PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
1
individu salah memaknai situasi dan memunculkan emosi atau perasaan
negatif pula. Pikiran dan emosi yang salah pada akhirnya akan mempengaruhi
tingkah laku individu, sehingga dianggap membutuhkan terapi (Rosenvald,
Oei & Schmidt, 2007; Spielger& Guevremont, 2010; Westbrook, Kennerley &
Kirk, 2007).
B Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Terapi ?
2. Apa Tujuan dilakukannya Terapi Kognitif ?
3. Apa Indikasi dilakukan Terapi Kognitif ?
4. Bagaimana Penerapan terapi Kognitif Prilaku pada Lansia Yang
Mengalami Depresi
C Tujuan
1. Mengetahu apa Pengertian Terapi.
2. Mengetahui apa Tujuan dilakukannya Terapi Kognitif.
3. Mengetahui apa Indikasi dilakukan Terapi Kognitif.
4. Memahami Bagaimana Penerapan terapi Kognitif Prilaku pada Lansia
Yang Mengalami Depresi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
yang lebih adaptif. Dengan presfektif kognitif, klien dilatih
untuk mengenal dan menghilangkan pikiran-pikiran dan
harapan-harapan negative. Cara lain adalah dengan membantu
klien mengidentifikasi kondisi negative, mencarikan alternative,
membuat skema, yang sudah ada menjadi fleksibel, dan mencari
kognisi perilaku yang baru dan lebih adaptif.
4
j. Membantu mengubah pemikiran individu dan menggunakan
latihan praktik untuk meningkatkan aktifitas sosialnya.
5
1. Fase awal
2. Fase pertengahan
6
mengenali pikiran negatif, hingga restrukturisasi kognitif atau
pikiran, termasuk pemberian tugas yang perlu dikerjakan secara
mandiri oleh lansia yang menjadi partisipan.
3. Fase akhir
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi-
yZDGjsbTAhWH6CwKHdODA7sQFggnMAA&url=http%3A%2F%2Fli
b.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F20298310-T30095-
Retha%2520Arjadi.pdf&usg=AFQjCNFuE5X1qoKnVQwETZOWmlvpX
BeTlw&sig2=HvZUT0yOTZlNFerCAVg3zg. Diakses Pada Sabtu 22
April 2017.