Anda di halaman 1dari 14

Naskah Modul

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK


(MPK4102)

MODUL 1
MANUSIA MENGGAPAI TUJUAN HIDUPNYA

Oleh:
RM. E. EKO PUTRANTO, O. CARM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tahun 2015

i|Halaman
HALAMAN PENGESAHAN

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Katolik


Kode Mata Kuliah : MPK4102
Modul 1/ Pokok Bahasan 1 : Manusia
Nama Penulis Utama/NIP : Rm. E. Eko Putranto, O. Carm
Alamat Email : eeputranto@gmail. com
No. Tel./HP : 0341-55724/0818384195
Fakultas/Program : MKU
Jurusan/Progam Studi : MKU

Malang,
Mengetahui:
Dekan/Pembantu Dekan I Penulis Utama,

NIP Rm.E.Eko Putranto, O. Carm

ii | P a g e
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

MODUL I: MANUSIA MENGGAPAI TUJUAN HIDUPNYA

SUB POKOK BAHASAN I: MANUSIA

MATERI: 1. Quo Vadis Manusia?

2. Manusia: Puncak Cptaan.

3. Manusia Jatuh ke dalam dosa.

4. Manusia ditebus.

TEST FORMATIF

DAFTAR PUSTAKA

PENUTUP

iii | P a g e
MANUSIA MENGGAPAI
TUJUAN HIDUPNYA

I. Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa memahami dan mengenal persoalan dasar hidupnya dan


sarana mencapai tujuan hidupnya.

II. Pendahuluan

Modul 1 ingin meletakkan dasar untuk memahami agama Katolik.


Pertama-tama dijelaskan apa yang menjadi tujuan hidup manusia. Kemudian
modul ini membawa kearah pertanyaan mengapa manusia perlu beragama.
Agama tidak lepas dari iman. Sikap dasar seorang beragama adalah iman.
Namun arti iman tidak sama dalam semua agama. Maka perlu dimengerti arti
iman menurut faham katolik. Dari situ sumber dan pedoman iman katolik
menjadi titik tolak pengenalan wahyu kristiani..

1|Halaman
Sub Pokok Bahasan I :
MANUSIA

A.Tujuan Instruksional Khusus

Setelah menyelesaikan sub pokok bahasan pada modul ini peserta didik
diharapkan mampu:

1. Menjelaskan apa yang menjadi tujuan hidup manusia.


2. Menjelaskan persoalan dasar manusia.
3. Memahami martabat manusia.
4. Menghargai hakikat dan tanggung jawab manusia

B.Pengantar

Dalam hidupnya manusia digelisahkan pertanyaan-pertanyaan yang


sangat mendasar sifatnya:

 Dari mana asal manusia dan seluruh alam ini dan bagaimana
akhirnya?

 Apa makna keberadaan dari dirinya dan seluruh alam semesta ini?

 Apa yang harus dibuat supaya hidup dengan sesama di bumi ini
bisa bermakna dan bahagia ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut membawa permenungan manusia ke arah


sumber dan tujuan hidupnya yaitu : Yang Maha Tinggi.. Semua ke arah yang
satu yaitu Allah. Dalam peredaran jaman, Allah menyelenggarakan semuanya

2|Page
bagi manusia. Rencana dan bukti kebaikanNya ditujukan dan mencakup semua
orang dengan maksud agar sekali kelak semua manusia dipersatukan dalam
Allah, semua bangsa berada dalam kediamanNya.

C.Materi (MANUSIA)
1) QUO VADIS MANUSIA ?

‘Selamat pagi!’.’Salam sejahtera!’.’ Assalam Mualaikum!’ .’Om


Swastiastu!’ Horas!’Masih ada banyak aneka sapaan di Indonesia yang
menunjukkan salam. Salam memperlihatkan kesadaran bahwa hidup itu
baik dan keyakinan bahwa Yang Maha Kuasa sungguh memberkati
semua. Salam menunjukkan bahwa kehidupan bersama mempunyai
makna dan arti. Salam juga menyadarkan betapa semua manusia dicintai
dan dipelihara oleh Nya.

Berbeda dengan situasi kritis yang dihadapi umat manusia.


Bencana gunung berapi, tsunami, sakit, penderitaan, peristiwa kematian
membuat manusia mempertanyakan dirinya. Untuk apa kehidupan ini?
Dari mana semua berasal dan kemana semua pergi? Bahkan manusia
mempertanyakan dirinya: siapa saya?Mengapa saya ada di sini?

Jawaban dari iman Kristiani berawal dari kesimpulan sederhana:


kita semua adalah ciptaan dan Allah adalah Sang Pencipta.Jika ingin
mengenal siapa diri saya dan mengapa saya disini, mulailah melihat
Pewahyuan Pencipta dalam Kitab Suci dan Tradisi.

Iman Katolik menjawab pertanyaan tersebut bertitik tolak dari


Kitab Kejadian. Kisah pertama menceriterakan bagaimana Allah
menciptakan semesta dalam tujuh hari(Kej 1,1 -2,4). Sesungguhnya
hanya 6 hari,karena hari ke tujuh Allah beristirahat. Bagaimana
mungkin semesta diciptakan dalam waktu sesingkat itu? Alkitab
bukanlah sains yang menceriterakan evolusi atau revolusi semesta.

Kata kunci terjadi pada hari keenam.Pada hari itu Allah


menciptakan pria dan wanita. Ciptaan ini sangat khusus, berbeda dengan
sebelumnya karena ‘ Allah menciptakan manusia sesuai citranya, dalam
3|Page
gambarannya ia menciptakan mereka; pria danwanita’ ( Kej 1,27).
Manusia adalah mahkota ciptaan Allah.Gambar Allah menunjukkan
kemampuan ciptaan khusus ini melebihi yang lain. Manusia mempunyai
kesadaran diri dan kenal diri. Manusia sendiri mampu mengenal Allah
dan bebas mengenali cintaAllah.

Dalam kisah ciptaan , ditunjukkan kepada kita bahwa manusia


tidak sendirian. Tetapi dua: Sejak awal Allah menghendaki adanya
komunitas. Pasangan pria dan wanita adalah bentuk pertama komunitas
manusiawi. Akhirnya, Ciptaan pertama mengajarkan kita bahwa Allah
memberikan manusia tanggungjawab atas ciptaan:’ Bertambah
banyaklah, isilah bumi dan taklukkan dia; berkuasalah atas ikan di laut
dan burung-burung di udara (Kej 1, 28). Keberanekaragaman diciptakan
untuk kebaikan.

Meskipun Alkitab menggunakan kata ‘taklukkan dan berkuasalah’,


tidak berarti bahwa Allah ingin manusia menggunakan alam dan ciptaan
semau-maunya. Ungkapan tersebut mengajak untuk bertanggung jawab
dan hormat dan memelihara ciptaan.

2) MANUSIA : PUNCAK CIPTAAN


Bersumberkan inpirasi Kitab Kejadian , kita dibawa kepada
refleksi jati diri manusia:

 Manusia sebagai ‘ CITRA ALLAH’’ (Imago Dei)

◦ Kejadian 1:27 , "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut


gambar dan rupa Kita”.

◦ Mazmur 8.

◦ Sebagai citra Allah, manusia mampu mengenal dan


mencintai Penciptanya dan oleh Allah manusia ditetapkan
sebagai tuan atas semua makhluk di dunia ini, untuk
menguasainya dan menggunakannya sambil meluhurkan
Allah. Sebagai citra Allah manusia mewarisi enam sifat

4|Page
dasar: rohani, bermoral, rasional, menguasai namun tidak
diskriminatif, relasional dan komunal.

 JASMANI-ROHANI

◦ "Allah membentuk manusia dari debu tanah dan


menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej
2:7). Manusia seutuhnya dikehendaki Allah.

 JIWA DAN BADAN

◦ Jiwa" adalah prinsip hidup rohani dalam manusia.

◦ Badan manusia mengambil bagian pada martabat


keberadaan "menurut citra Allah": ia adalah tubuh
manusiawi karena ia dijiwai oleh jiwa rohani

◦ Kesatuan jiwa dan badan menunjukkan totalitas atau


keutuhannya sebagai ciptaan Allah yang unik. Kesatuan
jiwa dan badan begitu mendalam, sehingga jiwa harus
dipandang sebagai "bentuk" badan, artinya jiwa rohani
menyebabkan, badan yang dibentuk dari materi menjadi
badan manusiawi yang hidup.

◦ Hidup manusiawi tidak lain sekaligus jasmani dan rohani.


Dimensi jasmani dan rohani dalam pribadi manusia bukan
dua kodrat yang tergabungkan melainkan persatuan
keduanya merupakan satu kodrat.Dengan itu dapat
dikatakan bahwa tubuh manusia merupakan manifestasi
yang kelihatan dari seluruh kediriannya (rohani dan
jasmani). Melalui dan di dalam tubuh, pribadi manusia
mencapai kenyataan konkretnya.

◦ "Manusia, yang satu jiwa maupun raganya, melalui kondisi


badaniahnya sendiri menghimpun unsur-unsur dunia
jasmani dalam dirinya, sehingga melalui dia unsur-unsur itu
mencapai tarafnya tertinggi, dan melambungkan suaranya

5|Page
untuk dengan bebas memuliakan Sang Pencipta. Oleh
karena itu manusia tidak boleh meremehkan hidup
jasmaninya; tetapi sebaliknya, ia wajib memandang baik
serta layak dihormati badan-nya sendiri, yang diciptakan
oleh Allah dan harus dibangkitkan pada hari terakhir" (GS
14,1).

 PRIA-WANITA

◦ Manusia (laki-laki dan perempuan) diciptakan dalam


kesetaraan martabat, maka baik perempuan maupun laki-
laki memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk berperan
aktif dalam proses pengambilan keputusan yang
menyangkut hidup berkeluarga, menggereja, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

 KELUHURAN HIDUP MANUSIA

◦ Pernyataan sedunia tentang Hak Asasi Manusia dan


Kongregasi Ajaran Iman menyatakan bahwa hak pertama
dan dasariah bagi manusia adalah hak untuk hidup. Karena
itu, hidup manusia harus diperjuangkan dan dilindungi.
“Hidup manusia berasal dari Allah. Hidup itu karunia-Nya,
gambar dan meterai-Nya, keikutsertaan dalam nafas
kehidupan-Nya. Oleh karena itu Allah satu-satunya Tuhan
hidup itu; manusia tidak dapat memperlakukannya sesuka
hatinya”.Hidup manusia luhur dan tidak ada sesuatupun
yang bisa menggantikan dan memberikan hidup (Mrk 8:37).
Agar manusia hidup, Allah memberikan/menjamin segala
hal bagi kelangsungan hidup manusia (Mat 6:25-32). Ini
mengungkapkan bahwa manusia tergantung secara total
kepada penyelenggaraan Allah. Hidup sebagai anugerah dan
ketergantungan manusia kepada Allah memuat panggilan
sekaligus tugas manusia untuk melindungi kehidupan.

 KONSEKUENSI MARTABAT MANUSIA

6|Page
◦ Dalam dokumen Gaudium et Spes para Bapa Konsili
Vatikan II mengatakan bahwa semua orang diciptakan
dalam citra Allah. Mereka memiliki kodrat dan asal-usul
yang sama. Mereka memiliki kesetaraan dasariah.
Kesetaraan tersebut harus semakin diakui. Oleh karenanya,
“segala bentuk diskriminasi yang menyangkut hak-hak asasi
manusia, entah yang bersifat sosial atau budaya,
berdasarkan jenis kelamin, suku, warna kulit, kondisi sosial,
bahasa atau agama, harus diatasi dan disingkirkan, karena
bertentangan dengan rencana Allah” (GS, 29).

3) MANUSIA JATUH KE DALAM DOSA

Kisah kedua dalam Kitab Kejadian (2,4-3-24)mengisahkan Adam dan


Hawa dalam Taman Firdaus.Berbeda dengan cerita pertama, manusia
diciptakan pertama, kemudian binatang dan terakhir wanita. Allah juga
memberikan nafas sebagai kehidupan ke pada Adam (2,7).Ini juga
mengajarkan agar pria dan wanita saling melengkapi (2,23), dan manusia
memelihara ciptaan (2,15).

Taman firdaus adalah lambang hubungan yang ideal Allah dan


manusia.Adam dan Hawa melihat Allah secara langsung. Mereka dalam
keadaan sempurna, kudus. Tetapi hal yang buruk terjadi. Hawa dicobai
ular untuk makan buah dari pengetahuan yang baik dan buruk (3,1-
6).Perintah Allah hanya agar manusia tidak makan buah terlarang(2,16-
17). Hawa memberikan kepada Adam, dan Adam juga memakannya.
Mereka tidak taat dan jatuh dalam dosa. Mereka kehilangan kepercayaan
Allah. Pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat melambangkan
keterbatasan manusia sebagai ciptaan. Manusia tidak mau menerima
keterbatasan itu. Ia ingin lebih. Maka manusia jatuh dalam dosa.

Adam dan Hawa merasakan akibat dosa. Mereka menjadi malu


dengan tidak taat kepada Allah dan berusaha menutupi diri dan
menyembunyikan diri dari Allah. Mereka mulai bermain api. Mereka

7|Page
saling menyalahkan diri. Mereka juga menyalahkan ular. Allah
memberitahu akibatnya.Kelahiran bayi menjadi buktinya. Hubungan
manusia pun diwarnai tekanan dan kekuasaan (3,16).Bumi tidak lagi
bebas, manusia harus bekerja keras untuk makan (3,17-19).Akhirnya ,
Adam, Hawa dan keturunannya akan mengalami kematian: manusia dari
debu dan akan kembali ke debu (3,19). Harmoni yang ada antara
manusia, manusia dengan alam, bahkan dnegan Allah menjadi terluka.
Gereja Katolik mengajarkan akibat dosa Adam dan Hawa sebagai dosa
asal.KisahPerjanjian Lama menunjukkan pengaruh dosa, mulai dari Kain
membunuh Abel.

Sebagai ciptaan, manusia jatuh dalam dosa. Akibatnya, manusia


kehilangan kemuliaan dan tidak dapat bertatap muka lagi dengan Allah
yang disimbolkan dengan pengusiran manusia dari Taman Eden (Kej
3:23).

DOSA ASAL

Dosa asal adalah nama fakta bahwa Adam dan Hawa meneruskan
kepada keturunannya kodrat yang terluka oleh pelanggaran dari
kekudusan awal (KGK, 417).Gereja tidak menerangkan bagaimana
terjadi. Kita menerimanya sebagai misteri dan tidak sepenuhnya
mengerti.Kita hanya tahu bahwa Adam dan Hawa telah tidak menerima
kekudusan yang mereka terima sejak awal dan meneruskan ke pada
umat manusia.

Namun dosa asal tidak membuat kita kehilangan kebaikan . Dosa


asal memang memperlemah kekuatan kita berhubungan dengan Allah
dan daya memilih hal yang baik. Akibat dosa adalah kecenderungan
tidak tahu, kecenderungan dikuasai oleh nafsu.

Ajaran tentang dosa asal dari Alkitab dan Tradisi: Karena


kejatuhan Adam dan Hawa, bangsa manusia terlibat dalam peperangan
yang baik dan yang jahat. Setan selalu berusaha mempengaruhi
manusiwa melawan Allah dan hukum Allah. Namun Allah menjanjikan
menolong lewat Yesus Kristus yang karena kematian dan wafat dan
Kebangkitannya memenangkan peperangan. Dari pewahyuan Allah lewat

8|Page
YesusKristus, kabar Injili diteruskan lewat gereja . Berkat Roh Kudus
gereja berziarah mewartakan warta Injili dengan senantiasa peka
terhadap tanda-tanda jaman.

4) MANUSIA DITEBUS

Dosa menyebabkan manusia menderita. Dan penderitaan manusia itu


memuncak dalam penderitaan Kristus yang mengandung nilai
eskatologis demi penebusan manusia. Penebusan itu sendiri terjadi
sebagai buah komunikasi personal manusia yang solider dengan
penderitaan Kristus. Penebusan inilah yang menjadikan kita sebagai
manusia baru yang berpengharapan, manusia baru yang berhasil
melampaui kegelapan dosa menuju terang kabangkitan Kristus.

Kemuliaan sebagai tujuan akhir.

Yohanes 1:3, Kolose 1:16, Roma 11:36, Ibrani 11:3

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia


dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan.
Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Segala sesuatu adalah
dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia.
Alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang
kelihatan telah jadi dari apa yang tidak kelihatan.

Kisah Adam dan Hawa memunculkan beberapa pertanyaan. Mengapa


Adam dan Hawa dibiarkan dicobai?Mengapa akibat satu perbuatan
mengakibatkan yang fatal?Mengapa Allah tidak memberi kita kekuatan
pada tempat pertama

Yang luar biasa adalah Allah memberikan manusia anugerah


istimewa: kebebebasan untuk memilih. Dengan kehendak bebasnya
manusia dapat memilih menerima atau memberikan cintanya. Bila
anugerah ini digunakan sesuai dengan kehendak Allah maka akan terjadi
keharmonisan, kebahagiaan, kreativitas dan kedalaman. Sebaliknya bila

9|Page
digunakan untuk diri sendiri akan menyebabkan ketidak harmonisan,
putus asa, kekerasan dan kebencian.

Kabar baik kasih Allah ditunjukkan bahwa Allah menghendaki


manusia bahagia. KehendakNya tidak bisa menghentikan dosa manusia.
(Rm 8,35-39).Kehendaknya adalah manusia kembali kepangkuanNya
dalam Kerajaan Allah.

10 | P a g e
D.Test Formatif

1. Apakah yang menjadi pertanyaan pertanyaan mendasar manusia?


2. Benarkah bahwa manusia berkewajiban untuk selalu mencari
‘yang benar’? Jelaskan jawaban anda!
3. Untuk apa manusia diciptakan ? Jelaskan dalam perspektif Kitab
Kejadian!
4. Apa yang disebut ‘manusia yang utuh’?

E.Daftar Pustaka

1. Alkitab, Kitab Kitab Kejadian.


2. Franz Daher, Pijar Peradaban Manusia, Yogyakarta, Kanisisus.
3. Gaudium et Spes (GS), Konstitusi Pastoral tentang gereja dalam
dunia modrn, Dokumen Konsili Vatikan II,, Obor, 2002.
4. Ismartono SJ, Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum.
5. Komisi Kateketik KWI, Materi Pokok Pendidikan Agama katolik
6. Kompendium (Ikhtisar) Katekismus Gereja Katolik, Dioma 2013
7. Leahy Louis, Siapakah Manusia, Yogyakarta, Kanisius.
8. Paus Yohanes Paulus II, Fides et Ratio, Jakarta, Dokpen KWI.

III. Penutup:

Modul I merupakan dasar-dasar yang harus dipahami peserta kuliah sebelum


melanjutkan ke modul II. Peserta kuliah diharapkan sudah menyelesaikan
rangkaian test formatif yang tersedia disetiap akhir sub pokok bahasan.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai