Anda di halaman 1dari 145

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENENTUAN

PEMINATAN SISWA BERDASARKAN MINAT DAN KEMAMPUAN

AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB

(Studi Kasus : SMA Negeri 1 Tangerang)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ADE AMALIA NAZRI

107091002920

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLIGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

i
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENENTUAN

PEMINATAN SISWA BERDASARKAN MINAT DAN KEMAMPUAN

AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB

(Studi Kasus : SMA Negeri 1 Tangerang)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

ADE AMALIA NAZRI

107091002920

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLIGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

ii
iii
iv
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKIRPSI INI BENAR-

BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, November 2011

Ade Amalia Nazri


107091002920

v
ABSTRAK

ADE AMALIA NAZRI, Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan


Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web (Studi
Kasus: SMAN 1 Tangerang) (Dibawah bimbingan HERLINO NANANG, MT.
dan HATTA MAULANA, S.Si, M.T.I.).

SMAN 1 Tangerang adalah salah satu contoh Sekolah Menengah Atas


Negeri di kota Tangerang yang sedang mengembangkan teknologi komputer
dalam berbagai aspek-aspek pendukung kegiatan belajar dan mengajar disana,
meskipun belum terhubung antara database yang satu dengan lainnya secara
menyeluruh dan terpusat. Oleh karena itu data-data yang mendukung dalam hal
penempatan dan peminatan siswa kelas X yang naik ke kelas XI dalam penentuan
jurusan yang ada masih manual. Selain itu, guru BK (Bimbingan dan Konseling)
dan guru-guru wali kelas yang menjadi penentu siswa dalam penempatan
peminatan jurusan mengalami beberapa kesulitan. Dengan memodelkan suatu
proses peminatan ke dalam Aplikasi Pada Bidang Peminatan, diperoleh sejumlah
alternative solusi untuk menentukan peminatan siswa. Variabel yang sangat
menentukan dan member pertimbangan bagi pengambilan keputusan peminatan
yaitu, variabel keputusannya minat siswa dan parameter acuannya ialah nilai
akademik siswa yang merupakan variabel batasan. Dalam pembuatan tugas akhir
ini penulis menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle
(SDLC) dengan model waterfall sampai tahap pengujian. Hasil dari skripsi ini
adalah Aplikasi Pada Bidang Peminatan Berdasarkan Minat dan Kemampuan
Akademik Siswa. Aplikasi ini diperuntukan bagi sekolah yang bersangkutan
sehingga keputusan yang diambil pihak sekolah dengan dibantu aplikasi ini, lebih
berkualitas karena keputusan peminatan didasarkan pada proses objektif.

Kata kunci: Aplikasi Pada Bidang Peminatan, SDLC Waterfall Model.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunia yang diberikan dari-Nya, sehingga akhirnya saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan

Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web”

ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk

memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Komputer di

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah banyak membantu secara langsung dan tidak langsung dalam

proses pembuatan skripsi ini yaitu :

1. Bapak Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusur Durrachman, MIT. selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan penguji 1.

3. Bapak Herlino Nanang, MT. selaku dosen pembimbing 1, dan Bapak Hatta

Maulana, S.Si, M.T.I. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan

kesempatan, waktu, kesabaran dan perhatiannya untuk membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Ria Hari Gusmita, M. Kom selaku dosen penguji 2 yang membantu

penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

vii
5. Papa dan Mama tercinta dan tersayang yang selalu bersama penulis dalam

suka maupun duka. Yang tiada henti-hentinya selalu memberikan motivasi

serta do‟anya, sehingga penulis telah berhasil dalam menyelesaikan kuliah dan

skripsi ini.

6. Kakak-kakakku (Dr. Fajar Nazri, Drg. Agustamar Nazri, Permata Sari Nazri,

SE.) yang tercinta yang sudah membantu dan mensupport penulis selama ini.

7. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Sains dan Teknologi, serta semua pihak yang selalu membantu melancarkan

proses administrasi penulis.

8. Kakek yang tercinta dan tersayang, terimakasih atas semua doa-doanya

sehingga cucumu ini bisa meyelesaikan kuliahnya.

9. Kak Budi Aji, S.Kom yang telah sangat membantu dan telah direpotkan oleh

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan

aplikasi.

10. Yasdiandra Yaunin yang selalu menemani dan mensupport dalam segala hal

(yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu), serta doanya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabatku, yaitu Siti, Muslikhah, Syifa, Fitri, Nurul, Iqbal, Irsyad,

Agus, Taufiq, Faruq, Odad, Ono, vetgaz dan semua sahabatku lainnya,

terimakasih karena selalu bersama dan membantu penulis baik suka maupun

duka.

viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis mengharapkan peneliti selanjutnya dengan topik yang

sejenis dapat melakukan penelitian yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang belum disebutkan di

atas, semoga hasil penelitian penulis dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, November 2011

Peneliti

Ade Amalia Nazri

107091002920

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3.Batasan Masalah ........................................................................................... 3
1.4.Tujuan .......................................................................................................... 3
1.5.Manfaat Penulisan ........................................................................................ 4
1.6.Metodelogi Penelitian .................................................................................. 4
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 5
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem .................................................. 5
1.7.Sistematika Penulisan .................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI


2.1.Konsep Dasar Sistem ................................................................................... 8
2.1.1. Karakteristik Sistem .................................................................... 8
2.1.2. Klasifikasi Sistem ....................................................................... 9
2.2.Konsep Dasar Informasi ............................................................................... 11

x
2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................................... 12
2.4.Pengertian Software ..................................................................................... 13
2.5.Proses Software ............................................................................................ 14
2.6.Aplikasi ........................................................................................................ 15
2.7.Konsentrasi ................................................................................................... 15
2.8.Kemampuan Bakat Akademik ..................................................................... 15
2.9.Konsep Penentuan Penjurusan Di Sekolah Menengah Atas ........................ 16
2.10. Konsep Dasar Aplikasi Berbasis Web ................................................... 19
2.11. Pemrograman Java ................................................................................. 20
2.11.1. Sejarah Java................................................................................. 22
2.11.2. Keunggulan Java ......................................................................... 23
2.11.3. Konsep Pemrograman Java ......................................................... 25
2.12. Java Server Pages ................................................................................... 29
2.13. Tomcat .................................................................................................... 31
2.14. MySQL ................................................................................................... 31
2.15. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 33
2.16. Elemen Model Analisis .......................................................................... 35
2.17. Model Perancangan Sistem .................................................................... 37
2.17.1. Data Flow Diagram (DFD) ........................................................ 37
2.17.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................................... 38
2.17.3. Kamus Data ................................................................................. 39
2.17.4. Bagan Alir (Flowchart) ............................................................... 40
2.18. Desain Perancangan Sistem ................................................................... 41
2.19. Studi Sejenis ........................................................................................... 43

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 55
3.1.1. Studi Pustaka .............................................................................. 55
3.1.2. Interview ..................................................................................... 56
3.1.3. Observasi ................................................................................... 56
3.2. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 56

xi
3.2.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering) ........................... 58
3.2.2. Tahap Analisa (Analisys) ............................................................ 59
3.2.3. Tahap Perancangan (Design) ...................................................... 59
3.2.4. Tahap Pengkodean (Code) .......................................................... 61
3.2.5. Tahap Pengujian (Testing) .......................................................... 61
3.3. Alur Kerangka Penelitian ....................................................................... 62

BAB IV HASIL PEMBAHASAN


4.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering) ...................................... 63
4.1.1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)............................................ 63
4.1.2. Alokasi Waktu ............................................................................ 65
4.1.3. Cakupan Sistem........................................................................... 65
4.2. Tahap Analisa (Analisys) ....................................................................... 65
4.2.1. Profil Umum SMAN 1 Tangerang ............................................. 65
4.2.2. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ....................................... 69
4.2.3. Analisis Sistem Baru .................................................................. 71
4.2.4. Solusi Pemecahan Masalah ........................................................ 73
4.2.5. Kebutuhan Sistem Baru .............................................................. 73
4.3. Tahap Desain (Design) ........................................................................... 74
4.3.1. Pemodelan Proses ....................................................................... 75
4.3.2. Pemodelan Data ......................................................................... 79
4.3.3. Pemodelan Program ................................................................... 81
4.4. Tahap Pengkodean (Coding) .................................................................. 107
4.5. Tahap Pengujian (Testing) ..................................................................... 107

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 110
5.2. Saran ....................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 112


LAMPIRAN ............................................................................................................ 114

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Informasi ............................................................................... 12


Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi ........................................................... 13
Gambar 2.3. System Development Life Cycle (Sekuensial Linier) ........................ 34
Gambar 2.4. Struktur Model Analisis ................................................................... 36
Gambar 2.5. Desain Perancangan Sistem ............................................................. 42
Gambar 3.1. Alur Kerangka Penelitian .................................................................. 62
Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Tangerang ................................. 69
Gambar 4.2. Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan .......................................... 70
Gambar 4.3. Context Diagram Aplikasi Pada Bidang Peminatan ......................... 75
Gambar 4.4. DFD Level 1 Diagram 0 Aplikasi Pada Bidang Peminatan .............. 75
Gambar 4.5. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 77
Gambar 4.6. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 2.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 77
Gambar 4.7. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 3.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 78
Gambar 4.8. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 4.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 79
Gambar 4.9. ERD Bidang Peminatan ................................................................... 80
Gambar 4.10. Flowchart Menu Login Aplikasi Bidang Peminatan ....................... 82
Gambar 4.11. Flowchart Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan ...................... 83
Gambar 4.12. Flowchart Menu File Aplikasi Bidang Peminatan .......................... 84
Gambar 4.13. Flowchart Menu Log Out Aplikasi Bidang Peminatan ................... 84
Gambar 4.14. Flowchart Menu Master Aplikasi Bidang Peminatan ..................... 85
Gambar 4.15. Flowchart Menu Siswa Aplikasi Bidang Peminatan ....................... 86
Gambar 4.16. Flowchart Menu Menu Pelajaran Aplikasi Bidang Peminatan ........ 88
Gambar 4.17. Flowchart Menu Entry Aplikasi Bidang Peminatan ........................ 89
Gambar 4.18. Flowchart Menu Nilai Aplikasi Bidang Peminatan ......................... 90

xiii
Gambar 4.19. Flowchart Menu Hasil Keputusan Aplikasi Bidang Peminatan ...... 92
Gambar 4.20. Flowchart Proses Pengambilan Keputusan Aplikasi Bidang
Peminatan ......................................................................................... 93
Gambar 4.21. Flowchart Menu Laporan Aplikasi Bidang Peminatan ................... 94
Gambar 4.22. Flowchart Menu User Aplikasi Bidang Peminatan ......................... 95
Gambar 4.23. STD Halaman Login ......................................................................... 96
Gambar 4.24. STD Layar Pilihan Menu .................................................................. 97
Gambar 4.25. STD Log Out .................................................................................... 98
Gambar 4.26. STD Layar Siswa .............................................................................. 98
Gambar 4.27. STD Pelajaran ................................................................................... 99
Gambar 4.28. STD Nilai Siswa ............................................................................... 99
Gambar 4.29. STD Hasil Keputusan ....................................................................... 99
Gambar 4.30. STD Laporan .................................................................................... 100
Gambar 4.31. STD User ........................................................................................... 100
Gambar 4.32. Rancangan Interface Halaman Login ................................................ 101
Gambar 4.33. Rancangan Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan ...................... 102
Gambar 4.34. Rancangan Form Input Data Siswa .................................................. 102
Gambar 4.35. Rancangan Form Input Data Mata Pelajaran ................................... 103
Gambar 4.36. Rancangan Form Input Nilai Siswa .................................................. 103
Gambar 4.37. Rancangan Halaman Hasil Keputusan ............................................. 104
Gambar 4.38. Rancangan Hasil Laporan Keputusan untuk Bahasa ....................... 105
Gambar 4.39. Output dalam bentuk PDF ................................................................ 106
Gambar 4.40. Rancangan Form Input Data User ................................................... 106

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Operator Matematika ....................................................................... 28


Tabel 2.2. Operator Penaikan dan Penurunan ................................................... 28
Tabel 2.3. Operator Bitwise ............................................................................... 29
Tabel 2.4. Notasi DFD Dasar ............................................................................ 38
Tabel 2.5. Notasi ERD Dasar ............................................................................ 39
Tabel 2.6. Simbol-simbol Flowchart ................................................................. 40
Tabel 4.1. Tabel Mata Pelajaran Berdasarkan Peminatan .................................. 71
Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Siswa..................................................................... 80
Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Mata Pelajaran ...................................................... 81
Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Nilai ...................................................................... 81
Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel User ...................................................................... 81
Tabel 4.6. Tabel User Accpetance Test (UAT) .................................................. 109

xv
DAFTAR ISTILAH

Sistem : adalah suatu kumpulan dari komponen yang saling


berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu
Informasi : adalah proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah
Sistem Informasi : adalah sekumpulan prosedur yang pada saat dilakukan
akan memberikan informasi bagi pengambilan
keputusan atau untuk mengendalikan organisasi
Software : kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan
komputer melaksanakan tugas tertentu
Aplikasi : adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus
untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai
dengan kebutuhan pengguna yang digunakan untuk
mempercepat suatu pekerjaan
Konsentrasi : adalah kemampuan kita untuk mengarahkan perhatian
atau fokus kita kesatu pikiran atau mental kita
Java : adalah suatu teknologi di dunia software komputer,
yang merupakan suatu bahasa pemrograman, dan
skaligus suatu platform
Java Server Pages (JSP) : adalah teknologi Java yang menyederhanakan proses
pengembangan situs web
Tomcat : adalah web kontainer yang dapat dijalankan secara
stand alone, yang berarti tidak dijalankan bersamaan
dengan web server lainnya.
Waterfall : adalah model proses pengembangan perangkat lunak
klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam
membangun perangkat lunak

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Dimana

informasi yang cepat, akurat, dan terarah sangat dibutuhkan untuk

membantu mengambil keputusan yang tepat. Keputusan merupakan

kegiatan memilih suatu tindakan dalam pemecahan masalah. Untuk

menunjang keputusan diperlukan suatu aplikasi yang didukung oleh tools

yang mampu menganalisa prospek dimasa yang akan datang atau dalam

periode waktu tertentu.

Salah satu bidang yang membutuhkan aplikasi yang dapat

menunjang keputusan adalah bidang pendidikan yaitu untuk penentuan

peminatan siswa SMA Negeri 1 Tangerang, karena bidang peminatan ini

memerlukan pendukung keputusan yang tepat dan cepat dalam penentuan

kemampuan akademik siswa.

Proses peminatan yang sedang berjalan dilakukan dengan

mengumpulkan semua data minat siswa yang dilakukan oleh guru

Bimbingan dan Konseling (BK) yang nantinya akan diserahkan kepada

wali kelas, kemudian wali kelas melakukan perhitungan nilai rata-rata dari

nilai akademik siswa yang kemudian akan disinkronkan dengan minat

yang diinginkan siswa tersebut. Jika ada siswa yang bermasalah maka

1
2

akan dilakukan rapat untuk memutuskan peminatan siswa tersebut.

Masalah yang sering terjadi misalnya tidak sesuai minat siswa dengan

kemampuan akademik siswa. Proses pendukung keputusan ini memakan

waktu lama dan tidak efisien.

Agar permasalahan tersebut dapat diatasi maka penulis mencoba

membangun “Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan

Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa

Berbasis Web” dimana aplikasi ini diharapkan mampu memberikan

informasi sebagai alternatif solusi dalam menentukan bidang peminatan,

karena kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian

didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan

(Ladjamudin, 2005:9).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang aplikasi pada bidang peminatan yang dapat

membantu untuk menentukan keputusan akhir dalam penentuan sesuai

atau tidaknya peminatan yang diinginkan oleh siswa.

2. Bagaimana Aplikasi Pada Bidang Peminatan dapat membantu pihak

sekolah dalam menentukan peminatan bagi siswa agar lebih efektif dan

tidak menghabiskan waktu yang lama.


3

1.3. Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan merancang aplikasi

pada bidang peminatan dengan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Pengambilan data siswa kelas X-1 SMAN 1 Tangerang tahun angkatan

2010/2011.

2. Nilai akademik mata pelajaran berdasarkan persyaratan yang telah

ditetapkan oleh guru-guru SMAN 1 Tangerang.

3. Dalam hal ini program yang digunakan adalah java J2EE, sedangkan

databasenya adalah mysql, dan dalam tahap perancangannya masih

menggunakan DFD dan flowchart.

4. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC

(System Development Life Cycle) dengan model proses waterfall

hingga tahap pengujian (testing).

1.4. Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka tujuan penulisan

skripsi ini adalah:

1. Merancang aplikasi pada bidang peminatan yang dapat membantu

dalam menentukan peminatan siswa tanpa manghabiskan waktu lama.

2. Tersedianya sistem (perangkat lunak) sebagai fasilitas yang

memberikan alternatif solusi dalam peminatan siswa sehigga

membantu dalam menentuakan peminatan siswa.

3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.


4

1.5. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

a. Untuk menambah pengetahuan penulis serta untuk mengamalkan

dan mengaplikasikan teori yang didapat selama masa kuliah.

b. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Strata

Satu (S-1) pada Fakultas Sains dan Teknologi program studi

Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi Univetsitas

a. Menambah literatur studi kasus tentang aplikasi peminatan,

khususnya yang berkaitan dengan peminatan siswa SMA dalam

penentuan jurusan yang akan diambil.

3. Bagi SMAN 1 Tangerang

a. Tersedianya perangkat lunak yang memberikan alternatif solusi

dalam menentukan peminatan siswa, sehingga membantu pihak

sekolah dalam pengambilan keputusan secara cepat dan objektif.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan meliputi dua metode, yaitu

metode pengumpulan data dan metode perancangan dengan menggunakan

model waterfall.
5

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi tertulis maupun secara teoritis

dan empiris yang terkait dengan topik penelitian. Selain itu

studi pustaka yang dilakukan peneliti pengumpulan bahan-

bahan yang terkait dengan judul skripsi melalui buku-buku

bacaan dan situs internet, penelitian yang terkait dengan

penelitian.

2. Metode Interview

Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan

wawancara.

3. Metode Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan informasi dengan cara

pengamatan atau peninjauan langsung terhadap obyek

penelitian.

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode perancangan yang digunakan pada

perancangan aplikasi bidang peminatan menggunakan metode

System Develop Life Cycle (SDLC) dengan model proses waterfall

yang meliputi aktifitas-aktifitas dimulai dari rekayasa sistem

(system engineering), analisa (analysis), perancangan (design),


6

pengkodean (code), dan pengujian (testing). (Pressman, 2002: 37-

38).

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah skripsi ini, maka penulis membaginya

menjadi lima bab. Dibawah ini juga diuraikan penjelasan masing-masing

bab dengan perincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan secara singkat teori dan sumber

daya yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi pada

bidang peminatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan proses penelitian penulis

dalam merancang dan membangun aplikasi pada bidang

peminatan sesuai dengan metode perancangan dengan

metode SDLC dengan model proses waterfall.


7

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Bab ini penulis mengimplemntasikan aplikasi pada bidang

peminatan siswa berdasarkan hasil penelitian penulis.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang berisi

kesimpulan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini

serta saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan

aplikasi ini dimasa mendatang.


8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem,

yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada

komponen atau elemennya.

1. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya

mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” (Jogianto, 1990:1).

2. Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari

elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu”. (Jogianto, 1990:2).

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem

itu adalah suatu sistem mempunyai :

1. Batasan Sistem (Boundary)

Penggambaran ini suatu elemen atau unsur mana yang

termasuk didalam sistem dan dimana yang diluar sistem.


9

2. Lingkungan Luar (Environment)

Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan

asumsi, kendala, dan input terhadap sistem.

3. Masukan (Input).

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari

lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu

sistem.

4. Keluaran (Output).

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen,

tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk

lingkungan sistem oleh kegiatan-kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (Component).

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang

mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi

(output)

6. Penghubung (Interface).

Tempat ini dimana komponen atau sistem dan lingkungannya

bertemu atau berinteraksi (Al Fatta, 2007:3)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara suatu

komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda

untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam sistem tersebut.
10

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa

sudut pandang seperti:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-

ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologin

yaitu sistem yang berupa pemikiran tetntang antara manusia

dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang

ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem operasi, sistem

penjualan dan lain-lain.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi,

sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang

melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut

dengan human machine system.

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu

(probabilistic system)

Sistem tertentu adalah sistem beroperasi dengan tingkah laku

yang dapat diprediksi, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena

mengandung unsur probabilitas.


11

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem

tertutup merupakan sistem yang tidak terhubung dan tidak

dipengaruh oleh lingkungan luarnya (Ladjamudin, 2005:6).

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah

memiliki nilai tambah, informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian,

yaitu:

1. Informasi strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil

keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana

perluasan perusahaan, dan sebagainya.

2. Informasi taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan

jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat

dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

3. Informasi teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional

sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, return penjualan dan

laporan kas harian (Sutabri, 2004:17).

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian

didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Untuk

memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu

dijelaskan bagaimana siklus yang dibutuhkan dalam menghasilkan


12

informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai

berikut:

Input Proses Output


(Data) (Pengolahan Data) (Informasi)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Ladjamudin: 2005, hal 4)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu sistem informasi yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan

yaitu dengan menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau untuk

mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat

manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan (Ladjamudin, 2005:13-14).

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin menyebutkan bahwa

komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan procedure yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.
13

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia agar terjadi

suatu proses pengolahan data.

Hardware Software Procedure People


DATA
(Perangkat Keras) (Perangkat Lunak) (prosedur) (Manusia)

Mesin Manusia

Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005: 15)

2.4. Pengertian Software

Software merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang

ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer

melaksanakan tugas tertentu (Ladjamudin, 2005:20). Software (perangkat

lunak) adalah perintah (program komputer) yang bila di eksekusi

memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data

yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proposional

dan dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program

(Pressman, 2002:10).

Software tidak sama dengan program (komputer), karena software

terdiri dari program, dokumen, dan data. Perangkat lunak lebih merupakan

elemen logika dan bukan merupakan elemen fisik. Dengan demikian,

perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras, yaitu:

1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam

bentuk yang klasik.

2. Perangkat lunak tidak pernah using.


14

3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat berdasarkan kebutuhan, tidak

hanya dibuat dari komponen yang sudah ada.

2.5. Proses Software

Proses software merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang

menghubungkan dengan proses tersebut, yang menuju pada dihasilkannya

produk perangkat lunak (Sommerville, 2003:41).

Walaupun ada banyak proses perangkat lunak, ada kegiatan-

kegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perangkat lunak.

Menurut Sommerville, kegiatan-kegiatan tersebut adalah:

1. Penspesifikasian perangkat lunak. Fungsionalitas perangkat lunak dan

batasan operasinya harus didefinisikan.

2. Perancangan dan implementasi perangkat lunak. Perangkat lunak yang

memenuhi persyaratan harus dibuat.

3. Pemvalidasian perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut harus

divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak bekerja sesuai

dengan apa yang diinginkan pelanggan.

4. Pengevolusian perangkat lunak. Perangkat lunak harus dapat

berkembang untuk menghadapi kebutuhan pelanggan yang berubah.

Model proses perangkat lunak merupakan representasi abstrak dari

proses perangkat lunak. Ada banyak proses perangkat lunak, diantaranya:

model air terjun (waterfall), pengembangan evolusioner, pengembangan


15

sistem formal, pengembangan berdasarkan pemakaian ulang

(Sommerville, 2003:42).

2.6. Aplikasi

Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus

untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan

pengguna yang digunakan untuk mempercepat suatu pekerjaan

(http://www.unduhan.systes.net/Dokumen/Poltek: 2005).

2.7. Konsentrasi

Konsentrasi pada dasarnya adalah kemampuan kita untuk

mengarahkan perhatian atau fokus kita kesatu pikiran atau mental kita.

Konsentrasi membantu kita dalam belajar dan mengerti lebih cepat,

meningkatkan daya ingat memori kita serta membantu untuk fokus dalam

melakukan tugas (www.sumpahpalapa.com: 2008).

2.8. Kemampuan atau Bakat Akademik

Siswa yang memiliki kemampuan akademik dapat dikenali dari

kinerjanya, yang menonjol dalam berprestasi atau tes bakat dalam suatu

bidang tertentu.

Anak berbakat adalah mereka yang di identifikasikan oleh ahli

yang professional sebagai memiliki kemampuan yang menonjol atau

berkinerja tinggi (www.Indosiar.com: 2002).


16

2.9. Konsep Penentuan Penjurusan Di Sekolah Menengah Atas

Sesuai kurikulum yang berlaku di seluruh Indonesia, maka siswa

kelas X SMA yang naik ke kelas XI akan mengalami pemilihan

jurusan/penjurusan. Penjurusan yang tersedia di SMA meliputi Ilmu Alam

(IPA), Ilmu Sosial (IPS), dan Ilmu Bahasa. Penjurusan akan disesuaikan

dengan minat dan kemampuan siswa. Tujuannya agar kelak di kemudian

hari, pelajaran yang akan diberikan kepada siswa menjadi lebih terarah

karena telah sesuai dengan minatnya. Dari keseluruhan mata pelajaran di

SMA, tidak seluruhnya dijadikan dasar untuk proses penjurusan,

melainkan hanya mata pelajaran inti dari tiap jurusan tersebut. Mata

pelajaran inti untuk jurusan IPA terdiri atas: Biologi, Fisika, Matematika

IPA, Kimia. Mata pelajaran inti untuk IPS adalah: Sosiologi, Geografi,

Sejarah dan Ekonomi. Sedangkan mata kuliah inti untuk jurusan Bahasa

adalah: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Tujuan dilaksanakannya penjurusan adalah :

1. Mengelompokkan siswa sesuai kecakapan, kemampuan, dan bakat,

yang relatif sama.

2. Membantu mempersiapkan siswa melanjutkan studi dan memilih dunia

kerja.

3. Membantu memperkokoh keberhasilan dan kecocokan atas prestasi

yang akan dicapai di waktu mendatang (kelanjutan studi dan dunia

kerja).
17

Waktu penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program

IPA, IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.

Pelaksanaan penjurusan program dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.

Kriteria penjurusan program dilakanakan berdasarkan nilai akademik.

Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program tertentu

yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

atau Bahasa: boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga)

mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi

ciri khas program tersebut. Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang

bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka

nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat

diikuti oleh peserta didik, misalnya :

a. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan

Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas

program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan

ke program Bahasa.

b. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1

ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan

ke program IPS.

c. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosiologi,

dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri
18

khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik

dapat dimasukkan ke program IPA.

d. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan

Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri

khas ketiga program di SMA) maka perlu diperhatikan prestasi nilai

mata pelajaran yang lebih unggul daripada program lainya (siswa

tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajaran

yang lebih unggul tersebut), atau dengan mempertimbangkan minat

peserta didik. Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan

melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat

digunakan untuk mendeteksinya.

Skala penilaian penilaian yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah-

sekolah di Indonesia adalah :

1. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek pengetahuan dan praktik

dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100.

2. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu

kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan

untuk masing-masing indikator 75 %.

3. Satuan pendidikan dapat menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) dibawah nilai ketuntasan belajar ideal. Satuan pendidikan

diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus

menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

4. KKM ditetapkan oleh forum guru pada awal tahun pelajaran.


19

5. KKM tersebut dicantumkan dalam LHB dan harus diinformasikan

kepada seluruh warga sekolah dan orang tua siswa.

2.10. Konsep Dasar Aplikasi Berbasis Web

Web merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang

terhubung satu sama lain dalam jaringan internet maupun intranet.

Sedangkan aplikasi berbasis web (web based) secara prinsip menyerupai

aplikasi dalam komputer biasa. Yang membedakan adalah dalam aplikasi

web based menggunakan tag-tag html sebagai dasar tampilan, sedangkan

aplikasi program komputer menggunakan berbagai platform bahasa

pemrograman. Aplikasi web terdiri dari beberapa golongan, diantaranya

adalah :

1. Inisialisasi Data Master

Proses yang dilakukan adalah pengisian satu atau beberapa tabel yang

akan digunakan sebagai referensi program aplikasi. Pengisian data

master secara umum terdiri dari input data, verifikasi data, proses

insert data jika data belum terdaftar sebelumnya, atau update data jika

data telah ada sebelumnya, serta delete data jika data hendak dihapus

dari tabel master.

2. Operasi Reporting

Operasi mendapatkan data hasil query yang telah diolah sehuingga

didapat informasi yang digunakan untuk kepentingan manajerial dan

rekapitulsi beberapa transaksi. Selain beberapa golongan tersebut juga


20

terdapat operasi verifikasi, penampilan profil, penyampaian pesan,

pengisian pesan khusus serta kombinasi dari beberap golongan

tersebut.

2.11. Pemrograman Java

Java adalah suatu teknologi di dunia software komputer, yang

merupakan suatu bahasa pemrograman, dan skaligus suatu platform.

Sebagai bahasa pemrograman, Java dikenal sebagai bahasa pemrograman

tingkat tinggi. Java mudah dipelajari, terutama bagi programmer yang

telah mengenal C/C++.

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang

merupakan paradigma pemrograman masa depan. Sebagai bahasa

pemrograman, Java dirancang menjadi handal dan aman. Java juga

dirancang agar dapat dijalankan disemua platform, dan juga dirancang

untuk menghasilkan aplikasi-aplikasi dengan performansi yang terbaik.

Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yaitu:

1. Java Virtual Machine (JVM)

2. Java Application Programming Interface (Java API)

Sun membagi arsitektur Java membagi tiga bagian, yaitu:

1. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)

J2EE adalah kelompok dari beberapa API (Application

Programming Interface) dari Java dan teknologi selain Java. J2EE

dirancang untuk membuat aplikasi yang rumit. J2EE sering dianggap


21

sebagai middle-ware atau teknologi yang berjalan di server, namun

sebenarnya J2EE tidak hanya terbatas untuk itu. Faktanya J2EE juga

mencakup teknologi yang dapat digunakan disemua lapisan dari

sebuah sistem informasi.

Implementasi J2EE menyediakan kelas dasar dan API dari

Java yang mendukung pengembangan dan rutin standard untuk

aplikasi client maupun server, termasuk aplikasi yang berjalan di web

browser. untuk aplikasi berbasis web, aplikasi sistem tersebar dengan

beraneka ragam klien dengan kompleksitas yang tinggi.

2. J2SE (Java 2 Standard Edition)

J2SE merupakan bahasa pemrograman Java untuk aplikasi

desktop yang merupakan object-oriented programming. Pada J2SE

,terdiri dari dua buah produk yang dikeluarkan untuk membantu dalam

membuat aplikasi tanpa tergantung dari platform yang digunakan,

yaitu:

1) Java SE Runtime Environment (JRE)

Java Runtime Environment (JRE) menyediakan perpustakaan, Java

Virtual Machine (JVM), dan komponen lain untuk menjalankan

applet dan aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman Java.

2) Java Development Kit (JDK)

Java Development Kit (JDK) merupakan perangkat lunak yang

digunakan untuk menajemen dan membangun berbagai aplikasi

Java. JDK merupakan superset dari JRE, berisikan segala sesuatu


22

yang ada di JRE ditambahkan compiler dan debugger yang

diperlukan untuk mengembangkan applet dan aplikasi.

3. J2ME (Java 2 Micro Edition)

J2ME adalah lingkungan pengembangan yang dirancang untuk

meletakan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta

perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi

baik pada sebuah perangkat, maka belum tentu juga berfungsi baik

pada perangkat yang lainnya. J2ME biasa digunakan pada telepon

selular, pager, personal digital assistants (PDA) dan sejenisnya.

J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua librabry

yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME

mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE.

2.11.1. Sejarah Java

Sejarah Java berawal pada tahun 1991 ketika perusahaan

Sun Microsystem memulai Green Project, yakni projek penelitian

untuk membuat bahasa yang akan digunakan pada chip-chip

embedded untuk device intelligent consumer electronic. Bahasa

tersebut haruslah bersifat multiplatform, tidak tergantung kepada

vendor yang memanufaktur chip tersebut.

Dalam penelitiannya, Projek Green berhasil membuat

prototype semacam PDA (Personal Data Assistance) yang dapat

berkomunikasi antara satu dengan lain dan diberi nama Star 7. Ide
23

berawal untuk membuat sistem operasi bagi Star 7 berbasis C dan

C++. Setelah berjalan beberapa lama, James Gosling, salah seorang

anggota team, merasa kurang puas dengan beberapa karakteristik

dari kedua bahasa tersebut berusaha mengembangkan bahasa lain.

Bahasa tersebut kemudian dinamakan Oak, diinspirasi ketika dia

melihat pohon di seberang kara ruang kantornya. Belakangan Oak

beralih nama menjadi Java.

Karena pada awalnya ditujukan untuk pemrograman device

kecil, Java memiliki karakteristik berukuran kecil, efisien, dan

portable untuk berbagai hardware. Projek Green sempat terancam

terhenti karena dalam perkembangannya, device ini belom

memiliki pasar seperti yang diramalkan semula. Selanjutnya Java

diarahkan untuk pemrograman internet. Secara kebetulan, fitur-

fitur Java sangat sesuai bagi pengembangan internet sehingga

dalam beberapa tahun belakangan ini Java telah menjadi

primadona untuk pemrograman yang berbasis internet (Benny,

2004:6).

2.11.2. Keunggulan Java

Java memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan

dengan bahasa pemrograman lainnya. Ada beberapa aspek yang

akan dibahas disini, yaitu:


24

1. Java bersifat sederhana dan relatif murah

Java dimodelkan sebagian dari bahasa C++, namun dengan

memperbaiki beberapa karakteristik C++, seperti mengurangi

kompleksitas beberapa fitur, penambahan fungsionalitas, serta

penghilangan beberapa aspek pemicu ketidakstabilan sistem

pada C++.

2. Java berorientasi pada objek (Object Oriented)

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek

(OOP), bukan seperti Pascal, Basic, atau C yang berbasis

procedural. Dalam memecahkan masalah, Java membagi

program menjadi objek-objek, kemudian memodelkan sifat dan

tingkah laku masing-masing. Selanjutnya, Java menentukan

dan mengatur interaksi antara objek yang satu dengan lainnya.

3. Java bersifat terdistribusi

Pada dekade awal perkembangan PC, komputer hanya bersifat

sebagai workstation tunggal, tidak terhubung satu sama lain.

Saat ini, sistem komputerisasi cenderung terdistribusi, mulai

dari workstation client, e-mail server, database server, web

server, proxy server, dan sebagainya.

4. Java bersifat Multiplatform

Pada umumnya, program yang dibuat dan dkompile di suatu

platform hanya bisa dijalankan di platform tersebut. Java


25

bersifat multiplatform, yakni dapat diterjemahkan oleh Java

Interpreter pada berbagai sistem operasi.

5. Java bersifat MultiThread

Thread adalah proses yang dapat dikerjakan oleh program

dalam suatu waktu. Java bersifat Multithreaded, artinya dapat

mengerjakan beberapa program dalam waktu yang hampir

bersamaan (Benny, 2004:7).

2.11.3. Konsep Pemrograman Java

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek.

Pada bagian ini akan dibahas konsep-konsep penting dalam

pemrograman berorientasi objek, sehingga kita akan lebih mudah

dalam mempelajari bahasa Java (Fikri, 2005 : 74-105)

1). Object

Pada dasarnya semua benda yang ada di dunia nyata dapat

dianggap sebagai sebuah objek. Jika perhatikan lebih lanjut,

pada dasarnya ada dua karakteristik yang utama pada sebuah

objek, yaitu: 1) setiap objek memiliki atribut sebagai status

yang kemudian akan disebut sebagai state, 2) setiap objek

memiliki tingkah laku yang kemudian akan disebut sebagai

behavior. Contoh sederhananya adalah: objek sepeda. Sepeda

memiliki atribut (state): pedal, roda, jeruji, dan warna. Sepeda


26

memiliki tingkah laku (behaviour): kecepatan menaik dan

menurun, dan perpindahan gigi sepeda.

2). Class

Class berbeda dengan objek. Class mrupakan prototipe yang

mendefinisikan variabel-variabel dan method-method secara

umum. Sedangkan objek pada sisi yang lain merupakan

instansiasi dari suatu kelas.

3). Enkapsulasi

Dalam sebuah objek yang mengandung variabel-variabel dan

method-method, dapat ditentukan hak akses pada sebuah

variable atau method dari objek. Pembungkusan variabel dan

method dalam sebuah objek dalam bagian yang terlindungi

inilah yang disebut dengan enkapsulasi. Jadi, enkapsulasi dapat

diartikan sebagai bungkusan (wrapper) pelindung program dan

data yang sedang diolah. Pembungkusan ini mendefinisikan

perilaku dan melindungi program dan data yang sedang diolah

agar tidak diakses sembarang oleh program lain.

4). Inheritance

Class dapat didefinisikan dengan referensi pada class yang lain

yang telah terdefinisi. Inheritance merupakan pewarisan atribut

dan method pada sebuah class yang diperoleh dari class yang

telah terdefinisi tersebut. Setiap subclass akan mewarisi state

(variabel-variabel) dan behavior (method-method) dari


27

superclass-nya. Subclass kemudian dapat menambahkan state

dan behavior baru yang spesifik dan dapat pula memodifikasi

(overrid) state dan behavior yang diturunkan oleh superclass-

nya.

5). Polimorfisme

Kata polimorfisme yang berarti satu objek dengan banyak

bentuk yang berbeda

6). Tipe data

Setiap variabel harus memiliki tipe data. Tipe data pada suatu

variabel akan menentukan nilai dari variabel yang dapat dimuat

dan operasi-operasi yang dapat dilakukannya. Contohnya

sebuah tipe data interger (int) dapat memuat hanya nilai-nilai

interger (baik positif maupun negatif)

7). Operator

Operator merupakan simbol yang biasa digunakan dalam

menulis suatu penyataan (statement) dalam bahasa

pemrograman apapun. Operator akan melakukan suatu operasi

terhadap operand sesuai dengan fungsinya. Dalam java

terdapat beberapa operator antara lain:

1. Operator Penugasan

Operator ini adalah operator yang paling sederhana dan

hanya dilambangkan dengan karakter „=‟. Operator ini

digunakan untuk menugaskan suatu nilai ke suatu variabel.


28

Contoh:

int hitung = 4;

2. Operator Matematika

Operator ini digunakan dalam ekspresi matematika. Berikut

ini daftar operator matematika yang dikenal dalam Java:

Tabel 2.1 Operator Matematika

Operator Keterangan
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
% Modulus (sisa bagi)
(sumber: Fikri, 2005:50)

3. Operator Penaikan dan Penurunan

Operator ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan

suatu nilai interger (bilangan bulat) sebanyak satu satuan,

dan hanya digunakan pada variabel.

Tabel 2.2 Operator Penaikan dan Penurunan

Operator Keterangan
++ Penambahan dengan nilai satu
-- Pengurangan dengan niali satu
(sumber: Fikri, 2005:50)

Sebagai contoh:

x = x +1;

dapat ditulis menjadi:

x++ ; atau ++x ;


29

4. Operator Bitwise (manipulasi bit)

Operator ini digunakan untuk operasi secara langsung

terhadap bit yang menyusun suatu bilangan. Daftar

operator bitwise dalam Java adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Operator Bitwise

Operator Arti
- Bitwise negasi (NOT)
& Bitwise AND
| Bitwise OR
^ Bitwise XOR
>> Geser kanan
Geser kanan tanpa mempertahankan sign
>>>
(dengan nilai 0 sebagai pengisi bit paling kiri)
<< Geser kiri
(sumber: Fikri, 2005:55)

Karena operasi bitwise manipulasi hingga ke bagian yang

paling kecil dari suatu bilangan, yaitu bit maka diperlukan

penjelasan lebih lanjut tentang bagaimanan Java

menyimpan representasi suatu bilangan dalam bit, terutama

sekali untuk representasi bilangan negatif.

Java menyimpan representasi dari suatu bilangan sebagai

bilangan basis dua (binary) yang tersusun atas bit. Contoh:

bilangan binary: 00100111, angka 0 dan 1 yang

membentuk bilangan binary inilah yang disebut bit.

2.12. Java Server Pages

Java Server Pages yang disingkat JSP merupakan teknologi Java

yang menyederhanakan proses pengembangan situs web. Dengan JSP,


30

perancang web dan pengembang aplikasi dapat dengan cepat

mengembangkan elemen dinamik dan statik dari halaman web dengan

menggunakan embedded Java dan beberapa tag sederhana. Dengan tag

tersebut, perancang HTML dapat mengakses data dan business logic yang

tersimpan dalam objek Java (skip Java atau Java Beans) tanpa harus

menguasai kerumitan detail pengembangannya. Pemrograman Java dapat

lebih fokus dalam menulis kode program untuk mengimplementasikan

kapabilitas Java pada halaman web. Berkas JSP adalah sebuah teks dengan

ekstensi .jsp yang menggantikan posisi dari berkas HTML tradisional.

Sama seperti servlet, JSP bersifat server-side. Saat browser

memanggil berkas JSP, browser akan mengirimkannya ke web server yang

dalam hal ini adalah server Hyper Text Transport Protocol (HTTP).

Bagian statik yang berupa tag-tag HTML dari halaman web akan langsung

dilewatkan. Bagian dinamik yang berupa kode program Java akan

dieksekusi dan dikompilasi menjadi servlet oleh mesin JSP yang telah

aktif pada web server. Hasilnya kemudian akan digabungkan kembali dan

dikirim balik ke browser yang aktif pada komputer klien. JSP

menyediakan teknologi yang tepat untuk aplikasi-aplikasi berbasis web.

JSP saat ini merupakan bagian integral dari pengembangan aplikasi

berbasis web dengan menggunakan teknologi Java (Foenadioen dan

Prakoso, 2008:73).
31

2.13. Tomcat

Pada bulan Juli 1999 SUN Microsystems memulai kerjasama

dengan Apache Software Foundation untuk mengembangkan versi open

source dari implementasi servlet dan JSP API, dan Jakarta Project

merupakan proyek yang diadakan untuk mewujudkannya. Pada bulan

Desember 1999, Jakarta Project berhasil merilis Tomcat 3.0.

Tomcat ditujukan untuk mendukung teknologi JavaServer, yaitu

dapat menjalankan servlet dan JSP. Dalam Tomcat sendiri tercakup server

web sehingga dapat dipakai sebagai container untuk melakukan tes bagi

servlet dan JSP.

Tomcat merupakan web kontainer yang dapat dijalankan secara

stand alone, yang berarti tidak dijalankan bersamaan dengan web server

lainnya. Di dalam Tomcat terdapat sebuah server HTTP yang asli seperti

Apache, MIIS, atau Netscape Enterprise Server.

Tomcat merupakan perangkat lunak yang ditulis dengan

menggunakan bahasa pemrograman Java. Jadi untuk mengoperasikannya

dibutuhkan Java Development Kit (JDK).

2.14. MySQL

MySQL merupakan database server dimana pemrosesan data

terjadi di server, dan client hanya mengirim data serta meminta data. Oleh

karena itu pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak

terbatas. MySQL merupakan Relational DataBase Management System


32

(RDBMS) yaitu hubungan antara tabel yang berisi data-data pada suatu

database.

MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL

(Structured Query Language). SQL merupakan bahasa yang terstruktur

yang digunakan untuk interaksi antara script program dengan database

server dalam hal pengolahan data.

Perintah dasar SQL :

1). Mambuat basis data

CREATE DATABASE nama_database;

2). Membentuk tabel

CREATE TABLE nama_tabel

( nama_kolom1 tipe_data[ukuran], nama_kolom2 tipe_data[ukuran],

…);

3). Memasukkan data

INSERT INTO nama_tabel VALUES („…‟,‟…‟,….);

4). Melihat isi tabel

SELECT *FROM nama_tabel

5). Mengganti struktur tabel

ALTER TABLE nama_tabel

RENAME kolom_lama TO kolom_baru;

6). Manghapus tabel

DROP TABEL nama_tabel;


33

7). Fungsi Agregate

SUM() melakukan penjumlahan yang bertipe numerik

AVG() untuk mendapatkan nilai rata-rata

MAX() untuk mendapatkan niali terbesar (maksismum)

MIN() untuk mendapatkan nilai terkecil (minimum)

COUNT() untuk mengetahui jumlah baris dari suatu tabel

(Sidik, 2003:57)

2.15. Metode Pengembangan Sistem

Sistem Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu urutan atau

tahapan dari aktifitas yang berhungan erat, yang dikerjakan oleh orang-

orang yang terlibat dalam sistem informasi bersama-sama dengan pemakai

akhir (end user) dengan tujuan membangun sistem informasi yang

berbasiskan komputer (McLeod, 1995:18). Ada berbagai model yang

digunakan dalam membuat perangkat lunak sebuah sistem, salah satunya

adalah sekuensial liniear (waterfall). Waterfall adalah model klasik yang

bersifat sistematis, berurutan dalam membangun perangkat lunak.

Waterfall disebut juga siklus klasik (1970-an) dan sekarang ini lebih

dikenal dengan sekuensial linier. Metode pengembangan Waterfall terdiri

dari aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Rekayasa sistem, yaitu pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem,

tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis, misalnya jadwal proyek

(feasibility study), dan cakupan (scope) sistem yang akan dibangun.


34

2. Analisa, yaitu memahami sistem yang sedang berjalan,

mengidentifikasi masalah yang ada serta mencari solusinya.

3. Desain, yaitu membuat desain data, desain arsitektur, dan desain

procedural yang diperlukan untuk pengembangan sistem penunjang

keputusan yang diusulkan.

4. Kode, tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi

perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini

dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode

program yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer).

5. Tes, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem penunjang keputusan

peminatan SMA yang telah dibuat.

Metode pengembangan sistem model Sekuensial Linier ini terlihat

seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 System Development Life Cycle (Sekuensial Linier)

(Pressman, 2002 :37)

Adapun berbagai kelebihan yang dimiliki oleh model waterfall.

Berikut adalah kelebihan dari pemodelan waterfall :


35

1. Pengerjaan dari setiap proses lebih disiplin, karena dilakukan

berdasarkan tahap-tahapan yang telah ditentukan.

2. Pengaplikasian menggunakan model ini mudah.

3. Ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,

eksplisit, dan benar di awal proyek, maka software engineering dapat

berjalan dengan baik dan tanpa ada masalah.

Selain memiliki kelebihan, model waterfall juga memiliki beberapa

kekurangan, diantaranya adalah :

1. Jika terjadi suatu masalah, maka proses akan berhenti dikarenakan

tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya.

2. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara

eksplisit diawal tahap pengembangan.

3. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus

menunggu hasil dari tahap sebelumnya.

2.16. Elemen Model Analisis

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yaitu:

1. Untuk menggambarkan apa yang dibutuhkan dalam pengembangan

sistem.

2. Untuk membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak.

3. Untuk membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu

perangkat lunak dibangun.


36

Dibawah ini digambarkan struktur model analisis dari literatur

Pressman, mencakup tiga sasaran utama yaitu : (1) data flow diagram

(DFD). Deskripsi setiap fungsi yang disajikan DFD diisikan dalam sebuah

spesifikasi proses/process specification (PSPEC). (2) Entity relationship

diagram (ERD). Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada

ERD dapat digambarkan dengan deskripsi objek data/data object

description. (3) State Transtition diagram (STD). STD berfungsi sebagai

dasar dari pemodelan tingkah laku. Informasi tambahan mengenai aspek

kontrol dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol/control

specification (CSPEC). Pada inti model ada kamus data (data dictionary)

sebagai sarana penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data

yang dikomsumsi dan diproduksi oleh perangkat lunak.

Gambar 2.4. Struktur Model Analisis (Pressman, 2002:351)


37

2.17. Model Perancangan Sistem

Mendeskripsikan data yang terlibat dalam perangkat lunak dengan

menggunakan tools sebagai berikut:

2.17.1. Data Flow Diagram (DFD)

Pada saat informasi mengalir melalui perangkat lunak, dia

dimodifikasi oleh suatu deretan transformasi. Data Flow Diagram (DFD)

adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan

transformasi yang diimplikasikan pada saat data bergerak dari input

menjadi output (Pressman, 2002:364).

Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu tingkatan /

level diagram dari atas ke bawah yang menyusun suatu DFD. Adapun

tingkatan yang menyusun suatu DFD yaitu:

1. Diagram Konteks (Context Diagram level 0)

Merupakan diagram teratas dari suatu proses dan menggambarkan

ruang lingkup suatu proses. Hal yang digambarkan dalam diagram

konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem

dalam suatu proses. Sedangkan hubungan antar terminator dan data

store dalam diagram konteks tidak digambarkan.

2. Diagram Zero (Level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan

diagram detail, serta menggunakan proses utama dari suatu DFD. Hal

yang digambarkan dalam diagram zero adalah proses utama dari

sistem serta hubungan entity, process, alur data dan data store.
38

3. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero.

Diagram yang terendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

Berikut ini tabel empat notasi DFD dasar menurut Pressman:

Tabel 2.4. Notasi DFD Dasar

No Simbol Nama Keterangan

Aktifitas atau kerja yang mentransformasikan


satu atau beberapa data masukan menjadi satu
1 Simbol Proses
atau beberapa data keluaran sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan.

Suatu kesatuan di lingkungan luar sistem


Terminal sedang dikembangkan. Dimana yang
2
(entity eksternal) memberikan data kepada sistem (source) atau
yang menerima informasi dari sistem (sink)

Menunjukan aliran data dari suatu entity ke


Simbol Data entity lainnya. Dimana aliran data terjadi
3 Flow atau arus antara dua proses yang berurutan, dari data
data store ke proses dan sebaliknya serta dari
proses ke entity eksternal atau sebaliknya.

Penyimpanan Tempat penyimpanan sementara sebelum


4
Data melakukan proses lebih lanjut.

2.17.2. Entity-Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan

antara objek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan
39

aktifitas pemodelan data. Model data ini terdiri dari tiga informasi yang

saling tergantung, yaitu: objek data, atribut yang menggambarkan

hubungan objek data tersebut, dan hubungan yang menghubungkan objek

data yang satu dengan yang lain. Atribut dari masing-masing objek data

yang ditulis dengan menggunakan deskripsi objek data. Berikut ini tabel

notasi ERD dasar:

Tabel 2.5. Notasi ERD Dasar

No Simbol Nama Keterangan

Merupakan suatu kumpulan objek


Simbol Entitas
1 atau suatu yang dapat dibedakan
(Entity)
secara unik

Simbol
2 Hubungan Hubungan antar entitas
(Relationship)

Karakteristik suatu entitas yang


3 Simbol atribut menyediakan penjelasan secara detail
tentang entitas tersebut

2.17.3. Kamus Data

Kamus data adalah katalog (tempat penyimpanan) dari elemen-

elemen yang berada dalam satu sistem. Kamus data mempunyai fungsi

yang sama dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku

sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan merorganisasi semua

elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan


40

penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan,

keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan

nama arus datanya saja.

[http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf]

2.17.4. Bagan Alir (Flowchart)

Bagan Alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan

alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowchart

digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Berikut ini tabel simbol-simbol dalam flowchart.

Tabel 2.6. Simbol-simbol Flowchart

No Simbol Nama Keterangan

Menunjukan dokumen input dan


1 Simbol Dokumen output baik dalam proses manual,
mekanik atau komputer

Digunakan untuk menunjukan


Simbol Kegiatan
2 pekerjaan yang dilakukan secara
Manual
manual

Menunjukkan operasi yang


Symbol Operasi
dilakukan di luar proses operasi
3 Luar
komputer‟
41

Menunjukan kegiatan atau proses


4 Simbol Proses yang dilakukan secara
komputerisasi

Menujukan output yang


5 Simbol Display
ditampilkan di monitor

Simbol hubungan Menunjukan proses transmisi data


6
Komunikasi melalui channel komunikasi

7 Simbol Garis Alir Menunjukan arus dari suatu proses

Menunjukan penjelasan dari suatu


8 Simbol Penjelasan
proses

Simbol penghubung menunjukan


Simbol
9 penghubung ke halaman yang
Penghubung
masih sama atau halaman lain

2.18. Desain Perancangan Sistem

Menurut Pressman (2002 : 401) Perancangan Perangkat lunak

adalah satu-satunya cara dimana kita dapat secara akurat menterjemahkan

kebutuhan pelanggan kedalam produk atau sistem perangkat lunak yang

berfungsi sebagai dasar bagi semua rekayasa perangkat lunak dan

kemudian diikuti oleh suatu pemeliharaan perangkat lunak.


42

Gambar 2.5. Desain Perancangan Sistem (Pressman, 2002:401)

A. Perancangan Data

Perancangan data mentransformasikan model domain informasi

yang dibuat selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan

untuk mengimplementasi perangkat lunak. Objek dan hubungan data yang

ditetapkan dalam diagram hubungan entitas (ERD) dan isi data detail yang

digambarkan di dalam kamus data, menjadi basis bagi aktifitas

perancangan data (Pressman, 2002:400).

B. Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur menentukan hubungan di antara elemen-

elemen struktural utama dari program. Representasi perancangan tersebut

kerangka kerja modular dari sebuah program komputer dapat diperoleh

dari model-model analisis dan interaksi subsistem yang ditentukan dalam

model analisis (Pressman, 2002:400).


43

C. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka menggambarkan bagaimana perangkat

lunak berkomunikasi dalam dirinya sendiri, dengan sistem yang

berinteroperasi dengannya, dan dengan manusia yang menggunakannya.

Antar muka mengimplementasikan aliran informasi (misal data dan

kontrol) dengan demikian, data dan diagram aliran kontrol memberikan

informasi yang di butuhkan bagi antar muka (Pressman, 2002:400).

D. Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural mentransformasi elemen-elemen struktural

dari arsitektur program ke dalam suatu deskripsi prosedural dari

komponen-komponen perangkat lunak. Informasi yang diperoleh dari

(STD) berfungsi sebagai dasar bagi perancangan prosedural (Pressman,

2002:400).

2.19. Studi Sejenis

Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap

beberapa skripsi terdahulu, dengan maksud mempelajari dan mencari

beberapa poin yang dapat dilengkapi di dalam skripsi ini.

Lydia (2009) dalam penulisan skripsinya yang berjudul Aplikasi

Pada Bidang Peminatan Berdasarkan Kemampuan Akademik Mahasiswa.

Aplikasi ini diperuntukan bagi program studi sehingga keputusan yang

diambil pihak prodi dengan dibantu aplikasi ini, lebih berkualitas karena

keputusan peminatan didasarkan pada proses penilaian objektif. Dalam


44

pembuatan tugas akhir ini penulis menggunakan metode pengembangan

SDLC dengan model waterfall hingga tahap pengujian.

Dina Andayanti (2010), dalam penelitiannya yang bertemakan

sistem pendukung keputusan dengan judul Sistem Pendukung Keputusan

Pra-Seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online Yogyakarta. Penelitian

ini bertujuan untuk menentukan sekolah yang dipilih sesuai UNAS,

penelitian ini menyimpulkan akan peran sistem informasi dalam

pengambilan kesimpulan akurat karena didukung oleh data-data yang tepat

waktu. Penelitian ini membuka wacana, akan pentingnya sistem informasi,

basisdata sebagai alat untuk mendukung keputusan, atau yang sering

disebut pemodelan dalam sistam pendukung keputusan.

Edwin Kurnianto (2008) dalam penulisan skripsinya yang berjudul

Perancangan Sistem Penempatan dan Penyuluhan Siswa Dengan

Menggunakan Logika Fuzzy Pada SMUN 1 Citereup. Sistem penempatan

dan peminatan siswa dengan pendekatan algoritma fuzzy memiliki

kemampuan dalam menerjemahkan keadaan dengan lebih fleksibel.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu pihak sekolah dalam

menentukan peminatan siswanya. Metode pengembangan sistem

penelitian ini adalah waterfall (sekuensial linier).

Terdapat penelitian sejenis yang objek pembahasannya dapat

dijadikan acuan untuk pembuatan skripsi ini. Hendra N C (2006), yang

melakukan penelitian tentang sistem pendukung keputusan dengan judul

Sistem Pendukung Keputusan Di SMA Negeri 3 Purwakarta Sebagai


45

Prediksi Penentuan Penjurusan Bagi Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk

membantu pihak sekolah dalam mencari informasi penjurusan.

Pembangunan aplikasi multiuser ini dibangun dengan menggunakan

aplikasi Visual Basic 6.0 sebagai interface sistem. Pengolahan basis data

dalam hal ini menggunakan SQL Server 2000. Software ini menggunakan

sistem operasi Windows XP yang telah familiar di lingkungan SMA

Negeri 3 Purwakarta, sedangkan sebagai aplikasi untuk membuat laporan

digunakan Cristalreport. Metodologi yang digunakan dalam

pengembangan sistem adalah paradigma Waterfall dengan menggunakan

tool Data Flow Diagram (DFD). Perancangan basis data menggunakan

model relasi dengan tool Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram).

Pada penelitian lain tentang sistem pendukung keputusan, Hafsah,

Heru Cahya Rustamaji, Yulia Inayati (2008) melakukan penelitian tentang

SPK dengan logika fuzzy. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Jurusan Di SMU Dengan Logika Fuzzy dilakukan dengan tujuan

memeberikan keputusan yang tepat dengan hasil yang terbaik dalam

proses penentuan suatu jurusan. Proses penentuan jurusan ini dengan cara

mempertimbangkan kemampuan, bakat dan minat siswa terhadap suatu

jurusan, dengan menggunakan logika fuzzy. Logika fuzzy berfungsi

melakukan pemrosesan terhadap faktor kepastian dan ketidakpastian.

Secara umum logika fuzzy dapat menangani faktor ketidakpastian secara

baik sehingga dapat diimplementasikan pada proses pengambilan

keputusan. Model logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat


46

keanggotaan dari sebuah nilai, kemudian digunakan untuk menentukan

hasil yang diinginkan, berdasarkan aturan-aturan yang telah ditentukan.

Sistem pendukung keputusan penjurusan siswa SMU ini dibangun dengan

menggunakan Borland Delphi version 7.0 dan Microsoft Access 2003

sebagai databasenya.

Selain itu Arim Wijaya (2005) juga melakukan penelitian yang

sama yaitu Analisis Algoritma K-Means Untuk Sistem Pendukung

Keputusan Penjurusan Siswa Di MAN Binong Subang. Pada penelitian ini

akan diangkat suatu kasus yaitu menganalisis algoritma K-Means untuk

sistem pendukung keputusan penjurusan siswa di MAN Binong Subang.

Algoritma K-Means dapat mengelompokkan (segmentasi) data yang

mempunyai atribut dan mempunyai jumlah data yang banyak, sehingga

dapat dimanfaatkan dalam sistem penentuan penjurusan siswa yang sesuai

dengan kemampuan akademik siswa Berdasarkan hasil analisis terhadap

algoritma K-Means untuk sistem pendukung keputusan penjurusan, maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah algoritma K-Means kurang tepat

untuk sistem pendukung keputusan penjurusan tetapi algoritma K-Means

lebih tepat untuk mengelompokan data siswa berdasarkan data nilai yang

bisa memberikan gambaran untuk penjurusan siswa.

Penelitian tentang sistem pendukung keputusan lainnya adalah

Aplikasi Sistem pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah yang dibuat oleh

Dedi Trisnawarman, Margaret Livereja (2006). Tujuan penelitian ini

adalah membangun suatu program aplikasi sistem pendukung keputusan


47

pemilihan sekolah berbasis web. Aplikasi diharapkan dapat digunakan

untuk mendapatkan informasi dan pengambilan keputusan pemilihan

sekolah secara efektif. Model-model yang digunakan adalah simulasi

untuk perhitungan biaya dan Analitical Hierarcy Process (AHP) untuk

pembobotan multikritera pemilihan. Aplikasi yang dirancang terdiri dari

beberapa modul seperti modul home, modul spk, modul simulasi, modul

lokasi dan modul Informasi. Modul-modul yang dirancang menggunakan

piranti lunak Hyper Text Preprocessor (PHP), MySql, Visual Basic 6.0,

Macromedia Flash dan Macromedia Dreamweaver.

Kemudian pada objek penelitian pengambilan keputusan yaitu

untuk jalur peminatan mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Samuel

Lukas, Meiliayana, William Simson (2009) tentang Penerapan Logika

Fuzzy Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Jalur Peminatan Mahasiswa

dengan tujuan untuk untuk membantu mahasiswa dalam menentukan

peminatannya. Hasilnya adalah Setelah dilakukan uji coba terhadap 20

mahasiswa maka hasil bidang peminatan mahasiswa tidak selalu sama

dengan bidang peminatan yang diinginkan. Hal ini sangat masuk akal

karena bidang peminatan yang diinginkan mahasiswa dipengaruhi oleh

banyak faktor bahkan ada faktor-faktor yang tak terstruktur. Sedangkan

bidang peminatan yang disarankan sistem, sangat dipengaruhi oleh nilai

matakuliah yang diperoleh, kerelasian matakuliah dengan kompetensi,

kompetensi dengan bidang peminatan serta besaran bobot yang telah

ditetapkan.
48

Kemudian penelitian lain yaitu Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi oleh Alfi Dwi Sukmawan (2008)

yang memiliki tujuan yaitu membuat Sistem Pendukung Keputusan untuk

pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Tes – tes dalam skripsi ini

menggunakan tes DAT ( Differential Aptitude Test) yaitu tes yang

dikembangkan pada tahun 1947 dengan memadukan prosedur ilmiah dan

prosedur pembakuan yang baik untuk mengungkap kemampuan ( ability )

pria dan wanita pada para siswa kelas tiga SMP sampai dengan siswa kelas

tiga SMU untuk tujuan bimbingan kependidikan dan bimbingan karir. Tes

DAT terdiri dari 8 subtes : Tes Verbal, Tes Numerik, Tes Abstrak, Tes

Kecepatan dan Ketelitan, Tes Mekanikal, Tes Visual, Tes Mengeja dan

Tes Kosakata. Hasil pengukuran bakat ini bukanlah secara tepat

memberikan suatu keputusan yang pasti dalam memecahkan masalah –

masalah yang dihadapi siswa dalam studi dan karir, tetapi skor – skor

bakat ini hanyalah merupakan suatu informasi pelengkap yang dapat

dipercaya guna membantu para siswa untuk menjawab pertanyaan dalam

lapangan pendidikan.

Ada juga penelitian tentang Implementasi Sistem Pendukung

Keputusan Layanan Bimbingan Konseling (BK) Untuk Menentukan

Penjurusan Siswa Dengan Menggunakan Metode Weighted Product oleh

Kania Purnama (2007) yang bertujuan untuk memberikan informasi

laporan penjurusan kepada siswa, kepala sekolah dan guru dengan data

yang lebih akurat, mengurangi banyaknya kesalahan dalam menentukan


49

penjurusan siswa, dan memudahkan dalam memberilan laporan penjurusan

sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan waktu, karena siswa,

guru, dan kepala sekolah mempunyai hak akses masing masing. Dengan

metode weighted product, didapatkan hasil terkait dengan penjurusan yaitu

adanya informasi lebih cepat dan lebih mudah untuk menentukan

penjurusan siswa.

Selanjutnya pada objek penelitian sistem pendukung keputusan

lainnya Muthia Sidratull Muntaha (2006) melakukan penelitian Sistem

Pendukung Keputusan Untuk penjurusan Siswa SLTA Berdasarkan

Multiple Intelligence adalah penelitian yang bertujuan untuk membantuk

pihak sekolah dalam menentukan penjurusan siswa. Aplikasi ini

berdasarkan multiple intelligence agar hasil dari keputusan sesuai dengan

kecerdasan siswa tersebut. Untuk mengetahuinya maka diberikan psikotes

mengenai multiple intelligence untuk mengukur tingkat kecerdasan yang

dimiliki setiap siswa.

Selain itu Defi Rahmah Fatih (2010) juga melakukan penelitian

yang berjudul DSS Untuk Rekomendasi Pemilihan Jurusan Pada

Perguruan Tinggi Bagi Siswa SMU. Proyek akhir ini telah mengerjakan

perancangan aplikasi Decission Suport System untuk merekomendasikan

pemilihan jurusan yang tepat bagi siswa SMU dengan menggunakan

metode Fuzzy AHP. Fuzzy AHP adalah suatu metode yang merupakan

penggabungan dari metode Fuzzy dan Metode AHP. Jenis Fuzzy yang

digunakan adalah Triangular Fuzzy Number. Nilai fuzzy didefinisikan


50

bagi setiap alternatif pada setiap criteria menggunakan fungsi keanggotaan

linier turun, naik, segitiga sebagai pendekatan untuk memperoleh derajad

keanggotaan. DSS yang mempunyai tipe inputan dengan kualitas yang

baik akan menghasilkan output dengan interprestasi yang baik dan

sebaliknya. Oleh karena itu, karakteristik inputan harus diperhatikan

dengan tinjauan dari segi karakteristik nilai maupun dari segi minat siswa.

Sistem sudah bisa memberikan hasil rekomendasi kepada siswa

berdasarkan bakat, minat dan kemampuan dengan menggunakan metode

Fuzzy AHP. Hasil output dari sistem ini berupa rangking rekomendasi

jurusan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan anak.

Selanjutnya pada objek penelitian sistem pendukung keputusan

lainnya Pepi Dwi Ariani (2009) melakukan penelitian Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Jurusan SMK Menggunakan Neuro-Fuzzy adalah

penelitian yang bertujuan untuk mengimplementasikan metode Neuro-

Fuzzy untuk menentukan SMK yang cocok berdasarkan kemampuan yang

dimiliki siswa. Pada proyek akhir ini akan dibuat sistem yang

mengimplementasikan metode Neuro-Fuzzy untuk menentukan jurusan

SMK yang sesuai dengan kemampuan siswa. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara melihat nilai mata pelajaran serta ketramipilan yang dimiliki.

Metode Neuro-Fuzzy (Integrasi sistem fuzzy dan jaringan syaraf) yaitu

metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk

mengimplementasikan sistem inferensi fuzzy.


51

Ada juga penelitian tentang Penentuan Jurusan SMAN 8 Surakarta

Dengan Fuzzy Interface System (FIS) Mamdani oleh Mohammad Glesung

Gautama (2010) yang bertujuan untuk membangun FIS Mamdani

penentuan jurusan di SMA N 8 Surakarta. Variabel inputnya adalah NIPA,

NIPS, IQ, Minat dan kapasitas kelas. Variabel outputnya adalah IPA dan

IPS. Dalam skripsi ini, dibangun dua FIS dengan fungsi keanggotaan yang

berbeda. Dari pengujian data output, diperoleh nilai output IPA dan IPS

untuk kedua FIS tidak beda secara signifikan. Dari percobaan yang

dilakukan terhadap data siswa kelas X tahun ajaran 2008/2009 didapat

kedua FIS memberikan keputusan yang sama. FIS 1 lebih

direkomendasikan untuk digunakan karena fungsinya lebih sederhana.

Selain itu Tri Munfaikoh (2011) juga melakukan penelitian yang

berjudul Sistem Informasi Penjurusan Pada SMAN 1 Klirong Kebumen.

Berdasarkan pada proses pembuatan sistem informasi untuk menentukan

jurusan bagi siswa SMA N 1 Klirong dengan menggunakan metode GAP

kompetensi ini. Sistem penjurusan menjadi lebih objektif dan akurat

karena tidak hanya mengggunakan nilai raport saja melainkan juga aspek –

aspek yang mempengaruhi dalam menentukan jurusan siswa, seperti aspek

tes bakat. Dengan menggunakan GAP kompetensi dapat membantu dalam

memilih jurusan bagi siswa SMA N 1 Klirong dengan mudah dan dengan

kemungkinan hasil yang lebih baik karena memeberikan nilai rangking

yang sesuai dengan kemampuan siswa.


52

Sukma Puspitorini (2011), dalam penelitiannya yang bertemakan

sistem pendukung keputusan dengan judul Sistem Pendukung Keputusan

Untuk Menentukan Pilihan Minat Perguruan Tinggi Di Kota Jambi

Dengan Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decisison Making. Penelitian

ini bertujuan untuk untuk membantuk pihak sekolah dalam menentukan

penjurusan siswa. Tugas Akhir ini akan mengaplikasikan Sistem

Pendukung Keputusan dengan menggunakan Metode Fuzzy Multi

Criteria Decision Making (FMCDM) untuk menentukan pilihan minat

Perguruan Tinggi di Kota Jambi. Fuzzy Multi-Criteria Decision Making

(FMCDM). Metode ini akan membantu pengambil keputusan

untuk menentukan keputusan akhir dengan memperhatikan nilai alternatif

keputusan dengan beberapa kriteria.

Fahmi Hakim (2006) dalam penulisan skripsinya yang berjudul

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi

Dengan Metode Formal Assessment. Dengan adanya aplikasi sistem

pendukung keputusan pemilihan program studi berbasis web, diharapkan

dapat memberikan referensi tambahan yang terintegrasi terhadap proses

konsultasi dalam pemilihan program studi. Hasil akhir dari sistem

pendukung keputusan ini diharapkan dapat memberikan gambaran

terhadap masa depan siswa, tentunya dengan bantuan interpretasi dari

tentor. Hasil akhir dari sistem pendukung keputusan ini juga dapat

berorientasi jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka panjang

aplikasi sistem pendukung keputusan dapat memberikan arahan terhadap


53

arah karir, bidang studi dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan untuk

menajamkan kemampuan dan meraih karir yang diinginkan. Dalam jangka

pendek dapat memberikan arahan program studi dan perguruan tinggi

negeri yang bisa dijadikan referensi bagi siswa.

Selanjutnya pada objek penelitian sistem pendukung keputusan

lainnya A. Saifudin Hajar (2011) melakukan penelitian Aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan Dengan Metode Promethe Untuk Pemilihan

Jurusan Di Sekolah Menengah Atas NU 1 adalah penelitian yang bertujuan

untuk mengimplementasikan metode Promethe untuk menentukan jurusan

SMA yang cocok berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa. Metode

ini merupakan bagian dari metode Multiple Criteria Decision Making

(MCDM). Metode Promethee ini merupakan bentuk model pendukung

keputusan untuk pengambilan keputusan dengan kriteria beragam dan

dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan

yang mengandalkan intuisi sebagai input utamanya. Sistem pendukung

keputusan menggunakan metode Promethee mampu menganalisa kriteria

dan alternatif yang dibandingkan dan dapat memberikan alternatif

rekomendasi jurusan yang sesuai dengan minat serta kemampuan siswa.

Sistem pendukung keputusan ini memiliki beberapa kelebihan

daripada sistem yang sebelummnya. Pertama faktor penilai dalam

memberikan arahan program studi ada 2 faktor yaitu : Keinginan Siswa,

dan Nilai Akademik Siswa. Kedua memiliki prosedur yang lebih lengkap

dari sistem sebelumnya. Ketiga sistem dapat dijalankan secara online


54

tanpa terbatas waktu dan ruang. Keempat memberikan layanan nilai

tambah bagi pihak manajemen terhadap siswa dengan memberikan arahan

program studi yang jelas. Dengan melihat manfaat dan kelebihan dari

sistem pendukung keputusan ini pihak sekolah dapat mempertimbangkan

untuk menggunakan sistem pendukung keputusan ini sebagai solusi dalam

menentukan penjurusan siswa dalam program studi yang sesuai dengan

kepribadian dan minat siswa.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodelogi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan

aplikasi pada bidang peminatan ini meliputi dua metode, yaitu metode

pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang akan dijelaskan

dibawah ini.

3.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data serta

informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung

kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum

penulisan skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan

pengamatan langsung untuk menjaring data serta informasi atau bahan

materi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan

meliputi empat metode, yaitu studi pustaka, interview, dan observasi.

3.1.1. Studi Pustaka

Pada tahap ini dilakukan penelusuran data-data dan

pengumpulan informasi yang digunakan untuk merancang aplikasi

pada bidang peminatan. Dengan cara membaca dan mempelajari

literatur, buku-buku, serta artikel-artikel yang berhubungan dengan

penulisan skripsi yang mendukung dengan topik yang akan dibahas

dalam penyusunan skripsi ini. Sumber data yang dipakai adalah

data-data hasil literatur yang penulis dapatkan dari jurnal dan

55
56

penelitian sejenis yang berhubungan dengan sistem pendukung

keputusan dan berkaitan dengan bidang peminatan.

3.1.2. Interview

Penulis melakukan wawancara kepada Ibu Ida Nursyanti,

S.Pd. selaku guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang dilakukan

pada tanggal 13 Juni 2011 di SMAN 1 Tangerang untuk

memperoleh informasi dan data-data yang diperlukan dalam

pembuatan aplikasi pada bidang peminatan.

3.1.3. Observasi

Dalam melaksanakan metode observasi penulis melakukan

pengamatan atau peninjauan langsung untuk mendapatkan

informasi dan data siswa kelas X-1 angkatan 2010/2011 SMAN 1

Tangerang.

3.2. Metode Pengembangan Sistem

Sistem yang dikembangkan penulis diberi judul: Aplikasi Sistem

Penentuan Peminatan Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan

Akademik Siswa Berbasis Web. Dalam perancangan aplikasi ini penulis

menggunakan Metode System Development Life Cycle (SDLC). SDLC

adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem informasi melalui

beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC, Dalam tugas akhir ini

penulis memakai model waterfall yang cukup popular dan banyak

digunakan. Waterfall model pertama kali diperkenalkan oleh Winston


57

Royce tahun 1970. Waterfall Model merupakan model klasik yang

sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap

merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini disebut waterfall karena

dikerjakan langkah per langkah seperti air mengalir.

Penulis menggunakan metode SDLC dengan model waterfall

karena aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang sederhana dan pelaku

yang terlibat didalam aplikasi ini hanya sebagian orang. Aplikasi ini hanya

memiliki tingkat resiko yang kecil serta waktu pengembangan aplikasinya

cukup panjang sehingga penggunaan model waterfall sangatlah sesuai

dengan perancangan aplikasi ini.

Model pengembangan sistem waterfall ini sering disebut dengan

Classic Life Cycle dan ada juga yang menyebutkan model ini sebagai

model sekuensial linier. Siklus hidup pengembangan ini dapat diuraikan

tahapan-tahapannya sebagai berikut:

1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering)

Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan (feasibility study), alokasi

waktu, dan cakupan dari sistem yang akan dikembangkan.

2. Tahap Analisa (Analysis)

Pada tahap ini akan diuraikan mengenai profil SMAN 1 Tangerang,

analisis sistem yang sedang berjalan, solusi pemecahan masalah dan

kebutuhan sistem baru.


58

3. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan adalah tahap untuk menggambarkan panduan yang

jelas mengenai perancangan sistem yang dibuat secara detail, meliputi

pemodelan proses, pemodelan data, pemodelan program dan desain

screen layout.

4. Tahap Pengkodean (Code)

Pada tahap ini penulis melakukan coding terhadap program-program

yang diperlukan.

5. Tahap Pengujian (Testing)

Pengujian dilakukan dengan metode White Box dan Black Box

terhadap aplikasi yang telah selesai ditulis atau setelah proses coding

terhadap aplikasi selesai.

Siklus SDLC ini dijalankan secara berurutan. Setiap tahap yang

telah selesai harus dikaji ulang (review), terutama dalam langkah rekayasa

sistem dan desain untuk memastikan bahwa langkah-langkah dikerjakan

dengan benar dan sesuai dengan harapan. Jika tidak maka langkah tersebut

perlu diulang lagi atau kembali kelangkah sebelumnya. Berikut ini akan

diuraikan secara garis besar mengenai tahapan-tahapan siklus SDLC di

aplikasi pada bidang peminatan.

3.2.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering)

Yaitu tahap dimana semua pekerjaan dan aktifitas yang

dikerjakan sebelum aplikasi pada bidang peminatan ini diproduksi

secara nyata, dalam tahap ini dilakukan:


59

1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Feasibility Study yaitu membuat studi kelayakan untuk aplikasi

yang akan dibuat, dengan melakukan observasi pada instansi

yang bersangkutan, untuk mengetahui apakah aplikasi ini

benar-benar diperlukan.

2. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang diperlukan untuk pembuatan aplikasi pada

bidang peminatan.

3. Cakupan (Scope)

Yaitu menentukan batasan ruang lingkup aplikasi yang akan

dibangun, dalam kasus ini yaitu pada bidang peminatan

berdasarkan minat dan kemampuan akademik.

3.2.2. Tahap Analisa (Analysis)

Setelah perancangan selesai, langkah selanjutnya adalah

membuat analisa. Dalam tahap analisa aplikasi bidang peminatan

ini akan diuraikan mengenai:

1. Profil umum SMAN 1 Tangerang.

2. Analisa sistem yang sedang berjalan.

3. Solusi pemecahan masalah.

4. Kebutuhan sistem yang baru.

3.2.3. Tahap Perancangan (Design)

Setelah dilakukannya analisa, maka yang dilakukan

berikutnya adalah melakukan perancangan bagaimana aplikasi


60

pada bidang peminatan tersebut akan berjalan. Ada empat jenis

pemodelan yang dibuat untuk aplikasi pada bidang peminatan ini,

yaitu:

1. Pemodelan Proses

Desain dimana dilakukan pemodelan dan analisis terhadap

model data yang merupakan analisis proses-proses aliran data

yaitu data flow diagram (DFD).

2. Pemodelan Data

Pemodelan data termasuk dalam desain database, karena desin

database merupakan salah satu desain yang diperlukan dalam

penulisan source code program. Perancangan database aplikasi

pada bidang paminatan ini, terdiri dari:

1. Entity Relationship Diagram (ERD) dan bentuk hubungan

relasinya (cardinality) yang ada di aplikasi pada bidang

peminatan.

2. Kamus Data

3. Pemodelan Program

Pada langkah ini hasil dari perancangan pemodelan program,

terdiri dari:

1. Diagram Alir (Flowchart).

2. STD (State Transition Diagram).


61

4. Desain Screen Layout

Perancangan screen layout yang terdiri dari tampilan input data

dan tampilan output-nya. Pada langkah ini hasil perancangan

screen layout desain antarmuka (Interface Design).

3.2.4. Tahap Pengkodean (Code)

Program dalam aplikasi pada bidang peminatan terdiri dari:

1. Transaction program adalah program-program untuk

melakukan tugas penanganan akses data ke/dari database,

seperti menambah data (add/create), melihat data (display),

dan menghapus data (delete).

2. Proses program adalah program-program untuk melakukan

tugas-tugas (proses) tertentu, misalnya proses laporan

peminatan (report).

3.2.5. Tahap Pengujian (Testing)

Pada tahap ini akan dilakukan testing atau pengujian

program secara keseluruhan dari aplikasi pada bidang peminatan

yang telah dibuat. Adapun testing terhadap program dapat

dilakukan dengan 2 metode, yaitu white box dan black box.

Metode white box melakukan testing dengan melihat source

code program dengan cara menjalankan debugging. Metode black

box dilakukan tanpa melihat source code program dan dijalankan

oleh tester atau user untuk mengamati apakah program telah


62

menerima input, output, memproses, dan menghasilkan output

dengan benar.

3.3. Alur Kerangka Penelitian

Secara keseluruhan metodelogi penelitian yang penulis gunakan

dalam penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Studi
Pustaka

Pengumpulan
Interview
Data

Observasi

Pengembangan Sistem Studi kelayakan, alokasi


Rekayasa
SDLC, Waterfall waktu, dan cakupan dari
Sistem
(pressman, 2002) aplikasi yang dikembangkan

Profil umum, analisis sistem


yang sedang berjalan, solusi
Analisa
pemecahan masalah,
kebutuhan sistem baru

DFD

Relasi Tabel
Perancangan
Flowchart

STD

Pengkodean Aplikasi

White box & User Acceptance


Pengujian
Black box Test

Gambar 3.1 Alur Kerangka Penelitian


BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering)

Dalam tahap ini, penulis melakukan beberapa hal yang sangat

diperlukan sebelum tahap analisa, yaitu studi kelayakan (feasibility study),

alokasi waktu, dan menentukan cakupan aplikasi pada bidang peminatan,

pada SMA Negeri 1 Tangerang.

4.1.1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat,

mengkaji bagaimana proses peminatan yang ada di SMAN 1

Tangerang, agar dapat dibuat pengembangan aplikasi pada bidang

peminatan yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah kegiatan

yang dilakukan:

1. Interview

Hasil dari wawancara tersebut menyatakan bahwa proses

peminatan masih dilakukan secara manual dimana wali kelas

menghitung rata-rata nilai akademik siswa yang kemudian

disinkronkan dengan minat siswa tersebut. Karena hal tersebut

kurang efisien, maka diusulkan pembuatan aplikasi sistem

pendukung peminatan. Dimana pada aplikasi tersebut

penentuan peminatan disesuaikan dari nilai akademik dan

minat siswa tersebut dengan ketentuan baru yang telah

63
64

ditetapkan yaitu dengan batasan nilai tiap minat bukan dengan

perhitungan rata-rata. Syarat tiap peminatan berbeda-beda yaitu

untuk peminatan IPA batas nilai minimum yaitu 70 tiap mata

pelajarn peminatan tersebut, untuk BAHASA dan IPS batas

nilai minimum 75 tiap mata pelajarn peminatan tersebut. Siswa

diperbolehkan memiliki 1 nilai mata pelajaran dibawah nilai

minimum, jika lebih dari 1 maka siswa tersebut tidak lulus

peminatan yang diinginkan dan akan masuk kedalam

peminatan lainnya dan jika tidak lulus disemua peminatan

maka keputusan peminatan terakhir adalah IPS.

2. Observasi

Observasi dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan

langsung pada SMAN 1 Tangerang, Jl. Daan Mogot No. 50

Kode Pos 15111 selama 2 bulan, terhitung dari 23 Mei – 30

Juli 2011, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui masalah

apa saja yang dialami di SMAN 1 Tangerang pada saat proses

peminatan dan apakah aplikasi yang akan dibuat benar-benar

dibutuhkan. Hasil dari observasi ini, penulis menerima 37 data

siswa kelas X-1 yang berisikan minat yang diinginkan beserta

nilai akademik siswa tersebut yang nantinya akan diproses pada

aplikasi.
65

4.1.2. Alokasi Waktu

Alokasi waktu penelitian pembuatan aplikasi bidang peminatan

membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan terhitung dari Mei 2011-

September 2011.

4.1.3. Cakupan Sistem

Cakupan kebutuhan sistem pengambilan keputusan pada aplikasi

bidang peminatan ini yaitu cakupan perangkat lunak menentukan

peminatan sesuai dengan sistem yang disarankan oleh pihak

sekolah dan lingkup informasi maupun kemampuan perangkat

lunak sangat diperlukan pada saat proses penjurusan berlangsung.

4.2. Tahap Analisa (Analysis)

Dalam analisa sistem, seperti yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya akan diuraikan beberapa hal, yaitu mengenai profil SMAN 1

Tangerang, analisis sistem yang sedang berjalan, solusi pemecahan

masalah, dan kebutuhan sistem yang baru.

4.2.1. Profil Umum SMAN 1 Tangerang

Sejak mulai berdirinya pada tahun 1959, gedung SMA

Negeri 1 Tangerang berada di Jl. Daan Mogot No. 5 (Sekarang No.

50) di atas tanah milik Pemda seluas ± 3.585 M 2. Gedung tersebut

merupakan swadaya masyarakat dengan bantuan Pemda.


66

Pada tahun 1965 SMA Negeri 1 Tangerang membuka filial

di Balaraja (Yang sekarang menjadi SMA Negeri 1 Balaraja) dan

di Cengkareng (Yang sekarang menjadi SMA Negeri 33 Jakarta).

Pada tahun 1968, karena alasan kesejahteraan guru pada

waktu itu, SMA Negeri 1 Tangerang secara administratif dikelola

oleh Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

DKI Jakarta dengan nama SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang.

Atas permohonan dan desakan dari Kepala Sekolah pada Gubernur

DKI Jakarta untuk mencegah banyaknya anak-anak di Tangerang

yang bersekolah ke Jakarta. Maka pada tahun 1979 SMA Negeri

27 diberi bantuan satu unit gedung diatas tanah milik Departemen

Kehakiman di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, yang

sekarang menjadi SMA Negeri 2 Tangerang.

Mulai tahun 1982 SMA Negeri 27 secara administratif

diambil alih oleh Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, dan

diganti namanya menjadi SMA Negeri Tangerang, dan karenanya

SMA yang ada di Jalan TMP Taruna berdiri sendiri menjadi SMA

Negeri 2 Tangerang, Sekolah induk menjadi SMA Negeri 1

Tangerang.

Selain SMA Negeri Balaraja, SMA Negeri 33 Jakarta dan

SMA Negeri 2 Tangerang, sebagai filial/binaan SMA Negeri 1

juga pernah di beri tugas untuk merintis di bukanya sekolah baru

(SMA) di Wilayah Tangerang antara lain:


67

a. SMA Negeri Ciledug (Sekarang SMA Negeri 3 Tangerang)

b. SMA Negeri Ciputat

c. SMA Negeri Mauk

d. SMA Negeri Curug

e. SMA Negeri Serpong

f. SMA Negeri Teluknaga

g. SMA Negeri 6 ( Sekarang SMAN 7 Tangerang )

Visi, Misi, Tujuan, dan struktur organisasi SMAN 1

Tangerang ialah:

1. Visi SMA Negeri 1 Tangerang

a. Sukses Prestasi

b. Unggul dalam Pelayanan

c. Santun dalam Pergaulan

d. Terdepan dalam Pembaharuan

2. Misi SMA Negeri 1 Tangerang

a. Mempertebal semangat keunggulan warga SMA Negeri 1

Tangerang baik di bidang akademik maupun non akademik.

b. Meningkatkan kualitas partisipasi seluruh unsur pendidikan

secara proposional dan professional untuk mewujudkan

kinerja yang optimal.

c. Mendorong terciptanya layanan edukatif dan administratif

yang komonikatif sehingga tercapai kepuasan internal dan

eksternal.
68

d. Menjaga keharmonisan hubungan silaturahmi antar unsur

pendidikan berlandaskan etika pergaulan yang humanis.

e. Terdepan dalam setiap perubahan dan pembaharuan dalam

bidang pendidikan sejalan dengan kemajuan ilmu dan

teknologi.

f. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,

sehingga setiap siswa berkembang secara optimal,sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

g. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan Bahasa

Inggris

h. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif

kepada seluruh warga sekolah

i. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali

potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara

optimal.

j. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang

dianut dan juga budayabangsa sehingga menjadi sumber

kearifan dalam bertindak.

3. Bertolak dari misi dan visi, maka tujuan pembelajaran di SMA

Negeri 1 terdiri dari tujuan jangka pendek, tujuan jangka

menengah dan tujuan jangka panjang sebagai berikut:

a. Tujuan jangka pendek yaitu terselenggaranya sekolah

Nasional bertaraf Internasional tahun 2006/2007


69

b. Tujuan jangka menengah yaitu siswa yang lulus dapat

diterima di Perguruan Tinggi Negeri 90% dan Perguruan

Tinggi luar negeri 10 % pada tahun 2010/2011.

c. Tujuan jangka panjang yaitu bersaing dengan sekolah-

sekolah luar negeri dari negara-negara maju di dunia pada

tahun 2015/2016.

4. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Tangerang

4.2.2. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

SMAN 1 Tangerang merupakan sebuah sarana pendidikan

yang memfokuskan siswa agar berprestasi. Permasalahan yang

terjadi saat ini sekolah kurang memanfaatkan teknologi yang

berkembang dalam pengambilan suatu keputusan, dimana


70

pengambilan keputusan dilakukan secara manual oleh yang

bersangkutan.

Berikut adalah flowchart sistem pengambilan keputusan

yang sedang berjalan untuk mengambil keputusan peminatan di

SMAN 1 Tangerang :

Mulai

Siswa konsultasi
peminatan yang diinginkan
ke guru BK

Guru BK mendapatkan
peminatan yang diinginkan
siswa

Guru BK memberikan
hasil peminatan yang
diinginkan siswa kepada
Wali Kelas

Wali Kelas
membandingkan nilai
dengan peminatan yang
diinginkan siswa

Siswa menerima hasil


keputusan peminatan dari
Wali Kelas

Selesai

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan

Proses penjurusan pada sistem yang sedang berjalan pada

SMAN 1 Tangerang, seperti yang disampaikan pada gambar 4.2,

dimana proses peminatan masih dilakukan secara manual yang

dilakukan oleh wali kelas untuk mendapatkan hasil akhir keputusan


71

peminatan. Pada proses penentuan peminatan siswa, wali kelas

menghitung rata-rata nilai akademik siswa apakah rata-rata nilai

sudah sesuai atau tidak dengan peminatan yang diinginkan siswa.

Rata-rata tiap peminatan ialah 70. Proses penjurusan ini akan

sangat membutuhkan waktu yang lama dan kurang efisien.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat

disimpulkan bahwa proses penentuan peminatan siswa dari sistem

yang sedang berjalan ini kurang efisien. Oleh karena itu pihak

sekolah akan merubah proses dan metode peminatan siswa yang

sedang berjalan ini menjadi sistem baru.

4.2.3. Analisis Sistem Baru

Proses peminatan menggunakan sebuah model analisis

sistem baru yaitu submodel nilai. Submodel nilai ini terdiri dari

nilai akademik dan minat siswa, ada 3 bidang peminatan, yaitu

IPA, IPS, dan BAHASA.

Tabel 4.1 Tabel Mata Pelajaran Berdasarkan Peminatan

No Peminatan Mata Pelajaran


1 Ilmu Pengetahuan Alam Matematika
2 Ilmu Pengetahuan Alam Biologi
3 Ilmu Pengetahuan Alam Fisika
4 Ilmu Pengetahuan Alam Kimia
5 BAHASA Bahasa Indonesia
6 BAHASA Bahasa Inggris
7 BAHASA Bahasa Jepang
72

8 Ilmu Pengetahuan Sosial Geografi


9 Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah
10 Ilmu Pengetahuan Sosial Akuntansi
11 Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi

Setiap peminatan memiliki kriteria kelulusan yang akan

dijelaskan berikut ini.

1. Untuk peminatan IPA, siswa yang berminat pada IPA harus

memiliki nilai mata pelajaran dibidang IPA dengan

minimal nilai 70 dan maksimal 1 mata pelajaran yang tidak

lulus dari nilai minimal yang telah ditentukan. Jika lebih

dari 1 maka dinyatakan tidak lulus IPA dan akan diproses

ke peminatan yang lain.

2. Untuk peminatan IPS, siswa yang berminat pada IPS harus

memiliki nilai mata pelajaran dibidang IPS dengan minimal

nilai 75 dan maksimal 1 mata pelajaran yang tidak lulus

dari nilai minimal yang telah ditentukan. Jika lebih dari 1

maka dinyatakan tidak lulus IPS dan akan diproses ke

peminatan yang lain.

3. Untuk peminatan BAHASA, siswa yang berminat pada

BAHASA harus memiliki nilai mata pelajaran dibidang

BAHASA dengan minimal nilai 75 dan maksimal 1 mata

pelajaran yang tidak lulus dari nilai minimal yang telah


73

ditentukan. Jika lebih dari 1 maka dinyatakan tidak lulus

BAHASA dan akan diproses ke peminatan yang lain.

Jika dari keseluruhan nilai siswa tidak lulus pada semua

peminatan maka siswa tersebut akan dimasukkan pada

peminatan IPS.

4.2.4. Solusi Pemecahan Masalah

Berdasarka hasil analisa sistem yang berjalan maka

diusulkan untuk dibuat aplikasi pengambilan keputusan pada

bidang peminatan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem

berjalan untuk membantu para pengambil keputusan dalam proses

peminatan.

Adapun tujuan operasional utama aplikasi yang akan

dibentuk adalah:

1. Menganalisis data setiap aspek nilai dan minat siswa kemudian

menentukan peminatan.

2. Menentukan bidang peminatan yang sesuai dengan kemampuan

akademik siswa.

4.2.5. Kebutuhan Sistem Baru

Untuk mencapai tujuan operasional utama aplikasi, maka

perlu ditentukan kebutuhan-kebutuhan spesifik sistem yang baru.

Kebutuhan-kebutuhan untuk sistem yang baru tersebut adalah:


74

1. Input

Input yang diperlukan untuk proses yang ada dalam aplikasi

peminatan adalah minat siswa. Parameter acuan ialah nilai

akademik siswa. Dalam aplikasi, input merupakan variabel

keputusan sebagai kondisi alamiah dan parameter acuan

merupakan variabel batasan.

2. Proses

Pembacaan data nilai siswa dan parameter acuan nilai,

melakukan analisis data nilai dengan memeriksa kesesuaian

nilai akademik dengan nilai batasan disetiap peminatan dan

minat siswa. Hasil dari proses analisis ini merupakan bidang

peminatan.

3. Output

Output yang harus dihasilkan atau ditampilkan adalah

informasi bidang peminatan yang sesuai dengan minat dan

kemampuan akademik siswa.

4.3. Tahap Desain (Design)

Setelah melakukan analisis sistem, maka yang dilakukan

berikutnya adalah melaksanakan perancangan aplikasi pada bidang

peminatan. Proses desain sistem meliputi pemodelan proses, pemodelan

data, pemodelan program, dan desain screen layout.


75

4.3.1. Pemodelan Proses

DFD (Data Flow Diagram)

Dalam pemodelan proses akan digambarkan Diagram

Aliran Data yang mempresentasikan aliran data dan proses yang

terjadi secara logic. Desain aliran data dalam aplikasi bidang

peminatan ini ditunjukkan pada gambar 4.3 sampai 4.8:

a. Context Diagram
Data Siswa, Pelajaran, Nilai Siswa, Data User
Minat IPA, IPS, Bahasa
Minat Siswa
Data Siswa, Nilai Siswa
Minat IPA, IPS, Bahasa

User Name dan Password Aplikasi User Name dan Password


Admin Bidang Wali Kelas
User Name dan User Name dan
Peminatan
Password valid Password valid

Report Minat IPA, IPS, Bahasa


Report Data Siswa, Nilai Siswa
Report Minat Siswa

Report Data Siswa, Pelajaran, Nilai Siswa, Data User Report Minat IPA, IPS, Bahasa

Gambar 4.3. Context Diagram Aplikasi Pada Bidang Peminatan


Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa

b. DFD Level 1 Diagram 0


Password tbl user

User Name dan Password valid


User Name dan Password
1.0
Validasi User Name dan Password
User Name dan Login
Password Valid

tbl
user Data Siswa, Nilai Siswa Wali Kelas

Data tbl
Mata Pelajaran matapelajaran
Data User
Report Data Siswa, Nilai Siswa
Minat IPA, Report Minat
2.0 IPS, IPA,IPS,
Olah Data Siswa
Bahasa Bahasa
Report Data Siswa, Data Master
Pelajarn, Nilai Siswa,
tbl
Data User
siswa

Data Siswa, Pelajaran, 4.0


Admin Data Nilai Hasil Keputusan Report
Nilai Siswa, Data User
Peminatan

Minat Siswa
3.0
tbl tbl
Report Minat Siswa Keputusan
nilai_siswa hasilkeputusan
Minat

Hasil Keputusan
Minat IPA, IPS, Bahasa

Report Minat IPA, IPS, Bahasa

Gambar 4.4. DFD Level 1 Diagram 0 Aplikasi Pada Bidang Peminatan


Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
76

Keterangan umum DFD level 1:

Proses Validasi Login, admin dan wali kelas melakukan

login dengan memasukkan username dan password, admin

login untuk menginput data serta memproses hasil

keputusan peminatan, sedangkan walikelas login untuk

menginput dan menerima hasil keputusan.

Poses Olah Data Master, walikelas memasukkan data

siswa dan nilai ke tabel siswa dan tabel nilai. Admin

memasukkan data mata pelajaran pada tabel matapelajaran

yang berhubungan dengan peminatan.

Proses Hasil Komulatif, admin setelah menerima inputan

data dari wali kelas dan data dari guru BP maka sistem

akan mensinkronisasikan antara minat yang diinginkan

siswa dengan nilai akademik siswa.

Proses Report Peminatan, admin dan walikelas dapat

melihat laporan peminatan siswa beserta nilai mata

pelajaran peminatannya.
77

c. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0

1.1'
Admin User Name dan Password User Name dan Password Wali Kelas
Validasi Login

User Name dan Password

1.2'
User Name dan User Name dan
Cek User Name
Password Valid Password Valid
Dan Password

Password

tbl
user

Gambar 4.5 DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa

Keterangan umum level 2 diagram 1.0:

Proses Validasi Login, admin dan wali kelas melakukan

login, proses akan melakukan pengecekan user name dan

password ke tabel user.

d. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 2.0

2.1'
Data Siswa, Pelajaran,
Admin Olah Data Data Siswa, Nilai Siswa Wali Kelas
Nilai Siswa
Master

simpan

Report Dana Siswa, Pelajaran, 2.2'


Report Data Siswa, Nilai Siswa
Nilai Siswa, Data User Simpan Data

Data Pelajaran data siswa


data user
data nilai

tbl tbl tbl tbl


matapelajaran nilai _siswa user siswa

Gambar 4.6 DFD Level 2 Diagram 1 Proses 2.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
78

Keterangan umum level 2 diagram 1 proses 2.0:

Proses Olah Data Master, admin dan wali kelas

memasukkan data siswa dan nilai siswa yang akan

disimpan dalam tabel siswa dan tabel nilai_siswa. Untuk

data master mata pelajaran hanya bisa diinputkan oleh

admin yang akan disimpan dalam tabel matapelajaran.

e. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 3.0

3.1'
Admin Minat Siswa Input Nilai
Dan Minat

Report Minat
Siswa
Data Nilai Siswa

3.4' 3.3'
Data Nilai Data Nilai 3.2'
Keputusan Bandingkan
Banding Dan Minat Hitung Minat
Minat Nilai Minat

Hasil Keputusan

tbl
hasilkeputusan

Gambar 4.7 DFD Level 2 Diagram 1 Proses 3.0 Aplikasi Pada Bidang

Peminatan Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa

Keterangan umum DFD level 2 diagram proses 3.0:

Proses Hasil Komulatif, admin memasukkan nis siswa

yang akan menampilakn nilai siswa dan minat siswa

kemudian sistem akan melakukan proses hitung nilai yang

akan dibandingkan dengan minat siswa.


79

f. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 4.0

4.3'
Minat IPA, IPS, 4.1' 4.2'
Admin Penjurusan
Bahasa Penjurusan IPA Penjurusan IPS
Bahasa

Minat IPA, IPS,


Bahasa tbl
Report Minat hasilkeputusan
IPA, IPS, Bahasa
4.4'
Report Hasi lKeputusan
Peminatan

Report Minat
Wali Kelas
IPA, IPS, Bahasa

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 4.0 Aplikasi Pada Bidang Peminatan

Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa

Keterangan umum DFD level 2 diagram 1 proses 4.0:

Proses Report Peminatan, admin dan wali kelas dapat

melihat data hasil keputusan minat yang tersimpan pada

tabel hasilkeputusan.

4.3.2. Pemodelan Data

1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah diagram

yang menggambarkan hubungan relasi antar Entity terdiri atas

satu atau lebih atribut. Untuk dapat melihat hubungan yang

terjadi antar tabel satu dengan tabel yang lain maka digunakan

ERD untuk menggambarkannya. Dalam sistem pengambilan

keputusan ini, relasi antar tabel dapat dilihat pada gambar 4.9.
80

nama
nis kelas
nip nama

tgl_lahir tmp_lahir
role

User 1 Input M Siswa 1 Memiliki


pass

wali_kelas email
kode 1
1

nis

Nilai M Memiliki
Hasil
nama Keputusan

nilai 1

nis kategori
Mata
Memiliki 1
Pelajaran

kode nama kategori

Gambar 4.9 ERD Bidang Peminatan

2. Kamus Data

Kamus data merupakan deskripsi dari semua objek data yang

dikonsumsi atau diproduksi sistem. Dalam sistem ini terdapat

empat tabel yang direpresentasikan oleh kamus data:

Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Siswa

Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan


nis varchar PK 10 nomor induk siswa
nama varchar 50 nama siswa
kelas varchar 10 kelas siswa
tmp_lahir varchar 100 tempat lahir siswa
tgl_lahir timestamp - tanggal lahir siswa
email varchar 50 email siswa
wali_kelas varchar 50 wali kelas siswa
81

Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Mata Pelajaran

Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan


kode varchar PK 10 kode mata pelajaran
nama varchar 50 nama mata pelajaran
kategori varchar 10 kategori mata pelajaran

Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Nilai

Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan


nis varchar FK1 10 nomor induk siswa
nama varchar 50 nama siswa
kode varchar FK2 10 kode mata pelajaran
nilai int 11 nilai siswa

Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel User

Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan


nip varchar PK 10 nomor induk pegawai
pass varchar 25 password
nama varchar 50 nama user
role varchar 10 kategori user

4.3.3. Pemodelan Program

1. Diagram Alir (Flowchart)

Diagram alir proses aplikasi pada bidang peminatan

dapat dilihat pada gambar 4.10 sampai 4.22.

1) Flowchart Log In
82

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

log in. Pada saat pertama kali program dijalnkan akan

muncul menu Log In yang gunanya untuk membatasi

pengguna. Didalamnya terdapat NIP dan password sebagai

kata kunci. Bila terjadi kesalahan dalam penginputan, maka

akan muncul pesan menunjukan bahwa data yang di input

salah. Jika NIP dan password yang di input sesuai dengan

database, maka akan muncul menu utama.

start

tampilkan
halaman
login

input user
B
dan login valid ya
password

tidak

Tampil
pesan
kesalahan

Gambar 4.10 Flowchart Menu Login Aplikasi Bidang Peminatan

2) Flowchart Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan


83

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

menu utama. Pada menu utama didalamnya terdapat menu

bar untuk memanggil class lain lalu menampilkannya.

Class lain yang terdapat pada menu utama diantaranya

adalah Menu File yang berisi Log Out, Menu Master yang

berisi Siswa dan Pelajaran, Menu Entry yang berisi Nilai,

hasil Keputusan dan Laporan, dan Menu User yang berisi

User untuk menambah, mengubah, dan menghapus data

user.

tampilkan
C
menu Menu File ya
utama

tidak

E
Menu Master ya

tidak

H
Menu Entry ya

tidak

M
User ya

tidak

Gambar 4.11 Flowchart Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan


3) Flowchart Menu File
84

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

menu File, jika admin mengkonfirmasi pengguanaan maka

admin akan kembali ke menu Log In yang dapat diakses

dari menu File.

Tampilkan
Log Out
Menu File

Ya

B D
Tidak konfirmasi Ya

Gambar 4.12 Flowchart Menu File Aplikasi Bidang Peminatan

4) Flowchart Log Out

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

Log Out. Bila administrator mengklik menu Log Out maka

akan kembali ke menu Log In.

D B

Tidak

Tampilkan
OK
Menu Log Out

Ya

Gambar 4.13 Flowchart Menu Log Out Aplikasi Bidang


Peminatan
5) Flowhart Menu Master
85

Pada flowchart ini menggunakan alur proses dari

menu Master. Pada menu Master terdapat menu Siswa dan

menu Pelajaran.

E F G

Ya Ya

Tampilkan Pilih Pilih


Tidak
Menu Master Siswa Pelajaran

Tidak

Gambar 4.14 Flowchart Menu Master Aplikasi Bidang Peminatan

6) Flowchart Siswa

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

form siswa, pada saat menu siswa di klik maka akan tampil

layar form siswa, setelah itu input No. Induk Siswa, Nama

Siswa, Kelas, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Email, dan

Wali Kelas. Setelah itu jika yang dipilih adalah tombol

“Save” maka akan dilakukan proses simpan data siswa

kedalam tabel siswa setelah proses simpan selesai maka

alur proses akan kembali ke form siswa. Pilihan tombol

“Edit” digunakan untuk mengubah data siswa yang sudah

tersimpan pada tabel siswa. Setelah itu kembali ketampilan

awal form siswa. Jika yang dipilih tombol “Delete”, maka


86

proses akan menghapus data siswa ke tabel siswa. Setelah

itu kembali ketampilan awal form siswa. Jika yang dipilih

tombol “Cancel”, maka proses akan membatalkan data

siswa ke tabel siswa. Kembali ke tampilan awal form siswa.

Jika yang dipilih tombol “Close”, maka proses akan

kembali ke menu utama.

Tampilkan
Layar
Siswa

Input Biodata
Siswa

Proses simpan data


Pilih Save Ya
siswa ke tabel siswa

Tidak

Proses ubah data siswa


Pilih Edit Ya
ke tabel siswa

Tidak 3

Proses hapus data


Pilih Delete Ya
siswa ke tabel siswa

Tidak

Proses batal data siswa


Pilih Cancel Ya
ke tabel siswa

Tidak

B
Pilih Close Ya

Tidak

Gambar 4.15 Flowchart Menu Siswa Aplikasi Bidang Peminatan


7) Flowchart Mata Pelajaran
87

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

form pelajaran, pada saat menu pelajaran di klik maka akan

tampil layar form pelajaran, setelah itu input id pelajaran,

nama pelajaran dan kategori minat. Setelah itu jika yang

dipilih tombol “Save” maka akan dilakukan proses simpan

data pelajaran prasyarat bidang peminatan ke dalam tabel

pelajaran setelah proses simpan selesai maka alur proses

akan kembali ke form pelajaran. Jika yang dipilih “Edit”,

maka proses akan mengubah data pelajaran ke tabel

pelajaran setelah proses ubah selesai maka alur proses akan

kembali ke form pelajaran. Jika yang dipilih “Delete”,

maka proses akan menghapus data pelajaran ke tabel

pelajaran setelah proses hapus selesai maka alur proses

akan kembali ke tampilan awal. Jika yang dipilih tombol

“Cancel”, maka proses akan membatalkan data pelajaran

ke tabel pelajaran. Kembali ke tampilan awal form siswa.

Jika yang dipilih tombol “Close”, maka proses akan

kembali ke menu utama.


88

Tampilkan Layar
Pelajaran

Input Data
Pelajaran

Proses simpan data


Pilih Save Ya mata pelajaran ke tabel
pelajaran

Tidak

Proses ubah data mata


Pilih Edit Ya pelajaran ke tabel
pelajaran

Tidak 4

Proses hapus data


Pilih Delete Ya mata pelajaran ke tabel
pelajaran

Tidak

Proses batal data mata


Pilih Cancel Ya pelajaran ke tabel
pelajaran

Tidak

B
Pilih Close Ya

Tidak

Gambar 4.16 Flowchart Menu Pelajaran Aplikasi Bidang


89

Peminatan
8) Flowchart Menu Entry

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

menu entry. Pada menu entry terdapat Nilai, Hasil

Keputusan dan Laporan.

H I J

Ya Ya

Tampilkan Pilih Pilih Hasil


Tidak
Menu Entry Nilai Siswa Keputusan

Tidak

B
Tidak Laporan

Ya

Gambar 4.17 Flowchart Menu Entry Aplikasi Bidang Peminatan

9) Flowchart Nilai Siswa

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

form nilai, pada saat menu nilai siswa di klik akan tampil

layar form nilai, setelah itu input No Induk Siswa kemudian

klik tombol “Cari” untuk mencari data siswa yang

tersimpan. Setelah itu akan tampil tabel nilai untuk input

nilaai oleh admin. Setelah itu jika yang dipilih adalah

tombol “Save” maka akan dilakukan proses simpan data

nilai kedalam tabel nilai_siswa setelah proses simpan

selesai maka alur proses akan kembali ke form nilai. Jika


90

yang dipilih “Edit”, maka proses mengubah data nilai ke

tabel nilai_siswa setelah proses ubah selesai maka alur

proses akan kembali ke form nilai. Jika yang dipilih

“Cancel”, maka proses akan membatalkan data nilai ke

tabel nilai_siswa. Kembali ketampilan awal form nilai. Jika

yang dipilih “Close”, maka proses akan kembali ke menu

utama.

Tampilkan Layar
Nilai

Input Data
Nilai

Proses simpan nilai ke


Pilih Save Ya
tabel nilai siswa

Tidak

Proses ubah nilai ke


Pilih Edit Ya 5
tabel nilai siswa

Tidak

Proses batal nilai ke


Pilih Cancel Ya
tabel nilai siswa

Tidak

B
Pilih Close

Tidak

Gambar 4.18 Flowchart Menu Nilai Aplikasi Bidang Peminatan


91

10) Flowchart Hasil Keputusan

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

form hasil keputusan, pada saat menu hasil keputusan di

klik maka akan tampil layar form hasil keputusan, setelah

itu input No Induk Siswa kemudian klik tombol “Cari”

untuk mencari data siswa yang tersimpan. Setelah itu akan

ditampilkan tabel nilai siswa, sebelum melakukan proses

berikutnya admin akan meng-input-kan kategori minat

siswa terlebih dahulu. Setelah itu jika yang dipilih

“Decision” maka proses akan memberikan hasil keputusan

peminatan dan akan menyimpan hasil keputusan ke tabel

hasil_keputusan. Setelah proses hasil keputusan selesai

maka alur proses akan menampilkan laporan hasil

keputusan peminatan. Jika yang dipilih “Cancel” maka

proses akan membatalkan proses pangambilan keputusan

peminatan ke tabel hasil_keputusan. Kembali ke tampilan

awal form hasil keputusan. Jika yang dipilih “Close”, maka

proses akan kembali ke menu utama.


92

Tampilkan Layar
Hasil Keputusan

Input Data Siswa

Proses keputusan
K
Pilih Decision Ya peminatan ke tabel
hasil_keputusan

Tidak

Proses batal
pengambilan keputusan
Pilih Cancel Ya 6
peminatan ke tabel
hasil_keputusan

Tidak

B
Pilih Close Ya

Tidak

Gambar 4.19 Flowchart Menu Hasil Keputusan Aplikasi Bidang

Peminatan

11) Flowchart Proses Pengambilan Keputusan

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses sistem

pengambilan keputusan peminatan bekerja, pada saat

pilihan decision di klik pada menu hasil keputusan maka


93

akan terjadi proses komputerisasi yang secara otomatis

melakukan proses skoring sesuai dengan minat yang

diinginkan siswa.

Proses sinkronisasi Setiap nilai mata pelajaran


peminatan IPA dengan nilai Ya kategori IPA ≥ 70 dan maksimal 1
kategori nilai IPA siswa nilai mata pelajaran < 70
Ya

Tidak

Proses sinkronisasi Setiap nilai mata pelajaran


peminatan IPS dengan nilai Ya kategori IPS ≥ 75 dan maksimal 1 Ya
kategori nilai IPS siswa nilai mata pelajaran < 75

Proses keputusan
L
Tidak peminatan ke tabel
hasil_keputusan

Proses sinkronisasi Setiap nilai mata pelajaran


peminatan BAHASA kategori BAHASA ≥ 75 dan
Ya Ya
dengan nilai kategori nilai maksimal 1 nilai mata pelajaran <
BAHASA siswa 75

Tidak

Proses nilai siswa yang tidak Ya


memenuhi syarat ke-3
penjurusan seluruhnya
memasuki peminatan IPS

Gambar 4.20 Flowchart Proses Pengambilan Keputusan Aplikasi Bidang

Peminatan

12) Flowchart Menu Laporan

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

menu laporan, pada saat menu laporan di klik maka akan

terdapat menu laporan IPA, IPS, dan BAHASA.


94

Tampilkan
Layar Laporan

Tampilkan peminatan
Pilih IPA Ya
IPA

Tidak

Tampilkan peminatan
Pilih IPS Ya
IPS

Tidak

Tampilkan peminatan
Pilih BAHASA Ya
Bahasa

Tidak

Gambar 4.21 Flowchart Menu Laporan Aplikasi Bidang


Peminatan

13) Flowchart Menu User

Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari

form user, pada saat menu siswa di klik maka akan tampil

layar form user, setelah itu input No. Induk Pegawai, Nama

User, Password, dan Role. Setelah itu jika yang dipilih

adalah tombol “Save” maka akan dilakukan proses simpan

data user kedalam tabel user setelah proses simpan selesai

maka alur proses akan kembali ke form user. Pilihan

tombol “Edit” digunakan untuk mengubah data user yang

sudah tersimpan pada tabel user. Setelah itu kembali


95

ketampilan awal form user. Jika yang dipilih tombol

“Delete”, maka proses akan menghapus data user ke tabel

iser. Setelah itu kembali ketampilan awal form user. Jika

yang dipilih tombol “Cancel”, maka proses akan

membatalkan data user ke tabel user. Kembali ke tampilan

awal form user. Jika yang dipilih tombol “Close”, maka

proses akan kembali ke menu utama.

Tampilkan
Layar User

Input Data
User

Proses simpan data


Pilih Save Ya
user ke tabel user

Tidak

Proses ubah data user


Pilih Edit Ya
ke tabel user

Tidak 7

Proses hapus data user


Pilih Delete Ya
ke tabel user

Tidak

Proses batal user ke


Pilih Cancel Ya
tabel user

Tidak

B
Pilih Close Ya

Tidak

Gambar 4.22 Flowchart Menu User Aplikasi Bidang Peminatan


96

2. STD (State Transition Diagram)

STD adalah sebuah model tingkah laku yang bertumpu

pada definisi dari serangkaian keadaan sistem.

1). STD Halaman Log In

Aplikasi Pada
Bidang Peminatan

running aplikasi bidang


peminatan pada NetBeans

Tampilkan login

Layar Login

Masukkan NIP dan password

Tampilkan halaman utama

Layar Halaman
Utama

Gambar 4.23. STD Halaman Login

Penjelasan STD layar Log In:

Dimulai dengan running aplikasi pada NetBeans dan

selanjutnya akan menampilkan layar Log In pada halam

Web kemudian masukkan NIP dan password, kemudian

klik “Login” maka akan menampilkan layar halaman

utama.
97

2). STD Layar Pilihan Menu (Halaman Utama)

Klik “Close”

Tampil Halaman Utama

Klik “Log Out”


Menu Utama Login
Tampil Layar Login

Klik “Siswa”
Siswa
Tampil Layar form input data siswa

Klik “Pelajaran”
Pelajaran
Tampil Layar form input pelajaran

Klik “Nilai”
Nilai
Tampil Layar form input nilai siswa

Klik “Hasil Keputusan”


Hasil Keputusan
Tampil Layar hasil keputusan

Klik “Laporan”
Laporan
Tampil Layar laporan

Klik “User”
User
Tampil Layar input data user

Gambar 4.24. STD Layar Pilihan Menu

Penjelasan STD layar piliha menu:

Setelah memasuki layar halaman utama, terdapat tujuh

pilihan menu utama. Misalkan klik menu “Siswa”, maka

akan menampilkan layar Siswa. Dari masing-masing layar

menu tersebut, jika ingin keluar sistem klik tombol “Close”

untuk kembali ke layar halaman utama.


98

3). STD Log Out

Ya
Log Out Login
Tampil Layar Login

Tidak

Tampil Halaman Menu Utama

Halaman Menu
Utama

Gambar 4.25. STD Log Out

Penjelasan STD Log Out:

Di menu utama aplikasi pada bidang peminatan terdapat

menu file berisi menu “Log Out” jika pilih menu log out

maka akan menampilkan layar login.

4). STD Layar Siswa

Klik “Siswa”
Siswa Form Siswa
Tampil Layar Form Siswa

Klik “Close”

Tampil Halaman Menu Utama

Halaman Menu
Utama

Gambar 4.26 STD Siswa


99

5). STD Pelajaran

Klik “Pelajaran”
Pelajaran Form Pelajaran
Tampil Layar Pelajaran

Klik “Close”

Tampil Halaman Menu Utama

Halaman Menu
Utama

Gambar 4.27 STD Pelajaran

6). STD Nilai Siswa

Klik “Nilai”
Nilai Form Nilai
Tampil Layar Form Nilai

Klik “Close”

Tampil Halaman Menu Utama

Halaman Menu
Utama

Gambar 4.28 STD Nilai Siswa

7). STD Hasil Keputusan

Klik “Hasil Keputusan”


Form Hasil
Hasil Keputusan
Keputusan
Tampil Layar Form Hasil Keputusan

Klik “Close”

Tampil Halaman Menu Utama

Halaman Menu
Utama

Gambar 4.29 STD Hasil Keputusan


100

8). STD Laporan

Klik “Laporan”
Laporan Layar Laporan
Tampil Layar Laporan Peminatan

Gambar 4.30 STD Laporan

9). STD User

Klik “User”
User Form User
Tampil Layar Form User

Klik “Close”

Tampil Halaman Menu Utama

Halaman Menu
Utama

Gambar 4.31 STD User

4.3.4. Desain Screen Layout

Desain Antarmuka (Interface Design)

Pada desain antarmuka dibuat beberapa antarmuka pemakai

yang menggabungkan data, arsitektur dan representasi procedural

ke dalam rancangan antarmuka pemakai. Desain antarmuka yang

dibuat menggunakan notasi desain grafis berupa yampilan layar.

Adapun antarmuka yang dibuat dapat dilihat pada gambar

4.32 hingga gambar 4.40 yang diperuntukkan bagi administrator.


101

Gambar 4.32. Rancangan Interface Halaman Login

Gambar 4.32. merupakan halaman login untuk

administrator dan user. Jika klik “Login” dan login benar maka

user akan masuk ke menu utama aplikasi seperti yang ditunjukan

pada gambar 4.33. tetapi jika login salah maka akan tampil pesan

kesalahan dengan informasi “NIP atau Password Anda tidak

valid”. Menu utama akan menghubungkan dengan berbagai

halaman yang merupakan representasi fungsi sistem yang

dirancang.
102

Gambar 4.33. Rancangan Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan

Tampilan pada menu master yaitu gambar 4.34 dan gambar

4.35.

Gambar 4.34. Rancangan Form Input Data Siswa


103

Gambar 4.34. berfungsi untuk menginput data siswa.

Sedangkan gambar 4.35. berfungsi untuk menginput data mata

pelajaran.

Gambar 4.35. Rancangan Form Input Data Mata Pelajaran

Tampilan menu entry pada gambar 4.36 sampai gambar

4.48.

Gambar 4.36. Rancangan Form Input Nilai Siswa


104

Keterangan gambar 4.36 untuk menginput nilai siswa,

admin atau user harus memasukkan nomor induk siswa dan

diperiksa apakah data dan nilai siswa tersebut sudah ada dalam

database atau belum. Jika sudah diperiksa maka akan

ditampilkan tabel input nilai untuk semua mata pelajaran yang

berhubungan dengan peminatan untuk diinputkan nilai siswa

tersebut.

Gambar 4.37. Rancangan Halaman Hasil Keputusan

Keterangan gambar 4.37. untuk mendapatkan hasil

keputusan peminatan, admin harus memasukkan nomor induk

siswa dan diperiksa apakah data dan nilai siswa tersebut sudah

ada dalam database atau belum. Jika sudah diperiksa maka

akan ditampilkan tabel nilai siswa yang tersimpan untuk

diproses peminatannya. Sebelum memproses peminatannya


105

admin harus mengimputkan minat siswa yang diperoleh dari

guru BK pada menu pilihan “Kategori Minat”. Jika semua data

sudah tersedia dan siap maka akan diproses kesesuaian minat

siswa dengan nilai akademik siswa dan hasil keputusan akan

ditampilkan. Pada Gambar 4.38 akan ditampilkan hasil

keputusan minat siswa yang telah diproses.

Gambar 4.38. Rancangan Hasil Laporan Keputusan untuk Bahasa

Keterangan untuk gambar 4.38. untuk rancangan hasil

laporan, aplikasi akan menampilkan nomor induk, nama dan

kelas siswa yang bersangkutan. Pada tabel “Detail” akan

ditampilkan nilai siswa sesuai dengan hasil keputusan

peminatan. Untuk hasil export to PDF dapat dilihat pada

gambar 4.39.
106

Gambar 4.39 Output dalam bentuk PDF

Gambar 4.40. Rancangan Form Input Data User

Pada gambar 4.40. akan ditampilkan menu untuk

menambah, mengubah dan menghapus user. Menu ini hanya

terdapat pada tampilan administrator.


107

4.4. Tahap Pengkodean (Coding)

Desain sistem dan program diterjemahkan ke dalam kode-kode

dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Dalam

aplikasi pada bidang peminatan, bahasa pemrograman yang digunakan

adalah Java. Kode pemrograman dapat dilihat pada lampiran. MySQL

sebagai basis datanya.

4.5. Tahap Pengujian (Testing)

Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dan

merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,

desain dan pengkodean. Ujicoba merepresentasikan ketidaknormalan yang

terjadi pada pengembangan software.

Tujuan dari ujicoba :

1. Ujicoba merupakan proses eksekusi program dengan tujuan untuk

menemukan kesalahan

2. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas

yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan yang belum

terungkap

3. Ujicoba yang berhasil adalah yang mengungkap kesalahan yang

belum ditemukan

Sehingga tujuan dari ujicoba ini adalah mendesain serangkaian tes

yang secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang

berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha yang minimum.


108

Jika pengujian diselenggarakan dengan sukses, maka akan

membongkar kesalahan yang ada didalam perangkat lunak, manfaat lain

dari pengujian adalah menunjukkan bahwa fungsi perangkat lunak telah

bekerja sesuai dengan spesifikasi, dan kebutuhan fungsi telah tercapai.

Sebagai tambahan, data yang dikumpulkan pada saat pengujian

dilaksanakan akan menyediakan suatu indikasi keandalan perangkat lunak

yang baik dan beberapa indikasi mutu perangkat lunak secara keseluruhan.

Pada tahap ini penulis menguji aplikasi bidang peminatan dengan

metode black box dan white box. Dengan menggunakan metode white box

yaitu melakukan testing dengan melihat source code program dengan cara

menjalankan debugging program ternyata tidak ditemukan program yang

error dan dengan metode black box yaitu melakukan pengujian tanpa

melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user untuk

mengamati program apakah telah menerima input, memproses, dan

menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan. Dimana fokus

pengujian terdapat pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pada

pengujian black box, skenario pengujian yang diterapkan adalah variasi

input yang diberikan kepada aplikasi dengan penilaian hasil uji adalah

kesesuaian output aplikasi dengan input yang diterima aplikasi. Spesifikasi

minimal perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan adalah:

1. Perangkat Keras (Hardware)

a) Prosessor yang berkapasitas 2.26 GHz

b) Memori 256 MB
109

c) Hard disk 100 MB

d) Monitor SVGA 15

2. Perngakat Lunak (Software)

a) Windows XP / Windows 7

b) Jdk1.6.0_23

c) MySQL Database

d) Apache Tomcat 6.0.29

e) MySQL connector java 5.1.17

Berikut adalah salah satu hasil pengujian aplikasi pada bidang

peminatan berdasarkan minat dan kemampuan akademik siswa SMAN 1

Tangerang.

Tabel 4.6. Tabel User Acceptance Test (UAT)


No. 1. Title Tampil Halaman Login
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar Login
Procedure 1. Running sistem pada Browser
Expected 1. View layar halaman login
Result
Actual Result

Verification OK
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah diuraikan proses penelitian pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Aplikasi pada bidang peminatan ini mampu memeberikan alternatif

solusi bagi pengambilan keputusan peminatan, sehingga menunjang

pengambilan keputusan dalam menentukan hasil akhir bidang

peminatan.

b. Aplikasi pada bidang peminatan ini tidak hanya berdasarkan nilai

akademik siswa, tetapi dibandingkan juga dengan minat siswa

sehingga siswa dapat memilih terlebih dahulu minat yang diinginkan.

c. Aplikasi pada bidang peminatan yang dibuat dapat membantu pihak

sekolah melakukan proses peminatan sehingga memberikan keputusan

yang sesuai.

5.2. Saran

Dari pembahasan diatas, penulis mencoba memberikan saran

semoga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan

aplikasi ini ke depan, yaitu:

110
111

a. Perlu dikembangkannya metode pengambilan keputusan untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Misalkan menggunakan

metode logika fuzzy.

b. Aplikasi bidang peminatan berbentuk website yang tidak hanya

intranet tapi juga dapat diakses internet di web browser.


DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif, Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, Penerbit Andi, Yogyakarta,

2007

Diana, Jurnal Sistem Pendukung Keputusan Pra-Seleksi Penerimaan Siswa Baru

(PSB) Online Yogyakarta, FTI Institut Sains dan Teknologi AKPRIND,

Yogyakarta, 2010

Fikri, Rijalul, Pemrograman Java, Penerbit Andi, Yogyakarta 2005

Hermawan, Benny, Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming, Penerbit

Andi, Yogyakarta, 2004

Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintegrasi Konsep Dasar,

Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan Edisi 2. Penerbit

Andi, Yogyakarta 2005

Kusrini, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi,

Yogyakarta, 2007

Ladjamudin, Al-Bahra, Bin, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Graha

Ilmu, Yogyakarta, 2005

112
113

Pressman, Roger, S. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis (Buku I).

Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002

Saputro, Haris, Manajemen DataBase MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo,

Jakarta 2003

Sidik, Betha, Ir, MySQL, Penerbit Informatika, Bandung, 2003

Sommerville, Ian, Software Engineering, Rekayasa Perangkat Lunak Jilid I,

Penerbit Erlangga, 2003

Online:

Ilkom.unsri.ac.id. 2008, Metode SDLC Menggunakan Waterfall Model,

http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/dianpalupirini

Indosiar.com. 2002, Kemampuan, http://www.indosiar.com/berita

Java.vavai.com. 2008, Sejarah Java, http://www.Java.vavai.com/2008/01/23/

sejarah-java/

Sumpahpalapa.com. 2008, Konsentrasi, http://www.sumpahpalapa.com/blog

/index.php/intuisi-dan-visualisasi/konsentrasi

Unduhan.sytes.net. 2005, Definisi Aplikasi, http://74.125.155.132/search?q=cache

pSG_dxiG3UJ:unduhan.systes.net/Dokumen/Poltek%2520%2520Materi/

Database%2520dan%2520Aplikasi/Modul%2520Teori%2520-

%2520Konsep%2520Database%2520v1.1.doc+definisi+aplikasi&cd=5&h

l=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
114

WAWANCARA

Penulis melakukan wawancara pada :

Hari/tanggal : Senin, 13 Juni 2011

Tempat : SMAN 1 Tangerang

Interview : Ibu Ida Nursyanti, S.Pd.

Interviewer : Ade Amalia Nazri

Pertanyaan :

1. Kapan proses peminatan dilakukan?

Peminatan di lakukan siswa kelas X yang akan naik ke kelas XI.

2. Bagaimana proses menentukan peminatan yang selama ini dilakukan di

SMAN 1 Tangerang?

Proses peminatan masih dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data

kemampuan akademik siswa, yaitu nilai akademik siswa dan minat yang

diinginkan siswa. Siswa konsultasi peminatan yang diinginkan ke guru BK,

kemudian hasil minat yang diterima guru BP dari siswa diberikan kepada wali

kelas masing-masing siswa. Setelah itu wali kelas membandingkan nilai dan

minat yang diinginkan siswa. Setelah ditentukan keputusan peminatan wali

kelas memberikan hasil keputusan kebagian TU untuk disimpan dan dibuat

laporan.
115

3. Peminatan apa saja yang ada di SMAN 1 Tangerang?

Peminatan yang terdapat pada SMAN 1 Tangerang yaitu:

a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Biologi

2. Fisika

3. Kimia

4. Matematika

b. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Sosiologi

2. Ekonomi

3. Akuntansi

4. Sejarah

c. Bahasa

1. Bahasa Indonesia

2. Bahasa Inggris

3. Bahasa Jepang

4. Bagaimana sistem panilaian siswa hingga ditentukan hasil akhir

peminatannya?

Sistem penilaian yang wali kelas lakukan saat ini dalam menentukan

keputusan peminatan dilihat dari rata-rata mata pelajaran setiap peminatan dan

disesuaikan dengan minat siswa tersebut.


116

5. Apa yang diinginkan pihak sekolah jika disediakan aplikasi penunjang

pengambilan keputusan bidang peminatan bagi siswa?

Pihak sekolah berharap disediakan aplikasi yang memudahkan pihak sekolah

dalam menentukan peminatan siswa. Aplikasi yang tidak hanya berdasarkan

nilai akademik siswa tetapi juga disesuaikan dengan minat yang diinginkan

siswa.

6. Bagaimana ketentuan / syarat yang diinginkan sekolah jika aplikasi peminatan

itu terbentuk? Bagaimana sistem pengambilan keputusan yang diinginkan

sehingga menghasilkan hasil keputusan peminatan siswa?

Pihak sekolah ingin merubah proses perhitungan nilai untuk penentuan

peminatan. Perhitungan nilai akademik berdasarkan rata-rata masih kurang

efisien karena jika da 2 mata pelajar paminatan kurang bagus tapi ada mata

pelajaran yang nilainya tinggi siswa tersebut bisa memiliki rata-rata yang

mencukupi peminatan. Misal ada siswa minat IPA, nilai biologi 90, kimia 80,

matematika 60, fisika 60 maka rata-ratanya 72. Siswa tersebut seharusnya

tidak lulus IPA tapi karena rata-ratanya diatas 70 maka siswa tersebut masuk

IPA. Jadi pihak sekolah ingin merubah metode perhitungannya dengan

memberikan batas minimum tiap peminatan, yaitu IPA 70, BAHASA 75, dan

IPS 75. Dengan minimal 1 mata pelajaran yang tidak lulus. Jika lebih dari 1

maka siswa tersebut masuk kepeminatan lainnya.


117

Tampilan User Interface Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan Siswa


Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web
1. Layar Login

2. Layar Halaman Menu Utama

3. Layar Menu Siswa


118

4. Layar Menu Pelajaran

5. Layar Menu Nilai

6. Layar Menu Hasil Keputusan


119

7. Layar Menu Laporan

8. Layar Output Print to PDF

9. Layar Menu User


120

No. 1. Title Tampil Halaman Login


Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar Login
Procedure 1. Running sistem pada Browser
Expected Result 1. View layar halaman login
Actual Result

Verification OK
2. Title Tampil Halaman Menu Utama
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar menu utama
Procedure 1. Login sukses
Expected Result 1. View layar halaman menu utama
Actual Result

Verification OK
121

3. Title Tampil Halaman Siswa


Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
siswa
Procedure 1. Klik menu “Master”
2. Klik menu “Siswa”
Expected 1. View layar halaman siswa
Result
Actual Result

Verification OK
4. Title Tampil Halaman Pelajaran
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
pelajaran
Procedure 1. Klik menu “Master”
2. Klik menu “Pelajaran”
Expected 1. View layar halaman pelajaran
Result
122

Actual Result

Verification OK
5. Title Tampil Halaman Nilai
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
nilai
Procedure 1. Klik menu “Entry”
2. Klik menu “Nilai”
Expected 1. View layar halaman nilai
Result
Actual Result

Verification OK
6. Title Tampil Halaman Hasil Keputusan
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
hasil keputusan
Procedure 1. Klik menu “Entry”
2. Klik menu “Hasil Keputusan”
Expected 1. View layar halaman hasil keputusan
Result
123

Actual Result

Verification OK

7. Title Tampil Halaman Laporan Bahasa


Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar Laporan Bahasa
Procedure 1. Klik menu “Entry”
2. Klik menu “Laporan”
3. Klik menu “Bahasa”
Expected Result 1. View layar halaman laporan bahasa
Actual Result

Verification OK
8. Title Tampil Halaman User
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar user
124

Procedure 1. Klik menu “User”


2. Klik menu “User”
Expected Result 1. View layar halaman user
Actual Result

Verification OK
125

NilaiSiswaService.java
package org.sman1tng.service; nilaiSiswa.setNilai(rs.getInt("nilai"));
import java.util.ArrayList;
import java.util.Iterator; nilaiSiswa.setCreated(rs.getTimestamp("crea
import java.util.List; ted"));
import org.sman1tng.constant.SQLConstant;
import org.sman1tng.model.NilaiSiswa; nilaiSiswa.setModified(rs.getTimestamp("m
import org.sman1tng.model.Pelajaran; odified"));
import org.sman1tng.util.DateUtil; PelajaranService pelS = new
public class NilaiSiswaService extends PelajaranService();
BaseService { Pelajaran pelajaran =
/* pelS.getPelajaranByCode(rs.getString("kode
* IPA --> minimal nilai 70 _pelajaran"));
* IPS dan Bahasa --> minimal nilai 75 nilaiSiswa.setPelajaran(pelajaran);
*/ }
public static final int MIN_IPA_SCORE } catch (Exception e) {
= 70; e.printStackTrace();
public static final int MIN_IPS_SCORE = } finally {
75; closeConnection();
public static final int }
MIN_BAHASA_SCORE = 75; return nilaiSiswa;
public static int COUNT_FAIL_IPA = 0; }
public static int COUNT_FAIL_IPS = 0; public List<NilaiSiswa>
public static int getNilaiSiswaByNip(String nip) {
COUNT_FAIL_BAHASA = 0; List<NilaiSiswa> list = new
public static int MAX_FAIL = 2; ArrayList();
public NilaiSiswaService(){ try {
resetCountFail(); openConnection();
} pst =
public void resetCountFail(){ conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
COUNT_FAIL_IPA = 0; NILAI_SISWA_BY_NIP);
COUNT_FAIL_IPS = 0; pst.setString(1, nip);
COUNT_FAIL_BAHASA = 0; rs = pst.executeQuery();
} while (rs.next()) {
public NilaiSiswa NilaiSiswa nilaiSiswa = new
getNilaiSiswaByNip_Pelajaran(String nip, NilaiSiswa();
String kodePelajaran) { nilaiSiswa.setId(rs.getInt("id"));
NilaiSiswa nilaiSiswa = null;
try { nilaiSiswa.setNip(rs.getString("nip"));
openConnection();
pst = nilaiSiswa.setKodePelajaran(rs.getString("k
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_ ode_pelajaran"));
NILAI_SISWA_BY_NIP_PELAJARAN);
pst.setString(1, nip); nilaiSiswa.setNilai(rs.getInt("nilai"));
pst.setString(2, kodePelajaran);
rs = pst.executeQuery(); nilaiSiswa.setCreated(rs.getTimestamp("crea
while (rs.next()) { ted"));
nilaiSiswa = new NilaiSiswa();
nilaiSiswa.setId(rs.getInt("id")); nilaiSiswa.setModified(rs.getTimestamp("m
odified"));
nilaiSiswa.setNip(rs.getString("nip")); list.add(nilaiSiswa);
}
nilaiSiswa.setKodePelajaran(rs.getString("k } catch (Exception e) {
ode_pelajaran")); e.printStackTrace();
} finally {
126

closeConnection(); pst =
} conn.prepareStatement(SQLConstant.INSE
return list; RT_NILAI_SISWA);
} pst.setString(1, nilaiSiswa.getNip());
public List<NilaiSiswa> pst.setString(2,
getNilaiSiswaByNip_Kategori(String nip, nilaiSiswa.getKodePelajaran());
String kategori) { pst.setInt(3, nilaiSiswa.getNilai());
List<NilaiSiswa> list = new pst.setTimestamp(4,
ArrayList(); nilaiSiswa.getCreated());
try { pst.setTimestamp(5,
openConnection(); nilaiSiswa.getModified());
pst = pst.executeUpdate();
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_ return true;
NILAI_SISWA_BY_NIP_KATEGORI); } catch (Exception e) {
pst.setString(1, nip); e.printStackTrace();
pst.setString(2, kategori); } finally {
rs = pst.executeQuery(); closeConnection();
while (rs.next()) { }
NilaiSiswa nilaiSiswa = new return false;
NilaiSiswa(); }
nilaiSiswa.setId(rs.getInt("id")); public boolean
updateNilaiSiswa(NilaiSiswa nilaiSiswa) {
nilaiSiswa.setNip(rs.getString("nip")); try {
openConnection();
nilaiSiswa.setKodePelajaran(rs.getString("k
ode_pelajaran")); nilaiSiswa.setModified(DateUtil.getTimeSta
mpNow());
nilaiSiswa.setNilai(rs.getInt("nilai")); pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.UPDA
nilaiSiswa.setCreated(rs.getTimestamp("crea TE_NILAI_SISWA);
ted")); pst.setInt(1, nilaiSiswa.getNilai());
pst.setTimestamp(2,
nilaiSiswa.setModified(rs.getTimestamp("m nilaiSiswa.getModified());
odified")); pst.setString(3, nilaiSiswa.getNip());
PelajaranService pelS = new pst.setString(4,
PelajaranService(); nilaiSiswa.getKodePelajaran());
Pelajaran pelajaran = pst.executeUpdate();
pelS.getPelajaranByCode(rs.getString("kode return true;
_pelajaran")); } catch (Exception e) {
nilaiSiswa.setPelajaran(pelajaran); e.printStackTrace();
list.add(nilaiSiswa); } finally {
} closeConnection();
} catch (Exception e) { }
e.printStackTrace(); return false;
} finally { }
closeConnection(); public boolean
} isPassIPA(List<NilaiSiswa> lstNilaiSiswa){
return list; for(Iterator it = lstNilaiSiswa.iterator();
} it.hasNext();){
public boolean NilaiSiswa nilaiSiswa = (NilaiSiswa)
createNilaiSiswa(NilaiSiswa nilaiSiswa) { it.next();
try { int score = nilaiSiswa.getNilai();
openConnection(); if(!isScorePass(score,
MIN_IPA_SCORE)){
COUNT_FAIL_IPA++;
127

} import org.sman1tng.constant.SQLConstant;
} import org.sman1tng.model.HasilKeputusan;
if(COUNT_FAIL_IPA >= import org.sman1tng.model.Pelajaran;
MAX_FAIL) import org.sman1tng.model.Siswa;
return false; public class HasilKeputusanService extends
return true; BaseService {
} public boolean
public boolean createHasilKeputusan(HasilKeputusan
isPassIPS(List<NilaiSiswa> lstNilaiSiswa){ hasilKeputusan) {
for(Iterator it = lstNilaiSiswa.iterator(); try {
it.hasNext();){ openConnection();
NilaiSiswa nilaiSiswa = (NilaiSiswa) pst =
it.next(); conn.prepareStatement(SQLConstant.INSE
int score = nilaiSiswa.getNilai(); RT_HASIL_KEPUTUSAN);
if(!isScorePass(score, pst.setString(1,
MIN_IPS_SCORE)){ hasilKeputusan.getSiswa().getNip());
COUNT_FAIL_IPS++; pst.setString(2,
} hasilKeputusan.getKategori());
} pst.setTimestamp(3,
if(COUNT_FAIL_IPS >= hasilKeputusan.getCreated());
MAX_FAIL) pst.executeUpdate();
return false; return true;
return true; } catch (Exception e) {
} e.printStackTrace();
public boolean } finally {
isPassBahasa(List<NilaiSiswa> closeConnection();
lstNilaiSiswa){ }
for(Iterator it = lstNilaiSiswa.iterator(); return false;
it.hasNext();){ }
NilaiSiswa nilaiSiswa = (NilaiSiswa) public List<HasilKeputusan>
it.next(); getHasilKeputusanByKategori(String
int score = nilaiSiswa.getNilai(); kategori) {
if(!isScorePass(score, List<HasilKeputusan> list = new
MIN_BAHASA_SCORE)){ ArrayList();
COUNT_FAIL_BAHASA++; SiswaService siswaS = new
} SiswaService();
} try {
if(COUNT_FAIL_BAHASA >= openConnection();
MAX_FAIL) pst =
return false; conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
return true; HASIL_KEUPUTUSAN_BY_KATEGORI)
} ;
public boolean isScorePass(int score, int pst.setString(1, kategori);
minScore){ rs = pst.executeQuery();
if(score >= minScore) while (rs.next()) {
return true; HasilKeputusan hasilKeputusan =
return false; new HasilKeputusan();
} Siswa siswa =
} siswaS.getSiswaByNip(rs.getString("nip"));
HasilKeputusanService.java hasilKeputusan.setSiswa(siswa);
package org.sman1tng.service;
import java.util.ArrayList; hasilKeputusan.setKategori(rs.getString("kat
import java.util.HashMap; egori"));
import java.util.List;
import org.sman1tng.constant.MsgConstant;
128

message =
hasilKeputusan.setCreated(rs.getTimestamp( MsgConstant.ACK_TRUE + Pelajaran.IPA;
"created")); hk.setKategori(Pelajaran.IPA);
list.add(hasilKeputusan); } else {
} if (passIPS) {
} catch (Exception e) { message =
e.printStackTrace(); MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
} finally {
closeConnection(); hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
} } else {
return list; if (passBahasa) {
} message =
public HasilKeputusan MsgConstant.ACK_FALSE +
getHasilKeputusanByNip(String nip) { Pelajaran.BAHASA;
HasilKeputusan hasilKeputusan = null;
SiswaService siswaS = new hk.setKategori(Pelajaran.BAHASA);
SiswaService(); } else {
try { message =
openConnection(); MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_ hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
HASIL_KEUPUTUSAN_BY_NIP); }
pst.setString(1, nip); }
rs = pst.executeQuery(); }
while (rs.next()) { }
hasilKeputusan = new if (kategori.equals(Pelajaran.IPS)) {
HasilKeputusan(); if (passIPS) {
Siswa siswa = message =
siswaS.getSiswaByNip(rs.getString("nip")); MsgConstant.ACK_TRUE + Pelajaran.IPS;
hasilKeputusan.setSiswa(siswa); hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
} else {
hasilKeputusan.setKategori(rs.getString("kat if (passIPA) {
egori")); message =
MsgConstant.ACK_FALSE +
hasilKeputusan.setCreated(rs.getTimestamp( Pelajaran.IPA;
"created"));
} hk.setKategori(Pelajaran.IPA);
} catch (Exception e) { } else {
e.printStackTrace(); if (passBahasa) {
} finally { message =
closeConnection(); MsgConstant.ACK_FALSE +
} Pelajaran.BAHASA;
return hasilKeputusan;
} hk.setKategori(Pelajaran.BAHASA);
public HashMap deciding(String nip, } else {
String kategori, boolean passIPA, boolean message =
passIPS, boolean passBahasa) { MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
HashMap map = new HashMap();
HasilKeputusan hk = new hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
HasilKeputusan(); }
hk.getSiswa().setNip(nip); }
String message = ""; }
if (kategori != null) { }
if (kategori.equals(Pelajaran.IPA)) { if
if (passIPA) { (kategori.equals(Pelajaran.BAHASA)) {
129

if (passBahasa) { }
message = }
MsgConstant.ACK_TRUE + }
Pelajaran.BAHASA; map.put("message", message);
map.put("kategori",
hk.setKategori(Pelajaran.BAHASA); hk.getKategori());
} else { if (createHasilKeputusan(hk)) {
if (passIPA) { map.put("isSaved", true);
message = } else {
MsgConstant.ACK_FALSE + map.put("isSaved", false);
Pelajaran.IPA; }
}
hk.setKategori(Pelajaran.IPA); return map;
} else { }
message = }
MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;

hk.setKategori(Pelajaran.IPS);

Anda mungkin juga menyukai