Briket tempurung kelapa adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari bahan
baku tempurung kelapa yang sudah diolah menjadi briket yang dicetak dengan
bentuk dan ukuran sesuai keinginan. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
prinsip pembuatan briket dari tempurung kelapa dan dapat membuat briket dari
tempurung kelapa. Pembuatan briket arang dari tempurung kelapa dilakukan
dengan pengkarbonasian bahan baku menjadi arang, kemudian digerus, dicampur
perekat kanji, dicetak dan selanjutnya dikeringkan serta dilakukan pengujian
karakteristik briket yang didapat berupa kadar air dan laju pembakaran briket.
Kadar air briket hasil percobaan didapat sebesar 20,56%, 29,8%, dan 32,2%. Laju
pembakaran briket yang didapat sebesar 0,9 gr/det, 0,77 gr/det, dan 0,75 gr/det.
Kata kunci : Briket; korbonasi; kadar air; laju pembakaran briket.
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah pemanfaatan sumber-sumber energy alternatif, terutama sumber-sumber
energi terbarukan. Pengalihan sumber energi yang berasal dari bahan bakar minyak
ke sumber energi terbarukan diharapkan dapat mengurangi tingkat ketergantungan
kepada minyak bumi, apalagi mengingat potensinya yang cukup melimpah di
Indonesia. Pada blue print pengelolaan energi nasional 2005-2025, kebijakan energi
Indonesia memiliki sasaran antara lain pada tahun 2025 akan tercapai penurunan
peranan minyak bumi menjadi 26.2%, gas bumi meningkat menjadi 30.6%,
batubara meningkat menjadi 32.7% (termasuk briket batubara), panas bumi
meningkat menjadi 3.8%, dan energi terbarukan meningkat menjadi 15%
(Agustina, 2006)
Tempurung kelapa merupakan salah satu bagian dari produk pertanian yang
memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat dijadikan sebagai basis usaha.
Pemanfaatan tempurung kelapa secara garis besar dapat dikategorikan berdasarkan
kandungan zat dan sifat kimianya, kandungan energinya, dan sifat-sifat fisiknya.
Tempurung kelapa memiliki kadar air mencapai 8% jika dihitung berdasarkan berat
kering atau setara dengan 12% berat per butir kelapa. Untuk memaksimalkan nilai
ekonomi-nya, maka pengolahan tempurung kelapa ini harus didasarkan pada proses
pengolahan yang memaksimalkan sifat-sifatnya yang khas. Produk-produk hasil
olahan tempurung kelapa ini adalah Bio-oil, liquid smoke (asap cair), karbon aktif,
tepung tempurung, dan kerajinan tangan.
Dari segi kualitas, tempurung kelapa yang memenuhi syarat untuk dijadikan
bahan arang aktif adalah kelapa yang benar-benar tua, keras, masih utuh dan dalam
keadaan kering. Untuk membuat arang aktif yang benar-benar berkualitas,
tempurung kelapa harus bersih dan terpisah dari sabutnya. Sedangkan untuk
mengetahui kualitas yang baik dari arang tempurung kelapa, pembakarannya
menghasilkan arang yang tampak hitam, mengkilap, utuh, keras dan mudah
dipatahkan.
Komposisi atau kandungan zat yang terdapat dalam tempurung kelapa dapat
dilihat pada Tabel 1.1. Tempurung kelapa memiliki kadar air mencapai ± 8, jika
dihitung berdasarkan berat kering atau setara dengan 12% dari berat kelapa.
Sedangkan abu merupakan komposisi terendah yang terdapat pada tempurung
kelapa.
1. Lignin 29,40
2. Pentosan 27,70
3. Selulosa 26,60
4. Air 8,00
8. Nitrogen 0,10
1.2.2 Briket
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai
bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling
umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket
biomassa. Briket dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu : bahan organik diarangkan
terlebih dahulu kemudian dicetak atau dengan mencetak biomassa kemudian
diarangkan.
Briket batok kelapa adalah bahan bakar alternatif terbuat dari bahan baku
tempurung/batok kelapa yang sudah diolah menjadi briket yang dicetak dengan
bentuk dan ukuran sesuai keinginan. Briket ini diharapkan menjadi bahan bakar
pengganti sebagai pilihan yang dibutuhkan masyarakat.
Briket merupakan salah satu solusi altenatif yang cukup efektif dan efisien
dalam menghadapi krisis sumber energi atas energi fosil untuk bahan bakar seperti
yang telah diperkirakan oleh para ahli dan ilmuan. Briket bioarang adalah
gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang
kualitas dari bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang
lainnya.
Bioarang merupakan arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari
aneka macam bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, daun-daunan,
rumput, jerami, kertas maupun limbah pertanian lainnya yang dapat dikarbonisasi.
Bioarang ini dapat digunakan melalui proses pengolahan salah satunya adalah
menjadi briket bioarang.
Pembuatan briket arang dari limbah dapat dilakukan dengan menambah
bahan perekat, dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk,
dicampur perekat, dicetak dengan sistem hidrolik maupun dengan manual dan
selanjutnya dikeringkan.
Briket bioarang yang didefinisikan sebagai bahan bakar yang berwujud padat
dan berasal dari sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami proses pemampatan
dengan daya tekan tertentu. Briket bioarang dapat menggantikan penggunaan kayu
bakar yang mulai meningkat konsumsinya. Selain itu harga briket bioarang relatif
murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Proses pertama adalah proses membuat arang. Bahan baku yang berupa batok
kelapa dibuat arang dengan cara dibakar dalam tabung tertutup. Jika dibakar
didalam ruang atau tabung terbuka maka sampah yang dibakar akan menjadi abu.
Pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan drum atau bak didalam tanah.
Drum untuk pengkarbonan disajikan pada Gambar 1.2. Setelah menjadi arang,
smpah bakar kemudian digiling atau ditumbuk sehingga berbentuk bubuk arang.
Gambar 1.2 Drum untuk proses pengkarbonan
3.2. Pembahasan
4.2. Saran
Pada percobaan ini, praktikan harus teliti menjaga proses karbonisasi
tempurung kelapa. Proses karbonisasi hanya menghasilkan arang, bukan abu.
Kesalahan dalam perlakuan ini akan berpengaruh pada karakteristik briket yang
didapat, terutama pada kadar abu briket.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 047 Tahun 2006. Pedoman
Pembuatan dan Pemanfaatan Briket Batubara dan Bahan Bakar Padat
Berbasis Batubara.