Anda di halaman 1dari 6

JUDUL : "Pengaruh Kelembaban Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Bawang Putih"
A. Latar Belakang
Pertumbuhan pada tumbuhan merupakan salah satu materi pada mata pelajaran
IPA di SD. Dalam Wikipedia menyatakan bahwa pertumbuhan didefinisikan sebagai
proses pembelahan dan pemanjangan sel. Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas
menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan
pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman. Pertambahan bobot
kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada
umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling
besar. Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga
dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada
tanaman. Adapun parameter lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena
angkanya berfluktuasi walaupun pada kepentingan tertentu, parameter ini menjadi
penting daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama
pada studi dan produksi hortikultura.
Materi pertumbuhan yang diajarkan di SD biasanya diajarkan menggunakan
metode ceramah yang berpatokan hanya pada satu sumber belajar sehingga siswa
tidak dituntut untuk aktif, selain itu siswa hanya dituntut untuk mengerjakan LKS
yang diambil dari beberapa penerbit yang disusun oleh orang lain, tidak disusun
langsung oleh guru. Sumber belajarnya juga kurang sesuai dengan kebutuhan belajar
dari siswa , dan juga kurang menarik perhatian siswa, serta bersifat monoton yang
menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru,
sehingga guru seharusnya dapat menggunakan sumber belajar yang lain yang dapat
menunjang prose pembelajaran agar berjalan lancar.
Faktor-faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, terutama fungsi fisiologis dan morfologis tanaman, apabila
faktor tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas
hidup. Faktor-faktor lingkungan dibedakan menjadi 2 yaitu: faktor biotik dan abiotik.
Lingkungan biotik terdiri atas organisme-organisme hidup di luar lingkungan abiotik
(manusia, tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme). Namun pada pengaruh faktor
lingkungan faktor abiotik merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Tanaman secara umum dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik
pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman berdasarkan
karakter sifat interval (genetik) dari tanaman tersebut, sehingga keberhasilan suatu
tanaman dalam melangsungkan aktifitas hidupnya sangat ditentukan oleh
kelangsungan interaksi dari faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan
abiotik terdiri dari tanah, air, udara, kelembaban udara, angin, cahaya matahari dan
suhu.
Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Suhu berkorelasi positif dengan radiasi matahari.
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Pengaruh suhu terhadap
fotosintesis tergantung pada spesies dan kondisi lingkugan tempat hidupnya.
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman
persatuan luas dan persatuan waktu (kal/cm2/hari). Pengertian intensitas disini sudah
termasuk didalamnya lama penyinaran, yaitu lama matahari bersinar dalam satu hari,
karena satuan waktunya menggunakan hari. Intensitas cahaya merupakan energi
untuk reaksi anabolik fotosintesis. Pertumbuhan tanaman sangat tergantung pada
faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang akan menjadi variabel dalam
praktikum ini adalah suhu intensitas cahaya.
Kelembaban udara berarti kandungan uap air di udara. Kelembaban dibutuhkan
oleh tanaman agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembaban yang
dibutuhkan tanaman berbeda-beda tergantung pada jenisnya. jika ingin mendapatkan
produktifitas yang optimal, tanaman ada yang membutuhkan kelembaban yang tinggi
dan ada juga yang membutuhkan kelembaban yang rendah. Kelembaban udara
berpengaruh terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan pada daun.
Dengan penelitian ini kita bisa mengetahui bagaimana pertumbuhan tanaman pada
kelembaban udara tertentu.
Tanaman bawang putih termasuk salah satu jenis sayuran umbi yang sudah lama
dikenal dan ditanam di berbagai negara di dunia. Bawang putih (allium sativum)
adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan
dunia. Bagi orang jawa mengenalnya berbagai Brambang. Dan bagian yang paling
banyak sekali di manfaatkan adalah umbi, meskipun di beberapa tradisi kuliner dan
juga menggunakan daun serta tangkainya, Bunganya sebagai bumbu penyedap
makanan atau masakan. Tanaman ini telah terbukti paling banyak beasal dari daerah
Asia tengah dan Asia tenggara. Banyak sekali khasiat, manfaat dan kandungan
kesehatan dari bawang putih terutama untuk pengobatan. Pada tanah-tanah yang
becek, pertumbuhan tanaman bawang putih akan kerdil dan sering menyebabkan
umbi-umbinya mudah menjadi busuk.
Mengingat besarnya manfaat bawang putih bagi kehidupan sehari – hari maka
perlu adanya penelitian ini untuk meningkatkan produksi tanaman bawang putih,
agar tanaman bawang merah dapat berproduksi dengan baik maka diperlukan syarat
tumbuh tanaman yang dipengaruhi oleh faktor internl dan eksternal.
Saat ini terdapat berbagai macam cara untuk membudidayakan tanaman bawang
putih. Tetapi, cara-cara tersebut yang masih belum efektif terdapat cara lain yang
lebih efektif dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu dengan
memanfaatkan kelembaban lingkungan sebagai salah satu alternatif cara untuk
mempercepat proses pertumbuhan tunas dan akar pada tanaman bawang putih.
Selain kelembaban lingkungan, pengaruh cahaya matahari juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan tunas dan akar pada tanaman bawang putih. Tetapi pada
penelitian ini akan memfokuskan pada kelembaban lingkungan, dimana penelitian
ini dimaksudkan agar dapat menghasilkan tanaman bawang putih yang lebih
berkualitas.

Setiap orang mempunyai pengalaman tentang proses penanaman bawang putih


yang berbeda beda. Sebagian besar dari mereka menggunakan banyak cara untuk
menanam bawang putih, semua hal itu dilakukan tidak lain dengan adanya tujuan
untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas bawang putih yang memuaskan. Hal
tersebut mendorong kami untuk melakukan penelitian mengenai pertumbuhan
bawang putih dengan cara yang efektif, dan mudah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu cara mudah yaitu dengan memanfaatkan kelembaban
lingkungan sebagai alternatif cara untuk mempercepat proses pertumbuhan tunas
bawang putih.Masalah yang banyak dihadapi dalam penanaman tanaman bawang
putih adalah tempat yang digunakan dalam proses pertumbuhan tunas bawang putih
itu sendiri, karena tidak semua tempat memiliki cukup lahan untuk
perkembangbiakan tanaman bawang putih, oleh karena itu, dilaksanakan penelitian
ini untuk memberikan informasi dan membuktikan bahwa ada media yang lebih
mudah didapatkan dan lebih mudah mempercepat proses pertumbuhan pada tanaman
yaitu dengan menggunakan media air, atau suhu lingkungan juga mempengaruhi
proses pertumbuhan tunas dan akar pada tanaman bawang putih. Selain itu kami juga
ingin membuktikan bahwa tumbuhnya tunas pada tanaman bawang putih juga
dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Cahaya matahari sangat berpengaruh
pada proses pertumbuhan tanaman bawang putih, karena cahaya matahari sangat
berperan penting dalam proses tumbuhnya tunas pada tanaman bawang putih. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mangenai
“Pengaruh kelembaban lingkungan terhadap pertumbuhan tunas bawang putih”.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tanaman bawang putih yang
diletakkan di tempat yang lembab dengan tanaman bawang putih yang diletakan di
tempat kering?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara tanaman bawang putih yang
diletakkan di tempat yang lembab dengan tanaman bawang putih yang diletakan di
tempat kering.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi pengembang teori pembelajaran untuk
mendapatkan pengetahuan bahwa tidak hanya diperkebunan saja kita bisa
menanam bawang merah, tetapi ditempat lain pun kita dapat
membudidayakan bawang merah asalkan tempat tersebut mengandung cukup
air dan sinar matahari, kemudian untuk mendapatkan informasi mengenai
perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan tanaman bawang putih yang
ditempatkan pada tempat yang memilki kandungan air dan sinar matahari
yang cukup dengan tanaman bawang putih yang ditempatkan pada tempat
yang kurang mengandung air dan sinar matahari yang cukup
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi
masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan-lahan kosong yang tidak
digunakan sebagai media untuk membudidayakan bawang putih tanpa harus
menggunakan media tanah, kemudian dapat memberikan informasi kepada
masyarakat luas terutama para petani bawang putih bahwa tempat penanaman
yang memiliki cukup kandungan air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
bawang putih.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan serta
menjadi informasi tambahan dalam melakukan penelitian baik yang sejenis
maupun tak sejenis.

E. Kajian Teori
1. Pengertian Kelembaban
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif.
Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan
suhu.Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada
30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Kelembapan
spesifik adalah metode untuk mengukur jumlah uap air di udara dengan rasio
terhadap uap air di udara kering.

2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik
tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah
segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya,
bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

3. Pengertian bawang putih


Bawang putih ( allium sativum ) adalah nama dari genus allium sekaligus nama
dari umbi yang di hasilkan, mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama
lebih dari 7.000 tahun terutama tumbuh di asia tengah, dan sudah lama menjadi
bahan makanan di daerah sekitar laut tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan
Eropa. Bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan
indonesia, bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat
kimia yang di sebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau
angur.
4. Pengertian Sinar matahari
Sinar Matahari atau radiasi Matahari adalah sinar yang berasal
dari matahari. Tanaman menggunakan cahaya Matahari untuk berfotosintesis dan
membuat makanan. Tanpa cahaya Matahari, takkan ada kehidupan di Bumi.
Sinar Matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan seseorang.
Dalam terang, tubuh manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajan
sinar Matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.
Tanaman memerlukan cahaya Matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya
Matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan
terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat

5. Hipotesis
Terdapat perbedaan yang signifikan antara tanaman bawang putih yang diletakkan di
tempat yang lembab dengan tanaman bawang putih yang diletakan di tempat kering.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini kami lakukan di kos, dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan.
2. Metode penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode eksperimen dan observasi.
3. Media dan bahan
Media dan bahan yang digunakan dalam eksperimen adalah:
- Tanah lembab dan tanah kering
- Bawang putih 2 buah
Cara untuk melakukan ekperimen dalam kegiatan ini adalah dengan menyiapkan
bawang putih sebagai obyek uji coba, siapkan 2 buah bawang putih dari jenis
yang sama. Kemudian tempatkan salah satu bawang putih pada tempat yang
lembab, dan bawang putih yang lainnya tempatkan pada tempat yang kering atau
tempat yang memiliki sedikit kandungan air atau kelembaban, kemudian amati
perkembangan bawang putih salama kurang lebih 1 bulan.
peneliti melakukan observasi ini di tanah yang lembab dan tanah yang kering
selama kurang lebih 1 bulan. Hal-hal yang peneliti amati dalam penelitian
tersebut adalah pertumbuhan tunas tanaman bawang putih, pertumbuhan akar,
panjang akar, panjang tunas, jumlah daun yang tumbuh.
4. Langkah – langkah kerja dalam bentuk jadwal
MINGGU KE 1
BAWANG PANJANG JUMLAH PANJANG
PUTIH TEMPAT AKAR AKAR TUNAS
A KERING
B LEMBAB

MINGGU KE 2
BAWANG PANJANG JUMLAH PANJANG
PUTIH TEMPAT AKAR AKAR TUNAS
A KERING
B LEMBAB

MINGGU KE 3
BAWANG PANJANG JUMLAH PANJANG
PUTIH TEMPAT AKAR AKAR TUNAS
A KERING
B LEMBAB

5. Populasi Dan Sample


Populasi dari bahan yang digunakan adalah dari setumpukan bawang putih yang
ada di dapur, sedangkan samplenya adalah 2 buah bawang putih yang berasal dari
populasi dan dapat mewakili keseluruhan bahan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Kami mencatat data perkembangan dan pertumbuhan bawang putih setelah selesai
melakukan penelitian. Lebih tepatnya 1 bulan setelah penelitian dilaksanakan.

G. Hasil Penelitan
H. Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai