A Pengertian Perseroan Terbatas Tertutup Dan Perseroan Terbatas Terbuka Beserta Anggaran Dasar
A Pengertian Perseroan Terbatas Tertutup Dan Perseroan Terbatas Terbuka Beserta Anggaran Dasar
1
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999,
hlm. 14
2
Ibid.
3
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 70
public yang artinya menjual sebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan
sahamnya di Bursa.4 Pasar modal memfasilitasi perubahan status perusahaan dari
perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka melalui instrument hukum pasar
modal. Perubahan tersebut harus dilakukan dengan cara penawaran umum kepada
publik atau masyarakat. Menurut Pasal 1 angka 15 UU No. 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal, disebutkan bahwa penawaran umum adalah kegiatan penawaran
Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual efek kepada masyarakat. Pihak
yang melakukan penawaran umum adalah emiten.
Dalam proses go public, melibatkan banyak pihak antara lain (1) emiten
atau investee, (2) penjamin emisi atau underwriter, (3) agen (agent), (4) pemodal
(investor). Perusahaan yang telah melakukan go public disebut perusahaan publik
atau terbuka, sehingga sering ditambahkan istilah “Tbk” (terbuka), artinya
perusahaan tersebut telah menjadi milik masyarakat pemegang saham dari
perusahaan yang bersangkutan. Besarnya kepemilikan tergantung dari besarnya
jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham.5
Suatu perusahaan yang dalam rangka menjadi perusahaan publik yang
sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI),
perusahaan perlu memperoleh persetujuan dari BEI dengan mengajukan
permohonan pencatatan kepada BEI dengan melampirkan dokumen-dokumen
yang diperlukan. Sepanjang dokumen-dokumen dan informasi yang disampaikan
telah mencukupi dan lengkap, BEI hanya memerlukan waktu 10 hari Bursa untuk
memberikan persetujuan. Jika memenuhi syarat, BEI memberikan surat
persetujuan prinsip pencatatan yang dikenal dengan istilah Perjanjian kontrak
Pendahuluan Pencatatan Efek.6
Secara umum perusahaan yang memutuskan untuk menjual sahamnya ke
masyarakat, ada beberapa tujuan, manfaat yang diperoleh dan konsekuensi yang
harus ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan melakukan go public, mempunyai
beberapa tujuan, yaitu:7
1. Mendapatkan dana untuk perluasan usaha (ekspansi) atau diversifikasi usaha
dan memperbaiki struktur modal perusahaan.
2. Meningkatkan nilai perusahaann (shareholder value)
3. Melepaskan sahamnya untuk mendapatkan keuntungan
Adapun beberapa manfaat perusahan melakukan go public, antara lain:8
1. Memperoleh sumber pendanaan baru. Sumber pendanaan baru dalam rangka
dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja maupun untuk
ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan.
Menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan akan lebih mudah diselesaikan.
2. Memberikan keunggulan kompetitif (competitive advantage) untuk
pengembangan usaha. Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan
memperoleh banyak competitive advantage untuk pengembangan usaha di
masa yang akan datang seperti melalui penjualan saham kepada publik
4
Panduan Go Public,
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Information/ForCompany/Panduan-Go-Public.pdf,
terakhir diakses pada tanggal 23 Februari 2017
5
Sri Hermuningsih, Pengantar Pasar Modal Indonesia, Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2012, hlm. 60
6
Panduan Go Public, op.,cit., hlm 5
7
Sri Hermuningsih, op.,cit., hlm. 61
8
Panduan Go Public, op.,cit., hlm 1-4
perusahaan berkesempatan untuk mengajak para partner kerjanya seperti
pemasok (supplier) dan pembeli (buyer) untuk turut menjadi pemegang saham
perusahaan dan perusahaan dituntut oleh banyak pihak untuk dapat selalu
meningkatkan kualitas kerja operasionalnya, seperti dalam hal pelayanan
kepada pelanggan ataupun kepada para stakeholders lainnya, sistem pelaporan,
dan aspek pengawasan.
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiyaan melalui
penerbitan saham baru. Perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di
Bursa, pembiayaan untuk merger atau akuisisi dapat lebih mudah dilakukan
yaitu melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan merger atau
akuisisi tersebut.
4. Peningkatan kemampuan Going Concern. Kemampuan going concern bagi
perusahaan adalah kemampuan untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi
apapun termasuk dalam kondisi yang dapat mengakibatkan bangkrutnya
perusahaan, seperti terjadinya kegagalan pembayaran utang kepada pihak
ketiga, perpecahan di antara para pemegang saham pendiri, atau bahkan karena
adanya perubahan dinamika pasar yang dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di bidang usahanya. Dengan menjadi
perusahaan publik, kemampuan perusahaan untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan
tertutup
5. Meningkatkan citra perusahaan (company image). Dengan Go Public suatu
perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan komunitas keuangan.
Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut untuk mendapat
publikasi secara cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya.
Peningkatan citra tersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi
pengembangan usaha di masa depan.
6. Meningkatkan nilai perusahaan (company value). Dengan menjadi perusahaan
publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat dapat diperoleh
valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional dan
kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham di
Bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan secara
keseluruhan
Terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam menjadi perusahaan
publik, adapun beberapa konsekuensi perusahan melakukan go public, antara
lain:9
1. Emiten dituntut lebih terbuka, sehingga dapat memacu perusahaan untuk
meningkatkan profesionalisme.
2. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan, sehingga
akan dapat meningkatkan citra perusahaan.
3. Perusahaan harus mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai
kewajiban pelaporan.
A.1 Anggaran Dasar