Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam


kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita
mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari
sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan.
Kita bisa lihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih
dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang
kita bayangkan.dari masa kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel.
Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai
sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi genetik.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10
mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter.
Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki
bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan
interaksi dan salingt ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar
kehidupan makhluk hidup.
Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot (eu=sejati, karyon=inti) yang
memiliki membran inti dan Prokariot (pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki
membran inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Pengertian Sel
2) Klasifikasi Sel
3) Bagian-bagian Sel
4) Struktur dan Fungsi Membra Sel
5) Reproduksi Sel

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah;


1) Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
2) Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
3) Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh Dosen mata pelajaran biologi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SEL

Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel
merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme)
tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah
fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular
terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki
hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk
hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel,
yaitu :
 unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)
 unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
 unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
 unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)

2.2. KLASIFIKASI SEL

Sel diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom,
mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan RNA). Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti dan sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan
kompleks golgi. Selain itu tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Bakteri dan alga
biru merupakan contoh dari organisme sel prokariotik. Berikut bagian struktur sel bakteri
Escherichia coli :

 Pilus  Membrane Plasma


 Ribosom  DNA
 Kapsul  Mesosom
 Dinding Sel  Flagela

Sel eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur sel
eukariotik:

 Membran plasma  Mitokondria


 Sitoplasma  Mikrotubulus
 Nukleus  Mikrofilamen
 Sentriol  Dinding Sel
 Retikulum endoplasma (RE)  Badan mikro
 Ribosom  Plastida
 Kompleks Golgi  Vakuola
 Lisosom
Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan :

 Sel Hewan

a. Tidak memiliki dinding sel.


b. Tidak memiliki plastida.
c. Memiliki lisosom.
d. Memiliki sentrosom.
e. Timbunan zat berupa lemak dan glikogen.
f. Bentuk tidak tetap.
g. pada hewan tertentu memiliki vakuola (ukuran kecil).

 Sel Tumbuhan

a. Memiliki dinding sel dan membran sel.


b. Umumnya memiliki plastida.
c. Tidak memiliki lisosom.
d. tidak memiliki sentrosom.
e. timbunan zat berupa pati.
f. bentuk tetap.
g. memiliki vakuola ukuran besar.
2.3. BAGIAN-BAGIAN SEL DAN FUNGSI ORGANEL

Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi kesatuan hereditas dalam
pertumbuhan makhluk hidup. Secara umum terdapat 4 teori yang terkenal mengenai sel
yaitu :

1. Sel merupakan unit struktural makhluk hidup (Mathias Jacob Schleiden - Theodor
Schwann)
2. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze)
3. Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolf Virchow)
4. Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup (Walter Sutton - Theodor Boveri)

Secara garis besar, sel dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :

1. Membran sel (hewan) atau dinding sel (tumbuhan)

Membran sel merupakan bagian terluar dari sel dan sitoplasma yang berfungsi
mengatur pertukaran substansi zat dan melindungi bagian dalam sel. Pada sel
tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :
a. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam
b. Memperkokoh sel
c. Mencegah agar sel tidak pecah
d. Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

2. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak di bagian dalam sel di antara
membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar
(ektoplasma) dan bagian dalam (endoplasma). Sitoplasma dapat berbentuk cair atau
gel dan berperan penting dalam transportasi zat makanan.

3. Organel

Organel adalah bagian atau organ di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu. Organel
yang terdapat dalam sel antara lain inti sel, plastida, ribosom, vakuola, mitokondria,
badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, badan mikro, mikrotubulus dan
mikrofilamen.
Organel memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam sel. Berikut beberapa fungsi dari
organel sel :
1. Inti sel (nukleus)

Merupakan salah satu organel terbesar yang dilindungi oleh membran nukleus yang
disebut nukleus dan di dalamnya terdapat nukleolus. Nukleus berfungsi :
 sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel
 mengendalikan reproduksi sel
 mengatur sintesis protein
2. Retikulum endoplasm

Merupakan organel yang berbentuk saluran-saluran yang terhubung dengan inti.


