Anda di halaman 1dari 5

PERAN TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN TERAMPIL

DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL

NAMA : RIZKY PUTRA ALFIANTO


NO PESERTA : 30218126010939
JURUSAN : TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN TERAMPIL
NAMA KELOMPOK : BERJIWA SENI
Pembangunan Infrastruktur merupakan suatu upaya terencana yang dilakukan oleh
suatu negara sebagai proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik. Pembangunan ini
sendiri menjadi indikator perubahan bagi sebuah negara. Seperti yang kita ketahui bahwa
tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah mencapai masyarakat yang adil,
makmur dan sejahtera. Proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat,
ekonomi, sosial, budaya hingga politik. Dampak dari sebuah pembangunan biasanya akan
menimbulkan perubahan dan juga memiliki dampak positif maupun negatif bagi kehidupan
masyarakat. Dampak positif dapat terlihat saat kebutuhan manusia menjadi tercukupi karena
pembangunan infrastruktur tersebut. Selain itu dampak negatifnya pun dapat dilihat dari
mulai menurunnya kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh adanya pembangunan
infrsastruktur yang tidak berkelanjutan serta tidak ramah lingkungan. Meskipun demikian
pembangunan infrastruktur harus tetap dilakukan guna kemajuan suatu negara tetapi
pembangunan yang dilakukan di suatu daerah juga harus berwawasan lingkungan agar terjadi
keseimbangan dan keserasian di muka bumi.

Pembangunan Infrastruktur itu sendiri memberikan dampak penting terhadap


kerusakan lingkungan termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Namun bila
pembangunan tersebut memperhatikan aspek-aspek lingkungan, maka dapat
menyelamatkan lingkungan dan mengurangi dampak fatalitas bencana. Hal tersebut
dipandang perlu untuk meningkatkan efisiensi dari sub sektor jalan yang berkaitan dengan
sistem transportasi dan penggunaan jalan guna memudahkan dan meningkatkan
pengangkutan pada ruas jalan yang ada.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang baik dari


sudut pandang ekologi atau lingkungan, dengan kata lain adanya keharmonisan dengan alam.
Untuk dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang berwawasan
lingkungan, maka dalam setiap tahapan pembangunan harus memperhitungkan dampaknya
terhadap lingkungan. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan sendirinya akan
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.
Dalam kebijakan Pembangunan Infrastruktur Jalan Dan Jembatan yang berwawasan
lingkungan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 69/PRT/M/1995
tentang Pedoman Teknis AMDAL, yang pada prinsipnya mengatur semua aspek lingkungan
pada seluruh siklus pembangunan, termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Pembangunan Infrastruktur Jaringan Jalan Dan Jembatan Nasional sebagai urat nadi
perekonomian diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas di pulau/antar kota, maupun
meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung
kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi
dengan tetap menjaga lingkungan. Pembangunan Infrastruktur ini juga memiliki intensitas
pergerakan logistic tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi
utama nasional dan memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam
menyelenggarakan jalan yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan
yang memadai.

Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan berkelanjutan bukanlah hal yang baru
di Indonesia, karena telah dikenal sebagai kebijakan Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
Pembangunan Infrastruktur berkelanjutan ini berfokus pada keberlangsungan pembangunan
untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat secara terus menerus, berjangka panjang dan juga
sebagai daya saing nasional.

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat dalam hal ini, Direktorat
Jenderal Bina Marga mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan
prasarana transportasi darat yang berwawasan lingkungan sehingga tercipta infrastruktur
jalan dan jembatan yang berkelanjutan. Melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Pemerintah
Indonesia bermaksud meningkatkan jalan dan jembatan di daerah-daerah yang penting dan
strategis. Pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan tersebut di atas, merupakan salah
satu upaya Direktorat Jenderal Bina Marga dan Pemerintah Daerah dalam menunjang daya
saing nasional.

Dalam hal ini pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan memiliki pengaruh yang
bermakna terhadap manfaat secara ekonomi. Oleh karena itu dapat dilihat pada perubahan-
perubahan yang terjadi pada manfaat ekonomi secara langsung dipengaruhi oleh perubahan
pada infrastruktur jalan dan jembatan. Kedua komponen tersebut berjalan seiringan dimana
saat terjadi peningkatan pembangunan pada infrastruktur jalan dan jembatan maka akan
terjadi peningkatan pula pada manfaat ekonomi begitupun sebaliknya. Hubungan dua
komponen tersebut saling terkait satu sama lain dan saling mempengaruhi.

Maka saat pembangunan jalan sudah terselesaikan biasanya akan bermunculan


pedagang-pedagang yang menghiasi sepanjang bibir jalan. Ini merupakan fenomena yang
dapat kita jumpai di hampir sepanjang jalan pembangunan, dimana banyak masyarakat yang
memanfaatkan bagian pinggir jalan untuk mengais rezeki dengan cara berjualan. Perilaku
para pedagang kecil tersebut merupakan perilaku ekonomi rakyat yang terjadi akibat adanya
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Dimana mereka melihat adanya peluang
untuk mendapatkan uang jika berjualan di sepanjang jalan raya karena biasanya jalan raya
banyak dilalui oleh orang-orang yang berlalu lalang. Para pejalan kaki pun mengaku merasa
diuntungkan oleh keberadaan pedagang kecil tersebut karena harga yang ditawarkan
biasanya akan lebih murah dibandingkan dengan harga toko yang mahal. Dengan demikian
sasaran strategis Direktorat Jendral Bina Marga sudah jelas yaitu meningkatnya dukungan
konektivitas bagi penguatan daya saing nasional serta meningkatnya kemantapan Jalan
Nasional itu sendiri.

World Economic Forum (WEF) melansir sebuah laporan tentang tingkat daya saing
negara-negara di dunia untuk tahun 2017-2018, sebanyak 137 negara yang terdapat didalam
nya. Dalam hal ini Indonesia menempati peringkat ke-36, mengalami kenaikan 5 peringkat
pada tahun sebelumnya yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-41. Dengan adanya
peningkatan indeks daya saing global ini, daya saing infrastruktur Indonesia juga mengalami
peningkatan peringkat menjadi yang sebelumnya menempati peringkat ke-60 menjadi
peringkat ke-52.

Tidak hanya itu, hasil Survei Gallup World Poll (GWP) menempatkan Indonesia sebagai
negara yang pemerintahnya paling dipercaya oleh masyarakat, yakni sebesar 80 persen.
Pencapaian ini meningkat 28 persen dibandingkan angka tingkat kepercayaan 10 tahun yang
lalu pada tahun 2007 yang hanya mencapai 52 persen. Hasil ini membuktikan bahwa
pemerintah Indonesia dapat diandalkan, cepat tanggap, adil serta mampu melindungi
masyarakat dari resiko sekaligus memberikan pelayan publik secara efektif
Dengan meningkatnya peringkat daya saing dan tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah ini membuktikan bahwa Indonesia dapat bersaing dalam pembangunan
infrastruktur dan tentunya tidak akan dipandang sebelah mata oleh negara lain. Hasil survei
diatas tentu akan menjadi pendorong efektivitas pemerintah khususnya Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat dalam hal ini Direktorat Jendral Bina Marga untuk
terus melakukan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang berkualitas dan
bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam hal ini Insan PUPR sebagai generasi muda yang cerdas, produktif dan inovatif
harus memiliki inovasi-inovasi yang berbeda agar pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan memiliki kualitas yang menjanjikan, bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
dapat menjadi daya saing Nasional. Insan PUPR juga dituntut untuk bekerja keras, bergerak
cepat, bertindak tepat, dan berjiwa seni dalam melakukan pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan. Untuk mencapai pembangunan yang berkualitas dan bermanfaat tentunya
harus memperhatikan beberapa aspek penting ini secara bersamaan, yaitu : ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Ketiga aspek ini mempunyai peranan dan dukungan masing-masing untuk
Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan, Pro Green, serta sebagai Daya Saing Nasional.

Dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang selalu


mengedepankan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan disetiap pembangunan, kita berharap
kedepannya tidak ada lagi masalah maupun kendala transportasi yang dapat menyebabkan
konflik dikalangan masyarakat dengan alasan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
tidak mendukung. Kita juga sangat berharap dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan di setiap daerah perkotaan, pedesaan, dan perbatasan dapat membantu
perekonomian masyarakat sekitar. Dengan begitu, nantinya hasil kerja Pemerintah dapat
bermanfaat dan dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia, serta tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap Pemerintah dapat terus meningkat disetiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai