Anda di halaman 1dari 16

Immune Thrombocytopenic

Purpura (ITP)
SMF Anak
RSD dr Soebandi
Immune Thrombocytopenic Purpura
(ITP)

DEFINISI
Immune Thrombocytopenic Purpura ialah suatu penyakit
perdarahan didapat (acquired) karena penghancuran
trombosit yang berlebihan, akibat autoantibodi yang
mengikat antigen trombosit. Umumnya terjadi pada anak
usia 2 sampai 10 tahun yang ditandai dengan
trombositopenia (trombosit <150.000/mm3). ITP terjadi akut
dan biasanya sembuh sendiri dalam 6 bulan, bila dalam
waktu 6 bulan tidak sembuh maka diagnosis menjadi ITP
Kronis.
ITP
ITP
Kroni
Akut Sering terjadi pada
anak 2-10 tahun,
setelah infeksi akut
s Sering terjadi pada
umur 15-50 tahun
/ vaksinasi

Perdarahan Jarang didahului


bersifat ringan dengan infeksi

90% kasus sembuh Jarang terjadi


dalam 3-6 tahun remisi spontan

Perdarahan ringan
sampai berat
ETIOLOGI

Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti. Penyakit ini diduga
melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh menghasilkan
antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. Umumnya
trombositopenia terjadi 1-3 minggu setelah infeksi virus, atau
bakteri (infeksi saluran napas atas, saluran cerna), bisa juga terjadi
setelah vaksinasi rubella, rubeola, varisela, atau setelah vaksinasi
dengan virus hidup.
MANIFESTASI KLINIS

▪ Perdarahan pada kuit : ptekie, lebam


▪ Perdarahan pada gusi
▪ Epistaksis
▪ Perdarahan akibat luka yang berlangsung lebih lama.
▪ Perdarahan intrakranial
▪ Hematuria
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Tepi
▪ Morfologi eritrosit, leukosit, dan retikulosit biasanya normal.
▪ Hemoglobin, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal. Anemia bisa terjadi bila ada
perdarahan spontan yang banyak
▪ Trombositopenia. Besar trombosit umumnya normal, hanya kadang ditemui bentuk
trombosit yang lebih besar (giant plalets)

Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang


Dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang bila gagal terapi selama 3-6 bulan, atau
pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembesaran hepar/lien/kelenjar getah bening
dan pada laboratorium ditemukan bisitopenia.
TATA LAKSANA

<

<
TATA LAKSANA

Tindakan suportif
▪ Membatasi aktifitas fisik, mencegah perdarahan akibat trauma, menghindari
obat yang dapat menekan produksi trombosit atau merubah fungsinya

Tindakan Farmakologis
▪ Pengobatan dengan kortikosteroid
▪ Pemberian IVIg
▪ Pemberian suspensi trombosit
TATA LAKSANA

Pengobatan dengan kortikosteroid diberikan bila:


▪ Perdarahan mukosa dengan jumlah trombosit <20.000/ μL
▪ Perdarahan ringan dengan jumlah trombosit <10.000/ μL
▪ Steroid yang biasa digunakan ialah prednison, dosis 1-2
mg/kgBB/hari, dievaluasi setelah pengobatan 1-2 minggu. Bila
responsif, dosis diturunkan pelahan-lahan sampai kadar trombosit
stabil atau dipertahankan sekitar 30.000 - 50.000/μL.
TATA LAKSANA

Pengobatan dengan IVIg diberikan bila:


▪Terjadi perdarahan internal dan trombosit <5.000/ml
meskipun telah mendapat terapi kortikosteroid dalam
beberapa hari
▪Ada purpura yang progresif
▪1 - 2 mg/kgBB/hari diberikan selama 2 hari berturut -
turut
TATA LAKSANA

Pemberian suspensi trombosit dilakukan bila :


▪Jumlah trombosit <20.000/ μL dengan perdarahan
mukosa berulang (epistaksis)
▪Perdarahan retina
▪Perdarahan berat (epistaksis yang memerlukan
tampon, hematuria, perdarahan organ dalam)
▪Jumlah trombosit < 50.000/ul
▪Kecurigaan/pasti perdarahan intra kranial
KOMPLIKASI

Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain :


•Perdarahan intrakranial
•Perdarahan masif
•Splenomegali
DIAGNOSIS BANDING

•Anemia Aplastik
•Sistemic Lupus Eritmatosus
•DHF
Tambahkan Judul Slide - 1

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai