Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ANODISASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Teknik
Pengendalian Korosi
Program Studi D3 Teknik Kimia

Dosen Pembimbing : Drs. Agustinus Ngatin, MT.

Disusun Oleh : Kelompok 5

Nurul Aini Kesuma W (101411047)


Nurul Anisa Hakim (101411048)
Raihan Khairan (101411049)
Kelas : 3B

Tanggal Praktikum: 10 Desember 2012


Tanggal Pengumpulan Laporan: 17 Desember 2012

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012
ANODISASI ALUMUNIUM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1. Menjelaskan prinsip proses anodisasi.
2. Membuat diagram proses tahapan proses anodisasi.
3. Menjelaskan gejala yang terjadi selama proses anodisasi baik di anoda
maupun dikatoda.
4. Menyimpulkan hasil percobaan proses anodisasi Al berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori


Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan tipis (film) oksida pada
permukaan benda kerja dengan metode elektrolisis. Lapisan ini memberikan
perlindungan terhadap logam aluminium dari reaksi korosi. Proses anodisasi ini
merupakan benda kerja (alumunium sebagai benda kerja) ditempatkan sebagai
anoda dan elektroda lain (katoda) adalah logam Al, Pb atau elektroda inert.
Produk proses anodisasi ini mempunyai peranan penting dalam industri
manufaktur, seperti industri pesawat terbang, industri mesin dan masih banyak
lagi.
Mekanisme pembentukan lapisan oksida di permukaan benda kerja belum
diketahui dengan pasti, tetapi reaksi oksida alumunium adalah sebagai berikut :
4Al + 3O2 Al2O3
Kemungkinan tahapan proses anodisasi untuk pembentukan oksida adalah
sebagai berikut :
 Tahapan reaksi oksida elektrolitik yang mengubah logam alumunium
menjadi ion.
 Tahapan reaksi ion dengan oksigen yang dibawa dalam bentuk ion (OH-
atau O2) pada antar muka sehingga membentuk alumunium oksida yang
menempel pada permukaan anoda.
 Tahapan terakhir merupakan peristiwa pelarutan kembali sebagian oksida
tersebut oleh asam sehingga membentuk lapisan akhir yang terlapisi.
Proses anodisasi alumunium digunakan elektrolit yang melarutkan oksida
logam, maka akan terbentuk suatu lapisan oksida yang hampir tidak berpori dan
sangat tipis. Lapisan oksida seperti ini disebut lapisan penghalang arus.
Larutan elektrolit untuk proses anodisasi dapat menggunakan larutan berikut
ini :
 Larutan kromat (untuk anodisasi pesawat terbang)
 Larutan kromat-sulfat (CrO3, NaCl, asam sulfat)
 Larutan asam kromat (CrO3, 100 gr/l)
 Larutan asam sulfat (H2SO4 15-18 %)
 Asam fosfat ( asam orthopospat 108,7 gr/l)
Lapisan oksida yang terbentuk di permukaan logam alumunium dapat
dilakukan pengerasan dengan metoda berikut ini :
 Pengerasan lapisan oksida pada alumunium yang telah mengalami proses
anodisasi diberi air panas. Alumunium oksida akan bereaksi dengan air
membentuk bochmat.
 Pengerasan lapisan oksida dapat juga dilakukan dengan air panas, dengan
cara ini terbentuk selaput bochmat pada lapisan oksidanya. Cara
pengerasan lapisan oksida dengan uap air panas dapat menghindari
terlarutnya kembali sebagian zat pewarna.
 Pengerasan lapisan oksida dapat juga dilakukan dengan larutan elektrolit
seperti natrium asetat, bikromat, silikat dan sebagainya.
Pewarnaan hasil proses anodisasi bertujuan untuk dekoratif sehingga
permukaan logam menjadi lebih indah dan menarik. Zat warna dapat diserap ke
dalam pori-pori lapisan oksida, hal ini dimaksudkan supaya lebih tahan lama dan
tidak mudah hilang akibat sinar matahari. Zat warna yang digunakan dapat berupa
zat warna organik dan anorganik.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Peralatan dan bahan yang digunakan


3.1.1 Peralatan :
 Gelas kimia 250 ml 1 buah
 Gelas kimia 1 liter 2 buah
 Gelas kimia 500 ml 2 buah
 Gelas kimia 100 ml 2 buah
 Avometer
 Kertas abrasif
 Katoda Al

3.1.2 Bahan
 Benda kerja
 Larutan NaOH
 Larutan HNO3
 Larutan asam sulfat 15-18 %
3.2 Prosedur Kerja
3.1.1 Tahap persiapan logam dan pembuatan larutan
Persiapan benda kerja
1. Bersihkan benda kerja dari kotoean dengan cara mengampelas
benda kerja dengan 320 grit sampai 100 grit.
2. Tentukan luas permukaan benda kerja (0,25 dm2) yang akan
dilapisi.
3. Bersihkan benda kerja dari lemak dengan mencelupkan dalam
larutan detergent ± 10 menit.
4. Bilas benda kerja dengan air mengalir.
Persiapan pembuatan larutan

1. Membuat larutan NaOH 50 g//l, larutan HNO3 100 g/l, dan


larutan proses asam sulfat 16% sebanyak 500 ml dalam gelas
kimia.
2. Masukkan benda kerja dalam larutan 50gpl NaOH pada
temperatur 40°C selama 5 menit.
3. Bilas benda kerja dalam larutan 100 gpl HNO3 selama 5 menit
pada temperatur kamar.
4. Bilas benda kerja dengan air dan keringkan denga hair dryer.
5. Timbang benda kerja dengan necaca analitis (A gram)
3.2.2 Tahapan proses anodisasi
1. Tentukan rapat arud pada waktu proses anodisasi (sesuai
petunjuk pembimbing) atau1-3 A/dm3.
2. Catat temperatur dan tegangan pada periode waktu tertentu
(misal 2 menit) selama proses modisasi pada rapat arus tetap.
3. Bilas benda kerja dengan air pada pH 2-3 pada temperatur
kamar, kemudian bilas lajur dengan air pada temperatur kamar
dan keringkan.
4. Timbang benda kerja yang telah dilapisi (B gram)
3.2.3 Tahap pewarnaan dan sealing
1. Setelah proses anodisasi selesai, benda kerja dibilas dengan air
pada pH 2-3 pada temperatur kamar, kemudian dibilas lagi
dengan air, benda kerja langsung dicelupkan dalam zat warna
yang disediakan pada temperatur ± 50 °C selama 5 menit.
2. Bilas benda kerja dengan air, kemudian dilakukan proses sealing
dengan mencelupkan benda kerja dalam air mendidih selama 15
menit (pH 5,5-6,5).
3.3 Diagram Proses
Secara sederhana proses anodisasi dapat ditunjukan seperti diagram sebagai
berikut :

Pencucian Lemak
(Degreasing)

Pembilasan
(Rinsing)

Pengetsaan
(Etching)

Pembilasan
(Rinsing)

Brightener dip
(Pembersihan secara kimia)

Pembilasan

Proses anodisasi

Pembilasan

Pewarnaan

Sealing
BAB IV

DATA PENGAMATAN

No. Proses Gambar Keterangan

Larutan NaOH menjadi


berwarna putih dan terbentuk
1 Degreasing
gas H2 saat logam Al
dimasukkan ke dalam larutan.

Logam Al berwarna putih


sebelum dibilas, logam Al
2 Rinsing (1)
berwarna abu setelah dibilas
dengan air.

Larutan HNO3 tidak berwarna,


dan tidak terjadi perubahan
3 Desmuting
saat logam dimasukkan ke
dalam larutan.

Logam Al berwarna abu


4 Rinsing (2) sebelum dan setelah dibilas
dengan air.
Pada proses anodisasi
diberikan arus sebesar 0.4 A,
5 Anodisasi pada elektroda dan logam
terbentuk gelembung-
gelembung gas.

Air bilasan tidak berwarna


6 Pembilasan setelah dan sebelum logam
dimasukkan
Larutan pewarna berwarna
biru gelap. Logam yang
7 Pewarnaan
dimasukkan kedalam pewarna
menjadi berwarna biru.

Air panas tidak berwarna dan


8 Sealing
logam berwarna biru.
Gambar Logam Al sebelum Gambar Logam Al setelah
anodisasi anodisasi
BAB IV

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

5.1 Pembahasan
Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan tipis (film) oksida pada
permukaan benda kerja dengan menggunakan metode elektrolisis. Terdapat 3
tahapan anodisasi secara umum yaitu tahap persiapan benda kerja, tahap proses
anodisasi, dan yang terakhir adalah tahap pewarnaan dan sealing. Logam yang
digunakan adalah logam Alumunium dan elektroda yang digunakan juga adalah
logam Alumunium dimana benda kerja bertindak sebagai anoda dan elektrodanya
bertindak sebagai katoda, dan larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan
asam sulfat.
Tahap awal adalah tahap persiapan benda kerja yaitu proses degreasing dan
etching. Proses degreasing adalah mencelupkan logam Al ke dalam larutan NaOH
yang bertujuan untuk menghilangkan lemak di permukaan logam Al. Saat
dicelupkan ke dalam larutan NaOH terdapat gelembung-gelembung yang
merupakan gelembung gas H2 yang menandakan terjadinya proses oksidasi logam
Al oleh NaOH sehingga lemak pada permukaan logam Al terbilas/ hilang. Setelah
dicelupkan di dalam larutan NaOH kemudian dilakukan proses rinsing, yaitu
proses pembilasan logam Al dari NaOH sebelum dilakukan proses selanjutnya.
Tahap kedua dari persiapan benda kerja adalah proses etching dimana pada proses
ini pori-pori benda kerja dibuat agar menjadi terbuka agar proses anodisasi dan
pewarnaan lebih optimal. Larutan yang digunakan pada proses etching adalah
larutan HNO3.
Tahap kedua adalah tahapan proses anodisasi, yaitu pelapisan logam Al
dengan larutan elektrolit asam sulfat yang membentuk lapisan Al2O3. Proses
anodisasi yang dilakukan praktikan menggunakan arus sebesar 8 mA. Pada
elektroda yang berperan sebagai katoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu :

2H+ + 2e H2

2H2O + 2e + O2 4OH-

Pada anoda, yaitu logam Al yang akan dilapisi terjadi reaksi sebagai berikut :
2H2O O2 + 4H+ + 4e

Al Al3+ + 3e

Reaksi pembentukan logam oksida pada logam Al adalah sebagai berikut :

2 Al3+ + 3OH- Al2O3 + 3H+

Reaksi anodisasi yang terjadi secara keseluruhan adalah :

2 Al + O2 + H2O Al2O3 + H2

Pada saat tahap ini terjadi pembentukan gelembung-gelembung gas di anoda


maupun katoda, dari reaksi di atas dapat diketahui bahwa pada anoda
menghasilkan gas O2 sedangkan pada katoda dihasilkan gas H2. Berdasarkan hasil
di atas juga dapat diketahui reaksi pelapisan secara anodisasi menhasilkan lapisan
Al2O3 pada permukaan benda kerja.
Tahap akhir adalah tahap pewarnaan dan sealing. Tahap pewarnaan
bertujuan untuk memperindah tampilan dari benda kerja, selain itu dalam hal
praktikum ini pewarnaan juga dapat memperlihatkan bagian logam yang
mengalami anodisasi karena logam yang tidak tercelup ke dalam larutan-larutan
yang mendukung dalam proses anodisasi ini tidak berubah warnanya atau dalam
kata lain logam tidak terlapisi dengan zat pewarna. Prose pewarnaan dilakukan
selama 15-30 menit dan selama proses logam harus digerakkan/ diputar-putar
menggunakan penjepit agar proses pewarnaannya menjadi lebih optimal. Setelah
proses pewarnaan dilakukan sealing yaitu proses pencucian logam dengan
menggunakan air panas yang bertujuan untuk menutup pori-pori benda kerja
sehingga warna dan lapisan tipis yang terbentuk tidak akan memudar dan lebih
melekat.
Hasil pada proses pewarnaan yang terlihat tidak sebaik hasil pewarnaan
pada kelompok lain, dikarenakan kualitas HNO3 yang digunakan sudah menurun
sehingga warna yang dihasilkan tidak sepekat warna pada benda logam yang
menggunakan larutan HNO3 yang kualitasnya masih baik.
5.2 Kesimpulan
 Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan tipis (film) oksida pada
permukaan benda kerja dengan menggunakan metode elektrolisis.
 Tahapan anodisasi secara umum adalah tahapan persiapan benda kerja
meliputi degreasing dan etching, tahapan proses anodisasi, dan tahapan
pewarnaan dan sealing.
 Pada anoda dihasilkan gas O2 sedangkan di katoda dihasilkan gas H2.
 Berdasarkan percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa proses
anodisasi berlangsung secara baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ngatin, Agustinus. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Teknik Pencegahan Korosi : Anodisasi
Alumunium. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai