Anda di halaman 1dari 5

Oleh : Kusnindar Atmosukarto

Puslit Ekologi Kesehatan

I. PENDAHULUAN Penggunaan statistika inference dalam


penelitian, dipertimbangkan atas dasar
ENGAMBELAN sampel (sampling) beberapa alasan antara lain :
sangat penting untuk suatu penelitian,
sebab kekeliruan dalam pengambilan 1. penelitian dapat dilakukan secara cepat
sampel akan membawa kesimpulan yang salah dan murah.
terhadap suatu obyek atau hal ( populasi ) 2. penelitian dapat menghasilkan informasi
yang ingin kita pelajari. Oleh karenanya yang lebih lengkap dan mencakup banyak
perencanaan yang baik dalam pengambilan hal.
sampel ( sampling design )sangat diperlukan. 3. karena jumlah sampel kecil, pelaksanaan
dapat dilakukan lebih teliti.
Pengambilan sampel ialah suatu proses
pemilihan beberapa obyek atau populasi yang II. PEMILIHAN SAMPEL
akan diteliti sifat-sifatnya. Sampel yang kita
ambil merupakan bagian dan populasi Pemilihan sampel merupakan bagian yang
tersebut. Dengan kata lain sampel hams sangat penting dalam proses penelitian.
representatif, dalam arti sifat-sifat populasi
hendaknya dapat dicerminkan melalui sampel. Dalam penelitian, pengukuran sering
dipercayakan pada wawancara dan daftar
Metode statistika yang berhubungan pertanyaan yang digunakan. Sebenarnya justru
dengan pengambilan kesimpulan melalui responden, dan bukan pewawancara yang
sampel, dinamakan statistika induktif / melakukan pengukuran berdasarkan pada
inference. Sebaliknya kesimpulan mengenai pengalaman responden sendiri.
populasi atau kelompok yang tidak mewakili
suatu kelompok yang lebih besar, disebut Dalam penelitian non experimental,
statistika deskriptif / deduktif. dan cara peneliti hanya mampu mengatur variabel-
pengumpulan datanya disebut sensus. variabel umum melalui stratifikasi/
Pengumpulan data melalui sensus tidak selalu pengelompokan responden, pemilihan
dapat dilakukan mengingat banyaknya responden sebagai sampel, pembuatan daftar
populasi yang tak terhingga atau sangat besar, pertanyaan dan melatih pewawancara.
sehingga statistika inference sangat penting Keberhasilan penelitian non experimental
artinya dalam penelitian. terutama terletak pada kesuksesannya dalam

