Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................... .2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ ..3


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... ..3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... ..3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegipanjang ........................... ..4

2.2. Penghitungan Integral Limit Dua Atas Himpunan-Himpunan.................5

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan .............................................................................................. .12


3.2.Saran ......................................................................................................... .12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, berkah serta karunia-Nya sehingga kami bisa diberi kesempatan
untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Jambi yang InsyaAllah membawa berkah
kepada insan yang menuntut ilmu didalamnya. Amin.

Shalawat serta salam tetap kami ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kelompok kami
dapat menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin walaupun setiap manusia
pasti mempunyai ketidaksempurnaan. Dan kami akan mencoba untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan kami.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan makalah Mata Kuliah
Kalkulus Lanjut yang berjudul “Integral lipat Dua Atas Daerah Bukan
Persegipanjang” ini, khususnya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Kalkulus
lanjut yang senantiasa dengan sabar dan ikhlas membantu kami.

Dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun (konstruktif) dari semua pembaca, karena kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini tentulah masih terdapat banyak kekurangan.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Amin ya Robbal Alamin.

Jambi, Maret 2018

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep integral tentu untuk fungsi dengan satu peubah dapat diperluas
menjadi fungsi untuk dengan banyak peubah. Integral fungsi satu peubah dinamakan
integral lipat satu, untuk membedakannya dengan integral lipat yaitu integral untuk
funngsi dengan banyak peubah. Integral lipat satu merupakan materi pendukung
untuk materi integral lipat dua.

Pada materi integral lipat satu, fungsi yang dipakai dibatasi, yaitu fungsi
tersebut dibatasi pada selang tutup di R1. Untuk integral lipat dua dari fungsi dengan
dua peubah pembatasanya adalah bahwa fungsi dua peubah tersebut terdefinisi pada
suatu daerah tertutup di R2. Yang dimaksud daerah tertutup disini adalah daerah
beserta batasnya. Apabila dikatakan daerah, maka yang dimaksud adalah daerah
tertutup.

Untuk mempelajari arti geometri integral lipat dua ini perlu mengetahui cara
mendapatkan rumus integral lipat dua yaitu secara geometri terhadap suatu bidang
xoy atau pada ruang dimensi dua. Hal ini dilakukan dengan cara mempartisi daerah
pada bidang xoy atau ruang dimensi dua dengan garis yang sejajar sumbu koordinat.

Dalam hal ini akan dibahas mengenai integral lipat dua bukan persegi
panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegipanjang itu?
1.2.2 Bagaimana Penghitungan Integral Limit Dua Atas Himpunan-
Himpunan?
1.3 Tujuan Pmeblajaran
1.3.1 Untuk mengetahui Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan
Persegipanjang.
1.3.2 Untuk mengetahui Penghitungan Integral Limit Dua Atas Himpunan-
Himpunan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegipanjang

Misalkan ada suatu himpunan tertutup S dan terbatas di bidang seperti 1


berikut :

Gambar 2. Himpunan Tertutup S


Himpunan tertutup S dikelilingi oleh persegi panjang R dengan sisi-sisinya
sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat seperti gambar 2

Gambar 2. Himpunan R atas S

f (x; y ) jika (x; y ) di S


Didefinisikan, f (x; y ) =
0 jika (x; y ) di R-S
Andaikan f (x,y), terdefinisi pada S dan didefinisikan f (x, y) bagian R diluar S
kita katakan f dapat diintegralkan pada dapat diintegralkan pada R dan berlaku
:
∬𝑠 𝑓 (𝑥, 𝑦)dA=∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦)dA

4
2.2. Penghitungan Integral Limit Dua Atas Himpunan-Himpunan.

Himpunan dengan batas-batas melengkung dapat menjadi sangat rumit .untuk


tujuan kita untuk menunjau apa yang disebut himpunan x sederhana dan
himpunan y sederhana

Misalkan terhadap himpunan S sederhana dimana u1(x) dan u2(x) adalah


fungsi-fungsi yang kontinu pada interval [a,b] didefenisikan sebagai berikut:

S ={(x,y) : u1(x) ≤ y ≤ u2 (x), a ≤ x≤ b}

Jika kita gambar himpunan S tersebut seperti gambar

y = u2 (x)

Gambar 3 Himpunan S dibatasi oleh y sederhana


Jika kita ingin menghitung integral lipat dua dari suatu fungsi f(x,y) atau suatu
himpunan S yang y sederhana, maka kita lakukan melingkungi S dalam suau
persegi panjang R dan membuat f (x,y)= 0 di luar S. seperti gambar 4

y = u2(x) R

y = u1(x)
a b

Gambar 4. Persegipanjang R melingkungi S


Dengan demikian integral lipat dua dapat didefinisikan sebagai berikut :

5
∬𝑠 𝑓 (𝑥, 𝑦)dA

=∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦) dA
𝑏 𝑑
=∫𝑎 [∫𝑐 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦] 𝑑𝑥

𝑏 𝑢2(𝑋)
=∫𝑎 [∫𝑢1(𝑋) 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦] 𝑑𝑥

Secara singkat integral lipat dua untuk himpunan S adalah


𝑢2(𝑥)
𝑏
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦𝑑𝑥
𝑎
𝑆 𝑢1(𝑥)

Suatu himpunan S adalah x sederhana jika terdapat fungsi-fungsi kontinu u1 dan u2


pada [𝑐, 𝑑] sedemikian sehingga

S ={(x,y) : h1(y) ≤ y ≤ h2(y),C ≤ y≤ d}

Gambar x sederhana
Jika himpunan s adalah x sederhana, penalaran serupa menuju kerumus:

ℎ2(𝑦)
𝑑
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑐
𝑆 ℎ1(𝑦)

suatu garis tegak memotong suatu himpunan y sederhana dalam satu ruas garis. Hal
yang sama berlaku untuk himpunan x sederhana dengan garis-garis mendatar.
Gambar 6. berikut memperlihatkan suatu himpunan yang bukan x sederhana mapun y
sederhana

6
Y

x
0

Gambar 6. Himpunan bukan x sederhana maupun y sederhana


Jika himpunan S bukan x sederhana maupun y sederhana seperti gambar 6, biasanya
ia dipandang sebagai suatu gabungan potongan-potongan yang mempunyai salah satu
di antara sifat ini. Sebagai contoh annubulu dalam gambar 7 tidak sederhana dalam
arah lainnya tetapi ia merupakan gabungan dari dua himpunan sederhana y sederana
yaitu S1 dan S2. Integral pada potongan-potongan ini dapat dihitung dan ditambahkan
bersana untuk memperoleh integral S

S2

S1

Gambar 7

Contoh 1
Gunakan integral lipat dua untuk menentukan volume bidang empat yang dibatasi
oleh bidang-bidang koordinat dan bidang 3x + 6y + 4z -12 = 0
Penyelesaian:
Daerah segitiga di bidang yang membentuk alas bidang empat sebagai S, kita akan
mencari volume benda pejal di bawah permukaan

7
1
Z = 4(12-3x-6y) dan diatas daerah S, bidang yang diberikan memotong bidang xy
1 1
pada garis y = 6(12-3x) dan garis x =3(12-6y), jika kita gambar maka bidang empat
tersebut seperti pada gambar 3

2 y

S
𝑥
x Y= 2− 2
4

Gambar 3 .volume Benda Pejal di Atas daerah S


𝑥
Diketahui batas S meliputi batas x yaitu [0.4], batas y adalah[0,2 − 2] sedangkan
1
fungsinya adalah z= 4 (12-3x-6y) sehingga volume benda pejal tersebut adalah :

V =∬𝑆 𝑍𝑑𝐴
𝑥
4 2− 1
=∫0 ∫0 2 (12 − 3𝑥 − 6𝑦)𝑑𝑦𝑑𝑥
4

𝑥
4 3 3 2−
2 2
=∫0 [3𝑦 − 4 𝑥𝑦 − 4 𝑦 ] 𝑑𝑥
0

4 𝑋 3 𝑥 3 𝑥 2
=∫0 [3 (2 − 2 ) − 4 𝑥 (2 − 2) − 4 (2 − 2) ] 𝑑𝑥

4 3 3 3 3 3
=∫0 [6 − 2 𝑥 − 2 𝑥 + 8 𝑥 2 − 3 + 2 𝑥 − 16 𝑥 2 ] 𝑑𝑥

4 3 3
=∫0 [3 − 2 𝑥 + 16 𝑥 2 ] 𝑑𝑥

3 3 4
= 3x − 4 𝑥 2 + 48 𝑥 3 |
0

3 3 192
=3(4) − 4 (4)2 + 48 (4)3 = 12-12+ 48

V =4

8
Contoh 2

Hitung integral lipat dua yang diberikan dengan mengubahnya ke suatu integral lipat
∬𝑠(𝑥 2 − 𝑥𝑦)𝑑𝐴, 𝑆 adalah daerah antara y= x dan y = 3x-𝑥 2

Penyelesaian :

Untuk menentukan daerah S didapat 3x-𝑥 2 = 𝑥 diperoleh batas nilai x yaitu:

: 3x-𝑥 2 = 𝑥

: 3x-𝑥 2 − 𝑥 =0

:2x-𝑥 2 =0

:x(2-x)=0 diperoleh nilai x =0 dan x=2 sehingga himpunan S adalah :

S={(x,y),0≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ≤ 𝑦 ≤ 3𝑥 − 𝑥 2 } sehingga integralnya sebagai berikut :


2 3𝑥−𝑥 2
2 (𝑥 2 − 𝑥𝑦)𝑑𝑦𝑑𝑥
∬(𝑥 − 𝑥𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫
0 𝑥
𝑆

2 3𝑥−𝑥 2
= ∫0 ∫𝑥 (𝑥 2 − 𝑥𝑦)𝑑𝑦𝑑𝑥

2 1 3𝑥−𝑥 2
=∫0 [𝑥 2 𝑦 − 2 𝑥𝑦 2 ]
𝑥

2
1 1
=∫ (𝑥 2 (3𝑥 − 𝑥 2 ) − 2 𝑥(3𝑥 − 𝑥 2 )2 ) − (𝑥 2 (𝑥) − 2 𝑥(𝑥 2 ))dx
0

2 9 1 1
=∫0 (3𝑥 3 − 𝑥 4 − 2 𝑥 3 + 3𝑥 4 − 2 𝑥 5 ) − (2 𝑥 3 ) 𝑑𝑥

2 1
=∫0 (−2𝑥 3 + 2𝑥 4 − 2 𝑥 5 ) 𝑑𝑥

2 2 1 2
= − 4 𝑥 4 + 5 𝑥 5 − 12 𝑥 6 |
0

2 2 1 2 2 1
=(− 4 (2)4 + 5 (2)5 − 12 (2)6 ) − (− 4 (0)4 + 5 (0)5 − 12 (0)6 )

2 2 1
=(− 4 (16) + 5 (32) − 12 (64))

64 64 64 16 120 192 80
=(−8 + − 12) = (−8 + − )=− + − 15
5 5 3 15 15

9
8
∬(𝑥 2 − 𝑥𝑦)𝑑𝐴 = −
15
𝑆

Contoh 3
5 𝑥²
Hitung integral lipat ∫3 ∫−𝑥(4𝑥 + 10𝑦) dy dx

Penyelesaian:

Pertama kita melaksanakan pengintegralan sebelah dalam terhadap y, yang secara


sementara memikirkan x sebagai suatu konstanta, dan mendapatkan
5 𝑥² 5 𝑥²
∫3 ∫−𝑥(4𝑥 + 10𝑦) dy dx = ∫3 [4𝑥𝑦 + 5𝑦²]−𝑥 dx

5
= ∫3 [(4x3+5x4)-(-4x2+5x2)] dx

5
= ∫3 (5x⁴+4x3-x2) dx

𝑥³
= [𝑥 5 + 𝑥 4 − 3 ]53

1
= 33933

Perhatikan dalam integral lipat bahwa integral sebelah luar selalu mempunyai batas-
batas konstanta.

Contoh 4
1 𝑦²
Hitung integral lipat ∫0 ∫0 2𝑦𝑒ˣ dx dy

Penyelesaian:
1 𝑦² 1 𝑦²
∫0 ∫0 2𝑦𝑒ˣ dx dy = ∫0 [∫0 2𝑦𝑒ˣ dx] dy
1 𝑦²
= ∫0 [ 2𝑦𝑒ˣ ] 0 dy

1
= ∫0 (2𝑦𝑒ʸ2 − 2𝑦𝑒°) dy

1 1
= ∫0 𝑒ʸ² d(y²) – 2 ∫0 𝑦 𝑑𝑦

10
𝑦²
= [𝑒ʸ²]10 - 2[ 2 ]10

1
= e-1-2(2) = e – 2

Kita beralih ke masalah perhitungan volume dengan menggunakan integral lipat.

Contoh 5
 
2 sin 2 2

   2drd   2 sin 2  2 cos 2 


cos 2

  cos 2  sin 2 2
  cos   sin     cos 2  sin 2 
  1  0   1  0
0

11
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Andaikan f (x,y), terdefinisi pada S dan didefinisikan f (x, y) bagian R diluar S


kita katakan f dapat diintegralkan pada dapat diintegralkan pada R dan berlaku:

∬𝑠 𝑓 (𝑥, 𝑦)dA=∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦)dA

Misalkan terhadap himpunan S sederhana dimana 1 (x) dan 2 (x) adalah


fungsi-fungsi yang kontinu pada interval [a,b] didefenisikan sebagai berikut

S ={(x,y) : 1( x) ≤ y ≤ x), a ≤ x≤ b}

Secara singkat integral lipat dua untuk himpunan S adalah

𝜙2(𝑥)
𝑏
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦𝑑𝑥
𝑎
𝑆 𝜙1(𝑥)

Suatu himpunan S adalah x sederhana jika terdapat fungsi-fungsi kontinu 𝜓1 dan 𝜓2


pada [𝑐, 𝑑] sedemikian sehingga

S ={(x,y) : 𝜓1( y) ≤ y ≤ 𝜓y), c ≤ y≤ d}

Jika himpunan s adalah x sederhana, penalaran serupa menuju kerumus:

𝜓2(𝑦)
𝑑
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑐
𝑆 𝜓1(𝑦)

3.2.Saran
hendaknya materi ini dapat dipahami oleh para pembaca, karena materi ini juga
berkaitan dengan pokok bahasan selanjutnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Purcell, E. J & D. Vanberg, 2003. Terjemahan, Kalkulus , Jilid 2. Jakarta :


Erlangga.
https://www.academia.edu/10223573/Integral_Lipat_Dua_atas_Daerah_Bukan_Pers
egi_Panjang

13

Anda mungkin juga menyukai