PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,
keluarga, atau komunitas, perawat sangat memerlukan keterampilan dan
tanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya dalam praktik
keperawatan, dimana inti dari dari tanggung jawab tersebut adalah berarti
keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukan
bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti
dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa
perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya
Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat
artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
profesinya. Tanggung gugat memicu evaluasi efektifitas perawat dalam
praktik. Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja perawatan dalam
memberikan perawatan kesehatan. Oleh sebab itu perawat harus mampu
mengetahui mengenai tanggung jawab dan tanggung gugatnya sebagai
perawat.
1
BAB II
PEBAHASAN
A. Pengertian kepribadian
2
B. Kepribadian Perawat Profesional
1. Kemampuan Pribadi
Kemampuan ini terkait dengan apa yang biasanya disebut sebagai
“inner self” (diri terdalam, batiniah). Dunia intrapribadi menentukan
seberapa mendalamnya perasaan kita, seberapa puas kita terhadap diri
sendiri dan prestasi kita dalam hidup. Sukses dalam kemampuan ini
mengandung arti bahwa kita bisa mengungkapkan perasaan kita, bisa
hidup dan bekerja secara mandiri, tegar, dan memiliki rasa percaya diri
dalam mengemukakan gagasan dan keyakinan.
Pancaran kualitas melayani ini tercermin dalam 6 ujung bintang,
sikap perawat yang senantiasa harus dapat menunjukkan pribadi
sebagaiTanpa harus dibantah era globalisasi dan perkembangan ilmu dan
teknologi memang menuntut perawat, sebagai suatu profesi harus memberi
pelayanan kesehatan yang optimal, tidak menutup kemungkinan perawat
luar juga akan ikut berkompetisi mengisi rumah sakit-rumah sakit
berstandar internasional, yang saat ini sudah banyak berdiri di Indonesia.
Bisa dibayangkan alangkah ruginya bagi perawat Indonesia, bila ternyata
pasien lebih memilih dirawat oleh perawat luar, hanya karena mereka lebih
ramah, sopan, peduli, lebih terampil dari perawat Indonesia itu sendiri.
2. Jenjang Karir
Jenjang karir merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan
kompetensi. Dalam pengembangan sistem jenjang karir profesional bagi
perawat dapat dibedakan antara pekerjaan (job) dan karir (career).
Pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi jabatan yang
diberikan/ditugaskan, serta ada keterkaitan hubungna antara atasan dan
bawahan, dan mendapatkan imbalan berupa uang. Karir diartikan sebagai
suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan
kerja perawat, dan mengarah pada keberhasilan pekerjaan (kinerja)
sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang
profesi yang dipilihnya. Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin
3
individu dalam mempraktikkan bidang profesinya, karena karir merupakan
investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa.
Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat terhadap
profesinya serta memotivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah
dipilihnya. Dalam sistem jenjang karir professional diharapkan mampu
berpikir rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri
sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga
dapat meningkatkan jenjang karir profesinya. Jenjang karir perawat dapat
dicapai melalui pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis
kompetensi serta pengalaman kerja di sarana kesehatan.
Pengembangan karir profesional perawat bertujuan: meningkatkan
moral kerja dan mengurangi kebuntuhan karir (dead and jobjob/career),
menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaan (turn-over),
menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah
ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar.
Pengembangan sistem jenjang karir profesional perawat klinik ditujukan
terutama bagi perawat yang bekerja sebagai perawat pelaksana di sarana
kesehatan dan dimulai dari perawat professional pemula.
Seorang Perawat Profesional harus mempunyai tingkat kesabaran
yang tinggi, kenapa? karena kita pasti akan menghadapi berbagai karakter
dari pasien tersebut,beruntunglah bila kita mendapatkan pasien yang sabar
dan dapat mengerti profesi perawat, nah bagaimana bila kita menemukan
pasien yang kurang ramah,rewel dsb....
Dalam hal ini kita sebagai seorang perawat profesional harus
mengerti kondisi dari pasien tersebut, dengan demikian kita sebagai
perawat akan mampu menjalankan kewajiban kita dengan lapang dada dan
tanpa pamrih. Beberapa kondisi yang harus seorang perawat pahami dari
pasien sbb:
1. INGAT !!! pasien masuk adalah dalam kondisi sakit, mereka dalam
kodisi tidak nyaman dan sangat frustasi,→ disini perawat harus
mengerti dengan kondisi nya, seorang perawat profesional harus
bisa menjadi tempat perlindungan bagi pasien tersebut dan
4
dengarkan keluhan mereka berikan sebuah motivasi dan simpatik
untuk mereka sehingga motivasi sembuh untuk pasien tersebut
dapat meningkat.
2. Lakukan Action, yang perlu kita ketahui bahwa pasien dan keluarga
nya datang ke rumah sakit adalah untuk mendapatkan sebuah
pelayanan, berikanlah perhatian dengan melakukan sebuah action,
sebagai contoh di ruang UGD → saat pasien datang apa yang
terjadi bila "no action" mungkin pasien atau keluarga nya akan
sangat marah besar berbeda dengan bila kita melakukan sebuah
action seperti melakukan pengecekan tanda-tanda vital pasien,
mungkin tindakan dasar tersebut akan memberikan respon positif
dari pasien dan keluarga nya.
Sudah kita pahami bahwa seorang perawat profesional
harus mampu memahami kondisi setiap pasien nya, dengan
demikian pelayan secara menyeluruh dapat terlaksana dengan baik.
5
Agar perawat mampu berintraksi dengan baik dengan pasien,maupun
keluarga pasien sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara
perawa dan pasien
Agar perawat mampu membrikan service yang baik dan benar terhadap
pasien dan keluarga pasien yang akan membrikan knyamanan bagi
pasien.
6
pribadi tidak mungkin dapat terbentuk dan berkembang tanpa pergaulan
dengan manusia-manusia lain. Tanpa pergaulan sosial, maka kepribadian
manusia tidak akan dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya atau
sebagai manusia yang beradab. Dalam proses sosialisasi inilah manusia
dapat merealisasikan segala potensinya dalam kehidupan masyarakat. Tanpa
sosialisasi dan komunikasi sosial maka individu tidak akan dapat meng-
aktualisasikan seluruh potensi yang dimilikinya, seperti bakat, minat,
intelegensi, dan cita-citanya.
1. Keluaga:
2. Teman sepermainan
7
penyumbang terbesar untuk pembentukan kepribadian seseorang
apalalagi orang yang jauh dari keluarga
3. Keadaan lingkungan
BAB III
8
SKENARIO ROLE PLAY
A. Pembagian Peran
Midah :
Perawat lain :
Ayah :
Ibu :
Abanng :
Dokter :
perawat :
9
kemudian Bapak membawa Midah ke dalam kamar, lalu membawa Midah
ke RS. SEHAT ABADI.
Ternyata obat yang diberikannya salah dan orang tua Midah pun
tidak terima atas kejadian ini, mereka menganggap telah terjadi mal
praktek dan mereka ingin menuntut Suster Ami serta RS. SEHAT ABADI
untuk membawa masalah ini kepengadilan. Dokter pun meminta maaf
bahwa mereka tidak bermaksud ingin melakukan mal praktek atau
semacamnya tetapi ini memang kesalahan meraka dalam memberikan
obat, meraka akan bertanggung jawab atas kejadian ini dan Dokter jaga
menjelaskan bahwa masalah ini tidak perlu dibawa kepengadilan, masalah
ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Midah pun sudah diberikan obat
yang sesuai dan penetral atas kejang-kejang tadi. Tiba-tiba Dul datang ke
RS dan melihat keadaan adiknya. Setelah melihat kejadian itu, hatinya pun
mulai tersentuh yang semula menbenci adiknya, kini dia menjadi perhatian
dan menyayangi adiknya, kemudian Dul minta maaf.
10
Setelah bebincang-bincang dengan masalah yang tadi, keluarga
Pak Ragi setuju tidak akan membawa masalah ini ke pengadilan dan
memilih cara kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat-obatan
yang sesuai, Midah pun sembuh dari kejangnya dan keluarganya pun tedak
perlu membayar biaya pengobatan dan RS karena telah ditanggung oleh
pihak RS.
B. DIAGLOG
11
Midah : ( hanya bisa menahan sakit perut dan haus yang
dirasanya)
12
Bapak : Iya Mak, Bapak juga khawatir ( sambil memegang kepala
Midah )
Mak : Terus kita tinggal dimana Pak? Hanya rumah itu satu-
satunya harta kita
13
(Bapak hanya terdiam )
Suster : Bapak dan Ibu diminta Dr. Rio ke ruang perawat untuk
membicarakan penyakit dan biaya administrasinya
Bapak : Permisi...
Dr. Rio : Bapak dan Ibu orang tua Midah? Begini pak,
setelah diperiksa, anak Bapak dan Ibu mengalami diare dan dehidrasi atau
kekurangan cairan didalam tubuh, jadi anak Bapak dan Ibu harus tinggal
dirumah sakit dulu dalam beberapa hari untuk memulihkan kesehattannya.
Dr. Rio : Kalau masalah biaya, Bapak dan Ibu bisa konfismasi
kebagian administrasi dan yang penting sekarang kita
pulihkan dulu keadaan anak Bapak dan Ibu.
14
Dr. Rio : Suster, tolong berikan obat ini ke pasien midan, injeksi
via infus ya Sus...
Suster : Sama-sama
Suster : Selamat malam, saya Suster Ami, sesuai dengan janji tadi
saya akan memberikan obat pada adek, biar adek cepat
sembuh. ( sambil menyuntikan obat ke infus )
Saya sudah selesai. Kalau ada apa-apa Bapak dan Ibu bisa panggil
saya, baik saya permisi dulu. Selamat malam!
15
Bapat : Dok, bagaimana ini? Kenapa bisa begini?
Dr. Rio : Iya sebentar ya pak, saya periksa dulu ( memeriksa obat
apa yang diberikan Suster Ami)Obat apa yang Suster
berikan ke pasien Midah?
Dr. Rio : Maaf bu, kami tidak bermaksud untuk melakukan mal
praktek atau semacamnya, tapi ini memang kesalahan
saya dan suster saya.
16
Bapak dan Ibu : ( menjelaskan semua kejadian yang sudah terjadi pada
Dul)
BAB IV
17
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari role play diatas adalah peran perawat pada kasus
Diare dan Dehidrasi meliputi sebagai pemberi asuhan keperawatan
langsung kepada klien yang mengalami Diare dan Dehidrasi, sebagai
pendidik memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah komplikasi,
serta sebagai peneliti yaitu dimana perawat berupaya meneliti asuhan
keperawatan kepada klien Diare dan Dehidrasi melalui metode ilmiah.
Dalam hidup kita tidak akan luput dari masalah tetapi sebenar nya tanpa
kita sadari masalah-masalah yang kita hadapi turut andil dalam
pembentukan kepribadian kita.yakni membuat kita lebih kuat,atau malah
membuat kita menjadi kurang pergaulan dan pribadi yang cengeng.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
18
Peggy, Chinn, dkk. 1987. Theory and Nursing. St. Louis: The C.V. Mosby Company.
Fitzpatrick, JJ dan Whall. 1989. Conceptual Models of Nursing: Analysis and
Application. California: Appleton & Lange.
George, JB. 1995. Nursing Theories: The Base for Professional Nursing Practice.
California: Appleton & Lange.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek. Jakarta:
Salemba Medika
19