Anda di halaman 1dari 2

Electrostatic Precipitators

Prinsip Kerja dari EP berbeda dengan alat pembersih/ pemisah gas yang
lain, dalam EP, gaya langsung dikenakan kepada partikulat yang akan dipisah
dari aliran gas, jadi energy yang dibutuhkan akan lebih sedikit dari alat
(apparatus) yang lain. Penurunan tekanan gas yang notabene merupakan
proses yang kurang menguntungkan di alat pemisah gas seperti EP, Scrubber
dll, juga berada di level yang lebih rendah daripada yang lain, dengan
indikasi, pada EP Penurunan tekanan berupa air dengan ketinggian 1 inchi,
sedangkan pada scrubber bisa mencapai 10-100 inchi air. Keuntungan ini
membuat EP menjadi alat yang tepat untuk digunakan ketika menghadapi gas
dengan volume yang besar, dan membutuhkan standard effisiensi yang cukup
tinggi untuk memisahkan partikel.
Contoh dari penerapan EP yang paling tinggi (skala besar) yaitu,
pemisahan fly ashes dari aliran gas yang dikeluarkan oleh boiler electric.
Dimana, boiler electric dapat menghasilkan 1000 MW daya elektrik, dan
menghasilkan jutaan kubik volume gas residu per menit. Namun, sebagai
kelemahan, EP dirasa kurang flexible dalam mengatasi masalah yang terjadi
khususnya di sector industry (pabrik) yang menghasilkan daya listrik,
Sebelumnya EP memang efektif untuk memisahkan gas yang berasal dari
pembakaran batu bara yang kandungan sulfurnya tinggi, namun ketika dicoba
dengan batu bara yang kandungan sulfurnya rendah, efektifitas EP langsung
menurun, karena terbentuk substansi dengan resistivitas yang tinggi, sehingga
sulit untuk dipisah dengan gaya.
Secara garis besar, proses yang terjadi di EP ada tiga :
 Particle charging ( Partikel dialiri oleh ion)
 Particle collection ( Partikel dikumpulkan)
 Removal of the collected dust ( Pembersihan)
Particle charging dilakukan dengan prinsip pembuatan corona, yang
artinya EP memproduksi ions yang akan menempel ke partikel. Proses
pembuatan corona ini membutuhkan medan listrik yang tidak seragam, kondisi
ini terjadi di sekitar kabel ketika listrik dengan tegangan tinggi dikenakan
diantara kabel dengan electrode pengumpul. Medan listrik yang berada di
dekat kabel akan menggerakkan electron yang ada di dalam gas yang akan
menyebabkan terjadinya proses ionisasi gas yang terjadi di area sekitar kabel.
Ion yang dihasilkan akan bergerak menuju electrode pengumpul, dan saat
perjalanan akan menempel dengan partikel kecil yang ada di dalam gas, yang
akan menghasilkan electric charge (gelombang). Gelombang tersebut akan
menghasilkan gaya yang arahnya menuju ke electrode pengumpul. Gaya
tersebut bergantung pada banyakanya ion yang menempel. Gaya tersebut
mendorong partikel kecil yang ada di gas untuk menempel di electrode
pengumpul. Gaya tersebut juga menahan partikel untuk tetap ada di electrode
pengumpul, jadi mereka ditahan oleh kombinasi antara gaya mekanik, elektrik
dan molekul. Setelah terkumpul, partikel dapat diambil dengan
mengumpulkan terlebih dahulu untuk kemudian dilarutkan, seperti layaknya
cairan aerosol atau bisa juga dengan memberi tekanan (memukul) bila
partikelnya solid. Namun belakangan ini disediakan hopper untuk menerima
partikel yang jatuh, dengan syarat, partikel yang terkumpul memiliki ketebalan
yang cukup agar ketika jatuh, tidak kembali ke gas.
Rangkaian Fisik dari EP dapat berbeda, tergantung pada tipe seperti apa EP
ingin diaplikasikan. Biasanya industry menggunakan kabel dan electrode
silinder, namun untuk menghemat biaya, electrode nya diganti dengan plat
sebagai electrode pengumpul.
Mayoritas, EP disusun sedemikian rupa sehingga proses charging dan
collecting terjadi di daerah yang sama. EP seperti ini disebut sebagai EP single
stage. Sementara ketika dua proses tersebut terjadi di tempat berbeda, maka
EP tersebut dinamakan EP two-stage.
EP (Proses) terjadi di area antara discharge electrode dengan permukaan
pengumpul. Discharge electrode ini kecil, dan terdapat di dalam system
Electrode yang dialiri oleh tegangan listrik DC dengan voltase tinggi. Dan
juga dialiri oleh electron negative. Selain itu, grounding juga dilakukan kepada
plat pengumpul supaya menghasilkan medan listrik yang searah namun tak
seragam yang gelombang tertingginya terletak di discharge electrode.
Sementara itu, resistivity terkait dengan kemampuan dari partikel untuk dialiri.

Anda mungkin juga menyukai