Bab Iii1
Bab Iii1
TINJAUAN KASUS
A. ANTENATAL CARE
No.Register : 445 / PTS.BP / TU.1/223 / 2016
Tanggal Kunjungan : 26 Januari 2016, Jam 09.40 wita
Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2016, Jam 09.5 0 wita
Nama Pengkaji : MASRIANTI
1. Data Subjektif
a. Identitas Istri/Suami
Nama : Ny “ N ” / Tn “ M ”
Umur : 35 Tahun / 35Tahun
Nikah /Lamanya : 1 kali / ± 8 Tahun
Suku : Mandar / Mandar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / S1
Pekerjaan : PNS / PNS
Alamat : Taduang / Taduang
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Ibu mengatakan Haid Pertama Haid Terakhir Tanggal 20-04 - 2015
2) Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga dan tidak pernah keguguran.
3) Ibu mengatakan sebelumnya haid teratur siklus 28-30 hari haid selama 7 hari dan
tidak ada rasa nyeri.
4) janin bergerak kuat pada sebelah kanan perut ibu
5) umur kehamilan ± 10 bulan
3. Analisa (A)
Diagnosa: GIII PII A0, Gestasi 30 Minggu 2 Hari, Puka, Persentase Kepala, BDP,Intra
Uteri, Tunggal, Hidup, Keadaan Ibu dan Janin Baik.
4. Penatalaksanaan (P)
Tanggal, 26 Februari 2016, Pukul 09.40 Wita
1. Menyampaikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya saat ini
Rasional : tenangkan pasien dengan penjelasan tentang kondisi kesehatan dan
hasil tindakan yang telah di lakukan. Berikan beberapa informasi baru tentang
langkah perawatan dan pemantauan lanjutan
( sarwono, prawirohardjo, hal 39 tahun 2012 )
2. Berikan HE pada ibu tentang
a. Gizi ibu hamil
Rasional : mempertahankan status nutrisi pada ibu hamil sangat penting untuk
mencapai berat badan ideal, mengontrol gangguan makan, mengembangkan
kebiasaan diet nutrisi yang seimbang merupakan persiapan bagi pertumbuhan
bayi sehat dan pencegahan berat badan lahir rendah.
( varney midwifery, vol 1 hal 81 tahun 2006 )
b. Istirahat yang kucup
Rasional : volume detak jantung meningkat selama kehamilan, aktifitas sehari-
hari sangat mempengaruhi kerja jantung, di anjurkan wanita hamil untuk
beristirahat jika lelah.
( abdul bari, 83 tahun 2002 )
c. Personal hygiene
Rasional : kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan, perubahan
anatomic pada perut, area genetalia / lipatan paha dan payudara menyebabkan
lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh
mikroorganisme.( sarwono prawirohardjo hal 287 tahun 2002 )
5. Memberikan obat SF 1 x 1 tab, B1 3 x 1 tab, dan Vit C 3 x 1 tab, kepada ibu dan
menjelaskan aturan minumnya
Rasional : SF memenuhi kebutuhan untuk sintesis hemoglobin selama
kehamilan, baik pada ibu maupun pada janin, sedangkan Vit C 250 mlgr per hari
meningkatkan absorpsi dan suplemen zat besi dan dapat menjadi profilaksis
hemoragia postpartum. ( hellen, 2007 )
8. Menganjurkan ibu untuk datang kembali 1 bulan yang akan datang atau kapan saja
jika ada keluhan
Rasional : memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan
informasi kesehatan esensial serta mengenali secara dini sebagai penyulit atau
gangguan yang terjadi pada ibu hamil. ( sarwono, 2009 )
B. INTRANATAL CARE
Tanggal 21 Februari 2016, pukul 05.50 Wita diposkesdes bonde utara.
1. Data Subjektif (S)
Kala I
Ibu mengatakan nyeri perut tembus kebelakang di sertai pelepasan lendir dan darah
sejak pukul 02.40 Wita, sifat keluhan hilang timbul, dan usaha ibu untuk mengatasi
nyeri dengan mengelus-elus perut dan mengurut punggung.
3. Analisa (A)
GIII PII A0, umur kehamilan 34 Minggu, PUKA, Kepala, BDP, Intra uteri, Hidup,
Tunggal, Keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase aktif.
4. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 21 Februari 2016, pukul 09.10 Wita
2. Beri penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksan berhubungan dengan keadaan dan
keadaan janin saat ini.
