Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Kupang adalah salah satu Kabupaten di Nusa Tenggara Timur

(NTT) yang secara geografis terletak pada 121° 30’ BT – 124° 11’ BT dan 9° 19’

LS – 10° 57’ LS. Luas wilayah Kabupaten Kupang sebesar 53.958,28 Km2 yang

terdiri dari wilayah daratan seluas 7.178,28 Km2 dan wilayah laut seluas 46.780

Km2 dengan garis pantai ± 492,4 Km (kabupaten kupang dalam angka 2009).

Desa Benu, Kecamatan Takari, merupakan salah satu wilayah di

Kabupaten Kupang yang mempunya litologi lempung yang cukup luas, hal

tersebut kurang menguntungkan dalam hal kemampuan daya dukung tanah

terhadap kontruksi yang akan dibangun diatas tanah lempung.

Tanah lempung merupakan salah satu tanah yang mempunyai sifat yang

kurang baik. Jenis tanah ini mempunyai daya dukung yang rendah, mudah

menyerap air namun susah melepaskannya, sifat kembang susut yang besar dan

sifat yang sangat kohesif serta deformasi yang terjadi sangat besar

(Sazuatmo,2011).

Dengan adanya permasalahan tersebut maka salah satu alternatif yang bisa

digunakan sebagai bahan stabilisator tanah adalah serat serabut kelapa. Pemilihan

serat serabut kelapa sebagai bahan stabilisasi dikarenakan serat serabut kelapa

adalah bahan yang mudah meloloskan air (B. Army dan Liliwarti, 2009), dan juga

banyak dijumpai di seluruh pelosok Nusantara. Serat serabut kelapa yang

merupakan limbah saat panen buah kelapa selama ini hanya dimanfaatkan oleh

1
2

pelaku kerajinan, namun belum digunakan untuk bahan stabilisasi tanah (Sriyati

Ramadhani, 2011). Beberapa keistimewaan pemanfaatan serat serabut kelapa

sebagai stabilisator dalam upaya perbaikan tanah yang ramah lingkungan dan

mendukung gagasan pemanfaatan serat serabut kelapa menjadi salah satu bahan

tambah usaha stabilitas terhadap tanah lempung (Sazuatmo,2011).

Serat serabut kelapa juga mempunyai keuntungan yaitu tahan terhadap

serangan mikroorganisme, pelapukan dan pekerjaan mekanis (gosokan dan

pukulan) dan lebih ringan dari serat yang lain. Serat serabut kelapa juga

mempunyai sifat yang ulet, dapat menyerap air, dan mempunyai tingkat keawetan

yang baik jika tidak berhubungan langsung dengan cuaca (Mulyono, 2004).

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai-nilai

sifat fisik dan mekanika tanah asli dengan yang setelah dicampur dengan serat

serabut kelapa. Dan penelitian ini juga berguna untuk mengetahui nilai kohesi dan

kuat geser yang berguna untuk menentukan nilai daya dukung tanah dasar dalam

perencanaan awal suatu pembangunan konstruksi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi awal tanah lempung secara nilai kohesi dan sudut

geser dalam?

2. Bagaimanakah pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap nilai

kohesi tanah lempung?


3

3. Bagaimanakah pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap nilai

sudut geser dalam tanah lempung?

4. Bagaimanakah pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap

stabilisasi tanah lempung?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini:

1. Penelitian dilakukan dengan cara mencampurkan serat serabut kelapa

secara acak dengan presentasi variasi yang digunakan 0,5%, 1%, dan

1,5%, dari berat kering tanah lempung.

2. Parameter-parameter geser langsung yang di tinjau berupa kohesi (c) dan

sudut geser dalam ().

3. Pengujian awal berupa uji batas-batas konsistensi, uji berat jenis, uji

pemadatan, dan uji geser langsung dilakukan pada tanah asli.

4. Pengujian pokok berupa uji geser langsung dilakukan pada berbagai

variasi komposisi kadar serabut kelapa.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini:

1. Mengetahui kondisi awal tanah lempung secara nilai kohesi dan sudut

geser dalam?

2. Mengetahui pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap nilai

kohesi tanah lempung.

3. Mengetahui pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap nilai

sudut geser dalam tanah lempung.


4

4. Mengetahui pengaruh penambahan serat serabut kelapa terhadap nilai

stabilisasi tanah lempung.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat penelitian ini, yakni:

1. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi dan masukan tentang kualitas tanah lempung

berdasarkan sifat fisik dan mekanik.

2. Bagi Universitas

Sebagai bahan informasi dan referensi mengenai pengujian sifat fisik dan

mekanik tanah lempung khususnya pada area penelitian.

3. Bagi Peneliti

a. Sebagai bahan input bagi mahasiswa yang melakukan penelitian.

b. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dalam usaha untuk

mengetahui uji sifat fisik dan mekanik tanah lempung

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Dinas Pekerjaan Umum

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan lokasi pengambilan sampel

tanah lempung berada Desa Benu, Kecamatan takari, Kabupaten Kupang dan

pengambilan bahan serat serabut kelapa berada di Pasar Inpres Naikoten, Kupang.

Anda mungkin juga menyukai