Anda di halaman 1dari 13

PENKES PENULARAN PENYAKIT HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :

EMILIA WAHYUNINGSIH

NIM : 0101015017

AKADEMI KEPERAWATAN BHAKTI HUSADA

JL. R.E MARTADINATA (BY PASS) CIKARANG

2018
(S A P)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

A. Dx. Keperawatan : Resiko penularan penyakit keluarga Tn.T khususnya Ny.T

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga menderita penyakit HIV/AIDS.

B. Pokok Bahasan : Penularan penyakit HIV/AIDS

C. Sub pokok bahasan : Penyebab HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, resiko tertular

HIV/AIDS, akibat dari penyebaran infeksi HIV/AIDS dan

perawatan pada anggota keluarga yang sakit HIV/AIDS.

D. Sasaran : Keluarga Tn.T

E. Hari/Tanggal : Kamis, 12 April 2018

F. Tempat : Rumah keluarga Tn.T

G. Penyuluh : Emilia Wahyuningsih

H. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, diharapkan keluarga Tn.T

mampu memahami dan mengerti tentang cara penularan HIV/AIDS.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan selama 1x20 menit, diharapkan:

a. Keluarga Tn.T dapat menyebutkan penyebab HIV/AIDS.

b. Keluarga Tn.T dapat menyebutkan cara penularan HIV/AIDS.

c. Keluarga Tn.T dapat menyebutkan resiko tertular HIV/AIDS.


d. Keluarga Tn.T dapat menyebutkan akibat dari penyebaran infeksi HIV/AIDS.

e. Keluarga Tn.T dapat menyebutkan perawatan pada anggota keluarga yang sakit

HIV/AIDS.

I. Metode : Ceramah, tanya jawab

J. Media : Lembar balik dan leaflet

K. Materi Pembelajaran : Terlampir

L. Strategi Pelaksanaan :

NO KEGIATAN PENDIDIK KEGIATAN

1 3 menit fase orientasi/perkenalan

a. Memberikan salam Menjawab salam

b. Mengingatkan kontrak Menyimak

c. Menjelaskan maksud dan tujuan Menyimak

d. Menanyakan kesediaan Menjawab

e. Apersepsi Menyimak dan menjawab

2 14 menit fase kerja/inti

a. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS. Menyimak

b. Menjelaskan cara penularan Menyimak

HIV/AIDS.

c. Menjelaskan resiko tertular Menyimak

HIV/AIDS.

d. Menjelaskan akibat dari penyebaran Menyimak

infeksi HIV/AIDS

e. Menjelaskan perawatan pada Menyimak


anggota keluarga yang sakit

HIV/AIDS.

3 3 menit fase terminasi/penutup

a. Melakukan evaluasi hasil Menjawab

penyuluhan

b. Memberikan reward penguat Menjawab

c. Menyimpulkan hasil penyuluhan Menjawab dan mendengarkan

d. Memberikan salam Menjawab salam

M. Evaluasi

1. Jelaskan penyebab HIV/AIDS?

2. Sebutkan cara penularan HIV/AIDS?

3. Sebutkan resiko tertular HIV/AIDS?

4. Sebutkan akibat dari penyebaran infeksi HIV/AIDS?

5. Sebutkan perawatan pada anggota keluarga yang sakit HIV/AIDS.

Jawaban :

1. Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang di sebut HIV dari

kelompok virus.

2. Penularan HIV dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu :

a. Kontak seksual.

b. Kontak dengan darah atau sekret yang infeksius.

c. Ibu ke anak selama masa kehamilan, persalinan.

d. Pemberian ASI (Air Susu Ibu).


Menurut WHO (1996), terdapat beberapa cara dimana HIV tidak dapat ditularkan

antara lain:

a. Kontak fisik

b. Memakai milik penderita

c. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya.

d. Mendonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.

3. Resiko yang tertular HIV/AIDS

a. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah

b. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual.

c. Penerima transfusi darah.

d. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus HIV/AIDS.

e. Pecandu narkotika suntikan.

f. Pasangan dari pengidap HIV/AIDS

4. Akibat dari penyebaran infeksi HIV/AIDS

HIV menginfeksi sel-sel dari sistem imun. HIV menyebabkan AIDS karena virus

menghancurkan sel-sel imun penting.

a. Tahap infeksi HIV akut

Dalam 2-4 minggu setelah infeksi HIV, banyak orang (namun tidak semua)

mengalami gejala yang menyerupai flu, yang merupakan respon alami tubuh

terhadap infeksi HIV, seperti demam, pembengkakan kelenjar, radang

tenggorokan, ruam, nyeri otot dan sendi, nyeri dan sakit kepala.

b. Tahap laten klinis


“Latensi” merupakan periode di mana virus tinggal atau berkembang pada tubuh

manusia tanpa menghasilkan gejala atau hanya gejala ringan, karena infeksi tidak

menyebabkan gejala atau komplikasi lainnya.

c. Infeksi HIV simptomatis

Seiringnya waktu, HIV menghancurkan sistem imun Anda. Gejala dari tahap

infeksi HIV ini meliputi penurunan berat badan dengan cepat, kehilangan

ingatan, demam yang kambuh, serta diare yang berlangsung lebih dari seminggu.

d. AIDS

AIDS merupakan tahap infeksi HIV yang terjadi saat sistem imun sudah rusak

dengan parah dan Anda rentan terhadap infeksi.

5. Perawatan pada anggota keluarga yang sakit HIV/AIDS

a. Berilah dukungan emosional pada pasangan atau anggota keluarga anda

b. Lindungilah diri anda sendiri terhadap infeksi HIV atau infeksi lainnya.

c. Jagalah kebersihan diri anda, rumah anda, lingkungan sekitar rumah anda dan

penderita.

d. Rawat dan jagalah kesehatan diri anda sendiri.

e. Pelajarilah bagaimana cara memberikan obat-obatan pada penderita dan carilah

bantuan saat keadaan gawat darurat


CARA PENULARAN HIV/AIDS

A. Penyebab HIV/AIDS

Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang di sebut HIV dari

kelompok virus yang dikenal retrovirus yang disebut Lympadenopathy.Associated Virus

(LAV) atau Human T-Cell Leukemia Virus (HTL-III yang juga disebut Human T-Cell

Lymphotropic Virus (retrovirus). Retrovirus mengubah asam rebonukleatnya (RNA)

menjadi asam deoksiribunokleat (DNA) setelah masuk kedalam sel penjamu.

B. Penularan HIVAIDS

HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial

mengandung HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu (KPA, 2007c).

Penularan HIV dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu : kontak seksual, kontak

dengan darah atau sekret yang infeksius, ibu ke anak selama masa kehamilan, persalinan dan

pemberian ASI (Air Susu Ibu). (Zein, 2006)

1. Seksual

Penularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling dominan dari semua cara

penularan. Penularan melalui hubungan seksual dapat terjadi selama senggama laki-laki

dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki. Senggama berarti kontak seksual

dengan penetrasi vaginal, anal (anus), oral (mulut) antara dua individu. Resiko tertinggi

adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang terinfeksi HIV.

2. Melalui transfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan virus HIV.
3. Melalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau tertusuk ke dalam

tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV, seperti jarum tato atau pada pengguna

narkotik suntik secara bergantian. Bisa juga terjadi ketika melakukan prosedur tindakan

medik ataupun terjadi sebagai kecelakaan kerja (tidak sengaja) bagi petugas kesehatan.

4. Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara bergantian hendaknya dihindarkan

karena dapat menularkan virus HIV kecuali benda-benda tersebut disterilkan

sepenuhnya sebelum digunakan.

5. Melalui transplantasi organ pengidap HIV

6. Penularan dari ibu ke anak. Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat

ia dikandung, dilahirkan dan sesudah lahir melalui ASI.

7. Penularan HIV melalui pekerjaan: Pekerja kesehatan dan petugas laboratorium

C. Resiko Tertular HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur berapapun.

Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:

1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria

tuna susila dan pelanggannya.

2. Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual misalnya: Homo seks (melakukan

hubungan dengan sesama laki-laki), Biseks (melakukan hubungan seksual dengan

sesama wanita), Waria dan mucikari.

3. Penerima transfusi darah.

4. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus HIV/AIDS.

5. Pecandu narkotika suntikan.


6. Pasangan dari pengidap HIV/AIDS

D. Akibat dari tertular infeksi HIV/AIDS

Human immunodeficiency virus (HIV) menginfeksi sel-sel dari sistem imun. HIV

menyebabkan AIDS karena virus menghancurkan sel-sel imun penting yaitu sel CD4 T,

namun bagaimana tepatnya sel-sel ini terbunuh tidak diketahui secara pasti.

Setiap harinya, tubuh Anda menghasilkan jutaan sel CD4 T untuk membantu menjaga

imunitas dan melawan serangan virus dan kuman. Begitu HIV berada di tubuh Anda, virus

dapat membuat salinan terus menerus, meningkatkan kemampuan untuk membunuh sel CD4

T. Kemudian, sel yang terinfeksi mendominasi sel T yang sehat.

Infeksi HIV biasanya terbagi dalam 4 tahap, tergantung bagaimana efek HIV pada

sistem imun Anda: infeksi primer akut, infeksi laten klinis, infeksi HIV simptomatis dan

perkembangan HIV menjadi AIDS.

1. Tahap infeksi HIV akut

Dalam 2-4 minggu setelah infeksi HIV, banyak orang (namun tidak semua)

mengalami gejala yang menyerupai flu, yang merupakan respon alami tubuh terhadap

infeksi HIV, seperti demam, pembengkakan kelenjar, radang tenggorokan, ruam, nyeri

otot dan sendi, nyeri dan sakit kepala. Selama periode awal infeksi ini, virus dalam

jumlah besar dihasilkan dalam tubuh. Tubuh Anda merespon dengan menghasilkan

antibodi HIV dan limfosit sitotoksik (sel T pembunuh yang mencari dan

menghancurkan virus atau bakteri). Maka, kadar HIV pada darah akan sangat menurun,

serta jumlah sel T CD4+ sedikit melambung.


Selama tahap infeksi HIV akut, Anda berisiko tinggi menularkan HIV pada

pasangan seksual dan pengguna obat karena kadar HIV pada aliran darah sangat tinggi.

Untuk alasan ini, sangat penting untuk mengurangi risiko penularan.

2. Tahap laten klinis

“Latensi” merupakan periode di mana virus tinggal atau berkembang pada tubuh

manusia tanpa menghasilkan gejala atau hanya gejala ringan, karena infeksi tidak

menyebabkan gejala atau komplikasi lainnya. Tahap kedua dari infeksi HIV memiliki

rata-rata durasi 10 tahun untuk orang yang tidak menjalani pengobatan antiretroviral

(ART). Jika Anda menjalani ART, Anda dapat hidup dengan latensi klinis selama

beberapa dekade karena perawatan membantu menjaga virus.

Walau berjumlah sangat sedikit di dalam darah, HIV sangat aktif pada sistem

limfa tubuh. Jika Anda memiliki HIV dan tidak menjalani ART, jumlah virus akan

mulai meningkat dan jumlah CD4 akan menurun. Jika hal ini terjadi, Anda dapat mulai

memiliki gejala konstitusional dari HIV begitu kadar virus meningkat pada tubuh Anda.

Namun, orang dengan HIV tetap terinfeksi dan dapat menularkan HIV ke orang

lain pada fase ini.

3. Infeksi HIV simptomatis

Seiringnya waktu, HIV menghancurkan sistem imun Anda. Apabila jumlah virus

terus meningkat ke level yang lebih tinggi, sistem imun akan memburuk. Kondisi

kesehatan Anda mencapai tahap yang lebih serius. Gejala dari tahap infeksi HIV ini

meliputi penurunan berat badan dengan cepat, kehilangan ingatan, demam yang

kambuh, serta diare yang berlangsung lebih dari seminggu. Apabila perawatan obat
anti-HIV tidak bekerja, atau jika seseorang tidak melakukan perawatan, sistem imun

akan mulai memburuk dengan cepat.

Dalam saat ini, infeksi oportunistik juga akan meningkat. Infeksi ini tidak akan

menjadi masalah pada orang dengan sistem imun normal, namun pada orang dengan

sistem imun yang lemah, infeksi dapat sangat berbahaya. Infeksi dapat disembuhkan,

namun perkembangan penyakit tidak dapat dihentikan.

4. AIDS

AIDS merupakan tahap infeksi HIV yang terjadi saat sistem imun sudah rusak

dengan parah dan Anda rentan terhadap infeksi oportunistik. Jumlah sel T CD4+

merosot, serta jumlah virus meningkat dengan signifikan. Apabila jumlah sel T CD4+

seseorang jatuh di bawah 200 sel per milimeter kubik darah dan pasien didiagnosis

dengan kondisi terkait HIV tahap 4 (seperti tuberkulosis, kanker, dan pneumonia),

Begitu HIV berkembang menjadi AIDS, pasien lebih mudah mengalami

kematian. Tanpa pengobatan, orang yang mengalami AIDS biasanya bertahan sekitar 3

tahun. Begitu Anda memiliki penyakit oportunistik berbahaya, harapan hidup tanpa

perawatan menurun menjadi sekitar 1 tahun. Untunglah dengan perkembangan

pengobatan, harapan hidup orang dengan AIDS meningkat.

E. Perawatan pada anggota keluarga yang sakit HIV/AIDS

1. Berilah dukungan emosional pada pasangan atau anggota keluarga anda, anda dapat

belajar menjadi pendengar yang baik dan terus semangati dan dukung pasangan atau

anggota keluarga anda tersebut.


2. Lindungilah diri anda sendiri terhadap infeksi HIV atau infeksi lainnya dengan tidak

menggunakan jarum suntik yang sama dengan penderita atau melakukan hubungan

seksual tanpa perlindungan apapun (kondom).

3. Jagalah kebersihan diri anda, rumah anda, lingkungan sekitar rumah anda, dan penderita

untuk mencegah terjadinya infeksi.

4. Rawat dan jagalah kesehatan diri anda sendiri. Bila anda merasa stress, anda dapat

memberitahu masalah anda pada orang lain atau mencari bantuan ahli bila diperlukan.

5. Pelajarilah bagaimana cara memberikan obat-obatan pada penderita dan carilah bantuan

saat keadaan gawat darurat.


DAFTAR PUSTAKA

http://bumbata.com/10380/tips-sehat-pencegahan-faktor-risiko-fakta-penularan-

hiv/#ixzz2DYuF3A3k

http://www.heqris.com/2009/08/cara-mencegah-penularan-hivaids.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16725/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai