PENDAHULUAN
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Pertanyaan ini selalu
menghinggapi bangsa Indonesia ketika kita bicara istilah demokrasi. Demokrasi berarti
kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan negara dengan rakyat sebagai pemegang
kedaulatannya. Istilah demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa
Yunani demokratia, terdiri dari dua kata, demos berarti rakyat dan kratos atau kratein yang
berarti kekuatan atau pemerintahan. Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem
pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat
mereka. Terkait dengan negara kita, Indonesia telah menganut berbagai sistem demokrasi
semenjak kemerdekaannya. beberapa dari sistem-sistem pemerintahan tersebut adalah
Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin.
Negara Indonesia sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu
sendiri. Jika melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan Indonesia dari level
negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini
demokrasi hanya sampai pada proses pembuatan kebijakan. Bagaimana seperti ditulis
almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup
sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan tanah yang
komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan
bersama. Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan
demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-
pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian
keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut.
Dari gambaran di atas, hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila yang
selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara
masih perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan
oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Para ahli
berpendapat bahwa demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu
menjawab tantangan zaman karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai luhur
Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji Darmodihardjo,
S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang terwujudnya
seperti dalam ketentuan-ketentuan pembukaan UUD 1945.
Dalam buku “Le Contrac Sosial”, Jean Jacques Rousseau memaparkan bahwa
penguasa atau pemerintah telah membuat perjanjian dengan rakyatnya yang disebut
dengan istilah kontrak sosial. Dalam sebuah republik demokrasi, kontrak sosial atau
perjanjian masyarakat ini diwujudkan dalam sebuah pemilihan umum. Melalui pemilihan
umum, rakyat dapat memilih siapa yang menjadi wakilnya dalam proses penyaluran aspirasi
yang selanjutnya menentukan masa depan sebuah negara.
KERANGKA TEORITIS
Dalam praktiknya, yang menjalankan pemerintahan bukan rakyat, tapi elite yang
jumlahnya jauh lebih sedikit. Juga tidak pernah ada hasil dari pemerintahan itu untuk rakyat
semuanya secara merata, tapi selalu ada perbedaan antara yang mendapat jauh lebih
banyak dan yang mendapat jauh lebih sedikit. Karena itu, ketika pengertian”demokrasi
populistik” hendak tetap dipertahankan, Dahl mengusulkan konsep ”poliarki” sebagai
pengganti dari konsep ”demokrasi populistik”tersebut. Poliarki dinilai lebih realistik untuk
menggambarkan tentang sebuah fenomena politik tertentu dalam sejarah peradaban
manusia sebab poliarki mengacu pada sebuah sistem pemerintahan oleh ”banyak rakyat”
bukan oleh ”semua rakyat”,oleh”banyak orang” bukan oleh”semua orang.”
1. Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.
2. Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos
(rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari
rakyat.
3. Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri
dengan kekuasaan-kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
4. Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya
dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan
dalam pemerintahan negara.
5. Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat
pada rakyat.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat berbeda-beda tergantung
dari kondisi dan situasi dari negara yang bersangkutan.
BAB III
PEMBAHASAN
Sejak lengsernya orde baru pada tahun 1998, kata demokrasi menjadi kosa kata
umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan pendapatnya, hanya saja kata
demokrasimasih banyak di salah artikan. Dari kalangan cendekiawan hingga kalangan awam
menggunakan demokrasi dengan pengertian masing masing. !erbeda dengan masa lalu,
demokrasi kini telah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang berbeda-beda.
Secara bahasa (etimiologis) “demokrasi” terdiri dari dua kata yunani, yaitu demos
yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, dan cratein atau cratos, yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. &abungan dua kata demos cratein atau demos-cratos "demokrai”
memiliki arti suatu sistem pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Sedangkan pengertian
demokrasi secara istilah "terminology” adalah seperti yang dinyatakan oleh para ahli
demokrasi,
Salah satu tujuan Demokrasi adalah menciptakan kedaulatan negara kepada rakyat
yang bertujuan menciptakan pemerintahan yang legal dan di kehendaki oleh rakyat,
demokrasi hanya menjamin kebebasan politik yaitu kebebasan mengeluarkanpendapat dan
politik.Tujuan kita berbangsa dan bernegara adalahmenciptakan masyarakat yang adil dan
makmur, sehingga negra ini dapat terpimpin dan tidak ada lagi perselisihan antar bangsa,
karna walaupun berbeda suku namun tetap masih satu bangsa dan satu negara yaitu negara
indonesia, oleh karena itu tujuan demokrasi tidak lain dalah memberika kebebsa bagi
rakyat untuk memilih dan mengemukakakn pendapatnya dalam bermusyawarah, sehingga
sutu keputusan harus di putuskan secara adil agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan ,
sehingga Demikrasi dapat berjalan sampai generasi penerus bangsa , Demokrasi sangatlah
penting untuk mencegah terjadinya perselisihan antar bangsa
a. Sila ke-4 Pancasila yakni "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan"
b. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, ".. disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu
dalam suatu Undang undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat.. "
c. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, "kedaulatan rakyat adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut undang undang dasar"
d. Pasal 2 ayat (1) UUD 1945, " Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggot Dewan
perwakilan Rakyat dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang undang.
Demokrasi pada zaman praorde baru dapat diringkas dalam beberapa poin, antara
lain:
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950 sampai 1959,
dengan menggunakan UUD Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya.
Pada masa ini adalah masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua
elemen demokrasi dapat ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di Indonesia.
Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi
dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini diperlihatkan
dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepad pihak pemerintah yang
mengakibatkan kabinet harus meletakkan jabatannya. Sejumlah kasus jatuhnya kabinet
dalam periode ini merupakan contoh konkret dari tingginya akuntabilitas pemegang
jabatan dan politisi. Ada hampir 40 partai yang terbentuk dengan tingkat otonomi yang
tinggi dalam proses rekruitmen baik pengurus, atau pimpinan partainya maupun para
pendukungnya.
Politik pada masa ini diwarnai oleh tolak ukur yang sangat kuat antara ketiga
kekuatan politik yang utama pada waktu itu, yaitu: presiden Soekarno, Partai Komunis
Indonesia, dan Angkatan Darat. Karakteristik yang utama dari demokrasi terpimpin
adalah: menggabungkan sistem kepartaian, dengan terbentuknya DPR-GR peranan
lembaga legislatif dalam sistem politik nasionall menjadi sedemikian lemah, Basic
Human Right menjadi sangat lemah, masa demokrasi terpimpin adalah masa puncak
dari semnagt anti kebebasan pers, sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam
proses hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Ciri-ciri demokrasi pada periode Orde Lama antara lain presiden sangat
mendominasi pemerintahan, terbatasnya peran partai politik, berkembangnya
pengaruh komunis, dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Menurut
M. Rusli Karim, rezim Orde Baru ditandai oleh; dominannya peranan ABRI, birokratisasi
dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pembatasan peran dan fungsi partai
politik, campur tangan pemerintah dalam persoalan partai politik dan publik, masa
mengambang, monolitisasi ideologi negara, dan inkorporasi lembaga nonpemerintah.
Beberapa karakteristik pada masa orde baru antara lain: Pertama, rotasi kekuasaan
eksekutif boleh dikatakan hamper ridak pernah terjadi. Kedua, rekruitmen politik
bersifat tertutup. Ketiga, PemilihanUmum. Keempat, pelaksanaan hak dasar waega
Negara. (Rukiyati, dkk. 2008:114-117)
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi ini adalah demokresi
Pancasila, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda dengan orde baru dan sedikit
mirip dengan demokrasi perlementer tahun 1950-1959. Pertama, Pemilu yang
dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya. Kedua, ritasi
kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampi pada tingkat desa. Ketiga,
pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka.
Keempat, sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan
pendapat
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
http://softilmu.blogspot.co.id/2015/01/Pengertian-Ciri-Macam-Macam-Demokrasi-
adalah.html (diakses pada 16 September 2015)
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/15-pengertian-demokrasi-menurut-
para.html(diakses pada 16 September 2015)
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/makalah-seminar-dan-diskusi/partisipasi-
masyarakat-dalam-tata-pemerintahan/(diakses pada 15 September 2015)
http://www.febrian.web.id/2014/04/pengertian-demokrasi-pancasila-
pkn.html(diakses pada 14 September 2015)
Rangkuman :
1.Demokrasi
1. Tidak pernah ada pemerintahan dijalankan secara langsung oleh semua rakyat; dan
tidak pernah ada pemerintahan sepenuhnya untuk semua rakyat (Dahl 1971; Coppedge dan
Reinicke 1993).
2.Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.
3.Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan
kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.
4.Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasaan-kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-
hak perorangan warga negara.
5.Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang
oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan
negara.
6.Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada
rakyat.
7.Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat berbeda-beda tergantung
dari kondisi dan situasi dari negara yang bersangkutan.