Retikulum endoplasma terdiri dari 2 jenis yaitu retikulum endoplasma halus (REH)
yang tidak mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma kasar (REK) yang
merupakan tempat menempelnya ribosom. Retikulum endoplasma memiliki fungsi
antaralain :
 berperan dalam transport zat
 tempat menempelnya ribosom

3. Mitokondria

Merupakan organel sel yang berbentuk kapsul dengan saluran lekuk pendek di bagian
dalamnya. Mitokondria dilindungi oleh membran rangkap. Adapun fungsi
mitokondria yaitu :
 untuk respirasi sel
 pusat pembangkit tenaga

4. Badan golgi

Merupakan organel yang berbentuk bulatan yang memiliki fungsi sebagai berikut :
 berperan penting dalam sekresi zat
 sintesis lisosom
 mengangkut dan mengubah materi zat secara kimia

5. Ribosom

Merupakan organel sel yang terdapat di sitoplasma dan menempel di retikulum


endoplasma kasar. Ribosom memiliki peran penting untuk sintesis protein.
6. Lisosom

Organel yang banyak ditemukan dalam sel-sel yang berperan penting dalam imunitas
seperti leukosit dan limfosit. Lisosom memiliki beberapa fungsi diantaranya :
 mencerna zat-zat yang belum dapat diurai
 menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi
 merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan

7. Plastida

Merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai tempat pigmen warna.
Plastida terdiri dari beberapa bagian seperti kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.

8. Vakuola

Vakuola umumnya ditemui pada sel tumbuhan. Vakuola merupakan organel yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sekaligus menyimpan zat-
zat yang akan dieksresikan.

9. Mikro tubulus

Merupakan organel mikro yang berfungsi sebagai kerangka sel dan berperan penting
dalam pembentukan spindel.

10. Mikro filamen

Merupakan benang-benang filamen halus yang mempengaruhi kontraksi sel.


2.4. STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL

Struktur fungsi membran sel. Membran sel meliputi luar dari sel yang melindungi
organel internal atau dikenal sebagai membran plasma mempunyai berbagai fungsi vital,
ini adalah fakta umum bahwa sel adalah blok bangunan dasar kehidupan. Sebuah sel
membentuk unit struktural dan fungsional dasar dari setiap makhluk hidup. Sementara
beberapa organisme, seperti bakteri bersel tunggal, sebagian besar makhluk hidup lainnya
yang multiseluler. Dalam kasus organisme multiseluler, ada berbagai jenis sel, yang
ditugaskan dengan tugas yang berbeda. Fungsi dari berbagai jenis sel bervariasi, bagian-
bagian individu dari sel juga memiliki tugas mereka sendiri. Ilustrasi berikut
menunjukkan membran plasma (membran sel) serta organel internal sel.

a. Bagian-bagian Sel

Pada dasarnya ada dua jenis sel eukariotik serta prokariotik. Sedangkan tanaman,
hewan, jamur, protozoa, dll memiliki sel eukariotik, sel prokariotik ditemukan pada
bakteri saja. Struktur dasar sel eukariotik yang bersangkutan termasuk bagian seperti
ribosom, DNA, vesikel, retikulum endoplasma (RE), aparatus Golgi, sitoskeleton,
mitokondria, vakuola, sentriol, lisosom, sitoplasma, membran plasma dan dinding sel.
Sementara sel-sel tumbuhan memiliki vakuola besar dan dinding sel tertentu, sel-sel
hewan tidak memiliki dinding sel tetapi beberapa mungkin memiliki vakuola yang
sangat kecil. Jadi dalam kasus sel hewan, membran sel adalah penutup terluar.
b. Struktur Membran sel

Atau dikenal sebagai membran plasma atau plasmalemma, membran sel adalah salah
satu bagian penting dari sebuah sel yang membungkus organel internal. Membran ini
memisahkan interior sel dari lingkungan luar. Lebih tepatnya, membran ini secara
fisik memisahkan isi sel dari lingkungan luar, tetapi pada tanaman, jamur, dan
beberapa bakteri, ada dinding sel yang mengelilingi membran ini. Namun, dinding sel
bertindak sebagai dukungan mekanis yang pejal. Fungsi sebenarnya dari membran sel
adalah sama dalam kedua kasus dan tidak banyak diubah oleh kehadiran semata dari
dinding sel.

c. Fosfolipid

Membran sel terbuat dari dua lapis fosfolipid dan setiap molekul fosfolipid memiliki
kepala dan sepasang ekor. Kepala daerah hidrofilik (ketertarikan terhadap molekul
air) dan ujung ekor hidrofobik (tinggal jauh dari molekul air). Kedua lapisan
fosfolipid yang diatur sedemikian rupa sehingga daerah kepala membentuk
permukaan luar dan dalam membran ini dan ekor berakhir mendekati ke tengah
membran sel. Selain fosfolipid, membran sel menampung jenis molekul protein, yang
tertanam di lapisan fosfolipid. Sebagian besar dari molekul protein ini serta fosfolipid
ini mampu pergerakan lateral.

