Anda di halaman 1dari 15

Dasar-Dasar Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

CRITICAL BOOK REVIEW

OLEH :

NAMA : YOLANDA AGUSTIN


NIM : 4173331051
KELAS : KIMIA DIK D 2017

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

1
2
KATA PENGANTAR

Pertama sekali saya ingin bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena meridhoi saya
untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik,kemudian terima kasih kepada orang
tua,dosen pengampu serta rekan-rekan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas
ini.
Tugas ini adalah sebuah makalah yang berisi tentang Metode Pembelajaran. Dalam
makalah ini hanya memuat 1 ( satu ) buku yang kemudian dijadikan alat untuk menyelesaikan
tugas berupa “CRITICAL BOOK”. Secara sadar saya menyadari bahwa tidaklah seorang
seperti saya layak untuk memberikan kritikan bagi penulis yang sudah jelas keahliannya.
Namun saya juga menyadari bahwa, ini adalah tugas yang harus saya selesaikan dalam mata
kuliah ini, maka dari itu saya secara pribadi mengucapkan beribu maaf apabila makalah yang
saya buat ini menyinggung perasaan penulis dan kurang manfaatnya bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa critical book ini memiliki banyak kelemahan, maka dari itu
mohon bantuan dari pembaca untuk memaklumi serta memberikan saran kepada penulis
makalah ini.

Medan, November 2017

Penulis

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II ISI BUKU..............................................................................................................................3
2.1 Identitas Buku........................................................................................................................3
2.2 Ringkasan..............................................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................10
3.1 Kelebihan.............................................................................................................................10
3.2 Kelemahan...........................................................................................................................10
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
4.2 Saran....................................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik
metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor
utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor
guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode
mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan
metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di
tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan
metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak
terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah
untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar.
Metode-metode pembelajaran merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat
digunakan di kelas dengan melibatkan peserta didik secara penuh (student center) sehingga
peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju kedewasaan, peserta dapat melatih
kemandirian, peserta didik dapat belajar dari lingkungan kehidupannya.
Selanjutnya metode pembelajaran merupakan cara mengajar atau cara menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa yang sedang belajar. Metode ini mempunyai banyak
macam, pemilihan metode pun dipengaruhi oleh banyak aspek mulai dari materi pelajaran,
lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan guru, dan sebagaiannya. Melalui pemilihan
metode ini diharapkan guru bisa memangkitkan motivasi siswa untuk belajar yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Metode pembelajaran ?
2. Apa tujuan yang hendak di capai dari metode pembelajaran ?
3. Apa fungsi metode pembelajaran ?
4. Apa saja macam-macam metode pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Memahami definisi metode pembelajaran
2. Memahami tujuan metode pembelajaran
3. Memahami fungsi metode pembelajaran
4. Memahami macam-macam pembelajaran
BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
Judul : Bagaimana Menjadi Calon Guru Dan Guru Profesional
Penulis : Prof. Suyanto, Ph. D. dan Drs. Asep Djihad, M.Pd
Penerbit : Multi Pressindo
Kota : Yogyakarta
Tahun : 2013
Cetakan :2
ISBN : 978-602-18309-0-1
Halaman : 302

2.2 Ringkasan
MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
1. METODE CERAMAH
Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa dikelas, dimana pada umumnya siswa hanya mengikuti secara
satu arah.
Kelebihan metode ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
c. Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan.
Kelemahan metode ceramah:
a. Membuat siswa pasif.
b. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya dalam
menyampaikan gagasan siswa.
c. Mangandung daya kritis siswa.
d. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajarpeserta didik.
e. Bila terlalu lama peserta didik akan bosan.
Agar pembelajaran dengan metode ceramah efektif, ada beberapa langkah yang harus
diperhatiakn yakni:
a. Appersepsi
b. Guru menjelaskan materi pelajaran baru agar siswa menerimanya.
c. Mencari hubungan, perbandinga dari beberapa materi pelajaran yang telah dijelaskan.
d. Membuat abstraksi dan generalisasi.
e. Menerapakan apa yang telah diajarkan.
2. METODE DISKUSI
Tujuan metode diskusi:
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Memotivasi siswa menyumbangkan buah pikirannya dalam memecahkan masalah
bersama.
d. Mengambil satu atau beberapa alternatif jawaban dalam memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Sementara itu, untuk mengaplikasikan metode diskusi guru harus melakukan hal-hal ,
sebagai berikut:
a. Membiasakan siswa menyelesaikan pemecahan masalah yang muncul.
b. Membangun kemampuan siswa dalam mencari keputusam suatu masalah.
c. Mengembangkan kesanggupan siswa dalam merumuskan pikiran-nya secara teratur
sehingga dapat diterima orang lain.
d. Membiasakan siswa suka mendengar pendapat orang lain sekali pun berbeda dengan
pendapatnya sendiri, sekaligus membiasakan bersikap toleran terhadap teman-temanya.
Jenis-jenis diskusi, yaitu:
a. Diskusi formal.
b. Diskusi tidak formal (informal)
c. Diskusi panel
d. Diskusi dalam bentuk simposium.
e. Diskusi perkuliahan.
Kelebihan metode diskusi:
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
Kelemahan metode diskusi:
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah,
2000
3. PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING )
Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk memberikan kemampuan dasar dan teknik
kepada siswa agar mereka mampu memecahkan masalah, ketimbang hanya dicekoki dengan
sejumlah data dan informasi yang harus dihafalkan.
Secara sederhana, teknik pemecahan masalah yang telah banyak diketahui orang adalah:
a. Klarifikasi lebih rinci tentang masalah tersebut, dengan cara menuntaskan secara jelas.
b. Analisis sebab-sebab terjadinya masalah.
c. Identifikasi alternatif pemecahan masalah.
d. Memilih alternatif pemecahan yang paling baik.
e. Melaksanakan, alternatif yang paling baik.
f. Mengevaluasi apakah masalah tersebut telah benar-benar dapat dipecahlan atau belum.
Langkah-langkah pemecahan masalah:
a. Identifikasi masalah
b. Curah pendapat untuk mencari berbagai solusi
c. Memilih satu solusi dan mencoba melakukannya
d. Mengevaluasi apa yang telah terjadi
4. METODE DISKUSI PANEL
Pengertian diskusi panel adalah bentuk diskusi resmi yang dilakukan dengan
menghadirkan beberapa pemateri yang melihat topik pembicaraan dari sudut pandang yang
berbeda-beda, yang disebut dengan panelis. Hal inilah yang membedakan diskusi panel
dengan diskusi lainnya, yakni adanya panelis karena itulah disebut dengan diskusi panel.
Seperti halnya bentuk diskusi lainnya diskusi panel juga terdapat moderator, notulen, peserta
dan panelis.

5. METODE BUZZ GROUP


Pengertian diskusi buzz group adalah suatu kelompok yang dibagi kedalam beberapa
kelompok kecil (sub-groups) masing-masing terdiri dari 3-6 siswa dalam tempo yang singkat
untuk mendiskusikan suatu topik atau memecahkan suatu masalah. Kelompok yang kecil itu
akan melaporkan hasil dari kelompok mereka kepada kelompok besar dan kemudian pada
diskusi kelas.
6. METODE SYNDICATE GROUP
Syndicate Groupadalah suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil
terdiri dari 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu. Guru
menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas, ia menggambarkan aspek-aspek masalah,
kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek
tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi lain.
7. METODE SIMPOSIUM
Pembelajaran simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan
seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka
mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga
terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti
tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
8. METODE INFORMASI DEBATE
Pembelajaran debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik
secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan
menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau
keputusan juri.
9. METODE FISH BOWL
Metode Fish Bowl atau metode cawan ikan yaitu cara pmecahan masalah melalui diskusi
yang pelaksanaannya waraga belajar dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dalam
dan kelompok luar. Yang melaksankan diskusi yaitu kelompok dalam, sedangkan kelompok
luar berperan sebagai pendengar yang satu waktu bisa pindah pada kelompok dalam untuk
mengemukakan pendapat.

10. METODE BRAINSTORMING GROUP


Metode Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta
11. METODE QOLLOQIUM
Seseorang atau beberapa orang manusia sumber menjawab pertanyaan dari audience.
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa atau mahasiswa menginterviu manusia sumber,
selanjutnya mengundang pertanyaan lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil
belajar yang diharapkan ialah para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari
tangan pertama.
12. METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN
Didalam metode percobaan, poin-poin berikut ditekankan:
a. Waktu yang diberikan untuk melengkapi eksperimen.
b. Cara-cara untuk melakukan eksperimen.
c. Berbagai kesulitan akan ditemukan selagi melakukan eksperimen.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut:
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusi.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut:
a. Jika tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan
mengadakan eksperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk
melajutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
13. METODE SOSIO DRAMA
Metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain
sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan
masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
14. METODE PERMAINAN ( GAME METHOD )
Tujuan utama metode permainan adalah untuk menciptakan kesenangan dan keterkaitan
akan proses pelajaran.
15. METODE DRILL
Metode dril merupakan metode mengajar dengan membberrikan latihan-latihan kepada
siswa untuk memperoleh suatu keterampilan.
16. METODE KERJA LAPANGAN ( FIELD WORK METHOD )
Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada para siswa
itu untuk mencapai pengetahuan melalui pengalaman-pengalaman yang mereka sendiri tidak
memperolehnya.
Kelebihan metode kerja lapangan:
a. Kerja lapangan menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungn
nyata dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari disekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode kerja lapangan:
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak baik guru maupun lembaga
terkait.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam kerja lapagan sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat dari guru terhadap setiap gerak-gerik anak
didik dilapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran kerja lapangan dan
keselamatan siswa, terutama kerja lapangan jangka panjang.
17. METODE KARYAWISATA
Dengan metode ini guru mengajak siswa ke objek tertentu untuk mempelajari sesuatu.
18. METODE KERJA KELOMPOK
Metode ini dilakukan dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
kemudian siswa diberi tugas untuk mencapai tujuan pelajaran.
19. METODE EKSPLORASI
Dalam rangka mempercepat pembelajaran, peran guru adalah:
a. Mempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa.
b. Memberikan waktu cukup, untuk melakukan percobaan.
c. Membantu apa yang siswa lakukan jika menglami kesulitan.
d. Meminimalkan masalah-masalah yang muncul selama percobaan dilakukan.
20. METODE PENYELIDIKAN/ INQUIRI
Tujuan metode inkuiri adalah untuk membantu para siswa percaya diri, untuk
memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang penting melalui jawaban-jawaban yang
diperoleh dari perntanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mereka sendiri untuk
menunjukkan keterkaitan mereka.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan
1. Bab ini memuat banyak tentang metode pembelajaran.
2. Bab ini memiliki bobot yang cukup bagi mahasiswa yang ingin memperdalam ilmu
pendidikan, terutama di bidang metode pembelajaran.
3. Susunan dari kalimat ke kalimat yang lain saling berhubungan,sehingga ketika
membacanya akan lebih memahami hal apa yang harus dilakukan ketika sedang berada
pada situasi yang berkenaan pada setiap kalimat.
4. Pendapat yang dikemukakan dalam buku ini tidak terlepas dari pendapat para ahli,
sehingga menjadi reverensi tambahan bagi pembaca.
5. Pembahasan dalam buku ini memuat semua realita yang sedang terjadi dalam dunia
pendidikan
6. Solusi yang diberikan dalam bab ini cukup bagus bila dipahami dan dapat diikuti dalam
dunia proses belajar mengajar.
7. Bab ini memberikan kelemahan dan kelebihan disetiap metode pengajaran, hal ini
ditujukan agar pembaca mampu mempertimbangkan setiap metode pembelajaran yang
akan dilakukan.
8. Pada bab ini metode pembelajaran dijelaskan secara rinci.
9. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca.

3.2 Kelemahan
1. Dalam menyusun kalimat, terkadang berbelit – belit sebelum mencapai inti dari sebuah
pengertian suatu materi.
2. Contoh yang diberikan terlalu sedikit dan menurut saya kurang relevan.
3. Sedikitnya pendapat para ahli,sehingga kurangnya referensi didalam sub bab ini.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang diterangkan di atas maka dapat disimpulkan bawa metode
pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik
dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Selain itu Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat sehingga
siswa dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitasnya.

4.2 Saran
Yang perlu diingat bahwa tidak ada suatu metode pengajaran yang paling baik dan
sempurna. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi metode
yang paling baik adalah metode yang cocok dan relevan dengan materi dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Sehingga guru disarankan untuk memahami dan dapat menginovasikan
metode-metode dalam penerapan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai