Anda di halaman 1dari 5

Media Pertumbuhan Lactobacilus casei

Lactobacillus casei dapat disimpan pada media de Man Rogosa Sharpe, Agar/MRS agar
(Oxoid, 1982). Komposisi media MRS agar adalah sebagai berikut: Pepton 10 g, beef extract
10 g, yeast extract 5 g, K2HPO4 2 g, amonium sitrat 2 g, glukosa 2 g, sodium asetat 3H2O 20
g, MgSO4 7H2O 0,58 g, MnSO4 4H2O 0,28 g, agar 15 g, akuades 1000 ml (Widodo, 2003).

Nutrisi

Pertumbuhan Lactobacillus casei pada suhu 15oC, dan membutuhkan riboflavin, asam folat,
kalsium pantotenat, dan faktor pertumbuhan lain. (Evillya,2010).

Uji Kemampuan Tumbuh Pada Garam Empedu


Pengujian dilakukan dengan menginokulasikan 1% kultur berumur 24 jam ke dalam 5 mL media MRS
broth dengan penambahan garam empedu pada konsentrasi 0,5%; 1,0%; 5,0%; 10% dan 15%.
Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Pada awal dan akhir inkubasi dilakukan
perhitungan jumlah bakteri dengan metode angka lempeng total (plate count) pada MRS agar.
Uji Aktivitas

Uji Ketahanan Terhadap pH Rendah


Pengujian dilakukan dengan menumbuhkan 1% kultur berumur 24 jam ke dalam media MRS broth
yang sebelumnya telah dilakukan pengaturan pH masing-masing pH 7,0; 3,0; 2,5; 2,0. Selanjutnya
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Pada akhir inkubasi dilakukan perhitungan jumlah bakteri
dengan metode angka lempeng total (plate count) pada media MRS agar.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Lactobacillus termasuk salah satu bakteri asam laktat. Penampakan koloni yang dibentuk oleh bakteri
asam laktat berupa koloni bundar berwarna putih kekuningan dengan bentuk elips dan bersifat anaerob
fakultatif dengan zona bening yang terbentuk di sekeliling koloni.
Gambar 1. Koloni L. casei yang terbentuk pada media MRS agar.
Salah satu syarat strain bakteri probiotik adalah

Salah satu parameter yang harus dimiliki oleh mikroba probiotik adalah tahan terhadap kondisi adanya garam
empedu (bile salt). Pada Tabel 2 disajikan hasil pengamatan terhadap uji ketahanan L. casei terhadap garam
empedu pada berbagai konsentrasi. L. casei hasil isolasi ini memiliki daya tahan terhadap garam empedu yang
cukup tinggi, terbukti sampai dengan konsentrasi garam empedu 15% masih ada sekitar 1000 koloni yang
mampu bertahan

Tabel 2. 0% 0,5% 1% 5% 10% 15%


Hasil
Pengamatan
Uji
ketahanan
terhadap
Garam
Empedu
Konsentrasi
garam
empedu
L. casei 7,7 x 108 7,5 x 105 9,4 x 103 5,3 x 103 1,5 x 103 1,0 x 103
(CFU mL-1)
Garam empedu bersifat sebagai senyawa aktif permukaan sehingga dapat menembus dan
bereaksi dengan sisi membran sitoplasma yang bersifat lipofilik, menyebabkan perubahan dan
kerusakan membran. Kombinasi tersebut bersifat bakterisidal bagi mikroorganisme komensal
dalam tubuh manusia kecuali beberapa genus penghuni usus yang tahan terhadap empedu
(Meutia 2003). Kemampuan tumbuh pada garam empedu yang dimiliki Lactobacillus
dikarenakan Lactobacillus juga merupakan salah satu genus penghuni saluran pencernaan
manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Purwandhani et al. (2000) telah berhasil mengisolasi
Lactobacillus dari feses bayi.
Kemampuan isolat L. casei hasil isolasi dari susu kerbau yang telah terfermentasi untuk tumbuh
pada garam empedu dengan konsentrasi yang dikondisikan seperti pada saluran pencernaan
manusia membuktikan bahwa isolat ini juga mempunyai kemampuan yang sama dengan
Lactobacillus yang diisolasi dari pencernaan manusia. Kemampuan ini memenuhi salah satu
syarat untuk menjadi strain probiotik yaitu mampu bertahan dalam saluran pencernaan manusia
(Purwandhani et al. 2000).
Uji kemampuan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh mikroba probiotik adalah kemampuan
menghambat bakteri lain khususnya bakteri patogen. Uji ini dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumur, dan secara
kuantitatif digunakan uji kontak. Hasil percobaan uji aktivitas antimikroba Lactobacillus terhadap
mikroba uji disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Mikroba uji Diameter
Hasil uji zona bening
aktivitas (mm)
antimikroba
L. casei
terhadap
mikroba uji
dengan
metode difusi
sumur. No
1 E. coli 13,75
2 S. aureus 16,75
3 E. faecalis 15,4

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa L. casei hasil isolasi dari
susu kerbau fermentasi memiliki potensi sebagai agensia probiotik. Isolat L. casei mampu
bertahan hidup sampai dengan pH 2 dan mampu bertahan hidup dalam media dengan
kandungan garam empedu sampai dengan 15%. Disamping itu L. casei hasil isolasi dari susu
kerbau positif menghambat E. coli, S. aureus, dan E. faecalis. Daya hambat L. casei terhadap
S. aureus lebih kuat dibandingkan E. faecalis dan E. coli.

Setelah kita melakukan metode isolasi untuk mendapatkan biakan murni kita lanjutkan pada
beberapa uji enzim,pertama kita akan meguji dengan uji katalase untuk mengtahui mikroba yang
kita isolasi menghasilkan enzim katalase atau tidak.Pada uji enzim ini kami menambahkan H2O2
untuk pereaksi pada tahap uji katalase ini,setelah kami menambahkan H2O2 jika bakteri tsb
bersifat katalitik akan menghasilkan gelembung gelembung yang akan di jadikan indikasi untuk
sifat katalase,pada bakteri yang kami amati ini tidak menghasilkan gelembung gas sehingga kami
menyimpulkan bahwa bakteri yang kami isilasi ini tidak bersifat katalitik.

Identifikasi awal isolat dengan API


Uji biokimia dengan API Kit digunakan untuk
mengetahui karakter biokimia dari isolat BAL
yang diuji sehingga dapat digunakan untuk
kepentingan identifikasi. Karena kedua isolat
BAL yang diuji merupakan anggota genus
Lactobacillus, maka hanya digunakan Kit API
50CHL yang isinya adalah 49 jenis gula beserta
derivatnya ditambah dengan satu kontrol negatif
sehingga keseluruhan ada 50 jenis uji
(Biomerieux 2009). Secara visual Kit API 50CHL
direpresentasikan oleh Gambar 7.
Uji fermentasi gula-gula merupakan salah
satu proses karakterisasi yang sangat penting
pada genus Lactobacillus untuk mengetahui
keanekaragaman karakternya menuju
identifikasi spesies (Holt et al. 1994). Hasil uji
gula-gula dengan API kit terhadap 10 isolat hasil
isolasi berupa karakter positif (+) dan negatif(-)
yang keseluruhannya berjumlah 50 karakter,
kemudian dianalisis dengan program komputer
ApiwebTM Version 1.2.1 untuk mengidentifikasi
nama spesies.
Hasil uji menunjukkan bahwa setelah
inkubasi 48 jam isolat OPA4 dan AL1
memberikan hasil yang sama yaitu reaksi positif
pada gula nomor 5, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 34, 39,40, 41, 42
dan 47, selebihnya bereaksi negatif. Hal ini
menunjukkan tingkat kesamaan karakter yang
sangat tinggi antara kedua isolat, sehingga
dimungkinkan mereka berasal dari strain yang
sama, setidaknya merupakan anggota spesies
yang sama. Hasil uji yang berupa profil
fermentasi gula kemudian dianalisis dengan
program ApiwebTM version 1.2.1, hasilnya adalah
bahwa kedua isolat yang diuji merupakan
anggota spesies yang sama yaitu Lactobacillus
paracasei ssp paracasei. Spesies ini sangat dekat
hubungan kekerabatannya bahkan dianggap
sebagai neotype strain dari spesies Lactobacillus
lactis (Dellaglio et al. 2002). Menurut Vlieger et al.
(2009) anggota spesies ini sudah diaplikasikan
sebagai bakteri probiotik pada susu bayi
bersama-sama dengan Bifidobacterium.
AB
Gambar 7. Visualisasi hasil uji fermentasi gula dengan
Kit API 50CHL (a) isolat AL1 48 jam dan (b) isolat
OPA4 48 jam
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebanyak sepuluh isolat bakteri asam laktat
berhasil diisolasi induk Kerang Mata Tujuh dan
habitatnya. Setelah dilakukan seleksi didapatkan
dua isolat yang berpotensi untk menjadi
kandidat probiotik yaitu OPA4 dan AL1. Kedua
isolat mempunyai kemampuan menghambat
pertumbuhan bakteri enteropatogenik Eschericia
coli, Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus
dengan luas zona hambat yang bervariasi,
mampu tumbuh pada kondisi asam dan toleran
terhadap cairan empedu selama inkubasi 24 jam.
Berdasarkan uji Kit API 50CHL dan dianalisis
dengan software ApiwebTM Version 1.2.1, kedua
isolat teridentifikasi sebagai anggota spesies
Lactobacillus paracasei ssp paracasei.
Isolat-isolat hasil penelitian ini yang potensial
untuk dijadikan kandidat probiotik pada sistem
pemeliharaan larva kerang mata tujuh (Haliotis
asinina) diharapkan dapat dipelajari lebih lanjut
agar dapat diketahui potensinya dalam
meningkatkan kelulushidupan larva kerang mata
tujuh secara in vitro dan in vivo, sehingga dapat
direkomendasikan sebagai bakteri probiotik
khususnya pada sistem budidaya kerang mata
tujuh di masa yang akan datang.

Tabel 2 disajikan hasil pengamatan terhadap uji ketahanan L. casei terhadap garam empedu
pada berbagai konsentrasi. L. casei hasil isolasi ini memiliki daya tahan terhadap garam
empedu yang cukup tinggi, terbukti sampai dengan konsentrasi garam empedu 15% masih ada
sekitar 1000 koloni yang mampu bertahan hidup.
Tabel 2. 0% 0,5% 1% 5% 10% 15%
Hasil
Pengamatan
Uji
ketahanan
terhadap
Garam
Empedu
Konsentrasi
garam
empedu
L. casei 7,7 x 108 7,5 x 105 9,4 x 103 5,3 x 103 1,5 x 103 1,0 x 103
(CFU mL-1)

Hasil 0% 0,5% 1% 5% 10% 15%


Pengamatan
Uji
ketahanan
terhadap
Garam
Empedu
Konsentrasi
garam
empedu
L. casei 7,7 x 108 7,5 x 105 9,4 x 103 5,3 x 103 1,5 x 103 1,0 x 103
(CFU mL-1)

Uji Kemampuan Tumbuh Pada Garam Empedu


Pengujian dilakukan dengan menginokulasikan 1% kultur berumur 24 jam ke dalam 5 mL media
MRS broth dengan penambahan garam empedu pada konsentrasi 0,5%; 1,0%; 5,0%; 10% dan
15%. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Pada awal dan akhir inkubasi
dilakukan perhitungan jumlah bakteri dengan metode angka lempeng total (plate count) pada
MRS agar

Tabel 1. Hasil uji karakter penciri Bakteri Asam Laktat hasil isolasi dari abalon
Isolat Sumber
Karakteristik penciri bakteri asam laktat
Bentuk sel Reaksi
Gram Kata-ase Motilitas Endo-spora
OPA1 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
OPA2 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
OPA3 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
OPA4 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
OPA5 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
OPA6 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
OPA7 Organ pencernaan Batang Positif Negatif Negatif Negatif
AL1 Air laut Batang Positif Negatif Negatif Negatif
RL1 Rumput laut Batang Positif Negatif Negatif Negatif
KA1 Kotoran abalon Batang Positif Negatif Negatif Negatif

Anda mungkin juga menyukai