12 Media Litbanskes Vol IV No. 01/1994


semua kegiatan tersebut diatas. Namun metode agar lebih jelas.
meskipun sudah ada sampel yang baik, daftar
pertanyaan yang diuji, tenaga pewawancara Simple random sampling
yang terlatih, peneliti tidak dapat mengawasi
dan mengatur hubungan responden dan Misalkan populasi yang akan diteliti ialah
pewawancara, sehingga hasil informasi yang siswa SLA kelas III ( sampling unit), di kelu-
dikumpulkan dapat menyimpang dari yang rahan Johar Baru Jakarta Pusat. Selanjutnya
diharapkan. Oleh karena itu, pewawancara kita menyusun kerangka sampling ( Frame ),
hams benar-benar menghayati maksud dan ialah berupa daftar nama-nama siswa SLA
tujuan penelitian, tertarik dan pula ingin kelas HI di wilayah kelurahan Johar Baru
mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan (anggap saja sejumlah 500 siswa), diberi
yang diajukan. Lebih penting dari semua itu nomor urut dari no.l s.d 500. Selanjutnya
ialah pewawancara harus jujur, bertanggung dipilih sejumlah sampel yang diperlukan (misal
jawab, jelas dalam menulis dan jeli. 100 siswa ) secara acak dengan menggunakan
daftar nomor acak atau dibuat nomor-nomor 1
Pemilihan responden yang tepat / baik, s.d 500, kemudian di ambil 100 nomor secara
sangat perlu untuk menjamin bahwa informasi undian dari 500 nomor- nomor siswa tersebut
yang diperoleh benar-benar mencerminkan diatas (cara ini kurang praktis untuk
populasi yang dikehendaki. Sekali responden pengambilan sampel yang besar).
telah terpilih dan proses wawancara telah
selesai, maka kesalahan dalam pengambilan Stratified Random Sampling
responden atau sampel, dapat menghasilkan
data ( informasi ), yang tidak menggambarkan Dari 500 siswa tersebut dalam contoh
keadaan populasi yang diteliti. diatas, siswa dikelompok-kelompokkan
menurut jenis pendidikan, misal terdiri dari
III. CARA PENGUMPULAN SAMPEL siswa SMA 300 orang, SMEA 100 orang dan
STM 100 . Maka jumlah sampel 100 orang
Ada beberapa cara pengumpulan sampel harus terdiri dari siswa SMA 60 orang, SMEA
ialah secara acak sederhana ( Simple random 20 orang dan siswa STM 20 orang.
sampling ), acak berstrata ( Stratified random
sampling ), sistimatis ( Systematic sampling ), Systematic sampling
berkelompok ( Cluster sampling ), bertahap
(Multistage sampling ) dan selected sampling. Pengambilan sampel secara sistimatik
Random sampling yang mumi memberikan dapat dilakukan sebagai berikut. Dari contoh
kesempatan ( chance ) yang sama bagi setiap di atas, 500 siswa akan diambil sampel 100
anggota dalam populasi, untuk dapat terpilih siswa. Hal ini berarti setiap 5 anggota populasi
sebagai sampel. Acak berstrata digunakan ( 500/100 ) diambil 1 orang sebagai sampel.
untuk populasi yang terdiri dari berbagai Untuk menentukan sampel pertama yang
kelompok atau strata. Strata atau kelompok terpilih sebagai sampel, dengan jalan memilih
dapat ditentukan secara geografis, tingkat secara acak ( undian ) satu nomor dari lima
penghasilan. kondisi wilayah, pekerjaan, nomor yang pertama, ialah no. 1,2,3,4 dan 5
pendidikan dll. Masing-masing kelompok (misalkan yang terpilih ialah no.3). Selanjutnya
diambil sampel secara proporsional terhadap nomor yang terpilih ialah nomor berselang
jumlah sampel secara keseluruhan. Selanjutnya lima nomer berikutnya yakni nomor 8 ; 13; 18;
akan diberikan ilustrasi untuk masing-masing 23; dst.

Media Litbanskes Vol. IV No. 01/1994 13


Cluster sampling gambaran umum saja. Caranya hanya
menentukan sifat-sifat indifidu yang perlu
Pengambilan sampel atas dasar cluster / diambil, banyaknya dan pemilihan individu
kelompok / gerombolan, hampir sama dengan terserah pada peneliti.
stratified random sampling. Dalam cluster
sampling masing-masing sub-kelompok terdiri IV. PENENTUAN BESARNYA SAMPEL
dari populasi yang heterogen, sedangkan
strata-strata dalam stratified random sampling Ada tiga kasus yang perlu diperhatikan
sub kelompok terdiri dari populasi yang dalam penentuan besarnya sampel.
homogen.
a. Kasus I.
Sebagai contoh cluster sampling dari
populasi 500 siswa SLA diatas, Apabila hanya ada satu masalah yang akan
dikelompokkan menurut SLA Negeri dan dicari.
Swasta ( misal berasal dari SLA Negeri 200
siswa dan SLA Swasta 300 siswa ). Maka Disini kita harus mengetahui terlebih dahulu
jumlah sampel yang diambil ialah 40 siswa besarnya variance ( v ) atau proporsi dari
SLA Negeri dan 60 siswa SLA Swasta. populasi ( p ). Kita harus menentukan 4 hal,
ialah :
Multistage sampling
1. Jumlah sampling unit dalam seluruh
Masih menggunakan contoh diatas, populasi ( N ).
pengambilan sampel secara bertahap dilakukan 2. Kesalahan maksimum yang dapat diterima
sebagai berikut. Dari 500 siswa SLA Kelas III (d).
diatas, anggap saja berasal dari 10 SLA di 3. Normal variabel ( Z ) ; Nilai Z diperoleh
wilayah kelurahan Johar Baru. Tahap pertama dari tabel tentang daerah dibawah kurva
yang dilakukan ialah memberi nomor urut dari normal, sebagai berikut (tabel 1 ) :
no.l s.d 10 dari semua SLA. Selanjutnya
dengan pertimbangan biaya, tenaga dan Tabel 1. Nilai Z dan Derajat Kepercayaan
waktu, dipilih secara acak 4 SLA dari 10 SLA
diatas. Tahap kedua ialah memilih 100 sampel Derajat Kepercayaan 80% 90% 95% 99% 100%
siswa dari 4 SLA yang terpilih. Jadi dari 4 Z 1,29 1,64 1,96 2,58 3,00
SLA tersebut dipilih secara acak / sistimatik
masing -masing 25 siswa kelas III. 4. Pengetahuan tentang besarnya variance
(v) atau proporsi (p).
Selected sampling
Biasanya variance atau proporsi diketahui
Pemilihan sampel secara ini pada dasarnya setelah survai selesai.
tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability,
dan hasilnya hanya merupakan gambaran yang Tetapi demi kepentingan penentuan
kasar tentang suatu keadaan. Cara ini sampel, v dan p harus diketahui, diperkirakan
dilakukan bila dihadapkan kepada suatu atau harus ditebak sebelum survai dilakukan.
keadaan dimana biaya amat kecil, hasilnya
diperlukan segera dan tidak memerlukan Ada 4 cara untuk memperoleh nilai
ketepatan yang tinggi, karena hanya sekedar variance atau nilai proporsi.
14 Media Liibanekes Vol TV No. 01/1994
1. Menggunakan pilot survey. keluarga dari 250 keluarga yang ada.
2. Mengambil sampel dalam 2 tahap; Tahap I Contoh 2.
mengambil sampel yang kecil jumlahnya Suatu studi pedesaan, misal ingin
(n,), untuk memperkirakan v dan p. mengetahui banyaknya penduduk yang buang
Tahap II menentukan besarnya sampel air besar di jamban, diperkirakan 40 %.
yang diketahui dan mengambil sampel Diinginkan agar penyimpangan perkiraan tidak
tambahan atau kekurangannya (n,). lebih dari 10 % dari proporsi sebenarnya
3. Menggunakan hasil survai sebelumnya atas dengan derajat kepercayaan 100 %, maka
dasar populasi yang sama. jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:
4. Dengan menebak setelah berkonsultasi Diketahui : N - 250; Z = 3,0 ; p = 0,40 ; d =
pada peneliti atau orang-orang yang 0,10.
memiliki pengetahuan tentang populasi itu.
NZ2.p(l-p) 250(3)2.(0,40X1-0,40)
Maka, n = Nd +Z .p(l-p) ~ 250(0,10)24<3)2(0,40X1-0,40)
2 2
Contoh 1.
Kita ingin memperkirakan ciri-ciri suatu
rumah tangga di suatu desa yang terdiri dari
250 rumah tangga. Ciri-ciri rumah tangga
yang ingin diketahui misalnya jumlah anggota Jadi, jumlah sampel yang diambil sebanyak
keluarga. Kita menginginkan agar rata-rata 116 atau lebih.
dari sampel tidak jauh menyimpang dari
rata-rata populasi, sehingga derajat Contoh 3.
kepercayaan kita sebesar 90 %. Dari penelitian Keadaan dan masalah sama seperti pada
lain di desa itu diketahui variance (v) kira-kira contoh 2, hanya kita tidak memiliki
sebesar 8. Bila penyimpangan maksimum yang pengetahuan tentang proporsi keluarga yang
dapat diterima sebesar satu anggota keluarga, memiliki kakus (p).Hal ini dapat diatasi
maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai dengan menganggap bahwa kita mengetahui
berikut. nilai p yang akan menghasilkan jumlah sampel
yang terbesar, yaitu dengan membuat hasil kali
Dari data tersebut diatas dapat diketahui p (1-p) sebesar mungkin.Hasil kali yang
bahwa N = 250; Z = 1,645; S2 = 8 dan d - 1. terbesar diperoleh bila p = 0,50.
Dimana :
N = Jumlah anggota dalam populasi. Jadi kita memiliki N = 250; Z = 3,0; d = 0,10;
Z = Luas area dalam kurva normal.
S2 = Variance dari sampel.
d = Derajat penyimpangan. Dengan rumus yang sama kita dapatkan

250(3)2(0,SOX1-0,50)
Maka besarnya sampel dapat dihitung N=
250(0,10)2-H-3)2(0,50X1-0,150)
dengan rumus sebagai berikut (1) :
562,5
2,5+2,25
AM2+Z2S2 ~~ 250(l)2+(l,645)2Jr8
562 5
= '
4,75
5412,05
-19,92 atau > 20
271,6482 = 118,42. Jadi jumlah keluarga yang diambil
sebagai sampel 118.
Jadi jumlah sampel yang diperlukan 20

Media Litbanekes Vol IVNo. 01/1994 15


b. Kasus II. terbatas mengenai ciri khas suatu populasi,
berdasarkan data dari sampel.
Apabila lebih dari satu masalah yang ingin
diketahui. Misal kita ingin mengetahui Kegunaan sampel sangat besar artinya
rata-rata besar keluarga, proporsi keluarga dalam arti biaya, tenaga dan waktu dapat
yang memiliki jamban dan pendapatan dihemat, keterangan dapat diperoleh lebih
keluarga. cepat, mendapatkan data yang meliputi banyak
sifat, memungkinkan diukurnya realibilitas
Di sini ada 3 masalah yang ingin dikaji, perkiraan berdasarkan hasil sampel.
maka langkah-langkah berikut perlu diikuti.
Semoga cara pengambilan sampel yang
1. Tentukan masalah serta faktor-faktor yang dikemukakan ini dapat bermanfaat bagi yang
diperlukan, yang berhubungan dengan berminat dalam bidang penelitian sosial.
masalah.
2. Perkirakan besarnya sampel dari VI. DAFTAR PUSTAKA
masing-masing masalah.
3. Bila besar sampel masing-masing tidak 1. Suparmoko,M, Metode penelitian praktis ( Untuk
ilmu-ilmu sosial dan ekonomi ), BPFE
berbeda jauh, sampel yang terbesar
UNIV.GAMA Yogyakarta,1987.
dipakai untuk masing-masing masalah. 2. Sujana, Metoda Statistika, Tarsito-Bandung
1972.
c. Kasus III. 3. Anggarini, Sri, Rencana Sampel ( Sampling
design), FKM-UI1979 (Tidak diterbitkan ).
Apabila sama sekali tidak ada pengetahuan 4. Schefler, William C., Statistika untuk
tentang besarnya variance dari populasi. Biologi, Farmasi, Kedokteran dan Ilmu
yang bertautan, ITB Bandung 1987.
Dalam hal ini cara paling baik dengan
mengambil persentase tertentu. Beberapa hal
yang dapat dipakai untuk menentukan Tinjauan.........
prosentase ialah : Sambungan dari Hal.

1. Bila populasi (N) besar, persentase yang


kecil saja telah dapat memenuhi syarat. 2. Lembaran Kerja Bagian Proyek :
2. Besar sampel hendaknya jangan kurang
dari 30. Perhitungan kebutuhan harus berdasarkan
3. Sampel seyogyanya sebesar mungkin uraian kegiatan yang membawa
selama dana, tenaga dan waktu masih konsekuensi anggaran dengan menerapkan
terjangkau. satuan harga yang diatur dalam peraturan
yang berlaku. Untuk itu dipandang perlu
V. PENUTUP
diciptakan kerjasama antara peneliti
sebagai pencipta sekaligus pelaksana
Sasaran kebanyakan penelitian ilmiah ialah
kegiatan di satu pihak, dengan pengelola
membuat pernyataan umum berdasarkan
proyek sebagai perencana dan pelaksana
pengamatan yang khas dan terbatas. Pada
anggaran di lain pihak.
dasarnya statistika simpulan /inference
memungkinkan peneliti membuat pernyataan

16 Media Litbanekes Vol IV No. 01/1994

Anda mungkin juga menyukai