Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etos kerja Islam bertujuan untuk menciptakan manusia yang


mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk meraih sukses. Ciri utama etos
kerja dalam Islam adalah terpenuhinya empat syarat yaitu : harus mencari
kekayaan dunia dengan halal, tidak meminta-minta untuk mencukupi
kebutuhan hidup keluarga, dan karena ada belas kasihan pada tetangga atau
dalam arti luas untuk membangun masayarakat. Seorang yang bekerja hanya
untuk mengumpulkan kekayaan tidak termasuk etos kerja Islam. Etos kerja
merupakan keharusan setiap individu, bukan saja untuk mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari, juga menghindari dari kefakiran. Sebab kefakiran
menyebabkan seseorang mengidap lemahnya iman, lemah akal dan lemah
kepribadian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana etos kerja dalam perspektif Islam?

2. Bagaimana ajaran Islam tentang cinta pekerjaan?

3. Bagaimana peranan bekerja dalam kehidupan?

4. Bagaimana bahaya tidak bekerja dalam kehidupan?

5. Apakah tujuan kerja dalam wawasan Islam?

6. Bagaimana hubungan antara kerja dan martabat hidup?

7. Apa saja nilai – nilai ibadah dalam kerja?

1
C. TUJUAN

1. Mengetahui etos kerja dalam perspektif Islam.


2. Mengetahui ajaran Islam tentang cinta pekerjaan.
3. Mengetahui peranan bekerja dalam kehidupan.
4. Mengetahui bahaya tidak bekerja dalam kehidupan.
5. Mengetahui tujuan kerja dalam wawasan Islam.
6. Mengetahui hubungan antara kerja dan martabat hidup.
7. Mengetahui nilai-nilai ibadah dalam kerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etos Kerja Dalam Perspektif Islam

Etos kerja termasuk salah satu diantara global narrative, pembicaraan


global salah satu diantara ciri sumber daya manusia yang diharapkan oleh
negara-negara maju dan berkembang adalah warga yang memiliki etos kerja
yang tinggi. Adapun empat parameter yang biasanya digunakan untuk melihat
seseorang atau kelompok memiliki etos kerja atau tidak :
1. Bagaimana pandangan seseorang tentang kerja.
Orang yang memiliki etos kerja tinggi dan baik pasti mempunyai
pandangan bahwa kerja sebagai hal yang mulia.
2. Ada atau tidaknya semangat untuk melakukan pekerjaan.
Orang-orang yang mempunyai etos kerja baik, apabila ditugasi untuk
melakukan pekerjaan akan tumbuh semangatnya untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
3. Adanya upaya untuk menyempurnakan suatu kerja agar menjadi lebih
produktif.
4. Adanya kebanggaan dapat melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Orang yang memiliki keempat parameter tersebut dianggap orang yang
memiliki etos kerja yang tinggi.

B. Ajaran Islam Tentang Cinta Pekerjaan

Mencintai sesuatu artinya menyenangi sesuatu. Mencintai pekerjaan


artinya menyenangi terhadap pekerjaan yang kita tekuni. Mencintai pekerjaan
merupakan suatu keharusan untuk meraih sukses, karena senang dalam
mengerjakan dan bersungguh-sungguh dalam bekerja sehingga akan

3
memperoleh hasil yang maksimal. Bekerja hukumnya wajib, Islam melarang
umatnya meminta-minta. Namun bekerja keras dalam hidupnya juga tidak
boleh, Islam menganjurkan agar manusia memenuhi kebutuhan hidup diri dan
keluarganya, tetapi juga beramal atau berbuat untuk kehidupan akhiratnya.
Dalam melakukan pekerjaan biasakanlah untuk tidak menunda-nunda waktu,
kerjakan suatu yang bisa dikerjakan jangan sampai ditunda esok hari karena
pekerjaan itu akan jadi bertumpuk.

C. Peranan Bekerja dalam Kehidupan

Adapun peranan bekerja dalam kehidupan adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan hidup baik primer maupun sekunder.

2. Memajukan kesejahteraan umum.

3. Memajukan produktivitas masyarakat dalam memerangi kemiskinan dan


memajukan pembangunan.

D. Bahaya Tidak Bekerja dalam Kehidupan

Bahaya tidak bekerja adalah sebagai berikut :

1. Tumbuhnya kemiskinan dan kefakiran sangat tidak mengutungkan bagi


siapapun.

2. Tidak terpenuhinya kebutuhan primer atau sekunder.

3. Kemalasan dan pengangguran menjadi beban bagi orang lain dan akan
menimbulkan berbagai macam penyakit masyarakat salah satunya
pencurian.

E. Tujuan Kerja dalam Wawasan Islam

4
Adapun tujuan kerja dalam Islam yaitu :

1. Mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarga.

Kebutuhan hidup diri dan keluarga yang sudah tercukupi dengan baik
dengan begitu akan mengurangi dorongan untuk meminta-minta atau
dorongan untuk melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan diri pada
tindakan tidak terpuji.

2. Untuk memberikan kemaslahatan atau kesejahteraan bagi masyarakat luas,


termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau pada tujuan pertama
mungkin seseorang mudah mengatasi hasil kerja itu tidak sebatas untuk
kebutuhan diri dan keluarga, tapi harus ada yang digunakan untuk
mengembangkan kemaslahatan umum.

3. Untuk meningkatkan mutu pengabdian dan keta’atan kepada Allah SWT.

Dalam bahasa sederhana bisa juga disebut meningkatkan kualitas ibadah.


Misalnya bekerja agar bisa menunaikan ibadah haji, shadaqah, menjadi
donatur pembangunan mesjid, dan cara lain.

F. Kerja dan Martabat Hidup

Dari pembahasan diatas, ajaran Islam mengapresiasikan bahwa untuk menjadi


muslim yang baik. Standar umumnya adalah mempunyai pekerjaan. Tuhan
menyukai hamba yang memiliki pekerjaan. Ini merupakan tema penting yang
patut dipikirkan dalam mempersiapkan generasi muda dimasa mendatang.
Kerja merupakan suatu kegiatan yang mulia.

G. Nilai – Nilai Ibadah Dalam Kerja

Ada dua syarat yang dapat dijadikan ukuran bekerja dengan benar dalam
Islam :

5
1. Benar dari aspek niatnya

Niat menentukan amal atau kerja seseorang. Niat itu berfungsi untuk
mengukur dan meletakkan apakah suatu pekerjaan itu benar atau tidak.

2. Benar dari aspek pelaksanaannya

Dalam pandangan Islam ada dua masalah yang perlu mendapat perhatian
dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu :

a. Pekerjaan tersebut disebut “amalun masru” pekerjaan yang dapat


dibenarkan oleh syariat Islam. Meskipun dilakukan dengan ikhlas,
tetapi pekerjaan itu mencuri maka tidak dianggap benar menurut
syara’.

b. Pekerjaan itu tidak sampai mengganggu tugas. Tugas yang diwajibkan


oleh Allah seperti shalat dan puasa. Jika pekerjaan itu menjadikan
seseorang lalai pada tugas-tugas keagamaan atau berhubungan dengan
Tuhan maka pekerjaan tersebut tidak bisa dikatakan baik.

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Islam mengajarkan bahwa kerja bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan


hidup diri atau keluarga. Kerja bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah
kepada Tuhan. Oleh sebab itu, hasil kerja berupa kepemilikan harta kekayaan,
harus ada yang diperuntukkan buat Tuhan, yaitu mendermakannya di jalan
Allah.

B. Saran

Sesuai pada pembahasan sebelumnya, maka pada akhir makalah ini penulis
menyampaikan beberapa buah saran :

1. Diharapkan kepada setiap manusia untuk melaksanakan pekerjaan dengan


baik dan penuh keikhlasan.

2. Diharapkan kepada masyarakat yang pada saat ini dalam keadaan


menganggur agar secepatnya mencari pekerjaan yang baik agar tidak
menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.

3. Diharapkan kepada setiap manusia untuk dapat mencari harta secara halal
dan baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Rustam. 2008. Produksi Dalam Islam. Yogyakarta : Magistra Insania Press.

Hasan, M. Tholchan. 2000. Dinamika Kehidupan Religius. Jakarta : Listafariska


Putra.

Anda mungkin juga menyukai