Protease Rev
Protease Rev
Enzyme adalah protein yang bekerja sebagai katalisator. Berbagai macam enzym sudah digunakan
dalam dunia peternakan.
Aktivitas enzyme terjadi :
di alam,
di dalam bahan makanan (raw material) dan
di dalam tubuh ternak.
Enzyme yang digunakan dalam bidang nutrisi ternak umumnya bersifat hydrolytic, memecah
dinding sel tanaman (polysaccharide) menjadi monomer or low molecular weight oligomer,
sehingga mudah diserap di sepanjang saluran pencernaan ternak.
Enzyme attaches pada substrat, dan akan menyebabkan molekul-molekul yang besar akan dipecah
menjadi 2 bagian atau lebih molekul kecil. Enzyme tidak dikonsumsi selama proses, dan ini
merupakan konsep fundamental dari suatu katalisator.
E +
Enzyme
Substrat
Substrat-
enzyme
complex
E
Product B
+
Product C
enzyme
Handout
4
PROTEASE
Protein group H
l
1. Hydroxyl group HO – CH2 – C – COO- Serine
l
+NH3
2. Sulfhydril group H
l
HS – CH2 – C – COO- Cysteine
l
+NH3
3. Amino group H
l
NH2 - C- CH2 – CH2 – C – COO- Glutamine
ll l
O +NH3
Klasifikasi protease
Bergman dan Futon (1941) dan Bergman (1942) menggolongkan enzim proteolitik :
1. Eksopeptidase, terbagi atas :
a. Karboksi (ekso) peptidase, memotong peptida dari arah gugus karboksil
terminal
1. Protease serin,
a. Memiliki residu serin dalam lokasi aktifnya.
b. Bersifat endopeptidase
c. Yang termasuk enzim ini: tripsin, kimotripsin, elastase dan subtilin
2. Protease sulfhidril
a. Memiliki residu sulfhidril pada lokasi aktif
b. Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan
logam berat
Handout
4
c. Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti
papain, fisin dan bromelin
3. Protease metal
a. Keaktifannya tergantung pada adanya metal dengan hubungan
stoikiometrik 1 mol metal/1 mol enzim
b. Dapat dihambat oleh EDTA (Ethlene Diamine Tetra Acetic Acid) dimana
dapat mengkelat metal sehingga keaktifan enzim hilang/berkurang.
c. Yang termasuk enzim ini : karboksipeptidase untuk beberapa
aminopeptidase
4. Protease asam
a. Enzim yang pada lokasi aktifnya terdapat dua gugus karboksil
b. Aktif pada pH rendah
c. Keaktifannya dapat dihambat oleh p-bromofenasilbromida.
d. Yang termasuk enzim ini : pepsin, renin dan protease kapang.
Beberapa protease
Additional
Protease Fungsi Sumber Karakteristik
information
1. Fisin Pengempuk daging Getah pohon Termasuk protease
dan pengawet bir ficus sulfhidril
Handout
4
6. Protease Menghidrolisis Enzim subtilin Stabil pada pH 5.3-
bakteri casein, hemoglobin dari B. 6.5 & inaktif pada pH
dan gelatin Subtilis. Di 8.1-9.5. Enzim dapat
pasaran disimpan lama pada
dikenal dg larutan gliserol
nama Subtilin
Carlsberg,
subtilin Novo,
Subtilin BPN
Pendahuluan
Protein dari biji-bijian menyumbang sekitar 30 – 60% asam amino dalam ransum ternak (NRC,
1998). Akan tetapi jumlah protein tersebut belum cukup dan tidak hanya itu, AA pun tidak
seimbang.
Untuk mendapatkan penampilan ternak yang optimal, baik untuk pertumbuhan, reproduksi or
laktasi, protein harus ditambahkan dalam ransum. Sumber yang umum ditambahkan saat sekarang
adalah vegetable protein meals (VPM) walaupun juga mengandung anti-nutritional factor (ANFs) .
Hal ini disebabkan karena dilarangnya penggunaan meat and bone meal dalam ransum ternak akibat
adanya penyakit BSE (sapi gila).
Ketersediaan nutrien dari pakan sering dibatasi oleh karena adanya factor anti-nutrisi, sehingga
dapat membatasi penggunaan pakan tersebut di dalam ransum. ANFs dapat diklasifikasikan
berdasarkan :
1. Pengaruhnya terhadap nilai nutrisi pakan
2. Pengaruhnya terhadap respon biologis pada ternak, seperti :
a. Menurunkan kecernaan dan utilisasi protein (protease inhibitor, lectins, phenolic
compounds, saponin).
b. Faktor yang memberikan pengaruh terhadap kecernaan karbohidrat (amylase
inhibitors, phenolic compounds, flatulence factor).
c. Faktor yang memberikan pengaruh terhadap utilisasi mineral (glucosinolates, phytic
acid, oxalic acid, gossypol).
d. Factors that inactive vitamin or menyebabkan meningkatnya kebutuhan vitamin pada
ternak.
e. Factors stimulating the immune system that may cause a damaging hypersensitivity
reaction (antigenic protein).
f. Factors in feed that have a toxic effects (e.g. lectins, cynide-containing compounds).
Dilain pihak, ANFs memiliki peran penting sebagai pencegah (protection) tanaman dari serangan
predator seperti oleh :
a. jamur (moulds),
b. bacteria,
c. serangga dan
d. burung.
Handout
4
Bagaimana menurunkan dan menghilangkan ANFs dari VPMs
Penurunan dan menghilangkan ANFs dari VPMs dapat dilakukan berbagai proses seperti secara
fisik, kimia, thermal atau menggunakan bacteria. Tehnik yang sedang berkembang sekarang dapat
dilihat pada Tabel 2.
No Tehnologi
1 Manipulasi breeding dan genetik
2 Feed formulation: pilih pakan, suplemen dengan AA, suplemen lain, e.g.
probiotic, enzymes dll.
3 Primary processing; perlakuan kimia, perlakuan enzim, perlakuan fisik
(fraksinasi, heat treatment)
Secondary processing : conditioning/pelleting
Sampai sekarang, penggunaan enzyme terbatas pada ransum berbasis biji-bijian untuk unggas. Feed
enzyme yang umum digunakan seperti dalam Tabel 3.
Ke depan, penggunaan feed enzyme akan semakin popular pada industri pakan ternak karena
penggunaan enzyme dapat menyebabkan beberapa hal berikut :
1. Meningkatnya shifts penggunaan alternatif pakan untuk formulasi ransum
2. efektif melawan anti-nutrisi factor
3. meningkatnya ketersediaan AA sehingga mengurangi kebutuhan akan pakan dengan kualitas
protein tinggi
4. menurunkan polusi, karena meningkatnya efisiensi penggunaan protein dan P oleh ternak
5. menurunkan sticky litter pada poultry
1. Diberikan pada saat blending dalam pembuatan pellet, tehnik dapat menyebabkan aktifitas
enzim menurun karena panas pembuatan pellet.
Handout
4
2. Diberikan post-pelleting dengan cara menyemprotkan menggunakan air atau dicampur
dengan pakan liquid seperti molasses.
Action of feed enzyme in the animal
Exogenous enzim akan bekerja di dalam saluran pencernaan, maka enzim tersebut harus memiliki
criteria :
1. aktif sesuai kondisi fisiologis ternak
2. harus tahan terhadap proses proteolysis oleh endogenous protease
3. lebih merupakan suplemen dan bukan antgonis terhadap enzim yang terdapat di dalam
saluran pencernaan.
Ketahanan enzim di dalam saluran pencernaan bervariasi. 75% exogenous protease bertahan sampai
ke ileal.
Target utama pemberian protease pada soybean adalah menurunkan ANFs, trypsin inhibitor, lectin
dan antigenic protein
Handout
4
UJIAN SEMESTER PENDEK 2004
MATA KULIAH ENZIMOLOGI
Rabu, 25 Agustus 2004
Nama Mhs : No. Mhs :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
Handout
4