Anda di halaman 1dari 6

a.

Usaha

usaha didefenisikan perkalianan antara besaran gaya yang menyebabkan benda berpindah
dengan besar perpindahan benda yang searah dengan arah gaya tersebut. Secara matematis dapat
dituis sebagai berikut.

W=F.s

Keterangan:

W : usaha (J)

F : gaya yang beraksi pada benda

s : jarak (m)
Menurut Ennis indicator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis
siswa meliputi:

a. mencari pertayaan yang jelas dari pertayaan

b. mencari alasan

c. berusaha mengetahui informasi dengan baik

d. memakai sumber yang memiliki kreadibilitas dan menyebutkannya,

e. memerhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan,

f. berusaha tetap relavan dengan ide utama

g. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar,

h. mencari alternative,

i. bersikap dan berpikir terbuka


B.Penelitian Relavan

C.Kerangka Berpikir

Dalam setiap pembelajaran sering kali guru menjadi pusat dan peserta didik hanya
menjadi objek penerima saja. Dalam pemblajaran fisika siswa tidak hanya di harapkan mampu
mampu menguasai konsep-konsep maupun prinsip-prinsip saja melainkan merupakan suatu
proses penemuan, sehingga dalam mengembangkan pemblajaran fisika di kelas hendaknya ada
keterlibatan aktif siswa dalam pemblajaran untuk menemukan sendiri pengetahuan melalui
interaksinya dalam lingkungan.

Proses pembelajaran hingga saat ini masih berpusat pada pendidik dan tidak memberikan
akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan proses berpikir. Proses
pembelajaran ini akan mengakibatkan tidak adanya interaksi dan kerjasama antara peserta didik
dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa pasif dan tidak terlihat penuh dalam proses
belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar sering dijumpai adanya kecendungan siswa
yang tidak mau bertaya pendidiknya, pada hal belum mengerti materi yang diajarkan oleh
pendidik. Pembelajaran yang diperlukan pada saat in8 adalah pembelajran yang inovatif, kreatif
dan mampu mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. Model pembelajaran
discovery learning merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah yang akan
dihadapin oleh pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran.

Guru mampu membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan
mengarahkan pada suatu diskusi, guru juga mempunyai peran aktif dalam menentukan
permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Melalui pembelajaran discoery learning dapat
membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama
dengan yang lainnya. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan
gagasan-gagasan. Dengan model tersebut siswa tidak mudah bingung dan tidak akan gagal
karena guru dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.

D.Hipoensi Penelitian
Hipotesis ini dibuat atas dasar kerangka berpikir yang disusun dari permassalahan-
permasalahan yang ada dalam penelitian yang dimaksud. Oleh karena itu, berdasarkan kerangka
berpikir yang telah disajikan maka hipotesis penelitian ini adalah “efektivitas pembelajaran
Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi usaha dan energi
kelas X IPA di SMA Negeri 2 Masbagik Tahun Pembelajaran 2017/2018”.

Anda mungkin juga menyukai