Pengertian
Metode kalender atau bisa disebut dengan pantang berkala adalah
cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri
dengan tidak melakukan senggama pada masa subur atau ovulasi. Metode kalender
ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita. Knaus berpendapat bahwa
ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino
berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi,
tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil
penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA sistem kalender.
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab
pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24
jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa hidup sel
telur rata-rata.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan
penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan
setiap kehamilannya. Berbeda dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem kalender
menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu banyak yang lebih menyukainya
INDIKASI
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan
pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid
teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan pada tahun-
tahun menjelang menopause.
Yang bisa menggunakan / Indikasi menurut Handayani (2010):
Wanita/pasangan :
1) Dari Semua usia subur
2) Dari semua paritas, termasuk wanita nullipara
3) Yang oleh karena alasan religious atau filosofis tidak bias menggunakan
metode lain
4) Tidak bisa memakai metode lain
5) Bersedia menahan nafsu birah ilebih dari seminggu setiap siklus
6) Bersedia dan terdorong untuk mengamati, mencatat dan
menginterpretasikan tanda-tanda kesuburan
Kontraindikasi
Yang seharusnya tidak menggunakan/kontak indikasi antara lain :
1) Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya
membuat kehamilan menjadi suatu kondisi resiko tinggi
2) Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah (abortus),
kecuali MOB
3) Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur
4) Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama
waktu tertentu dalam siklus haid.
5) Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini
juga memiliki keterbatasan, antara lain:
a. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
b. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
c. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
d. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
e. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
f. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
g. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain
Efektifitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan
wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Metode kalender akan lebih efektif bila
dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini,
pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap
wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam
kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan
bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan
kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila
dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan
penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Setelah menentukan hari pertama haid, hari pertama masa subur dan terakhir
masa subur, segeralah pindahkan ke kalender untuk ikut secara ketat yaitu tidak
bersenggama pada hari subur (tidak berpantangan).
Efek Samping
a. Kemungkinan gagal cukup besar, terutama jika terjadi perubahan siklus dan
ovulasi.
b. Tidak bisa berhubungan badan sewaktu-waktu karena sudah ditentukan hari
yang aman dan tidak untuk hubungan badan. pada beberapa pasangan hal ini
akan mengganggu spontanitas dalam hubungan.
c. Butuh komitmen bersama dengan pasangan, demi suksesnya metode kalender.
DAFTAR PUSTAKA