TINJAUAN PUSTAKA
Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam
rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan
fisik maupun gangguan mental Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan
lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa
sakit. Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa
orang mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi
humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes,
badut, dan komik. Apabila humor diberikan sebagai satusatunya stimulus untuk
menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi humor, namun jika
dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka untuk menciptakan tawa alami (misalnya
dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa.
Terapi tawa modern terjadi sekitar tahun 1930-an, dimana beberapa rumah sakit
mengundang badut untuk menghibur anak-anak penderita polio. Tahun 1964, Norman
Cousins menerbitkan Anatomy of an Illness yang mendokumentasikan kasus nyata tentang
dampak positif penggunaan humor terhadap penyakit. Pada waktu itu, Norman Cousins
didiagnosa menderita Cousins Ankylosing Spondylitis, yaitu sebuah penyakit mematikan
yang meyebabkan disintegrasi pada jaringan spinalis. Para dokter memberikan prognosis
kesembuhan pada Cousin sebesar 1 dibanding 500 kasus. Menghadapi tipisnya angka
peluang untuk sembuh, Cousins memutuskan untuk melakukan terapi humor untuk
menghibur dirinya sendiri. Dalam pelaksanaannya, Cousins menemukan bahwa 15 menit
tertawa terbahak-bahak dapat menghasilkan tidur tanpa rasa sakit selama ± 2 jam. Sampel
darah juga menunjukkan bahwa tingkat penyebaran penyakit telah menurun setelah
menjalani terapi humor. Pada akhirnya, Cousins benar-benar sembuh dari penyakitnya.
Selanjutnya, dia menuliskan pengalaman tersebut pada buku Anatomy of an Illness.
1
B. Konsep Dasar Terapi Tawa
Saat kita berbahagia, secara alamiah kita banyak tersenyum dan tertawa. Kita tidak
sadar membuat diri kita terlihat dan merasa riang. Saat suasan hati kita baik, raut muka kita
secara alami mencerminkan jiwa kita yang riang. Saat kita merasa murung, secara alami kita
terlihat murung dan muram. Dengan kata lain, kita lebih dulu merasa bahagia, atau sedih –
dan raut muka yang tepat akan muncul sendiri. Dari penelitian mutakhir soal ini tampaknya
juga benar bahwa jika memakasa munculnya raut tertentu pada kita, maka pikiran dan tubuh
kita akan menanggapinya, dan secara biokimia akan mengenalinya. Jika kita merasa sedih
karena alasan tertentu, dan dimenta tersenyum, ekpresi bahagia kita benar-benar akan
membuat perasaan kita menjadi lebih baik, sebab ia mempengaruhi hormon-hormon yang
mengalir dalam sistem tubuh (Hodkinson, 1991).
Teori ini dikemukakan dengan baik oleh ilmuwan AS, Paul Ekman, Robert Zajonc
dari Ann Arbor, Universitas Michigan. Mereka meneliti mana yang lebih dulu: ekpresi wajah
atau emosi. Sebelum Zajonc dan Ekman mengemukan teorinya, pioner pertama dari
penelitian ini adalah seorang fisioloh Prancis, Israel Waynabaum dengan bukunya yang
berjudul Physionomie Humaine: Son Mechanisme et son Role Social yang terbit tahun 1906.
Waynbaum percaya bahwa otot-otot muka bekerja seperti penjepit pembuluh darah yang
mengatur aliran darah ke otak. Aliran darah pada gilirannya memengaruhi perasaan kita.
Teori yang ia kembangkan menyatakan bahwa emosi seringkali mengikuti ekpresi wajah,
bukan mendahuluinya (Lewis et al, 2004).
Waynbaum mengajukan hipotesa bahwa segala tanggapan emosi yang tampak, seperti
merona, terisak-isak, menangis, dan seterusnya berkaitan dengan proses-proses vaskuler
(pembuluh darah). Menagis dan tertawa mempengaruhi sirkulasi darah, terutama melalui
kerja diafragma. Waynbaum berpendapat bahwa semua reaksi emosi, entah positif atau
negatif, mempengaruhi sirkulasi dan bahwa ekspresi wajah memainkan peran penting dalam
proses ini (Lewis et al, 2004).
Otot zigomatik berkaitan erat dengan senyum dan kebahagiaan. Menurut teori
Waynbaum ini, otot ini secara langsung mengakibatkan darah mengalir di seluruh otak.
Pembuluh vena dipenuhi darah, dan hal ini sendiri telah meringankan perasaan dan membuat
merasa senang. Dalam bukunya, Waynbaum mengajukan gagasan bahwa tertawa merupakan
2
tindakan yang sehat karena peningkatan sirkulasi itu bersifat baik. Tertawa itu seperti mandi
oksigen sel-sel dan jaringan mendapat tambahan oksigen sehingga orang merasa lebih segar.
Sebaliknya, merasa dan berprilaku murung mengakibatkan pengurangan oksigen dalam darah
sehingga sel-sel kekurangan oksigen. Sel-sel darah menjadi lapar dan kosong, menghasilkan
depresi, kecemasan, dan kemarahan (Plutchik, 2002).
Tertawa juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Dengan tertawa kita
mengurangi atau hormon yang dilepaskan oleh tubuh ketika kita mengalami stres
(Muhammad, 2011). Ada beberapa manfaat terapi tawa untuk lansia:
1. Anti stres, tawa adalah penangkal stres yang paling baik, murah dan mudah
dilakukan. Tawa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendurkan otot-otot tubuh.
2. Memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih banyak darah hingga ke ujung-
ujung dan kesemua otot seluruh tubuh.
3. Memperkuat sistem kekebalan tubuh, sistem kekebalan memainkan peranan yang
sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari infeksi,
alergi, dan kanker.
4. Tawa mencegah tekanan darah tinggi, dalam hal ini tertawa bisa membantu
mengontrol tekanan darah dengan mengurangi pelepasan hormon-hormon yang
berhubungan dengan stres dan dengan memberikan relaksasi.
5. Tawa jadi obat ampuh stres, stres dan tekanan kehidupan modern berdampak buruk
terhadap pikiran dan tubuh manusia. Tertawa bisa membuat seseorang tenang dan
terhibur sehingga ia bisa melepaskan dirinya dari depresi.
Terapi tawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, setiap orang
bsa melakukannya. Disamping mempunyai manfaat besar, terapi juga mengandung sejumlah
potensi bahaya. Potensi ini dilarang untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa
jenis penyakit dan problem.
3
1. Indikasi
Terapi tawa merupakan teknik yang mudah dilakukan, tetapi efeknya sangat
luar biasa, bahkan dapat menyembuhkan pasien dengan gangguan mental akibat
stress berat. Humor dalam bentuk tertawa dalam dunia medis, merupakan obat
mujarab gangguan stres, atau gangguan penyakit lainnya. Orang yang mudah tertawa,
akan lebih cepat sembuh dari sakitnya, daripada mereka yang banyak mengeluh,
apalagi menangis.
Tertawa membuat otak menekan kita untuk melakukan dua hal yang simultan.
Pertama adalah visual, yaitu gerakan muka khusus. Yang kedua, adalah phonic, yaitu
mengeluarkan bunyi tertentu. Selama tertawa, ada banyak perubahan dalam bagian
tubuh termasuk tangan, kaki dan otot. Tertawa membantu melepaskan emosi dan
ketegangan. Orang sering menyimpan emosi dari pada mengeluarkannya saat marah,
takut, sedih, stres atau bosan. Tertawa merupakan cara lain untuk menemukan jalan
keluar dari ketegangan-ketegangan tersebut.
Pada saat tertawa, lima belas otot muka berkontraksi dan mendapatkan
rangsangan efektif pada sebagian besar otot mulut. Bahkan dalam keadaan tertentu,
pembuluh air mata terangsang sehingga selagi mulut terbuka dan tertutup, ada suatu
dorongan untuk mengisap udara yang cukup, sehingga muka memerah dan mata
berair. Dari banyak pengalaman, telah terbukti bahwa tertawa merupakan "mesin
terbaik" untuk menghilangkan stres. Penelitian medis menunjukkan adanya pengaruh
psikologi pada tertawa terhadap kesehatan. Rasa humor akan masuk dengan mudah
"mengobati" sakit, tekanan hidup sehari-hari, stres, atau rasa penat setelah bekerja.
Rasa humor dapat secara dramatis mengubah kualitas dan pandangan hidup kita. Rasa
humor merupakan suatu cara yang mudah untuk mengenali perasaan, dan
mengontrolnya dalam situasi sulit. Beberapa dampak psikologi tertawa terhadap
tubuh, adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi stress
Tertawa akan mengurangi tingkat stres tertentu dan menumbuhkan hormone
penyeimbang yang dihasilkan saat stres. Dalam keadaaan stres, akan
dihasilkan hormon yang menekan sistem kekebalan, sehingga meningkatkan
jumlah platelet (sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan dalam arteri) dan
4
meningkatkan tekanan darah. Dengan tertawa, hormon stres dapat diimbangi
sampai tingkat tertentu.
b. Meningkatkan kekebalan
Tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan karena tertawa pada dasarnya
membawa keseimbangan pada semua komponen dalam sistem kekebalan
tubuh.
c. Menurunkan tekanan darah tinggi
Tertawa dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah, yang
dapat membantu pernapasan.
d. Mencegah penyakit
Tertawa dipercaya mampu mencegah penyakit, seperti penyakit jantung,
karena marah dan takut yang merupakan emosi penyebab serangan jantung
dapat diatasi dengan tertawa. Karena tertawa itu sehat, tertawalah selagi kita
masih bisa tertawa, tetapi tentu saja tertawa yang ada sebabnya. Secara lebih
khusus manfaat terapi tawa untuk anak-anak dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1) Sesi tawa rutin akan meningkatkan pasokan oksigen untuk
memperbaiki fungsi mental dan prestasi akademis mereka.
2) Sesi tawa akan mengurangi stress saat ujian. Bahkan sebelum
memasuki ruang ujian, mereka perlu dibuat tertawa selama sekitar
sepuluh menit untuk mengurangi kecemasan.
3) Terapi tawa akan meningkatkan stamina dan kapasitas pernapasan
untuk membantu mereka unggul dalam kegiatan olahraga. Kegiatan ini
akan sangat mengendurkan saraf sebelum kegiatan olahraga
kompetitif.
4) Terapi tawa akan meningkatkan kadar relaksasi dan mengurangi
kegugupan serta demam panggung. Hal ini juga membantu anak-anak
menjadi lebih terbuka dan mengembangkan rasa percaya diri.
5) Mereka akan lebih jarang terserang penyakit batuk, pilek, infeksi
kerongkongan dan pernapasan, karena tawa membantu meningkatkan
kekebalan tubuh yang baik melawan semua infeksi.
5
6) Jika pengambilan nafas dalam-dalam ala yoga dipraktekkan di antara
latihan tawa, hal ini akan membantu mengembangkan stabilitas mental
mereka. Jika sikap keceriaan menjadi cara hidup, mereka akan
mempunyai sikap yang positif dalam menghadapi saat-saat sulit. Tawa
juga akan membantu mereka meningkatkan kemampuan kreatif
mereka.
7) Terapi tawa akan meningkatkan kemampuan kreativitas, intelektual,
emosional dan juga sosialisasi anak ketika berada lingkunangan rumah
dan di sekolah.
2. Kontra Indikasi
Tertawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, walaupun
begitu, terapi ini dilarang untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa
jenis penyakit dan problem. Pelarangan melakukan tawa ini dikarenakan dikawatirkan
berakibat buruk pada penyakitnya.
a. Penderita penyakit wasir
Berbahaya karena otot di sekitar pinggul dan perut mendapat tekanan lebih
berat sehingga dikhawatirkan memperparah penyakit wasir.
b. Penderita penyakit hernia
Hal ini dapat memperparah penyakit hernia karena membutuhkan kerja keras
otot dan kemungkinan isi perut akan menonjol di sekitar saluran
selangkangan.
c. Penderita penyakit jantung
Memacu denyut jantung bekerja lebih cepat, sehingga dikhawatirkan
berakibat fatal.
d. Penderita sesak nafas
mengganggu pernapasan
e. Baru selesai melakukan operasi
Jahitan opersinya akan terlepas, apalagi yang melakukan operasi besar atau
perus.
f. Sedang hamil
Mengakibatkan kontraksi dan bisa terjadi keguguran.
6
g. Peranakan turun Menurunkan tali ligamen yang menopang peranakan menjadi
lemah.
h. Penyakit TBC, dikhawatirknan penyakitnya akan menular kepada orang lain
sekitarnya.
i. Penyakit flu Bibit flu akan menyebar dan penderita flu sebaiknya istirahat
saja.
j. Komplikasi mata (gloukoma)
Akan meningkatkan tekanan pada bola mata karena bendungan aliran cairan
mata melalui terusan Schlemm dalam pembuluh balik semakin meningkat,
mencekungnya pupil saraf mata, dan bisa berakibat pada kebutaan.
Sebagai terapi dengan pendekatan yang holistik, terapi tawa tidak terlepas dari adanya
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan terapi tawa adalah, antara lain (Ariana, 2006).
1. Terapi tawa merupakan terapi yang tidak membutuhkan banyak peralatan. Terapi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan media VCD, majalah, televisi, atau tidak
menggunakan peralatan sama sekali, yaitu dengan saling berbagi cerita lucu dengan
orang lain.
2. Terapi tawa tidak memiliki batasan ruang dan waktu dalam pelaksanaannya. Ini dapat
diterapkan di kamar, kelas, maupun ruangan terbuka.
3. Terapi tawa tidak menuntut kehadiran seorang terapis profesional dan dapat
diterapkan secara mandiri oleh individu atau kelompok yang menginginkanya.
4. Terapi tawa dapat dilakukan dalam kelompok maupun individual. Namun, untuk
mendapatkan manfaat yang lebih banyak, biasanya cenderung dilakukan dalam
kelompok kecil.
5. Tidak ada ketentuan mengenai materi yang digunakan sebagai stimulus humor.
Masing-masing individu bebas memilih jenis humor sesuai dengan minat dan
keinginannya.
7
Selain kelebihan-kelebihan di atas, penggunaan tawa dalam terapi tawa juga memiliki
beberapa keterbatasan yang menjadi kekurangannya sebagai sebuah intervensi kesehatan,
antara lain:
1. Terapi humor tidak dapat diterapkan pada individu dengan beberapa gangguan
kesehatan, seperti hernia, wasir parah, penyakit jantung dengan sesak napas, pasca
operasi, peranakan turun, kehamilan, serangan pilek dan flu, tuberkulosis, dan
komplikasi mata (Kataria, 2004). Hal ini dikarenakan produksi tawa dikhawatirkan
akan mengganggu proses penyembuhan serta dapat menularkan beberapa penyakit
tertentu bila dilakukan dalam kelompok. Namun, kekurangan ini dapat dikendalikan
jika individu yang bergabung dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga tidak
melakukan aktifitas tertawa yang berlebihan selama sesi terapi berlangsung.
2. Faktor lain yang dapat menjadi penghalang keberhasilan terapi tawa adalah tingkat
dan jenis sense of humor. Sense of humor adalah bagaimana seseorang
mempersepsikan sebuah stimulus sebagai stimulasi humor sehingga dapat
menghasilkan tawa. Tingkat sense of humor mengacu kepada seberapa sering
seseorang mempersepsikan humor sebagai sebuah stimulus untuk menghasilkan tawa;
sedangkan jenis sense of humor mengacu kepada jenis humor apa yang paling dapat
membuat seseorang tertawa. Menurut penelitian Hartanti (2002) hanya orang-orang
dengan tingkat dan jenis sense of humor tertentu yang mampu merespon stimulasi
humor sesuai dengan yang diharapkan.
Peran koordinator dalam sebuah klub tertawa menurut Ayu (2011). Salah satu syarat
mutlak mengelola klub tawa yang sukses adalah mempunyai seorang koordinator. Tugasnya
bukan untuk menceritakan lelucon dan membuat orang tertawa melaikan tugas utamanya
adalah mengawali tahap tawa, latihan pernafasan dan latihan perenggangan. Ia seperti
pemicu yang lebih mudah tertawa dan mudah menularkan tertawa tugasnya adalah
memotivasi orang lain agar menyingkirkan rasa takut dan malunya serta lebih suka bermain-
main, sehingga tawa buatan bisa diubah menjadi tawa yang asli.
8
Beberapa tehnik yang perlu diperhatikan terapis dalam memberika terapi tawa antara
lain : Pelatihan yang tepat, cara memberikan aba-aba, format kelompok, jarak antara anggota
sangat penting, tingkat motivasi, displin, dan mengorganisasi permainan.
Memang sulit tertawa tanpa sebab. Jika kita tertawa tanpa sebab maka kita bisa
merasa malu dan takut, dan orang bisa mengganggap kita sedang stres atau gila. Untuk
menghilangkan hal tersebut maka alternatif yang bisa dipilih adalah:
1. Membuat klub tawa dan minimal 5 orang, jika bisa lebih banyak akan lebih mudah
tertawa.
2. Pada saat tertawa dianjurkan peserta terapi tawa saling berpandangan sebab tertawa
saling berpandangan akan memicu tawa dari dalam diri kita, karena setiap orang
mempunyai ciri khas tawa masing-masing, hal ini akan menciptakan tawa yang lepas
dan tawa adalah sangat menular.
3. Saat tertawa kedua tangan diangkat ke atas tegak lurus. Posisi seperti ini membuat
kita mudah tertawa, dan rasa malu dan takut juga akan ilang.
4. Tertawa lebih mudah muncul jika serempak dilakukan semua peserta, setelah diberi
aba-aba oleh tutor.
Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari, khususnya di daerah
tropis seperti Indonesia. Sebaiknya jumlah total latihan pernapasan, tawa dan peregang tidak
lebih dari 15-20 menit. Pengaturan waktu bisa disesuaikan beberapa menit menurut
kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila diadakan di tempat terbuka. Efektifntya terapi
tawa diberikan selama 3 minggu dalam rentang waktu 3 kali seminggu.
Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu lebih baik
bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita akan terus bersemangat dan
mempunyai suasana hati yang enak sepanjang hari. Kegiatan ini membangkitkan energi kita
9
dan tertawa selama 15-20 menit memberi kita manfaat sepanjang hari sampai saat tidur
malam.
Keuntungan lain dari klub tawa pagi hari adalah bahwa sesi terapi jalan kaki dan
terapi tawa bisa saling melengkai. Keduanya dilakukan ditempat terbuka, maka sangat ideal
bagi para pejalan kaki untuk menghadiri sesi tawa baik sebelum maupun sesudah sesi jalan
kaki. Di negara Barat, sesi tawa diadakan sekali atau dua kali seminggu. Beberapa kelompok
bertemu dua minggu sekali. Sebagian besar klub tawa di negara-negara Barat bertemu di
dalam ruangan dan mereka menggunakan 1-2 jam untuk tertawa, bermain, berbagi, menari,
dan saling bertemu. Kegiatan ini disebut klub tawa sosial.
Sementara itu, seseorang melakukan sesi tawa selama istirahat ditempat kerja. Klub
kebugaran, kelompok yoga, kelompok Taici, pusat aerobik, kelompok olahraga, dan pusat
meditasi bisa menambahkan 10-15 menit sesi tawa sebagai tambahan nilai untuk kegiatan
pembentukan kesehatan rutin mereka. Satu-satunya hal yang harus diperhatikan adalah
bahwa sesi tawa sebaiknya tidak dilakukan langsung sesudah makan siang. Sebaiknya ada
tenggang waktu sedikitnya dua jam setelah makan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam
rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan
fisik maupun gangguan mental Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan
lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa
sakit. Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa
orang mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi
humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes,
badut, dan komik. Apabila humor diberikan sebagai satusatunya stimulus untuk
menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi humor, namun jika
dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka untuk menciptakan tawa alami (misalnya
dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa.
6. Anti stres, tawa adalah penangkal stres yang paling baik, murah dan mudah
dilakukan. Tawa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendurkan otot-otot tubuh.
7. Memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih banyak darah hingga ke ujung-
ujung dan kesemua otot seluruh tubuh.
8. Memperkuat sistem kekebalan tubuh, sistem kekebalan memainkan peranan yang
sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari infeksi,
alergi, dan kanker.
9. Tawa mencegah tekanan darah tinggi, dalam hal ini tertawa bisa membantu
mengontrol tekanan darah dengan mengurangi pelepasan hormon-hormon yang
berhubungan dengan stres dan dengan memberikan relaksasi.
10. Tawa jadi obat ampuh stres, stres dan tekanan kehidupan modern berdampak buruk
terhadap pikiran dan tubuh manusia. Tertawa bisa membuat seseorang tenang dan
terhibur sehingga ia bisa melepaskan dirinya dari depresi.
11