Anda di halaman 1dari 29

Pancasila Dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Pancasila Dalam Perspektif Sejarah perjuangan Bangsa


Indonesia
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua kerajaan kuno yang besar dan megah yaitu Kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit.Para ahli masih berbeda pendapat letak yang pasti kerajaan Sriwijaya.
Tetapip e r i s t i w a S i d h a y a r t a y a n g d i l a k u k a n o l e h D a p u n t a h y a n g
m e n g u a t k a n kesimpulan bahwa pusat kerajaan Sriwijaya terletak di Jambi.
Pendapat inid i p e r k u a t p u l a d e n g a n d i t e m u k a n n y a p r a s a s t i M u a r a T a k u s .
N a m u n d a r i keterangan prasasti Kota Kapu di Talang To, yang menyebut -nyebut
kata“Sriwijaya”, dapat ditarik kesimpulan lain, yaitu pusat ibu kota
sriwijayaadalah di Palembang. Prasasti lain yang menunjukkan adanya
kekuasaanSriwijaya adalah Bukit Siguntang dan Karang Brahi. Dalam
pertumbuhannya,Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar.Hal ini ditunjang oleh beberapa
faktor:1 . L e t a k S r i w i j a y a y a n g s t r a t e g i s i a i t u b e r d a d i j a l u r l a l u l i n t a s
hubungand a g a n g I n d i a d e n g a n C i n a s e r t a p e l a b u h a n n y a
y a n g t e n a n g k a r e n a terlindung oleh Pulau Bangka dari terjangan ombak
besar2 . R u n t u h n y a k e r a j a n F u h a n s e b a g a i k e r a j a a n m a r i t i m e
menguntungkankerajaan S riwija ya ka rena ia bisa berkembang dalam
p e r d a n g a n d i A s i a Tenggara3.Majunya pelayaran dan perdagangan India dan Cina
memberi Sriwijayakesempatan untuk berkembang dalam perdangan di Asia
Tenggara.4.Memiliki armada laut yang kuat untuk mengamankan lalulintas
pelayaran,perdagangan serta daerah kekuasaaanDisisi lain perkembangan agama Budha,
Sriwijaya berperan pentingsebagai pusat perkembangan agama ini di Asia Tenggara dan
sebagai pusatperkembangan bahasa Sansekerta, sehingga para biksu dari negeri
Cinaharus belajar Sansekerta di Sriwijaya terlebih dahulu sebelum belajar agamaBudha di India.
Diantara Dharmapala,ada seorang murid bernama Sakiyakirtiy a n g k e m u d i a n m e n j a d i
g u r u b e s a r d i S r i w i j a y a . B e r d a s a r k a n p r a s a s t i Nalanda, Balaputra Dewa
adalah keturunan Raja Jawa yang mengadakanhubungan baik dengan kerajaan
Benggala yang diperintah oleh Dewapala Dewa yang pernah menghadiahkan sebidang
tanah untuk mendirikan asramabagi pelajar dari Sriwijaya. Prasasti itu juga
menjelaskan bahwa BalaputraD e w a k e t u r u n a n d a r i R a j a S a m a r a t u n g g a d a n
P u t r i T a r a d a r i S r i w i j a y a kemudian menjadi raja besar. Namun hubungan Sriwijaya
dengan India retak( 1 0 2 3 - 1 0 2 4 m ) k a r e n a a d a n y a p e r t i k a i a n m e n g e n a i
p e n g u a s a a n j a l u r lalulintas perdangan di Selat Malaka. Setelah BalaPutra
Dewa meninggal,Sriwijaya mengalami kemunduran.Faktor factor penyebabnya adalah:

1.Pengganti Balaputra Dewa tidak sekuat Balaputra Dewa dalam

h a l pemerintahan dan kurang bijaksana dalam menghadapi para pembantunya.2 . A d a n y a

serangan Pamalayu dari Singosari dibawah

p e m e r i n t a h a n KartaNegara.3 . D a e r a h - d a e r a h y a n g b e r a d a d i b a w a h

p e n g a r u h S r i w i j a y a b e r u s a h a melepaskan diri seperti Thai, Ligor serta daerah lain

di semenanjung Malaka.4.Adanya serangan Majapahit dalam usaha persatuan

Nusantara dibawahpanji Majapahit.M a s a k e r j a a n m a j a p a h i t S r i w i j a y a d a n

M a j a p a h i t m e r u p a k a n d u a kerajaan yang memiliki karisma tersendiri menduduki

tempat yang cukupm e n g e s a n k a n s e r t a d i s e g a n i o l e h

b a n ya k N e g a r a a s i n g . D a l a m pertumbuhannya, Majapahit

banyak menerima unsur politik, kebudayaan, s o c i a l , e k o n o m i d a r i S i n g o s a r i

sebagai kerajaan yang mendahuluin ya .P endirinya adalah R aden Wija ya

y a n g b e r h a s i l m e n d u d u k i t a h t a b e r k a t bantuan dari Atya Wirar aja, bupati

Madura yang menghadiahkan daerah Tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah

kekuasaan. Pada 1293 RadenW i j a y a n a i k t a h t a d a n b e r g e l a r S r i

Kertajarasa Jaya Wardhana. Yangm e m r i n t a h d a r i t a h u n 1 2 9 3

s a m p a i w a f a t n y a p a d a t a h u n 1 3 0 9 d a n dimakamkan sebagai JenaBudha

Wisnu dan Siwadi Chandi camping dan candiBudha di Antaphura, kota Majapahit.

Sepeninggalannya kertajasa, putranyaK a l a g e m i t y a n g b e r g e l a r S r i j a y a N e g a r a

m e n g i s i t a h t a k e r a j a a n . N a m u n pemerintahannya lemah dan selalu dironrong oleh


pemberontakan, misalnyapemberontakan Ranggalawe, LembuSora, Juru Demong, Gajah Biru,

Nambi,L a s e m , d a n S e m i . A y i n g p a l i n g b e r b a h a y a a d a l a h p e m b e r o n t a k a n

Kutid e n g a n p e r i s t i w a B a d a n d e r n y a y a n g h a m p i r m e r u n t u h k a n

M a j a p a h i t sehingga JayaNegara mengungsi dengan diikuti oleh pasukan Bhayangkarayang

dipimpin oleh GajahMadaSelanjutnya JayaNegara meninggal tahun 1250 Saka (1328m),

karenadibunuh oleh Tanca, seorang tabib kerajaan yang kemudian dibunuh

olehGajah Mada. Karena Jaya Negara tidak mempunyai keturunan, maka

tahtak e r a j a a n d i g a n t i k a n o l e h a d i k p e r e m p u a n n y a , T r i b u a n a

T u n g g a d e w i . Sementara itu Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih. Pada tahun

1350m Tribuana meninggal dan Hayam Wuruk memimpin pemerintahan

sehinggad i a b e r j a y a m e n c a p a i k e m u n c a k k e j a y a a n . M e n u r u t

K a k a w i n N a g a r a Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanka, daerah yang

dikuasai HayamW u r u k p a d a m a s a p e m e r i n t a h a n n y a s a n g a t l u a s , y a i t u

h a m p i r m e l i p u t i seluruh wilayah Indonesia sekarang.M a j a p a h i t m e l a k u k a n

M i t r e k a S e t a t a ( p e r s a h a b a t a n y a n g k e k a l sederajat) dengan Negara-

negara di Asia tenggara, sementara itu GajahMada melakukan peluasan

kekuasaaan ke luar Jawa. Untuk mencapai cita -citanya, ia menyatakan Sumpah

Palapa dan dengan dibantu oleh Mpu Naladan Adityawarman, ia menaklukkan satu

persatu daerah di luar Jawa, pada m a s a i n i k e m a k m u r a n r a k y a t M a j a p a h i t

N a m p a k t e r a n g k a t d a n k e g i a t a n ekonomi mahupun budaya sangat diperhatikan. Setelah

Majapahit runtuh maka berkambanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersama

dengan itu maka berkambang pula kerajaan-karajaan Islam seperti kerajaan Demak. Selain itu,

berdatangan juga bangsa-bangsa Eropa di Nusantara.


Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdangan, namun kemudian berubah

menjadi praktek penjajahan. Adanya penjajahan membuat perlawanan dari rakyat Indonesia di

berbagai wilayah Nusantara, namun karena tidak adanya kesatuan& persatuan di antara mereka

maka perlawanan tersebut senantiasa sia-sia.

Kebangkitan Nasional

Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.

Zaman Penjajahan Jepang

Jepang menjanjikan kemardekaan tanpa syarat kapada bangsa Indonesia. Bahkan untuk
mendapatkan simpati & dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji tersebut
maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia {BPUPKI}.
Kesimpulan
Nilai-nilai Pancasila diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara, dijadikan
sebagai dasar negara RI. Proses cara formal tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI
pertama, bidang panitia 9, sidang BPUPKI kadua, serta akhirnya di sah kan secara yuridis
sebagai dasar negara RI.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk negara sangat erat kaitannya dengan
jati diri bangsa Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan.
Dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
A. Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Nilai–nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu kala sebelumbangsa
Indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya negara Indonesia melalui proses sejarah yang
cukup panjang yaitu sejak zaman batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV
sampai pada zaman merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

`1. Kerjaan Kutai ( 400 M )


Kerajaan kutai berdiri di Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai mahakam desa
Tenggarang pada abad ke-5, atau 400M. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu tertua.
Rajanya bernama Kudungga yang memiliki anak bernama Asmawarman, serta memiliki cucu
yang bernama Mulawarman. Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama
kali menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta
sedekah kepada para Brahmana. Zaman kuno sekitar 400 – 1500 terdapatnya dua buah kerajaan
yang berhasil mencapai integrasi dengan wilayah hampir sepatuh Indonesia, dan seluruh wilayah
Indonesia. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit yang berpusat
di Jawa.

2. Kerajaan Sriwijaya ( 650 M )


Abad ke VII munculah suatu kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya yang dibawah
kekuasaan wangsa Syilendra. Kerajaan ini adalah kerajaan maritime yang mengandalkan
kekuatan lautnya seperti selat Sunda, selat Malaka. Dalam sistim pemerintahannya terdapat
pegawai pengurus pajak, harta benda. Pada saat itu, kerajaan dalam menjalankan system
negaranya tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.

3. Kerjaan Majapahit ( 1365 M )

Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada
pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang di bantu oleh Laksamana
Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit
semasa jayanya itu membentang dari semenanjung Melayu (Malaysia sekarang) sampai Irian
Barat melalui Kalimantan Utara.
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan. Empu Prapanca menulis Negarakertagama. Dalam kitab tersebut telah telah terdapat
istilah “Pancasila”. Empu tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita
jumpai seloka persatuan nasional, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapnya
“Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda , namun satu jua
adanya sebab tidak ada agama yang memiliki tuhan yang berbeda.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gaja Mada dalam sidang ratu dan menteri-
menteri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan
seluruh nusantara raya sebagai berikut : “Saya baru akan berhentui berpuasa makan pelapa,
jikalau seluruh nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun, Seram, Tanjung,
Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah dikalahkan” (Yamin, 1960 :
60).
Dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti Rakryan I
Hino , I Sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada raja, hal ini sebagai nilai-
nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit

B. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

a. Kebangkitan Nasional
Dengan kebangkitan dunia timur pada abad XX di panggung politik internasional tumbuh
kesadaran akan kekuatan sendiri, seperti Philipina (1839) yang dipelopori Joze Rizal,
kemenangan Jepang atas Rusia di Tsunia (1905), adapun Indonesia diawali dengan berdirinya
Budi Utomo yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908. Kemudian
berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1909, Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan
oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono dan tokoh lainnya. Sejak itu perjuangan nasional
Indonesia mempunyai tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka. Perjuangan nasional diteruskan
dengan adanya gerakan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu
bahasa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.
b. Penjajahan Jepang
Janji penjajah Belanda tentang Indonesia merdeka hanyalah suatu kebohongan
belaka, sehingga tidak pernah menjadi kenyataan sampai akhir penjajahan Belanda tanggal 10
Maret 1940. Kemudian penjajah Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang
pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa Indonesia”. Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan
dengan ulang tahun Kaisar Jepang, penjajah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia, janji ini diberikan karena Jepang terdesak oleh tentara Sekutu. Bangsa
Indonesia diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaannya, dan untuk mendapatkan simpati
dan dukungan bangsa Indonesia maka Jepang menganjurkan untuk membentuk suatu badan yang
bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyumbi
Tioosakai. Pada hari itu juga diumumkan sebagai Ketua (Kaicoo) Dr. KRT. Rajiman
Widyodiningrat, yang kemudian mengusulkan bahwa agenda pada siding BPUPKI adalah
membahas tentang dasar negara.
c. Kronologi Perumusan Pancasila, Naskah Proklamasi dan Pembacaan
Teks Proklamasi
_ Tanggal Peristiwa 29 Mei 1945 Perumusan materi Pancasila oleh Mr. M. Yamin
(sidang I BPUPKI)
_ 31 Mei 1945 (sidang I BPUPKI)
_ 1 Juni 1945 (sidang I BPUPKI)
_ 22 Juni 1945 10 - 16 Juni 1945 (sidang II PUPKI) 16 Agustus 1945 Jam 04.30
Perumusan materi Pancasila oleh Mr. Supomo Ir. Soekarno pertama kali
mengusulkan nama/istilah Pancasila untuk dasar Negara Indonesia. Beliau
mengatakan bahwa nama Pancasila itu atas petunjuk teman kita ahli bahasa.
Piagam Jakarta disusun oleh Panitia Kecil yang terdiri 9 orang yaitu : M.Hatta,
A.Soebardjo, A.A.Maramis, Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Wachid Hasjim,
Abikusno Tjokrosujoso, A.Salim, M. Yamin.
_ Dibentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Soekarno dan
beranggotakan 19 orang yaitu: Soekarno, AA. Maramis, Otto Iskandardinata,
Purbojo, A. Salim, A. Soebardjo, Soepomo, Maria Ulfah Santoso, Wachid
Hasjim, Parada Harahap, J.Latuharary, Susanto Tirtoprodjo, Sartono,
BAB II Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan | 12
Wongsonegoro, Wuryaningrat, RP. Singgih, Tan Eng Hoat, Hoesein
Djajadiningrat, Sukiman.
_ Panitia Perancang UUD kemudian membentuk Panitia Kecil Perancang UUD
yang beranggotakan 7 orang yaitu : Soepomo, Wongsonegoro, Soebardjo, AA.
Maramis, RP.Singgih, A.Salim, Sukiman.
_ Dibentuk Panitia Penghalus Bahasa, terdiri dari Soepomo dan Hosein
Djajadiningrat.
_ Perumusan terakhir materi Pancasila disahkan Jam 18.00 Jam 23.30 17
Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai
bagian dari Pembukaan UUD 1945.
_ Pengamanan (“penculikan”) Ir. Soekarno dan Drs.Moh.
Hatta ke Rengasdengklok oleh tokoh-tokoh pemuda dengan tujuan
menghindari pengaruh dan siasat Jepang dan mendesak bangsa Indonesia
harus segera merdeka. Tokoh pemuda terdiri : Sukarni, Winoto Danu Asmoro,
Abdulrochman dan Yusuf Kunto. Rombongan yang terdiri dari Mr.
A.Soebardjo, Sudiro dan Yusuf Kunto tiba di Rengasdengklok dengan tujuan
untuk menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta.
Rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta langsung menuju rumah
Laksamana Maeda di jln. Imam Bonjol no. 1. Di tempat ini tokoh-tokoh bangsa
Indonesia berkumpul untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Teks versi terakhir proklamasi yang telah diketik ditandatangani
oleh Ir. Soekarno dan Drs.Moh Hatta.
Pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur no. 56
(sekarang gedung Pola). Sidang I PPKI tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan
keputusan sebagai berikut :
a. mengesahkan berlakunya UUD 1945
b. memilih Presiden dan Wakil Presiden
c. menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai
badan musyawarah darurat. Pembentukan KNIP dalam masa transisi dari
pemerintah jajahan kepada pemerintah nasional seperti yang diatur dalam
pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945

C. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Definisi pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu satu kesatuan yang saling
berhubungan untuk satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya. Jadi pancasila pada dasarnya satu bagian atau unit-unit yang berkaitan satu
sama lain, dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.

D. Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia


Pancasila pada hakikatnya adalah system nilai (value system) yang merupakan kristalisasi
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah, yang berakar dari unsure-unsur kebudayaan
luar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Hal itu dapat dilihat dari proses terjadinya pancasila yaitu melalui suatu proses yang disebut
kausa materialism karena nilai-nilai dalam pancasila sudah ada dan hidup sejak zaman dulu yang
tercermin dari kehidupan sehari haripandangan yang diyakinikebenarannya itu menimbulkan
tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan tingkah laku serta
perbuatannya. Disisi lain, pandangan itu menjadi motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan
dalam mencapai tujuannya
Persatuan dalam Pengertian yang Sebenarnya
Arti persatuan secara morfologi bisa diartikan sebagai suatu hasil dari perbuatan.
Adapun dari kamus bahasa Indonesia yang berarti bergabung menjadi satu. Dalam konteks
kebangsaan, persatuan bisa diartikan sebagai perkumpulan segala yang ada di dalam bangsa
tersebut, baik yang suku, ras, budaya dan lain-lain. Seperti kita ketahui bahwa negara Indonesia
mempunyai beraneka ragam budaya, ras, suku dan lain-lain. Dan Indonesia mustahil
terbentuknya jika saja sikap persatuan tidak terdapat dalam masyarakatnya, namun bukan hanya
persatuan yang diperlukan disini, tetapi rasa ingin bersatu juga harus ada dalam hati masyarakat
Indonesia, yang pada waktu itu ingin lepas dari penjajahan bangsa lain. Dengan demikian,
persatuan menjadi peran penting dalam hal mencapai kemerdekaan suatu negara.

Indonesia sebagai Negara kesatuan


Negara adalah wilayah yang dihuni sekelompok masyararakat berjumlah besar dan
mempunyai sistem pemerintahan untuk mengatur masyarakat tersebut. Atau pengertian lain dari
negara ialah wilayah yang dihuni dan mempunyai kekuasaan terhadap pemerintahan. Suatu
organisasi yang memiliki kekuasaan berdaulat dapat disebut sebagai negara apabila memiliki
ciri-ciri sebagai berikut, yang disebut juga sebagai unsur-unsur negara:
1. Memiliki penduduk yang menetap.
2. Memiliki wilayah tertentu.
3. Memiliki pemerintahan yang berdaulat.
4. Mendapatkan pengakuan dari negara lain.
Negara kesatuan adalah Negara yang memiliki pemerintahan pusat untuk mengatur
keseluruhan wilayahnya. Tidak ada negara bagian di Indonesia. Negara kesatuan ini memiliki
satu pemerintahan yang berdaulat dan sah.
Di dalam penjelasan Pembukaan UUD 1945 pada pokok pikiran pertama dijelaskan
mengenai negara persatuan sebagai negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasarkan atas persatuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Sedangkan pengertian negara persatuan antara lain, negara melindungi segenap
bangsa dan tumpah darah Indonesia, negara mengatasi segenap paham golongan dan
perseorangan, dan negara menghendaki persatuan melindungi segenap bangsa. Hal ini
mewajibkan kepada negara, para penyelenggara negara juga setiap warga negara untuk
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan maupun perseorangan.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Bayangkan, luas lautan Indonesia
bahkan lebih luas daripada daratan. Indonesia memiliki sebutan lain yaitu nusantara. Nusantara
bisa berarti kepulauan. Pulau di Indonesia kira-kira berjumlah 17.508 pulau. Sedangkan pulau
yang dihuni kira-kira berjumlah 13.700 pulau. Indonesia terdiri dari ribuan pulau, besar dan
kecil, terbentang dari Sabang (Nangroe Aceh Darussalam) sampai Merauke (Papua). Karena
wilayahnya yang sangat luas dan banyak penduduknya, maka negara kesatuan Indonesia
memiliki daerah provinsi yang berbeda.
Peta Wilayah Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia adalah negara yang berbentuk negara kesatuan. Berbeda dengan
negara lain seperti Amerika Serikat yang menganut Negara federal. Sayangnya, Perjuangan para
pahlawan dahulu dalam memerdekakan dan menyatukan negara ini kurang dihargai oleh bangsa
Indonesia sekarang ini. Pergerakan separatisme muncul di beberapa daerah yang kurang
mendapat perhatian pemerintah atau ketidakadilan pemerintah pusat.
Untuk itu sebagai generasi muda bangsa, kita harus mengetahui seluk beluk negara kesatuan
Republik Indonesia sehingga kita dapat mencontoh perilaku dalam menjaga keutuhan negara
Republik Indonesia ini.[1]

Nilai Persatuan dan Kesatuan


Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari bermacam-
macam suku, adat-istiadat, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut, di satu sisi menjadi suatu
potensi kemungkinan terjadinya konflik, di sisi lain bisa menjadi unsur perekat dalam rangka
membina persatuan dan kesatuan bangsa.
Masalah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi masalah utama Negara untuk mencapai
kemajuan dan tujuan bangsa Indonesia. Upaya itu telah ditempuh oleh bangsa Indonesia sejak
masa Pergerakan Nasional, karena pada masa itu persatuan dan kesatuan bangsa sangat
diperlukan dalam menghadapi kekuasaan colonial (penjajahan).
Nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini sangat penting untuk mempertahankan keutuhan
bangsa agar tidak tercerai-berai. Apabila Negara kita tidak utuh, maka dapat dipecah-belah
sehingga mudah dihancurkan dan dikuasai bangsa lain. Nilai persatuan dan kesatuan berguna
untuk memperkuat pertahanan bangsa dalam menghadapi ancaman dari dalam negeri maupun
luar negeri. Di samping itu, juga dalam berjuang untuk mencapai kemajuan dan cita-cita yang
ingin dicapai. Apabila kita lihat dari latar belakang masyarakat bangsa Indonesiayang bersifat
majemuk dilihat dari budaya, suku, dan ras, sehingga membutuhkan adanya persatuan dan
kesatuan bangsa dengan nilai persatuan dan kesatuan dapat digunakan sebagi jalan untuk
membina hubungan yang baik antara sesama manusia, maka dalam era reformasi saat ini, nilai
persatuan dan kesatuan dibutuhkan untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib mengamalkan nilai-nilai
persatuan dan kesatuan itu dalam kehidupan sehari-hari, dengan jalan membina hubungan yang
baik antar sesama masyarakat di sekitar lingkungan kita, sesama pelajar atau mahasiswa, sesama
teman kerja, atau sesame masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian, Bangsa Indonesia
akan menjadi sebuah bangsa yang paling aman dan sejahtera sepanjang masa, serta kita harus
bersyukur bahwa bangsa Indonesia tidak seperti bangsa-bangsa lainnya di dunia yang sering
dilanda perpecahan. Nilai persatuan dan kesatuan itu akan jelas tampak dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam kehidupan bergotong royong.

Negara Kesatuan Republik Indonesia


Negara Indonesia yang baru berdiri membutuhkan dasar hukum untuk mengatur
pemerintahan. Sebelumnya, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang dididirikan oleh Jepang, penjajah Indonesia di masa itu, telah mengadakan
sidang untuk membahas hal ini.
Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan,
Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,
yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai
dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah
Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai
diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Era BPUPKI
Badan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 ini ditugaskan untuk mempelajari hal-hal
yang dibutuhkan oleh negara yang baru merdeka. Badan ini semula terdiri atas 63 anggota, di
Ketuai oleh Dr. Radjiman Wediodinigrat, Wakil Ketua I: Ichibangase (warga negera Jepang) dan
Wakil Ketua II: R. Pandji Suroso. sidang
Ir. Soekarno BPUPKI yang pertama, 29 Mei sampai 1 Juni 1945,
Pada hari terakhir di sidang yang pertama itu, Dr. Radjiman Wediodiningrat membentuk
panitia delapan untuk memeriksa semua usulan lisan dan tertulis. Panitia delapan diketuai oleh
Ir. Soekarno. Panitia ini bekerja ketika BPUPKI sedang reses. Lalu, ketua panitia delapan, Ir.
Soekarno mengumpulkan 38 orang anggota BPUPKI untuk membicarakan berbagai masalah
mengenai dasar negara tersebut.
Pada sidang BPUPKI kedua, 10 sampai 17 Juli 1945, panitia sembilan dan ketigapuluh
delapan anggota lainnya memberikan hasil kegiatannya selama masa reses. Ketika itu
dibentuklah Panitia Perancang Undang-undang Dasar tanggal 10 Juli 1945, dan Ir.Soekarno
ditugaskan menjadi pemimpinnya. Panitia Perancang UUD ini bermusyawarah dan
menghasilkan persetujuan tentang isi rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
diambil dari Piagam Jakarta. Akhirnya pada tanggal 7 Agustus 1945, tugas BPUPKI disepakati
selesai. Badan ini pun dibubarkan oleh pemerintah pendudukan Jepang. BPUPKI digantikan
dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Era PPKI
PPKI beranggotakan 24 orang yang dianggap mewakili seluruh lapisan masyarakat
Indonesia di zaman itu. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan didampingi Drs. Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. Ketika itu Marsekal Terauchi, seorang panglima Tentara Jepang, adalah orang
yang mengesahkan PPKI di Dalat Vietnam, pada tanggal 9 Agustus 1945.
Lalu, pada tanggal 18 Agustus 1945 diadakan pembahasan untuk menentukan dasar
negara Republik Indonesia. Sidang yang diadakan oleh PPKI itu menyepakati bahwa Pancasila
dan Undangundang Dasar 1945 sebagai dasar negara Republik Indonesia. Pancasila hasil
pengesahan ini telah mengalami perubahan seperti pada sila pertama yang tadinya berbunyi
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.[2]
Selain Pancasila, dasar negara Republik Indonesia adalah Undang-undang Dasar 1945
Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah dasar hukum di Indonesia. UUD 1945 memiliki
dua bagian, Pembukaan dan Batang Tubuh. Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum perumusan
Pancasila. Sedangkan pada Batang Tubuh terdiri dari 37 pasal, 1 aturan peralihan yang terdiri
atas 4 pasal, dan 1 aturan tambahan yang terdiri atas 2 pasal.
Menurut UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1 bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Republik. Sistem pemerintahan pada negara yang berbentuk republik dijalankan oleh
Presiden. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi setelah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Lembaga negara ini memiliki kekuasaan tertinggi yaitu
mengangkat Presiden dan Wakilnya. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
dipilih dari dan oleh rakyat melalui Pemilihan Langsung.
Bangsa Indonesia telah menempuh perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaannya.
350 tahun penjajahan Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang memberikan banyak pelajaran
berharga akan arti pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Politik adu domba Belanda yang dipergunakan untuk memecah belah bangsa Indonesia
mampu mematahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Belanda selalu berhasil membungkam
perlawanan para pejuang di berbagai wilayah Indonesia karena ketika itu kita belum bersatu.
Perjuangan kemerdekaan masih bersifat kedaerahan.Ketika perjuangan itu diwujudkan dengan
saling bersatu padu dan terorganisir maka kemerdekaan bukan sebuah impian belaka. Kesadaran
akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa mampu mewujudkan lahirnya negara merdeka
yang telah lama dicita-citakan ini. Oleh karena itulah negara kita yang terdiri dari lautan dan
kepulauan serta beragam suku bangsa ini menjadi negara kesatuan.
Indonesia baru merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Hari kemerdekaan itu juga
menandakan hari lahirnya bangsa dan negara Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan
Indonesia dibacakan oleh Ir. Soekarno, beliau pun lalu menjadi presiden pertama Republik
Indonesia, dan ditandatangani pula oleh Drs. Moh. Hatta, sang wakil presiden kemudian. Naskah
proklamasi diketik oleh Sayuti Malik. Pembacaan teks proklamasi tersebut bertempat di
kediaman Ir. Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.[3]

Proklamasi Kemerdekaan
Sumber: google/images

Ancaman Terhadap Keutuhan Negara Republik donesia


Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi incaran, banyak pihak yang ingin
menguasai kekayaan tersebut demi keserakahan nafsu pribadi atau kelompoknya saja. Ancaman
terhadap keutuhan negara bisa datang dari luar dan dari dalam. Ancaman yang datang dari luar,
misalnya negara lain yang tidak sepaham dengan keutuhan wilayah Republik Indonesia. Salah
satu contohnya, kasus Sipadan dan Ligitan. Malaysia, negara tetangga kita mengklaim bahwa
kedua pulau di dekat Kalimantan tersebut adalah milik mereka.
Ancaman dari dalam pun tak kalah banyak. Rakyat Indonesia yang terdiri dari beragam
suku bangsa dan agama menghadapi perbedaan - perbedaan yang terjadi di antara mereka
sendiri. Jika tidak dikelola dengan baik perbedaan itu akan memicu rasa ketidakpuasan dan
menimbulkan konflik perpecahan sesama rakyat. Kasus ketidakadilan yang dirasakan masyarakat
Papua misalnya bisa menjadi contoh ancaman dari dalam negeri sendiri. Separatisme atau
keinginan memisahkan diri dari Negara kesatuan Republik Indonesia jika tidak diketahui akar
permasalahannya dan ditanggani secepatnya akan membuat keutuhan negara Republik Indonesia
terancam.[4]
Gerakan Separatisme Papua

Upaya Menjaga Keutuhan Negara Republik Indonesia


Tanggal 28 Oktober 1928 nenek moyang kita telah bersumpah untuk menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan bangsa. Rasa persatuan dan kesatuan itu pula yang membantu rakyat
Indonesia memperoleh kemerdekaan setelah sekian lama dijajah.
Gambar 1.5: Naskah Sumpah pemuda

Manusia diciptakan dengan beragam perbedaan, namun tidak semestinya perbedaan


tersebut menjadi dasar untuk bermusuhan. Bahkan dalam satu keluarga saja pasti memiliki
banyak perbedaan, apalagi dengan Indonesia yang rakyatnya terdiri dari berbagai macam suku
bangsa, agama, golongan yang tersebar di banyak wilayah. Banyak sekali upaya-upaya yang
dapat dilakukan oleh kita sebagai warga negara dan juga pemerintah yang bertugas untuk
menjaganya. Salah satunya adalah berupaya menjaga
keutuhan bangsa dan negara.
Upaya untuk menjaga keutuhan negara ini senantiasa dilakukan terus menerus oleh
pemerintah dan alat negara. Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah alat pertahanan negara
yang bertugas menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia dari ancaman pihak luar.
TNI AD selalu siap sedia menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia

Sejarah bangsa ini pun dapat menjadi acuan untuk segenap bangsa Indonesia agar
senantiasa menjaga keutuhan negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan
Bhinneka Tunggal Ika (Berbedabeda tetapi satu jua), Sumpah Pemuda dan budaya rakyat
Indonesia yang memiliki toleransi tinggi dapat menjadi contoh agar bangsa Indonesia tetap
bersatu.Meski pun sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat negara untuk
mengamankan keutuhan negara Republik Indonesia, namun sebagai warga negara kita juga
bertanggung jawab menjaga keutuhan negara tercinta ini.

Cara penerapan pembelajaran ini kepada siswa


Nilai persatuan adalah nilai yang harus ditanamkan kepada siswa. Nilai ini dalam PKn
ditunjukan dengan cara bagaimana siswa harus menghargai perbedaan yang ada. Seperti
semboyan negara kita bhinekha tunggal ika, yang artinya walaupun berbeda-beda tetap satu yaitu
negara Indonesia. Dengan demikian siswa akan lebih mengahargai perbedaan di keluarga, kelas
dan masyarakat. Sesuai yang terdapat dalam Pancasila sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Pelajaran tentang Nilai-Nilai Persatuan Pada Masa Penjajahan Pergerakan Nasional Dan
Kemerdekaan dapat diterapkan pada peserta didik dengan cara seperti :
 Menjelaskan kepada siswa tentang arti persatuan
 Menjelaskan kepada siswa tentang sejarah Indonesia dari masa penjajahan hingga mencapai
kemerdekaan.
 Menjelaskan kepada siswa tentang usaha yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan
 Menjelaskan kepada siswa tentang upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga keutuhan
Negara republik Indonesia.
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keutuhan negara Republik
Indonesia, antara lain:
- Berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan suku bangsa,agama, kondisi sosial
ekonomi serta pendidikannya

A. Makna sebuah perjuangan bangsa


Bangsa Indonesia bangkit dan lahir melalui sejarah perjuangan yang panjang dari
masyarakat bangsanya yang pernah mengalami derita dan kesengsaraan yang tak kunjung padam
dengan dijajahnya rakyat bumi nusantara oleh belanda selama tiga setengah abad dan tiga
setengah tahun oleh penjajah jepang yang sangat kejam, dengan penindasan lahir batin, mental,
fisik, materiil, kehancuran di bidang ekonomi,politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan
sehingga kejayaan yang dimiliki rakyat di bumi pertiwi ini termasuk sisa-sisa kejayaan nasional
nusantara yang megah pada saat itu, seperti kerajaan sriwijaya dan majapahit seolah hilang di
telan bumi, tanpa kesan dan menjadi hancur luluh.
Dengan kekalahan tentara Belanda oleh Jepang di jawa Barat pada tahun 1942, merupakan
akhir dari penjajahan belanda terhadap Indonesia. Pada saat itu, dengan hadirnya bala tentara
jepang memang memberikan semangat hati rakyat terjajah Indonesia yang telah hancur lebih dari
setengah abad lamanya dan merasa bersyukur karena seolah datang sang juru selamat yang akan
membebaskan rakyat ini dari belenggu penjajah sebelumnya. Mengingat bahwa tentara jepang
berasal dari di samping Asia(Timur Raya), artinya sesama bangsa Asia. Disamping itu, pada
mulanya sikap jepang terhadap rakyat terjajah sangat akrab dengan menyampaikan janji-janji
dan berbagai macam propaganda emas, antara lain, dalam waktu yang sangat singkat jepang
akan membebaskan rakyat terjajah di Indonesia bebas dan lepas dari cengkraman bangsa Barat.
Sebelum memberikan kemerdekaan, jepang memberikan kesempatan terlebih dahulu
mengibarkan bendera sang merah putih sang merah putih, boleh menyanyikan lagu Indonesia
raya, dan rakyat diperbolehkan berbicara soal politik. Pihak jepangpun banyak merekrut tenaga
kerja (pegawai) dari orang-orang iindonesia yang terjajah dan bekerja sebagai administrator
maupun menambah kekuatan bala tentara jepang. Namun, semuanya sia-sia dibalik kebaikan
jepang selama ini ternyata penuh taktik jepang yang akhirnya terkuak kemudian rakyat mundur
dalam membantu jepang yang memang hanya ingin memanfaatkan rakyat Indonesia untuk
mendukung kekuatan tentara jepang menghadapi serangan sekutu dalam perang dunia ke II.
Dalam waktu tiga setengah tahun, melalui berbagai akal berusaha memengaruhi rakyat terjatuh
di antaranya dengan cara merekrut intelektual Indonesia, juga berdiskusi tentang adat budaya
bangsa demi kepentingan dua pihak jepang dan rakyat terjajah sampai pada akhirnya jepang
menyerah kalah pada sekutu dan dimulai kembali semangat untuk merdeka dengan ataupun
tanpa bantuan jepang. Sebenarnya rakyat terjajah ini memang sudah biasa memang telah
berusaha terus menerus lepas dari penjajahan, baik sbelum masa penjajahan jepang, bahkan pada
saat penjajahan belanda rakyat telah bangkit terbuka maupun tertutup (bergerliya) maupun
terang-terangan melawan dengan senjata ataupun tidak dengan senjata. Namun dengan kondisi
yang tidak seimbang perjuangan rakyat Indonesia, raja-raja maupun tokoh-tokoh agama pada
saat itu selalu gagal karena penjajah belanda sangat kuat dan bertahan sampai pada akhirnya
pertahanan Belanda di Indonesia bisa di patahkan oleh Jepang yang kemmudian bercokol selama
tiga setengah tahun di Indonesia. Namun, mejelang akhir agustus 1945 tentara jepang dikalahkan
kembali oleh sekutu dalam perang dunia II, menyerah tanpa syarat, dan harus meninggalkan
Indonesia. Namun, sebelum tentara sekutu datang di Indonesia, rakyat Indonesia yang telah
menyatu menjadi bangsa Indonesia memanfaatkan kekosongan kekuatan di Indonesia (vacuum
of power). Dengan melalui tokoh-tokoh pejuang merebut kemerdekaan dan menyatakan
proklamasi kemerdekaan Negara republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Selain itu, hal yang sangat penting dalam catatan sejarah bahwa kemerdekaan Indonesia
bukanlah merupakan hadiah atau pemberian dari penajajah Jepang, namun merupakan hasil
perjuangan seluruh bangsa Indonesia, yaitu seluruh rakyat nusantara yang berbhineka yang baik
kesukuan, golongan-golongan, dan agama-agama, serta dalam budaya-budayanya. Namun, agar
permasalahan dasar ke rohanian Negara republik Indonesia bisa terkait satu dengan yang lain,
khususnya dalam hal sejarah perjuangan bangsa ataupun sejarah nasional, perlu dikemukakan
hubungan penjajah jepang dengan para rakyat terjajah waktu itu, terutama dalam mengenai
kondisi dalam persiapan kemerdekaan Republik Indonesia.
Diatas telah disebutkan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah atau pemberian
penjajah, namun masih ada kaitannya yang sangat special dalam menghadapi keruntuhannya,
jepang masih memberikan kesempatan pada bangsa Indonesia (penyusun sebelumnya
menggunakan istilah terjajah bagi istilah bangsa Indonesia), yaitu dengan didirikannya suatu
badan yang disebut badan penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), atau
di jepang di sebut “Dokuritsu Junbi choosakai’. Anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh pejuang
bangsa serta beberapa orang jepang di antaranya seorang wakil ketua adalah warga jepang.
Peresmian dilakukan oleh pembesar pemerintah bala tentara jepang bernama Saikoo Sikikan.
Tugas yang dibebankan pada badan tersebut adalah penyelidikan tentang kemungkinan Indonesia
bisaa merdeka di belakang hari. Itupun, juga merupakan bagian usaha bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaannya. Jadi, jelas bangsa Indonesia selain telah lama berusaha
melepaskan diri dari penjajahan juga memanfaatkan momentum yang ada dalam masa
penjajahan, khususnya jepang sehingga meskipun masih tahap kemungkinan untuk merdeka,
bangsa Indonesia telah memanfaatkan untuk mempersiapkan kemerdekaan,, diantaranya
menyususn perumusan Negara yang akan di bentuk. Kemudian, rancangan Undang-Undang
Dasar serta konsep Negara ataupun dasar kerohanian Pancasila dan segala sesuatu tentang
persiapan kemerdekaan. Disini, kita mengenal pentingnya pendidikan pancasila dalam kaitan
sejarah perjuangan bangsa atau dalam perspektif sejarah perjuangan bangsa.
B. Asal Mula Pancasila
Mengenai asal mula pancasila, prof. Dr., Drs. Notonagoro, S.H dalam bukunya pancasila
secara ilmiah popular (1975) menyebutkan adanya beberapa macam asal mula atau sebab
musabab pancasila dapat dipakai sebagai falsafah Negara, yakni causa materialis, causa formalis,
sebagai sambungan dari causa formalis dan causal finalis, causa efisien atau asal mula.
1. Causa Materialis
Causa Materialis, artinya asal mula bahan, yaitu bangsa Indonesia sebagai bahan terdapat dalam
adat kebiasaan, kebudayaan, dan dalam agama-agamanya.
2. Causa Formalis
Artinya, asal mula bentu atau bangun dan causa finalis atau asal mula tujuan, yaitu Bung Karno
dan Bung Hatta sebagai pembentuk Negara, BPUPKI adalah asal mula bentuk bangun dan asal
mula tujuan pancasila sebagai calon dasar filsafat Negara.
3. Sebagai sambungan dari causa formalis dan Causa Finalis sebagai sambungan dari causa
formalis dan causa finalis adalah Sembilan orang anggota BPUPKI termasuk Bung Karno dan
Bung Hatta, sebagai asal mula sambungan dalam asal mula bentuk maupun asal mula tujuan
pancasila sebagai calon filsafat negar. Dengan cara menyusun rencana pembukaan UUD 1945,
yang didalamnya terdapat pancasila dan BPUPKI menerima rencana tersebut dengan perubahan.
4. Causa Efisien atau Asal Mula Karya
Causa efisien atau asal mula karya adalah panitia persiapan kemerdekaan Indonesia atau PPKI
yang menjadikan pancasila sebagai filsafat Negara (sebelum ditetapka PPKI istilahnya masih
calon dasar filsafat Negara)
Selanjutnya, dijelaskan bahwa berdasarkan teori Causa Materialis dapat di gambarkan pada
kenyataan, yaitu kondisi sebelum di proklamirkan Negara, perumusan menjadi dasar kerohanian
atau dasar filsafat Negara RI pada masa perjuangan kemerdekaan dengan dimulainya siding-
sidang Badan Penyenlidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), melalui
penyampaian konsep dasar Negara oleh para tokoh-tokoh diantarany Mr. Muh. Yamin, Prof.
Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada tanggal 29 Mei, 31 Mei, dan 1 jjuni 1945.
Berdasarkan teori Causa Formalis dan Causa finalis, dapat di gambarkan sebagai kondisi
yang ada pada saat perumusan rancangan mukadimah hukum dasar yang merupakan hasil
perumusan tanggal 22 juni 1945 yang kemudian bisa di terima oleh anggota BPUPKI pada
tanggal 10 juli 1945 saat siding terakhir.
Untuk memenuhi teori efisiensi, dapat di tunjukan melalaui kondisi sesudah masa proklamasi
kemerdekaan RI yang kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih ke lembaga panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan tugas yang berbeda, yaitu meletakan dasar Negara,
pembukaan undang-undang dasar, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
C. Sejarah Nama Indonesia
Nama Indonesia berasal dari bahasa Latin, indos dan Nesos yang artinya india dan pulau-pulau.
Nama Indonesia yang dimaksud pulau-pulau yang ada disamudra india dan itulah yang di
maksud sebagai satuan pulau yang kemudian disebut Indonesia.
Melalui sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 dan juga semenjak hari kemerdekaan
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945 istilah Indonesia menjadi nama
resmi diseluruh tanah air, bangsa, dan negar kita Indonesia.
D. Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Nilai-nilai Pancasila diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara, dijadikan
sebagai dasar negara Republik Indonesia. Proses cara formal tersebut dilakukan dalam sidang-
sidang BPUPKI pertama, bidang panitia 9, sidang BPUPKI kadua, serta akhirnya di sah kan
secara yuridis sebagai dasar negara RI.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk negara sangat erat kaitannya dengan jati
diri bangsa Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan. Dalam
kenyataannya secara objektif telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala. PANCASILA
the 5 symbols and Principles 261x300
Pancasila Dalam Kontek Sejarah Perjuangan Bangsa Masuknya agama-agama besar seperti
Hindu, Budha, Islam di Indonesia menandai dimulainya kehidupan beragama pada masyarakat.
Bagaimana agama merubah kehidupan dan pandangan masyarakat dapat dilihat pada sistem
sosial- ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di kota-kota pelabuhan menimbulkan
komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik horisontal maupun vertikal serta
perubahan gaya hidup dan nilai-nilai.
Tidak lama kemudian Islam masuk ke Indonesia dan menguasai perdagangan internasional. Di
lain pihak kekuasaan pusat dengan agama Hindu-Budha mengalami kemerosotan bersamaan
dengan disintregasi politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi
suatu perubahan. Dalam politik juga kemudian lahir kerajaan-kerajaan Islam. Sebelum negara
Indonesia terbentuk pada 17 Agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah kerajaan-kerajaan. Awal
abad ke-16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai masuk ke Indonesia dan terjadilah perubahan
politik kerajaan yang berkaitan dengan perebutan hegemoni. Kontak dengan bangsa Eropa telah
membawa perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat yaitu dengan masuknya paham-
paham baru, seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme. Hingga sampai akhirnya Indonesia
dapat menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan bersatu untuk merdeka. Sebagai tindakan lanjut dari
janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia maka
dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI. Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1 Juni
1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir.
Soekarno. Mereka semua berpidato guna membahas tentang rancangan usulan dasar negara.
Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara
yang akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan
pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka.
Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut
Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga seluruh
komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif
untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah sidang
tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan bersidang tanggal 22
Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar,
alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:
a. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
b. . Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia
c. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan
d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta. Pada sidang
kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar dan
penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu
Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI. Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesak agar kemerdekaan
dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa
Indonesia. Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam
sidang tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama
(tujuh buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa
perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan
pasal-pasal UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada
sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden Indonesia. Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan.
Di dalam aturan tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu Presiden.
E. Masa Kerajaan Nasional
1. Kerjaan kutai
Nenek moyang kita secara jelas sejak zaman dahulu telah menjalankan hidup dalam tata
masyarakat yang teratur, bahkan sudah dalam bentuk kerajaan kecil kuno, seperti telah
disinggung diatas, yaitu kerajaan kuta ysng lahir pada abad ke V di Kalimantan Timur, dengan
rajanya yang terkenal bernama Mulawarman. Hal ini tercatat berdasarkan berita tertua cina yang
bertalian dengan zaman itu, yaitu dinasti T’ang tahun 618-906. Pada zaman ini masyarakat
kutai yang membukai zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai
sosial politik, dan ketuhanan.
Berikutnya, kerajaan taruma Negara lahir juga pada abad ke V yang berada di daerah Jawa
Barat (Banten, Jakarta, Bogor, dan cirebon). Rajanya bernama purnawarman, sedangkan menurut
dugaan sementara, kerajaan Cirebon telah ada sebelumnya, yaitu sekitar abad II.
Sebelum terkenal kearajaan nasional pertama sriwijaya dan kedua majapahit, dari kedua
kerajaan kuno tersebut telah berkembang agama hindu dan pengaruhnya menyatu dengan baik
bersama kepribadian asli setempat.
2. Kerajaan sriwijaya (620-1270)
Pada abad VII, munculah di Sumatra (palembang) sebuah kerajaan atau kemahadatuan
bernama sriwijaya sebagai kerajaan nasional pertama di Indonesia dibawah dinasti Syailendra
dengan rajanya yang tekenal Balaputra Dewa. Sebagai Negara maritime, sriwijaya
mempersatukan seluruh nusantara sampai abad XII. Sriwijaya memiliki pengaruh daerah yang
luas meliputi jambi, aceh, Malaya bagian timur, dan lain-lain. wilayah kekuasaanpun cukup luas
diantaranya smenanjung melayu dan diliphina bagian selatan. Selain itu telah menjalin hubungan
kerja sama yang baik dengan tiongkok. Selama enam abad sriwiwjaya mencatat banyak
peninggalan bersejarah di nusantara, salah satunya candi Borobudur menunjukan sebagai pusat
kegiatan agama budha di asia tenggara.
Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam sesuatu negara telah tercemin pada kerjaan
Sriwijaya yang berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayara subhika (suatu cita-cita
negara yang adil & makmur).
Namun, pada tahap berikutnya, menjelang abad ke XII, situasi dan kondisi di sriwijaya
semakin semakin memburuk disebabkan, antar lain adanya perpecahan yang disebabkan melalui
perang saudara antara keluarga dinasti syailendra. Bahkan dengan adanya serangan dari
luar,seperti dari Chola (india), sriwijaya semakin lemah bahkan setelah melayu mengambil alih
pusat kekuasaan sriwijaya palembang yang tanpa kepemimpinan maka sriwijaya menjadi jatuh
dan runtuh.
3. Zaman sebelum kerajaan majapahit.
Dengan surutnya kerajaan sriwijaya, munculah kerajaan kerajaan kecil dimana-mana, seperti
dijawa timur antara lain darmawangsa, airlangga Kediri dan singasari dijawa tengah munculah
kerajaan kalingga, senjaya dan syailendra. Disamping itu sebagai refleksi puncak budaya tercatat
lahir dan didirikannya candi Borobudur dan puncak budaya tercatat lahir dan didirikannya candi
Borobudur dan candi prambanan yang megah. Hal ini hanya dapat terlaksana berkat semangat
gotong royong dan kesadaran beragama yang tinggi dan kuat.
Pada zaman ini diterapkan antara lain untuk raja Aiar Langgi sikap tolerensi dalam
beragama nilai-nilai kemanusiaan (hubungan dagang & kerjasama dengan Benggala, Chola, dan
Chompa
Di jawa timur dalam perang yang terjadi antara Kediri dan dan singasari serta kedatangan
tentara ekspedisi cina ke tanah jawa, Raden Wijaya menjadi pemenangnya dan mendirikan
kerajaan majapahit pada abad ke XIII, tahun 1293.
4. Kerajaan majapahit (1293-1520)
Negara baru sebua herajaan atau kemahaprabuan majapahit dengan pendiri R. Wijaya
mencapai puncak kemegahannya dibawah pemerintahan raja hayam wuruk yang di damping oleh
mahapatih gajah mada yang terkenal. Wilayahnya meliputi seluruh nusantara sedang politik luar
negerinya bersemboyan “mitreka satata” yang artinya adalah persahabatan dengan Negara
tetangga dan hal ini dikuatkan dan di catat dalam buku Negarakertagama karangan Mpu
prapanca yang menyebutkan nama-nama kerajaan luar negeri yang memiliki hubungan
persahabatan dengan kerajaan majapahit seperti kerajaan Siam, kerajaan Kamboja, kerajaan
Burma, kerajaan Champa, kerajaan yavana/sekarang Vietnam, dan kerajaan china. Majapahit
dengan Mahapatih Gajah Mada yang terkenal dapat mempersatukan seluruh nusantara berkat
“sumpah palapa” yang memiliki arti kesatuan dan persatuan, seperti tercantum pada sila kedua
pancasila.
Dalam beberapa peninggalan buku kuno diantaranya yang terkenal adalah buku sutasomo
karangan mpu tantular berisis kalimat yang dijadikan semboyan bangsa Indonesia “Bhineka
Tunggal Ika” semboyan tersebut bermakna mempersatukan seluruh rakyat wilayah Nusantara
dalam bentuk persatuan dan kesatuan tanpa terpecah-pecah dengan mengabaikan perbedaan yang
ada dalam masyarakat selurh wilayah Nusantara.
Perlu menjadi catatan, hal yang penting dari kerajaan majapahit ataupun sriwijaya bukan
masalah kejayaannya melainkan dalam arti keterkaitan perumusan pancasila.pada zaman itu
unsur-unsur yang terdapat dalam pancasila telah kita dapati sebagai asas-asas yang menjiwai
kehidupan rakyat, tealah dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Unsure-unsur itu
berupa jiwa ketuhanan (mereka hidup amat religius), keamanusiaan (sikap tenggang rasa),
persatuan (cinta tanah air mengutamakan keselamatan bangsa), tata masyarakat dan tata
pemerintahan (dilandasi unsure musyawarah), dan keadilan sosial (dalam seluruh rakyat
Indonesia)
F. Masa Penjajahan di Indonesia
Semenjak jatuhnya majapahit, islam yang sudah masuk ke Indonesia sekitar abad XII/1292
telah berkembang dengan pesat tanpa benturan dengan agama yang sudah ada sebelumnya,
seperti Hindu dan Budha.
Stelah masuknya islam keindonesia dan berakhirnya masa kejayaab kerajaan majapahit
masuk bangsa barat ke Indonesia seperti portugis dan spanyol. Kemudian menyusul bangsa
belanda pada abad XVI/ 1596.
1. Penjajah Belanda
Tahun 1511 Bangsa Portugis merebut Malaka dan masuk kepulauan Maluku, sebagai awal
sejarah buramnya bangsa ini, disusul Spanyol dan Inggris yang juga berdalih mencari rempah -
rempah di bumi Nusantara. Kemudian Tahun 1596 Bangsa Belanda pertama kali datang ke
Indonesia dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dan de Kyzer.Belanda mencapi negeri-negeri
timur penghasil rempah-rempah akibat larangan untuk memasuki pelabuhan Lisboa oleh
portugis.
Belanda cukup berhasil menguasai Indonesia. Kemudian mengembangkan diri dengan
mendirikan perkumpulan dagang yang bernama VOC (verenigde Oost Indische Compagni).
Keberuntungan yang diperoleh bangsa belanda mengeruk kekayaan alam Indonesia diangkut
kenegrinya dan sebagian dienvestasikanpa di Indonesia berupa pabrik-pabrik dan perkebunan.
Pada saat itu rakyat Indonesia di tindas, diperas dan dihisap menjadi sapi perah, disiksa lahir dan
batin yang mendalam. Belanda menjalankan politik adu domba atau divide et impera terhadap
rakyat terjajah dengan melakukan dominasi politik dan sewenang-wenang melakukan rakyat
Indonesia terjajah. Setelah beberapa tahun Indonesia dijajah oleh belanda, akhirnya Penjajahan
Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara
Jepang.

2. Penjajah jepang di Indonesia


Perang dunia dua yang berkecambuk telah membuat Nederland takluk kepada jerman walaupun
hanya selama 5 hari. Ratu Belanda Wilhelmia pada tanggal 6 desember 1941 menjanjikan
kepada bangsa sebagai jajahannya bilaman sekutu dan belanda menang, Belanda akan
memberikan hak sendiri yang sejajar dengan negeri belanda. (common wealth), tetapi
kenyataannya jepang yang kalah dalam perang dunia II.
Jepang mendarat di Indonesia pada tahun 1942, melalui tarakan, Minahasa dan Sulawesi,
Balikpapan, Ambon,Batavia (Jakarta), dan Bandung. Belanda menyerah terhadap jepang pada
tanggal 9 maret 1945.
Pertama kali Jepang datang ke Indonesia berpropaganda sebagai berikut:
1. Jepang mengaku sebagai saudara tua
2. Jepang akan membebaskan bangsa Asia dari penjajahan Barat
3. Jepang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan barat.
Namun, hal itu adalah taktik jepang agar bangsa Indonesia bersedia membantu perangnya
melawan sekutu dalam perang asia timur raya. Bangsa Indonesia diberi keleluasan untuk
mempropagandakan Indonesia merdeka, boleh menyanyikan lagu Indonesia raya dan boleh
mengibarkan bendera merah putih disamping bendera jepang.
Penjajah jepang memecahkan wilayah Indonesia menjadi 2 bagian.
1. Pulau jawa dan Sumatera dibawah kekuasaan Angkatan Darat
2. Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Irian, dan Nusatenggara dibawah kekuasaan Angkatan Laut.
Setelah kekuatannya dirasa kuat, sifat-sifat asli jepang sebagai penajajah mulai tampak
dengan adanya
1. Sikap yang keras, melarang kebebasan yang telah diberikan sebelumnya (propaganda merdeka,
lagu Indonesia raya, dan pengibaran sang merah putih)
2. Kekejaman tindakan membuat tenaga kerja paksa (romusa) dan rakyat banyak menderita kurang
makan, sakit dan lain sebagainya.
3. Menanamkan rasa benci terhadap sekutu.
Dalam perkembangan selanjutnya, antara tahun 1944-1945 posisi jepang dilautan teduh
semakin berdesak oleh operasi tentara sekutu, sedangkan rakyat Indonesia sebagai bangsa
terjajah tetap melakukan perlawanan melalui pergerakan dibawah tanah. Bulan September 1944
jepang mengumumkan berniat memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dengan
sementara memberikan kebebasan-kebebasan, sperti yang pernah diberikan sebelumnya.
Disamping itu, oleh jepang yang dibentuk sebuah badan penyelidik usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945, dan yang diresmikan pada
tanggal 28 mei 1945, dengan tugas untuk menyelidiki kemungkinan Indonesia merdeka.
Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh.
Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato guna
membahas tentang rancangan usulan dasar negara. Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar
bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya
philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang
di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka. Selanjutnya Ir. Soekarno
mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut Pancasila, yaitu: Kebangsaan,
Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang
berkebudayaan. Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku
sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide
baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa dan
bernegara. Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia
sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam
Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:
Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan/perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.
Pada sidang kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar
dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu
Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI. Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesak agar kemerdekaan
dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa
Indonesia. Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam
sidang tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama
(tujuh buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa
perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan
pasal-pasal UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada
sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden Indonesia. Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan.
Di dalam aturan tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu Presiden.
2.2 Konsep Dasar
Pancasila merupakan sautu dasar dan ideology nasional bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu panca lima dan sila dasar. Pancasila pertamakali dirumuskan oleh Ir
soekarno dan dijadikan sebagai dasar dan ideology bangsa. Namun pada dasarnya pancasila telah
dikenal pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia Berjaya yaitu pada masa kerajaan kutai,
sriwijaya, zaman sebelum majapahit, dan zaman kerajaan majapahit. Semua itu terbukti jelas
sebagaimana dalam buku catatan mpu prapanca dan buku tantular.
2.3 Maksud dan Tujuan
Pancasila dirumusakan dan dicetuskan untuk menjadi dasar ideology bangsa Indonesia dan
menjadi identitas nasional. pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno (Bung Karno) mengajukan
usul mengenai calon dasar negara yaitu :

1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)


2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:

1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan.

2.4 Strategi dan Implementasi


Dalam mensosialisasikan filsafat Pancasila dilakukan dengan melalui berbagai cara,
antara lain :
1. Melalui jalur pendidikan
2. Melalui media massa
3. Melalui organisasi politik

Anda mungkin juga menyukai