Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Anamnesis
a. Identitas Pasien
Kesimpulan :
Pasien Ny. T S berusia 52 tahun dengan diagnosis medis Dyspneu pd
Chronic Kidney Disease Susp Selulitis Antebrachii dan memiliki sesek, kencing
sedikit, tangan kiri herpes dan bengkak. Pasien memiliki riwayat penyakit Chronic
Kidney Disease dan hipertensi sejak bulan Januari 2014 dan pasien setiap 2x
dalam seminggu pada hari Rabu dan Sabtu melakukan Hemodialisis di Rumah
Sakit Panti Rapih. Pasien menyukai makanan manis dan gurih. Pasien
menghindari makanan yang tinggi kalium seperti buah-buahan dan sayuran
tertentu. Pasien masih suka mengkonsumsi gorengan. Pasien mempunyai
kebiasaan makan 3x dalam sehari yaitu nasi dan jagung rebus saat pagi hari. Pola
minum pasien baik yaitu menyesuaikan dengan urin yang dkeluarkan.
Berdasarkan hasil perhitungan asupan riwayat / pola makan pasien dapat diketahui
asupan makan pasien untuk energy, lemak, karbohidrat lebih sedangkan untuk
protein baik, dari hasil perbandingan energy 133,14%, protein 100,33%, lemak
152,12% dan karbohidrat 165,56%. Hal ini diakrenakan pasien suka
mengkonsumsi snack yang manis seperti nogosari, lemet, monte, roti tawar isi
coklat dan roti basah . Hasil skrining gizi menunjukkan jumlah skor awal dan
lanjut yaitu 0.
2. Antropometri
Tabel 4. Data Antropometri
IMT = BB / TB2
= 68 / (1,58)2
= 27,23 kg/m2 (Obesitas 1)
BBI = TB – 100
= 158 – 100
= 58 kg
BB adjesment = BBI + (0,25 x BB aktual – BB ideal)
= 58 + (0,25 x 68 – 58)
= 58 + 2,5
= 60,5 kg
. Batas ambang kriteria status gizi berdasarkan IMT menurut WHO Asia-Pasifik
tahun 2000 yaitu:
1. Status gizi kurang < 18,5
2. Status gizi normal 18,5 – 22,9
3. Status gizi lebih ≥ 23
Dengan resiko 23,0 – 24,9
Obes 1 25,0 – 29,9
Obes 2 > 30
Kesimpulan:
Status gizi pasien berdasarkan IMT yaitu 27,23 kg/m2 termasuk kategori status
obesitas 1. Status gizi tersebut harus ditindak lanjuti dengan monitoring asupan
pasien. agar tidak memiliki resiko penyakit atau gangguan fungsi organ yang lain.
3. Pemeriksaan biokimia
Awal masuk
Jenis Nilai normal
Satuan 19 Maret Keterangan
pemeriksaan
2018
Hematologi
Fungsi ginjal
Elektrolit
Kesimpulan :
Dari pemeriksaan biokimia didapatkan hasil nilai hemoglobin pasien rendah
hal ini karena secara umum ginjal mengalami kerusakan sehingga terjadi
gangguan pada semua proses fisiologi yang ada pada ginjal termasuk dalam hal
produksi hormon eritropoetin. (Adamson JW, 2005) . Terjadi penurunan produksi
eritropoetin yang mengakibatkan hambatan stimulus terhadapa sum-sum tulang
dalam memproduksi sel darah. Hal ini menjelaskan pada pasien gagal ginjal
kronis dapat terjadi anemia. Pada penderita dapat timbul keluhan adanya
kelemahan dan kulit terlihat pucat menyebabkan tubuh tidak toleran terhadap
aktifitas.( Tambunan KL, 2006)
Selain itu dari hasil pemeriksaan nilai ureum dan kreatinin pasien tinggi,
peningkatan ureum dalam darah terjadi karena gagal ginjal akut yang di derita
pasien dan akibat peningkatan katabolisme protein pada hemodialisis. Sedangkan
peningkatan kreatinin dalam darah menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal
dan penyusutan masa otot. Peningkatan kadar kreatinin terjadi pada gagal ginjal
akut dan kronis. Selain itu nilai natrium pasien rendah hal ini terjadi pada
13
penderita gagal ginjal. (Sutedjo, 2009) Kadar natrium rendah bisa terjadi ketika
cairan dan natrium dalam tubuh tidak seimbang, bisa karena terlalu banyak cairan
dalam tubuh atau karena kadar natrium dalam tubuh tidak cukup.
Kalium merupakan kation utama yang terdapat di dalam cairan intraseluler,
(bersama bikarbonat) berfungsi sebagai buffer utama. Lebih kurang 80% - 90%
kalium dikeluarkan dalam urin melalui ginjal. Dari hasil laboraturium pasien nilai
kalium masih batas normal. Jika kalium pasien tinggi maka dapat menyebabkan
terganggunya aktivitas listrik di dalam jantung yang ditandai dengan
melambatnya detak jantung. Gagal ginjal merupakan salah satu penyebab paling
umum hiperkalemia. Ketika fungsi ginjal terganggu, ginjal tidak mampu
membuang kelebihan kalium dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan jumlah
kalium dalam tubuh meningkat.
Kesimpulan:
Dari hasil yang didapat pada pemeriksaan tekanan darah dan respirasi
menunjukkan hasil yang tinggi. Tekanan darah pasien termasuk dalam kategori
hipertensi grade 2. Hal ini disebabkan karena pasien memiliki riwayat hipertensi
sejak Januari 2014. Gagal ginjal kronis dan hipertensi memiliki hubungan yang
sangat erat, selain hipertensi dapat berakibat pada gagal ginjal kronis hubungan
keduanya dapat berupa hipertensi sebagai komplikasi yang sering terjadi pada
gagal ginjal kronis. (Sudoyo, A. W dkk, 2009)
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil recall asupan makan pasien tanggal 20 maret 2018,
diketahui bahwa asupan energi, protein, karbohidrat dan lemak pasien termasuk
dalam kategori kurang, hal ini dikarenakan selera makan pasien menurun yang
disebabkan karena pasien mengalami sesak nafas, sehingga pasien tidak selalu
menghabiskan makanannya.
6. Terapi medis
Tabel 8. Terapi medis
Jenis obat Fungsi Interaksi obat Solusi
Drip Lasix Digunakan untuk Obat lasik Dikonsumsi
mengobati edema diberikan pada bersamaan dengan
saat bersamaan makanan.
dengan makanan
untuk mengurangi
rasa ketidak
nyaman pada
gastrointestinal.
Acyclour salep Acyclovir adalah Tidak ada Tidak ada
obat anti virus
yang digunakan
untuk mengobati
infeksi herpes
simplex, herpes
zoster, dan
campak.
Ketrolac Mengatasi nyeri Mengonsumsi Minum sesuai
16
NI-2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan sesak
nafas yang ditandai dengan recal 1x24 jam yaitu energi 62,80%, protein 66,9%,
lemak 74,49%, dan karbohidrat 51,16% dari kebutuhan pasien.
1. Penjelasan tentang
2. Memberi pentingnya makanan
informasi dan dan minuman gizi
Kekurangan
pengetahuan seimbang
intake
2. Memilih makanan
kepada
makanan dan
dan minuman yang
pasien dan
minuman
dianjurkan sesuai
keluarga
penyakit
mengenai
pentingnya
kecukupan
kebutuhan
gizi pasien
3.4 Implementasi
a. Kajian diet rumah sakit
- Jenis diet/bentuk makanan / cara pemberian : HD II (Protein 60 gr) * RG
kelas II/Nasi/oral
20
b. Rekomendasi diet
Tabel 14. Rekomendasi Diet
STANDAR DIET RS REKOMENDASI DIET
06.00 Teh Teh
Makan pagi Makanan pokok (150g) Makanan pokok (100g)
Lauk hewani (50g) Lauk hewani (50g)
Sayur (50g) Sayur (50g)
Minyak (10g) Minyak (10g)