 Struktur Membran sel


a) Protein Membran
Protein ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga subdivisi utama integral,
protein perifer dan lipid-anchored. Bagian integral menjangkau seluruh lebar
membran sel, sedangkan yang perifer ditemukan pada permukaan bagian dalam
atau luarnya. Mereka yang berada di kategori ketiga ditemukan berlabuh ke
membran dengan bantuan molekul lipid. Sementara beberapa molekul protein
memberikan dukungan struktural pada membran, beberapa lainnya yang melekat
pada sitoskeleton yang tersuspensi dalam sitoplasma. Ada protein tertentu yang
bertanggung jawab untuk transportasi ion dan molekul melintasi membran sel.
Beberapa protein memiliki fungsi lain, seperti sel untuk komunikasi sel,
identifikasi, aktivitas enzimatik dan sinyal.
Beberapa protein membran plasma yang terletak di lapisan ganda lipid dan
disebut protein integral. Protein lain, yang disebut protein perifer, berada di luar
dari lapisan ganda lipid. Protein perifer dapat ditemukan di kedua sisi lapisan
ganda lipid: dalam sel atau di luar sel. Membran protein dapat berfungsi sebagai
enzim untuk mempercepat reaksi kimia, bertindak sebagai reseptor untuk molekul
tertentu, atau bahan transportasi melintasi membran sel.
Komponen lain: Komponen utama dari membran sel fosfolipid dan
protein. Namun, ia memiliki molekul kolesterol yang membuat membran kaku
dan fleksibel. Mereka juga membuat sulit untuk zat larut air untuk melewati
membran. Pada permukaan luar membran sel, glikolipid dan glikoprotein
ditemukan. Mereka adalah apa-apa selain lipid dan molekul protein melekat pada
karbohidrat rantai pendek. Semua komponen ini bekerja bersama-sama untuk
melaksanakan fungsi membran sel.
b) Kolesterol
Ketika Anda mendengar kata kolesterol, hal pertama yang Anda mungkin
pikirkan adalah bahwa itu buruk. Namun, kolesterol sebenarnya merupakan
komponen yang sangat penting dari membran sel. Molekul kolesterol terdiri dari
empat cincin hidrogen dan atom karbon. Mereka adalah hidrofobik dan ditemukan
di antara ekor hidrofobik dalam lipid bilayer.
Molekul kolesterol sangat penting untuk menjaga konsistensi dari
membran sel. Mereka memperkuat membran dengan mencegah beberapa molekul
kecil dari persimpangan itu. Molekul kolesterol juga menjaga ekor fosfolipid
sampai bersentuhan dan pemadatan. Hal ini memastikan bahwa membran sel tetap
cairan dan fleksibel.
c) Karbohidrat
Karbohidrat, atau gula, kadang-kadang ditemukan menempel pada protein
atau lipid pada bagian luar membran sel. Artinya, mereka hanya ditemukan di sisi
ekstraseluler membran sel. Bersama karbohidrat ini membentuk glikokaliks.
Glikokaliks sel memiliki banyak fungsi. Hal ini dapat memberikan
bantalan dan perlindungan bagi membran plasma, dan juga penting dalam
pengenalan sel. Berdasarkan struktur dan jenis karbohidrat dalam glikokaliks,
tubuh Anda dapat mengenali sel dan menentukan apakah mereka harus berada di
sana atau tidak. Mereka Glikokaliks juga dapat bertindak sebagai perekat untuk
menempelkan sel bersama-sama.
Membran sel sendiri mempunyai mirip seperti ‘rangka’ yang akan
memberikan dukungan bentuk pada sel yang dinamakan dengan jangkar
Sitoskeleton, dan membran sel juga berperan dalam tranportasi atau keluar
masuknya zat dalam sel. Membran sel juga berfungsi untuk: Interaksi dengan sel
lain; Komunikasi dengan sel lain; Melakukan Aktivitas Metabolik. Uraian topik
ini akan dibahas pada judul lain yaitu transportasi membran sel pada artikel
berikutnya.

 FUNGSI MEMBRAN
Membran plasma sel memiliki dua peran utama :
 Penghalang fisik
Membran sel penting karena memisahkan dan melindungi sel dari lingkungannya.
Hal ini memungkinkan kondisi intraseluler sel menjadi sangat berbeda dengan
kondisi ekstraseluler. Sebagai contoh, sel-sel saraf dalam tubuh Anda akan
mempertahankan konsentrasi tinggi kalium dibagian dalam. Di luar, dalam cairan
ekstraselular, ada sangat sedikit kalium dan banyak sodium. Perbedaan
konsentrasi ini mutlak diperlukan untuk fungsi sel-sel saraf, yang mengirim sinyal
atau impuls saraf.
 Selektif permeabel
Suatu struktur membran sel dan sifat, seperti memiliki daerah luar hidrofilik dan
daerah bagian hidrofobik, mencegah banyak zat memasuki atau meninggalkan sel.
Ini bagus karena itu berarti bahwa bahan-bahan yang tidak diinginkan tidak
sengaja masuk ke dalam sel. Namun, banyak bahan, seperti glukosa nutrisi, perlu
untuk menyeberangi membran sel. Selain itu, zat-zat limbah harus keluar dari sel.
Jika mereka tidak, limbah akan menumpuk dan menjadi racun bagi sel.
Membran sel mampu mengatur apa yang masuk dan apa yang keluar dari sel. Ini
disebut permeabilitas selektif. Hanya molekul yang sangat kecil, seperti air,
oksigen atau karbon dioksida, dapat dengan mudah melewati lipid bilayer dari
membran sel. Setiap zat lain yang harus melintasi membran sel harus melewati
protein transport. Protein ini sangat spesifik tentang apa yang mereka
transportasikan. Misalnya, membran sel Anda memiliki transporter yang hanya
akan memungkinkan pergerakan molekul glukosa. Ada yang lain dengan struktur
yang berbeda yang hanya mengangkut sodium.

2.5. REPRODUKSI SEL

Pembelahan sel hakikatnya merupakan penggandaan materi genetik, yaitu gen dan
DNA yang terdapat dalam nukleus, pembelahan diri sehingga dihasilkan sel sel anakan
yang menggandakan materi genetik yang sama.
Bagi makhluk uniseluler, pembelahan sel merupakan usaha untuk menghindari
kepunahan jenisnya. Bagi makhluk hidup multiseluler, Pembelahan sel merupakan proses
yang berkaitan dengan pertumbuhan, perbaikan sel sel yang rusak, serta penting untuk
perkembangbiakan.
Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pembelahan Sel Secara Langsung
Pembelahan sel secara langsung bisa disebut pula pembelahan secara amitosis ,
artinya dalam pembelahan tersebut tidak didahului peristiwa pembentukan gelendong,
pembelahan, peleburan inti, dan penampilan kromosom.
Pembelahan biner adalah pembelahan sel tanpa melalui pembelahan inti. Pada bakteri
terjadi pembelahan biner : dimana setiap sel membelah menjadi 2. Sel-sel anakan
mempunyai ukuran dan struktur materi genetik yg sama. Pembelahan ini diawali
dengan penggandaan DNA pada kromosom tunggal. Kromosom bakteri berupa
benang panjang berbentuk lilitan.
Pembelahan DNA diikuti pembelahan benang kromosom yang keduanya dari materi
DNA yang sama. Terbentuknya dua kromosom diikuti pula dengan terbentuknya
membran pemisah yang terbentang diantara kedua kromosom tersebut.

b. Pembelahan Sel Secara Tidak langsung


Pembelahan sel secara tak langsung dapat dilihat pada sel eukariotik, dimana
peristiwanya didahului oleh peristiwa pembentukan gelendond, peleburan inti, dan
penampilan kromosom. Sel eukariotik lebih kompleks melakukan pembelahan
dikarenakan jumlah ADN yang lebih banyak, mengandung lebih dari 1000 kromosom
yg terdapat di dalam nukleus yang diselubungi oleh membran dan lain-lain. Sel
Eukariotik mengalami 2 tahap :
 Kariokinesis (Karyon = Nukleus, Kinesis = Pembelahan) nukleus dan bahan-
bahan yang dikandungnya membelah untuk membentuk nukleus baru.
 Sitokinesis (Cyto = Sitoplasma, Kinesis = Pembelahan) sitoplasma sel dan
nukleus tersekat menjadi sel-sel anak yang terpisah.

 SIKLUS SEL
Siklus sel terbagi menjadi 2 tahap:
1. Interfase Fase yang paling lama karena melibatkan persiapan untuk pembelahan,
pertumbuhan dan aktifitas metabolisme. Yang kemudian dibagi menjadi 3 tahap :
 Fase G1 (gap)
Fase pemisah aktivitas yang berhubungan dengan pembelahan sel. Pada fase G1
terjadi pertumbuhan dan fungsi sel yang normal dan organel-organel
menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan namun setiap fase G1 tiap sel
waktunya berbeda-beda.
 Fase S (Sintesis)
Tahap sintesis materi yang dibutuhkan untuk pembelahan sel. Bahan yang
disintesis yaitu salinan ADN sel, protein dan sentrion (pada sel hewan). Gabungan
protein yang berasal dari mikrotubul membentuk perangkat spindel (sekat
gelendong pembelahan)
 Fase G2
Untuk mempersiapkan fase mitosis yang ditandai dengan terlihatnya kromosom-
kromosom yang pada awalnya menggulung hingga akhir fase G2. Pada fase G2
dibuat protein mikrotubul dan perangkat spindel.

2. Fase Mitotik
Fase ini disebut juga fase M. pada pembelahan mitosis ini ada dua peristiwa penting
yakni pembelahan inti sel (kariokinesis) dan sitokinesis atau pembagian sitoplasma.
Pada fase ini pembelahan suatu sel induk yang menghasilkan 2 anak sel tanpa
mengalami jumlah kromosom dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan sel-sel
baru serta menjaga dan memperbaiki bagian tubuh suatu organisme.

 MITOSIS
Pembelahan suatu sel induk yang menghasilkan 2 sel anak tanpa mengalami perubahan
jumlah kromosom dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan sel-sel baru serta
menjaga dan memperbaiki bagian tubuh suatu organisme.
Tahapan pembelahan mitosis :
1. PROFASE
Fase ini merupakan fase terlama, dan paling banyak memerlukan energi.
1) Selaput inti atau karioteka serta nukleus yang terdapat dalam inti sel, lenyap.
2) Benang benang kromatin di dalam nukleus memendek dan menebal, benang
kromatin yang demikian disebut kromosom.
3) Kromosom membelah menjadi dua benang baru masing masing disebut kromatid.
Ada bagian tertentu dari pasangan kromatid saling berdekatan yaitu sentromer
4) Pada sel hewan bersamaan dengan pembentukan kromatid, sentromer membelah
menjadi dua . Masing masing belahan menuju ke arah kutub yang berlawanan
5) dari setiap sentriol, mikrotubulus membentuk benang benang spindel, sehingga
berbentuk gelendong pembelahan yang menyerupai suatu pancaran bintang yang
disebut aster
2. METAFASE
Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid memanjang dan
sentromernya mengatur diri di bidang pembelahan atau bidang ekuator. Apabila
dilihat dari arah kutub sel. kromosom tampak tersusun seperti bintang.
3. ANAFASE
1) setiap benang spindel memegang satu kromatid tepat pada sentromernya
2) benang benang spindel tersebut selanjutnya menarik tiap kromatid, sehingga
kromatid yang melepaskan diri dari pasangannya masing masing bergerak ke arh
kutub yang berlawanan. Peristiwa terpisahnya kutub kutub disebabkan oleh
pengaruh enzim cincin
4. TELOFASE
Setelah benang benang kromatid sampai pada kutub , maka dia akan lenyap dan
berubah menjadi benang benang kromatin . Benang benang kromatin yang berkumpul
di kutup yang berlawanan itu selanjutnya akan terlindung oleh selaput dan
membentuk inti sel. Terbentuklah peneblan plasma dibidang pembelahan. Plasma
yang menebal itu selanjutnya akan berfungsi sebagi selaput pemisah sitoplasma.
Akibtanya sitoplasma terbagi menjadi dua, peristiw aini disebut sitokinesis. Dalam
peristiwa sitokinesis ini, setiap sitopalsama menghasilkan dua sel baru. Sel anak yang
baru terbentuk mempunya jumlah kromosom yang ssama dengan jumlah kromosom
asalnya.
 Meiosis
Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang membagi jumlah kromosom menjadi
separuh jumlah kromosom sel induk dan membentuk susunan gamet untuk reproduksi
seksual. Cara pembentukan gamet pada hewan yaitu meiosis menghasilkan sel anak yang
secara langsung terspesialisasi membentuk gamet, sedangkan meiosis pada tumbuhan
menghasilkan sel anak haploid berbentuk spora. Spora kemudian membelah secara
mitosis dan tumbuh menjadi tumbuhan multiseluler haploid yang akan menghasilkan sel
gamet.
Tahap Pembelahan Meiosis :
MEIOSIS I
 Profase I : terbentuk perangkat spindel dan pemudaran nukleus beserta
membrannya. Terdiri dari 5 sub tahap :
1. Leptonema / Leptoten : mula-mula kromatin mengalami kondensasi membentuk
benang-benang halus tunggal dan panjang.
2. Zigonema / zigoten : kromosom yang homolog saling berpasangan, menurut
ukuran yang sama membentuk sinapsis, kromosom homolog yang berpasangan
disebut bivalen.
3. Pakinema / Pakiten : kromosom membentuk benang tebal dan pendek,
menduplikasi diri membentuk 4 kromatid ( tetrad ).
4. Diplonema / Diploten : kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah
dengan kromatid pasangannya. Namun dibeberapa tempat masih terjadi kontak
disebut Kiasmata ( kiasma = tunggal ), yang memungkinkan terjadi pindah silang
( Cross Over ).
5. Diakinesis : kromosom terus semakin memendek dan menebal berkondensasi
secara maksimal, sehingga membran nukleus, nukleolus lenyap.
 Metafase I : Mengakibatkan keturunan yang dihasilkan mengandung campuran sifat
dari kedua induk secara acak, sehingga meningkatkan variabilitas genetika suatu
species.
 Anafase I : Homolog berkumpul di dekat katub spindel.
 Telofase I dan Interfase : Kromosom akan terurai dan dikelilingi membran nukleus
yang terbentuk sitokinosis akan membagi sitoplasma menjadi 2 sel anak yang
masing-masing memiliki perangkat kromosom homolog kemudian sel anak mulai
interfase. Dalam interfase ADN tidak mereplikasikan diri. Setiap kromosom yang
masuk profase II berupa kromatid yang disatukan oleh sentriol-sentriol yang muncul
akan menuju ke kutub-kutub yang berlawanan.
MEIOSIS II
 Profase II : Kromosom memendek dan menebal lalu menuju ke ekuator sel.
 Metafase II : Sentromer berjajar pada lempeng metafase.
 Anafase II : Dimulai ketika sentromer memisah dan kromotid berpisah menjadi
kromosom homolog.
 Telofase II : Dimulai setelah kromosom telah sampai di kutub-kutub yang
berlawanan selama telefase II, membran nukleus terbentuk mengelilingi 4
kelompok kromosom yang berangsur memanjang menjadi benang kromatin. Sel
kemudian menghasilkan 4 sel anak haploid yang berlainan.Setiap sel anak
mengandung 1 kromosom dari masing-masing pasangan homolog dalam sel induk.
Perbandingan Mitosis dan Meiosis
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.KESIMPULAN

Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan
meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang
dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix
Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje
(1789- 1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore
Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-
1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri
atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus).
MaxSchultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis
Cellula Cellula.Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti
sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel
somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).Sel
tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplas.Dari uraian makalah ini,
diperoleh kesimpulan bahwasel merupakan unit kehidupan dari sebuah makhluk hidup.
Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel
terdapat bagian-bagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola
dan bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian
tersebut bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki
bgian tersebut. Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.Tak
lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara Amitosis,
Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem
stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel manusia untuk
menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya

3.2.SARAN
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa sel
penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan
dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca
dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA

Agustriana, R. dan Tunjung T. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I Universitas Lampung.
Bandar Lampung.
Campbell, R. M. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
Hasnunidah, N. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung. Bandung.
Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel & Jaringan. Rineka
Cipta. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai