Anda di halaman 1dari 13

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN METODE CANNY DENGAN

MATLAB UNTUK MEMBEDAKAN UANG ASLI DAN UANG


PALSU

ABSTRAKSI
Peredaran uang palsu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini
dikarena mudahnya mendapatkan informasi cara membuat uang palsu di internet. Untuk
itu, perlu adanya suatu teknologi yang dapat mengetahui dan membedakan uang palsu
tersebut. Berdasarkan kasus di atas, penulisan tugas akhir ini membahas tentang cara
membuat aplikasi yang dapat membedakan uang asli dengan uang palsu menggunakan
deteksi tepi dengan metode canny sebagai metode yang digunakan.

Elias Dianta Ginting

Jurusan Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma

PENDAHULUAN pengaman, tanda air, perbedaan warna


dan tekstur serta perbedaan bahan
Kemajuan teknologi telah berkembang kertas. Salah satu tehnik yang sering
dengan pesat. Terlebih lagi teknologi digunakan adalah dengan mendeteksi
dibidang informatika. Seiring dengan ada tidaknya tanda air dari suatu mata
kemajuan ini, kejahatan yang uang kertas.
menggunakan teknologi juga Saat ini deteksi tepi muncul sebagai
berkembang. Salah satu kejahatan yang salah satu cara yang bisa membedakan
memanfaatkan kemajuan teknologi uang asli dengan uang palsu dengan
adalah pembuatan uang palsu. Uang cara mendeteksi ada tidaknya tanda air
palsu yang beredar terdiri dari pecahan pada suatu mata uang.
Rp.20.000 hingga pecahan Rp.100.000.
Peredaran uang palsu dari tahun ke
tahun terus mengalami peningkatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Peningkatan ini dikarena mudahnya Pengolahan Citra
mendapatkan informasi cara membuat
uang palsu di internet. Pengolahan Citra merupakan proses
Untuk itu, perlu adanya suatu teknologi pengolahan dan analisis citra yang
yang dapat mengetahui dan banyak melibatkan persepsi visual.
membedakan uang palsu tersebut. Maka Proses ini mempunyai ciri data masukan
diciptakanlah alat untuk mendeteksi dan informasi keluaran yang berbentuk
uang palsu tersebut. Berbagai macam citra. Istilah pengolahan citra digital
teknologi digunakan, antara lain secara umum didefnisikan sebagai
menggunakan sinar ultraviolet, deteksi pemrosesan citra dua dimensi dengan
tepi dan lain-lain. Teknik yang komputer. Dalam definisi yang lebih
digunakan untuk membedakan uang luas, pengolahan citra digital juga
palsu dengan uang asli adalah dengan mencakup semua data dua dimensi.
mendeteksi ada tidaknya benang
Meskipun sebuah citra kaya informasi, 2. Pemulihan Citra (Image Restoration)
namun seringkali citra yang kita miliki Contoh-contoh operasi pemulihan citra:
mengalami penurunan intensitas mutu, a. Penghilangan kesamaran (Deblurring)
misalnya mengandung cacat atau derau b. Penghilangan derau (Noise)
(noise), warnanya terlalu kontras atau
kabur tentu citra seperti ini akan sulit di 3.Segmentasi citra
representasikan sehingga informasi Jenis operasi ini bertujuan untuk
yang ada menjadi berkurang. Agar citra memecah suatu citra ke dalam beberapa
yang mengalami ganguan mudah segmen dengan suatu kriteria tertentu.
direpresentasikan maka citra tersebut Jenis operasi ini berkaitan erat dengan
perlu dimanipulasi menjadi citra lain pengenalan pola.
yang kualitasnya lebih baik.
Pengolahan citra adalah pemrosesan 4. Analisis citra (Image Analysis)
citra khususnya dengan menggunakan Contoh-contoh operasi Analisis citra :
komputer menjadi citra yang lebih baik. a. Pendeteksian tepi (edge detection)
Umumnya operasi-operasi pengolahan b. Ekstraksi batas (boundary)
citra diterapkan pada citra apabila: c. Representasi batas (region)

1. Perbaikan atau memodifikasi citra Pembentukan Citra


perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas penampakan atau untuk Citra ada dua macam yaitu citra kontinu
menonjolkan beberapa aspek informasi dan citra diskrit. Citra kontinu
yang terkandung di dalam citra. dihasilkan dari sistem optik yang
2. Elemen didalam citra perlu menerima sinyal analog, misalnya mata
dikelompokkan, dicocokkan dan diukur. manusia dan kamera analog. Citra
3. Sebagian citra perlu digabung dengan diskrit dihasilkan melalui proses
bagian citra yang lain. digitalisasi sehingga mampu
menghasilkan citra diskrit, misalnya
Operasi Pengolahan Citra kamera digital dan scanner. Citra diskrit
disebut juga citra digital. Komputer
Operasi yang dilakukan untuk digital yang umum dipakai saat ini
mentransformasikan suatu citra menjadi hanya dapat mengolah citra digital.
citra lain dapat dikategorikan Citra Digital mengandung sejumlah
berdasarkan tujuan transformasi elemen-elemen dasar.
maupun cakupan operasi yang Elemen-elemen dasar dalam
dilakukan terhadap citra. pengolahan citra adalah:
Berdasarkan tujuan transformasi operasi
pengolahan citra dikategorikan sebagai 1. Kecerahan (brightness)
berikut : 2. Kontras (contrast )
3. Kontur (contour )
1. Peningkatan Kualitas Citra (Image 4. Warna (colour )
Enhancement) 5. Bentuk (shape)
Contoh-contoh operasi perbaikan citra: 6. Tekstur (texture)
a. Perbaikan kontras gelap/terang
b. Perbaikan tepian objek (Edge
Enhancement)
c. Penajaman (Sharpening)
Citra Biner Morfologi

Citra biner (binary image) adalah citra Operasi morfologi adalah teknik
yang hanya mempunyai dua nilai pengolahan citra yang didasarkan pada
derajat keabuan yaitu hitam dan putih. bentuk segmen atau region dalam citra.
Meskipun saat ini citra berwarna lebih Karena difokuskan pada bentuk obyek,
disukai karena memberi kesan yang maka operasi ini biasanya diterapkan
lebih kaya daripada citra biner, namun pada citra biner. Biasanya segmen tadi
tidak membuat citra biner mati. didasarkan pada obyek yang menjadi
perhatian. Segmentasi dilakukan dengan
Konversi Citra Hitam-Putih ke Citra membedakan antara obyek dan latar,
Biner antara lain dengan memanfaatkan
operasi pengambangan yang mengubah
Pengkonversian citra hitam-putih citra warna dan skala keabuan menjadi
(grayscale) menjadi citra biner citra biner.
dilakukan untuk alasan-alasan berikut : Hasil operasi morfologi dapat
dimanfaatkan untuk pengambilan
1. Untuk mengidentifikasi keberasaan keputusan dengan analisis lebih lanjut.
objek, yang direpresentasikan sebagai Operasi ini antara lain meliputi:
daerah (region) di dalam citra. Misal pencarian batas/kontur, dilasi, erosi,
kita ingin memisahkan objek dari latar penutupan (closing), pembukaan
belakangnya. Pixel-pixel objek ini (opening), pengisian (filling), pelabelan,
dinyatakan dengan nilai 1 sedangkan dan pengerangkaan (skeletonization).
pixel lainnya dengan 0. Objek
ditampilkan seperti gambar siluet. 1. Pencarian Batas/Kontur
Untuk memperoleh siluet yang bagus, Operasi ini digunakan untuk
objek harus dapat dipisahkan dengan menentukan batas/kontur dari segmen
mudah dari latar belakangnya. obyek.
2. Untuk lebih memfokuskan pada 2. Dilasi
analisis bentuk morfologi yang dalam Operasi dilasi dilakukan untuk
hal ini intensitas pixelnya tidak terlalu memperbesar ukuran segmen obyek
penting dibandingkan dengan dengan menambah lapisan di sekeliling
bentuknya. obyek.
3. Untuk menampilkan citra piranti 3. Erosi
keluaran yang hanya mempunyai Operasi erosi adalah kebalikan dari
resolusi intensitas satu bit, yaitu piranti operasi dilasi. Pada operasi ini, ukuran
penampilan dua aras atau biner seperti obyek diperkecil dengan mengikis
pencetak (printer ) sekeliling obyek.
4. Mengkonversi citra yang telah 4. Penutupan (Closing)
ditingkatkan kualitas tepinya (edge Operasi penutupan adalah kombinasi
enhancement) ke penggambaran garis- antara operasi dilasi dan erosi yang
garis tepi. Ini perlu untuk membedakan dilakukan secara berurutan. Citra asli
tepi yang kuat yang berkoresponden didilasi terlebih dahulu, kemudian
dengan batas-batas objek dengan tepi hasilnya dierosi
lemah yang berkoresponden dengan 5. Pembukaan (Opening)
perubahan illumination, bayangan dan Operasi pembukaan juga merupakan
lain-lain. kombinasi antara operasi erosi dan
dilasi yang dilakukan secara berurutan,
tetapi citra asli dierosi terlebih dahulu Prewitt, Robert, Laplacian of a
baru kemudian hasilnya didilasi. Gaussian, Canny, dan lain-lain.
6. Pengisian (Filling)
Pada operasi ini, citra masukan adalah 1. Operator Roberts
citra batas/kontur, kemudian dilakukan Roberts Operator merupakan variasi
pengisian sehingga diperoleh segmen dari rumus Gradient Operator dengan
obyek yang pejal/solid. arah orientasi sebesar 45 derajat dan
7. Pelabelan Objek 135 derajat pada bidang citra. Ini berarti
8. Pengerangkaan (Skeletonization) gradient dihitung dengan memanfaatkan
Pengerangkaan adalah suatu proses titik yang berada pada arah orientasi 45
pengikisan sebuah obyek sebanyak derajat dan 135 derajat yaitu :
mungkin dengan tetap mempertahankan f(x+1,y+1) dan f(x-1,y+1)
bentuk umum dari polanya. Dengan Selain itu operator ini merupakan
kata lain, setalah sebagian besar titik penjabaran dari teknik diferensial pada
pada obyek tersebut dihilangkan, maka arah horisontal dan diferensial pada
pola dari obyek tersebut harus tetap arah vertikal dengan menambahkan
dapat dikenali. Pola yang tertinggal ini proses konversi biner dengan meratakan
disebut sebagai kerangka (skeleton), di distribusi warna hitam dan warna putih.
mana sifat-sifatnya adalah: Kernel filter yang digunakan dalam
a. Ketipisan: kerangka obyek berukuran metode Robert ini adalah:
setipis mungkin (1 atau 2 titik)
b. Konektivitas: kerangka dari suatu
obyek terhubung satu sama lain sesuai
dengan topologi pola aslinya
c. Posisi: letak kerangka berada tepat di 2. Operator Prewitt
tengah obyek Pengembangan dari gradient operator
d. Stabilitas: setelah suatu bagian dengan menggunakan 2 mask
kerangka diperoleh, maka bagian (horizontal dan vertikal) ukuran 3x3.
tersebut tidak akan terkikis lagi oleh Pada operator ini kekuatan gradient
operasi pengikisan berikutnya. ditinjau dari sudut pandang horizontal
dan vertikal (memperhatikan titik
Pendeteksian Tepi (Edge Detection) disekitar pada posisi horizontal dan
vertikal). Selain itu metode Prewitt
Faktor kunci dalam mengekstraksi ciri merupakan pengembangan metode
adalah kemampuan mendeteksi keber- Robert dengan menggunakan filter HPF
adaan tepi (edge) dari objek di dalam yang diberi satu angka nol penyangga.
citra. Pendeteksian tepi merupakan Metode ini mengambil prinsip dari
langkah pertama untuk melingkupi fungsi laplacian yang dikenal sebagai
informasi di dalam citra. Tepi fungsi untuk membangkitkan HPF.
mencirikan batas-batas objek dan Kernel fillter yang digunakan dalam
karena itu tepi berguna untuk proses metode Prewitt ini adalah:
segmentasi dan identifikasi di dalam
citra. Tujuan pendeteksian tepi adalah
untuk meningkatkan penampakan garis
batas suatu daerah atau objek di dalam
citra.
Untuk mendeteksi tepi-tepi pada citra
ini dapat digunakan metode Sobel,
tingkat deteksi ketebalan tepi sesuai
3. Operator Sobel yang diinginkan.
Satu cara untuk menghindari gradien b. Melokalisasi dengan baik (kriteria
yang dihitung pada titik interpolasi dari lokalisasi)
piksel-piksel yang terlibat adalah Dengan Canny dimungkinkan
dengan menggunakan jendela 3x3 untuk dihasilkan jarak yang minimum antara
perhitungan gradien, sehingga perkiraan tepi yang dideteksi dengan tepi yang
gradien berada tepat di tengah jendela. asli.
Operator Sobel adalah operator yang c. Respon yang jelas (kriteria respon)
paling banyak digunakan sebagai Hanya ada satu respon untuk tiap tepi.
pelacak tepi karena kesederhanaan dan Sehingga mudah dideteksi dan tidak
keampuhannya. menimbulkan kerancuan pada
Selain itu metode Sobel merupakan pengolahan citra selanjutnya.
pengembangan metode Robert dengan
menggunakan filter HPF yang diberi Pemilihan parameter deteksi tepi Canny
satu angka nol penyangga. Metode ini sangat mempengaruhi hasil dari tepian
mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dihasilkan. Beberapa parameter
dan gaussian yang dikenal sebagai tersebut antara lain :
fungsi untuk membangkitkan HPF. 1. Nilai Standart Deviasi Gaussian
Kelebihan dari metode sobel ini adalah 2. Nilai Ambang
kemampuan untuk mengurangi noise
sebelum melakukan perhitungan deteksi Euclidean Distance
tepi. Kernel filter yang digunakan dalam
metode Sobel ini adalah: Euclidean Distance merupakan teknik
penghitungan jarak antara dua objek
dengan menggunakan teorema
Phytagoras.
Jika titik P = (P1; P2; :::; Pn) dan titik Q
= (Q1;Q2; :::;Qn) maka Euclidean
Distance-nya adalah :
4. Operator Canny
Salah satu algoritma deteksi tepi
modern adalah deteksi tepi dengan
menggunakan metode Canny. Deteksi Similaritas
tepi Canny ditemukan oleh Marr dan
Hildreth yang meneliti pemodelan Similaritas digunakan untuk mencari
persepsi visual manusia. persamaan dari 2 buah objek atau 2
Ada beberapa kriteria pendeteksi tepian buah vektor.
paling optimum yang dapat dipenuhi
oleh algoritma Canny:
a. Mendeteksi dengan baik (kriteria
deteksi)
Kemampuan untuk meletakkan dan
menandai semua tepi yang ada sesuai
dengan pemilihan parameter-parameter
konvolusi yang dilakukan. Sekaligus
juga memberikan fleksibilitas yang
sangat tinggi dalam hal menentukan .
PEMBAHASAN
Objek Image Uang Kertas Perancangan Program

Pada dunia perbankan, untuk dapat Aplikasi ini terdiri dari 2 buah _le yaitu,
mengetahui keaslian dari suatu mata process.m dan extract.m. Untuk file
uang kertas dapat menggunakan pertama atau process.m berfungsi
beberapa cara, antara lain dengan sebagai menu untuk meng-input image
melihat ada tidaknya benang pengaman, uang kertas original dan referensi. Serta
ada tidaknya tanda air, perbedaan warna mencari nilai Dissimilaritas, Similaritas
dan perbedaan tekstur. Secara kasat dan jarak Euclidean.
mata, kita bisa membedakan uang kertas Untuk file extract.m digunakan sebagai
asli dengan uang kertas palsu dengan program utama, dimana semua proses
cara dilihat, diraba dan diterawang. deteksi tepi dilakukan. Mulai dari
Uang kertas asli memiliki benang proses binerisasi, dilasi, erosi, dilasi-
pengaman, tanda air, hasil cetak erosi, penulangan, penyeleksian dan
mengkilap, dan cetakan timbul terasa deteksi tepi dengan metode canny
kasar saat diraba. dilakukan.
Ada tidaknya tanda air pada suatu mata
uang kertas bisa diketahui dengan cara Alur Program
diterawang dan dengan bantuan sinar
Ultraviolet. Dengan memanfaatkan Untuk pertama kali setelah aplikasi
tanda air ini, maka penulis mencoba dijalankan run, maka file yang dipanggil
membuat suatu aplikasi yang bisa adalah file process.m. File ini
mendeteksi benang pengaman dari suatu digunakan untuk menginput masukan
mata uang kertas. Aplikasi ini dapat berupa image dari uang kertas original
memperlihatkan ada tidaknya tanda air dan image uang kertas referensi. Selain
dalam suatu mata uang kertas. untuk meng-input data, file ini juga
Image yang digunakan pada percobaan akan menghitung jarak Euclidean, nilai
ini terdiri dari beberapa image uang Dissimilaritas dan nilai Similaritas.
kertas, antara lain : Image uang kertas Image yang di-input pertama kali adalah
asli Rp.100.000, image uang kertas image uang kertas original. Setelah
palsu Rp.100.000, image uang kertas inputan berhasil maka aplikasi akan
fotocopy Rp.100.000. melanjutkan dengan memanggil file
extract.m. File ini akan melakukan
beberapa proses antara lain : proses
binerisasi, proses dilasi, proses erosi,
proses dilasi-erosi, proses penulangan,
Gambar 1. Proses Capture Uang Kertas proses penyeleksian tanda air dan yang
terakhir adalah proses deteksi tepi untuk
Bagian dari uang kertas yang akan pengkodean tanda air yang telah
dicapture oleh webcam adalah daerah ditemukan. Variabel yang diperoleh dari
putih yang memiliki tanda air. Setelah image uang kertas original akan
bagian tersebut dicapture menggunakan dibandingkan dengan variabel dari
webcam maka image hasil capture image uang kertas referensi.
tersebut akan disimpan (save) sebagai
image dengan format bmp yang akan
digunakan sebagai inputan.
2. Memproses Image Original
Image yang telah di-input akan
diproses. Proses terdiri dari beberapa
tahapan antara lain:
a. Binerisasi
Binerisasi merupakan proses untuk
Gambar 2. Alur Program Image Original melakukan konversi dari citra gray level
menjadi citra yang hanya memiliki dua
Setelah mendapatkan variabel dari warna (biner ) yaitu hitam dan putih.
image uang kertas original, aplikasi b. Proses Dilasi
akan kembali memanggil file process.m Dilasi dilakukan untuk memperbesar
untuk meng-input kembali image uang ukuran segmen obyek dengan
kertas referensi. Setelah itu kembali menambah lapisan di sekeliling obyek.
memanggil file extract.m untuk c. Proses Erosi
dilakukan proses pendeteksian tanda air. Operasi erosi adalah kebalikan dari
Dimulai dari proses binerisasi, proses operasi dilasi. Pada operasi ini, ukuran
dilasi, proses erosi, proses dilasi-erosi, obyek diperkecil dengan mengikis
proses penulangan, proses penyeleksian sekeliling obyek.
tanda air dan yang terakhir adalah d. Proses Dilasi-Erosi
proses deteksi tepi untuk pengkodean Kombinasi antara operasi dilasi dan
tanda air yang telah ditemukan. erosi yang dilakukan secara berurutan.
Citra asli didilasi terlebih dahulu,
kemudian hasilnya dierosi.
e. Proses Penulangan
Penulangan adalah suatu proses
pengikisan sebuah obyek sebanyak
mungkin dengan tetap mempertahankan
bentuk umum dari polanya.
Gambar 3. Alur Program Image Referensi
f. Proses Penyeleksian
Variabel yang diperoleh akan Bagian dari image uang kertas original
dibandingkan dengan variabel dari diseleksi bagian tengah dari tanda
image uang kertas original. airnya. Jika terdeteksi maka proses
selanjutnya dapat dilakukan.
g. Proses Deteksi Tepi
Deteksi Tepi adalah suatu proses yang
menghasilkan tepi-tepi dari obyek-
Gambar 3. Membandingkan 2 Variabel
obyek citra yang tujuannya adalah
Image untuk menandai bagian yang menjadi
detail citra. Dari proses ini akan
Tahap-tahap Analisis diperoleh variabel yang digunakan
untuk perbandingan dengan image uang
Berdasarkan perancangan alur program kertas yang lainnya (referensi).
dapat ditentukan tahap-tahap yang yang 3. Menginput Image Referensi
dikerjakan untuk membuat program ini. Menginput image dari uang kertas
1. Menginput Image Original referensi. Image ini akan diuji apakah
Menginput image dari uang kertas asli atau tidak.
original yang nantinya akan digunakan 4. Memproses Image Referensi
sebagai patokan uang asli.
Sama seperti proses sebelumnya, IMPLEMENTASI
setelah image uang kertas referensi di-
input maka akan dilanjutkan dengan Pengujian
proses lainnya, antara lain:
a. Binerisasi Sebelum dilakukan proses pengujian,
Binerisasi merupakan proses untuk perlu diperhatikan beberapa hal agar
melakukan konversi dari citra gray level pengujian yang dilakukan dapat
menjadi citra yang hanya memiliki dua memberikan hasil yang bermanfaat.
warna (biner ) yaitu hitam dan putih. Diantaranya yaitu menyiapkan data
b. Proses Dilasi berupa image uang kertas yang akan
Dilasi dilakukan untuk memperbesar digunakan untuk proses pengujian,
ukuran segmen obyek dengan membuat skenario pengujian dan hal-
menambah lapisan di sekeliling obyek. hal apa saja yang akan dianalisa dari
c. Proses Erosi hasil pengujian tersebut.
Operasi erosi adalah kebalikan dari
operasi dilasi. Pada operasi ini, ukuran Image yang Digunakan
obyek diperkecil dengan mengikis
sekeliling obyek. Image atau citra yang digunakan untuk
d. Proses Dilasi-Erosi ujicoba berupa image uang kertas asli
Kombinasi antara operasi dilasi dan pecahan Rp.50.000 dan Rp.100.000.
erosi yang dilakukan secara berurutan. Image yang digunakan sebagai image
Citra asli didilasi terlebih dahulu, uang palsu adalah fotocopy pecahan
kemudian hasilnya dierosi. Rp.50.000, fotocopy Rp.100.000 dan
e. Proses Penulangan uang palsu Rp,100.000.
Penulangan adalah suatu proses
pengikisan sebuah obyek sebanyak Skenario Pengujian
mungkin dengan tetap mempertahankan
bentuk umum dari polanya. Aplikasi akan membandingkan antara
f. Proses Penyeleksian image uang kertas asli dengan image
Bagian dari image uang kertas referensi uang kertas palsu. Jika image yang akan
diseleksi bagian tengah dari tanda diuji memiliki tanda air, maka aplikasi
airnya. Jika terdeteksi maka proses akan mendapatkan sebuah image tanda
selanjutnya dapat dilakukan yaitu air yang telah dirubah menjadi image
prosess deteksi tepi untuk mendapatkan dengan deteksi tepi. Jika image yang
nilai variabel dari image uang kertas akan diuji tidak memiliki tanda air,
referensi. Tetapi jika tidak terdeteksi maka aplikasi tidak akan mendapatkan
maka proses akan berhenti. Sehingga image tanda air. Sehingga hasil akhir
tidak ada proses deteksi tepi dan tidak berupa nilai Similaritas tidak akan
akan ada nilai variabel dari uang kertas didapat dan dapat disimpulkan bahwa
referensi sehingga uang tersebut akan salah 1 image uang kertas adalah palsu.
dikatakan sebagai uang palsu. Apabila pengujian dilakukan terhadap
5. Menghitung Euclidean Distance image uang kertas asli dengan image
6. Menghitung Dissimilaritas uang kertas asli yang lainnya, maka
7. Menghitung Similaritas hasil akhir yang didapat adalah sebuah
nilai Similaritas.
Hal-hal yang Dianalisa Hasil dari proses binerisasi dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Beberapa hal yang dianalisa dari
pengujian ini adalah: nilai similaritas
dari ke-2 image, nilai euclidean, nilai
hamming serta nilai array dari image.

Implementasi Aplikasi Antara Image


Rp.100.000 Asli dengan Image
Rp.100.000 Palsu
Gambar 6. Citra Binerisasi
Berdasarkan alur program yang telah
ditulis pada bab sebelumnya, maka hal Setelah proses binerisasi dilakukan,
pertama yang akan dilakukan adalah maka proses selanjutnya adalah proses
menjalankan process.m. dilasi. Proses ini dilakukan untuk
a. Input Image Original menggabungkan titik-titik latar menjadi
Setelah process.m dijalankan, maka bagian dari objek.
aplikasi akan meminta user meng-input
nama file image dari uang kertas asli
Rp.100.000 dalam hal ini nama filenya
adalah 100rbasl.bmp.

Gambar 7. Citra Hasil Dilasi

Proses selanjutnya adalah proses erosi.


Gambar 4. Tampilan Input Citra Original Proses ini dilakukan untuk menghapus
titik-titik objek menjadi bagian dari
b. Memproses Image Original latar.
Setelah proses meng-input image
original selesai dilakukan, maka akan
dilakukan beberapa tahapan proses yang
ada di dalam extract.m. Beberapa
tahapan yang akan diproses, antara lain:
proses binerisasi, proses dilasi, proses
erosi, proses dilasi-erosi, proses
penulangan, proses seleksi dan proses
deteksi tepi. Gambar 8. Citra Hasil Erosi

Sebelum melakukan proses penulangan,


terlebih dahulu dilakukan proses dilasi-
erosi. Proses ini merupakan kombinasi
dari proses dilasi dengan proses erosi.
Terlebih dahulu dilakukan proses dilasi
kemudian langsung proses erosi-nya.
Gambar 5. Citra Uang Original Inputan
Hasil seleksi dari sebagian tanda air
yang dimiliki oleh suatu mata uang.

Gambar 9. Citra Hasil Dilasi-Erosi

Proses penulangan atau skeletonizing


Gambar 12. Citra Tanda Air Setelah
merupakan salah satu pemrosesan citra Penyeleksian
(image processing) yang digunakan
untuk mengurangi suatu daerah ( Tanda air yang telah diseleksi tadi akan
region) menjadi suatu grafik atau kurva dilakukan proses deteksi tepi dengan
dengan memperoleh kerangka menggunakan metode canny.
(skeleton) dari daerah tersebut.

Gambar 13. Citra Tanda Air Setelah Deteksi


Tepi
Gambar 10. Citra Hasil Penulangan
c. Input Image Referensi
Setelah mendapatkan hasil penulangan Setelah image pertama atau image
maka image hasil penulangan akan original selesai diproses. Maka aplikasi
diseleksi hanya bagian tertentu. Dalam akan kembali menjalankan file
hal ini yang diseleksi adalah sebagian process.m. Proses ini dilakukan untuk
dari tanda air yang terdapat di dalam meng-input kembali image uang kertas
suatu uang kertas. sebagai image yang referensi. Sama
seperti proses sebelumnya, user diminta
untuk memasukkan data dari image
uang kertas yang akan diuji. Nama file
yang akan diuji adalah 100rbpal-
asl.bmp.

Gambar 11. Citra Sebelum Penyeleksian

Gambar 14. Tampilan Input Citra Referensi


d. Memproses Image Referensi untuk menghapus titik-titik objek
Sama seperti proses sebelumnya, ketika menjadi bagian dari latar.
user telah meng-input image referensi
maka aplikasi akan menjalankan proses
morfologi berupa proses binerisasi,
proses dilasi, proses erosi, proses dilasi-
erosi, proses penulangan, proses seleksi
dan diakhiri dengan proses deteksi tepi.

Gambar 18. Citra Hasil Erosi

Sebelum melakukan proses penulangan,


terlebih dahulu dilakukan proses dilasi-
erosi. Proses ini merupakan kombinasi
dari proses dilasi dengan proses erosi.
Gambar 15. Citra Uang Referensi Hasil dari proses dilasi-erosi
ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.
Image di bawah ini adalah image hasil
binerisasi dari image sebelumnya.

Gambar 16. Citra yang Akan Diproses Gambar 19. Citra Hasil Dilasi-Erosi

Proses penulangan atau skeletonizing


Sebelum melakukan proses erosi, merupakan salah satu pemrosesan citra
terlebih dahulu akan melakukan proses (image processing) yang digunakan
dilasi untuk menggabungkan titik-titik untuk mengurangi suatu daerah (
latar menjadi bagian dari objek. region) menjadi suatu grafik atau kurva
dengan memperoleh kerangka
(skeleton) dari daerah tersebut.

Gambar 17. Citra Hasil Dilasi

Setelah dilakukan proses dilasi maka Gambar 20. Citra Hasil Penulangan
akan dilanjutkan dengan proses erosi
Setelah mendapatkan hasil penulangan
maka image hasil penulangan akan
diseleksi hanya bagian tertentu. Dalam
hal ini yang diseleksi adalah sebagian
dari tanda air yang terdapat di dalam Gambar 23. Hasil Perbandingan Citra Asli
suatu uang kertas. Dengan Citra Palsu

Implementasi Aplikasi Antara Image


Rp.100.000 Asli dengan Image
Rp.100.000 Asli

Contoh berikut adalah perbandingan


antara image uang asli Rp.100.000 den-
gan image uang asli Rp.100.000 yang
lain. Proses yang dilakukan sama seperti
sebelumnya. Hanya saja terdapat
Gambar 21. Citra Sebelum Penyeleksian
perbedaan, karena masing-masing
Jika suatu image uang kertas tidak image uang kertas tersebut memiliki
memiliki tanda air maka proses tanda air. Sehingga hasil akhir berupa
penyeleksian tanda air dan proses jarak Euclidean, nilai Dissimilaritas dan
deteksi tepi dari tanda air tersebut tidak nilai Similaritas akan diperoleh.
bisa dilakukan. Hasil perbandingan image uang asli
Karena aplikasi tidak dapat mendeteksi Rp.100.000 dengan image uang kertas
adanya tanda air sehingga semua proses Rp.100.000 asli yang lain. Karena
tidak dapat berjalan. image uang asli Rp.100.000 yang lain
memiliki tanda air, maka jarak
Euclidean, nilai Dissimilaritas dan nilai
Similaritas akan bisa diproses. Nilai
Euclidean = 42.626, nilai Similaritas =
0.10156.
Hasil perbandingan antara kedua image
uang kertas ini dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 22. Pesan Error

Hasil perbandingan image uang asli


Rp.100.000 dengan image uang palsu
Rp.100.000. Karena image uang palsu
Rp.100.000 tidak memiliki tanda air,
maka jarak Euclidean, nilai Gambar 24. Hasil Perbandingan Citra Asli
Dissimilaritas dan nilai Similaritas tidak Dengan Citra Asli
akan bisa diproses.
Hasil perbandingan antara image 1. B. Andrianto, Morfogradien.
Rp.100.000 asli dengan image http://crs.itb.ac.id/media/mapin/pdf/
Rp.100.000 asli yang lain dapat dilihat bayu-andrianto-morfogradien.pdf,
pada tabel berikut 2009.
2. Riyanto,citra-bab8.
Field Value http://lecturer.eepis-
its.edu/riyanto/citra-bab8.pdf, 2009.
tandaair 240x320 uint8 3. R. E. W. Rafael C. Gonzalez, S. L.
kodetandaair 1x10201 double Eddins, Digital Image Processing
id 100rbasl Using
Eucl 1817 4. MATLAB, 2nd editionDigital Image
Euclidean 42.626 Processing, 2nd ed. Gatesmark
Hamm 1817 Publishing, 2009.
Hamming 0.17812 5. Perancangan Perangkat Lunak.
Pembilang 102 http://www.docstoc.com/docs/77210
PenyebutUji 899 66/
PenyebutQuery 1122 6. Perancangan-Perangkat-Lunak-
Penghitungan-Rumus-Sidik-Jari-
Penyebut 1004.3
Standar-Kepolisian-Republik-
Similar 0.10156
Tabel 1. Tabel Hasil Perbandingan
Indonesia, 2009.
7. Pengolahan Citra.
http://balzach.sta_.ugm.ac.id/Pengol
PENUTUP ahanCitra/Morfologi.pdf, 2009.

Dari hasil percobaan yang dilakukan


dengan menggunkan beberapa image
uang kertas, dapt disimpulkan beberapa
hal, antara lain:
1. Jika image uang kertas yang memiliki
tanda air (uang kertas asli)
dibandingkan dengan image uang kertas
lainnya yang memiliki tanda air (uang
kertas asli) maka dapat dicari nilai
Euclidean dan Similaritas-nya.
2.Dari semua percobaan yang dilakukan
terhadap image uang kertas asli, aplikasi
berhasil mendeteksi tanda air.
3.Dari semua percobaan yang dilakukan
terhadap image uang kertas palsu dan
fotocopy, aplikasi tidak berhasil
mendeteksi tanda air.
4.Aplikasi berhasil mendeteksi uang asli
dan uang palsu dari ada tidaknya tanda
air.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai