Anda di halaman 1dari 3

©

Nopember 2017 – Panduan Kelola Hematemesis Melena - dr. M.Adi Firmansyah, SpPD

PANDUAN KELOLA HEMATEMESIS - MELENAi


Panduan ini diringkas oleh dr. M. Adi Firmansyah, SpPD, hanya untuk membantu rekan-
rekan dokter umum dalam pengelolaan pasien. Panduan ini tidak mewakili kebijakan atau
protokol resmi dari rumah sakit. Konsultasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP) sebaiknya tetap dilakukan. Pemeriksaan yang dilakukan hendaknya tetap
memerhatikan fasilitas yang ada ataupun sumber pembiayaan pasien. Jika fasilitas
diagnostik dan terapi tidak memadai, maka sebaiknya segera dirujuk ke RS lebih lengkap.
Semoga Allah memberikan kemudahan.

Definisi
- Hematemesis à muntah darah berwarna hitam, seperti aspal atau hitamnya rambut,
berbau busuk
- Melena à buang air besar darah berwarna hitam seperti aspal, bau busuk/ anyir,
dan biasanya konsistensi lembek seperti bubur

Etiologi
- Pecah Varises Esofagus à sirosis hati ec Hepatitis B/C (tanyakan riwayat sakit
kuning sebelumnya, riwayat minum alkohol, dan cari tanda-tanda klinis sirosis!)
- Non-Varises Esofagus à gastritis erosif (tanyakan riwayat konsumsi NSAID,
jamu-jamuan, kebiasaan makanan pedas/ cuka/ asam).

Gejala Klinis
- Mual, muntah, dapat menimbulkan syok hipovolemik (TD turun, takikardi, akral
dingin)
- Harus dibuktikan dengan RECTAL TOUCHE, tidak boleh hanya percaya dari
omongan pasien, KECUALI tampak nyata terjadi hematemesis dan atau/ melena

Diagnosis dan Terapi


- Cek Darah Perifer Lengkap
- Cek PT/ APTT
- Cek ur/cr, GDS dan elektrolit
- Cek skrining hepatitis (HbsAg, antiHCV)
- Jadwalkan USG Abdomen
- PASANG NGT à ALIRKAN

Hal 1 dari 3 halaman



© Nopember 2017 – Panduan Kelola Hematemesis Melena - dr. M.Adi Firmansyah, SpPD

Jika kecurigaan penyebab lebih ke arah pecah varises esofagus atau jika produksi
aktif à PUASAKAN.
o NGT dialirkan
o DIberikan nutrisi per parenteral (PERHATIKAN juga, apakah ada restriksi
cairan atau tidak)
§ IVFD Aminofluid 1000 per 12 jam dithreeway dengan RL 500 cc per
12 jam ATAU
§ IVFD Triofusin E 1000 500 cc per 12 jam dithreeway dengan RL 500
cc per 12 jam ATAU
§ IVFD KaEN 3 B 500 cc per 8 jam ATAU
§ IVFD Futrolit 500 cc per 8 jam
- Jika produksi NGT tidak ada à TIDAK PERLU PUASA
o Diberikan diet cair per NGT, dimulai dengan 6 x 150 cc, lalu setelah 1x24
jam, dapat diubah menjadi diet lunak
- Jika pasien MENOLAK NGT à wajib dilakukan informed consent penolakan.

MEDIKASI
- Berikan oksigen, mulai dengan nasal kanul 2-3 Liter per menit
- Transfusi PRC (sesuai kadar Hb dan perdarahan yang terjadi).
o Jika Hb < 10 g/dL, transfusi PRC sd Hb > 10 g/dL (kecuali pada pasien CKD atau
dengan gejala overload, target Hb cukup > 8 g/dL) à Premedikasi Furosemid 1
ampul (perhatikan TD awal) dan atau Dexametason 1 ampul
- Jika APTT >1,5 kali nilai kontrol à transfusi FFP dengan dosis 10 cc/kgBB (dengan
premedikasi Furosemid 1 ampul + Difenhidramin 1 ampul)
- Jika penyebab dicurigai pecah varises esofagus, idealnya dirujuk ke RS dengan
fasilitas endoskopi.
o Berikan somatostatin bolus 250 ug dilanjutkan drip iv 250 ug per jam dengan
syringe pump; atau
o Berikan ocreotide (Sandostatin) 0,1 mg per 2 jam
o Propanolol dimulai dosis 2 x10 mg
- Jika penyebab non-varises:
o Berikan Lansoprazol iv atau Pantoprazol iv atau Omeprazol iv
§ jika NGT tidak ada produksi aktif:
• Lansoprazol 2 x 30 mg iv atau
• Pantoprazol 2 x 40 mg iv atau
Hal 2 dari 3 halaman

© Nopember 2017 – Panduan Kelola Hematemesis Melena - dr. M.Adi Firmansyah, SpPD

• Omeprazol 2 x 40 mg iv (hindari penggunaannya jika pasien


hamil)
§ jika NGT ada produksi aktif:
• Bolus omeprazol 2 ampul (80 mg) lalu dilanjutkan drip Omeprazol
menggunakan syringe pump dengan dosis 8 mg/jam. à jika
terkendala pembiayaan, maka alternatif dapat dilakukan langsung:
drip Omeprazol 3 ampul dalam 24 jam, atau;
• Bolus pantoprazol 2 ampul (80 mg) lalu dilanjutkan drip
Pantoprazol menggunakan syringe pump dengan dosis 8 mg/jam.
à jika terkendala pembiayaan, maka alternatif dapat dilakukan
langsung: drip Pantoprazol 3 ampul dalam 24 jam
• Bolus lansoprazol 2 ampul (60 mg) lalu dilanjutkan drip
Lansoprazol menggunakan syringe pump dengan dosis 6 mg/jam.
à jika terkendala pembiayaan, maka alternatif dapat dilakukan
langsung: drip Lansoprazol 3 ampul dalam 24 jam
o Sukralfat 3x 1 sendok
o Vitamin K 3 x 1 ampul (pada kasus kelainan hati, seperti hepatitis atau sirosis;
jika fungsi hati normal, tidak perlu diberikan).
o Asam traneksamat 3 x 500 mg iv (jika perdarahan masih aktif, jika sudah
tidak aktif, tidak perlu diberikan)
o Antibiotik Cefotaxim 3 x 1 gram iv ATAU Cefoperazone 3 x 1 gram iv
o Lactulosa 3 x 1 sendok
o Metoklorpramid 3x10 mg iv


i
Saat ini praktik di RSIA AsySyifa Tangerang, RSIA Murni Asih Tangerang, dan rencana bergabung di RS Yarsi Jakarta Pusat

Hal 3 dari 3 halaman

Anda mungkin juga menyukai