I : Simetris, pola pernafasan dipsnea, RR 25x/menit


P : Tidak ada benjolan
P : Suara sonor
A: Terdengar suara ronchi
- jantung : I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba
P : Bunyi pekak
A: Terdengar bunyi S3 ,suara jantung gallop
12) Abdomen : I : Tidak ada lesi,tidak ada edema
A : Peristaltik usus terdengar 15x/menit
P : Timpani
P :Tidak ada nyeri tekan di semua kuadran.
13) Genetalia : terpasang kateter.
14) Ekstermitas : Atas : Terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan
Bawah : Tidak ada kelumpuhan, tidak ada oedema.
Skala otot 4 4
4 4

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Terapi Medis
 Oksigen Nasal Canul 3 Liter
 Infus rl 20 tpm
b. Obat Oral
 Digoxin 2x1/2 tab
 Captopril 3x25 mg
 ISDN 2x5 mg
c. Injecsi
 Furosemid 2 amp ( exsttra)
7. Pemeriksaan labolatorium
a. Laborat
pemeriksaan Hasil satuan Nilai rujukan

Hemoglobin L, 11,4 9/0L 12,0-15,0

Eritrosit 4,06 Jt/0L 4,0-5,1

Hematokrit L 34,7 % 36-47


Trombosit 395 10x3/ul 150-400
leukosit 7,4 10x3/ul 4,0-12,0
netrofil H 80,0 % 50-70
Limfosit L .9,9 % 35-40

Eosinofil H 8,0 % 2-8


Basofil L.0,1 % 2-4

MCH 0,7 % 0-1

MCHC 28,1 pg 27,0-31,0

MCV L 32,9 g/dl 33,0-37,0

RDW 85.5 fl 79,0-99,0

MPO 14.5 fl 6,5-11,0

PDW 11,8 fl 10,0-18,0

elektrolit hasil satuan Nilai rujukan


Kalsium 2,24 Mmo/l 2,02-2,60
Kalium 3,8 Mmo/l 3,6-5,5
Natrium 144 Mmo/l 135-155
klorida H111 Mmol/l 75-108

Kimia hasil Satuan


Ureum H 46,2 Mg/dl
Creatinin 1,1 Mg/dl
Kolesrol 190 Mg/dl

HDL Cholestrol 43 Mg/dl


LDL Cholestrol 126,6 Mg/dl

Trigliserida 102 Mg/dl


SGOT 42 U/L
SGPT 32 U//L
b. Hasil Pemeriksaan EKG
Hasil : sinus Arrhythmia

HR : 112 bpm QTC : 472

R-R : 533ms AXIS : 118deg

P-R : 144ms RVS : 0,43mv

QRS : 108ms SVI : 0.00mv

QT : 345ms R+S : 0,43mv

c. Hasil Pemeriksaan AGD

No Parameter Sempel Darah Arteri Nilai Rujukan


1 PH 7,45 7,35 – 7,45
2 PCO2 47 35 -45 mmhg
3 PO2 60 80 – 100 mmhg
4 SPO2 94 95 – 100 %
5 HCO3 26 22-26 mmol/l
B. ANALISA DATA
NO HARI/TANGGAL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLGI

1 Senin 03 juli 2017 DS : Pasien mengatakan sesak nafas. Penurunan Peningkatan


( 08: 30 ) DO :- pasien nampak gelisah curah jantung beban
TTV : TD :130/100 mmHg, N : jantung
110x/menit, RR :27x/menit, S: 36,20C,
SPO2 : 83%.
- bunyi S3, bunyi jantung gallop

2 Senin 03 juli 2017 DS : Pasien mengatakan lemas dan sesak Hambatan Penurunan
( 08: 30 ) bertambah saat malakukan aktivitas yang mobilitas kekuatan otot
berlebihan fisik
DO : -pasien hanya berbaring di tempat
tidur.
- pasien nampak lemas.
- Aktivitas dibantu oleh kluarga atau
perawat.
- HB = 11,4 g/dl.
- Skala otot
4 4

4 4
3 Senin 03 juli 2017 DS :Pasien pasien mengatakan mual saat Ketidak Tidak
( 08: 30 ) makan seimbangan adekuat
- tidak nafsu makan nutrisi kurang intake
DO : - pasien nampak lemas dari makanan
- pasien hanya makan ¼ porsi yang kebutuhan
disediakan oleh rumah sakit. tubuh
- A : IMT = BB = 45 = 18,7
(TB) 2 (155) 2
B :- HB = 11,4 g/dl
-HT = 34,7 %
C : tugor kulit baik, mukosa bibir kering.
D:
- sebelum sakit : pasien makan 3x sehari 1
porsi nasi.
- saat sakit :pasien hanya menghabiskan ¼
porsi dari yang di sediakan oleh rumah
sakit.

C. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan beban jantung
2. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuat
intake makanan.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No HARI/ D TUJUAN KH INTERVENSI RASIONAL


TANGGAL X
1 I Setelah dilakukan 1. Kaji adanya 1. Peningkatan
tindakan keperawatan nyeri dada frekuensi
selama 3x7 jam (intensitas, menyebabkan
peningatan beban lokasi, rasa nyeri pada
jantung berkurang durasi). dada.
dengan KH : 2. monitor 2. S1 dan S3
1. Tanda tanda bunyi mungkin lemah
vital dalam jantung. karena
rentan normal 3. Berikan menurunnya
(Tekanan posisi semi kerja pompa,
darah, Nadi, fowler. irama gallop
Respirasi) 4. Ajurkan umum (S3 dan S4
2. Tidak ada pasien untuk ) dihasilkan
edema paru, relaksasi sebagai aliran
perifer, dan nafas dalam. darah kedalam
tidak ada 5. Kolaborasi serambi yang
asites) pemberian distensi.
3. Tidak ada obat jantung 3. Membantu dalam
penurunan menurunkan
kesadaran beban kerja
dengan
menurunkan
volume
intravaskuler
melalui induksi
dieresis
4. Stress dapat
meningkatkan
kerja jantung.
5. Obat
meningkatkan
kerja jantung.

2 II Setelah dilakukan 1. Monitoring 1. Mengetahui


tidakan keperawaatan vital sigh perubahan tanda-
selama 3x7jam tidak sebelum/ tanda vital
terjadi hambatan sesudah setelah
mobilitas fisik dengan latihan dan beraktifivas /
KH : lihat respon latihan.
1. Klien pasien saat 2. Mengetahui
meningkat latihan. kemapuan pasien
dalam aktivitas 2. Kaji dalam
fisik. keampuan bermobilisasi.
2. Mengerti pasien 3. Meningkatkan
tujuan dari dalam kekuatan otot dan
peningkatan mobilisasi mobilitas,
mobilitas 3. Mengajarka mencegah
3. Memverbalisas n pasien komplikasi dari
ikan perasaan tentang moblitas da
dalam tekhnik meningkatkan
meningkatkan ambulasi harga diri dan
kekuatan otot kemandirian
kemepuan 4. Konsultasi 4. Agar terpenuhi
untuk dengan kebutuhan ADLs
berpindah. terapi fisisk pasien.
tentang 5. Untuk
rencana mengetahui
ambulasi rencana ambulasi
sesuai selanjutnya.
dengan
kebutuhan.
3 III Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Melakukan
tindakan keperawatan riwayat observasi intake
selama 3x7 jam nitrisi dan output
kebutuhan nutrisi pasien pasien.
tercukupi dengan KH : 2. Timbang 2. Mengetahui
1. Intake nutrisi berat badan penyerapan
tercukupi. 3. Berikan makan oleh
2. Hasrat makan porsi tubuh.
keinginan kecil tapi 3. Meningkatkan
untuk makan. sering nafsu makan.
3. Tidak terjadi 4. Ajurkan 4. Suhu ekstrim
penurunan pasien tidak dapat
berat badan. makan meningkatkan
makanan spasme batuk dan
yang panas menyebabkan
dan dingin eksistensi yang
serta menganggu nafas
penghasil abdomen.
gas seperti 5. Agar mengetahui
nangka, jenis makanan
durian, dll. yang tepat dan
5. Berikan pentingnya
informasi kebutuhan nutrisi
tentang bagi tubuh.
kebutuhan
nutrisi

E. IMPLEMENTASI
No Hari / tanggal No implemantasi Respon hasil TTD
jam dx
1 Senin I.II,III Memonitor tanda-tanda Ds : pasien mengatakan sesak
03 juli 2017 vital nafas dan disertai nyeri dada
(08:00) Do : TD : 130/100 mmHg,N :
120x/menit, S : 36,2 0C, RR :
27x/menit, SPO2 : 83 %

2 ( 08 : 05 ) I Memberi obat melalui IV Ds :- pasien mengatakan sesak


- furosemid 2 amp nafas.
Do : -obat masuk melalui IV
dengan baik.
- tidak ada tanda- tanda alergi
pada obat.

3 (08 : 10 ) I Mengkaji nyeri dada Ds : Pasien mengatakan nyeri


dada.
P : Gagal jantung
Q : Seperti tertindih.
R : Di area dada.
S : Skala nyeri 4
T : Sewaktu – waktu ( durasi 4-5
menit )
Do : - pasien nampak memegang
dada.

4 ( 08 : 15 ) III Mengkaji riwayat nutrisi Ds : pasien mengatakan nafsu


makan berkurang.
Do :
A : IMT = BB = 45 = 18,7
(TB) 2 (155) 2
B : HB = 11,4 g/dl, HT : 34,7 %
C : tugor kulit baik, mukosa bibir
kering.
D:
- sebelum sakit : pasien makan
haanya 3x sehari 1 porsi nasi.
- saat sakit :pasien hanya
menghabiskan ¼ porsi dari yang
di sediakan oleh rumah sakit.

5 ( 08 : 20) I. Memberikan posisi semi DS : pasien mengatakan nyaman


fowler dengan posisi semi fowler
DO : -pasien nampak lebih tenang
dan rileks.

6 (08 : 25) I Memonitor bunyi Ds : pasien mengatakan nyeri


jantung dada.
Do : Suara jantung S3 , Nadi
120x/ menit.

7 (08 : 30) II Mengkaji kemampuan DS : Pasien mengatakan


pasien dalam mobilisasi bertambah sesak saat setelah
aktivitas.
DO :- Pola nafas dipsnea
- pasien nampak lemas
- RR 25x/menit

8 (11 :30 ) III Memberikan makanan Ds : psasien mengatakan makan


porsi kecil tapi sering. sedikit demi sedikit
Do : pasien nampak bersedia
makan.

9 (11 : 45 ) III Menganjurkan pasien Ds : Pasien mengatakan bersedia


tidak makan makanan tidak makan nangka dan durian.
yang panas dandingin Do : - pasien nampak mengerti
serta penghasil gas apa yang di sampaikan.
seperti nangka, durian, - pasien nampak tidak makan
dll. nangka dan durian.

10 ( 12 : 00 ) II Mengajarkan pasien Ds : pasien mengatakan mengerti


tentang tekhnik dengan apa yang di sampaikan
ambulasi oleh perawat tentang ambulasi
Do : Pasien nampak mengerti
dengan apa yang di sampaikan.
- pasien kooperatif.

11 (12:20) II Memonitor TTV Ds : pasien mengatakan sesak


sebelum dan sesudah bertambah saat melakukan
latihan dan respon pasien aktivitas yang berlebihan
saat latihan. Do : TD : 130/100 mmHg,N :
120x/menit, S : 36,2 0C, RR :
27x/menit, SPO2 : 83 %.
- pasien nampak kooperatif saat
melakukan latihan ambulasi.

12 ( 12 : 30 ) I,II,III Memberikan obat melaui Ds : pasien mengatakan bersedia


oral. untuk di beri obat melalui oral.
- ISDN 3x5 mg Do : pasien nampak meminum
- Digoxin 2x ½ tab obat melalui oral.
- Captropril 3x 25 mg
1 Selasa I.II,III Memonitor tanda-tanda Ds : pasien mengatakan sesak
04 juli 2017 vital nafas dan disertai nyeri dada
(08:00) Do : TD : 130/100 mmHg,N :
120x/menit, S : 36,2 0C, RR :
26x/menit, SPO2 : 84 %

2 ( 08 : 05 ) I Memberi obat melalui IV Ds :- pasien mengatakan sesak


- furosemid 2 amp nafas.
Do : -obat masuk melalui IV
dengan baik.
- tidak ada tanda- tanda alergi
pada obat.

3 (08 : 10 ) I Mengkaji nyeri dada Ds : Pasien mengatakan nyeri


dada.
P : Gagal jantung
Q : Seperti tertindih.
R : Di area dada.
S : Skala nyeri 4
T : Sewaktu – waktu ( durasi 4-5
menit )
Do : - pasien nampak memegang
dada.

4 ( 08 : 15 ) III Mengkaji riwayat nutrisi Ds : pasien mengatakan nafsu


makan berkurang.
Do : pasien nampak hanya
menghabiskan ¼ porsi dari yang
di sediakan oleh rumah sakit.

5 ( 08 : 20) I. Memberikan posisi semi DS : pasien mengatakan nyaman


fowler dengan posisi semi fowler
DO : -pasien nampak lebih tenang
dan rileks.

6 (08 : 25) I Memonitor bunyi Ds : pasien mengatakan nyeri


jantung dada.
Do : Suara jantung S3 , Nadi
120x/ menit.

7 (08 : 30) II Mengkaji kemampuan DS : Pasien mengatakan


pasien dalam mobilisasi bertambah sesak saat setelah
aktivitas.
DO :- Pola nafas dipsnea
- pasien nampak lemas
- RR 25x/menit

8 ( 09:00 ) II Mengajarkan pasien Ds : pasien mengatakan mengerti


tentang tekhnik dengan apa yang di sampaikan
ambulasi oleh perawat tentang ambulasi
Do : Pasien nampak mengerti
dengan apa yang di sampaikan.
- pasien kooperatif.

9 ( 09 : 20 ) Memonitor TTV Ds : pasien mengatakan sesak


sebelum dan sesudah bertambah saat melakukan
latihan dan respon pasien aktivitas yang berlebihan
saat latihan. Do : TD : 130/100 mmHg,N :
120x/menit, S : 36,2 0C, RR :
27x/menit, SPO2 : 83 %.
- pasien nampak kooperatif saat
melakukan latihan ambulasi.

10 (11 :30 ) III Memberikan makanan Ds : psasien mengatakan makan


porsi kecil tapi sering. sedikit demi sedikit
Do : pasien nampak bersedia
makan.

11 ( 12 : 30 ) I,II,III Memberikan obat melaui Ds : pasien mengatakan bersedia


oral. untuk di beri obat melalui oral.
- ISDN 3x5 mg Do : pasien nampak meminum
- Digoxin 2x ½ tab obat melalui oral.
- Captropril 3x 25 mg
1 Rabu I,II,III Memonitor tanda-tanda Ds : pasien mengatakan sesak
05 juli 2017 vital nafas dan disertai nyeri dada
(14 : 30 ) Do : TD : 130/100 mmHg,N :
120x/menit, S : 36,2 0C, RR :
27x/menit, SPO2 : 84 %

2 (14 : 35 ) I Mengkaji nyeri dada Ds : Pasien mengatakan nyeri


dada.
P : Gagal jantung
Q : Seperti tertindih.
R : Di area dada.
S : Skala nyeri 4
T : Sewaktu – waktu ( durasi 4-5
menit )
Do : - pasien nampak memegang
dada.

3 (14 : 40 ) I Memberikan posisi semi DS : pasien mengatakan nyaman


fowler dengan posisi semi fowler
DO : -pasien nampak lebih tenang
dan rileks.

4 (14 : 45 ) III Mengkaji riwayat nutrisi Ds : pasien mengatakan nafsu


makan berkurang.
Do : pasien nampak hanya
menghabiskan ¼ porsi dari yang
di sediakan oleh rumah sakit.

5 (15 : 00 ) I Memonitor bunyi Ds : pasien mengatakan nyeri


jantung dada.
Do : Suara jantung S3 , Nadi
120x/ menit.
6 (15 : 10 ) II Mengkaji kemampuan DS : Pasien mengatakan
pasien dalam mobilisasi bertambah sesak saat setelah
aktivitas.
DO :- Pola nafas dipsnea
- pasien nampak lemas
- RR 25x/menit

7 ( 15 : 30 ) II Mengajarkan pasien Ds : pasien mengatakan mengerti


tentang tekhnik dengan apa yang di sampaikan
ambulasi oleh perawat tentang ambulasi
Do : Pasien nampak mengerti
dengan apa yang di sampaikan.
- pasien kooperatif

8 (15 : 45) II Memonitor TTV Ds : pasien mengatakan sesak


sebelum dan sesudah bertambah saat melakukan
latihan dan respon pasien aktivitas yang berlebihan
saat latihan. Do : TD : 130/100 mmHg,N :
120x/menit, S : 36,2 0C, RR :
27x/menit, SPO2 : 83 %.
- pasien nampak kooperatif saat
melakukan latihan ambulasi.

9 (17 : 30 ) III Memberikan makanan Ds : psasien mengatakan makan


porsi kecil tapi sering. sedikit demi sedikit
Do : pasien nampak bersedia
makan.

10 (20 : 00 ) I,II,III Memberi obat melalui IV Ds :- pasien mengatakan sesak


- furosemid 2 amp nafas.
Do : -obat masuk melalui IV
dengan baik.
- tidak ada tanda- tanda alergi
pada obat.

F. EVALUASI

NO Hari/ Evaluasi ttd


DX tanggal
jam
I Senin S : Pasien mengatakan masih merasakan sesak pada dada
03 juli O : - Pasien nampak sesak
2017 - TTV : TD : 110/70 mmHg,RR : 25x/menit, S : 36 oC, N :
(14:00) 85x/menit, SPO2 : 83 %.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor Tanda- Tanda vital
2. Kaji adanya nyeri dada.
3. Monitor bunyi jantung.
4. Ajurkan relaksasi nafas dalam.
5. Kolaborasi pemberian obat jantung
II (14:00)
S : pasien mengataan belum bisa braktifitas secara mandiri
O : - Pasien pasien hanya beraktivitas di tempat tidur
- Pasien makan dan minum masih dibantu oleh keluarga atau
perawat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
2. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan.
3. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
ADLs.

III (14:00) S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan


O : - Pasien nampak lemas
- Pasien hanya makan ¼ dari porsi makan yang disediakan oleh
rumah sakit.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji kebutuhan nutrisi pasien.
2. Berikan makan porsi kecil tapi sering.

I Selasa S : Pasien mengatakan masih merasakan sesak dada


04 juli O : - Pasien nampak sesak
2017 - TTV : TD : 130/70 mmHg,RR : 26x/menit, S : 36,6 oC, N :
(14 : 00 ) 85x/menit, SPO2 : 85 %.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor Tanda- Tanda vital
2. Kaji adanya nyeri dada.
3. Monitor bunyi jantung.
4. Ajurkan relaksasi nafas dalam.
5. Kolaborasi pemberian obat jantung

II (14 : 00 )
S : pasien mengataan belum bisa braktifitas secara mandiri
O : - Pasien pasien hanya beraktivitas di tempat tidur
- Pasien makan dan minum masih dibantu oleh keluarga atau
perawat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
2. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan.
3. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
ADLs.

S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan


III (14 : 00 ) O : - Pasien anampak lemas
- Pasien hanya makan ¼ dari porsi makan yang disediakan oleh
rumah sakit.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji kebutuhan nutrisi pasien
2. Berikan makan porsi kecil teteapi sering

I Rabu S : Pasien mengatakan masih merasakan sesak pada dada


05 juli O : - Pasien nampak sesak, pola nafas dipsnea
2017 - TTV : TD : 110/80 mmHg,RR : 24x/menit, S : 36,3 oC, N :
(21 : 00 ) 85x/menit, SPO2 : 86 %.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor Tanda- Tanda vital
2. Kaji adanya nyeri dada.
3. Monitor bunyi jantung.
4. Ajurkan relaksasi nafas dalam.
5. Kolaborasi pemberian obat jantung.

II (21 :00 ) S : pasien mengataan belum bisa braktifitas secara mandiri


O : - Pasien pasien hanya beraktivitas di tempat tidur
- Pasien makan dan minum masih dibantu oleh keluarga atau
perawat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi.
2. Ajarkan pasien tentang tekhnik ambulasi
3. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
ADLs.

S : Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan


III (21 : 00 ) O : A : IMT = BB = 45 = 18,7
(TB) 2 (155) 2
B : HB = 11,4 g/dl, HT : 34,7 %
C : tugor kulit baik, mukosa bibir kering.
D : - sebelum sakit : pasien makan haanya 3x sehari 1 porsi nasi.
- saat sakit :pasien hanya menghabiskan ¼ porsi dari yang di
sediakan oleh rumah sakit.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji kebutuhan nutrisi pasien.
2. Berikan makan porsi kecil tapi sering.

Anda mungkin juga menyukai