Rasional : tenangkan pasien dengan penjelasan tentang kondisi kesehanya dan
hasil tindakan yang telah di lakukan,berikan beberapa informasi baru tentang langkah
perawatan dan pemantauan lanjutkan.
( Sarwono,Ilmu Kebidanan Hal 39 Tahun 2010 )
3. Bantu ibu untuk dapat beradaptasi dengan nyerinya atau bantu ibu untuyk
menghadapi nyeri persalinan dengan,
a. Mengatur posisi sesuai dengan posisi yang diperbolehkan
Rasional : Di tempat tidur,perempuan yang sedang bersalin sebaiknya di izinkan
mencari posisi yang di anggapnya paling nyaman, umumnya berbaring lateral.Ia
tidak boleh di batasi anya berbaring dengan posisi supinasi karena dapat
mengakibatkkan kompresi aortakaval dan berpotensi untuk menurunkan perfusi ke
uterus. ( Obstetri william.Hal 412 Tahun 2012 )
b. Mengajarkan ibu mengatur pernafasan atau menarik afas panjang apa bila ada
HIS
Rasioanal : Nyeri sering dapat di kurangi dengan mengajari ibu hamil untuk
bernafas rileks.konsep ini telah di anggap mengurangi penggunaan
aralgesic,seadative dan obat-obatan amnestik kuat selama persalinan dan pelahiran
( Obstetri William Hal 464,Thn 2012 )
7. Selalu memberi dukungan pada ibu dengan cara menganjurkan agar salah satu dari
keluarga selalu mendampingi dan mendukung ibu selama proses persalinan dan
memberikan support yang semangat pada ibu.
Rasional : pastikan bahwa pasien tersebut di temani oleh seseorang yang
dipilihnya dan bila mumgkin tenaga kesehatannya sama selama proses persalinannya
pendampingan yang mendukung kemungkinan pasien tersebut menghadapi rasa takut
dan rasa sakit dan juga mengurangi rasa sepi dan cemas.
( sarwono, ilmu kebidanan hal 46 tahun 2010 )
Nama dan
Hari/Tanggal
Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
& Jam
Petugas
Rabu, KALA II
21/02/2016 a. Data Subjektif (S) :
pukul 09..00 a) Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang
wita semakin kuat
b) Ibu mengatakan ada dorongan kuat untuk meneran
c) Ibu merasakan ada tekanan pada anusnya dan
merasa ingin BAB
b. Data Objektif (O) :
a) Keadaan umum baik, keasadaran composmentis.
b) Kontraksi uterus/His 4x/10 menit duras i> 40 detik.
c) DJJ dalam batas normal 135x/menit.
d) perineum menonjol
e) vulva dan sfingter ani membuka
f) VT tanggal 10 Februari 2016, pukul 09.00 wita
Keadaan vulva dan vagina:Tidak ada kelainan
Portio : Lunak dan tipis
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Negatif ( - )
Prensentase :Belakang kepala
Penurungan : hodge IV
Penumbungan : tidak ada
Molase : tidak ada
Kesan panggul : nomal
Pelepasan :lendir dan darah
a. Analisa (A) :
Perlangsungan Kala II
b. Penatalaksanaan
Tanggal, 21 Februari 2016, Jam 09.00 wita
1. Mendengar dan melihat tanda dan gejala kala II
Rasional : kala II persalinan adalah
periode yang di mulai dari di latasi servick
sehingga kelahiran janin.Dorongan mengejan
muncul sangat kuat pada saat ini,sering dengan
turunya janin ke pelvis bagian bawah.
( Adelle Pilliteri Hal 89 Tahun 2002 )
c. Analisa (A) :
Perlangsungan Kala III
d. Penatalaksanaan (P) :
1. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya
satu bayi yang lahir ( hamil tunggal ) dan bukan
kehamilan ganda ( gemelli )
Rasional : Satu tangan di tempatkan di abdomen
ibu untuk merasakan, tanpa melakukan masase,
bentuk dan posisi uterus serta menentukan ada
tidaknya kemungkinan bayi dalam rahim.
( Varney dkk, 2007 )
Rabu, KALA IV
10/02/2016 a. Data Subjektif (S) :
pukul 09.35 1. Nyeri pada bagian perut
wita 2. Ibu merasa kelelahan dan ingin minum
c. Analisa (A) :
Perlangsungan Kala IV
d. Penatalaksanaan (P) :
1. Periksa ke dua sisi plasenta ( maternal – vetal )
pastikan plasenta telah di lahirkan lengkap.
