Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH B3 DILABORATORIUM MINYAK TRANS-JBTB

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali mempunyai salah satu tugas
dan tanggung jawab untuk mengelola Trafo Gardu Induk yang tersebar di masing-masing APP.
Keberadaan Trafo tersebut sangat penting fungsinya untuk menyalurkan daya ke distribusi
sehingga kontinuitas penyaluran daya ke pelanggan tetap terjaga. Sesuai SKDIR 0520-
1.k/dir/2014 pemeliharaan trafo meliputi : In Service Inspection, In Service Measurement, dan
Shutdown Function Check. Pengujian minyak Trafo di laboratorium Minyak merupakan bagian
dari In Service Measurement yang dibiasa disebut Inspeksi Level 2. Kondisi saat ini di
Laboratorium TJBTB masih belum memiliki penampungan Limbah B3 yang sesuai standar. Hal
ini dapat menimbulkan efek yang cukup membahayakan terhadap manusia, lingkungan maupun
makhluk hidup disekitarnya.

DATA PENDUKUNG
Sedangkan kondisi Penampungan Limbah B3 saat ini masih menggunakan drum kaleng
dan disimpan diruangan terbuka. Berdasarkan PP No. 74 tahun 2001 Syarat umum pengemasan
limbah B3 adalah sebagai berikut :

1. Kemasan limbah harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan bebas dari pengkaratan
serta kebocoran
2. Bentuk ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan dengan karakteristij Limbah
B3 yang akan dikemas dengan mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan
dalam penanganannya
3. Kemasan dapat terbuat dari kontainer atau tangki berbentuk silinder vertikal atau
horisontal atau drum yang terbuat dari bahan logam
4. Limbah B3 yang tidak sesuai karakteristik tidak boleh disimpan secara bersama-sama
dalam satu kemasan
5. Memiliki sistem ventilasi
6. Jika kemasan Limbah B3 sudah dalam kondisi tidak layak , limbah B3 harus
dipindahkan ke dalam kemasan yang memenuhi syarat
7. Terhadap kemasan yang telah berisi limbah harus harus diberi penandaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Gambar 1 Penampungan Limbah B3 Tampak Depan

Gambar 2 Penampungan Limbah B3 Tampak Dalam


USULAN SOLUSI
Solusinya adalah dengan membuat bangunan tersendiri yang didesain sesuai dengan
persyaratan umum pengemasan limbah B3 yang diatur dalam PP No. 74 tahun 2001.

RENCANA TINDAKLANJUT
Tindaklanjut dalam penyelesaian permasalahan yang didapat adalah sebagai
berikut :
1. Pengajuan Anggaran pembuatan gedung yang diperuntukan untuk penampungan
Limbah B3
2. Penandaan terhadap kemasan berdasarkan karakteristik limbah B3

Anda mungkin juga menyukai