Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi. Dalam proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar

pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara

efektif. Demikian juga dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif dan efisien maka diperlukan media pembelajaran yang

memudahkan siswa belajar. Apalagi pada pembelajaran matematika yang

memiliki tingkat kesulitan dan keabstrakan konsep yang lebih tinggi dibanding

dengan mata pelajaran yang lain.

Selama ini sistem pengajaran khususnya di negara Indonesia masih dilakukan

secara manual dengan menggunakan media yang konvensional seperti kertas

(buku) dan papan tulis. Media tersebut dirasa kurang menarik karena orang mulai

bosan dengan sistem pembelajaran yang dirasa sangat monoton dan kurang

interaktif. Sudah seharusnya sistem pembelajaran mengalami pembaharuan

dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sehinga bisa

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Sejalan dengan hal tersebut, Azhar Arsyad (2003: 15) menyatakan bahwa

dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu

metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang digunakan.

1
Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi

iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru.

Bahkan di era globalisasi dan era teknologi informasi ini kehadiran ilmu

dan teknologi dengan segala fasilitasnya tidak dapat dibendung, bahkan perlu

dimanfaatkan seoptimal mungkin termasuk dalam pembelajaran. Para guru

dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan

tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi modern, seperti OHP, komputer, dll.

Pentingnya kemampuan guru dalam penggunaan media yang berteknologi

modern tersebut di atas terbukti dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru SD/MI sebagai tindak lanjut dari UU Guru dan Dosen

pasal 32 yang mensyaratkan bahwa guru harus memiliki kompetensi di antaranya:

1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (Butir kelima pada kompetensi pedagogik).

2. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk komunikasi dan

pengembangan diri (Butir ke-24 pada kompetensi profesional).

Namun kenyataannya masalah penggunaan media pembelajaran ini masih

sering diabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain:

terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang

tepat, tidak tersedia biaya. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru

telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal media

pembelajaran, karena sesungguhnya banyak sekali jenis media yang bisa dipilih,

2
dikembangkan, dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, biaya maupun tujuan

yang akan dicapai.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah

yang relevan dengan penulisan ini adalah:

1. Siswa merasa bosan dengan media ajar yang konvensional.

2. Hasil belajar siswa untuk pelajaran Matematika materi bangun ruang masih

rendah.

3. Kemampuan guru yang belum terampil dalam menggunakan media


pembelajaran.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup masalah di atas maka

rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan Media Pembelajaran Microsoft Office Power Point Pada

Materi Bangun Ruang dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar

siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional?

2. Bagaimana hubungan antara keaktifan dengan peningkatan hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Microsoft Office Power

Point Pada Materi Bangun Ruang?

3
1.4 Batasan Masalah

Penulisan ini dibatasi masalah pada peningkatan hasil belajar siswa

mengenai pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Media Pembelajaran

Microsoft Office Power Point Pada Materi Bangun Ruang.

1.5 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar

dengan menggunakan Media Pembelajaran Microsoft Office Power Point Pada

Materi Bangun Ruang dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang

diajar dengan model pembelajaran konvensional.

2. untuk mengetahui hubungan antara keaktifan dengan peningkatan hasil


belajar siswa yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Microsoft Office Power
Point Pada Materi Bangun Ruang?

1.6 Manfaat Penulisan

Hasil penulisan diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat

memilih media dan model pembelajaran alternative yang tepat dalam kegiatan

belajar mengajar sesuai dengan pokok bahasan Matematika.

2. Bagi penulis sebagai calon pendidik, dapat menjadi bahan acuan dan bekal

untuk terjun kedunia pendidikan.

3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar dengan adanya model dan media

yang menarik.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 726), kata media adalah 1) alat

(sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster; 2) yang

terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb). Sedangkan Azhar Arsyad

(1997: 3) mengungkapkan bahwa kata media berasal dari bahasa latin medius

yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 17) pembelajaran berasal dari kata

ajar. Ajar artinya petunjuk yang diberikan kepada orang lain supaya diketahui,

pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar.

Sehingga pengertian media pendidikan/pembelajaran seperti yang di

jelaskan Oemar Hamalik (1986: 23) media pendidikan yaitu metode dan teknik

yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi

antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Di jelaskan lebih spesifik dalam Azhar Arsyad (1997: 3), Secara khusus

pengertian media dalam proses belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai

alat tulis grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.

5
Dari beberapa teori yang telah di paparkan di atas, dapat disimpulan

bahwa media pembelajaran adalah alat bantu atau benda yang digunakan untuk

menunjang proses pembelajaran itu sendiri,

dengan maksud untuk menyampaikan materi ajar dari sumber (guru maupun

sumber lain) kepada penerima pesan (siswa).

2.1.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu dalam proses

belajar/mengajar untuk memberikan pengalaman visual kepada siswa sehingga

dapat meningkatkan motivasi belajar dan mempertinggi daya serap siswa,

sedangkan pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mempengaruhi penggunaan

alat bantu audio visual, sehingga fungsi dari media pembelajaran sebagai peraga

bergeser menjadi penyalur pesan/informasi belajar (Yusufhadi Miarso:1984: 50).

Menurut Encyclopedia of Educational Research, sebagaimana dikutip

dalam Oemar Hamalik (1986: 27) memaparkan beberapa nilai atau manfaat dari

media pendidikan/media pebelajaran sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir dan oleh karena itu

mengurangi “verbalisme”.

2) Memperbesar perhatian para siswa.

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan oleh

karena itu membuat pelajaran lebih menetap.

4) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa.

6
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, hal ini terutama terdapat

di dalam gambar hidup.

6) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian mambantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

7) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta

keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Media pembelajaran dapat menambah kualitas proses belajar siswa yang

diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada beberapa alasan

menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 2-3) mengapa media

pembelajaran dapat mempertinggi hasil belajar, antara lain:

1) Berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara

lain:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran

lebih baik.

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap

jam pelajaran.

7
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

2) Berkenaan dengan taraf berpikir siswa

Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir

tersebut sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat

dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Sesuai dengan

fungsi dan manfaat media pembelajaran yang telah diuraikan diatas, penggunaan

media pembelajaran pada proses pembelajaran selain memberikan pengalaman

yang nyata dan membantu dalam penyampaian pesan/informasi (materi pelajaran),

media pembelajaran juga akan sangat membantu meningkatkan motivasi belajar

serta meningkatkan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

2.1.3 Kriteria Pemilihan Media

Penggunaan media pada proses pembelajaran akan sangat membantu

dalam beberap hal seperti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Akan tetapi

dalam pemilihan media yang akan digunakan tidak bisa asal memakai media,

perlu memperhatikan beberapa kriteria dalam pemilihan media sehingga sesuai

dengan tujuan belajar yang ingin dicapai.

Seperti yang dijelaskan Dick & Carey dalam Arief Sadiman dkk (2005 :

83-84) bahwa, pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan perilaku

belajarnya, setidaknya ada empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam

pemilihannya, yaitu:

8
1) Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak

terdapat pada sumber-sumber yang ada maka harus membeli atau membuat

sendiri.

2) Apakah untuk membeli atau memproduksi media tersebut tersedia dana atau

tidak, tenaga dan fasilitasnya.

3) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang

bersangkutan untuk waktu yang lama.

4) Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.

Untuk mendapatkan media pembelajan yang baik, menurut John D.

Latuheru (1992: 31) terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain:

1) Analisis karakteristik siswa, yaitu proses mengidentifikasi/mengenal identitas

para siswa secara khusus.

2) Menentukan tujuan yang ingin dicapai, dilihat dari kawasan belajar (domain of

learning) siswa antara lain:

a) Belajar kognitif, termasuk penyesuaian intelektual dari informasi dan

pengetahuan.

b) Belajar efektif, termasuk sikap, perasaan dan emosi.

c) Belajar psikomotorik, termasuk kecakapan motorik yang dimulai dari

kegiatan meniru gerakan-gerakan yang sederhana sampai pada kemampuan

fisik yang membutuhkan koordinasi susunan syaraf otot yang kompleks.

3) Memilih, merubah/memperbaiki dan merencanakan materi pembelajaran.

4) Pemanfaatan bahan, yang didasarkan pada prosedur-prosedur seperti: persiapan

lingkungan belajar, persiapan pendengar (siswa) dan penyajian bahan pelajaran.

9
5) Tanggapan (responsi) yang diharapkan dari siswa, dengan cara membangun

peranserta (partisipasi) para siswa deangan membuka kesempatan untuk

memberikan tanggapan.

6) Evaluasi, termasuk di dalamnya evaluasi proses pembelajaran, evaluasi

pencapaian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan dan evaluasi media

dan metode yang digunakan.

Kriteria dalam pemilihan media yang paling diutamakan adalah media

harus sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

Contoh: bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata

tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi

yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat

digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),

maka media film dan video bisa digunakan.

2.2 Media Pembelajaran Berbantuan Komputer

Beberapa bentuk penggunaan komputer yang dapat digunakan dalam

media pembelajaran seperti dikutip dari meliputi:

1) Penggunaan Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang

sifatnya teoretis. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia

projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini

adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image,

grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi

sesuai dengan modalitas belajar siswa.

10
2) CD Multimedia Interaktif

CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup

efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer.

3) Video Pembelajaran

Video yang digunakan dalam pembelajaran bersifat interaktif-tutorial

membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa

juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan

dalam video.

4) Internet

Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan

informasi global. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dapat

mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri.

2.3 Program Aplikasi Microsoft Office PowerPoint

2.3.1 Pengertian Microsoft Office PowerPoint

Microsoft Office PowerPoint adalah salah satu program aplikasi microsoft

office yang berguna membuat presentasi, mengajar dan untuk membuat animasi

sederhana dalam bentuk slide. Powerpoint ini menggantikan cara presentasi kuno

yang menggunakan transparasi proyektor atau biasa disebut OHP (over Head

proyector). Microsoft powerpoint ini memudahkan untuk presentasi karena

didukung fitur-fitur yang menarik dan sangat canggih. Dengan menggunakan

Microsoft office power point dapat dibuat tampilan presentasi dalam bentuk slide-

slide selain itu juga dapat ditambahkan audio, video dan gambar animasi sehingga

11
presentasi menjadi lebih menarik dan lebih hidup supaya audien lebih antusias

untuk memperhatikan presentator.

Microsoft Office PowerPoint banyak digunakan oleh kalangan perkantoran

dan pebisnis, para pendidik, siswa dan trainer karena memiliki beberapa

keuntungan seperti pengoperasionalan yang mudah, sederhananya tampilan ikon-

ikon dan tidak harus mempelajari bahasa program komputer. Meskipun program

aplikasi ini sebenarnya merupakan program untuk membuat presentasi namun

fasilitas yang ada dapat dipergunakan untuk membuat media pembelajaran. Media

pembelajaran yang dihasilkan akan cukup menarik karena memiliki beberapa

fasilitas seperti:

a. Memasukkan teks, gambar, suara dan video

Fasilitas yang penting dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk

menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan

berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis,

membaca atau pembelajaran yang lain. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas

tampilan gambar, suara dan video untuk memperjelas materi yang disampaikan.

b. Membuat tampilan menarik

Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik.

Fasilitas yang pertama adalah background. Background akan memperindah

tampilan program. Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik

adalah fasilitas animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan

muncul ke layar dengan cara tampil yang bervariasi.

12
c. Membuat hyperlink

Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan

memberikan umpan balik secara langsung. Hubungan dengan program lain akan

memperkaya fasilitas yang mendukung seperti halnya dalam proses pembelajaran

dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan

pembelajaran yang lebih luas, pribadi dan otentik Fasilitas ini sangat penting dan

sangat mendukung, dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain

atau ke jaringan internet.

2.3.2 Penggunaan Power Point sebagai Media Pembelajaran

Media pembelajaran memainkan peran yang cukup penting untuk

mewujudkan kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Agar kegiatan

belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Microsoft Office PowerPoint merupakan

salah satu perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk

multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Berikut ini adalah langkah-langkah

untuk membuat bahan presentasi dari powerpoint:

a. Buka Microsoft PowerPoint, kemudian pilih menu design, lalu pilih

theme yang dibutuhkan. Colors, Fonts dan effects-nya dapat diubah

sesuai kebutuhan.

b. Setelah memilih theme, klik click to add title dengan judul presentasi dan

click to add subtitle dengan deskripsinya.

c. Untuk menambah slide dapat dilakukan dengan mengklik di menu home

kemudian klik new slide lalu pilih layout yang dibutuhkan.

13
d. Jika ingin menghapus salah satu slide klik slide yang akan di hapus

kemudian klik Del pada keyboard.

e. Untuk menambahkan animasi pada pergantian slide dapat dilakukan di

menu animation.

f. Klik slide yang akan diberi animasi, kemudian pilih model animasi yang

dibutuhkan. Jika seluruh slide akan dibuat menggunakan animasi yang

sama, klik apply to All.

g. Untuk menambahkan efek animasi pada teks atau gambar dalam

presentasi, klik costume animation klik teks yang akan di beri animasi,

lalu pilih add effect.

h. Klik Slide Show untuk melihat hasil keseluruhan (full screen).

Sebelum mulai membuat media pembelajaran Microsoft office Powerpoint

ada beberapa hal yang perlu di perhatikan. Dr. Erhans Anggawirya (2011: 10)

menjabarkan beberapa langkah awal mendesain presentasi, yaitu:

a. Apa inti masalahnya?

Menentukan inti permasalahan terpenting yang akan disampaikan melalui

presentasi.

b. Siapa audiennya?

Audien adalah orang yang menjadi target sasaran presentasi. Mengetahui dan

memahami audien dengan baik sangat diperlukan sebelum mendesain presentasi.

c. Apa tujuannya?

Secara umum, tujuan presentasi adalah untuk menginformasikan, meyakinkan,

membujuk, menginspirasi, atau menghibur audien. Setiap tujuan membutuhkan

14
desain presentasi yang berbeda. Presentasi yang bertujuan untuk menghibur,

desainnya berbeda dengan presentasi yang bertujuan untuk meyakinkan.

d. Pembuatan outline

Setelah mengetahui inti masalah, audien, dan tujuan presentasi, langkah selajutnya

adalah membuat outline presentasi. Outline merupakan kerangka utama dari

materi presentasi yang akan disampaikan. Dalam outline dicantumkan teks,

ilustrasi pendukung, dan perkiraan sound.

2.3.3 Fungsi Media Power Point

Selain memiliki pengertian, power point juga memiliki fungsi, diantara

fungsi-fungsi media power point yaitu sebagai berikut:

1. Membuat presentasi dalam bentuk slide-slide

2. Menambahkan audio, video, gambar dan animasi dalam presentasi

sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup.

3. Mempermudah dalam mengatur dan mencetak slide

4. Membuat presentasi dalam bentuk softcopy sehingga dapat diakses melalui

perangkat komputer.

Berdasarkan apa yang telah dikatakan di atas, bahwasannya dengan adanya

fungsi-fungsi dari power point yang telah disebutkan setidaknya dapat

mempermudah para guru dalam menyampaikan materinya, sehingga para guru

tidak perlu bersusah payah ketika ingin menyampaikan materi dalam proses

pembelajaran.

15
2.3.4 Manfaat Media Power Point

1) Manfaat yang diperoleh Pendidik dan Peserta Didik dari

Penggunaan Powerpoint sebagai Media Pembelajaran

Pemanfaatan powerpoint sebagai media pembelajaran merupakan salah

satu cara untuk memudahkan seorang pendidik dalam penyampaian materi

pelajaran. Dengan menggunakan powerpoint, peserta didik juga lebih tertarik

untuk memperhatikan penjelasan dari pendidik karena tampilan powerpoint lebih

menarik.

Manfaat penggunaan powerpoint untuk pendidik antara lain:

a. Siswa akan lebih memperhatikan selama proses pembelajaran karena

model pembelajaran yang menarik.

b. Siswa akan lebih mudah mengingat materi yang diberikan guru,

karena materi yang disampaikan dilengkapi dengan gambar ataupun

video yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.

c. Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena sudah diatur

menggunakan slide-slide, guru tidak harus menulis materi di papan

tulis yang menghabiskan banyak waktu.

d. Selama proses pembelajaran tidak akan membosankan karena

penyampaiannya lebih interaktif dan menarik.

Manfaat penggunaan powerpoint untuk peserta didik:

a. Lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik.

b. tidak mudah merasa bosan karena tampilan powerpoint lebih menarik.

16
2) Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Powerpoint sebagai Media

Pembelajaran

Penggunaan powerpoint sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan

dan kelemahan, antara lain:

a. Kelebihan

 Penyajian materi lebih menarik, karena dapat dilengkapi dengan

gambar ataupun video yang berkaitan dengan materi yang

disajikan.

 Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

 Pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.

 Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara

berulang-ulang.

 Dapat disimpan dalam bentuk soft file, sehingga dapat dibawa

kemana-mana.

b. Kelemahan

 Pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk mengoperasikan

program ini, agar jalannya presentasi tidak banyak hambatan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

kemajuan IPTEK, dapat memudahkan proses pembelajaran di dunia

pendidikan. Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang

berguna membuat presentasi, mengajar dan untuk membuat animasi sederhana

dalam bentuk slide. Peserta didik akan mudah menangkap materi yang

disampaikan oleh pendidik. Jika pembelajaran menggunakan sebuah media

pembelajaran, seperti power point. Media pembelajaran memainkan peran yang

cukup penting untuk mewujudkan kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan

efisien. Pemanfaatan powerpoint sebagai media pembelajaran merupakan salah

satu cara untuk memudahkan seorang pendidik dalam penyampaian materi

pelajaran. Namun tentunya, penggunaan powerpoint sebagai media pembelajaran

juga memiliki kelebihan dan kelemahan karena tak ada sesuatu yang sempurna.

3.2 Saran

Dalam penulisan d a n p e n yu s u n a n m a k a l a h i n i , tidak menutup

kemungkinan jauh sekali dari kesempurnaan, baik dari metodologi, bahasan, dan

penguasaan materi. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan saran dan

kritik, baik secara teguran langsung maupun tertulis kepada kami, agar

dapat dijadikan sebagai introspeksi dan perbaikan dalam mengerjakan tugas dan

kelompok selanjutnnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. 2008. Media Pembelajaran. Tersedia di:


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-
mediapembelajaran/(diakses tanggal 19 April 2013)

Akhmad Sudrajat. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Tersedia di:


http://akhmadsudrajat.wordpress.com (diakses 19 April 2013)

Arief Sadiman. dkk. 2005. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Erhans Anggawirya. 2011. Microsoft Powerpoint 2010. Jakarta: PT. Ercontara


Rajawali.
Enik Normasari. 2008. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantu Komputer
Mata Pelajaran Ekonomi di Sma. (Tesis)

Gay, L. R. 1981. Educational Research. Eota: Charles E. Merrill Publishing Co.

John D. Latuheru. 1988. Media Pembelajaran: Dalam Proses Belajar Mengajar


Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

19

Anda mungkin juga menyukai