440/ /SOP-VII-7.7.2/UPTD
No. Dokumen :
Kec.KNHR.3/I-2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD KECAMATAN
KATINGAN HILIR dr. Agnes Nissa Paulina
PUSKESMAS NIP. 19781118 100904 2 001
KASONGAN II
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin
Waldeyer.
Faktor risiko :
1. Faktor usia, terutama pada anak,
2. Penurunan daya tahan tubuh,
3. Rangsangan menahun (misalnya rokok, makanan tertentu),
4. Higiene rongga mulut yang kurang baik,
5. Riwayat alergi.
1. Pengertian Komplikasi :
1. Komplikasi lokal
a. Abses peritonsil (Quinsy)
b. Abses parafaringeal
c. Otitis media akut
d. Rinosinusitis
2. Komplikasi sistemik
a. Glomerulonephritis
b. Miokarditis
c. Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik
Sebagai acuan dalam tata laksana pasien dengan tonsilitis di Puskesmas Kasongan
2. Tujuan
II
3. Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer edisi
4. Referensi
revisi tahun 2014
Peralatan :
1. Lampu kepala
2. Spatula lidah
3. Lidi kapas
5. Prosedur /Langkah-langkah 4. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah lengkap
5. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan mikrobiologi dengan pewarnaan
Gram
a. Tonsilitis viral.
Istirahat, minum cukup, analgetika / antipiretik (misalnya, Paracetamol)
b. Tonsilitis bakteri
Bila diduga penyebabnya Streptococcus group A, diberikan antibiotik yaitu Penisilin
G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal atau Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis
dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari atau
Eritromisin 4 x 500 mg/hari. Juga diberikan kortikosteroid berupa Deksametason 3 x
0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi 3
kali pemberian selama 3 hari. Analgetik / antipiretik, misalnya Paracetamol dapat
diberikan.
c. Tonsilitis difteri
Rujuk ke rumah sakit atau dokter spesialis yang sesuai dengan kompetensi.
Pasien masuk ke
ruang pemeriksaan