PENDAHULUAN
Pengaruh perubahan temperatur terhadap daya hantar listrik ekivalen, L untuk larutan KCl
diberikan persamaan empiris sebagai berikut :
L = L25 + 2.4 (t-25)
Harga L25 diperoleh dari grafik hubungan konsentrasi larutan garam KCl dengan DHL
ekivalen
Pengaruh Perubahan Respon Step-Input
Respon sistem yang terdiri atas tiga tangki berpengaduk yang disusun secara seri
adalah untuk memperoleh perubahan impuls-input yang berupa kurva garis lengkung dari
suatu fungsi eksponensial dari tangki pertama, kedua, dan ketiga. Pada tangki kedua dan
0 untuk t < 0
F(t) = 1/A untuk 0 < t < A t1 = A
1 impuls
A
0
t 0 tA Waktu(t )
Pada suatu saat, fungsi akan kembali ke tingkat semula. Untuk sistem tiga tangki yang
tersusun secara seri, pada periode waktu tertentu, konsentrasi larutan dalam tiga akan
mendekati sama.
CA impuls
Tangki 3
Tangki 2
Tangki 1
t 0 t Waktu(t )
Untuk sistem satu tangki seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut dan bila
diasumsikan bahwa tidak ada reaksi kimia, maka persamaan neraca massa ditulis sebagai
berikut:
V
CA
keluar
q,CA
dengan T = V/q adalah konstanta waktu tinggal (rambat). Bila persamaan tersebut diintegrasi
dari konsentrasi CAo ke konsentrasi CA dan untuk waktu dari t = 0 ke t akan diperoleh
persamaan sebagai berikut:
C Ao t
ln atau,
C A C Ao 1 e t / T
Ao
C C A T
dengan CA adalah konsentrasi larutan dalam tangki pada saat t setelah terjadi perubahan step-
input dan CAo adalah konsentrasi larutan input. Pada saat t = 0, maka persamaan terakhir
dapat disederhanakan menjadi :
dC A C Ao t / T C Ao
e
dt T T
Dimensi Tangki
Tinggi tangki = 13 cm
Diameter tangki = 8 cm
Kurva Standar antara Konsentrasi NaCl lawan DHL
Tabel pengamatan
Konsentrasi DHL (mS)
NaCl (gr/mL)
0,0000 0,0412
0,0100 0,2330
0,0143 0,2690
0,0250 0,5880
0,0500 1,0960
0,1000 1,9600
0,2000 3,5700
0,5000 6,8300
1,0000 15,690
Kurva Kalibrasi
Kurva Kalibrasi Konsentrasi NaCl vs DHL
18.0000
16.0000
14.0000 y = 15.179x + 0.1608
12.0000
DHL (mS)
10.0000
8.0000
6.0000
4.0000
2.0000
0.0000
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000
Konsentrasi NaCl (gr/mL)
o Diketahui :
Tinggi tangki = 13 cm
Diameter tangki = 8 cm
Laju alir air + NaCl (Qo) = 526 mL/menit
Volume tangki sebenarnya
V=Axh
= 1/4πd2x h
= ¼ x 3,14 x 82 x 13
= 653,12 mL
V efektif = Qo * t’
= 526 mL/menit * 0,02
= 10,52 mL
o Tangki 2
y 2= 0,041x + 0,034
𝑑𝐶𝑖 𝐶𝑜
m= = 0,041 gr/mL =
𝑑𝑡 𝑡′
𝐶𝑜 1 𝑔𝑟/𝑚𝐿
t’ = 0,041 = 𝑔𝑟 = 0,024 menit
41 .𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
V efektif = Qo * t’
= 526 mL/menit * 0,024
= 12,624 mL
o Tangki 3
y 3= 0,036x + 0,006
𝑑𝐶𝑖 𝐶𝑜
m= = 0,036 gr/mL =
𝑑𝑡 𝑡′
𝐶𝑜 1 𝑔𝑟/𝑚𝐿
t’ = 0,036 = 𝑔𝑟 = 0,0278 menit
36 .𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐿
V efektif = Qo * t’
= 526 mL/menit * 0,0278
= 14,63 mL
10.0
8.0
DHL (mS)
6.0 Tangki 1
Tangki 2
4.0 Tangki 3
2.0
0.0
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0
Waktu (menit)
1000 𝐾 𝐺
𝐶=
𝐿
Sehingga,
1000 𝐾 𝐺
𝐿=
𝐶
Dimana, L = daya hantar equivalen
C = konsentrasi NaCl
G = DHL
K = konstanta konduktivitas sel = 0,3
7500.0
Daya Hnatar Ekivalen (mS)
7000.0
6500.0
Tangki 1
6000.0 Tangki 2
Tangki 3
5500.0
5000.0
4500.0
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0
Waktu (menit)
Pada praktikum dinamika tangki seri ini dilakukan penentuaan konsentrasi NaCl pada
suatu tangki berpengaduk yang dirangkai secara seri. Pengukuran konsentrasi dilakukan
secara tidak langsung, yaitu dengan mengukur DHL (Daya Hantar Listrik) dari larutan
tersebut.
Pertama, dilakukan kalibrasi dengan cara membuat larutan NaCl 1% yang kemudian
diencerkan sebesar 2 kali, 5 kali, 10 kali, 20 kali, 40 kali, dan 100 kali pengenceran. Dari
masing-masing pengenceran diukur DHLnya sehingga dapat dibuat kurva baku antara
konsentrasi NaCl terhadap DHL. Dari kurva kalibrasi didapat bahwa semakin besar nilai
konsentrasi NaCl maka semakin besar pula nilai DHL-nya.
Tahap selanjutnya yaitu pemekatan dengan penambahan mengalirkan larutan NaCl
1% ke dalam tangki berpengaduk yang disusun secara seri (3 tangki) yang kemudian setiap
1,5 menit diukur DHL dari larutan garam dari ketiga tangki. Data DHL yang diperoleh
kemudian di plot ke kurva kalibrasi sehingga didapat nilai konsentrasi NaCl. Dari kurva
waktu terhadap konsentrasi NaCl didapat bahwa semakin lama konsentrasi NaCl di setiap
tangki semakin besar pula.
Selain menghitung konsentrasi NaCl, dihitung pula daya hantar equivalen (L) dari
larutan tersebut dengan menggunakan persamaan C = 1000 K.G / L dan dibuat kurva
hubungan antara L terhadap konsentrasi NaCl. Berbeda dengan kurva yang dihasilkan antara
konsentrasi NaCl terhadap DHL, kurva antara L terhadap konsentrasi NaCl ini tidak linier.
Hal ini karena harga L merupakan fungsi dari temperatur dan konsentrasi.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa volume tangki sebenarnya yaitu 653,12 mL dengan
diameter 8cm dan tinggi 13cm, dan volume efektif untuk tangki 1, tangki 2, dan tangki 3
yaitu 10,52 mL, 12,624 mL, 14,63 mL.
3.1 KESIMPULAN
- CSTR yang disusun secara seri dapat digunakan untuk mengetahui respon sistem.
- Pada nilai L (daya hantar eqivalen) berbanding terbalik dengan konsentrasi NaCl,
sehingga apabila konsentrasi NaCl semakin besar maka harga L nya semakin kecil.
- DHL berbanding lurus dengan konsentrasi NaCl, yaitu semakin besar konsentrasi larutan
maka DHLnya pun semakin tinggi.
- Volume tangki sesungguhnya yaitu 653,13 ml.
- Hubungan antara konsentrasi dan konduktivitas adalah linier.
- Untuk CSTR yang disusun seri terjadi keterlambatan.
- Besarnya keterlambatan dari tangki kesatu hingga terakhir semakin besar.
- Untuk tangki 1 lebih mudah dikendalikan ;
- Untuk tangki 2 masih dapat dikendalikan;
- Untuk tangki 3 agak sukar dikendalikan.
DAFTAR PUSTAKA
Heriyanto. 2007. Pengendalian Proses.
Jobsheet praktikum Pengendalian Proses: Modul CSTR. 2012. Jurusan Teknik Kimia
POLBAN.