Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan individu sebagai pangkal
kebahagiaan hidup. Ideologi liberalis diperkenalkan di Indonesia oleh orang-orang Belanda
yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Dan Paham liberal ini dikembangkan oleh
organisasi-organisasi politik di Indonesia seperti Indische Partij.
Bidang politik : politik bersifat tertutup hanya ada satu partal yang berkuasa yaltu
partai
komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekoriomi etatisme.
Bidang sosial budaya : tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya mengenal satu
kelas
sosial.
3.Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki
sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak
swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam
Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya
kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah
adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak
sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu
hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar
lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi
yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau
kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari
semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya. Negara yang menganut paham kapitalisme
adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melakukan apa saja
asalkan tidak melanggar tertib hukum.
Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga melahirkan
sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan negara).
4.Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat
kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti
seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman
Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman
5.Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan,
dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap
kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior
dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
6.Pancasila
Pancasila sebagal dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat secara hukum, sehingga semua
peraturan hukum/ketatanegaraan yang bertentangan dengan Pancasila harus dicabut.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan bersifat imperatif (mengikat) bagi penyelenggara negara, lembaga kenegaraan,
lembagakemasyarakatan, warga negara Indonesia di manapun berada, dan penduduk di seluruh
wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai
ideologi negara tercantum dalam Tap MPR No. XVIII/MPRJ1 998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR RI No. II/MPRI1 978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Ketetapan tersebut menyatakan bahwa Pancasila seperti yang terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 adalahdasar negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
7.Demokrasi
Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat,
dan untuk rakyat. Dan kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos” yang
artinya rakyat dan kata “kratos” yang artinya pemerintahan. Ada beberapa macam praktek
demokrasi yang dilaksanakan diberbagai Negara saat ini, yakni demokrasi parlementer,
demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, serta demokrasi yang melalui referendum dan
inisiatif rakyat.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Macam-Macam Ideologi di Dunia ,
Penjelasan dan Ciri-Cirinya Lengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan
bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan
selanjutnya.
Komunisme
Kapitalisme
Kapitalisme merupakan paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya dengan tujuan untuk meraih laba sebesar-besarnya.
Liberalisme
Liberalisme merupakan sebuah pemahaman, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasari pada pemahaman bahwa kebebasan itu merupakan nilai politik yang utama.
Fasisme
Fasisme adalah sebuah pemahaman politik yang mengangkat tinggi kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Di dalam paham ini terdapat nasionalisme yang begitu fanatik dan otoriter begitu
transparan.
Anarkisme
Anarkisme adalah paham yang meyakini bahwa semua negara, pemerintahan, dengan
kekuasaannya merupakan kumpulan lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan pada
kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, serta perangkatnya hasrus dihancurkan atau
dihilangkan.
Sosialisme
Paham yang mempunyai tujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang
produktif dan membatasi milik perorangan.
Konservatisme
Inti pemikiran.
Mempunyai filsafat yaitu perubahan tidak selalu berarti kemajuan.
Adanya landasan pemikiran yaitu pada dasarnya manusia lemah dan terdapat evil
intinct and desires.
System pemerintahannya (boleh): Demokrasi, otoriter.
Pancasila
Pancasila ini merupakan sebuah ideologi negara Indonesia, isi dari pancasila ada 5 yaitu:
Demokrasi ini mempunyai arti hukum untuk rakyat oleh rakyat. Kata tersebut berawal dari
kata demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan) jika digabung bermakna kekuasaan di tangn
rakyat.Seorang ilmuan Aristoteles menjelaskan bahwa terdapat 3 macam pemerintahan yaitu:
Kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat yang memegang sendiri kendali urusannya.
Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan oleh beberapa negara di dunia
ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama
tujuan dari ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di
dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak
dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau
leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana
buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor
produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar
antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan mengambil kekuasaan
pemerintah dengan menggunakan cara yang telah diperbolehkan. Paham komunis ini
kemudian masuk dalam posisi pemerintah dan memerintah dengan menentang adanya
akumulasi modal yang terdapat pada kaum ekspatriat saja. pada prinsipnya yang digunakan
oleh komunis, kesejahteraan rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan
untuk mewujudkannya seluruh faktor produksi merupakan milik negara sehingga negara akan
dengan mudah memberikan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini tidak membenarkan adanya agama
karena agama dianggap dapat menghambat kinerja dengan angan-angan yang tidak jelas serta
kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak hanya agama namun kepercayaan lainnya pun demikian
seperti takhayul, setan dan barang ghaib lainnya. jadi, paham komunis lebih kepada paham
duniawi dan materi saja.Pergerakan paham ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup
besar di dunia. diawali dengan meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7
november 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di
berbagai belahan dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang menganut paham ini adalah
tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos,
Kapitalisme
Ideology kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat ini. inti
dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana
negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai
pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai
hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam usaha mereka. (baca :tugas, fungsi dan
wewenang presiden dan wakil presiden
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau yang juga dikenal
sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah cara untuk menentang adanya
paham merkantilisme dimana menurut paham merkantilisme tanah merupakan sumber modal
utama dan melupakan sumber modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak
sangat terkenal dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan
selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan pemerintah
dan segala intervensinya.
Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik dari banyak orang
karena dianggap sebagai cara yang menjadikan kesenjangan di dalam masyarakat semakin
meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya dan para buruh akan tetap menjadi
buruh karena tidak adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu peran pemerintah pun
cenderung lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin parah jika yang menduduki bangku
pemerintahan adalah para pengusaha itu sendiri. Selain itu banyak para tokoh agama dari
berbagai agama juga tidak menyukainya. Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara di
eropa seperti inggris dan amerika.
Anarkisme
Ideology lainnya yang pernah ada di dunia adalah paham anarkisme. Anarkisme merupakan
sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan merupakan sebuah
tindakan sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang yang
mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga semuanya
dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan
dan dapat menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan
kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai
tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini
menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang
jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara
penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
liberalisme
Paham ideology liberalism tidak kalah terkenalanya dengan paham ideology yang sudah
dijelaskan di atas. Jadi, liberal berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa
untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan pada kebebasan baik
kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering terjadinya penyebab
tawuran.
Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang menjadikannya kuat
yaitu life, liberty dan property. Nilai-nilai yang terkandung dalam tiga hal tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
Dalam pemikiran ideology ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu
jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak untuk menyampaikan
segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti bahwa liberalisme tidak
berperilaku yang sebebas-bebasnya.
Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideology komunisme
karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu secara bersama tidak
ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini muncul pada abad ke 19
di perancis dan kemudian pengaruhnya menyebar ke berbagai kalangan di dunia. tokoh dari
ideology sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah
menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak dilihat lagi gaji yang
mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga muncullah bahwa
dalam negara harus melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu
orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di dalam suatu negara.
Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini
terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan
meskipun beban kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan
lebih berat dengan resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa
yang telah dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja
juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan
membuat timbulnya kecemburuan sosial.
Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan
sosialisme sebagai ideology tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal
yang perlu dimiliki oleh rakyatnya. Hal tersebut dilakukan karena dalam negara
sosialisme warga negara bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara
sepenuhnya. Jadi, warga negara tidak bisa menolak dan otomatis tidak bisa
mengembangkan kreativitas di dalam dirinya.
Tidak adanya pendidikan moral di dalam negara yang menganut paham ideology ini.
hal tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja
dan pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya
hal-hal lainnya selain ekonomi.
Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain
sebagai berikut:
Seluruh warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian,
makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga
negara baik yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh
negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada
kebutuhannya.
Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk
dalam negara tidak pada korporasi saja.
Konservatisme
Ideology lainnya yang ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham ini lebih
memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya
modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari
paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga meletusnya revolusi
perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali ke tatanan dunia lama. Hal ini
sangat beralasan karena modernisasi ternyata tidak memberikan dampak yang baik bagi
warga negara dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada bagian
yang sangat tidak menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih menggunakan paham
ini adalah negara-negara di eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar dan para
pengusaha serta pejabat berkerah putih.
Komunitarianisme
Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau dalam versi modern.
Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu menentang adanya paham kapitalis
dan liberalis. Namun paham ini tidak sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami
banyak perubahan dalam pemikirannya.
Libertanianisme
Pada paham ideology libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung tinggi adanya
kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan dilakukan secara utuh pada
tiap individu dan negara tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham
ini juga lebih menganjurkan untuk tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa
menganggu jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik
dalam ranah politik maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka ini sangat
menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka
masih membutuhkan negara sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah
tatanan negara.
Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu paham yang berasal dari
negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini
disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari
berbagai jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya
banyak para yahudi yang mendapatkan hukuman mati.
Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak ditentang oleh
banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut
masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat
tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan
kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang,
namun tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai
ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.
Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana
untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang memiliki
tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini
dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keamanan internal maupun keamanan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari kesejahteraan
negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham monarki diantaranya
adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya. jadi pusat kekuasaan tertinggi adalah raja
yang memerintah dan segenap keturunannya.
Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur
segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara
tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara
sehingga partai inilah yang akan mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini
percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan
kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga
pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak
saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapatkan
pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam
pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk
rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada kenyataannya menjadi
lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative. (baca : manfaat kehidupan
demokrasi)
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui proses
pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur
lidah rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut
ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela, belgia,
Australia, selandia baru dan lainnya.
3. Demokrasi Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang menerapkan paham
demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai patokan utamanya. Namun hal
ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya demokrasi tidak cocok dengan agama islam.
Demikian beberapa ideology yang ada di dunia, beberapa ideology mungkin masih bertahan
sampai saat ini namun ada juga yang sudah punah karena tidak cocok dengan perubahan
zaman dan tidak mudah diterapkan di dalam sistem kemasyarakatan bersama di dalam sebuah
negara. beberaa paham yang beraliran keras sebagain besar sudah runtuh. pada prinsipnya
tidak ada negara yang menerapkan ideologi secara utuh, saat ini negara akan menggunakan
berbagai kombinasi dari beberapa ideologi karena memang sangat sulit menerapkan satu
macam ideologi saja.
1. Konservatisme
Awal mula kemunculan ideologi konservatisme sebenarnya timbul sebagai reaksi atas
keberadaan paham liberalisme. Bagaimanapun juga, liberalisme telah berusaha
meruntuhkan keberadaan masyarakat feodal (kaum bangsawan, pemilik tanah) yang mapan.
Untuk mempertahankan diri, kaum feodal membuat ideologi tandingan.
Konservatisme memandang liberalisme sebagai paham yang terlalu
individualistis. Liberalisme memandang masyarakat terdiri atas individu atau golongan
individu. Hal ini bertolak belakang dengan cara pandang konservatisme, yang menganggap
masyarakat dan kelompok yang lain tidak sekedar penjumlahan unsur-unsur kebahagiaan
yang lebih besar daripada yang dapat diciptakan anggota masyarakat secara individual.
Konservatisme sangat menjunjung tinggi demokrasi.
2. Komunisme
Negara -negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik Rakyat Tiongkok,
Transnistia, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam.
3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat
tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada
kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus,
Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia,
Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal
lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia
dan San Marino.
Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal,
antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir,
Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial
Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia,
Zambia dan Zimbabwe.
4. Kapitalisme
Kapitalisme asalnya dari kata kapital, yang berarti modal. Kapitalisme adalah suatu sistem
ekonomi dimana sektor industri perdagangan, dan alat-alat produksi dikontrol oleh pihak
privat atau sektor swasta dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang
bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok
dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan
perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna
proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal
tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai
operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
5. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat
kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis,
yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan
pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan
simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang pernah menganut paham
fasisme adalah Jerman, Italia, dan Jepang.
6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat
mengacu ke beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok ideologi, sistem
ekonomi, dan negara. Secara ringkas, Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati
antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang status. Sistem ekonomi sosialisme
sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi
bukan berarti harus dimiliki secara sepanuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh
dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip
dengan gotong-royong sebenarnya.
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu
Anarkisme, Komunisme, Marhaenisme, Marxisme, dan Sindikalisme. Negara yang menganut
paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
18. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa
"kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas
budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari
kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme
dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak
rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
b. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von
Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
c. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas)
adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara
semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
d. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan
sebagainya.
e. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis.
f. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi
politik dari persamaan agama.
19. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Karena Pancasila adalah Ideologi Negara kita, nanti saya akan membahas lebih
dalam mengenai Pancasila.