ABSTRAK
Pemegang saham minoritas, umumnya berada pada posisi yang lemah, dan
kepentingannya dalam suatu perusahaan, seringkali diabaikan, dan bahkan dirugikan, karena
kedudukannya yang demikian dibutuhkan suatu perlindungan, salah satunya melalui Good
Corporate Governance (GCG). Salah satu Perusahaan Terbuka yang tidak melindungi pemegang
saham minoritasnya dan tidak menerapkan GCG ialah PT. Sumalindo Lestari Jaya (PT. SLJ).
Penelitian ini bertujuan untuk Pertama mengetahui bentuk pelanggaran yang dilakukan PT. SLJ,
Kedua mengetahui bagaimana prinsip-prinsip GCG dapat melindungi pemegang saham minoritas,
dan Ketiga mengetahui kendala penerapan GCG pada perusahaan terbuka. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Berdasarkan hasil penelitian, PT. SLJ telah
melakukan beberapa bentuk pelanggaran sehingga merugikan pemegang saham minoritas. Hal
tersebut dikarenakan PT. SLJ tidak menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan baik yang dapat
melindungi pemegang saham minoritas yaitu : Keadilan (Fairness), Transparansi (Transparency),
Akuntabilitas (Accountability), dan Responsibilitas (Responsibility). Penerapan GCG pada
perusahaan terbuka terdapat beberapa kendala yaitu, Organ perusahaan yang tidak memiliki
independensi, Penegakkan hukum yang masih tidak tegas, serta maraknya praktek KKN menjadi
penghambat penegakkan GCG.
Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Pemegang Saham Minoritas, Perusahaan
Terbuka.
ABSTRACT
Generally of Minority Shareholders at a very tenuous position and the interest in the
company often ignored and even harmed, because his position that of minority shareholders, they
need a protection, one of them through the Good Corporate Governance (GCG). A company that
do not protect minority shareholders and do not apply the Good Corporate Governance (GCG) is
PT. Sumalindo Lestari Jaya (PT. SLJ). This study aims to examine first knowing of offenses
committed, second how the principle of GCG can to protect minority shareholders, and third
knowing constraint of GCG installment at the public company. Research Methods used in this
papers is the normative juridical. Based on research outputs is PT. SLJ has been doing some
offenses so dentrimental to minority shareholders. It is because PT. SLJ do not apply the principle
of GCG well that can protect minority shareholders that is Fairness, transparency, accountability,
and responsibility. The application of GCG to the public company have some constraints which is
the company didn’t have independence, law enforcement is not firm, and then the practice of
corruption, colution, and nepotism.
Keywords : Good Corporate Governance (GCG), Minority Shareholder, Public Company.
1
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
2
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
3
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
4
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
jual beli saham yang sudah terjadi, melalui RUPS-LB pada saat membeli
dan hanya menjustifikasi penentuan ZCB yang diterbitkan oleh PT. SHJ,
sepihak nilai saham yang dilakukan karena demi terwujudnya tata kelola
direksi PT. SLJ. perusahaan yang transparan dan adil
bagi seluruh pemangku kepentingan
Tolok ukur harga kewajaran khususnya pemegang saham mino-
saham PT. SLJ pada PT. SHJ hanya ritas..
berdasarkan penilaian dari kantor
KJPP Benny, Desmar dan Rekan d. Transaksi benturan kepentingan
sebagai penilai independen. Sebab yang dilakukan direksi PT. SLJ
standar kewajaran nilai suatu benda, dengan PT. SHJ tidak sampaikan
apalagi yang bernilai material, maka pada RUPS.
penilaian seharusnya terlebih dahulu
dilakukan oleh dua atau tiga penilai Berdasarkan Neraca Konsolidasi
independen sebagai pembanding. PT. SLJ pertanggal 30 September
Sehingga lalu lintas tindakan kor- 2009, ternyata PT. SLJ mempunyai
porasi PT. SLJ tersebut mengandung ekuitas bersih sebesar Rp
ketertutupan dan ketidakwajaran. 179.311.000.000,00, dan diketahui
bahwa PT. SLJ mempunyai pen-
c. Penerbitan Zero Coupon Bond dapatan usaha untuk periode 9 bulan
(ZCB) yang dibeli oleh Direksi yang berakhir pada tanggal 30
dan Dewan Komisaris PT. SLJ September 2009 sebesar Rp 428.
tidak disampaikan pada RUPS. 779.000.000,00. Pemberian utang
tanpa jaminan pengembalian kepada
Tanggal 1 Juli 2009, PT. SLJ PT. SHJ oleh PT. SLJ sebesar Rp
menerima ZCB yang diterbitkan 140.254.908.652,00 tersebut adalah
PT.SHJ sebesar Rp 140.254.908. termasuk pemberian hutang dalam
652,00 dengan jangka waktu 1 tahun. kategori transaksi mengandung ben-
Tindakan korporasi tersebut baru turan kepentingan dan tidak pernah
diketahui oleh pemegang saham disampaikan pada RUPS, maka
minoritas tanggal 15 Oktober 2009, berdasarkan hal tersebut direksi PT.
pada waktu RUPS-LB dilaksanakan. SLJ telah melanggar Keputusan
Bahwa Transaksi yang terjadi Ketua BAPEPAM-LK Nomor: Kep-
antara PT. SLJ dan PT. SHJ tersebut 412/Bl/2009 Tentang Transaksi
adalah transaksi yang material, Afiliasi Dan Benturan Kepentingan
karena transaksi tersebut mempunyai Transaksi Tertentu.
nilai yang lebih besar dari 10 % PT. SLJ dalam kedudukan
pendapatan PT. SLJ atau lebih besar sebagai perusahaan terbuka, wajib
dari 20 % ekuitas, sebagaimana hukumnya memberikan informasi
diatur oleh Peraturan Badan Peng- yang benar dan jujur kepada
awas Pasar Modal (BAPEPAM) pemegang saham dalam hal ini
No.IX.E.2 pemegang saham minoritas, dalam
Berdasarkan hal tersebut direksi rangka mentaati asas transparansi
PT. SLJ melakukan pelanggaran saat atau asas keterbukaan informasi.
membeli ZCB, karena seharusnya e. Pelanggaran yang dilakukan oleh
direksi PT. SLJ meminta persetujuan direksi menyebabkan kerugian
5
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
6
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
dan tuntas oleh PT. SLJ. Forum- komisaris PT. SLJ didalam forum
forum RUPS Tahunan dan RUPS-LB resmi, akan tetapi pemegang saham
diantaranya yaitu : mayoritas/pengendali menolak per-
mohonan penunjukkan auditor
1) Pada RUPS-LB tanggal 21 independen dan menolak untuk
September 2010, Berita Acara Rapat menjelaskan dan menerangkan ke-
sesuai Akta No.20 tanggal 21 Juni janggalan dan keanehan tindakan PT.
2010 oleh Benny Kristanto, SH, SLJ.
Notaris di Jakarta;
B. Konsep Perlindungan Peme-
2) Pada RUPS-LB tanggal 15 gang Saham Minoritas
Oktober 2009, Berita Acara Rapat Berdasarkan Prinsip-Prinsip
sesuai Akta No. 32 tanggal 15
Good Corporate Governance
Oktober 2009 oleh Benny Kristanto, Pada PT. SLJ.
SH, Notaris di Jakarta;
3) Pada RUPS-LB tanggal 9- 1. Konsep Good Corporate
Maret-2009, Berita Acara Rapat Governance.
sesuai Akta No.12 tanggal 9 Maret Governance yang terjemahannya
2009 oleh Benny Kristanto, SH, dalam konteks GCG ada yang
Notaris di Jakarta; menyebut tata pamong. Corporate
4) Pada RUPS Tahunan (Tahun Governance dapat didefinisikan se-
2008) tanggal 22 Mei 2009, Berita bagai suatu proses dan struktur yang
Acara Rapat Tahunan sesuai Akata digunakan oleh organ perusahaan
No. 40 tanggal 11 Juni 2010 oleh (Pemegang Saham/ Pemilik Modal,
Benny Kristanto, SH, Notaris di Komisaris/ Dewan Pengawas dan
Jakarta; Direksi) untuk meningkatkan ke-
berhasilan usaha dan akuntabilitas
5) Surat Para Pemegang Saham perusahaan guna mewujudkan nilai
Minoritas melalui kuasa hukumnya pemegang saham dalam jangka
Agustinus Dawarja, SH., tanggal 21 panjang dengan tetap memperhatikan
Juli 2010 dan surat tanggal 1 kepentingan stake-holders lainnya,
September 2010 No. Ref. berlandaskan pera-turan perundang-
144/Lex.Regis/09/1; undangan dan nilai-nilai etika.5
Pemegang saham minoritas telah Pada prinsipnya, dengan istilah
beritikad baik mengajukan permo- GCG berarti bagaimana managemen
honan untuk memperoleh data, perusahaan mengelola perusahaan
mengusulkan untuk membentuk dan tersebut secara baik, benar dan penuh
menunjuk auditor independen agar integritas. Karena itu, prinsip GCG
masalah kerugian, kejanggalan dalam melingkupi seluruh aspek dari
transaksi dan penerbitan ZCB, organisasi, bisnis dan budaya
inbreng asset HTI pada pihak lain perusahaan.
dan kejanggalan lainnya sebagai-
mana telah diuraikan menjadi terang
diungkapkan, serta meminta penje-
lasan dan keterangan kepada PT. SLJ 5
Adrian Sutedi, Good Corporate
dan direksi PT. SLJ maupun dewan Governance (Jakarta: Sinar Grafika, 2011),
7
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
8
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
9
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
10
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
11
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
12
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
13
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
14
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
10
Ibid halaman 166.
11 12
Ibid halaman 167. Ibid halaman 168.
15
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
16
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
17