Rasional : Infeksi plasenta, ketuban dan tali pusat
bertujuan untuk mendiagnosis normalitas plasenta,
perlekatan dan tali pusat ( untuk skrinning kondisi
yang tidak normal ) dan untuk memastikan apakah
plasenta dan membrane telah di lahirkan
seluruhnya. ( Varney dkk, 2007 )
2. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum. Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi
yang luas dan menimbulkan perdarahan.
Rasional : Perdarahan yang terjadi saat kontraksi
uterus baik, biasanya karena ada robekan. Semua
sumber perdarahan yang terbuka harus di klem di
ikat dan luka di tutup dengan jahitan cat-gut lapis
demi lapis sampai perdarahan berhenti.
( Sarwono, ilmu kebidanan hal 526 tahun 2010 )
d. Pemeriksaan Antropometri
1) Berat Badan : 3100 gram
2) Panjang Badan : 48 cm
3) Lingkar Kepala : 34 cm
4) Lingkar Dada : 33 cm
e. TTV :
1) Nadi : 124x/menit
2) Suhu : 36,5 °c
3) Pernafasan : 46x/menit
f. Kepala dan wajah
Ubun-ubun belum tertutup, tidak terdapat caput, sutura normal,dan tidak cepat
hematoma.
Mata : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, selera putih, konjongtiva
merah muda
Mulut : Refleks isap baik
Hidung bayi bernafas dengan baik
Telinga simetris kiri dan kanan
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
h. Dada
Payudara simetris kiri dan kanan,bunyi jantung normal.
i. Bahu,lengan dan tangan
simetris kiri dan kanan,jumlah jari lengkap,pergerakan normal,tidak terdapat
fraktur.
j. Perut
Perut bulat tali pusat nampak basah,tidak ada pendarahan tali pusat.
k. Punggung
Tidak ada kelainan seperti spira.
l. Genetalia Dan Anus
Terdapat dua tektis dalam serotum,Terdapat lubang urethra.
m. Ekstremitas Bawah
Tidak terdapat fraktur,kaki dan jumlah jari normal,kaki dapat bergerak dengan
baik.
n. Kulit
Tidak ada iritasi,Warna kulit kemerahan,Terdapat verniks caseosa.
o. Refleks
Refleks pribadi ada, seratle refleks masih mudah, rooting refleks + ,ekstruksi
refleks +, swallowing refleks +, tonick neek refleks +, refleks morrow +,
stepping dan babysky refleks +.
3. Analisa (A)
Diagnose : Neonatus Cukup Bulan /Sesuai Masa Kehamilan
4. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 21 Februari 2016, Pukul 09.35 wita
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan menggunakan
sabundan air mengalir.
Rasional : Dengan mencuci tangan pembersih akan mencegah infeksi silang dan
untuk proteksi diri maupun orang lain.
(Sarwono Prawirohardjo,Tahun 2012,edisi keempat Hal 370 )
2. Ajarkan ibu perawatan tali pusat secara steril
Rasional : perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
pertama secara ber makna mengurangi Insiden Infeksi pada neonatus.
( Imu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo Tahun 2012 Hal 370 )
3. Ajarkan pada ibu untuk tetap memrertahankan suhu tubuh bayi dan bertahu pada ibu
bagaimana suhu bayi dapat menghilang.
Rasional : Bayi kehilangan panas melalui empat cara :
Konduksi : melalui benda-benda padat yang berkontak
dengan kulit bayi.
Konveksi : Pendiginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
Evaforasi : kehilangan panas melalui penguapan air pada
kulit bayi yang basah
Radiasi : Melaui benda padat dekat bayi yang tidak
berkontak secara langsung dengan kulit bayi. Keadaan telanjang
dan basah pada bayi baru lahir menyebabkan bayi mudah
kehilangan panas melalui ke empat cara di atas.
( Ilmu kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, Thn 2012 Hal 372 )
4. Memandikan bayi dengan air hangat setiap hari
Rasional : Memandikan bayi merupakan hal yang sering di lakukan, tetapi
masih banyak hal yang salah dalam memandikan bayi. Bayi cukup diseka dengan
sabun dan air hangat untuk memastikan bayi tetap segar dan bersih.
( Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo Thn 2012 Hal 372 )
5. Mengajarkan pada ibu untuk tetap ganti popok dan pakaian bayi tiap kali basah.
Rasional : Untuk meminimalkan resiko infeksi bayi baru lahir.
( Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, Hal 418 Thn 2012 )
6. Menjelaskan pada Ibu tanda bahaya dan infeksi secara dini pada bayi
Rasional : Janin dan neonatus rentan terhadap infeksi dan berbagai penyakit.
Karena berbagai penyakit memiliki presentase dan perjalanan yang berbeda antara
bayi aterm dan bayi kurang bulan.
( Obstetri William, Vol 1 Tahun 2012 Hal 632 )
8. Anjurkan ibu untuk keposyandu terdekat untuk melakukan imunisasi pada bayinya.
Rasional : Pencegahan infeksi merupakan penetalaksanaan awal yang harus di
lakukan pada bayi baru lahir. Karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi.
( Asuhan Neonatus Hal 33 Tahun 2012 )
5. Catatan Perkembangan
Nama dan
Hari/Tanggal
Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
& Jam
Petugas
Minggu Kunjungan Neonatus Pertama (KN1)
21/02/2016 a. Data Subjektif (S) :
Pukul 15.35 1) Ibu melahirkan tanggal 21 Februari 2016, pukul
wita 09.35 wita
c. Analisa (A) :
Diagnosa :Neonatus Cukup Bulan /Sesuai
Masa Kehamilan, umur 6 jam
d. Penatalaksanaan (P) :
1. Mengobservasi tanda-tanda vital: nadi :
120x/menit, suhu :36,7°C, pernafasan : 48x/menit.
Rasional : untuk mengetahui secara dini adanya
infeksi dan untuk membantu
perkembangan kesehatan bayi
(Hanifa Wikujaksono hal :256)
f. Pemeriksaan Penunjang
HB : 10 gram %
Protein urine : -
Produksi :-
3. Analisa (A)
Diagnose : 6 jam Post partum dengan nyeri luka perineum
4. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 21 Februari 2016, pukul 10.45 wita
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan sabun dan air
mengalir
Rasional : Dengan mencuci tangan yang bersih dan menceegah infeksi silang
dan untuk proteksi divi, maupun orang lain.
( Sarwono Pravirohardjo, Tahun 2012, Hal 370 )
2. Observasi Perdarahan
Rasional : untuk mengantisipasi pendarahan pasca post partum agar
memungkinkan bidan mengambil tindikan persiapan yang paling cepat dann
efektifuntuk mencegah dan mengontrol sebanyak mungkin darah yang hilang.
( Varney Midwivery. Hal 836 Tahun 2006 )
Nama dan
Hari/Tanggal
Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
& Jam
Petugas
Kunujungan Nifas Kedua (KN2)
Minggu
1. Data Subjektif (S) :
26/02/2016
a. ASI lancar keluar
Pukul 08.30
b. Ibu mengatakan masih nyeri luka perineum
wita
c. BAB (+) : 1x/ hari
d. BAK (+) : 4-5x/hari
2. Data Objektif (O) :
a. TFU pertengahan pusat symfisis
b. Nampak asi lancar
c. Keadaan umum ibu baik
d. Tanda –tanda vital
Tekanan darah : 120/80 MmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,5 °C
Pernafasan : 20x/menit
1. Nampak masih ada jahitan luka perineum
2. Nampak adanya pengeluaran lochea sanguilenta
berwarna merah-kuning
3. Analisa (A) :
Diagnose :6 hari post partum dengan nyeri luka
perineum
4. Penatalaksanaan (P) :
1) Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu,keadaan umum ibu baik, Tanda –tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 MmHg
b. Nadi : 78x/menit
c. Suhu : 36,5°C
d. Pernafasan : 20x/menit
Rasional : dengan mengetahui keadaannya, ibu
dapat mengetahui bagaimana
perkembangan/ keadaannya dan
tidak ada rasa cemas.
c. Analisa (A) :
Diagnosa : 2 minggu post partum dengan nyeri
luka perineum
d. Penatalaksanaan (P) :
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu,keadaan umum ibu baik, Tanda –tanda vital
a. Tekanan darah : 120/70 MmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,5 °C
d. Pernafasan : 20x/menit
Rasional : dengan mengetahui keadaannya, ibu
dapat mengetahui bagaimana
perkembangan/ keadaannya dan
tidak ada rasa cemas.
2. Mengobservasi TFU, TFU pertengahan pusat-
sympisis
Rasional : dengan mengukur TFU dan
membantu proses pemulihan
uterus dengan baik, sehingga
TFU yang tidak sesuai
menandakan kemungkinan
adanya kelainan masa
3. Memastikan ibu mendapat istirahat yang
cukup, Ibu tidur siang 1 jam, tidur malam 5-6
jam
Rasional : istirahat yang cukup dapat
merilekskan seluruh organ tubuh.
Melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi
beban kerja jantung
4. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan
yang bergizi, Ibu bersedia melakukannya
Rasional : berguna untuk meningkatkan
asupan nutrisi yang baik serta dapat
meningkatkan produksi ASI
c. Analisa (A) :
Diagnose : 42 minggu post partum
d. Penatalaksanaan (P) :
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu,keadaan umum ibu baik, Tanda –tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 MmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,5 °C
d. Pernafasan : 20x/menit
Rasional : dengan mengetahui keadaannya, ibu
dapat mengetahui bagaimana
perkembangan/ keadaannya dan
tidak ada rasa cemas.
2. Menganjurkan ibu untuk ber-KB, Ibu bersedia
untuk ber-KB suntik
Rasional : agar dapat mengatur jarak kehamilan
E. KELUARGA BERENCANA
Tanggal 02 April 2016, pukul 09.15 wita
1. Data Subjektif (S)
a. Riwayat perkawinan
Ibu kawin 1 kali dengan suami sekarang sudah + 6 tahun
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
Tinggal di rumah dengan suami dan anaknya
b. Riwayat Haid
Manarche : 15 tahun
Siklus haid : 28-30 hari
Lamanya haid : 5-7 hari
Dismenorhoe :-
c. Riwayat kehamilan
Jumlah anak lahir hidup tiga orang
Ada anak yang meninggal
Tidak ada komplikasi
Keadaan nifas terakhir baik
d. Riwayat KB
Pernah menjadi akseptor KB pil
Ingin ber KB jenis suntikan 3 bulan
Baru pertama kali menggunakan KB suntikan 3 bulan
Ibu ingin berKB atas persetujuan suami
e. Riwayat kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit asma, jantung, hipertensi dll
Tidak ada riwayat alergi makanan
Tidak ada ketergantungan obat,alcohol dan tidak merokok
Tidak pernah menderita penyakit serius.
2. Data Objektif (O)
a. Keadaan umum pasien : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda –tanda vital
1) Tekanan darah : 110/70 MmHg
2) Nadi : 80x/menit
3) Suhu : 36,5 °C
4) Pernafasan : 20x/menit
d. Pemeriksaan fisik :
e. Kontrasepsi yang dipilih
a. Wajah
Tidak ada cloasma gravidarum
Tidak ada oedema pada mata
Tidak ada oedema pada kelopak mata
Konjungtiva merah muda
Sclera warna putih
b. Mulut dan gigi
Bibir nampak lembab
Tidak ada stomatitis
Tidak ada caries
Tidak ada gigi yang tanggal
c. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Tidak ada pembesaran vena jugularis
d. Payudara
Tampak simetris kiri dan kanan
Tidak ada benjolan atau tumor
Tidak ada nyeri tekan
e. Posisi tulang belakang agak lardose, tidak ada nyeri pinggang
f. Abdomen
Tidak ada pembesaran abdomen
Tidak ada bekas operasi
g. Genitalia
Klien tidak mengalami keputihan
Tidak ada haemoroid
h. Ekstremitas atas dan bawah
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada oedema
i. Pemeriksaan laboratorium
HB : 11 gr %
Dolongan darah :O
Pap smear :
j. kontrasepsi yang dipilih adalah KB suntikan 3 bulan (Depo Progesteron) IM
3. Analisa (A)
Diagnosa : Akseptor KB baru suntikan 3 bulan (Depo Progesteron )
4. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 04 April 2016, jam 09.15 wita
1. Menciptakan hubungan baik antara bidan dan klien, terjalin hubungan yang baik
antara bidan dan klien
Rasional : agar ibu merasa nyaman dan terbuka mengungkapkan masalahnya
( sarwono, prawirohardjo, tahun 2012 edisi ke empat hal 40 )
4. memberikan informed consent kepada ibu dan suami, ibu dan suami setuju dengan
informed consent yang diberikan.
Rasional : sebagai suatu bukti persetujuan tindakan yang akan dilakukan untuk
menghindari hal-hal yang bisa saja terjadi kelak.)
6. menganjurkan ibu untuk follow up tepat pada waktunya, ibu mengerti dan mau
berjanji mau datang tepat waktu.
Rasional :agar tidak terjadi kehamilan.
( sarwono, ilmu kebidanan hal 46 tahun 2008 )